Beneficence
Kriteria
Ad
a
7.Pembatasan Goal-Based
8.Maksimalisasi pemuasan kebahagiaan/preferensi pasein
Tidak
ada
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari kasus dan keterangan pada table diatas yaitu beneficence
nya sudah baik, dapat dilihat dari kriteria yang telah terpenuhi pada table diatas.
Meskipun pada awalnya ada kesalahan tindakan yang dilakukan oleh pihak Rumah Sakit, namun
pihak Rumah Sakit masih bertanggung jawab serta berusaha memberikan yang terbaik atas
kondisi pasien yang sedemikian rupa dan juga memberikan ganti rugi kepada pasien.
2. Non-Maleficence
Kriteria
Ad
a
Tidak
Ada
Kesimpulan
Dari kasus serta kriteria yang terpenuhi pada table diatas dapat disimpulkan NonMalficence tidak terpenuhi karena prinsip Non-Malefience pada dasarnya adalah
melarang tindakan yang dapat memperburuk keadaan pasien. Terdapat banyak
kriteria yang tidak terpenuhi dapat dilihat dari salah satu tindakannya yang fatal
yaitu membahayakan kehidupan pasien karena kelalaian dari pihak Rumah Sakit.
Dan juga tidak melindungi pasien dari serangan bahkan malah sebaliknya membuat
pasien meninggal dunia atas kelalaian yang telah dilakukan.
3. Autonomi
Masalah Biaya dan Prosedur Jadi Alasan Pasien Tolak Operasi Laparoskopi
Di klinik khusus pencernaan atau Digestive Clinic, Siloam Hospital Kebon
Jeruk (SHKJ), teknik operasi laparoskopi menjadi teknik utama untuk melakukan
pembedahan pada pasien dengan permasalahan pencernaan. Salah satu dokter
klinik, dr Errawan R. Wiradisuria, SpB(K)BD, MKes, mengatakan pihak asuransi yang
biasanya berusaha agar pasien mendapatkan tindakan operasi konvensional.
Permintaan pasien untuk dioperasi konvensional muncul karena alasan biaya. Biaya
operasi dengan laparoskopi dibandingkan dengan operasi biasa memang lebih
mahal. dr Errawan mengatakan asuransi biasanya berusaha mendapatkan
penanganan operasi konvensional untuk pasien jika memang bisa dilakukan.
"Ini pandangan terbalik. Memang sedikit lebih mahal harga bedah laparoskopi, tapi
laparoskopi dirawat cuma tiga hari untuk kasus batu empedu contohnya. Kalau
dibelek itu bisa dirawat seminggu atau sepuluh hari. Nanti pada akhir pembayaran,
biayanya hampir sama," kata dr Errawan saat ditemui pada peresmian Digestive
Clinic di SHKJ, Jakarta, Kamis (4/9/2014).
Selain masalah biaya, ada juga pasien yang menolak operasi laparoskopi karena
meragukan metodenya. Kolega dari dr Errawan, dr Wifanto Saditya, Sp(K)BD
mengatakan laparoskopi memiliki kekurangannya tersendiri dan kekurangan
tersebut tentu harus diberitahu kepada pasien sebelum operasi.
"Kalau operasi biasa kita menggunakan tangan. Menggunakan tangan kita bisa
merasakan ini jaringan sehat, tumor, atau infeksi misalnya. Tapi kalau dengan
laparoskopi itu kita tidak bisa menggenggam dengan tangan, jadi hanya
berdasarkan alat. Kita tidak bisa menentukan batasnya dengan jelas, makanya
dibantu dengan bantuan teropong," papar dr Wifanto ditemui di acara yang sama.
dr Wifanto mengatakan pasien bisa jadi menolak operasi laparoskopi setelah
mengetahui kekurangan tersebut. Akibatnya pasien memilih jalan aman dengan
operasi konvensional.
http://health.detik.com/read/2014/09/04/110629/2681009/763/masalah-biaya-danprosedur-jadi-alasan-pasien-tolak-operasi-laparoskopi
Kriteria
Ada
3. Berterus terang
4. Menghargai privasi.
Tidak
Ada
10.
Mengcegah pihak lain mengintervensi
pasien dan membuat keputusan, termasuk,
termasuk keluarga pasien sendiri.
11.
Sabar menunggu keputusan yang akan
diambil pasien pada kasus non emergensi.
12.
Tidak berbohong ke pasien meskipun demi
kebaikan pasien.
13.
Kesimpulan
Kasus diatas dapat dikatakan termasuk kasus autonomi dimana telah banyak
kriteria yang terpenuhi didalam table tersebut. Secara teori prinsip autonomi adalah
prinsip moral yang menghargai hak pasien terutama hak otonomi pasien yang akan
menyebabkan terjadinya informed concent. Dimana dokter memberika segala hak
kepada pasien tanpa paksaan dari siapapun.
Pada kasus ini dr Errawan secara terang-tarangan menyampaikan kelebihan teknik
operasi laparoskopi namun dia juga mengatakan adanya kekurangan pada hal
tersebut. Diperkuat dengan pernyataan dr Wifanto yang mengatakan pasien juga
dapat memilih operasi konvensional dengan jalan aman, dikarenakan menurut
keterangan yang beliau berikan menunjukan adanya kekurangan pada teknik
operasi laparoskopi tersebut.
4. Justice
Kriteria
Ad
a
Tidak
Ada
13. Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada saat yang tepat dan
kompeten.
14. Tidak memberi beban berat secara tidak merata tanpa alasan
sah/tepat.
Kesimpulan