Anda di halaman 1dari 3

WAWANCARA TANGGAPAN TOKOH AGAMA

TERKAIT LGBT
WAWANCARA TOKOH AGAMA ISLAM
Narasumber: Ustad Samsoe Basaradin
LGBT (Lesbian Gay Bisexual Transgender) memang merupakan hal sedang menjadi topik
pembicaraan yang menarik sekarang. Sulit dikatakan bagaimana LGBT ini muncul. Menurut
Ustad Samsoe, LGBT sering muncul karena faktor eksternal seperti lingkungan yang kurang
baik, trauma ditolak wanita, terjebak dalam situasi dan masih banyak lagi. Hal-hal inilah dan
kurangnya dukungan atau bantuan dari orang-orang awam yang menyebabkan LGBT ada.
Ustad Samsoe berpendapat bahwa LGBT merupakan penyimpangan sekaligus penyakit
manusia. Dikatakan penyimpangan karena manusia diciptakan oleh Allah untuk beranak cucu
dengan lawan jenis, bukan sesama jenisnya. LGBT merupakan penyakit pula, menurut Ustad
Samsoe. Ustad Samsoe mengatakan terdapat pernyataan dari Perhimpunan Dokter Spesialis
Kedokteran Jiwa Indonesia yang menyatakan LGBT merupakan penyakit dan dapat menyebar
kepada orang-orang lain. Hubungan yang dalam dengan orang yang memiliki LGBT akan
membuat seseorang tertular pula. Karena dikatakan penyakit, maka hal tersebut dapat diobati.
Kita sendiri sebagai orang yang normal tentu tidak nyaman dengan adanya LGBT ini. Ustad
Samsoe sangat tidak menyetujui ketika LGBT menjadi legal karena para penderita tidak dapat
menyadari bahwa hal tersebut tidak dibenarkan. Dengan adanya proses legalisasi ini, terdapat
kemungkinan muncul komunitas LGBT sehingga akan terdapat kemungkinan pula semakin
banyak orang yang tertular LGBT. Maka dari itu, kita dapat menyadarkan mereka bahwa apa
yang mereka perbuat salah di mata orang awam maupun Tuhan. Menurut Ustad Samsoe, para
penderita perlu diberikan dukungan untuk sembuh dari penyakitnya, bukan dimusuhi atau
dijauhi. Bila perlu, dilakukan paksaan sehingga dapat sembuh dan kembali ke jalan yang benar.
Tidak hanya orang awam, Negara kita perlu berbuat juga. Hal yang dapat dilakukan Negara
adalah membuat undang-undang atau peraturan yang melarang keberadaan LGBT tersebut dan
mendirikan pusat rehabilitasi. Tentunya larangan dari Negara bersifat lebih keras dibanding
nasihat teman atau sesama. Dengan sila pertama, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, seharusnya

Negara ini mendukung dengan ajaran Tuhan. Selain dengan larangan, dapat didirikan pula pusat
rehabilitasi sehingga penyakit LGBT ini dapat sembuh. Seperti yang telah dikatakan
sebelumnya, diperlukan paksaan untuk dapat sembuh. Seperti halnya dengan kecanduan narkoba,
LGBT perlu ditindaklanjuti sehingga masa depan tidak terjerumus.
WAWANCARA TOKOH AGAMA KRISTEN
Narasumber: Pendeta Jeffrey Rachmat

Pendeta Jeffrey Rachmat merupakan salah satu tokoh agama Kristen yang cukup terkenal.
Beliau adalah petinggi dari gereja JPCC Jakarta. Kami cukup beruntung karena mengenal
keponakan beliau sehingga kami dapat mewawancarai beliau.
Menurut Pendeta Jeffrey, LGBT merupakan penyimpangan dari ajaran Tuhan dan tidak
disetujui oleh gereja. Hal ini dapat dibuktikan dalam Alkitab baik Perjanjian Lama dan Perjanjian
Baru. Pendeta Jeffrey juga mengatakan bahwa orang-orang LGBT tetap diperbolehkan untuk
pergi ke gereja dan seharusnya gereja terbuka untuk orang-orang LGBT, akan tetapi hal tersebut
tidak disetujui oleh gereja.
LGBT dapat disebabkan oleh beberapa hal. Namun, menurut Pendeta Jeffrey, LGBT pada
umumnya disebabkan oleh kurang dekatnya orang tersebut dengan Tuhan. Hal ini dapat
disebabkan baik karena kurang ke gereja, kurang membaca alkitab dan masih banyak lagi. Maka
dari itu, ada kemungkinan kurangnya pengetahuan bahwa gereja dan Alkitab juga menolak
adanya LGBT.
Ketika mendengar gereja Hillsong yang sangat welcome terhadap orang-orang LGBT, reaksi
pertama Pendeta Jeffrey adalah bingung dan kurang setuju. Hal ini dapat merusak citra gereja
terhadap gereja-gereja lain. Menurut Pendeta Jeffrey, kaum LGBT seharusnya tidak
diperbolehkan memiliki jabatan dalam suatu gereja. Tindakan ini merupakan salah satu tindakan
yang menunjukkan ketidaksetujuan komunitas gereja terhadap LGBT.
Salah satu gereja alasan mengapa gereja memerbolehkan kaum LGBT pergi ke gereja adalah
agar kaum LGBT dapat mendekatkan diri kepada Tuhan. Dengan cara tersebut, diharapkan kaum
LGBT dapat sadar dan kembali menuju jalan yang benar. Pendeta Jeffrey menyatakan bahwa
langkah lain dalam menindaklanjuti LGBT adalah memberikan firman-firman Tuhan. Kaum

LGBT tidak boleh dijauhkan dari Tuhan. Sebenarnya mereka ingin hidup mereka diubahkan
lewat firman yang dapat mereka dengar, terlihat, atau dijelaskan. Jika bahkan mereka dilarang
untuk mendengar, bagaimana mereka dapat kembali kepada jalan firman.
Doa Pendeta Jeffrey adalah banyak orang yang mungkin merasa dikucilkan karena masalah
LGBT ini datang ke gereja dan merasakan kasih Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai