Anda di halaman 1dari 5

3.

4 Kehematan
Unsur penting lain yang perlu diperhatikan dalam pembentukan kalimat efektif ialah
kehematan . Kehematan terkait dengan pemakaian kata, frase, atau bentuk lainnya yang di
anggap tidak diperlukan. Kehematan itu menyangkut soal gramatika dan makna kata.
Kehematan tidak berarti bahwa kata yang diperlukan atau yang menambah kejelasan makna
kalimat boleh dihilangkan. Unsur-unsur penghematan apa saja yang harus diperhatikan akan
dibicarakan satu persatu.
1) Pengulangan subjek kalimat
Penulis tanpa sadar sering mengulang subjek dalam satu kalimat. Pengulangan ini tidak
membuat kalimat itu menjadi lebih jelas. Oleh karena itu pengulangan bagian kalimat yang
demikian tidak diperlukan.
Perhatikan contoh-contoh berikut ini !
57) Pemud itu segera mengubah rencananya setelah dia bertemu dengan pemimpin
perusahaan itu.
58) Hadirin serentak berdiri setelah mereka mengetahui mempelai memasuki ruangan .
Kalimat di atas dapat di perbaiki menjadi :
59) Pemuda itu segera mengubah rencana setelah bertemu dengan pemimpin perusahaan
60) Hadirin serentak berdiri setelah mengetahui mempelai memasuki ruangan .
2) Hiponimi Dihindarkan
Dalam bahasa ada kata yang merupakan bawahan makna kata atau ungkapan yang lebih
tinggi. Di dalam makna kata tersebut terkandung makna dasar kelompok makna kata yang
bersangkutan. Kata merah sudah mengandung makna kelompok warna. Kata Desember sudah
bermakna bulan.
Perhatikan contoh-contoh berikut ini :
61) Presiden Suharto menghadiri Rapim ABRI hari Senin lalu.
62) Rumah pnduduk di kota besar terang bendeang oleh cahaya lampu neron.
63) Laju infalasi bulan lalu 0,75%, sedangkan bula ini naik keatas menjadi 1,5%.
64) Bulan maret tahun ini presiden Suharto akan mengadakan perjalalanan musibah
kebeberapa Negara antara lain Malaisya.
65) Mereka turun kebawah melalui tangga samping kantor.
66) Warna kuning dan warna ungu adalah warna kesayangan almarhum ibu mereka.
Kalimat- kalimat (61), (62), (63), (64), (65), dan (66), diperbaiki dengan menghilangkan kata hari,
lampu, ke atas, bulan, kebawah dan warna.

3). Pemakaian Kata Depan Dari Dan Daripada


Dalam bahasa Indonesia kita mengenal kata depan dari dan daripada, selain ke dan di
penggunaan dari dalam bahasa Indonesia dipakai untuk menunjukkan arah (tempat) dan asl (asalusul).
Perhatikan contoh-contoh berikut ini :
(67) Pak Karto berangkat dari bandung pukul 07.30
(68) Perhiasan yang indah itu terbuat dari perak.
Kata dari tidak dipakai untuk menyatakan milik atau kepunyaan.
Kalimat-kalimat dibawah ini menunjukkan pemakaian dari yang tidak benar.
Kata dari pada kalimat dibawah ini tidak diperlukan.
(69) anggota DPRD dari Jawa Barat mengadakan kunjungan ke daerah Jawa Tengah
(70) anak dari tetangga saya senin ini dilantik menjadi dokter
Dalam bahasa Indonesia kata depan daripada berpungsi untuk membandingkan sesuatu benda atau
hal lainnya.
Perhatikan contoh-contoh berikut ini.
(71) Kalimat A lebih sukar dipahami daripada kalimat B .
(72) Penjelasan di dalam buku cetakan ke -2 mengenai cara menanam cengkeh lebih
mudah dipahami daripada yang terdapat didalam buku cetakan ke -1.
Contoh-contoh pada kalimat berikut menunjukkan pemakaian kata daripada yang tidak benar,
oleh Karena itu harus di hilangkan .
(73) Presiden menekankan bahwa di dalam pembangunan ini kepentingan daripada rakyat
harus di utamakan.
(74) Sejarah daripada perjuangan dan pertumbuhan bangsa ikut memberi d asai dan arah
dari politik kita yang bebas dan aktif.
3.5 Kevariasian
Kelincahan dalam penulisan tergambar oleh struktur kalimat yang di pergunakan. Ada
kalimat yang pendek, dan ada kalimat yang panjang, Penulisan yang mempergunakan kalimat
dengan pola dan bentuk kalimat yang sama akan menimbulkan kebosanan dan suasana menonton
pada pembaca. Demikian juga bila penulis terus menerus memilih kalimat yang pendek. Akan
tetapi, kalimat yang panjang pun akan membuat pembaca kehilangan pegangan akan ide pokok
dan mungkin menimbulkan kelelahan pada pembaca. Oleh karena itu dalam penulisan diperlukan
pola dan bentuk kalimat yang bervariasi. Kemungkinan variasi kalimat akan anda pelajari pada
bagian berikut ini .

