Anda di halaman 1dari 9

Mekanisme Fokus

Teori Kopel Tunggal


Menurut kesimpulan para ahli seismologi pada tahun 1960 gempa bumi secara implisit adalah suatu
slip sesar yang tiba-tiba. Untuk menentukan mekanisme sumber gempa salah satu metodenya adalah
dengan membandingkan pola arah gerak awal gelombang seismik yang teramati di seluruh dunia
dengan pola teoritis yang dihitung berdasarkan model gaya sederhana. Rekaman yang pertama kali
tercatat ialah gelombang P (primer).

Seorang ahli seismologi H.Nakano yang pertama kali membuat perhitungan teoritis tentang pola
radiasi gelombang dengan anggapan bahwa di dalam sumber gempa bekerja dua gaya yang
berlawanan arah dan sama besar (kopel tunggal) atau sistem gaya type I.

Sedangkan P.Byerly membuat metode untuk mengurai arah gerak suatu sumber sesar yang dianggap
pegas elastis. Didapat dari perbedaan awal gelombang P yang diamati, dengan menggunakan
metode kopel tunggal.

Metode ini dikembangkan oleh Hodson untuk menentukan karakteristik bidang sesar gempa.

Berdasarkan pola radiasi gelombang P, tidak membedakan antara bidang sesar dan bidang yang
tegak lurus bidang sesar (Auxiliary Plane) karena bentuk pola radiasi simetris, sehingga digunakan
radiasi gerak awal gelombang S, karena memiliki dua lob sehingga dapat dibedakan bidang sesar
yang dikehendaki.

Teori Kopel Ganda


Honda (1957) mengusulkan ada 2 tipe gaya yang mungkin untuk sumber berupa titik (diasumsikan
sumber gempa berupa titik) sistem gaya tipe I single couple (kopel tunggal) dan sistem gaya tipe
II double couple (kopel ganda). Sistem gaya tipe I terdiri dari sepasang gaya dengan arah berlawanan
tetapi sejajar dan bergerak sepanjang sumbu Y. Pergerakan ini ditransmisikan ke permukaan
sebagai gelombang P, menjadi gerakan kompresi (Upward) dan dilatasi (Downward) dari tanah.
Sistem gaya tipe II terdiri dari dua pasang gaya yang masing-masing memiliki besar yang sama dan
tegak lurus satu sama lainnya. Gempa bumi pada dasarnya disebabkan oleh sistem gaya tipe II
(Honda, 1957).

Analisa terhadap polaritas pertama gelombang P dapat untuk mengetahui orientasi sesar gempa,
seperti strike, dip dan arah pergerakan sesar, sedangkan ukuran gempa bumi seperti panjang dan
lebar dapat dilakukan dengan menganalisa amplitudo dan bentuk gelombang seismiknya, perubahan
bentuk kerak bumi, dan distribusi gempa susulan.

Polaritas gelombang P yang dibuat berdasarkan model kopel ganda mempunyai pola kuadratik yang
sama. Amplitudo gerakan awal gelombang P besar dan positif (+) disekitar sumbu kompresi serta
besar dan negatif () disekitar sumbu dilatasi. Amplitudo menjadi nol di sepanjang dua bidang yang
memisahkan daerah dengan polaritas yang berbeda (bidang nodal).

Gambar Pola radiasi gerakan pertama gelombang P dan S untuk sumber : a) Kopel Tunggal dan b)
Kopel Ganda

sistem gaya kopel ganda menyatakan sumber gempa bekerja empat gaya sama besar dan
berlawanan arah yang berlaku sebagai sepasang momen gaya yang saling tegak lurus. Gaya ini
selanjutnya disebut sebagai sistem gaya type II. Sistem ini dapat menerangkan posisi gaya yang
bekerja pada akhir proses patahnya atau bergesernya suatu lapisan sesuai teori pegas elastis
(Elastic Rebound Theory). Teori ini dapat juga menerangkan polaritas gelombang P dari tempat
gempa bumi alami.

Karakteristik model kopel ganda :

a. Asumsi sumber titik : Dengan asumsi bahwa sumber gempa adalah sebuah titik. Hal ini cocok
apabila jarak hiposenter dan stasiun lebih besar dari ukuran sesar.
b. Konfigurasi sistem gaya kopel ganda : Model ini mempunyai dua pasang gaya yang masingmasing mempunyai magnitude yang sama dan berlawanan arah.
c. Ekuivalen sistem gaya kopel ganda dengan

dengan dislokasi geser (gerak sesar) :

Sistem gaya kopel ganda menghasilkan medan perpindahan yang sama terhadap sumber gempa
seperti yang sama berkenaan dengan dislokasi geser (shear dislocation) di sepanjang sesar.
Salah satu dari dua orientasi kopel ganda merupakan orientasi dari sesar, sehingga kopel ganda
menghasilkan dua orientasi bidang sesar yang mungkin terjadi.

Teori Mekanisme dengan Metode Impuls Pertama Gelombang P


Ketika gempa bumi terjadi maka gelombang gempa bumi akan terpancarkan ke segala arah
berbentuk phase gelombang. Phase awal yang tercatat lebih dahulu ialah gelombang P, karena
memiliki kecepatan terbesar dari pada gelombang yang lainnya.

