Anda di halaman 1dari 5

ESSAY PERILAKU MENYIMPANG LGBT:

SEBAB AKIBAT TERJADI NYA LGBT

Nama : Gita Putri Efendi


Nim : PO71200230093

Kelas : 1A D3 Keperawatan

A.PENDAHULUAN

Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) menjadi topik hangat dan semakin marak
diperbincangkan, baik di Indonesia pada khususnya, maupun dunia pada umumnya. Satu hal yang
menjadi pertanyaan ialah, “Bagaimana perspektif hukum mengenai LBGT di Indonesia ?

Muncul berbagai pro dan kontra mengenai golongan LGBT. Mereka yang pro menyatakan, bahwa
negara dan masyarakat harus mengkampanyekan prinsip non diskriminasi antara lelaki, perempuan,
transgender, pecinta lawan jenis (heteroseksual) maupun pecinta sesama jenis (homoseksual).
Sebaliknya, mereka yang kontra menyatakan, bahwa negara dan masyarakat harus berusaha
semaksimal mungkin untuk melakukan upaya preventif terhadap gejala LGBT yang akan
membahayakan generasi masa depan Indonesia. Oleh sebab itulah, posisi strategis pemerintah dalam
hal ini sangat diperlukan untuk menangani polemik LGBT secara langsung agar tak terjadi disintegrasi
bangsa.

Kita hidup di tengah-tengah masyarakat yang beragama dan berbudaya. Ada dua hal yang
menghimpit kaum LGBT, yaitu : antara norma dan keadilan. Bagi kaum LGBT norma dan keadilan tidak
dapat serta merta berjalan beriringan, keberadaan mereka yang dianggap berbeda oleh masyarakat
“normal” lainnya dianggap tidak sesuai dengan norma agama dan budaya. Bagi sebagian besar
masyarakat individu atau kelompok orang yang kebiasaan dan budayanya tidak sesuai dengan norma
tidak berhak untuk mendapatkan keadilan dalam setiap segi kehidupan mereka. Hal inilah yang pada
akhirnya timbul sikap diskriminatif dan kekerasan yang seringkali ditujukan kepada kaum LGBT, tidak
hanya dari masyarakat Namun juga aparat penegak hukum.

Merespon maraknya LGBT, masyarakat harus mampu mengembangkan kewaspadaan


sosialnya. Begitupula negara tidak bisa lepas tangan dan berlindung di balik penghargaan terhadap hak
asasi warga negara. Dimana masyarakat Indonesia dengan kultur timur yang menjunjung religiusitas,
sangat tegas dan keras melarang segala bentuk praktik LGBT berdasar ketentuan hukum, perundang-
undangan, nilai-nilai agama, kesusilaan, ketertiban, kepentingan umum, dan keutuhan bangsa.
Berbagai tontonan yang tidak layak dan melegitimasi perilaku LGBT harus dievaluasi kembali. Oleh
karena itu, Negara memiliki kewajiban untuk menjaga nilai-nilai dan standar moral yang dianut oleh
publik mayoritas.
B.ISI ESSAY

PERILAKU MENYIMPANG LGBT : SEBAB AKIBAT TERJADI NYA LGBT

Meskipun masih banyak orang yang menganggap bahwa LGBT merupakan jenis gangguan mental
atau orientasi seksual yang menyimpang, belum ada kesepakatan lebih lanjut dari para peneliti
mengenai penyebab dari perbedaan orientasi seksual di dalam LGBT.

Namun, dilansir dari situs American Psychology Association, beberapa studi menyebutkan bahwa
kemungkinan penyebab LGBT adalah karena pengaruh genetik, hormonal, serta faktor lingkungan.

Simak penjelasan lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang memungkinkan seseorang


mengembangkan orientasi lesbian, gay, atau biseksual berikut ini.

