Anda di halaman 1dari 27

PENGGUNAAN TURUNAN

KELOMPOK 10

RITA PERMATA SARI SITORUS (4143121049)


VENESIA SIMANJUNTAK (4143121062)
YOHANA CHINTYA SIREGAR (4143121066)

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini
tentang Penggunaan Turunan.
Dalam menyelesaikan laporan ini kami telah berusaha untuk mencapai hasil yang
maksimum, tetapi dengan keterbatasan wawasan, pengetahuan, pengalaman dan
kemampuan yang kami miliki, kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
sempurna.
.Oleh karena itu, saran dari Bapak sangat kami harapkan untuk memperbaiki
penyusunan laporan ini.
Akhir kata, semoga laporan ini dapat berguna bagi kami dan dengan adanya
laporan ini, pembaca mengerti akan Penggunaan Turunan.

Medan, 3 Desember 2014


Penulis

Kelompok X

DAFTAR ISI
Kata Pengantar

..2

Daftar Isi

..3

BAB I Pendahuluan

..4

BAB II Pembahasan
2.1.Maksimum dan Minimum dari Fungsi pada Interval Tertutup

............ 5

2.2. Fungsi Naik, Fungsi Turun dan Teorema Nilai Rata-Rata

............ 14

BAB III Simpulan

... 21

Daftar Pustaka

........... 22

Lampiran

....... 23

BAB I
PENDAHULUAN
Turunan adalah salah satu cabang ilmu matematika yang digunakan untuk
menyatakan hubungan kompleks antara satu variabel tak bebas dengan satu atau beberapa
variabel bebas lainnya. Konsep turunan sebagai bagian utama dari kalkulus dipikirkan
pada saat yang bersamaan oleh Newton dan Leibniz dari tahun 1665 sampai dengan tahun
1675 sebagai suatu alat untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam geometri dan
mekanika. Sir Isaac Newton (1642 1727), ahli matematika dan fisika bangsa Inggris dan
Gottfried Wilhelm Leibniz (1646 1716), ahli matematika bangsa Jerman dikenal sebagai
ilmuwan yang menemukan kembali kalkulus.
Kalkulus memberikan bantuan tak ternilai pada perkembangan beberapa cabang
ilmu pengetahuan lain. Dewasa ini kalkulus digunakan sebagai suatu alat bantu yang
utama dalam menyelesaikan berbagai permasalahan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dengan demikian, mempelajari aplikasi / penerapan konsep turunan adalah hal yang
sangat penting bagi para pencari ilmu.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Maksimum dan Minimum dari Fungsi pada Interval Tertutup
Di dalam terapan, kita sering berhadapan dengan masalah mencari nilai maksimum
(terbesar) atau minimum dari suatu besaran. Sebagai contoh, kita perhatikan masalah
kandang hewan berikut ini:
Kita bermaksud akan membangun kandang hewan pada suatu lahan ternak
persegi panjang yang salah satu sisinya dibatasi oleh dinding tembok. Apabila biaya yang
dibutuhkan untuk membangun tiga sisi lainnya adalah $5 per meter, sedangkan biaya
untuk mencat dinding tembok $1 per meter,dan jumlah uang yang dimiliki untuk
membangun kandang hewan itu $180, tentukan ukuran kandang hewan agar memperoleh
luas yang sebesar mungkin.
Gambar 2.1.1. dibawah ini merupakan sketsa dari masalah di atas. Luas daerah kandang
hewan, A = f(x) diberikan fungsi sebagai panjang x oleh :
f(x) =

3
5

x ( 30-x), 0 x 30
x
$5

$5
$5

Gambar 2.1.1 Kandang Hewan


Dari sini, pertanyaan luas daerah terbesar yang mungkin dari kandang hewan itu ekuivalen
dengan masalah matematika mencari nilai maksimum yang dicapai oleh fungsi f(x) =
3
5

x ( 30-x) pada interval tertutup [0,30]. Untuk memahami konsep nilai maksimum

atau nilai minimum dari suatu fungsi pada interval tertutup, perhatikan defenisi berikut ini.
Defenisi 2.1.1 Nilai Minimum dan Maksimum :
Jika c dalam interval tertutup [ a,b ], maka f(c) dikatakan nilai minimum dari f(x)
pada [ a,b ] jika f(c) f (x) untutk semua x dalam [ a,b].
Jika d dalam interval tertutup [a,b],maka f(d) dikatakan nilai maksimum dari f(x)
pada [a,b] jika f(x) f(d) untuk semua x dalam [a,b].

