Perencanaan Abutment Tipe Gravitasi
Perencanaan Abutment Tipe Gravitasi
BAB II
PERENCANAAN ABUTMEN TIPE GRAVITASI
2.1 IDENTIFIKASI PROGRAM
Program/software ini menggunakan satuan kN-meter dalam melakukan analisa abutmen
jembatan tipe gravitasi. Abutmen jembatan diasumsikan terbuat dari pasangan batu dan
dudukan struktur atas jembatan terbuat dari beton struktural. Bentuk umum dari abutmen
jembatan tersebut diasumsikan tersusun atas elemen berbentuk segi empat dan segi tiga.
Program/software ini dibuat khusus untuk tanah timbunan berupa tanah non-kohesif.
Tekanan tanah ke dinding dihitung dengan menggunakan pendekatan dari Coulomb.
Analisa abutmen tipe gravitasi dengan program/software ini memungkinkan untuk
memperhitungkan gaya-gaya tambahan akibat gempa.
Program/software ini tidak menyediakan fasilitas untuk memperhitungkan gaya angkat
atau up-lift dari air. Sehingga untuk kasus dimana terdapat gaya up-lift, program/software
ini tidak bisa digunakan.
Untuk tanah timbunan non kohesif, tekanan air tanah yang menuju dinding tidak ikut
diperhitungkan dalam program/software ini. Diasumsikan bahwa sistem drainase yang baik
akan dibangun/disediakan untuk menjamin tidak ada tekanan hidrostatis tambahan ke
dinding.
Perlu diperhatikan bahwa abutmen jembatan tipe gravitasi hanya bisa digunakan untuk
beda ketinggian yang tidak terlalu besar. Program/software ini membatasi penggunaan
abutmen jembatan tipe gravitasi ini hanya sampai beda tinggi 5 m.
Keluaran dari program/software ini adalah dimensi dari abutmen jembatan yang memenuhi
keamanan dari segi daya dukung, geser dan guling.
Program/software ini juga dilengkapi dengan kombinasi pembebanan sehingga keluaran
dari program ini telah mencakup hasil analisa untuk masing-masing kombinasi
pembebebanan.
Perlu ditegaskan bahwa program/software ini dibuat untuk tujuan pendidikan dan pelatihan
SRRP (Sumatera Region Road Project) IBRD Load No. 4307-IND. Tanggung jawab
terhadap pengunaan hasil keluaran program/software ini 100 % ada pada pengguna.
Pengguna wajib melakukan pengecekan terhadap kesahihan hasil keluaran
program/software ini. Karena program/software ini tidak mencakup semua aspek disain,
sebaiknya penggunaan program ini dibatasi untuk proses pra-disain.
II - 1
1
X
X
O
X
O
O
O
O
2
X
X
X
X
O
O
O
O
25%
Kom bina
3
4
X
X
X
X
O
X
X
X
X
X
O
O
O
O
O
O
si
5
X
O
O
X
O
X
O
O
25%
50%
40%
6
X
O
O
O
O
O
O
X
7
X
O
O
O
O
O
X
O
30%
50%
Tinggi balok
girder
Abutme
n
Gambar 2.1 Tumpuan Balok Struktur Atas ke Abutmen
c. Beban Merata di atas Tanah /Surcharge Load (kN/m2).
Lampiran : Pedoman Penggunaan Software Komputer
II - 2
Berdasarkan Peraturan Perencanaan Teknik Jembatan, beban merata diatas tanah yang
diklasifikasikan sebagai beban lalu lintas yang diekivaensikan dengan tanah urugan
setinggi 0.6 meter
d.
Koefisien Gempa
Untuk analisis yang memperhitungkan pengaruh gempa diperlukan C h1 (koefisien
gempa untuk inersia struktur), Ch2 (koefisien gempa untuk tekanan tanah dinamis) dan
Faktor Keutamaan (I). Nilai Ch1 dapat ditentukan berdasarkan Gambar 1.8, Nilai
koefisien Ch2 ditentukan dengan menggunakan Tabel 1.4, sedangkan Besarnya Faktor
Keutamaan I ditentukan berdasarkan Tabel 1.2
b.
c.
d.
