Anda di halaman 1dari 24

afretnobel.blogspot.

com

BAB VI
PEMERIKSAAN LENDUTAN JALAN (BENKELMAN BEAM)
A. MAKSUD DAN TUJUAN
Metode ini digunakan sebagai pegangan dalam pengujian perkerasan
jalan dengan alat Benkelman Beam yaitu dengan cara mengukur gerakan
vertikal pada permukaan lapis jalan melalui pemberian beban roda yang
diakibatkan oleh beban tertentu.
Tujuan dari pemeriksaan Benkelman Beam ini adalah untuk memperoleh
data lapangan yang akan bermanfaat pada :
1. Penilaian struktur perkerasan
2. Perbandingan sifat-sifat struktural sistem perkerasan yang berlainan.
B. BENDA UJI
Permukaan aspal di jalan raya
C. PERALATAN
1. Truk dengan spesifikasi standar sebagai berikut :
-

Berat kosong truk (5 01) Ton

Jumlah as 2 buah, dengan roda belakang ganda

Beban masing-masing roda belakang ban ganda yaitu (4,08


0,045) Ton atau (9000 100) Lbs

Ban dalam kondisi baik dan dari jenis kembang halus (zig-zag)
dengan ukuran 25,4 x 50,8 cm atau 10 x 20 inchi

Tekanan angin ban (5,5 0,0) kg/cm2 atau (80 1) Psi

Jarak sisi kedua bidang kontak ban dengan permukaaan jalan


antara 10-15 cm atau 4-6 inchi

2. Alat timbang muatan praktis yang dapat dibawa kemana-mana (Portable


Weight Bridge) kapasitas 10 Ton.

LaporanTeknikSipil.wordpress.com

afretnobel.blogspot.com

3. Alat Benkelman Beam terdiri dari dua batang yang mempunyai panjang
total standar (366 0,16) cm yang terbagi menjadi 3 bagian dengan
perbandingan 1 : 2 sumbu 0 dengan perlengkapan sebagai berikut :
-

Arloji pengukur (dial Bouge) berskala mm dengan ketelitian 0,01


mm

Alat penggetar (Buzzar)

Alat pendatar (Waterpass)

4. Pengukur tekanan yang dapat mengukur tekanan angin ban minimum


5 kg/cm2 atau 80 Psi.
5. Termometer (5oC-70oC) dengan perbandingan skala 10C atau (40F140F) dengan pembagian skala 1oF.
6. Rol meter 30 m dan 3 m (100ft dan 10ft).
7. Formulir lapangan dan hardboard).
8. Minyak arloji pengukur dan alkohol murni untuk membersihkan batang
arloji pengukur.
9. Perlengkapan keamanan bagi petugas dan tempat pengujian :
-

Tanda batas kecepatan lalu lintas pada saat melewati tempat


pengujian pada ditempatkan 50 m didepan dan dibelakang truk.

Tanda penunjuk lalu lintas yang dapat dilewati.

Tanda lampu peringatan terutama bila pengujian malam hari.

Tanda pengenal kain yang dipasang pada truk dibagian depan dan
belakang.

Tanda pengaman lalu lintas yang dipegang oleh petugas.

Pakaian khusus petugas yang warnanya dapat dilihat jelas oleh


pengendara.

D. PELAKSANAAN
1. Memasang batang pengukur Benkelman Beam sehingga menjadi
sambungan kaku.
2. Dalam keadaan batang pengukur terkunci, menempatkan Benkelman
Beam pada bidang datar, kokoh dan rata misalnya pada lantai.

