Anda di halaman 1dari 5

NAMA : Putri Nahdatul Fatwa

NIM : 1301070

PADI HASIL MUTASI RADIASI


Pemuliaan tanaman secara konvensional dilakukan dengan hibridisasi, sedangkan
pemuliaan secara mutasi dapat diinduksi dengan mutagen fisik atau mutagen kimia. Pada
umumnya mutagen fisik dapat menyebabkan mutasi pada tahap kromosom, sedangkan
mutagen kimia umumnya menyebabkan mutasi pada tahapan gen atau basa nitrogen(Aisyah
2006).
Mutasi memiliki arti penting bagi pemuliaan tanaman, yaitu :
1. Iradiasi memungkinkan untuk meningkatkan hanya satu karakter yang diinginkan
saja, tanpa mengubah karakter yang lainnya.
2. Tanaman yang secara umum diperbanyak secara vegetatif pada umumnya bersifat
heterozigot yang dapat menimbulkan keragaman yang tinggi setelah dilakukannya
iradiasi.
3. Iradiasi merupakan satu-satunya cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
keragaman pada tanaman yang steril dan apomiksis(Aisyah 2006).
Tujuan mutasi adalah untuk memperbesar variasi suatu tanaman yang dimutasi. Hal
itu ditunjukkan misalnya oleh variasi kandungan gizi atau morfologi dan penampilan
tanaman. Semakin besar variasi, seorang pemulia atau orang yang bekerja untuk merakit
kultivar unggul, semakin besar peluang untuk memilih tanaman yang dikehendaki. Melalui
teknik penyinaran (radiasi) dapat menghasilkan mutan atau tanaman yang mengalami mutasi
dengan sifatsifat yang diharapkan setelah melalui serangkaian pengujian, seleksi dan
sertifikasi.
Mutasi juga dapat menghasilkan karagaman yang lebih cepat dibandingkan
pemuliaan secara konvensional. Selain itu, mutasi juga dapat menghasilkan keragaman yang
tidak dapat diprediksi dan diduga. Pemuliaan dengan mutasi, selain mempunyai beberapa
keunggulan juga memiliki beberapa kelemahan, dimana sifat yang diperoleh tidak dapat

diprediksi

dan

ketidakstabilan

sifat-sifat

genetik

yang

muncul

pada

generasi

berikutnya(Aisyah 2006)
Aplikasi induksi mutasi dengan mutagen fisik dapat dilakukan melalui beberapa
teknik, yaitu (agus sutarman 2015).
a. iradiasi tunggal (acute iradiation),
b. chronic irradiation,
c. iradiasi terbagi (frationated irradiation), dan
d. iradiasi berulang
Iradiasi tunggal adalah iradiasi yang dilakukan hanya dengan satu kali penembakan
sekaligus. Chronic irradiation adalah iradiasi dengan penembakan dosis rendah, namun
dilakukan secara terus-menerus selama beberapa bulan. Iradiasi terbagi adalah radiasi dengan
penembakan yang seharusnya dilakukan hanya satu kali, namun dilakukan dua kali
penembakan dengan dosis setengahnya sedangkan radiasi berulang adalah radiasi dengan
memberikan penembakan secara berulang dalam jarak dan waktu yang tidak terlalu
lama(agus sutarman 2015)
Tanaman Padi
Padi merupakan tanaman pangan berupa rumput berumpun. Tanaman ini berasal daru
dua benua, yaitu Asia dan Afrika Barat tropis dan subtropis. Luas pertanaman padi di
Indonesia diperkirakan mencapai 1112 juta ha, yang tersebar di berbagai tipologi lahan
seperti sawah (5,10 juta ha), lahan tadah hujan (2,10 juta ha), ladang (1,20 juta ha), dan lahan
pasang surut (Susanto, et al., 2003). Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan
beras. Bahan makanan ini merupakan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk
Indonesia.
Kegiatan penelitian tanaman padi sawah dengan teknik mutasi telah banyak
dilakukan, institusi BATAN sendiri telah berhasil menciptakan varietas baru melalui
pemuliaan dengan teknik mutasi ini.

