Referensi Kalkulus
Referensi Kalkulus
deposits terdiri
atas
deposit
plak
yang
darah
dan
persarafan
menjadi
satu
kesatuan.
infeksi
pada
daerah
penyangga
gigi
tersebut.
Bila sudah infeksi maka masalah lebih lanjut bisa timbul. Penderita biasanya
mengeluh gusinya terasa gatal, mulut berbau tak sedap, sikat gigi sering berdarah,
bahkan adakalanya gigi dapat lepas sendiri dari jaringan penyangga gigi. Infeksi yang
mencapai lapisan dalam gigi (tulang alveolar) akan menyebabkan tulang pernyangga
gigi menipis sehingga pada perbandingan panjang gigi yang tertanam pada tulang dan
tidak
tertanam
1:3,
gigi
akan
goyang
dan
mudah
tanggal.
Selain mengakibatkan gigi tanggal, kuman infeksi jaringan penyangga gigi juga dapat
menyebar ke seluruh tubuh. Melalui aliran darah, kuman dapat menyebar ke organ
lain seperti jantung. Karena itu ada beberapa kasus penyakit yang sebenarnya dipicu
oleh infeksi dari gigi, ini disebut infeksi fokal. Penyakit infeksi otot jantung
(miokarditis) termasuk penyakit yang dapat disebabkan oleh infeksi fokal.
Oleh karena itu, masalah karang gigi tidak dapat disepelekan. Bila plak sudah
mengendap menjadi karang gigi maka penyikatan sekeras apapun dengan sikat gigi
biasa tidak akan menghilangkannya. Satu-satunya cara untuk mengatasi karang gigi
adalah dengan pergi ke dokter gigi untuk dibersihkan agar terhindar dari penyakit
yang lebih berat dan tentunya butuh biaya yang lebih besar.
Karang gigi harus dibersihkan dengan alat yang disebut scaler. Ada yang
manual ataupun dengan ultrasonic scaler. Setelah dibersihkan dengan scaler, karang
gigi akan hilang dan gigi menjadi bersih kembali. Namun, karang gigi dapat timbul
kembali
apabila
kebersihan
gigi
tidak
dijaga
dengan
baik.
Dianjurkan melakukan tindakan pencegahan sebelum karang gigi timbul yaitu dengan
menyikat gigi secara teratur dan sempurna. Dental floss juga perlu digunakan untuk
membersihkan permukaan antar dua gigi yang sering menjadi tempat terselipnya
makanan dan menjadi tempat penimbunan plak. Obat kumur yang mengandung
clorhexidine dapat digunakan untuk mencegah timbulnya plak, obat ini dapat
digunakan setelah penyikatan gigi.
Beberapa macam teori dikemukakan oleh para peneiti mengenai proses pembentukan
kalkulus, antara lain :
1. Teori CO
Menurut teori ini pengendapan garam kalsium fosfat terjadi akibat adanya
perbedaan tekanan CO dalam rongga mulut dengan tekanan CO dari duktus
saliva, yang menyebabkan pH saliva meningkat sehingga larutan menadi
Konsentrasi bikarbonat paling tinggi pada muara kelenjar parotis dan submandibular
sehingga mengakibatkan kalsium fosfat saliva pada daerah tersebut tidak stabil
sehingga mudah mengendap (brushite).
V. Mengapa sering terbentuk kalkulus pada lingual gigi anterior rahang bawah
dan bukal gigi posterior rahang atas?
Kalkulus supragingiva sering ditemukan pada lingual gigi anterior rahang
bawah atau pada insisivus bawah, hal ini terjadi karena insisivus rahang bawah
merupakan muara atau ekskretori utama dari kelenjar submandibula (duktus Whartoni)
dan kelenjar sublingual (duktus Bartholini). Sedangkan pada bukal gigi posterior rahang
atas merupakan ekskretori utama dari kelenjar parotis melalui duktus stenon. Karena
lingual gigi anterior rahang bawah dan bukal posterior rahang atas merupakan muara
utama dari saliva, maka pada daerah ini banyak terdapat bakteri-bakteri. Bakteri-bakteri
ini tidak semua dapat ikut larut dalam flow saliva, bakteri yang tersisa akan membentuk
koloni yang akan berakumulasi dengan plak yang ada pada muara saliva tersebut,
sehingga terjadi kalsifikasi plak atau kalkulus pada daerah muara saliva . Hal inilah
yang menyebabkan pada lingual gigi anterior rahang bawah dan bukal posterior rahang
atas sering terjadi kalkulus.
Karang gigi atau kalkulus (disebut juga tartar), yaitu suatu lapisan deposit (bahan
keras yang melekat pada permukaan gigi) mineral yang berwarna kuning atau coklat pada
gigi karena plak gigi yang mengeras.Menurut Kamus Kedokteran Gigi (F.J Harty dan R
Ogston), adalah Deposit plak yang termineralisasi, kemudian mengeras yang menempel
pada gigi.