LaporanTeknikSipil.wordpress.com

afretnobel.blogspot.com

3. Mengatur kaki sehingga Benkelman Beam dalam keadaan datar.


4. Menempatkan alat penyetel pada alat yang sama dan mengatur
sehingga alat berada dibawah tumit batang (TB) dari batang pengukur,
kemudian mengatur landasan sehingga batang menjadi datar dan
mantap.
5. Melepaskan pengunci (P) atau batang pengukur atau menurunkan
ujung batang perlahan-lahan hingga TB terletak pada penyetel.
6. Mengatur arloji pengukur (AP2) Benkelman Beam pada kedudukannya
hingga ujung arloji pengukur bersinggungan dengan batang pengukur,
kemudian dikunci dengan kuat.
7. Mengatur arloji pengukur alat penyetel (AP1) pada dudukannya hingga
ujung batang arloji bersinggungan dengan batang pengukur tepat
diatas TB kemudian dikunci dengan erat.
8. Mengatur kedudukan batang arloji pengukur Benkelman Beam dan
batang arloji alat penyetel, sehingga batang arloji dapat bergerak 5
mm
9. Dalam kedudukan seperti h diatur kedua jarum arloji pengukur pada
angka nol.
10. Menghidupkan alat penggetar, kemudian menurunkan plat penyetel
dengan memutar skrup pengatur, sehingga arloji pengukur pada
formulir yang sudah tersedia dapat dibaca.
11. Melakukan seperti j berturut-turut pada setiap penurunan batang arloji
pengukur

0,25

mm

sampai

mencapai

penurunan,

mencatat

pembacaan arloji pada setiap penurunan tersebut.


12. Dalam keadaan kedudukan seperti k, menaikkan penyetel berturutturut pada setiap kenaikan batang arloji pengukur 0,25 mm sampai
mencapai kenaikan 2,5 mm (tumit batang kembali pada kedudukan
normal).
13. Hasil pembacaan arloji Benkelman Beam dikalikan dengan faktor skala
batang Benkelman Beam (perbandingan jarak antara tumit batang
sampai sumbu nol terhadap jarak antar sumbu nol sampai belakang

LaporanTeknikSipil.wordpress.com

afretnobel.blogspot.com

ujung belakang batang pengukur) untuk alat Benkelman Beam yang


umum digunakan dengan faktor perbandingan 1 : 2 maka pembacaan
arloji tersebut dikalikan dengan 2.
14. Jika pembacaan arloji Benkelman Beam berbeda dengan hasil
pembacaan pada arloji alat penyetel berarti ada kemungkinan
kesalahan pada alat seperti gesekan pada sumbu yang terlalu besar
atau peluru-peluru sumbu yang terlalu longgar.
E. PERHITUNGAN
1. Faktor koreksi truk yang digunakan (FL)
2. Faktor pengali panjang dan perbandingan batang Benkelman Beam (Fm)
3. Faktor koreksi pengaruh musim dan lingkungan (Fe)
Fe = 1,0

pemeriksaan diakhir musim penghujan

Fe = 1,15

pemeriksaan diakhir musim kemarau

Fe = 1,0

pemeriksaan diakhir musim kemarau dan muka air tanah


tinggi

Fe = 1,0-1,5 pemeriksaan diakhir musim kemarau dan penghujan.


Fe = 0,9-1,0 pemeriksaan dilakukan dilokasi dengan drainasi.
-

Pembacaan yang dilakukan


a. Pembacaan awal
Pembacaan dial Benkelman Beam pada saat posisi beban tepat
berada pada tumit belakang (sering kali di nolkan)
b. Pembacaan kedua (d 2)
Pembacaan dial Benkelman Beam pada posisi beban berada pada
jarak 12 kali dari titk awal.
X12 = 30 cm (jenis permukaan penetrasi)
X12 = 40 cm (jenis permukaan aspal beton)
c. Pembacaan ketiga (d 3) jarang dilaksanakan
Pembacaan dial Benkelman Beam pada posisi beban berada pada
jarak C dari titik awal.
d. Pembacaan keempat (d 4)

LaporanTeknikSipil.wordpress.com

afretnobel.blogspot.com

Pembacaan dial Benkelman Beam pada posisi beban berada pada


jarak 6 m dari titik awal.
-

Lendutan Balik (d)

= Fm. Fl. Fe. (d4-d1)

Kemiringan titik belok

Lendutan max (Dmax) = d1.Fm.Fl.Fe

Niali lendutan balik

2( d 2 d1)
Fm.Fl.Fe
x12

3. Menurut Design Parameter and Models for the Road Work Design
dari Bina Marga, besarnya lendutan balik segmen ditentukan dengan
rumus:
D = d* + 1.s
s=

