TINJAUAN PUSTAKA
2.3. SISTEM SENSORIK
2.3.1. TRAKTUS SPINOSEREBELARIS
Beberapa impuls aferen yang timbul di organ system musculoskeletal (otot,
tendon dan sendi) berjalan melalui traktur spinoserebelaris ke organ keseimbangan,
koordinasi, serebelum. Ada dua traktus pada setiap sisi, satu anterior dan satu lagi
posterior.1,2
1. Traktus Spinoserebelaris Posterior. Serabut yang cepat menghantarkan
impuls dari spindle otot dan organ tendon terbagi menjadi banyak kolateral
setelah memasuki medulla spinalis. Beberapa serabut kolateral langsung
membuat kontak sinaptik dengan neuron motorik alpha yang besar di kornu
anterius medulla spinalis. Serabut kolateral yang lain muncul setingkat
vertebra torakal, lumbal dan sacral berakhir dinukleus berbentuk tabung
yang terdapat didasar kornu posterior setinggi vertebrae C8-L2. Ia berjalan
ke atas didalam medulla spinalis sisi ipsilataeral di bagian posterior
funikulus lateralis dan kemudian berjalan melalui pedunkulus serebelaris
inferior ke vermis cerebri. Serabut aferen yang muncul setingkat vertebra
servikalis berjalan didalam fasikulus kuneatus untuk membuat sinaps
dengan neuron kedua yang sesuai di nucleus kuneatus asesorius medullae
dan serabut yang keluar bejalan naik ke serebelum.2
2. Traktus Spinoserbelaris Anterior. Serabut yang memasuki medulla
spinalis membentuk sinaps dengan neuron funikularis di kornu posterior
dan di bagian sentral substantia grisea medulla spinalis. Kebalikan dengan
yang posterior, dimana ia menyilang didasar ventrikel ke empat ke otak
tengah dan kemudian berbelok ke arah posterior untuk mencapai vermis
cerebeli melalui pedunkulus serebelaris superior dan velum medullae
superior.2
Gambar 5 . Tempat keluarnya jaras sensorik dan otonom pada medula spinalis
Gambar 10. Proyeksi jaras sensoris spinotalamikus lateral pada girus postcentralis
impuls nyeri dan suhu; area 1, sensasi taktil; dan area 2, sensasi sikap.
Sebagai kualitas yang berbeda. Fungsi yang lebih tinggi, seperti
diskriminasi dua titik dan penentuan pasti lokasi masing-masing stimuli,
merupakan aktivitas kortikal. Rusaknya korteks sensorik menyebabkan
penurunan sensasi nyeri, suhu, dan raba, tetapi menghilangkan sensasi
diskriminasi dan sikap dari bagian tubuh kontralateral dari lesi, karena
semua jaras sensorik telah menyeberang sebelum mencapai korteks.
dirasakan.
Lesi pada
lobus
parietalis
bawah,
dapat
spinoreti
novestibularis.
kularis,
Jaras
ini
spinotektalis,
termasuk
spinoolivarius
kelompok
jaras
dan
aferen
spi
yang