Berdasarkan defenisi diatas, jika f(c) adalah nilai minimum dan f(d) nilai maksimum dari
f(x) pada [a,b] maka :
f(c) f(x) f (d)
untuk semua x dalam [a,b]. Secara geometri, (c,f(c)) merupakan titik terendah dan (d,f(d))
titik tertinggi pada kurva y = f(x), seperti yang diilustrasikan dalam gambar 2.1.2 dan 2.1.3.

Gambar 2.1.2 f(c) merupakan nilai minimum dan f(d) nilai maksimum dari f(x) pada
[ a,b].

f(b)

f(a)
a

Gambar 2.1.3 Nilai maksimum dan minimum terjadi di titik ujung interval [a,b].

Teorema 2.1.2 Sifat Nilai Minimum dan Maksimum :


Jika fungsi f kontinu pada interval tertutup [a,b], maka terdapat nilai c dan d dalam [a,b]
sehingga f(c) adalah nilai minimum dan f(d) niali maksimum dari f pada [a,b].
Kekontinuan dari fungsi pada masalah kandang hewan diatas ,
f(x) =

3
5

x ( 30-x)

pada interval tertutup [0,30] menjamin bahwa nilai maksimumnya ada dan dicapai di suatu
titik dalam interval [0,30].
Sekarang misalkan fungsi f terdefenisi pada interval I. Contoh 1 dan 2 dibawah ini
menunjukkan bahwa jika f tidak kontinu atau I tidak tertutup, maka f bisa gagal mencapai
nilai maksimum dan minimum dititik pada I. Oleh karena itu kedua syarat dalam teorema 1
itu merupakan syarat perlu.
CONTOH:
Kotak segiempat dibuat dari selembar papan, panjangnya 24 cm dan lebar 9 cm,dengan
memotong bujur sangkar identik pada keempat pojok dan melipat ke atas sisi-sisinya
seperti dalam gambar 9 .Carilah ukuran kotak yang volumenya maksimum.Berapakah
volume kotak ini ?
Penyelesaian:
Andaikan x adalah sisi bujursangkar yang harus dipotong dan V adalah volume kotak yang
dihasilkan.Maka
V =x ( 92 x )( 242 x )=216 x66 x

+4x3

Sekarang x tidak dapat lebih kecil dari 0 ataupun lebih besar dari 4,5. Jadi masalah kita
adalah memaksimumkan V pada[0:4,5]. Titik-titik stasioner ditemukan dengan
menetapkan dV/dx sama dengan nol dan menyelesaikan persamaan yang dihasilkan :
dV
=216132 x +12 x 2=12 ( 1811 x + x 2 )=12 ( 9x ) ( 2x )=0
dx
Ini memberikan x=2 atau x=9, tidak berada dalam selang [0, 4,5]. Kita melihat bahwa
hanya terdapat tiga titik kritis yaitu 0, 2, dan 4,5. Pada titik-titik ujung 0 dan 4,5 ; V=0;
pada 2, V= 200. Kita menyimpulkan bahwa kotak mempunyai volume maksimum 200 cm 3
jika x = 2, yakni jika kotak berukuran panjang 20 cm, lebar 5 cm, tinggi 2 cm.

Memplot fungsi objektif adalah hal yang bermanfaat. Ini dapat dilakaukan dengan
kalkulator grafik atau CAS. Gambar 2.1 menunjukkan hasil plot dari fungsi V(x) bernilai
nol. Dalam konteks pelipatan boks, ini berarti bahwa ketika lebar dari sudut potong (cutout) adalah nol, tidak ada yang bisa dilipat, sehingga volumenya adalah nol. Disamping
itu, ketika x = 4,5, karton dilipat dua sehingga tidak alas untuk boks itu; yang artinya boks
itu memiliki volume nol juga. Maka V(0) dan V(4,5) = 0.. Volume terbesar mesti diperoleh
dari beberapa x antara 0 dan 4,5. Grafik yang ada memberi kita ide bahwa volume
maksimal terjadi ketika x bernilai sekitar 2; dengan menggunakan kalkulus, kita dapat
menentukan bahwa nilai eksak dari x yang memaksimalkan nilai dari boks adalah x=2.

x
x

24

9-2x
24-2x

Gambar 2.1

2.2 Maksimum dan Minimum Lokal


Kita telah mengetahui bahwa fungsi kontinu f benar-benar mencapai nilai minimum dan
maksimum pada interval tertutup [a,b], pertanyaannya sekarang adalah: dimana tepatnya
letak dari nilai-nilai ini? Kita menyelesaikan masalah kandang hewan diatas berdasarkan
pada asumsi berikut, yang dimotivasi oleh geometri. Fungsi f(x) =

3
5

x ( 30-x)

mencapai nilai maksimum pasa [0,30] di suatu titik dalam interval itu, dimana garis
singgung di titik itu merupakan garis horizontal (mendatar). Teorema 2 dan 3 dalam
subbab ini menyediakan suatu dasar untuk metoda yang kita gunakan disini.
Defenisi 2.2.1:
a) Nilai f(c) adalah nilai maksimum lokal dari fungsi f jika f(x) f(c) untuk semua x
yang cukup dekat ke c.

b) Niali f(c) adlah nilai minimum lokal dari fungsi f jika f(x) f(x) untuk semua x
yang cukup dekat ke c. Nilai maksimum lokal atau nilai minimum lokal dari f
biasanya disebut ekstrim lokal dari f.