[ n(d 2 ) (d ) 2 ] /[ n( n 1)

Dengan, D = Lendutan balik segmen


d = Lendutan balik 1 titk
n = Jumlah titik pemeriksaan
s = standar deviasi
d*= Lendutan balik rata-rata
4. Menurut Manual Pemeriksaan Perkerasan Jalan dengan alat
Benkelman Beam no. 01/MN/B/1983, lendutan balik segmen:
* Jalan arteri/ tol D = d*+2s
*Jalan kolektor D = d *+ 1,64s
*Jalan lokal

LaporanTeknikSipil.wordpress.com

D = d *+ 1,28s

afretnobel.blogspot.com

F. ANALISA PERHITUNGAN
1. Nilai Ekivalen
4

1000 1000
+
= 0,00023 + 0,00023
a. Kendaraan ringan =
8160 8160
= 0,000451
4

b. Bus

3000 6000
+
= 0,01827 + 0,29231 = 0,31058
=
8160 8160
4

2000 5000
+
= 0,00361 + 0,14097 = 0,14458
=
8160 8160

c. Truk

5000 8000
+
= 0,14097 + 0,92385 = 1,06482
d. Truk 2 As =
8160 8160
4

5000 8000 5000 5000


+
+
+

e. Truk 4 As =
8160 8160 8160 8160

= 0,14097 + 0,92385 + 0,14097 + 0,14097


= 1,34676
2. LHR
a. Kendaraan ringan = (1+0,025)3 x 2670

= 2875,298

b. Bus

= (1+0,025)3 x 1182

c. Truk

= (1+0,025)3 x 929 = 1000,432

d. Truk 2 As

= (1+0,025)3 x 782 = 842,128

e. Truk 4 As

= (1+0,025)3 x 321 = 345,682

= 1272,885

3. LEP
a. Kendaraan ringan = 2875,298 x 0,5 x 0,000451

= 0,64838

b. Bus

= 197,6663

c. Truk

= 1272,885 x 0,5 x 0,31058

= 1000,432 x 0,5 x 0,14458

d. Truk 2 As

= 842,128 x 0,5 x 1,06482 = 448,3574

e. Truk 4 As

= 345,682 x 0,5 x 1,34676 = 232,7753

LaporanTeknikSipil.wordpress.com

= 72,3212

afretnobel.blogspot.com

4. Lendutan balik (d)


d

= Fm x FI x Fe x (d4 d1)

Dimana

Fm

: Rasio dimensi A / Rasio dimensi B

FI

: Rasio beban 8,16 ton / Beban truk penguji

Fe

: Pengaruh musim

Asumsi dimensi : A = 224


B
d

= 122

= 1,836 x 1,0168 x 1 x ( 1.35 0 )


