Amp PDF
Amp PDF
II.1. Umum
Terlepas dari perbedaan jenis dari AMP, tujuan dasarnya adalah sama. Yaitu
untuk menghasilkan campuran beraspal panas yang mengandung bahan pengikat dan
agregat yang memenuhi semua persyaratan spesifikasi .
Proses pencampuran campuran beraspal pada AMP jenis takaran dimulai
dengan penimbangan agregat, bahan pengisi (filler) bila diperlukan dan aspal sesuai
komposisi yang telah ditentukan berdasarkan Rencana Campuran Kerja (RCK) dan
dicampur pada pencampur(mixer/pugmill) dalam waktu tertentu. Pengaturan
besarnya bukaan pintu bin dingin dilakukan untuk menyesuaikan gradasi agregat
dengan rencana komposisi campuran, sehingga aliran material ke masingmasing bin
pada bin panas menjadi lancar dan berimbang[3].
Pada AMP jenis pencampur drum, agregat panas langsung dicampur dengan
aspal panas di dalam drum pemanas atau di dalam silo pencampur di luar drum
pemanas. Penggabungan agregat dilakukan dengan cara mengatur bukaan pintu pada
bin dingin dan pemberian aspal ditentukan berdasarkan kecepatan pengaliran dari
pompa aspal[3].
Perbedaan dalam hal kelengkapan dari kedua jenis AMP tersebut adalah;
AMP jenis takaran dilengkapi saringan panas (hot screen), bin panas (hot bin),
timbangan (weight hopper) dan pencampur (pugmill/mixer) sedangkan pada AMP
jenis pencampur drum kelengkapan tersebut tidak tersedia[3]. Tentunya kedua jenis
AMP tersebut juga mempunyai persamaan yaitu sama-sama dilengkapi bin dingin,
pengontrol dan pengumpul debu serta pencampur.
Bagian-bagian AMP jenis timbangan adalah[3] :
1. Bin dingin (cold bins)
2. Pintu pengatur pengeluaran agregat dari bin dingin (cold feed gate)
Gambar II.3. Tipikal tata letak AMP jenis takaran dan pencampur drum
Sumber:Manual Pemeriksaan Peralatan Unit Pencampur Aspal Panas Buku-I :
Fungsi dan Cara Kerja[5].
Di Indonesia sebagian besar jenis AMP yang ada adalah dari AMP jenis
takaran.Sementara jenis drum relatif sedikit dengan kapasitas yang kecil. AMP jenis
menerus seperti yang banyak dimiliki beberapa Kotamadya memiliki beberapa
kelebihan dan kekurangan, yaitu[3] :
sesuai proporsi yang diinginkan. Bila diperlukan, bahan pengisi (filler) ditambahkan
melalui
pemasok
bahan
pengisi.Selanjutnya
dicampur
kering
dalam
Bin dingin (cold bin) adalah bak tempat menampung material agregat dari
tiap-tiap fraksi mulai dari agregat halus sampai agregat kasar yang diperlukan dalam
memproduksi campuran aspal panas (hot mix)
[5]
bin dingin, yaitu tempat penyimpanan fraksi agregat kasar, agregat sedang, agregat
halus dan pasir. Bin dingin harus terdiri dari minimum 3 sampai 5 bak penampung
(bin)[3]. Masing-masing bin berisi agregat dengan gradasi tertentu. Agregat-agregat
tersebut harus terpisah satu sama lain, untuk menjaga keaslian gradasi dari masing
masing bin sesuai dengan rencana gradasi pada formula campuran kerja (FCK/JMF
). Untuk memisahkannya, dapat dipasang pelat baja pemisah antar bin. Dengan
demikian maka loader (alat pengangkut) yang digunakan mengisi masing-masing bin
harus mempunyai bak (bucket) yang lebih kecil dari mulut pemisah masing-masing
bin. Jika pemisah tidak ada maka pengisian masing-masing bin tidak boleh berlebih
yang dapat berakibat tercampurnya agregat.
Penyimpangan gradasi agregat di bin dingin baik itu karena tercampurnya
agregat pada masing-masing bin atau kalibrasi bukaan yang kurang tepat dapat
mengakibatkan kesulitan pengaturan gradasi di bin panas. Kemungkinan salah satu
bin panas pengisian agregat relatif lebih lama dibanding dengan bin lainnya.