II - 3
Beban Angin
Pengaruh Gempa
Beban Tumbukan
Beban Pelaksanaan
H12
Yh
bearin
g
Abutmen
Gambar 2.2 Lokasi Gaya Vertikal dan Horisontal Struktur Atas
b.
Pada Form Input Data masukkan parameter-parameter Input Data. Jika analisa
tidak memperhitungkan kondisi gempa, maka nilai koefisien gempa dan faktor
keutamaan I dibuat sama dengan 0. Jika ingin menganalisa data yang sudah pernah
disimpan, gunakan tombol BUKA FILE
c.
Pada Form Input Data, jika ingin menyimpan data kasus yang sedang dianalisis,
klik tombol SIMPAN FILE dan tuliskan nama file yang akan digunakan.
d.
e.
Pada Lembar Analisis dan Output ini ditampilkan dimensi abutmen jembatan
yang diperlukan, serta gaya-gaya yang bekerja pada dasar abutmen jembatan tersebut
untuk setiap kombinasi pembebanan. Ditampilkan juga besarnya angka keamanan
terhadap geser dan guling serta tegangan yang terjadi pada tanah dasar untuk setiap
kombinasi pembebanan.
II - 4
f.
Pada Lembar Analisis dan Output juga ditampilkan hasil pengecekan tegangan
tarik pada badan abutmen jembatan untuk setiap kombinasi pembebanan.
g.
Pada Lembar Analisis dan Output, jika ingin memodifikasi data input dapat
menggunakan tombol KEMBALI untuk menuju ke Form Input Data, sedangkan jika
ingin melihat gambar dan dimensi keseluruhan dari abutmen jembatan gunakan tombol
GAMBAR.
h.
Pada Lembar Analisis dan Output, jika ingin menyimpan file laporan
perhitungan gunakan tombol LAPORAN dan masukkan nama file yang akan
digunakan untuk menyimpan data laporan yang berbentuk file dengan extension TXT.
II - 5
Surcharge load = q
Xv
GW
V11
H12
GD Yh
el. 2
H1
el. 3
V2
H15
V7 dan H8
akibat tek. tanah
Y+
V3
el.1
H13
V1
B
0.5 m
0.5 m
O
0.5 m
Xv
GW
el. 6
el. 5
H18
V6
V11
H12
H17
V5
GD
Yh
H16
el. 4
V4
II - 6
X+
Notasi gaya
V1
V2
V3
V4
V5
V6
V7
H8
V9
H10
H11
H12
H13
H14
H15
H16
H17
H18
V19
H20
Keterangan
Berat sendiri elemen 1
Berat sendiri elemen 2
Berat sendiri elemen 3
Berat sendiri elemen 4
Berat sendiri elemen 5
Berat sendiri elemen 6
Komponen vertikal dari tekanan tanah aktif
Komponen horisontal dari tekanan tanah aktif
Komponen vertikal dari tekanan akibat surcharge
Komponen horisontal dari tekanan akibat surcharge
Gaya vertikal dari struktur atas
Gaya horisontal dari struktur atas
Gaya inersia gempa elemen 1
Gaya inersia gempa elemen 2
Gaya inersia gempa elemen 3
Gaya inersia gempa elemen 4
Gaya inersia gempa elemen 5
Gaya inersia gempa elemen 6
Komponen vertical dari tambahan tekanan tanah gempa
Komponen horizontal dari tambahan tekanan tanah gempa
Tanda positif untuk gaya menujukkan arah gaya tersebut ke atas atau ke kanan.
1.6.2 OPTIMASI DARI PENGGUNAAN PROGRAM.
Setelah didapat hasil kebutuhan dimensi, yang harus dilakukan adalah mengetahui
kombinasi pembebanan beserta batasannya yang paling menentukan dalam perhitungan
dimensi. Kombinasi yang paling menentukan bisa diketahui dengan melihat kombinasi
beban dengan angka kemanan dan daya dukung yang paling mendekati angka keamanan
dan daya dukung ijinnya.