Komposisi kalkulus bervariasi sesuai dengan lama deposit, posisinya di dalam mulut, dan
bahkan lokasi geografi dari individu. Terdiri dari 80% massa anorganik, air, dan matriks
organik (protein dan karbohidrat), sel-sel epitel deskuamasi, bakteri filament gram
positif, kokus, dan leukosit. Masa anorganik terutama terdiri dari fosfat, kalsium, dalam
bentuk hidroksiapatite, brushite, dan fosfat oktakalsium. Selain itu, juga terdapat
sejumlah kecil kalsium karbonat, magnesium, fosfat, dan florida (Manson, 1993).
Setelah kita menyikat gigi, pada permukaan gigi akan terbentuk lapisan bening dan tipis
yang disebut pelikel. Pelikel ini belum ditumbuhi kuman (Bakteri). Apabila pelikel sudah
ditumbuhi kuman (Bakteri) disebutlah dengan plak. Plak berupa lapisan tipis bening yang
menempel pada permukaan gigi, terkadang juga ditemukan pada gusi dan lidah. Lapisan
itu tidak lain adalah kumpulan sisa makanan, segelintir bakteri, sejumlah protein dan air
ludah. Plak selalu berada dalam mulut karena pembentukannya selalu terjadi setiap saat,
dan akan hilang bila menggosok gigi atau menggunakan benang khusus. Plak yang
dibiarkan, lama kelamaan akan terkalsifikasi (berikatan dengan kalsium) dan mengeras
sehingga menjadi karang gigi. Mineralisasi plak mulai di dalam 24-72 jam dan rata-rata
butuh 12 hari untuk matang. Karang gigi menyebabkan permukaan gigi menjadi kasar dan
menjadi tempat menempelnya plak kembali sehingga kelamaan karang gigi akan semakin
mengendap, tebal dan menjadi sarang kuman (Bakteri). Jika dibiarkan menumpuk, karang
gigi dapat me-resorbsi (Mengkikis) tulang alveolar (tulang penyangga gigi) dan akibatnya
gigi mudah goyang dan tanggal.
Karang gigi mengandung banyak bakteri-bakteri yang dapat menyebabkan penyakit lain
di daerah sekitar gigi. Bila tidak dibersihkan, maka bakteri dapat memicu terjadinya
infeksi pada daerah penyangga gigi (Gusi, Tulang gigi, dan Pembuluh darah gigi).
Bila sudah infeksi maka masalah lebih lanjut bisa timbul. Penderita biasanya mengeluh
gusinya terasa gatal, mulut berbau tak sedap, sikat gigi sering berdarah, bahkan
adakalanya gigi dapat lepas sendiri dari jaringan penyangga gigi. Infeksi yang mencapai
lapisan dalam gigi (tulang alveolar) akan menyebabkan tulang pernyangga gigi menipis,
kemudian
gigi
akan
goyang
dan
mudah
tanggal.
Selain mengakibatkan gigi tanggal, bakteri menginfeksi jaringan penyangga gigi dan
dapat menyebar ke seluruh tubuh. Melalui aliran darah, bakteri dapat menyebar ke
organ lain seperti jantung (Bakteremia). Karena itu ada beberapa kasus penyakit yang
sebenarnya dipicu oleh infeksi dari gigi, ini disebut infeksi fokal. Penyakit infeksi otot
jantung (miokarditis) termasuk penyakit yang dapat disebabkan oleh infeksi fokal.
Pasien dapat melakukan scaling tiap 3-6 bulan sekali sekaligus memeriksakan kesehatan
giginya secara teratur. Hal ini bertujuan supaya adanya penyakit gigi dan mulut dapat di
deteksi lebih dini sehingga tidak berakibat fatal. Ingat, pencegahan terjadinya penyakit
jauh lebih murah, efektif, dan efisien, jika dibandingkan harus mengobati penyakit yang
sudah terlanjur menyebar.
Rasa ngilu hingga sensasi gigi goyah yang sering timbul pasca perawatan ini adalah hal
yang biasa terjadi karena sebelum perawatan gigi tersebut tertutup oleh karang gigi dan
saat terbuka maka gigi dan gusi (gingiva) harus menyesuaikan kondisi lagi maka timbullah
sensasi gigi goyah dan rasa ngilu.
Pada pasien lain mungkin juga akan muncul perdarahan. Apabila setelah perawatan
gangguan-gangguan ini tidak berkurang, maka sebaiknya segera konsultasikan lagi ke
dokter gigi anda.
PENCEGAHAN
1.
2.
3.
4.
Kontrol Ke dokter gigi, Sebaiknya dilakukan secara rutin tiap 2 sampai 4 kali
dalam setahun. Atau atas pertimbangandokter atas kondisi yang ditemukan. Laju
pembentukan karang gigi setiap individu berbeda bedadipicu oleh bebagi faktor dalam
tubuh misalnya pada penderita deabetes bniasanya karang gigicepat terbentuk karena
kondisi tingkat kekentalan air liur sangat tinggi dan jumlahnya sedikit, karena itu
semakin cepat karang gigi terbentuk sering pula kita melakukan perawatan pembersihan
(Sriono, 2005: 52 ).
Smoga bermanfaat :)
Daftar Pustaka