1.Faktor Genetik

Salah satu faktor yang mempengaruhi seseorang menjadi LGBT adalah karena faktor genetik. Faktor
genetik ini dipengaruhi karena jumlah hormon yang tidak seimbang di dalam tubuh. Pada dasarnya,
manusia mengembangkan orientasi seksual saat pubertas, ketidakseimbangan hormon yang terjadi di
masa ini dapat mempengaruhi orientasi seksual individu.

2 .Faktor Lingkungan

Selain faktor genetik, faktor lingkungan juga disebut-sebut menjadi salah satu faktor penyebab LGBT.
Hal ini karena seseorang yang bergaul di lingkungan LGBT dapat mempengaruhi orientasi seksual
mereka.

Selain itu, faktor orang tua yang sering bertengkar, melakukan kekerasan, hingga bercerai juga turut
diduga dapat menjadi penyebab seseorang memiliki jenis orientasi seksual tertentu.

3.Faktor Pengalaman Traumatis

Dikutip dari penelitian tahun 2014 yang dilakukan oleh Ahmad Zaharuddin dan kawan-kawan yang
diterbitkan dalam International Journal of Innovation and Scientific Research, penelitian tersebut
mengungkapkan bahwa pengalaman traumatis seperti kekerasan seksual atau sexual abuse dapat
menjadi salah satu penyebab seseorang memiliki kecenderungan LGBT.

Hal ini karena pengalaman traumatis yang dialami oleh seseorang akan terus melekat di dalam
pikiran dan menimbulkan trauma tersendiri bagi penderitanya.

BAHAYA LGBT

Faktanya, penyebaran LGBT begitu cepat. Bahkan, yang tadinya terlahir sebagai perempuan atau
laki-laki “normal” dapat terkena hal tersebut. Hal tersebut tidak boleh dibiarkan begitu saja karena
dampaknya sangat besar. LGBT bisa membahayakan kesehatan, pendidikan dan moral seseorang.
DAMPAK KESEHATAN

1.Kanker anal atau dubur

Para gay melakukan hubungan sek anal sehingga mereka memiliki resiko tinggi terkena penyakit
kanker anal.

2.Kanker Mulut

Kebiasaan melakukan oral seks bisa menyebabkan kanker mulut. Sebab, faktanya rokok bukanlah
satu-satunya penyebab kanker mulut terjadi. Hal ini sesuai dengan studi di New England Journal of
Medicine yang dimuat di situs Dallasvoice.

3.Meningitis

Meningitis atau radang selaput otak terjadi karena infeksi mikroorganisme, kanker, penyalahgunaan
obat-obatan tertentu dan mengalami peradangan tubuh. Namun, hal lain diungkapkan dalam tulisan
di DetikHealth bahwa meningitis terjadi karena penularan hubungan seks yang dilakukan oleh LGBT

4.HIV/AIDS

Umumnya, para LGBT memiliki gaya hidup seks bebas dengan banyak orang sehingga kecenderungan
terkena virus HIV/ AIDS sangat tinggi.

DAMPAK SOSIAL

Seorang gay akan sulit mendapatkan ketenangan hidup karena selalu berganti ganti pasangan.
Penelitian menyatakan: “Seorang gay mempunyai pasangan antara 20-106 orang pertahunnya.
Sedangkan pasangan zina saja tidak tidak lebih dari 8 orang seumur hidupnya. Sebanyak 43 persen
orang gay yang didata dan diteliti menyatakan bahwa seumur hidupnya melakukan homoseksual
dengan 500 orang. 28 persen melakukannya dengan lebih dari 1,000 orang. 79 persen melakukannya
dengan pasangan yang tidak dikenali sama sekali dan 70 persen hanya merupakan pasangan kencan
satu malam atau beberapa menit saja.

Berdasarkan penelitian di atas, melegalkan pasangan LGBT dalam ikatan pernikahan pada hakikatnya
adalah tindakan yang sia-sia.

