PENDAHULUAN
Hingga
saat
ini,
hipertensi
dalam
kehamilan
masih
pre
eklamsia
di
Indonesia
sekitar
10%,
Secara
umum,
preeklamsi
merupakan
suatu
kehamilan
berhubungan
secara
langsung
terhadap
kehamilan.
Mortalitas
maternal
diakibatkan
adanya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi dan Klasifikasi
Terdapat
beberapa
perbedaan
mengenai
klasifikasi
memiliki
klasifikasi
tersendiri
karena
pada
kehamilan
TDD 80 mmHg
Pre Hipertensi:
TDS 120 - 139 mmHg
TDD 80 - 89 mmHg
Hipertensi Stage 1:
Hipertensi Ringan:
TDD 80 mmHg
Hipertensi Stage 2
Hipertensi
dalam
kehamilan
memiliki
terminologi
Hipertensi Gestasional
Hipertensi gestasional didefinisikan sebagai tekanan
darah 140/90 mmHg untuk pertama kalinya pada
kehamilan, tidak disertai dengan proteinuria dan tekanan
darah kembali normal < 12 minggu pasca persalinan.
Hipertensi gestasional terjadi sekitar 6% dari total kehamilan
dan separuhnya berkembang menjadi preeklamsia dengan
ditemukannya
proteinuria.
Bila
tes
laboratorium
tetap
diagnosisnya
adalah
hipertensi
gestasional
terjadinya
preeklamsia,
yang
dapat
Preeklamsia
Preeklamsia adalah sindrom yang memiliki manifestasi
klinis seperti new-onset hypertension pada saat kehamilan
(setelah
usia
mendekati
hari
kehamilan
20
perkiraan
minggu,
lahir),
tetapi
berhubungan
biasanya
dengan
sehingga
perlu
pencegahan
gangguan
hal ini
Eklamsi
Serangan konvulsi pada wanita dengan preeklampsia
yang tidak dapat dihubungkan dengan sebab lainnya
disebut eklamsi. Konvulsi terjadi secara general dan dapat
terlihat sebelum, selama, atau setelah melahirkan. Pada
studi terdahulu, sekitar 10% wanita eklamsi, terutama
nulipara, serangan tidak muncul hingga 48 jam setelah
postpartum. Setelah perawatan prenatal bertambah baik,
banyak kasus antepartum dan intrapartum sekarang dapat
dicegah, dan studi yang lebih baru melaporkan bahwa
seperempat serangan eklamsia terjadi setelah 48 jam
postpartum (Cunningham, 2005).
4.
Hipertensi
kronik
dengan
superimposed
preeklamsi
Timbulnya proteinuria 300 mg/ 24 jam pada wanita
hamil
yang
sudah
mengalami
hipertensi
sebelumnya.
tekanan
darah
140/
90
mmHg,
terhadap
agen
antihipertensi.
Tujuan
ada
sebelumnya,
yang
tidak
muncul
di
awal
Kejadian
hipertensi
pada
periode
pasca
pemantauan
tekanan
laboratorium
untuk
darah,
memantau
diperlukan
perubahan
untuk
memantau
kehamilan
adalah
memantau
hemokonsentrasi
pasien
hemoglobin
dan
yang
hipertensi
dalam
hematokrit
untuk
mendukung
diagnosis
untuk
mengetahui
keterlibatan
hepar.
Urinalisis
untuk
hipertensi
dalam
kehamilan
berdasarkan
untuk
menentukan
tekanan
darah
diastolik.
Kriteria
rekomendasi
diagnosis
dari
The
hipertensi
Associety
dalam
of
kehamilan
Obstetrician
and
March 2008)
1. Pemeriksaan tekanan darah harus dilakukan di rumah
sakit atau tempat pelayanan kesehatan primer.
2. Hipertensi dalam kehamilan didefinisikan sebagai
tekanan diastolik >90 mmHg, didapatkan pada minimal
2 kali pemeriksaan pada lengan yang sama.
3.Wanita dengan tekanan sistolik >140mmHg harus
dipantau untuk mengawasi adanya perkembangan ke
arah hipertensi.
4. Hipertensi berat, didefinisikan sebagai tekanan darah
sistolik 160 mmHg atau tekanan darah diastolik
110mHg.
5. Untuk hipertensi tidak berat, pemeriksaan tekanan
darah
serial
harus
dicatat
sebelum
menegakkan
diagnosis hipertensi.
6. Pada hipertensi berat, konfirmasi pemeriksaan ulang
dilakukan setelah 15 menit.
1. Hipertensi Gestasional
Kriteria Diagnosis pada hipertensi gestasional yaitu :
a. Tekanan darah 140/90 mmHg yang timbul pertama
kali selama kehamilan.
b. Tidak ada proteinuria.
c. Tekanan darah kembali normal < 12 minggu
postpartum.
d. Diagnosis akhir baru bisa ditegakkan postpartum.
TD 160/110 mmHg.