= 2.52

Nilai lendutan balik (d) pada STA 0 + 000 = 2.52


5. Kemiringan titik belok (tg )

d 2d1
xFmxFIxFe
x12

tg

=2x

tg

3,25 0
= 2 x
x 1,836 x 1,0168 x 1 = 0,0132
461

tg

= 0,0132

= arc tg

= arc 0,0132

= 0,754

Kemiringan titik belok pada STA 0+000 = 0,754


6. Lendutan maksimum
Dmak = d1 x Fm x FI x Fe
= 0 x 1,836 x 1,0168 x 1
=0
Nilai lendutan maksimum pada STA 0+000 = 0

LaporanTeknikSipil.wordpress.com

afretnobel.blogspot.com

7. Perhitungan Lendutan Balik segmen 1 (Sta 0 + 000 Sta 2 + 500)


Tabel perhitungan lendutan balik segmen 1
No

Sta

d1

d2

d4

X12

0+000

1,10

1,35

356

2,52

6,35

0+100

1,00

1,23

426

2,30

5,27

0+200

1,80

1,96

413

3,66

13,39

0+300

2,75

2,81

399

5,25

27,52

0+400

2,66

2,79

359

5,21

27,13

0+500

2,36

2,40

329

4,48

20,08

0+600

4,60

4,72

413

8,81

77,65

0+700

3,25

3,36

400

6,27

39,35

0+800

2,36

2,56

406

4,78

22,84

10

0+900

3,10

3,36

416

6,27

39,35

11

1+000

2,50

2,59

428

4,84

23,38

12

1+100

4,10

4,23

487

7,90

62,37

13

1+200

2,50

2,98

458

5,56

30,95

14

1+300

3,56

3,78

396

7,06

49,80

15

1+400

6,10

6,31

377

11,78

138,78

16

1+500

3,20

3,52

426

6,57

43,19

17

1+600

2,40

2,54

359

4,74

22,49

18

1+700

3,20

3,31

421

6,18

38,19

19

1+800

2,10

2,26

456

4,22

17,80

20

1+900

2,80

2,91

344

5,43

29,52

21

2+000

4,65

4,71

300

8,79

77,32

LaporanTeknikSipil.wordpress.com

d2

afretnobel.blogspot.com

22

2+100

2,89

3,10

389

5,79

33,50

23

2+200

4,65

4,90

328

9,15

83,69

24

2+300

2,57

2,67

415

4,98

24,85

25

2+400

2,78

3,20

419

5,97

35,69

26

2+500

2,10

2,35

431

4,39

19,25

152,90

1.009,70

Jumlah
Rata-Rata
Contoh Perhitungan d pada sta 0+000

= Fm . Fl . Fc ( d4 d1 )
=1,836 . 1.0168.1.(1,35 0)
= 2.52

n( d 2 ) ( d )
n( n 1)

26(1009.70) (152.90) 2
26(26 1)

=2.103
D

= d + 1,28 S
= 3.28 + 1,28 x 2.103
= 5.972

LaporanTeknikSipil.wordpress.com

5,88

afretnobel.blogspot.com

No

Jenis

Volum

Berat

Kendaraan

(ton)

Angka

LER

LEP

Ekivalen

Harian
1

Tak Bermotor

3752

0.5

Kendaraan

2670

1+1

0.5

0.00002

2875,29

0,64838

ringan

1182

3+6

0.5

0.05574

197,666

Bus

929

2+5

0.5

0.02675

1272,88

Truk

782

5+8

0.5

0.1772

72,3212

Truk 2 As

321

5+8+5+5

0.5

0.00416

1000,43

448,357

842,128

232,775

345,682

Truk 4 As

951,769

= 365 * LEP * N

= 4,2025 (Tabel 4.6)

= 365 *951,769* 4,2025


= 1.459.930,366
= 1,460

2,303 log D 0,408(1 log L)


0,08 0,013 log L

2.303 log 5.972 0.408(1 log 1,460)


0.08 0.013 log 1,460

= 68.71 mm
= 6.87 cm
T

= 0,001(9 RCI )
= 0,001(9 7 )