Teorema 2.2.2 ( Maksimum dan Minimum Lokal)


Jika f terdefenisi di c dan terdefenisi pada suatu interval terbuka yang memuat c dan
jika f(c) nilai maksimum lokal atau nilai minimum lokal dari f, maka f (c)=0
Dengan demikian ekstrim lokal dari fungsi terdeferensialkan pada interval buka dapat
terjadi hanya di suatu titik dimana turunannya adalah nol, sehingga garis singgung dari
grafik di titik itu adalah horizontal.
Bukti Teorema 2.2.2:
Misalkan f(c) nilai maksimum lokal dari f. Asumsikan f(c) ada, ini berarti bahwa
limit kiri dan limit kanan,
h 0

f ( c+ h )f (c )
h
lim

h 0

dan

f ( c+ h )f (c )
h
lim

Keduanya ada dan sama dengan f (c).


Jika h > 0,maka
f ( c+ h )f (c)
0,
h
Sebab, f(c) f(c+h) untuk semua bilangan bilangan kecil positif dari h. Apabila kita
mengambil limit pada kedua ruas dari pertidaksamaan itu dan h0,maka berdasarkan
teorema apit pada limit di peroleh :
h 0

f (c) =

f ( c+ h )f (c )
h
lim

h 0 + 0=0
lim

Dengan cara yang sama untuk h<0 kita memperoleh bahwa

f ( c+ h )f (c)
0,
h
Dengan demikian:
h 0

f ( c+ h )f (c )
h
lim

h 0 0=0
lim

Karena f (c) 0 dan f (c) 0, kita simpulkan bahwa f (c) = 0.

HATI HATI konvers dari teorema 2.2.2 adalah salah. Fakta bahwa f`(c) = 0 tidak cukup
untuk menyatakan bahwa f(c) merupakan suatu ekstrim lokal. Untuk contoh, perhatikan
fungsi f(x) = x3 turunannya adalah 0 di x = 0. Tetapi dari grafik 1.1.5 menunjukkan bahwa
f(0) bukan merupakan ekstrim lokal dari f.
Dengan demikian persamaan f `(c) = 0 merupakan syarat perlu untuk f(c) menjadi
nilai maksimum atau nilai minimum lokal untuk fungsi f yang terdeferensialkan pada
suatu interval. Ini bukan merupakan syarat cukup. Kita memberikan syarat syarat cukup
untuk maksimum dan minimum lokal dalam sub bab ini.
CONTOH:
1
Carilah nilai-nilai ekstrim lokal dari f(x)= 3 x3- x2-3x+4 pada (-,).
Penyelesaian:
Karena f ` (x) = x2 2x 3 = ( x + 1)( x 3), titik-titik kritis f hanyalah -1 dan 3. Bilamana
kita menggunakan titik-titik uji -2,0, dan 4, kita memahami bahwa ( x + 1)( x 3)> 0 pada
(-,1) dan ( 3, ) dan ( x + 1)( x 3)< 0 pada (- 1,3). Menurut Uji Turunan Pertama kita
17
menyimpulkan bahwa f(-1)= 3
adalah nilai minimum lokal.

10

adalah nilai maksimum lokal dan bahwa f(3)= -5

2.3. Maksimum dan Minimum Mutlak ( Global )


Dalam kebanyakan masalah-masalah optimasi, kita lebih tertarik pada nilai-nilai
maksimum dan minimum mutlak global dari suatu fungsi kontinu yang diberikan,
dibandingkan dengan ekstrim lokal.
Defenisi 2.3.1:
Misalkan f suatu fungsi dengan domain D.f(c) dikatakan nilai maksimum mutlak
atau nilai maksimum global dari f pada D jika f (c) f(x) untuk semua x dalam D. Secara
singkat, f(c) merupakan nilai terbesar dari f pada D.
Ini seharusnya jelas bagaimana minimum global dari f disefenisikan. Gambar 2.1.6
mengilustrasikan ekstrim lokal dan ekstrim global. Di suatu pihak, setiap ekstrim global
tentu saja merupakan lokal. Sedangkan dipihak lain, grafik pada gambar 2.1.6
menunjukkan bahwa ekstrim lokal bukan merupakan ekstrim global
y
Maksimum Global
Lokal,bukan global

