Anda di halaman 1dari 14

Operation Research

Model Transportasi

MODEL TRANSPORTASI
Model transportasi merupakan perluasan dari persoalan LP, dalam model
transportasi dibahas mengenai penentuan rencana biaya minimum (minimum
cost) untuk transportasi (pengangkutan) single commodity dari sejumlah lokasi
sumber (sources) seperti pabrik, lokasi penambangan, pelabuhan, dsb ke
sejumlah lokasi tujuan (destinations) seperti gudang, pusat distribusi, wilayah
pemasaran, dsb.
Model transportasi dapat juga digunakan untuk persoalan inventory controll,
employment schedulling, personal assignment, dsb.
Pada dasarnya masalah transportasi merupakan masalah LP yang dapat
diselesaikan dengan metode simpleks. Karena metode simpleks menimbulkan
penyelesaian yang lebih sulit, maka penyelesaian masalah transportasi akan
lebih

mudah

dengan

menggunakan

metode

Stepping

Stone,

Vogels

Approximation Methods (VAM), dan metode MODI (Modified Distribution).


Agar suatu masalah transportasi dapat dibuat model transportasi dan tabel
transportasinya, maka masalah transportasi tersebut harus memiliki data
mengenai tingkat supply atau kapasitas setiap lokasi sumber, tingkat demand
setiap lokasi tujuan, dan biaya transportasi per unit komoditas dari setiap lokasi
sumber ke lokasi tujuan.
Karena hanya terdiri dari satu komoditi (single commodity), maka suatu lokasi
tujuan dapat memenuhi permintaannya dari satu lokasi sumber. Tujuan dari
model transportasi adalah menentukan jumlah yang dapat dikirim dari setiap
lokasi sumber ke setiap lokasi tujuan yang memberikan total biaya transportasi
minimum.
Suatu perusahaan memiliki tiga pabrik yang berlokasi di tiga kota yang berbeda
dengan kapasitas produksi per bulan adalah : Pabrik A = 90, Pabrik B = 60, dan
Rina Sugiarti

Page 1

Operation Research

Pabrik C = 50.

Model Transportasi

Perusahaan tersebut juga mempunyai tiga gudang

penyimpanan hasil produksinya yang berlokasi di tiga kota yang berbeda


dengan jumlah permintaan per bulan adalah : Gudang I = 50, Gudang II = 110,
dan Gudang III = 40. Diketahui biaya transportasi dari setiap pabrik ke setiap
Gudang adalah sebagai berikut :

Gudang I
Pabrik A
Pabrik B
Pabrik C

20
15
25

Gudang
II
5
20
10

Gudang III
8
10
19

Tentukan total biaya transportasi minimum dengan menggunakan (a) metode


Stepping Stone, (b) VAM, dan (c) Metode MODI
JAWAB :
Periksa dulu apakah Total Demand (TD) dengan Total Supply (TS) sama atau
tidak.
Jika TD = TS, maka dikatakan Tabel Transportasi seimbang (equilibrium), jadi
tidak perlu ada kolom dummy (tujuan dummy) maupun baris dummy (sumber
dummy).
Jika TD > TS, maka perlu diseimbangkan dengan menambahkan baris dummy
(sumber dummy).
Jika TD < TS atau TS > TD, maka perlu diseimbangkan dengan menambahkan
kolom dummy atau tujuan dummy.
Dalam soal ini TD = 200 dan TS = 200, jadi tidak perlu ada kolom maupun baris
dummy.