Arah gerakan pertama impuls dari gelombang P inilah yang kemudian diamati untuk mempelajari
fokal mekanisme. Hal ini dapat disebabkan karena gelombang P yang paling jelas pembacaannya.
Dan alat yang digunakan pada umumnya ialah seismograf type vertikal sehingga pembacaan
gelombang S menjadi sulit. Selain untuk menentukan gerakan awal gempa dan studi solusi bidang
sesar, metode ini penting untuk menentukan gerakan dari plate tektonik dan penting untuk
menentukan gerakan relative dari Lithosfer.

Solusi untuk menentukan arah dan orientasi menyebabkan terjadinya bidang sesar yang disebut
sebagai Fault Plane Solution. Ada beberapa ketentuan dalam mempelajari solusi bidang sesar ini :
a. Arah gerak awal gelombang P harus dianggap sama atau sesuai dengan arah gaya kopel yang
bekerja di sumber gempa.
Dalam mekanisme gempa bumi terdapat dua hipotesa yang berlaku. Pertama adalah teori kopel
tunggal yang menyatakan bahwa di dalam sumber gempa bekerja dua gaya yang sama besar
dan berlawanan arahnya dan berlaku sebagai momen.

Sedangkan teori kopel ganda menyatakan bahwa pada sumber bekerja empat gayayang sama
besar dan berlaku sebagai pasangan momen gaya yang saling tegak lurus.

b. Focus harus dianggap berbentuk bola didalam bumi dimana bumi dianggap homogen.

Pada dasarnya solusi bidang sesar adalah mencari dua bidang nodal orthogonal (orthogonal nodal
plane) yang memisahkan gerakan pertama gelombang dalam kuadran kompresi dan dilatasi pada
bola fokusnya.

Bola Fokus
Bola fokus merupakan ilustrasi penjalaran gelombang yang berpusat pada hiposenter sumber gempa.
Bola fokus digunakan untuk menggambarkan radiasi gelombang seismik dari sebuah sumber gempa.
Penyelesaian bola fokus diperoleh dari distribusi gerakan kompresi dan dilatasi di permukaan bumi
yang diproyeksikan melalui lintasan yang sama dengan penjalaran gelombangnya ke permukaan bola
fokus. Bola fokus adalah bola satuan (jari-jari 1 satuan) yang fiktif (diandaiakn ada) berpusat pada
fokus gempa (sumberdianggap titik). Bola fokus mengandaikan medium penjalaran gelombang
adalah homogen (gelombang menjalar lurus didalamnya), hal ini dilakukan karena polaritas gerakan
pertama gelombang P adalah tetap disepanjang penjalarannya. Mekanisme sumber gempa
merupakan metode peninjauan solusi bidang sesar. Konsep dasar penentuan mekanisme sumber
berkembang dari konsep kopel ganda. Solusi bidang sesar meliputi stike, dip dan slip dari bidang
sesar.
Penentuan solusi bidang sesar dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan
menggunakan polarisasi gerakan awal gelombang P. Pola polarisasi gelombang P yang berupa
kompresi (tekanan) dan dilatasi (tarikan) mengakibatkan ruang disekitar episenter gempa
(hiposenter), yang dimisalkan suatu bola, dapat dibagi menjadi empat kuadran yang dipisahkan oleh
dua buah bidang nodal yang membentuk suatu mekanisme gempa.

Penyelesaian bola fokus diperoleh dari distribusi gerakan kompresi dan dilatasi di permukaan bumi
yang diproyeksikan melalui lintasan yang sama dengan penjalaran gelombangnya ke permukaan bola
fokus. Bola fokus adalah bola satuan (jari-jari 1 satuan) yang fiktif (diandaikan ada) berpusat pada
fokus gempa.

Gambar Gerakan awal gelombang P pada beberapa stasiun pencatat gempa yang dipengaruhi oleh
gaya kompresi dan dilatasi.

Proyeksi Stereografik
Analisa pola gerakan awal gelombang P pada permukaan bola secara tiga dimensi akan sukar
dilakukan. Oleh karena itu, untuk mempermudah analisis diperlukan penggambaran distribusi pada
suatu gambar dua dimensi yaitu dengan cara proyeksi stereografik. Dalam gambar ini, arah dan
kemiringan suatu garis (diwakili oleh suatu titik pada permukaan bola) dan jurus (strike) dan
kemiringan (dip) suatu bidang dapat ditentukan dengan pasti.

Proyeksi stereografik ada dua tipe, yaitu proyeksi stereografik sama luas (equal-area stereo-net
projection) dan proyeksi stereografik sama sudut (equal-angle stereo-net projection). Perbedaan pada
dua proyeksi ini adalah daya pisahnya, yaitu untuk proyeksi sama luas mempunyai daya pisah lebih

besar dibagian tengah, sedang untuk proyeksi sama sudut mempunyai daya pisah lebih besar
dibagian luar.

Berdasarkan bagian yang dipakai, pada umumnya hanya ada dua bagian, yaitu setengah bola bagian
atas (upper hemisphere) dan setengah bola bagian bawah (lower hemispher). Biasanya proyeksi
yang dipakai adalah proyeksi yang menggunakan setengah bola bagian bawah llower hemispher),
garis-garis lintang dan bujur pada proyeksi stereonet dibayangkan lerletak pada permukaan cekungan
setengah bola bagian bawah.

Sehingga, orientasi garis dan bidang dapat ditentukan dengan mudah sesuai dengan orientasi garis
dan bidang yang sebenarnya.

http://asal-geophysics.blogspot.co.id/2011/05/mekanisme-fokus.html

Anda mungkin juga menyukai