Lokal, bukan global

11

Minimum Global

Gambar2.1.6 beberapa ekstrim adalah global : lainnya local


Teorema 2.3.2 berikut mengatakan pada kita bahwa nilai maksimum mutlak dan minimum
mutlak dari fungsi kontinu f pada interval tutup [a,b] terjadi di salah satu dari titik-titik
ujung a atau b atau di titik kritis dari f. Bilangan c dalam domain dari f disebut titik kritis
dari f jika salah satu dari

f (c)=0, atau
f ` (c) tidak ada

Teorema 2.3.2 Maksimum dan Minimum Mutlak:


Misalkan bahwa f (c) adalah nilai maksimum mutlak (atau minimum mutlak) dari fungsi
kontinu f pada interval tertutup [a,b]. Maka c adalah titik kritis dari f atau salah satu dari
titik titik ujung a dan b.
Bukti:
Hasil ini mengikuti dari teorema 2.2.2. jika c bukan titik ujung dari [a,b], maka f(c)
adalah suatu ekstrim lokal dari f pada interval buka(a,b). Dalam kasus ini, teorema 2.2.2
mengakibatkan f `(c) = 0, asalkan bahwa f terdiferensialkan di c.
Sebagai akibat dari teorema 2.3.2 , kita dapat mencari nilai maksimu dan minimum
(mutlak) dari fungsi f pada interval tertutup [a,b] sebagai berikut :
1. Mencari titik-titik kritis dari f, titik-titik itu di peroleh dari f ` (x)=0 dan f(x) tidak
ada.
2. Daftarkan nnilai-nilai dari x yang menghasilkan ekstrim dari f yang mungkin kedua
titik ujung a dan b dan titik-titik kritis yang terletak dalam [a,b]
3. Evaluasi f(x) dimasing-masing titik dalam daftar yang diperoleh(2)
4. Tentukan nilai f yang terkecil dan terbesar
Nilai terbesar dalam langkah 4 merupakan nilai maksimum mutlak dari f, sedangkan
nilai terkecil adalah nilai minimum mutlak. Prosedur ini kita namakan metoda
maksimum minimum interval tertutup.

12

CONTOH :
Carilah nilai maksimum dan minimum dari f(x) = 2x3 3x2 12x +15 pada interval
tertutup [0,3]!
Penyelesaian :
Turunan dari f adalah
f ` (x) = 6x2 6x 12 = 6 ( x -2 )(x + 1)
Tititk titik kritis dari f adalah penyelesaian dari persamaan
6 ( x -2 )(x + 1) = 0
Dan bilangan c sehingga f ` (c) tidak ada. Tidak ada nilai c untuk pernyataan
terakhir, sehingga titik titik kritis dari f terjadi di x = -1 dan x = 2. Masukkan kedua titiktitik ujung ke dalam daftar nilai-nilai x yang hanya dapat menghasilkan ekstrim dari f ; 0,2
dan 3. Kita evaluasi nialai fungsi f untuk masing-masing nilai x:
f (0) = 15

maksimum mutlak

f (2) = -5

minimum mutlak

f (3) = 6
Dengan demikian, nilai maksimum dari f pada [0,3] adalah f (0) = 15 dan nilai
minimumnya adalah f (2) = -5.
Dalam contoh 4 fungsi f terdeferensialkan dimana-mana.

13

2.2 Fungsi Naik, Fungsi Turun dan Teorema Nilai Rata-Rata


Keberartian tanda dari turunan suatu fungsi adalah sederhana tetapi sangat penting.
f(x) naik pada suatu interval jika f(x) > 0;
f(x) turun pada suatu interval jika f(x) < 0.
Secara geometri , ini berarti bahwa jika f (x) > 0 grafik y = f(x) naik dalam peninjauan
dari kiri ke kanan. Dan, jika f(x) < 0 grafik itu turun dalam peninjauan dari kiri ke kanan.
Istilah naik dan turun didefenisikan dalam defenisi berikut ini :
Defenisi 2.2.1.( Fungsi naik dan turun )
Fungsi f naik pada interval I = ( a,b ) jika f(x1 ) < f( x2 ) untuk semua pasangan bilangan
(x1 ) dan (x2 ) dalam I dengan x1 < x2 .
Fungsi f turun pada jika f(x1)<f(x2) untuk semua pasangan bilangan (x1 ) dan (x2 ) dalam I
dengan x1 < x2 .
Gambar 2.2.1 di bawah ini mengilusrasikan defenisi di atas. Secara singkat kita dapat
mengatakan bahwa fungsi f naik pada I = ( a,b ) jika niai f(x) bertambah besar dengan
bertambahnya nilai x [ Gambar 2.2.1 (a)]; f turun pada interval I jika nilai f berkurang
dengan bertambahnya nilai x[ Gambar 2.2 1 (b)].