1) Variasi dalam pembukaan kalimat

Ada beberapa kemungkinan untuk memulai kalimat demi efektivitas, yaitu dengan variasi
pembukaan kalimat. Kita telah mempelajari pengutamaan kalimat pada kegiatan terdahulu, yaitu
dengan cara menggunakan bagian yang dianggap penting pada awal kalimat. Dalam variasi
pembukaan kalimat, sebuah kalimat dimulai atau di buka dengan cara : 1) Frasa keterangan
tempat atau waktu, 2) Frasa verbum, atau 3) partikel penghubung dan sebagainya.
Perhatikan contoh-contoh berikut !
(75) Gemuruh teriakan serempak penonton ketika penyerang tengah menyambar umpan
dan menembus jala kiper pada menit ke -19.
(76) Dengan gagah Obahorok telah tampil di Jakarta, kota metropolitan yang angkuh
ini.
(77) Pada menit ke -50 kapten kesebelasan kembali menjaringkan bola untuk yang kedua
kalinya.
(78) Mang Usil dari kompas menganggap hal ini sebagai suatu isyarat sederhana untuk
bertransmigrasi.
(79) Tetapi cara kualitatif kecenderungan itu menunjukkan perkembangan yang
merisaukan .
(80) Dengan tabah dia menghadapi musibah yang berat itu.
Menurut kami persyaratan-persyaratan lanjutan dalam Kalimat Efektif no.4 dan no.5 diatas terlalu
banyak dalam penulisan jadi sebaiknya :
3.4 Kehematan
Unsur yang perlu diperhatikan dalam pembentukan kalimat efektif ialah kehematan .
Kehematan tidak berarti bahwa kata yang diperlukan atau yang menambah kejelasan makna
kalimat boleh dihilangkan. Unsur-unsur penghematan apa saja yang harus diperhatikan akan
dibicarakan satu persatu.
1) Pengulangan Subjek Kalimat
Penulis tanpa sadar sering mengulang subjek dalam satu kalimat. Pengulangan ini tidak
membuat kalimat itu menjadi lebih jelas. Oleh karena itu pengulangan bagian kalimat yang
demikian tidak diperlukan.
Perhatikan contoh-contoh berikut ini !
58) Hadirin serentak berdiri setelah mereka mengetahui mempelai memasuki
ruangan .
Kalimat di atas dapat di perbaiki menjadi :
60) Hadirin serentak berdiri setelah mengetahui mempelai memasuki ruangan .
2) Hiponimi Dihindarkan