Rina Sugiarti

Page 2

Operation Research

Model Transportasi

Tentukan tabel transportasi awal dengan metode NWC (North-West Corner),


sehingga diperoleh :

Lokasi Sumber (sources)

Lokasi Tujuan (Destination)

PABRIK A

Gudang I
20

50

15

PABRIK B

25

PABRIK C
TOTAL
DEMAND

50

Gudang II
5

20

10

40

60
10

Gudang III

10

110

19

40
40

TOTAL
SUPPLY
90
60
50
200

TC0 = 50(20) + 40(5) + 60(20) + 10(10) + 40(19) = 3260


Metode Stepping Stone adalah metode untuk mendapatkan solusi optimal
masalah transportasi (TC yang minimum), metode ini bersifat trial and error, yaitu
dengan mencoba-coba memindahkan sel yang ada isinya (stone) ke sel yang
kosong (water). Tentu saja pemindahan ini harus mengurangi biaya, untuk itu
harus dipilih sedemikian rupa sel-sel kosong yang biaya transportasinya kecil dan
memungkinkan dilakukan pemindahan.
Kita mulai dari sudut kiri atas (NWC), sel B I akan kita isi, jika satu unit
dipindahkan dari sel A I ke sel B 1 dan supaya tetap jumlahnya seimbang
berarti satu unit juga dipindahkan dari sel B II ke sel A II, maka biaya
transportasi akan berkurang sebanyak (20 15) + (20 5) = 20. Jika dipindahkan
sebanyak 50, maka total biaya transportasi akan berkurang sebanyak 1000.
Selanjutnya diperoleh Tabel Transportasi perbaikan yang pertama, sebagai
berikut:

Rina Sugiarti

Page 3

Operation Research

Model Transportasi

Tabel Transportasi Perbaikan Pertama

Lokasi Sumber (sources)

Lokasi Tujuan (Destination)


Gudang I
20

PABRIK A

PABRIK B

Gudang II

Gudang III

20

10

90
15

50

10

25

PABRIK C

10
10

TOTAL
DEMAND

50

19
40

110

40

TOTAL
SUPPLY
90

60

50
200

TC1 = 90(5) + 50(15) + 10(20) + 10(10) + 40(19) = 2260


Selanjutnya kita pilih sel dengan biaya transportasi terkecil dan memungkinkan
dilakukan pemindahan. Dalam hal ini kita pindahkan satu unit dari sel C III ke
sel A III agar jumlahnya tetap seimbang dipindahkan juga satu unit dari sel A II
ke sel C II. Pemindahan ini mengurangi biaya (19 8) + ( 5 10) = 6. Jika
dipindahkan sebanyak 40, maka total biaya transportasi berkurang sebanyak 240.
Selanjutnya diperoleh Tabel Transportasi perbaikan kedua sebagai berikut:
Tabel Transportasi Perbaikan Kedua

Lokasi Sumber (sources)

Lokasi Tujuan (Destination)


Gudang I
20

PABRIK A

PABRIK B

5
50

15

50

10

25

PABRIK C
TOTAL
DEMAND

Gudang II

Gudang III
8

40

20

10

10

19

50
50

110

40

TOTAL
SUPPLY
90

60

50
200

TC2 = 50(5) + 40(8) + 50(15) + 10(20) + 50(10) = 2020


Rina Sugiarti

Page 4

Operation Research

Model Transportasi

Selanjutnya jika dipindahkan satu unit dari sel B II ke sel B III agar jumlahnya
tetap seimbang dipindahkan juga sebanyak satu unit dari sel A III ke sel A II.
Pemindahan ini mengurangi biaya (20 10) + (8 5) = 13. Jika dipindahkan
sebanyak 10 unit, maka total biaya transportasi akan berkurang sebanyak 130.
Tabel Transportasi Perbaikan Ketiga

Lokasi Sumber (sources)

Lokasi Tujuan (Destination)