Jika yang menentukan adalah angka kemanan terhadap geser, maka yang berperan adalah
sudut geser dalam () dan kohesi (c) dari tanah dasar. Nilai yang lebih baik dari kedua
parameter tersebut akan mengurangi kebutuhan dimensi dari dinding penahan tanah.
Jika yang menentukkan adalah daya dukung tanah dasar, maka daya dukung yang lebih
baik adalah cara yang paling efektif untuk mengurangi dimensi yang diperlukan.
Jika yang paling menentukan adalah tegangan tarik ijin pada badan dinding, maka
menaikkan tegangan tarik ijin adalah cara paling efektif untuk mengurangi dimensi dari
dinding penahan tanah tersebut.
II - 7
Vertikal (kN)
-597.0
-895.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
Horisontal (kN)
0.0
0.0
42.0
0.0
0.0
35.0
0.0
0.0
Beban lalu lintas horizontal mempunyai arah ke luar dari pangkal, sehingga diambil = 0
j. Data Tumpuan Struktur Atas
Panjang tumpuan minimum 1.1 meter, tinggi balok girder 1.6 meter, posisi atau titik
tangkap gaya dari struktur atas Xv = 0.3 meter, Yh = 1.5 m
1.1 meter
balok girder
0.3 m
V11
1.6 meter
H12
bearin
g
Abutmen
Abutmen
II - 8
1.5 m
Xv
GW
V11
H12
el. 2
H1
V2
H15
V7 dan H8
akibat tek. tanah
H13
B= 2.5 m
0.5 m
0.2
0.2
0.5 m
V1
X+
0.5 m
0.3
1.1
el. 6
H18
V6
1.0
Y+
V3
el.1
el. 5
H = 3.0
el. 3
V7 dan H8
GD Yh
V11
H12
H17
V5
H16
el. 4
1.6
1.5
0.8
V4
1.5
II - 9
Aksi
Aksi Tetap
Beban Lalu Lintas
Pengaruh Temperatur
Arus/Hanyutan/Hidro/Daya Apung
Beban Angin
Pengaruh Gempa
Beban Tumbukan
Beban Pelaksanaan
Tegangan berlebihan yang
diperbolehkan
1
X
X
O
X
O
O
O
O
2
X
X
X
X
O
O
O
O
25%
Kom bina
3
4
X
X
X
X
O
X
X
X
X
X
O
O
O
O
O
O
si
5
X
O
O
X
O
X
O
O
25%
50%
40%
6
X
O
O
O
O
O
O
X
7
X
O
O
O
O
O
X
O
30%
50%
Besarnya gaya luar vertical (V11) dan horizontal (H12) yang bekerja pada Abutmen sesuai
dengan Kombinasi Pembebanan tersebut diatas adalah sebagai berikut
Kombinasi 1
Kombinasi 2
Kombinasi 3
Kombinasi 4
Kombinasi 5
Kombinasi 6
Kombinasi 7
Vertikal (kN)
-1492.0
-1492.0
-1492.0
-1492.0
-597.0
-597.0
-1492.0
Horisontal (kN)
0.0
42.0
0.0
42.0
35.0
0.0
0.0
Lebar (m)
1.5
1.5
0.0
1.5
0.2
0.2
Gaya Gempa = W*Ch*I, gaya gempa hanya bekerja pada kombinasi beban yang
memperhitungkan pengaruh gempa yaitu kombinasi 5.