Akibatnya waktu produksi menjadi lama dan selama menunggu terisinya bin
tersebut, terjadi pelimpahan material (overflow) pada bin panas lainnya.
Jenis bin dingin yang umum dikenal [3]adalah : (1) ban berjalan menerus, (2)
getar, dan (3) aliran. Tipikal masing-masing jenis bin dingin tersebut diperlihatkan
pada Gambar 5. Jenis pertama (continuous) cocok untuk agregat halus, sedangkan
yang lainnya cocokuntuk agregat kasar.
Pintu pengeluaran agregat pada bin dingin (cold feed gate) dipasang di
bagian bawah dari bin dingin, lubang pintu ini dilengkapi dengan skala yang
angkanya menunjukkan besarnya lubang bukaan yang dapat diatur sedemikian rupa
sehingga sesuai dengan kebutuhan. Besarnya bukaan pintu pada setiap bin dingin
yang telah berisi agregat dan siap untuk digunakan dalam pencampuran, harus
dikalibrasi terlebih dahulu pada setiap kondisi dan jenis agregat yang akan
digunakan. Kelancaran pasokan agregat ke bin panas dapat terganggu jika pintu
pengeluaran bin dingin tersumbat oleh batu atau lainnya. Untuk menjaga kelancaran
pasokan dari bin dingin, biasanya ada personil khusus yang mengawasi kelancaran
pasokan tersebut. Pada musim hujan, jika agregat halus tidak dilindungi terhadap
hujan, dapat juga menyebabkan penyumbatan pintu pasokan akibat menggumpalnya
agregat halus di pintu pengeluaran/pasokan.
Sistim pemasok agregat dingin dipasang pada empat atau lebih bin dingin,
melalui bukaan atau pintu yang dapat diatur, agregat dingin diangkut melalui
reciprocating feeder dan atau ban berjalan (belt conveyor) dan diteruskan
menggunakan elevator dingin (cold elevator) menuju ke drum pengering, tipikal
sistim pemasok agregat dingin diperlihatkan pada Gambar 6.
Dari bin dingin agregat dibawa melalui elevator dingin dinaikkan ke dalam
pengering (dryer) untuk dipanaskan dan dikeringkan pada temperatur yang diminta.
Pengering ini berbentuk silinder dengan panjang dan diameter tertentu berdasarkan
kapasitas maksimum produksi yang direncanakan per jamnya [5].
Pengering mempunyai fungsi[3]: (1) menghilangkan kandungan air pada
agregat; dan (2) memanaskan agregat sampai temperatur yang disyaratkan.
Komponen yang terdapat pada sistim pengering adalah:
Ketel pembakar (burner) yang berisi gas atau minyak bakar untuk menyalakan
pemanas.
Kipas (fan) sebagai bagian dari system pengumpul debu dan mempunyai fungsi
utama untuk memberikan udara atau oksigen dalam sistim pemanas.
Pada unit pengering (dryer) perlu diperhatikan beberapa faktor agar diperoleh
campuran beraspal yang memenuhi syarat, yaitu antara lain :
Kalibrasi alat pengukur temperatur dan pemeriksaan temperatur pemanasan.
Perubahan kuantitas agregat yang masuk ke unit pengering akibat dari
pengaturan bukaan bin dingin dapat menyebabkan pemanasan berlebih (jumlah
agregat yang masuk berkurang sementara panas pembakar tetap).
Pembakaran harus sempurna, hal ini dapat diindikasikan dari warna asap yang
keluar dari cerobong asap adalah putih dan nyala api pembakaran berwarna biru.
Warnaasap yang hitam menandakan pembakaran tidak sempurna. Contoh dari
akibat pembakaran yang tidak sempurna adalah, pada saat pengambilan agregat
dari hot bin, agregat terlihat berwarna hitam terselimuti jelaga. Akibat dari hal
tersebut aspal tidak dapat masuk ke pori-pori agregat dan juga tidak dapat
melekat dengan baik ke agregat.
Kadar air pada agregat harus seminimum mungkin, oleh karena itu lakukan
pemeriksaan kadar air secara cepat; ambil contoh secukupnya, kemudian
lewatkan cermin yang kering, atau spatula diatas agregat tersebut. Amati jumlah
kadar air yang mengembun pada permukaan cermin atau spatula. Agregat yang
masih mengandung kadar air akan menghalangi melekatnya aspal ke agregat,
sehingga campuran beraspal berprilaku seolah-olah kelebihan aspal.