Gudang I
20

PABRIK A

PABRIK B

5
60

15

50

20

25

PABRIK C
TOTAL
DEMAND

Gudang II

Gudang III
8

30

10

10

10

19

50
50

110

40

TOTAL
SUPPLY
90

60

50
200

TC3 = 60(5) + 30(8) + 50(15) + 10(10) + 50(10) = 1890


Jadi Total biaya transportasi mnimum (solusi optimal) yang diperoleh dengan
metode Stepping Stone sebesar 1890.
VAM (Vogels Approximation Methods) adalah metode untuk mendapatkan
solusi optimal masalah transportasi (TC mnimum). Metode ini bersifat semi eksak
dan lebih eksak dibanding Metode Stepping Stone. Metode ini menerapkan
algoritma sebagai berikut: (1) Tentukan perbedaan dua biaya terkecil untuk
masing-masing kolom dan baris, (2) Tentukan perbedaan terbesar hasil langkah
ke 1, (3) Tentukan sel yang akan diisi dengan cara memilih sel yang memiliki
biaya transportasi terkecil pada kolom atau baris terpilih pada langkah ke 2,
dan (4) hapuslah baris atau kolom yang salah sel-selnya telah disisi dengan
kapasitas penuh (sama dengan TS atau TD). Ulangi algoritma tersebut sampai
dengan TS dan TD habis disikan ke sel-sel yang telah ditentukan.
Perhatikan Tabel Biaya Transportasi sebagai berikut:

Rina Sugiarti

Page 5

Operation Research

Model Transportasi

Tabel 1
Pabrik A
Pabrik B
Pabrik C
Total Demand (TD)
Beda Kolom (BK)
Perhatikan Tabel 1 tersebut BB dan BK terbesar adalah 9, jadi terpilih baris C.
Pada baris C biaya terkecil adalag 10, berarti sel C II diisi sebanyak 50. Jadi TD
Gudang II bersisa 60 dan TS Pabrik C habis, sehingga baris C dihapus. Tabelnya
menjadi:
Tabel 2

Pabrik A
Pabrik B
Total Demand (TD)
Beda Kolom (BK)

Gudang I

Gudang II

Gudang III

20
15
50
5

5
20
60
15

8
10
40
2

Total
Supply
(TS)
90
60
150

Beda
Baris
(BB)
3
5

Perhatikan Tabel 2 tersebut BB dan BK terbesar adalah 15, jadi terpilih kolom II.
Pada Kolom II biaya terkecil adalah 5, berarti sel A II diisi sebanyak 60. Jadi TS
Pabrik A bersisa 30 dan TD Gudang II habis, sehingga Kolom II dihapus. Tabelnya
menjadi:
Tabel 3
Gudang I Gudang III
Pabrik A
Pabrik B
Total Demand (TD)
Beda Kolom (BK)

20
15
50
5

8
10
40
2

Total
Supply
(TS)
30
60
90

Beda
Baris
(BB)
12
5

Perhatikan Tabel 3 tersebut BB dan BK terbesar adalah 12, jadi terpilih baris A.
Pada baris A biaya terkecil adalah 8, berarti sel A III diisi sebanyak 30. Jadi TD
Gudang III bersisa 10 dan TS Pabrik A habis, sehingga baris A dihapus. Tabelnya
menjadi:
Tabel 4
Gudang I Gudang III
Rina Sugiarti

Total

Beda
Page 6

Operation Research

Model Transportasi

Pabrik B
Total Demand (TD)
Beda Kolom (BK)

15
50
-

Supply
(TS)
60
60

10
10
-

Baris
(BB)
5

Perhatikan Tabel 4, karena tersisa satu baris saja, maka sel B I diisi sebanyak
50 dan sel B III diisi sebanyak 10. Dalam hal ini TD dan TS telah habis
dipindahkan ke sel-sel terpilih, yaitu:
Sel C II diisi sebanyak 50
Sel A II diisi sebanyak 60
Sel A III diisi sebanyak 30
Sel B I diisi sebanyak 50
Sel B III diisi sebanyak 10
Tabel Transportasi optimal dengan VAM diperoleh sebagai berikut:

Lokasi Sumber (sources)

Lokasi Tujuan (Destination)