Trombosit <100.000/mm3.
preeklamsi
dinilai
dari
frekuensi
dan
banyak
ditemukan
penyimpangan
tersebut,
terdapat
darah
proteinuria
135/85
mmHg,
+3
dan
kejang
sedangkan
dengan
kebanyakan
110 mmHg
Persisten 2+
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Meningkat
Ada
Nyata
Nyata
janin
Oedem paru
Tidak ada
Ada
3. Superimposed Preeclampsia
Kriteria diagnosis Superimposed Preeclampsia adalah :
4. Hipertensi Kronis
Diagnosis hipertensi kronis yang mendasari dilakukan
apabila :
dari
banyak
penyebab
hipertensi
yang
10
Obesitas
.
2
Hipertensi esensial
.
3
Kelainan arterial :
Hipertensi renovaskular
.
4
Gangguan-gangguan
Koartasi aorta
Diabetes mellitus
endokrin :
Sindrom cushing
Aldosteronism primer
Pheochromocytoma
Thyrotoxicosis
.
6
kronis)
Hipertensi renoprival :
Glomerulonephritis kronis
.
7
Diabetic nephropathy
Lupus erythematosus
Systemic sclerosis
Periarteritis nodosa
.
9
Gagal ginjal
.
Pada
beberapa
wanita
dengan
hipertensi
kronis,
11
preeklamsi
yang
mendasari
hipertensi
kronis
tersebut
(Cunningham, 2005).
C. PENATALAKSANAAN
Setiap wanita harus dievaluasi sebelum konsepsi untuk
menentukan
kondisi
tekanan
darahnya.
Jika
terdapat
merencanakan
adanya
kehamilan
faeokromositoma
mortalitasnya
yang
harus
karena
tinggi
menjalani
angka
apabila
skrining
morbiditas
keadaan
ini
dan
tidak
pada
akhir
trimester
untuk
menemukan
awal
12
yang
persisten
atau
bertambah
berat
atau
munculnya
enzim
hati,
frekuensi
pemeriksaan
tergantung
beratnya penyakit.
sehari-harinya
yang
berlebihan.
Tirah
baring
total
tidak
13
neonatal.
Lebih
lanjut
lagi,
tekanan
darah
yang
inadekuat
dapat
meningkatkan
risiko
hamil
dengan
hipertensi
kronis
harus
diuretika,
dilanjutkan
akan
selama
tetapi
kehamilan
apakah
masih
terapi
menjadi
diuretik
bahan
tetapi
diuretik
harus
dihentikan
apabila
terjadi
seperti
nifedipin
atau
(Cunningham, 2005).
15
labetalol
dapat
digunakan
Dosis
Keterangan
yang 0.5-
umum
3.0 Pilihan
gram/hari
obat
NHBEP,
berdasar
tercatat
aman
diberikan:
Methyldopa
Lini kedua
Labetalol
Nifedipin
mg/hari
fetal growth restriction
30-120 mg/hari Dapat
menghambat
Dapat
dengan
persalinan
preparat
lepas efek
lambat
Hydralazin
dengan
dan
memiliki
sinergis
dengan
tekanan darah
20-300 mg/hari Dapat digunakan bersama
dibagi dalam 2- agen
4
-Blocker
dikaitkan
simpatolitik,
dapat
dosis menyebabkan
pemberian
Tergantung
pada
trombositopenia neonates
Menurunkan tekanan darah
agen uretroplasenta,
yang dipilih
menyebabkan
stress
hipoksia
janin,
resiko
restriction
pada
growth
trimester
dosis
I-II
terlalu
(atenolol),
tinggi
menyebabkan hipoglikemi
Hidrochlortiazid
12.5
mg/hari
neonates
25 Menyebabkan
gangguan
Kontraindikasi
16
ACE-inhibitor
gangguan
fetophaty,
jantung,
oligohidramnion,
growth
dan
eklamsia
adalah
untuk
mencegah
pada
keadaan
ini
terjadi
peningkatan
resiko
hipertensi
berat
dalam
kehamilan
adalah
(resiko
Keterangan
10-20
mg
IV,
17
dilanjutkan 20-80 mg
lebih
setiap
menit.
samping,
300mg,
labetalol
20-30
Maksimal
dengan
infuse
kecepatan
Hydralazin
1-
rendah
dan
penggunaan
saat
menggantikan
tidak
efek
ini
hydralazin,
diperbolehkan
pada
2mg/menit
CHF.