Alat pengumpul debu (dust collector) harus berfungsi sebagai alat pengontrol
polusi udara di lingkungan lokasi AMP[3]. Gas buang yang keluar dari sistim
pengering ditambah dengan dorongan kipas pengeluar (exhaust fan) akan dialirkan
ke pengumpul debu. Alat pengumpul debu yang tidak berfungsi dengan baik akan
menyebabkan terjadinya polusi udara, dan ini terlihat jelas dari adanya kotoran atau
debu di pohon-pohon atau atap rumah di sekitar lokasi AMP. Secara umum terdapat
beberapa jenis kombinasi sistim pengumpul debu, antara lain :
Sistim pengumpul debu jenis kering (dry cyclone dust collector), debu yang
terbawa gas buangan diputar, sehingga partikel berat ke bagian bawah dan gas
yang telah bersih keluar dari cerobong asap. Partikel berat selanjutnya
dikembalikan ke bin panas (hot bin) melalui sistim pengatur udara (air lock
damper).
Sistim pengumpul debu jenis basah (wet scrubber dust collector), debu yang
terbawa gas buangan disemprot dengan air, sehingga partikel berat akan terjatuh
ke bawah dan gas yang telah bersih keluar dari cerobong asap. Partikel berat
tersebut kemudian dialirkan ke bak penampung (bak air). Jika pada bak air
penampung terlihat jelaga yang mengambang dengan jumlah yang cukup
banyak, maka hal ini menunjukkan terjadi pembakaran yang tidak sempurna
pada pengering (dryer). Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan maka segera
lakukan koreksi atau perbaikan pada pengering (dryer).
Tipikal dari kedua jenis pengumpul debu diperlihatkan pada Gambar 9. Muatan
udara yang mengandung partikel debu, asap dan gas harus dikontrol sampai ambang
batas yang telah ditentukan sesuai dengan peraturan yang berlaku mengenai dampak
lingkungan.
Kebanyakan AMP menggunakan unit ayakan panas (hot screening unit) jenis
mendatar dengan sistim penggetar yang umumnya terdiri dari empat susunan.
Agregat yang telah dikeringkan dan dipanaskan diangkut dengan mangkok elevator
panas (hot elevatorbucket) untuk disaring dengan susunan unit ayakan panas dan
dipisahkan dalam beberapa ukuran yang selanjutnya dikirim ke bin panas (hot bin).
Tipikal unit ayakan panas diperlihatkan pada Gambar II.10. Umumnya pada proses
penyaringan terjadi pelimpahan agregat, misalnya yang semestinya masuk ke bin
panas I tetapi terbawa ke bin panas II. Pelimpahan ini pada kondisi normal terjadi
kurang dari 5 % dan cenderung konstan sehingga tidak terlalu mengganggu kualitas
produksi. Akan tetapi presentase tersebut dapat bertambah jika : lubang saringan
tertutup agregat, kecepatan produksi ditambah sehingga agregat yang disaring
bertambah sementara efisiensi operasi penyaringan tetap, agregat halus basah
sehingga
pada
saat
pengeringan
dan
pemanasan
agregat
halus
tersebut
akanmenggumpal dan masuk ke hot bin yang tidak semestinya. Kemungkinan lain
adalah lubang-lubang pada saringan sudah ada yang rusak, sehingga beberapa
agregat masuk ke bin panas yang tidak semestinya.
Faktor-faktor tersebut dapat menyebabkan terjadinya penyimpangan gradasi
dan kadar aspal secara serius. Unit bagian atas dari susunan ayakan merupakan
penutup dari dek dan merupakan saringan pertama yang biasa disebut pemisah
(scalping). Pada susunan unit ayakan dengan ukuran lubang terbesar berfungsi
membuang agregat yang mempunyai diameter yang lebih besar dari ukuran agregat
maksimum yang diminta (oversize) agar tidak masuk ke bin panas (hot bin) dan
membuangnya pada pintu pembuang.