4, 5

LaporanTeknikSipil.wordpress.com

4, 5

Cam

+ Pd *
+ T min
4

0,025

+ 10
+ 3,25
4

afretnobel.blogspot.com

= 2,25. 10-3 + 3,3125


= 3,3148 cm
Jadi tebal overlay adalah

= T+t
= 3,3148 + 6.87
= 10.185 cm

GRAFIK NILAI LENDUTAN BALIK SEGMEN 1


14,00
12,00

LENDUTAN

10,00
8,00
6,00
4,00
2,00

STATIONING

LaporanTeknikSipil.wordpress.com

2+500

2+400

2+300

2+200

2+100

2+000

1+900

1+800

1+700

1+600

1+500

1+400

1+300

1+200

1+100

1+000

0+900

0+800

0+700

0+600

0+500

0+400

0+300

0+200

0+100

0+000

afretnobel.blogspot.com

8. Perhitungan Lendutan Balik segmen 2 (Sta 2+ 500 Sta 5+000)


Tabel perhitungan lendutan balik segmen 2
No

Sta

d1

d2

d4

X12

d2

2+500

2,10

2,35

431

4,39

19,25

2+600

1,70

2,21

415

4,13

17,02

2+700

1,90

2,25

396

4,20

17,65

2+800

1,30

1,51

398

2,82

7,95

2+900

2,30

2,48

423

4,63

21,44

3+000

5,36

5,59

325

10,44

108,92

3+100

2,30

2,65

426

4,95

24,48

3+200

3,50

3,76

430

7,02

49,28

3+300

4,70

4,98

387

9,30

86,44

10

3+400

5,87

6,00

354

11,20

125,48

11

3+500

4,65

5,05

398

9,43

88,89

12

3+600

3,62

3,70

346

6,91

47,72

13

3+700

4,60

4,98

425

9,30

86,44

14

3+800

1,20

2,15

320

4,01

16,11

15

3+900

1,30

1,52

365

2,84

8,05

16

4+000

2,56

2,75

387

5,13

26,36

17

4+100

4,70

4,91

398

9,17

84,03

18

4+200

4,20

4,69

421

8,76

76,67

19

4+300

2,30

2,42

422

4,52

20,41

20

4+400

2,90

3,30

325

6,16

37,96

21

4+500

3,60

3,88

456

7,24

52,47

LaporanTeknikSipil.wordpress.com

afretnobel.blogspot.com

22

4+600

3,90

4,29

489

8,01

64,15

23

4+700

3,56

3,79

416

7,08

50,07

24

4+800

3,98

4,09

419

7,64

58,31

25

4+900

2,39

2,42

406

4,52

20,41

26

5+000

1,89

2,21

367

4,13

17,02

167,90

1.232,96

Jumlah
Rata rata

Contoh Perhitungan d pada sta 0+000

= Fm . Fl . Fc ( d4 d1 )
=1,836 . 1,0168.1.(2.35 0)
= 4.39

n d 2 ( d )

n(n 1)

26(1232.96) (167.90) 2
26(26 1)

= 5.949
D

= d + 1,28S
= 4.39+ 1,28x 5.949
= 12

LaporanTeknikSipil.wordpress.com

6,46

afretnobel.blogspot.com

No

Jenis

Volum

Berat

Kendaraan

(ton)

Angka

LER

LEP

Ekivalen

Harian
1

Tak Bermotor

3752

0.5

Kendaraan

2670

1+1

0.5

0.00002

2875,29

0,64838

ringan

1182

3+6

0.5

0.05574

197,666

Bus

929

2+5

0.5

0.02675

1272,88

Truk

782

5+8

0.5

0.1772

72,3212

Truk 2 As

321

5+8+5+5

0.5

0.00416

1000,43

448,357

842,128

232,775

345,682

Truk 4 As

951,769

= 365 * LEP * N

= 4,2025 (Tabel 4.6)

= 365 *951,769* 4,2025


= 1.459.930,366
= 1,460

2,303 log D 0,408(1 log L )


0,08 0,013 log L

2.303 log 12 0.408(1 log 1,460)


0.08 0.013 log 1,460

= 86.67 mm
= 8.67 cm

= 0,001(9 RCI )
= 0,001(9 7 )