Merupakan pilihan obat dari
mg,
IV
atau
IM,
dilanjutkan 5-10 mb
NHBEP,
tiap
diketahui
20-40
Evaluasi
menit.
tekanan
telah
lama
keamanan
dan
efikasinya
diturunkan
dengan 20 mg IV atau
30mg IM, diganti obat
Nifedipin
lain
Hanya direkomendasi
dengan
yang
diberikan
per
Diazoxide
tablet,
10-30mg
oral,
diulang
long
acting,
banyak
disukai
perlu
30-50mg IV setiap 5-
Jarang
15 menit
menyebabkan
Kontraindikasi
Drip
relatif
ug/kgBB/menit
0.25-5
digunakan,
berhentinya
persalinan, hiperglikemia
Dapat
menyebabkan
keracunan
nitroprusid
akan
sianoda
bila
18
masa
post
partum,
wanita
hamil
yang
alamiah
dalam
hipertensi
gestational
dan
19
konsentrasi
captopril
adalah
1%
dari
yang
tidak
signifikan
berada
di
ASI,
berdasarkan
20
Minoxidil
Diltiazem
Nadolol
Enalapril
Nifedipine
Hydralazine
Oxprenolol
Hydrochlorothiazide
Propranolol
Labetalol
Spironolactone
Methyldopa
Timolol
Verapamil
Diuretik (furosemid, hidrochlortiazid, dan spironolacton)
dapat
menurunkan
produksi
ASI.
Metroprolol
dapat
adalah
pemilihan
obat
menurunkan
anti
hipertensi
risiko
lebih
maternal,
tetapi
memperhatikan
parenteral
lebih
praktis
tekanan
darah
dengan
menstimulasi
sering
terjadi
anti
dosis
oral.
lama
(6-12
bulan)
22
dengan
obat
ini
dapat
yang
dimediasi
meningkatkan
cardiac
meningkatkan
aliran
oleh
output
baroreseptor.
penting
darah
karena
uterus.
Efek
dapat
Hidralazin
penurunan
perfusi
plasenta.
Efek
puncak
tercapai dalam 30-60 menit dan lama kerja 4-6 jam. Efek
samping seperti flushing, dizziness, palpitasi, dan angina.
Hidralazine
kejadian
telah
terbukti
perdarahan
dapat
serebral
menurunkan
dan
efektif
angka
dalam
yang
membandingkan
23
labetalol
dengan
labetalol
secara
intra
vena
tidak
agonis
-adrenergik
lainnya.
Terapi
24
Merupakan pemblok kompetitif pada reseptor 1adrenergik. Obat ini dapat menyebabkan vasodilatasi
pada resistensi dan kapasitas pembuluh darah sehingga
menurunkan preload dan afterload. Prazosin menurunkan
tekanan darah tanpa menurunkan laju jantung, curah
jantung, aliran darah ginjal, dan laju filtrasi glomerulus.
Obat ini dimetabolisme hampir seluruhnya di hepar.
Sekitar 90% ekskresi obat melalui kandung empedu ke
dalam
faeses.
Selama
kehamilan,
absorbsi
menjadi
mendadak
dalam
30-90
menit
setelah
volume
intravaskular,
dimana
volume
yang
mengkonversi
angiotensi
menjadi
jantung.
Sebagai
tambahan,
obat
ini
juga
vasodilatasi
dan
penurunan
resistensi
vasodilator
arteriol
yang
kuat
sehingga
26
obat
anti
hipertensi
lain
seperti
dan
kawan-kawan.
Nitroprusid
tidak
Sodium
nitroprussid
dapat
menyebabkan
adalah
ileus
mekonium.
Nitrogliserin
diberikan
27
28
BAB III
SIMPULAN
Klasifikasi hipertensi pada kehamilan oleh Working Group
of the NHBPEP (2000) dibagi menjadi 5 tipe, yaitu hipertensi
gestasional, preeklamsi, eklamsi, preeklamsi superimposed pada
hipertensi kronis, dan hipertensi kronis. Faktor risiko pada
preeklamsi dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu faktor risiko
maternal, faktor risiko medikal maternal, dan faktor risiko
plasental atau fetal.
Sebab
potensial
yang
mungkin
menjadi
penyebab
hipertensi
ringan-sedang
atau
untuk
terjadinya
berikutnya
Preeklamsia,
itu
sendiri
dengan
hipertensi
ringan
atau
sedang.
Mengakui
29
pengetahuan
klinis
memerlukan
studi
yang
besar,
moderat
(20%)
di
Preeklamsia
atau
pembatasan
30
tertentu
diperlukan
untuk
memandu
kemanjuran
31
DAFTAR PUSTAKA
Abalos E, Duley L, Steyn D, dan Henderson-Smart D. 2007.
Antihypertensive drug therapy for mild to moderate
hypertension
during
pregnancy.
http:
//hyper.ahajournals.org/content/51/4/960. (3 Januari 2013)
AJOG. 2000. Working group on high blood pressure in keywords:
eclampsia,
hypertension,
preeclampsia,
pregnancy,
treatment.
American
Journal
of
Obstetrics
and
Gynecology. 183(1)
August P. 2009. Management of Hypertension in Pregnancy. http
://www.uptodate.com/patients/content/topic.
(29
Desember 2012)
Beardmore KS dan Morris JM. 2002. Excretion of antihypertensive
medication into human breast milk: a systematic review.
Hypertensi Pregnancy.
Brooks
http
32
33