Pemasangan saringan pada unit ayakan panas harus tidak pada ukuran yang
berdekatan[3]. Contoh susunan ayakan untuk campuran beraspal dengan ukuran butir
agregat maksimum 19 mm adalah :
Saringan pertama / teratas berukuran 19 mm, butir agregat yang ukurannya
lebih besar (oversize) dibuang ke saluran pembuang
Saringan ke-dua berukuran 12,5 mm (1/2 inchi). Ukuran butir agregat antara
19 mm sampai 12,5 mm masuk ke bin 1
Saringan ke-tiga berukuran 4,75 mm (No. 4). Ukuran butir agregat antara 9,5
sampai dengan 4,75 mm masuk ke bin 2.
Saringan ke-empat berukuran 2,36 mm (No. 8). Ukuran butir agregat antara
4,75 sampai dengan 2,36 mm masuk ke bin 3. Sementara agregat yang lolos
saringan 2,36 mm masuk ke bin 4.
Unit ayakan panas harus dibersihkan dan diperiksa setiap hari untuk
menghindarkan dari kemungkinan rusak atau robek.
Bin panas (hot bin) dipasang pada AMP jenis takaran (batch). Pada AMP
jenis takaranumumnya akan terdapat 4 bin yang dilengkapi dengan pembatas yang
rapat dan kuatdan tidak boleh berlubang serta mempunyai tinggi yang tepat sehingga
mampumenampung agregat panas dalam berbagai ukuran fraksi yang telah dipisahpisahkanmelalui unit ayakan panas.Pada bagian bawah dari tiap bin panas harus
dipasang saluran pipa untuk membuangagregat yang berlebih dari tiap bin panas
yang dapat dioperasikan secara manual atauotomatis.Jika agregat halus masih
menyisakan kadar air (pengering kurang baik) setelahpemanasan, maka agregat yang
sangat halus (debu) akan menempel dan menggumpalpada dingding bin panas dan
akan jatuh setelah cukup berat. Hal tersebut dapatmenyebabkan perubahan gradasi
agregat, yaitu penambahan material yang lolossaringan No. 200[3].
Bahan pengisi (filler) sangat sensitif untuk mengeras karena pengaruh kadar
air, oleh karena itu diperlukan wadah khusus (silo) agar bahan pengisi bebas dari
pengaruh air. Umumnya bahan pengisi dimasukkan ke dalam AMP melalui
penimbang yang biasa disediakan untuk menimbang agregat panas, namun terdapat
juga AMP yang menyediakan penimbang khusus untuk bahan pengisi.Terdapat dua
sistim untuk memasok bahan pengisi ke dalam AMP yaitu sistim pneumatik dan
mekanik[3]. Untuk sistim pneumatik, bahan pengisi dimasukkan ke dalam pencampur
dengan cara pengaliran seperti bahan cair, sedangkan untuk sistim makanik bahan
pengisi dari silo dimasukkan ke dalam pencampur dengan menggunakan
wadahwadah yang dirangkai dengan ban berjalan sehingga merupakan elevator
bahan pengisi. Karena pengaruh bahan pengisi dalam campuran cukup besar, maka
diperlukan pemeriksaan secara berkala. Penambahan bahan pengisi akan
menyebabkan campuran menjadi lebih kaku (stiff), akan tetapi penambahan yang
terlalu banyak akan berpengaruh negatif, yaitu lapisan beraspal menjadi getas dan
mudah retak[3].
Tangki aspal pada AMP harus cukup besar sehingga dapat menampung aspal
yang memenuhi kebutuhan aspal saat AMP dioperasikan, dan aspal yang terdapat di
dalamnya dapat dengan mudah terlihat.Pada beberapa AMP terdapat beberapa tangki
aspal yang saling berhubungan satu dengan lainnya.Tangki pertama mempunyai
fungsi menampung aspal yang baru datang dari pemasok, dan tangki lainnya
mempunyai fungsi untuk menampung aspal yang telah dipanaskan dan siap untuk
ditimbang dan dimasukkan ke dalam pencampur (mixer/pugmill). Setiap tangki
harus dilengkapi dengan sebuah alat sensor thermometric yang telah dikalibrasi
sehingga temperatur aspal dari tiap tangki akan terkontrol.
Aspal harus cukup cair untuk dapat dialirkan dengan baik, oleh karena itu
diperlukan penangas aspal. Terdapat beberapa jenis penangas aspal di dalam tangki,
antara lain dengan sistim sirkulasi uap panas atau sirkulasi oli panas di dalam tangki
aspal atau dapat juga dengan sistim elektrik.
