Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Data Hasil Pengamatan
Table 4.1 Data Hasil Pengamatan
No
.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

h1 (cm)

h2 (cm)

h2-h1 (cm)

0,4
0,5
0,5
0,5
0,6
0,7
0,8
0,9

0,8
0,6
0,5
0,7
0,8
0,9
0,6
0,6

0,4
0,1
0
0,2
0,2
0,2
0,2
0,3

4.2 Data Hasil Perhitungan


Table 4.2 Data Hasil Perhitungan dan
No
.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

h1 (cm)

h2 (cm)

h2-h1 (cm)

0,4
0,5
0,5
0,5
0,6
0,7
0,8
0,9

0,8
0,6
0,5
0,7
0,8
0,9
0,6
0,6

0,4
0,1
0
0,2
0,2
0,2
0,2
0,3

(cm)

(cm)

1
5
0
2,5
3
3,5
4
3

0,375
5,5
0
1,5
1,74
1,995
1,75
0,834

Tabel 4.3 Data Hasil Pengamatan Teori Ralat


No
.
1.
2.
No
.
3.
4.
5.
6.
7.

Nilai Terukur xi (cm)


1
5
Nilai Terukur xi (cm)
0
2,5
3
3,5
4

x x cm
Deviasi ( i )
-0,727
3,273
x x cm
Deviasi ( i )
-1,727
0,773
1,273
1,773
2,273

Kuadrat Deviasi (cm)


0,5282
10,7125
Kuadrat Deviasi (cm)
2,9825
0,5272
1,6205
3,1435
5,1665

8.

1,272

1,6205

4.3 Pembahasan
Berdasarkan tabel hasil pengamatan dapat ditarik kesimpulan bahwa dari hasil
perhitungan menggunakan manometer dapat dilihat dengan jelas nilai selisih dan
ketinggian air yang tertera pada lengan manometer baik setelah kedalam vassel 1
(h1) atau sistem kelingkungan (h2), sehingga dapat mengetahiu harga h1 dan h2.
Dalam percobaan ini dilakukan delapan kali.
Waktu juga mempengaruhi hasil percobaan ini. Karena saat menunggu
tekanan mantap, maka diperlukan waktu zat cair untuk mencapai tekanan mantap.
Semakin lama waktu yang diperlukan, maka zat cair yang berada didalam
manometer akan terus bergerak untuk mencapai tekanan mantap. Semakin lama
waktu yang diperlukan, maka zat cair yang berada dalam manometer itu akan
terus bergerak untuk mencapai tekanan mantap, apabila terdapat selisih waktu,
maka akan memungkinkan tekanan udara dalam vassel mengalami perubahan
kekeadaan semula.
Apabila gas yang berada di alam terbuka dipompa dengan pompa udara dalam
vassel sehingga perbedaan tinggi cairan pada kedua lengan manometersemakin
besar, hal ini membuktikan bahwa tekanan berbanding lurus dengan jumlah gas
yang ada dalam vassel, dimana semakin banyak gas dipompa kedalam vassel
maka semakin besar tekanannya. Pada peristiwa ini terjadi proses isokhorik yaitu
proses perubahan sistem pada volume vassel tetap tetapi tekanan didalam vassel
berubah karena banyaknya jumlah gas yang dipompa.
Konstanta laplace merupakan perbandingan antara besar h1 dengan selisih h1
dan h2 pada percobaan. dari perhitungan diperoleh besar konstanta laplace pada
percobaan adalan 1,727 cm. Hal ini membuktikan bahwa gas yang dipompa
kedalam vassel adalah C4H10O karena diliteratur harga konstanta laplace
kesamaan sebesar 99,07% yang berarti percobaan ini dapat dianggap berhasil.

Anda mungkin juga menyukai