Model Transportasi
MODEL TRANSPORTASI
Model transportasi merupakan perluasan dari persoalan LP, dalam model
transportasi dibahas mengenai penentuan rencana biaya minimum (minimum
cost) untuk transportasi (pengangkutan) single commodity dari sejumlah lokasi
sumber (sources) seperti pabrik, lokasi penambangan, pelabuhan, dsb ke
sejumlah lokasi tujuan (destinations) seperti gudang, pusat distribusi, wilayah
pemasaran, dsb.
Model transportasi dapat juga digunakan untuk persoalan inventory controll,
employment schedulling, personal assignment, dsb.
Pada dasarnya masalah transportasi merupakan masalah LP yang dapat
diselesaikan dengan metode simpleks. Karena metode simpleks menimbulkan
penyelesaian yang lebih sulit, maka penyelesaian masalah transportasi akan
lebih
mudah
dengan
menggunakan
metode
Stepping
Stone,
Vogels
Page 1
Operation Research
Pabrik C = 50.
Model Transportasi
Gudang I
Pabrik A
Pabrik B
Pabrik C
20
15
25
Gudang
II
5
20
10
Gudang III
8
10
19
Rina Sugiarti
Page 2
Operation Research
Model Transportasi
PABRIK A
Gudang I
20
50
15
PABRIK B
25
PABRIK C
TOTAL
DEMAND
50
Gudang II
5
20
10
40
60
10
Gudang III
10
110
19
40
40
TOTAL
SUPPLY
90
60
50
200
Rina Sugiarti
Page 3
Operation Research
Model Transportasi
PABRIK A
PABRIK B
Gudang II
Gudang III
20
10
90
15
50
10
25
PABRIK C
10
10
TOTAL
DEMAND
50
19
40
110
40
TOTAL
SUPPLY
90
60
50
200
PABRIK A
PABRIK B
5
50
15
50
10
25
PABRIK C
TOTAL
DEMAND
Gudang II
Gudang III
8
40
20
10
10
19
50
50
110
40
TOTAL
SUPPLY
90
60
50
200
Page 4
Operation Research
Model Transportasi
Selanjutnya jika dipindahkan satu unit dari sel B II ke sel B III agar jumlahnya
tetap seimbang dipindahkan juga sebanyak satu unit dari sel A III ke sel A II.
Pemindahan ini mengurangi biaya (20 10) + (8 5) = 13. Jika dipindahkan
sebanyak 10 unit, maka total biaya transportasi akan berkurang sebanyak 130.
Tabel Transportasi Perbaikan Ketiga
PABRIK A
PABRIK B
5
60
15
50
20
25
PABRIK C
TOTAL
DEMAND
Gudang II
Gudang III
8
30
10
10
10
19
50
50
110
40
TOTAL
SUPPLY
90
60
50
200
Rina Sugiarti
Page 5
Operation Research
Model Transportasi
Tabel 1
Pabrik A
Pabrik B
Pabrik C
Total Demand (TD)
Beda Kolom (BK)
Perhatikan Tabel 1 tersebut BB dan BK terbesar adalah 9, jadi terpilih baris C.
Pada baris C biaya terkecil adalag 10, berarti sel C II diisi sebanyak 50. Jadi TD
Gudang II bersisa 60 dan TS Pabrik C habis, sehingga baris C dihapus. Tabelnya
menjadi:
Tabel 2
Pabrik A
Pabrik B
Total Demand (TD)
Beda Kolom (BK)
Gudang I
Gudang II
Gudang III
20
15
50
5
5
20
60
15
8
10
40
2
Total
Supply
(TS)
90
60
150
Beda
Baris
(BB)
3
5
Perhatikan Tabel 2 tersebut BB dan BK terbesar adalah 15, jadi terpilih kolom II.