Gudang I
20

PABRIK A

PABRIK B

5
60

15

50

20

25

PABRIK C
TOTAL
DEMAND

Gudang II

Gudang III
8

30

10

10

10

19

50
50

110

40

TOTAL
SUPPLY
90

60

50
200

TC3 = 60(5) + 30(8) + 50(15) + 10(10) + 50(10) = 1890

Metode MODI (Modified Distribution) adalah metode untuk mendapatkan solusi


optimal masalah transportasi (total biaya transportasi mnimum). Metode ini
Rina Sugiarti

Page 7

Operation Research

Model Transportasi

bersifat eksak dan juga disebut sebagai metode multiplier, karena dalam
penghitungannya menggunakan multiplier, yaitu multiplier baris (u i) dan multiplier
kolom (vj). Metode MODI menggunakan algoritma: (1) Menentukan u i dan vj
dengan memperhatikan basic variable, yaitu sel (kotak) yang ada isinya dan
menggunakan rumus ui + vj = cij, (2) Menentukan indeks perbaikan, yaitu dengan
memperhatikan sel (kotak) yang kosong dan dengan menggunakan rumus Indeks
Perbaikan = cij ui vj, (3) Isilah sel kosong yang mempunyai Indeks Perbaikan
negatif yang dimulai dari sel kosong dengan indeks perbaikan negatif terbesar, (4)
Ulangi langkah (1) s/d (3), jika Indeks Perbaikan telah positif semua berarti solusi
optimal telah tercapai dan tidak ada sel kosong yang harus diisi.
Perhatikan tabel transportasi awal seperti contoh sebelumnya, yaitu:

Lokasi Sumber (sources)

Lokasi Tujuan (Destination)


v1 = 20
v2 = 5
v3 = 14

u1 = 0

PABRIK A

u2 = 15

PABRIK B

u3 = 5

PABRIK C
TOTAL DEMAND

Untuk menentukan multiplier ui dan vj, perhatikan sel yang ada isinya (basic var):
Sel 1 1: u1 + v1 = c11 0 + v1 = 20 v1 = 20
Sel 1 2: u1 + v2 = c12 0 + v2 = 5 v2 = 5
Sel 2 2: u2 + v2 = c22 u2 + 5 = 20 u2 = 15
Sel 3 2: u3 + v2 = c32 u3 + 5 = 10 u3 = 5
Sel 3 3: u3 + v3 = c33 5 + v3 = 19 v3 = 14
Untuk menentukan indeks perbaikan, perhatikan sel-sel kosong dan diperoleh
tabel sebagai berikut:
Sel Kosong
Sel 1 3
Sel 2 1
Sel 2 3
Sel 1 3

Indeks Perbaikan
8 0 14 = 6
15 15 20 = 20
10 15 14 = 19
25 5 20 = 0

Isilah sel-sel kosong yang mempunyai indeks perbaikan negatif yang dimulai dari
sel dengan negatif terbesar. Isi sel 2 1 dan diperoleh tabel transportasi berikut:
Lokasi Tujuan (Destination)
Rina Sugiarti

Page 8

Model Transportasi

Lokasi Sumber (sources)

Operation Research

Gudang I
20

PABRIK A

PABRIK B

Gudang II

Gudang III

20

10

90
15

50

10

25

PABRIK C

10

19

10

TOTAL
DEMAND

50

40
110

40

TOTAL
SUPPLY
90

60

50
200

Berikutnya isi sel 2 3 dan diperoleh tabel berikut:

Lokasi Sumber (sources)

Lokasi Tujuan (Destination)


Gudang I
20

PABRIK A

PABRIK B

Gudang III

90
15

50

20

25

PABRIK C
TOTAL
DEMAND

Gudang II

10
20

50

10

10

19
30

110

40

TOTAL
SUPPLY
90

60

50
200

Rina Sugiarti

Lokasi Sumber (sources)