4, 5

LaporanTeknikSipil.wordpress.com

4, 5

Cam

+ Pd *
+ T min
4

0,025

+ 10
+ 3,25
4

afretnobel.blogspot.com

= 2,25. 10-3 + 3,3125


= 3,3148 cm
Jadi tebal overlay adalah

= T+t
= 3,3148+ 8.667
= 11.982 cm

GRAFIK NILAI LENDUTAN BALIK SEGMEN 2


12,00

10,00

LENDUTAN

8,00

6,00

4,00

2,00

STATIONING

LaporanTeknikSipil.wordpress.com

5+000

4+900

4+800

4+700

4+600

4+500

4+400

4+300

4+200

4+100

4+000

3+900

3+800

3+700

3+600

3+500

3+400

3+300

3+200

3+100

3+000

2+900

2+800

2+700

2+600

2+500

0,00

afretnobel.blogspot.com

9. Perhitungan Lendutan Balik segmen 3 (Sta 5+000 Sta 7+500)


Tabel perhitungan lendutan balik segmen 3
No

Sta

d1

d2

d4

X12

d2

5+000

1,89

2,21

367

4,13

17,02

5+100

1,60

2,10

399

3,92

15,37

5+200

3,50

3,58

356

6,68

44,67

5+300

3,90

4,23

436

7,90

62,37

5+400

1,26

1,89

356

3,53

12,45

5+500

3,61

3,71

354

6,93

47,97

5+600

2,63

2,88

415

5,38

28,91

5+700

2,40

2,65

403

4,95

24,48

5+800

2,30

2,53

411

4,72

22,31

10

5+900

2,94

3,51

326

6,55

42,94

11

6+000

3,56

3,66

310

6,83

46,69

12

6+100

6,10

6,35

487

11,86

140,54

13

6+200

4,10

4,45

356

8,31

69,02

14

6+300

1,10

1,26

398

2,35

5,53

15

6+400

1,00

1,21

415

2,26

5,10

16

6+500

1,71

1,96

398

3,66

13,39

17

6+600

3,68

3,76

366

7,02

49,28

18

6+700

1,75

1,88

346

3,51

12,32

19

6+800

3,20

3,36

400

6,27

39,35

20

6+900

2,56

2,79

405

5,21

27,13

21

7+000

3,25

3,64

461

6,80

46,18

LaporanTeknikSipil.wordpress.com

afretnobel.blogspot.com

22

7+100

1,25

1,42

431

2,65

7,03

23

7+200

2,36

2,65

406

4,95

24,48

24

7+300

5,46

5,67

305

10,59

112,06

25

7+400

3,32

3,62

345

6,76

45,68

26

7+500

6,65

6,84

312

12,77

163,07

156,47

1.125,35

Jumlah
Rata rata

Contoh Perhitungan d pada sta 0+000

= Fm . Fl . Fc ( d4 d1 )
=1,836 . 1,0168.1.(2.21 0)
= 4.13

n d 2 ( d )

n(n 1)

26(1125.35) (156.47) 2
26(26 1)

= 2.711
D

= d + 1,28S
= 4.13 + 1,28 x 2.711
= 7.6

LaporanTeknikSipil.wordpress.com

6,02

afretnobel.blogspot.com

No

Jenis

Volum

Berat

Kendaraan

(ton)

Angka

LER

LEP

Ekivalen

Harian
1

Tak Bermotor

3752

0.5

Kendaraan

2670

1+1

0.5

0.00002

2875,29

0,64838

ringan

1182

3+6

0.5

0.05574

197,666

Bus

929

2+5

0.5

0.02675

1272,88

Truk

782

5+8

0.5

0.1772

72,3212

Truk 2 As

321

5+8+5+5

0.5

0.00416

1000,43

448,357

842,128

232,775

345,682

Truk 4 As

951,769

= 365 * LEP * N

= 4,2025 (Tabel 4.6)

= 365 *951,769* 4,2025


= 1.459.930,366
= 1,460

2,303 log D 0,408(1 log L)


0,08 0,013 log L

2.303 log 7.6 0.408(1 log 1,460)


0.08 0.013 log 1,460

= 74.918 mm
= 7.492 cm

= 0,001(9 RCI )
= 0,001(9 7 )