Pada Kolom II biaya terkecil adalah 5, berarti sel A II diisi sebanyak 60. Jadi TS
Pabrik A bersisa 30 dan TD Gudang II habis, sehingga Kolom II dihapus. Tabelnya
menjadi:
Tabel 3
Gudang I Gudang III
Pabrik A
Pabrik B
Total Demand (TD)
Beda Kolom (BK)
20
15
50
5
8
10
40
2
Total
Supply
(TS)
30
60
90
Beda
Baris
(BB)
12
5
Perhatikan Tabel 3 tersebut BB dan BK terbesar adalah 12, jadi terpilih baris A.
Pada baris A biaya terkecil adalah 8, berarti sel A III diisi sebanyak 30. Jadi TD
Gudang III bersisa 10 dan TS Pabrik A habis, sehingga baris A dihapus. Tabelnya
menjadi:
Tabel 4
Gudang I Gudang III
Rina Sugiarti
Total
Beda
Page 6
Operation Research
Model Transportasi
Pabrik B
Total Demand (TD)
Beda Kolom (BK)
15
50
-
Supply
(TS)
60
60
10
10
-
Baris
(BB)
5
Perhatikan Tabel 4, karena tersisa satu baris saja, maka sel B I diisi sebanyak
50 dan sel B III diisi sebanyak 10. Dalam hal ini TD dan TS telah habis
dipindahkan ke sel-sel terpilih, yaitu:
Sel C II diisi sebanyak 50
Sel A II diisi sebanyak 60
Sel A III diisi sebanyak 30
Sel B I diisi sebanyak 50
Sel B III diisi sebanyak 10
Tabel Transportasi optimal dengan VAM diperoleh sebagai berikut:
PABRIK A
PABRIK B
5
60
15
50
20
25
PABRIK C
TOTAL
DEMAND
Gudang II
Gudang III
8
30
10
10
10
19
50
50
110
40
TOTAL
SUPPLY
90
60
50
200
Page 7
Operation Research
Model Transportasi
bersifat eksak dan juga disebut sebagai metode multiplier, karena dalam
penghitungannya menggunakan multiplier, yaitu multiplier baris (u i) dan multiplier
kolom (vj). Metode MODI menggunakan algoritma: (1) Menentukan u i dan vj
dengan memperhatikan basic variable, yaitu sel (kotak) yang ada isinya dan
menggunakan rumus ui + vj = cij, (2) Menentukan indeks perbaikan, yaitu dengan
memperhatikan sel (kotak) yang kosong dan dengan menggunakan rumus Indeks
Perbaikan = cij ui vj, (3) Isilah sel kosong yang mempunyai Indeks Perbaikan
negatif yang dimulai dari sel kosong dengan indeks perbaikan negatif terbesar, (4)
Ulangi langkah (1) s/d (3), jika Indeks Perbaikan telah positif semua berarti solusi
optimal telah tercapai dan tidak ada sel kosong yang harus diisi.
Perhatikan tabel transportasi awal seperti contoh sebelumnya, yaitu:
u1 = 0
PABRIK A
u2 = 15
PABRIK B
u3 = 5
PABRIK C
TOTAL DEMAND
Untuk menentukan multiplier ui dan vj, perhatikan sel yang ada isinya (basic var):
Sel 1 1: u1 + v1 = c11 0 + v1 = 20 v1 = 20
Sel 1 2: u1 + v2 = c12 0 + v2 = 5 v2 = 5
Sel 2 2: u2 + v2 = c22 u2 + 5 = 20 u2 = 15
Sel 3 2: u3 + v2 = c32 u3 + 5 = 10 u3 = 5
Sel 3 3: u3 + v3 = c33 5 + v3 = 19 v3 = 14
Untuk menentukan indeks perbaikan, perhatikan sel-sel kosong dan diperoleh
tabel sebagai berikut:
Sel Kosong
Sel 1 3
Sel 2 1
Sel 2 3
Sel 1 3