f naik pada (a,b)

14

f turun pada (a.b)


f(x1)

f(x2)

f(x1)
a

f(x2)
)

(x1)

(x2)

a X1

(x1)

b X2
(x2)

(a)

(b)
Gambar 2.2.1 (a) Fungsi naik, (b) Fungsi turun

Kita berbicara naik turunnya suatu fungsi pada suatu interval , bukan di suatu titik . Akan
tetapi kita memandang tanda dari turunan f , di suatu titik f(x) merupakan gradien garis
singgung di titik (x,f(x)) pada grafik dari f. Jika f(x) > 0 maka garis singgung mempunyai
gradient positif, sehingga garis ini naik dalam peninjauan dari kiri ke kanan.Secara intuitif,
naiknya garis singgung berkorespondensi dengan naiknya grafik, dan dengan demikian
fungsi itu naik . Intuisi yang sama dapat dilakukan pada fungsi turun dimana f(x)
negative.Oleh karena itu ,agar kita dapat menentukan apakah suatu fungsi naik atau
turun,kita harus menguji tanda dari f , di seluruh titik pada interval , tidak hanya di satu
titik.
Teorema 2.2 .1 ( Teorema Nilai Rata-Rata )
Teorema nilai rata-rata memandang grafik dari suatu fungsi yang terdiferensialkan y =
f(x).Dengan titik-titik ujungnya P( a, f(a)) dan Q(b, f(b)). Kemudian kita katakana bahwa
terdapat suatu titik pada grafik ini dimana garis singgung kurva di titik itusejajar dengan
garis PQ yang menghubungkan kedua titik ujung kurva itu.Tetapi gradient garis singgung
di titik (c,f(c) )(Gb.2.2.2 ) adalah f(c), sedangkan gradien garis PQ adalah
f ( b )f ( a)
ba
Y

P(a,f(a))

Q(b,f(b))

Gradient f(c)

a
15

Gambar.2.2.2 Masalah dalam teorema nilai rata-rata

Kita bisa memikirkan hasil bagi ini sebagai nilai rata-rata dari gradient kurva y = f(x) atas
interval [a,b]. Teorema niai rata-rata menjamin keberadaan titik c dalam (a,b) sehingga
garis singing di titik (c,f(c)) sejajar dengan garis PQ . Dalam bahasa aljabar, ada bilangan c
dalam (a,b) sehingga
f(c)=

f ( b )f ( a)
ba

Sebelum membuktikan keberadaan nilai c yang demikian ( teorema nilai rata-rata ),


diperlukan suatu lemma untuk mempermudah dalam membuktikan teorema nilai rata-rata.
Lemma ini adalah teorema Rolle, seperti yang dinyatakan di bawah ini.
Teorema 2.2.2 ( Teorema Rolle )
Misalkan fungsi f kontinu pada interval tertutup [a,b] dan terdiferensialkan dalam
interior-interior I= (a, b ).Jika f(a) = 0 = f(b) , maka ada suatu nilai c dalam (a,b)
sehinnga f(c) = 0.
Gambar 2.2.3 mengilustrasikan kasus pertama dalam pembuktian teorema Rolle. Gagasan
pembuktian teorema ini adalah sebagai berikut ;Misalkan grafik fungsi y = f(x) mulus,
mulai dari ( x = a ) pada ketinggian nol dan berakhir ( x = b ) pada ketinggian nol
.Kemudian jika grafik itu naik ( ketinggiannya bertambah ), maka pada suatu saat ia harus
turun (ketinggiannya berkurang) hingga tiba di titik ujung ( x = b ) . Tetapi dimanakah
grafik itu berhenti naik dan mulai turun , atau garis singgungnya horizontal, sehingga
turunan fungsi di titik itu adalah nol.

