BUDAK LEMBUR
Lahir setengah abad silam disebuah kota kecil yang tak jauh
dijajah Belanda hampir tiga setengah abad silam. Ketika balita aku
dan pintu besar serta tinggi, penuh dengan ventilasi yang sangat
1974 yang letaknya dijalan Pahlawan. Disekolah ini aku bukan siswa
diskusipun cuma jadi pendengar yang baik saja, tak banyak protes
ii
kala itu. Alhasil tanggal satu Maret tahun 1978 aku dapat
ULIN DI LEMBUR
Ketika kecil tak banyak pengalaman istimewa yang kualami,
kenari, buah asam atau buah lain yang tetangga miliki. Ada
ii
iii
dianggapnya nakal, dasar budak lembur dilarang ini bikin ulah yang
lain.
dan tempat rekreasi, hanya ada bioskop itupun hanya main pada
banyak asesoris stasiun produk penjajah itu sangat antik dan unik,
kini aku tak melihat lagi apa yang pernah kutahu 40 atau 30tahun
antik dan sangat unik dulu banyak bertebaran didepo stasiun, kini
tak satupun pernah aku lihat. Tentu warga dan generasi anak atau
iii
iv
sungai yang jarak dari rumahku kurang dari satu km. Sebelum
lebih dikenal dengan sebutan getek. (Sinonim lain getek adalah geli
lincah dan cepat geraknya. Yang tak kalah menarik gerak pinggul
teman yang main bola dipasir, biasanya tampak lucu gerak langkah
kalau musim hujan sering mengalami banjir, disaat air banjir telah
iv
v
NGUSEUP DI LEMBUR
Ada kebiasaan budak lembur yang tak kalah menarik yaitu
Ikan alam seperti gabus, betok, sepat dan sebangsanya sudak tak
selesai turun hujan, ikan lele, gabus (bayong) dan banyak ikan lain
dengan joran dari galah (urang lembur nyebutna gantar) kail diberi
v
vi
jangan sampai keduluan teman lain mustahil ikan masih ada yang
tersangkut dikailku.
rumah sakit swasta yang cukup dikenal dan banyak pasien berobat
namun korban kailnya tak dapat kupakai lagi kail yang satu-satunya
vi
vii
dari tiga puluh tahun. Hanya aku ingat jika suatu saat ada lomba
jelas aku akan memilih tempat yang sering dibuat guyang kebo
vii
viii
kuraih seleksi STAN juga gagal, tiga hingga empat bulan aku masih
bulan lalu aku punya kebanggaan yang semasa dikelas tiga SMA.
Memang dikota kabupaten waktu itu terasa sekali aku dan banyak
adik kelas lain diSMP. Apalagi hanya satu-satunya kelas tiga SMA
dihuni lima siswi wanita dan sisanya siswa putra calon scientist.
viii
ix
ix
x
guna menyelesaikannya.
produk dari mana. Yang jelas aku tak pernah lagi melihat
x
xi
pikiranku. Melewati jalan yang belum hotmix, aspal siram ada yang
bambu dan kebun karet ......... yang mulai gelap disenja menjelang
diangkat menjadi guru dan kini tetap guru Insya Allah kelak
xi
xii
ditempat lain tanpa ragu dan sangat ramah.... pak masih di196.
profesi ini. Banyak hal keluh kesah, suka dan duka didalam
bagaimana profesi ini dapat kita lakoni dan nikmati, baik sebagai
xii
xiii
era globalisasi yang tak terbendung dalam dunia maya serta size
profesi ini, sangat jauh dari apa yang kualami saat aku menjadi
xiii
xiv
banyak belajar dalam segala hal. Aku ingat ketika menempuh ujian
habisnya, mulai dari yang halus hingga keringat kasar (kata budak
lembur nepi kaluar kesang alus jeung kesang badag). Praktek ujian
swasta di-Tebet dan atas bantuan rekan calon guru yang juga
penunjang lainnya.
xiv
xv
karena hasil akhir dan kesimpulan yang didapat jauh dari apa yang
xv
xvi
belajarpun hanya ada enam ruang ........, sampai saat ini tetap sama
seperti tiga puluh tahun silam. Tapi untuk praktek ipa- biologi
xvi
xvii
disekolah kelas jauh ini ketika itu, tak membuatku putus asa
menggunakan daun pisang dan daun talas yang lebar, masih tampak
sekolah kelas jauh ini ketika itu, tak membuatku putus asa
xvii
xviii
menggunakan daun pisang dan daun talas yang lebar, masih tampak
puluh tahun disekolah ini, aku tentunya berharap sekolah ini yang
xviii
xix
tampak dari luar selalu terawat baik. Keadaan di atas aku tetap
berjalan kaki, naik sepeda ontel, pakaian yang sudah seragam dan
satu indikator keadaan orang tua dan wali murid yang lebih maju
pendidik dan pengajar telah mengabdi lebih dari tiga puluh tahun
xix
xx
Inpres gaya tahun tujuh puluhan yang tampak dari luar selalu
kini sudah beralih generasi tidak lagi berjalan kaki, naik sepeda
orang tua dan wali murid yang lebih maju serta berkecukupan.
xx