Indeks Perbaikan
8 0 14 = 6
15 15 20 = 20
10 15 14 = 19
25 5 20 = 0
Isilah sel-sel kosong yang mempunyai indeks perbaikan negatif yang dimulai dari
sel dengan negatif terbesar. Isi sel 2 1 dan diperoleh tabel transportasi berikut:
Lokasi Tujuan (Destination)
Rina Sugiarti
Page 8
Model Transportasi
Operation Research
Gudang I
20
PABRIK A
PABRIK B
Gudang II
Gudang III
20
10
90
15
50
10
25
PABRIK C
10
19
10
TOTAL
DEMAND
50
40
110
40
TOTAL
SUPPLY
90
60
50
200
PABRIK A
PABRIK B
Gudang III
90
15
50
20
25
PABRIK C
TOTAL
DEMAND
Gudang II
10
20
50
10
10
19
30
110
40
TOTAL
SUPPLY
90
60
50
200
Rina Sugiarti
Berikutnya isi sel 1 3 dan diperoleh tabel berikut, kemudian dihitung multiplier u i
dan vj:
Lokasi Tujuan (Destination)
v1 = 13
v2 = 5
v3 = 8
Page 9
Operation Research
Model Transportasi
u1 = 0
PABRIK A
u2 = 2
PABRIK B
u3 = 5
PABRIK C
TOTAL DEMAND
Indeks Perbaikan
20 0 13 = 7
20 2 5 = 13
25 5 13 = 7
19 5 8 = 6
Dalam tabel tersebut tampak indeks perbaikan untuk semua sel kosong sudah
positif semua, ini berarti bahwa solusi optimal telah tercapai. Jadi total biaya
transportasi mnimum sesuai dengan tabel transportasi di atas adalah :
TCmin = 60(5) + 30(8) + 50(15) + 10(10) + 50(10) = 1890
Catatan: Dalam metode MODI, jumlah basic variable adalah m + n 1 dengan m
banyaknya baris dan n banyaknya kolom. Jika basic variable < (m + n 1), maka
masalah transportasi menghadapi masalah degeneracy. Untuk mengatasinya
dilakukan dengan mengisikan angka nol pada sel (kotak) tertentu.
Soal-Soal Latihan:
1. Tabel berikut menunjukkan biaya angkut per unit barang X dari Pabrik A, B,
dan C ke Gudang I, II, dan III.
Gudang I
Rina Sugiarti
Gudang
II
Gudang III
Page 10
Operation Research
Model Transportasi
Pabrik A
Pabrik B
Pabrik C
11
9
5
7
12
10
8
6
9
10
5
12
Gudang
II
3
8
11
Gudang III
7
2
4
Gudang I
5
4
8
Gudang II
8
7
4
Gudang III
6
7
6
Gudang IV
6
6
6
Gudang V
3
5
4
Page 11
Operation Research
PABRIK A
PABRIK B
Model Transportasi
100
PABRIK C
TD
125
12
10
25
150
100
0
0
50
175
50
TS
100
150
200
450
PABRIK B
125
PABRIK A
PABRIK C
TD
12
10
125
100
25
150
175
0
0
50
50
TS
100
150
200
450
Rina Sugiarti
TS
Page 12
Operation Research
Model Transportasi
11
PABRIK A
PABRIK B
PABRIK C
125
TD
100
12
10
125
150
25
100
50
175
50
100
150
200
450
GI
11
9
5
125
125
0
0
0
4
4
-
GII
7
12
10
100
100
100
100
50
3
3
3
3
GIII
8
6
9
175
175
175
25
25
2
2
2
1
GD
0
0
0
50
0
0
0
0
0
-
TS1
100
150
200
450
TS2
50
150
200
TS3
50
150
75
TS4
50
0
75
TS5
0
0
75
BB1
7
6
5
BB2
1
3
4
BB3
1
6
3
BB4
1
1
400
275
125
75
Rina Sugiarti
TS
Page 13
BB5
1
Operation Research
Model Transportasi
11
PABRIK A
PABRIK B
PABRIK C
TD
125
125
50
12
50
10
100
150
25
50
175
50
100
150
200
450
Rina Sugiarti
Page 14