Berikutnya isi sel 1 3 dan diperoleh tabel berikut, kemudian dihitung multiplier u i
dan vj:
Lokasi Tujuan (Destination)
v1 = 13
v2 = 5
v3 = 8

Page 9

Operation Research

Model Transportasi

u1 = 0

PABRIK A

u2 = 2

PABRIK B

u3 = 5

PABRIK C
TOTAL DEMAND

Menghitung multiplier ui dan vj:


Sel 1 2: u1 + v2 = c12 0 + v2 = 5 v2 = 5
Sel 1 3: u1 + v3 = c13 0 + v3 = 8 v3 = 8
Sel 2 3: u2 + v3 = c23 u2 + 8 = 10 u2 = 2
Sel 2 1: u2 + v1 = c21 2 + v1 = 15 v1 = 13
Sel 3 2: u3 + v2 = c32 u3 + 5 = 10 u3 = 5
Tabel Indeks Perbaikan:
Sel Kosong
Sel 1 1
Sel 2 2
Sel 3 1
Sel 3 3

Indeks Perbaikan
20 0 13 = 7
20 2 5 = 13
25 5 13 = 7
19 5 8 = 6

Dalam tabel tersebut tampak indeks perbaikan untuk semua sel kosong sudah
positif semua, ini berarti bahwa solusi optimal telah tercapai. Jadi total biaya
transportasi mnimum sesuai dengan tabel transportasi di atas adalah :
TCmin = 60(5) + 30(8) + 50(15) + 10(10) + 50(10) = 1890
Catatan: Dalam metode MODI, jumlah basic variable adalah m + n 1 dengan m
banyaknya baris dan n banyaknya kolom. Jika basic variable < (m + n 1), maka
masalah transportasi menghadapi masalah degeneracy. Untuk mengatasinya
dilakukan dengan mengisikan angka nol pada sel (kotak) tertentu.

Soal-Soal Latihan:
1. Tabel berikut menunjukkan biaya angkut per unit barang X dari Pabrik A, B,
dan C ke Gudang I, II, dan III.
Gudang I
Rina Sugiarti

Gudang
II

Gudang III
Page 10

Operation Research

Model Transportasi

Pabrik A
Pabrik B
Pabrik C

11
9
5

7
12
10

8
6
9

Diketahui kapasitas produksi Pabrik A = 100, Pabrik B = 150, dan Pabrik C =


200, sedangkan jumlah permintaan setiap gudang adalah Gudang I = 125,
Gudang II = 100, dan Gudang III = 175. Tentukanlah solusi optimal untuk
masalah transportasi di atas dengan: (1) metode Stepping Stone, (2) VAM, (3)
Check jawaban nomor (1) dan (2) dengan MODI.
2. Tabel berikut menunjukkan biaya angkut per unit barang Y dari Pabrik A, B,
dan C ke Gudang I, II, dan III.
Gudang I
Pabrik A
Pabrik B
Pabrik C

10
5
12

Gudang
II
3
8
11

Gudang III
7
2
4

Diketahui kapasitas produksi Pabrik A = 250, Pabrik B = 250, dan Pabrik C =


200, sedangkan jumlah permintaan setiap gudang adalah Gudang I = 200,
Gudang II = 200, dan Gudang III = 250. Tentukanlah solusi optimal untuk
masalah transportasi di atas dengan: (1) metode Stepping Stone, (2) VAM, (3)
Check jawaban nomor (1) dan (2) dengan MODI.
3. Tabel berikut menunjukkan biaya angkut per unit per km untuk barang Z dari
Pabrik A, B, dan C ke Gudang I, II, III, IV, dan V.
Pabrik A
Pabrik B
Pabrik C