Pada sirkulasi aspal terdapat dua jenis pipa, yaitu pipa pemasok yang
berfungsi mengalirkan aspal panas untuk ditimbang dan pipa pengembali yang
berfungsi mengalirkan aspal kembali ke dalam tangki.Tangki aspal, pipa pemasok,
pipa pengembali, dan timbangan aspal harus mempunyai pelindung panas sehingga
dapat menjamin temperatur aspal sesuai dengan yang ditentukan.Pada sirkulasi aspal
pipa pengembali harus terletak di bawah pipa pemasok aspal.Untuk mencegah
terjadinya kekosongan dalam pipa pengembali aspal, perlu dipasang dua atau tiga
buah lubang pada pipa pengembali di atas ambang atas tertinggi aspal dalam tangki.
Pada AMP jenis takaran terdapat dua macam timbangan untuk agregat yaitu
timbangan untuk agregat dan timbangan untuk bahan pengisi (filler). Timbangan
untuk agregat ditempatkan langsung di bawah bin panas (hot bin). Hasil
penimbangan dari agregat langsung ditransmisikan oleh mekanisme timbangan pada
skala penunjuk tanpa pegas, sehingga berat agregat tiap bin serta jumlah tiap takaran
dapat dibaca.
Pada bagian ini operator AMP sangat berperan. Jika keseimbangan waktu
pencapaian berat bin panas sulit tercapai, maka operator harus melakukan
pengecekan aliran material mulai dari bin dingin. Akan tetapi jika ketidak
seimbangan waktu tersebut dipaksakan terus berjalan, maka dapat dipastikan akan
terjadi penyimpangan gradasi sebagai akibat proporsi masing-masing hot bin tidak
sesuai. Temperatur agregat juga akan berfluktuasi akibat dari kuantitas aliran agregat
pada pengering (dryer) yang tidak stabil.
Urutan penimbangan tiap bin panas harus diamati secara teliti dan sebaiknya
penimbangan fraksi agregat kasar didahulukan. Sebelum AMP dioperasikan, skala
timbangan dibersihkan, tiap bagian diperiksa dan harus dilakukan kalibrasi
timbangan secara periodik oleh instansi berwenang.AMP sebaiknya menggunakan
sistim kontrol yang otomatis untuk memperoleh komposisi campuran yang sesuai.
Faktor-faktor penting pada unit timbangan agregat yang perlu mendapat
perhatian antara lain sebagai berikut :
- Kalibrasi timbangan.
- Weigh box tergantung bebas.
- Kontrol harian terhadap kinerja operator AMP.
Setelah aspal dipanaskan dalam tangki aspal pada temperatur yang ditentukan
berdasarkan tingkat keencerannya, maka aspal panas dialirkan melalui pipa pemasok
untuk ditimbang beratnya sesuai dengan yang dibutuhkan sebelum dimasukkan ke
dalam pencampur (mixer/pugmill).Gambar skematik aliran aspal dan pengukuran
aspal diilustrasikan pada Gambar II.11.Kuantitas aspal yang dialirkan ke dalam
pencampur (mixer) harus selalu diamati dan secara berkala timbangannya
dikalibrasi, sehingga diperoleh jumlah aspal yang tepat dengan toleransi sesuai
dengan spesifikasi.
Setelah aspal, agregat dan bahan pengisi (bila perlu) ditimbang sesuai dengan
komposisi yang direncanakan, bahan tersebut dimasukkan ke dalam pencampur
(mixer/pugmill). Waktu pencampuran harus sesingkat mungkin untuk mencegah
oksidasi yang berlebih namun harus diperoleh penyelimutan yang seragam pada
semua butir agregat. Pencampur terdiri dari ruang (chamber) dan poros kembar (twin
shaft) yang dilengkapi dengan dengan kayuh atau pedal (paddle). Untuk
menghasilkan pengadukan yang baik, pedal harus dalam kondisi baik (tidak aus) dan
posisinya sedemikian rupa sehingga ruang bebas (clearance) antara ujung pedal dan
dinding ruang pencampuran kurang dari 1,5 kali ukuran maksimum agregat.
Pengisian yang terlalu banyak akan menyebabkan hasil pengadukan menjadi kurang
sempurna,sementara pengisian terlalu sedikit tidak efisien. Dalam pugmill terjadi
dua jenis pencampuran, yaitu pencampuran kering dan pencampuran basah (setelah
ditambah aspal).Lamanya pencampuran kering diusahakan sesingkat mungkin untuk