2.7.4 TEKANAN TANAH AKTIF COULOMB
Kemiringan dinding penahan = 0
Sudut gesek dinding-tanah
= 0 ( pada saat terjadi gempa )
Sudut gesek dinding-tanah
= = 35 ( pada saat tidak terjadi gempa )
2.7.4.1 Koefisien Tekanan Tanah Aktif
Lampiran : Pedoman Penggunaan Software Komputer
II - 10
Ka
cos 2 ( )
sin( ) sin( )
cos cos( ) 1
cos( ) cos( )
cos 2 ( )
sin( ) sin( )
cos cos( ) 1
cos( ) cos( )
= 34.92 kN
II - 11
Pa = Ka H2* Lebar
= 212.9245 kN
Komponen arah vertikal
= V4 = -212.93*sin 0 = 0 kN (ke bawah)
Komponen arah horisontal = H5 = 212.93*cos 0 = 212.93 kN (ke kanan)
2.7.4.5 Tekanan Tanah Tambahan Akibat Gempa
Resultante tekanan tanah tambahan akibat gempa bekerja pada elevasi 2/3 H dari dasar
dengan kemiringan 0
Pa = (KaG-Ka)H2*Lebar
Komponen arah vertikal
Komponen arah horisontal
= 20.45 kN
= V4 = -20.45*sin 0 = 0 kN (ke bawah)
= H5 = 20.45*cos 0 = 20.45 kN ( ke kanan)
deskripsi
Elemen 1 pasangan batu
Elemen 2 pasangan batu
Elemen 3 pasangan batu
Elemen 4 beton
Elemen 5 beton
Elemen 6 beton
Tekanan tanah aktif
Tekanan tanah aktif
Tekanan tanah surcharge
Tekanan tanah surcharge
Gaya vertikal Kombinasi 1
Gaya horisontal Kombinasi 1
Gempa elemen 1
Gempa elemen 2
Gempa elemen 3
Gempa elemen 4
Gempa elemen 5
Gempa elemen 6
Tekanan tanah gempa
Tekanan tanah gempa
Gaya
(kN)
-291.00
-34.92
.00
-291.00
-48.50
-77.60
-112.54
160.73
-20.01
28.57
-1492.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
X thd O
(m)
-1.25
-1.25
0.00
-1.25
-1.90
-1.70
-2.00
-2.00
-2.00
-2.00
-1.30
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
Y thd O
Momen
(m)
(kN-meter)
0.25
-363.75
0.55
-43.65
0.00
0.00
1.00
-363.75
1.90
-92.15
2.20
-131.92
1.00
-225.08
1.00
160.73
1.50
-40.01
1.50
42.86
1.50
-1939.60
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
= -2367.57 kN
= 189.30 kN
= 203.59 kN-meter
= -3199.91 kN-meter
II - 12
B M net
2.5 (3199.91 203.59)
= 0.016 meter
2 V
2
2367.57
V 1 6 eks
BL
Untuk Kombinasi 1 tidak diijinkan adanya kenaikan daya dukung ijin sehingga tegangan
ijin tetap sama yaitu 200 kN/m2. Dari persamaan diatas diperoleh
Tekanan maksimum ke tanah
= 101.28 kN/m2 < 200 kN/m2
Tekanan minimum ke tanah
=
99.38 kN/m2
Tekanan maksimum ternyata lebih kecil dari daya dukung ijin sehingga memenuhi
persyaratan. Tekanan minimum jug alebih besar dari 0 sehingga memenuhi persyaratan.
2.7.7 KESTABILAN TERHADAP GULING
Kestabilan struktur terhadap kemungkinan terguling dihitung dengan persamaan berikut :
SFguling
M
M
3199.91
15.717
203.59
V tan
BLc 2 Pp
Ph
II - 13
2.7.9.1 Pengecekan Tegangan Pada Elevasi 0.6 meter Dari Dasar Pondasi
Lebar penampang pada elevasi tersebut adalah 1.5 meter. Dengan cara yang sama seperti
diatas dapat ditentukan tekanan tanah yang terjadi sehingga dapat dihitung besarnya gayagaya yang bekerja pada potongan 1. Gaya-gaya yang terjadi ditabelkan sebagai berikut
Kode
V3
V4
V5
V6
V7
H8
V9
H10
V11
V12
V15
V16
V17
V18
V19
V20
deskripsi
Elemen 3 pasangan batu (sebagian)
Elemen 4 beton
Elemen 5 beton
Elemen 6 beton
Tekanan tanah aktif
Tekanan tanah aktif
Tekanan tanah surcharge
Tekanan tanah surcharge
Gaya vertikal Kombinasi 1
Gaya horizontal Kombinasi 1
Gempa elemen 3 (sebagian)
Gempa elemen 4
Gempa elemen 5
Gempa elemen 6
Tekanan tanah gempa
Tekanan tanah gempa
Gaya
(kN)
0.00
-291.00
-48.50
-77.60
-1492.00
0.00
-16.01
22.86
-72.03
102.87
.00
.00
.00
.00
.00
.00
Momen
(kN-meter)
0.00
-218.25
-67.90
-93.12
-119.3.60
0.00
-24.01
27.43
-108.04
82.29
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
=0.09 meter
2 V
2 1903.5
Tegangan pada potongan dihitung dengan rumus berikut.