4, 5

LaporanTeknikSipil.wordpress.com

4, 5

Cam

+ Pd *
+ T min
4

0,025

+ 10
+ 3,25
4

afretnobel.blogspot.com

= 2,25. 10-3 + 3,3125


= 3,3148 cm
Jadi tebal overlay adalah

= T+t
= 3,3148 + 7.492
= 10.807 cm

GRAFIK NILAI LENDUTAN BALIK SEGMEN 3


14,00
12,00

LENDUTAN

10,00
8,00
6,00
4,00
2,00

STATIONING

LaporanTeknikSipil.wordpress.com

7+500

7+400

7+300

7+200

7+100

7+000

6+900

6+800

6+700

6+600

6+500

6+400

6+300

6+200

6+100

6+000

5+900

5+800

5+700

5+600

5+500

5+400

5+300

5+200

5+100

5+000

0,00

afretnobel.blogspot.com

10. Perhitungan Lendutan Balik segmen 4 (Sta 7+500 Sta 10+000)


Tabel perhitungan lendutan balik segmen 4
No

Sta

d1

d2

d4

X12

7+500

6,65

6,84

312

12,77

163,07

7+600

1,65

1,85

406

3,45

11,93

7+700

1,20

1,35

436

2,52

6,35

7+800

1,30

1,46

451

2,73

7,43

7+900

1,10

1,62

328

3,02

9,15

8+000

1,00

1,23

436

2,30

5,27

8+100

3,10

3,26

316

6,09

37,04

8+200

2,50

2,63

300

4,91

24,11

8+300

4,20

4,41

408

8,23

67,79

10

8+400

6,25

6,51

361

12,15

147,72

11

8+500

4,26

4,35

319

8,12

65,95

12

8+600

3,62

3,72

400

6,95

48,23

13

8+700

1,85

2,05

456

3,83

14,65

14

8+800

5,56

5,71

321

10,66

113,64

15

8+900

3,80

3,98

356

7,43

55,21

16

9+000

2,50

2,65

387

4,95

24,48

17

9+100

1,20

1,31

431

2,45

5,98

18

9+200

1,23

1,36

340

2,54

6,45

19

9+300

1,95

2,19

406

4,09

16,72

20

9+400

4,00

4,12

416

7,69

59,16

21

9+500

1,30

1,61

312

3,01

9,03

LaporanTeknikSipil.wordpress.com

d2

afretnobel.blogspot.com

22

9+600

1,22

1,36

497

2,54

6,45

23

9+700

3,90

4,12

432

7,69

59,16

24

9+800

3,50

3,76

385

7,02

49,28

25

9+900

2,36

2,53

364

4,72

22,31

26

10+000

1,00

1,35

392

2,52

6,35

144,37

1.042,92

Jumlah
Rata rata

Contoh Perhitungan d pada sta 0+000

= Fm . Fl . Fc ( d4 d1 )
=1,836 . 1,0168.1.(6.84 0)
= 12.77

n d 2 ( d )

n(n 1)

26(1042.92) (144.37) 2
26(26 1)

= 3.107
D

= d + 1.28 S
= 12.77 + 1.28 x 3.107
= 16.747 mm

LaporanTeknikSipil.wordpress.com

5,55

afretnobel.blogspot.com

No

Jenis

Volum

Berat

Kendaraan

(ton)

Angka

LER

LEP

Ekivalen

Harian
1

Tak Bermotor

3752

0.5

Kendaraan

2670

1+1

0.5

0.00002

2875,29

0,64838

ringan

1182

3+6

0.5

0.05574

197,666

Bus

929

2+5

0.5

0.02675

1272,88

Truk

782

5+8

0.5

0.1772

72,3212

Truk 2 As

321

5+8+5+5

0.5

0.00416

1000,43

448,357

842,128

232,775

345,682

Truk 4 As

951,769

= 365 * LEP * N

= 4,2025 (Tabel 4.6)

= 365 *951,769* 4,2025


= 1.459.930,366
= 1,460

2,303 log D 0,408(1 log L )


0,08 0,013 log L

2,303 log 16.747 0,408(1 log 1,460)


0,08 0,013 log 1,460

= 95.251mm
= 9.525 cm

= 0,001(9 RCI )
= 0,001(9 7 )

4, 5

LaporanTeknikSipil.wordpress.com

4, 5

Cam

+ Pd *
+ T min
4

0,025

+ 10
+ 3,25
4

afretnobel.blogspot.com

= 2,25. 10-3 + 3,3125


= 3,3148 cm
Jadi tebal overlay adalah

= T+t

= 3,3148 + 9.525
= 12.840 cm

GRAFIK NILAI LENDUTAN BALIK SEGMEN 4


14,00

12,00

LENDUTAN

10,00

8,00

6,00

4,00

2,00

STATIONING

GRAFIK NILAI RCI


8
7
6
RCI

5
4
3
2
1

JARAK (Km)

LaporanTeknikSipil.wordpress.com

10

9+900

10+000

9+800

9+700

9+600

9+500

9+400

9+300

9+200

9+100

9+000

8+900

8+800

8+700

8+600

8+500

8+400

8+300

8+200

8+100

8+000

7+900

7+800

7+700

7+600

7+500

0,00

afretnobel.blogspot.com

ALAT UJI BENKELMAN BEAM

LaporanTeknikSipil.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai