DISUSUN OLEH :
1
A. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Akibat
utama gempa bumi
adalah hancurnya
bangunan-bangunan
karena goncangan
tanah. Jatuhnya
korban jiwa biasanya
terjadi karena tertimpa reruntuhan bangunan, terkena longsor, dan kebakaran.
Jika sumber gempa bumi berada di dasar lautan maka bisa membangkitkan
gelombang tsunami yang menghantam daratan. Karena itu, ketika terjadi
gempa bumi, perlu ditentukan parameter-parameter dari gempa tersebut yaitu :
waktu (origin time), pusat gempa (episenter dan hiposenter), kedalaman
gempa, kekuatan gempa (magnitude), dan intensitasnya.
Gempa
memancarkan energi
seismik berupa
gelombang tubuh dan
2
gelombang permukaan. Gelombang tubuh (body wave) terdiri dari gelombang
primer (primary/P wave) dan gelombang sekunder (secondary/Swave).
b. Tujuan
Mengetahui metode yang digunakan untuk menentukan posisi pusat gempa.
B. PEMBAHASAN
Dianggap ada tiga stasiun pencatat , masing–masing S1, S2, dan S3. Dengan
menggunakan dua data stasiun pencatat , S2 dan S3 sebagai pusatnya, dibuat
lingkaran-lingkaran dengan jari-jari :
r2 = v ( t 2 – t1 )
3
r3 = v ( t 3 – t1 )
dengan :
r = jari-jari lingkaran.
v = kecepatan gelombang
Episenter yang dicari adalah pusat sebuah lingkaran yang melalui S1 dan
menyinggung kedua lingkaran yang berpusat di S2 dan S3 tersebut.
4
b. Metode Hiperbola
dapat dibuat masing-masing lingkaran dengan pusat stasiun dan jari jari r1, r2 dan r3.
Jari-jari lingkaran adalah jarak hiposenter d = (s-p) k, dimana k adalah konstanta
Omori yang besarnya tergantung pada kondisi geologi setempat dan besarnya sekitar
7,8.
5
dan lingkaran 3 (garis CD). Sedang Garis berat lingkaran 2 dan 3 adalah garis
yang menghubungkan perpotongan lingkaran 2 dan lingkaran 3 (garis EF).
Dengan metode ini dapat pula ditentukan waktu kejadian gempa (origin
time). Untuk menentukan origin time dengan pendekatan (s-p) digunakan grafik
Wadati seperti terlihat pada gambar berikut.
Tentukan dahulu arah impuls awal ketiga komponen (kompresi atau dilatasi).
6
sebaliknya jika komponen vertikal dilatasi maka komponen horizontalnya tandanya
tetap ( C = plus, D = negatif).
C. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa untuk mengetahui posisi pusat
gempa dapat digunakan empat metode, yaitu:
a. Metoda Lingkaran Dengan Tiga Stasiun
b. Metode Hiperbola
c. Metode Titik Berat
d. Metode Gerak Partikel
D. DAFTAR PUSTAKA
id.scribd.com/doc/4751203/gempa-tektonik
Dimas-salomo.blogspot.com/2012/02/gempa-bumi-earthquake.html