mak
q min
V 1 6 eks
BL
II - 14
Lebar penampang pada elevasi tersebut adalah 1.5 meter. Dengan cara yang sama seperti
diatas dapat ditentukan tekanan tanah yang terjadi sehingga dapat dihitung besarnya gayagaya yang bekerja pada potongan 2. Gaya-gaya yang terjadi ditabelkan sebagai berikut
Kode
V2
V3
V4
V5
V6
V7
H8
V9
H10
V11
V12
V14
V15
V16
V17
V18
V19
V20
deskripsi
Elemen 2 pasangan batu (sebagian)
Elemen 3 pasangan batu (sebagian)
Elemen 4 beton
Elemen 5 beton
Elemen 6 beton
Tekanan tanah aktif
Tekanan tanah aktif
Tekanan tanah surcharge
Tekanan tanah surcharge
Gaya vertikal Komb. 1
Gaya horisontak Komb. 1
Gempa elemen 2 (sebagian)
Gempa elemen 3 (sebagian)
Gempa elemen 4
Gempa elemen 5
Gempa elemen 6
Tekanan tanah gempa
Tekanan tanah gempa
Gaya
(kN)
-17.46
0.00
-291.00
-48.50
-77.60
-1492.00
0.00
-16.34
23.34
-75.06
107.20
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
Lengan gaya ke
tepi potongan (m)
.750
1.500
.750
1.400
1.200
.800
.550
1.500
1.225
1.500
.817
.225
.283
.050
.950
1.250
1.500
1.633
Momen
(kN-meter)
-13.10
0.00
-218.25
-67.90
-93.12
-1193.60
0.00
-24.51
28.59
-112.59
87.54
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
=0.05 meter
2 V
2
2018.0
Tegangan pada potongan dihitung dengan rumus berikut
mak
q min
V 1 6 eks
BL
II - 15
Lebar penampang pada elevasi tersebut adalah 1.5 meter. Dengan cara yang sama seperti
diatas dapat ditentukan tekanan tanah yang terjadi sehingga dapat dihitung besarnya gayagaya yang bekerja pada potongan 3. Gaya-gaya yang terjadi ditabelkan sebagai berikut
Kode
V2
V3
V4
V5
V6
V7
H8
V9
H10
V11
V12
V14
V15
V16
V17
V18
V19
V20
deskripsi
Elemen 2 pasangan batu (sebagian)
Elemen 3 pasangan batu (sebagian)
Elemen 4 beton
Elemen 5 beton
Elemen 6 beton
Tekanan tanah aktif
Tekanan tanah aktif
Tekanan tanah surcharge
Tekanan tanah surcharge
Gaya Vertikal Kombinasi 1
Gaya Horisontak Kombinasi 1
Gempa elemen 2 (sebagian)
Gempa elemen 3 (sebagian)
Gempa elemen 4
Gempa elemen 5
Gempa elemen 6
Tekanan tanah gempa
Tekanan tanah gempa
Gaya
(kN)
-34.92
0.00
-291.00
-48.50
-77.60
-1492.00
0.00
-16.67
23.81
-78.15
111.62
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
Lengan gaya ke
tepi potongan (m)
.750
1.500
.750
1.400
1.200
.800
1.000
1.500
1.250
1.500
.833
.050
.300
.500
1.400
1.700
1.500
1.667
Momen
(kN-meter)
-26.19
0.00
-218.25
-67.90
-93.12
-1193.60
0.00
-25.01
29.76
-117.23
93.01
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
=0.04 meter
2 V
2
1618.5
V 1 6 eks
BL
II - 16