16

y
f( c )=0

Gambar.2.2.3 Gagasan bukti teorema Rolle

Bukti Teorema Rolle


Karena f kontinu pada [a,b], maka berdasarkan sifat nilai maksimun pada subbab 4.1
fungsi f harus mencapai nilai maksimum dan nilai minimum pada [a, b]. Misalkan f
mempunyai nilai positif, perhatikan nilai maksimum f(c ). Sekarang c bukan suatu titik
dalam (a, b ).Tetapi kita tahu bahwa f terdiferensialkan di c , dan berdasarkan Teorema 2
dalam subbab 2.1 f(c ) = 0.
Dengan cara yang sama , apabila f mempunyai nilai negatif kita dapat memandang nilai
minimum dari f.f(c) dan menyimpulkan bahwa f(c) = 0.
Jika f tidak memiliki nilai positif dan negatif , maka f identik dengan nol pada [a,b] dan
akibatnya f(c) = 0 untuk setiap c [a,b].
Dengan demikian, kita lihat bahwa kesimpulan teorema Rolle adalah benar untuk setiap
kasus.
Salah satu akibat dari teorema Rolle adalah bahwa diantara pasangan pembuat nol
dari fungsi yang terdiferensialkan, ada paling sedikit satu titik di mana garis singgungnya
adlah horizontal.Beberapa gambar yang mungkin dari situasi ini diperlihatkan dalam
Gambar 2.2.4.

x
x

17

Gambar 2.2.4 Keberadaan garis singgung horizontal adalah akibat dari teorema Rolle.
CONTOH 1:
Misalkan f(x) =

x 1/ 2

x 3/ 2

pada [0,1] . Carilah nilai c yang memenuhi

kesimpulan teorema Rolle.


Penyelesaian:
Catat bahwa f kontinu pada [0,1] dan terdiferensialkan pada (0,1) meskipun ada suku
x 1/ 2

. Karena f(0) = 0 = f(1) , maka semua hipotesis dari teorema Rolle dipenuhi.

Kemudian kita mencari turunan dari f, f(x)

Persamaan f(c) = 0 dipenuhi untuk c

1
3

1 1 /2 3 1 /2 1 1/ 2
x x = x
(1-3x).
2
2
2

. Grafik dari f pada [0,1] yang memuat c dan

garis singgung horizontal ditunjukkan dalam gambar 2.2.5.

0,3

0,2

0,1

0
0,2

0,4

Gambar 2.2.5 Bilangan c pada contoh 1

18

0,6

0,8

Teorema 2.2.3 ( Teorema Nilai Rata-Rata )


Misalkan fungsi f kontinu pada interval tertutup [a,b] dan terdiferensialkan dalam interval
buka (a,b).Jika f ( a )=0=f (b) , maka
f ( b )f ( a )=f ' ( c ) (ba)
Untuk suatu bilangan c dalam (a,b)
KOMENTAR
Karena persamaan (2) ekuivalen dengan persamaan (1), kesimpulan dari teorema nilai
rata-rata adalah bahwa ada palng sedikit satu titik pada kurva y=f (x) dimana garis
singgungnya

sejajar

dengan

garis

yang

menghubungkan

titik-titik

ujung

P ( a , f ( a ) ) dan Q(b , f ( b )) .
Motivasi Bukti Teorema Nilai Rata-Rata
Kita perhatikan fungsi bantu

yang disarankan oleh Gb. 2.2.7. Nilai

adalah perbedaan tinggi diatas x antara titik

x , f (x)
) pada kurva dengan titik pada garis

PQ. Ini nampak bahwa suatu titik pada kurva

y=f ( x)

dimana garis singgungnya

sejajar dengan PQ berkorespondensi dengan maksimum atau minimum dari


jelas bahwa

( x)

.Ini juga

( a )=0= ( b ) , sehingga teorema Rolle dapat diterapkan pada fungsi

pada [a,b] .Dengan demikian ,prosedur dalam membuktikan teorema nilai rata-rata adalah
sebagai berikut: Pertama, kita harus mendapatkan rumus untuk fungsi .Kedua, kita
mencari titik c sehingga

' ( c )=0 .Terakhir, kita tunjukan bahwa bilangan c ini adalah

bilangan yang diperlukan untuk memenuhi kesimpulan dari teorema dalam persamaan (2).

(x)

19

Q(b , f ( b ))

P(a , f ( a ))

Gambar.2.2.7 Konstruksi fungsi bantu


Bukti Teorema Nilai Rata-Rata
Karena garis PQ melalui titik
m=

P ( a , f ( a ) ) dan Q(b , f ( b ))

dengan gryadient

f ( b )f (a)
ba

Maka garis PQ mempunyai persamaan


y= y garis = f ( a )+ m ( xa )
Dengan demikian,
( x )= y kurva

y garis = f ( x )f ( a )m(xa)

Kita dapat menyelidiki dengan mensubstitusi langsung bahwa


Kemudian, karena

( a )=0= ( b ) .

kontinu pada [a,b] dan terdiferensialkan dalam (a,b), kita dapat

menerapkan teorema Rolle pada fungsi ini.Dengan demikian ada titik c dalam interval
'
buka (a,b) sehingga ( c )=0.