Gudang I
5
4
8

Gudang II
8
7
4

Gudang III
6
7
6

Gudang IV
6
6
6

Gudang V
3
5
4

Diketahui kapasitas produksi Pabrik A = 800, Pabrik B = 600, dan Pabrik C =


1100, sedangkan jumlah permintaan setiap gudang adalah Gudang I = 400,
Gudang II = 400, Gudang III = 500, Gudang IV = 400, dan Gudang V = 800.
Tentukanlah solusi optimal untuk masalah transportasi di atas dengan: (1)
metode Stepping Stone, (2) VAM, (3) Check jawaban nomor (1) dan (2)
dengan MODI.
Jawaban Nomor 1:
(1) Dengan metode Stepping Stone
Tabel Transportasi awal:
Rina Sugiarti

Page 11

Lokasi Sumber (sources)

Operation Research

PABRIK A
PABRIK B

Model Transportasi

Lokasi Tujuan (Destination)


Gudang
Gudang
Gudang I
Gudang III
II
Dummy
11
7
8
0
100
25

100

PABRIK C
TD

125

12
10

25
150

100

0
0

50

175

50

TS
100
150
200
450

TCo = 100(11) + 25(9) + 100(12) + 25(6) + 150(9) + 50(0) = 4025


Tabel Transportasi Perbaikan Pertama:

PABRIK B

125

Lokasi Sumber (sources)

PABRIK A

Lokasi Tujuan (Destination)


Gudang
Gudang
Gudang I
Gudang III
II
Dummy
11
7
8
0
100

PABRIK C
TD

12

10

125

100

25
150
175

0
0

50
50

TS
100
150
200
450

TC1 = 100(7) + 125(9) + 25(6) + 150(9) + 50(0) = 3325

Rina Sugiarti

Lokasi Sumber (sources)

Tabel Transportasi Perbaikan Kedua:


Lokasi Tujuan (Destination)
Gudang
Gudang
Gudang I
Gudang III
II
Dummy

TS

Page 12

Operation Research

Model Transportasi

11

PABRIK A
PABRIK B
PABRIK C

125

TD

100

12

10

125

150

25

100

50

175

50

100
150
200
450

TC2 = 100(7) + 150(6) + 125(5) + 25(9) + 50(0) = 2450


(2) Dengan menggunakan VAM
PA
PB
PC
TD1
TD2
TD3
TD4
TD5
BK1
BK2
BK3
BK4

GI
11
9
5
125
125
0
0
0
4
4
-

GII
7
12
10
100
100
100
100
50
3
3
3
3

GIII
8
6
9
175
175
175
25
25
2
2
2
1

GD
0
0
0
50
0
0
0
0
0
-

TS1
100
150
200
450

TS2
50
150
200

TS3
50
150
75

TS4
50
0
75

TS5
0
0
75

BB1
7
6
5

BB2
1
3
4

BB3
1
6
3

BB4
1
1

400
275
125
75

Sel PA GD diisi sebanyak 50, TS PA bersisa 50 dan TD GD habis, kolom GD


dihapus.
Sel PC GI diisi sebanyak 125, TS P C bersisa 75 dan TD G I habis, kolom GI
dihapus.
Sel PB GIII diisi sebanyak 150, TD G III bersisa 25 dan TS PB habis, baris PB
dihapus.
Sel PA GII diisi sebanyak 50, TD G II bersisa 50 dan TS P A habis, baris PA
dihapus.
Sel PC GII diisi sebanyak 50 dan sel PC GIII diisi sebanyak 25

Rina Sugiarti

Lokasi Sumber (sources)

Tabel Transportasi akhir berdasarkan VAM:


Lokasi Tujuan (Destination)
Gudang
Gudang
Gudang I
Gudang III
II
Dummy

TS
Page 13

BB5
1

Operation Research

Model Transportasi

11

PABRIK A

PABRIK B
PABRIK C
TD

125
125

50

12

50

10
100

150
25

50

175

50

100
150
200
450

TC = 50(7) + 50(0) + 150(6) + 125(5) + 50(10) + 25(9) = 2600

Rina Sugiarti

Page 14

Anda mungkin juga menyukai