Dalam bahasa ada kata yang merupakan bawahan makna kata atau ungkapan yang lebih
tinggi. Di dalam makna kata tersebut terkandung makna dasar kelompok makna kata yang
bersangkutan. Kata merah sudah mengandung makna kelompok warna. Kata Desember sudah
bermakna bulan.
Perhatikan contoh-contoh berikut ini :
61) Presiden Suharto menghadiri Rapim ABRI hari Senin lalu.
62) Rumah pnduduk di kota besar terang bendeang oleh cahaya lampu neron.
63) Laju infalasi bulan lalu 0,75%, sedangkan bula ini naik keatas menjadi 1,5%.
64) Bulan maret tahun ini presiden Suharto akan mengadakan perjalalanan musibah
kebeberapa Negara antara lain Malaisya.
65) Mereka turun kebawah melalui tangga samping kantor.
66) Warna kuning dan warna ungu adalah warna kesayangan almarhum ibu mereka.
Kalimat- kalimat (61), (62), (63), (64), (65), dan (66), diperbaiki dengan menghilangkan kata hari,
lampu, ke atas, bulan, kebawah dan warna.
3). Pemakaian Kata Depan Dari Dan Daripada
Dalam bahasa Indonesia kita mengenal kata depan dari dan daripada, selain ke dan di
penggunaan dari dalam bahasa Indonesia dipakai untuk menunjukkan arah (tempat) dan asl (asalusul).
Perhatikan contoh-contoh berikut ini :
(67) Pak Karto berangkat dari bandung pukul 07.30
(68) Perhiasan yang indah itu terbuat dari perak.
Kata dari tidak dipakai untuk menyatakan milik atau kepunyaan.
Kalimat-kalimat dibawah ini menunjukkan pemakaian dari yang tidak benar.
Kata dari pada kalimat dibawah ini tidak diperlukan.
(69) anggota DPRD dari Jawa Barat mengadakan kunjungan ke daerah Jawa Tengah
(70) anak dari tetangga saya senin ini dilantik menjadi dokter
Dalam bahasa Indonesia kata depan daripada berpungsi untuk membandingkan sesuatu benda atau
hal lainnya.
Perhatikan contoh-contoh berikut ini.
(71) Kalimat A lebih sukar dipahami daripada kalimat B .
(72) Penjelasan di dalam buku cetakan ke -2 mengenai cara menanam cengkeh lebih
mudah dipahami daripada yang terdapat didalam buku cetakan ke -1.
Contoh-contoh pada kalimat berikut menunjukkan pemakaian kata daripada yang tidak benar,
oleh Karena itu harus di hilangkan .
(73) Presiden menekankan bahwa di dalam pembangunan ini kepentingan daripada rakyat
harus di utamakan.

(74) Sejarah daripada perjuangan dan pertumbuhan bangsa ikut memberi d asai dan arah
dari politik kita yang bebas dan aktif.
3.5 Kevariasian
Kelincahan dalam penulisan tergambar oleh struktur kalimat yang di pergunakan. Ada
kalimat yang pendek, dan ada kalimat yang panjang, Penulisan yang mempergunakan kalimat
dengan pola dan bentuk kalimat yang sama akan menimbulkan kebosanan dan suasana menonton
pada pembaca. Demikian juga bila penulis terus menerus memilih kalimat yang pendek. Akan
tetapi, kalimat yang panjang pun akan membuat pembaca kehilangan pegangan akan ide pokok
dan mungkin menimbulkan kelelahan pada pembaca. Oleh karena itu dalam penulisan diperlukan
pola dan bentuk kalimat yang bervariasi. Kemungkinan variasi kalimat akan anda pelajari pada
bagian berikut ini .
1) Variasi dalam pembukaan kalimat
Ada beberapa kemungkinan untuk memulai kalimat demi efektivitas, yaitu dengan variasi
pembukaan kalimat. Kita telah mempelajari pengutamaan kalimat pada kegiatan terdahulu, yaitu
dengan cara menggunakan bagian yang dianggap penting pada awal kalimat. Dalam variasi
pembukaan kalimat, sebuah kalimat dimulai atau di buka dengan cara : 1) Frasa keterangan
tempat atau waktu, 2) Frasa verbum, atau 3) partikel penghubung dan sebagainya.
Perhatikan contoh-contoh berikut !
(75) Gemuruh teriakan serempak penonton ketika penyerang tengah menyambar umpan
dan menembus jala kiper pada menit ke -19.
(76) Dengan gagah Obahorok telah tampil di Jakarta, kota metropolitan yang angkuh
ini.
(79) Tetapi cara kualitatif kecenderungan itu menunjukkan perkembangan yang
merisaukan .
(80) Dengan tabah dia menghadapi musibah yang berat itu.

Anda mungkin juga menyukai