Tetapi
' ( x )=f ( x )m=f ' ( x )

f ( b ) f ( a)
ba

'
Dan ( c )=0, maka kita simpulkan bahwa

0=f ' ( c )

20

f ( b ) f (a)
ba

Dengan kata lain,


f ( b )f ( a )=f ' ( c ) (ba)
Bukti teorema nilai rata-rata ini merupakan penerapan Teorema Rolle,sedangkan Teorema
Rolle adalah kasus khusus dari teorema nilai rata-rata dimana f ( a )=0=f ( b ) .
Teorema2.2.4 (Teorema Fungsi Naik dan Fungsi Turun)
Jika f`(x) > 0 untuk semua x dalam (a,b), maka f merupakan fungsi naik pada [a,b]. Jika
f`(x) <0 untuk semua x dalam (a,b), maka f merupakan fungsi turun pada [a,b].
Bukti:
Misalkan, untuk contoh, bahwa f`(x)>0 untuk semua x dalam (a,c). Kita perlu
menunjukkan hal berikut ini : jika u dan v titik titik dalam [a,b] dengan u < v, maka f(u) <
f(v). Kita terapkan teorema teorema nilai rata rata pada f, tetapi pada interval tertutup
[u,v]. Ini dapat dibenarkan karena [u,v] dimuat dalam [a,b], hingga f memenuhi hipotesis
teorema nilai rata-rata pada[u,v] seperti hal nya pada [a,b].
Akibatnya,
f(v) f(u) = f`(c) (v-u)
untuk suatu c dalam (u,v). Karena v>u dan karena menurut hipotesis f`(c)>0, maka
f(v)-f(u) > 0 atau f(u) < f(v)
Pembuktian yang serupa dapat dilakukan pada f`(x) negative pada (a,b)
Contoh :
di manakah fungsi f(x) = x2 4x + 5 naik, dan dimanakah turun
Penyelesaian : Turunan f(x) adalah f`(x) = 2x 4. Jelaslah bahwa f`(x) > 0 jika x > 2,
sedangkan f`(x) < 0 jika x < 2. Dengan demikian , f turun pada (-,2), dan naik pada
(2,+).
10
8
6
4
2
-1

2/x

5
BAB III
PENUTUP

21

3.1.Kesimpulan
Dari uraian pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa turunan memiliki sangat
banyak penerapan. Diantaranya adalah untuk menentukan nilai maksimum dan nilai
minimum suatu fungsi, menentukan nilai maksimum dan nilai minimum lokal,
menentukan kemonotonan dan kecekungan grafik fungsi, menentukan nilai limit tak
hingga. Selain itu, konsep turunan juga dapat di aplikasikan untuk menyelesaikan masalah
dalam berbagai bidang. Dalam fisika misalnya, turunan dapat digunakan untuk
menghitung kecepatan. Dalam matematika sendiri turunan biasa digunakan untuk
menentukan luas maksimum suatu benda, menentukan persamaan garis singgung, dll.
Sedangkan dalam ekonomi, turunan digunakan untuk menentukan biaya marjinal dari
produksi suatu barang.

DAFTAR PUSTAKA
Purcell, Edwin.J.dkk.2003. Kalkulus Edisi 8 Jilid 1.Jakarta : Erlangga.

22

Tim Matematika Umum I .2014 . Kalkulus. Medan : Unimed


Martono, Koko.1999. Kalkulus. Jakarta : Erlangga
Rajali, Muhammad.dkk.2010. Kalkulus Diferensial. Bogor : Ghalia Indonesia

LAMPIRAN
Carilah nilai-nilai maksimum dan nilai minimum dar persamaan-persamaan berikut ini:

23

1. f(x)= x2+4x+4 : I=[4,0]


2. h(x)=x2+x ; I=[-2.2]
1
3. f(x)=-2x3+3x2 ; I=[- 2 ,2]
4. Carilah volume terbesar dari kotak terbuka yang dibuat dari selembar papan
seluas 24 cm2 , dengan cara memotong bujursangkar berukuran sama pada pojokpojok dan melipat sisi-sisi ke atas
5. Lameda mempunyai 200 meter kawat duri yanng ia rencanakan untuk memagari
lapangan segi empat untuk anjingnya. Jika ia ingin agar luasnya
maksimum,berapakah ukuran yagn seharusnya?
6. Tentukan dua bilangan bulat tak negatif yang jumlahnya 30 dan hasil kali
keduanya sebesar mungkin.
7. Carilah nilai ekstrim lokal dari fungsi f(x) = x2- 6x + 5 pada ( , .
8. Carilah nilai maksimum dan minimum global dari f(x)=x 2 +

1
x2

pada (0,).