Induksi Mutasi Fisik dalam Pemuliaan Tanaman


Pemuliaan tanaman merupakan ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk memperbaiki
sifat tanaman, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Pemuliaan tanaman bertujuan untuk
menghasilkan varietas tanaman dengan sifat-sifat (morfologi, fisiologi, biokimia, dan
agronomi) yang sesuai dengan sistem budidaya yang ada dan tujuan ekonomi yang
diinginkan. Pemuliaan tanaman akan berhasil jika di dalam populasi tersebut terdapat banyak
variasi genetik. Variasi genetik dapat diperoleh dengan beberapa cara, yaitu koleksi,
introduksi, hibridisasi, dan induksi mutasi. Pemuliaan tanaman secara konvensional
dilakukan dengan hibridisasi, sedangkan pemuliaan secara mutasi dapat diinduksi dengan
mutagen fisik atau mutagen kimia. Pada umumnya mutagen fisik dapat menyebabkan mutasi
pada tahap kromosom, sedangkan mutagen kimia umumnya menyebabkan mutasi pada
tahapan gen atau basa nitrogen (Aisyah, 2006)
Teknik nuklir yang digunakan dalam pemuliaan padi adalah radiasi, di mana
tanaman varietas nasional disilangkan dengan tanaman yang memberi aspek bagus. Radiasi
mampu menembus biji tanaman sampai ke lapisan kromosom. Struktur dan jumlah pasangan
kromosom pada biji tanaman dapat dipengaruhi dengan sinar radiasi ini. Perubahan struktur
akibat radiasi dapat berakibat pada perubahan sifat tanaman dan keturunannya. Fenomena ini
digunakan untuk memperbaiki sifat tanaman untuk memperoleh biji tanaman dengan
keunggulan tertentu, misalnya tahan hama, tahan kering dan cepat panen.
Padi yang diradiasi bersifat aman sepenuhnya, tidak ada unsur radioaktif. Setelah itu
masuk ke tahap seleksi yang lanjut ke tahap galur mutan dan galur harapan. Langkah
selanjutnya adalah uji multilokasi yang menurut standar Departemen Pertanian paling sedikit
harus dilakukan di 20 lokasi. Sejak 1982 Studi pemanfaatan teknologi radiasi nuklir terhadap
pemuliaan padi sudah dilakukan Batan sejak tahun 1982 (agus sutarman 2015).
Keragaman tanaman melalui induksi mutasi iradiasi dapat dilakukan pada organ
reproduksi tanaman, seperti biji, setek batang, serbuk sari, akar rizoma, dan kalus. Mutagen
fisik atau iradiasi untuk pemuliaan tanaman yang lazim digunakan adalah sinar gama.
Kegiatan pemuliaan mutasi dengan bantuan nuklir (iradiasi sinar gama) sudah dilakukan
secara intensif di negara-negara lain dan telah menghasilkan sekitar 1.585 varietas unggul

mutan, 64% di antaranya berasal dari mutasi dengan iradiasi sinar gama (agus sutarman
2015).
Teknologi nuklir berperan menghasilkan benih padi andalan. Salah satunya adalah
yang berasal dari benih Mira 1, hasil kembangan teranyar Badan Teknologi Atom Nasional
(Batan). Mira kepanjangan dari Mutasi dan Radiasi. Kelebihan Mira 1 dibanding dengan padi
konvensional adalah batangnya lebih kokoh sehingga tidak mudah rontok ketika terkena
angin kuat. Mira 1 hanya satu di antara 15 benih padi unggul produksi Batan. Lainnya seperti
Atomita 1,2,3,4, Meraoke, Woyla, Kahayan, Winongo, Diah Suci, Yuwono, Mayang,
Situgintung, Muria, Tengger, Meratus, Rajabasa dan Camar juga dihasilkan dari proses
radiasi nuklir (agus sutarman 2015)

DAFTAR PUSTAKA
agus sutarman, 2015. Media Informasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir. BATAN.
Aisyah, S.I., 2006. Media Informasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir. IPB, Bogor.

Anda mungkin juga menyukai