9. Di dalam sebuah bola berjari-jari 2 satuan akan dibuat sebuah tabung tegak yang
lingkaran alas dan atasnya terletak pada permukaan bola. Berapakah ukuran
tabung agar volumenya terbesar?
10. Misalkan f(x) = x2+px+q. Tentukan nilai p dan q , demikian sehingga f(1) = 3
adalah nilai ekstrim f(x) dalam selang [0,2]. Kemudian tentukan apakah nilai
ekstrim tersebut minimum atau maksimum.

The Mathematical
Vocabulary

No

24

Indonesia

English

Sentences

Therefore the two conditions in


theorem 1 it is a requirement
necessary.
If we take the limit on both sides of
the inequality and h 0, then the
limit is based on the wedge theorem
is obtained:
Significance sign of the derivative of
a function is a simple but very
important.
In geometry, this means that if f
'(x)> 0 the graph y = f (x) rises in the
review from left to right.
In the application, we are often faced
with the problem of searching for the
maximum value of (world) or a
minimum of a quantity.
The points are found by setting
stationary dV / dx is equal to zero
and resolve the resulting equation:

Syarat perlu

requirement
necessary

Teorema apit

wedge theorem

Keberartian
tanda

Significance
sign

Naik

rises

Terapan

application

Titik-titik
stasioner

Stationary
points

Konvers

converse

converse of theorem 2.2.2 is wrong.

Syarat cukup

sufficient
condition

This is not a sufficient condition.

6
7
8

10

11

12

13

14
15

25

Terdeferensialkan

is differentiable

Metoda

method

Maksimum mutlak

absolute
maximum

Minimum mutlak

absolut
minimum

Titik kritis

critical point

Turun

down

Semua pasangan
bilangan

all pairs of
numbers

Thus the equation f '(c) = 0 is a


necessary condition for f (c) be a
local maximum or minimum value for
the function f is differentiable on an
interval
This procedure we call the maximum
method minimum closed interval.
The greatest value in step 4 is the
absolute maximum value of f, while
the smallest value is the absolute
minimum value.
The greatest value in step 4 is the
absolute maximum value of f, while
the smallest value is the absolute
minimum value.
And number c so that f '(c) no. No
value c for the last statement, so that
point - a critical point of f occurs at x
= -1 and x = 2.
f (x) down on an interval if f '(x) <0.
The function f ride on the interval I =
(a, b) if
f (x1 ) < f (x2 ) for all pairs of numbers

(x1) and (x2 ) in the first with x1 < x2 ..

16

17

18

19

20

21

22

23

24
25
26

26

Intuisi

intuition

keberadaan

existence

lemma (teorema
Rolle)

a lemma

ketinggian nol

zero altitude

Interior-interior

interiors

The same intuition can be done on


down where the function f '(x)
negative.
Before proving the existence of such
a c value (mean value theorem), we
need a lemma for proving theorems
simplify the average value.

Before proving the existence of such


a c value (mean value theorem), we
need a lemma for proving theorems
simplify the average value.
The idea of the proof of this theorem
is as follows: Suppose the graph of
the function y = f (x) is smooth,
ranging from (x = a) at a height of
zero and end (x = b) at zero altitude
Suppose that the function f is
continuous on the closed interval [a,
b] and differentiable in interiors I =
(a, b) If f (a) = 0 = f (b), then there is
a value of c in (a, b) that f '(c) = 0.
But where the chart was stopped
rising and started to go down, or
horizontal tangents, so that the
derivative of the function at that
point is zero.
But where the chart was stopped
rising and started to go down, or
horizontal tangents, so that the
derivative of the function at that
point is zero.
One result of Rolle's theorem is that
among couples zero maker of
differentiable functions, there is at
least one point where the tangent is
someone horizontal.
is a special case of the mean value
theorem that f (a) = 0 = f (b).

grafik

the chart

tangen

tangents

pasangan
pembuat nol

couples zero
maker

Teorema Rolle

Rolle's theorem

Secara Geometris

Geometrically

In geometrically

Meningkat tepat

Strictly
Increasing

StrictIy increasing if f(x1) < f(x2)

27
28
29
30

27

Menurun tepat

Strictly
Decreasing

Srictly Decreasing if f(x1) > f(x2)

Jarak

Interval

Distance beetween

Ada

Exists

Hipotesis

Hypotesis

There exists a point c such that x1< c


< x2
Because v> u and since by
hypothesis f` (c)> 0

Anda mungkin juga menyukai