DAMPAK PENDIDIKAN

Penelitian membuktikan bahwa pasangan homo menghadapi permasalahan putus sekolah lima kali
lebih besar dari pada siswa normal karena mereka merasakan ketidakamanan dan 28 persen dari
mereka dipaksa meninggalkan sekolah.

DAMPAK KEAMANAN
Kaum homoseksual menyebabkan 33 persen pelecehan seksual pada anak-anak di Amerika Serikat
(AS), padahal populasi mereka hanyalah 2 persen dari keseluruhan penduduk negara itu. Sementara
itu, di Indonesia melalui riset dengan bantuan Google dalam kurun waktu 2014 hingga 2016, telah
terjadi 25 kasus pembunuhan sadis dengan latar belakang kehidupan pelaku dan atau korban dari
kalangan pelaku homoseksual.

UPAYA PENCEGAHAN PERILAKU MENYIMPANG LGBT

Upaya pencegahan perilaku menyimpang LGBT dapat melibatkan berbagai aspek, termasuk
pendidikan, pembinaan, dan peran aktif masyarakat. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara
lain adalah memberikan pendidikan kesehatan yang inklusif, pembinaan yang optimal terhadap
penganut LGBT, serta peningkatan pemahaman tentang ancaman LGBT, strategi pencegahan, dan
penanganannya. Selain itu, perlu adanya koordinasi antara berbagai pihak, seperti pemerintah,
lembaga pendidikan, dan masyarakat dalam menangani isu ini.

Masalah LGBT menjadi perhatian di Indonesia, dan dampak pendidikan dari LGBT dapat
menyebabkan siswa yang menganggap dirinya sebagai homo menghadapi permasalahan putus
sekolah. Oleh karena itu, pendidikan kesehatan yang inklusif dapat menjadi salah satu upaya
pencegahan. Selain itu menyebutkan bahwa pembinaan yang optimal terhadap penganut LGBT saat
telah diamankan dapat membantu mencegah aktivitas LGBT agar tidak terulang kembali.

Menekankan pentingnya pemahaman yang lebih baik tentang ancaman LGBT, strategi pencegahan,
dan penanganannya, serta menyelamatkan generasi dengan mencegah anak menjadi LGBT.

Dengan demikian, upaya pencegahan perilaku menyimpang LGBT memerlukan pendekatan yang
komprehensif melalui berbagai langkah, termasuk pendidikan, pembinaan, dan peran aktif
masyarakat.

C.KESIMPULAN

Melihat LGBT sebagai sesuatu hal yang menyimpang karena bertentangan dengan ajaran agama dan
penyakit karena menular dan terkait dengan hubungan seksual yang berisiko. Selain itu ada pula yang
menganggap mereka sebagai orang-orang berbeda yang tidak bisa bebas karena terkekang oleh
masyarakat yang masih kuat memegang nilai-nilai ajaran agama.

Sebagian besar masyarakat menganggap LGBT sebagai penyakit yang harus disembuhkan atau
dipulihkan agar mereka bisa kembali normal seperti masyarakat pada umumnya. Ada juga
masyarakat yang menganggap bahwa LGBT tidak harus dipulihkan karena bukan penyakit dan itu
Ialah kondisi alami yang muncul akibat faktor biologis atau bawaan sejak lahir. Sebaliknya,
masyarakat lah yang harus diberi pengertian dan pemahaman agar bisa lebih menerima LGBT.

Sebagian masyarakat melihat bahwa LGBT tidak bisa diterima di masyarakat dan sebagian lainnya
menerima keberadaan LGBT. Masyarakat yang menolak keberadaan LGBT berpendapat bahwa
mereka bertentangan dengan nilai-nilai agama. Masyarakat yang menolak LGBT cenderung
mengecam atau mengucilkan keberadaan LGBT. Sebaliknya, masyarakat yang menerima keberadaan
LGBT berpendapat bahwa pada saat ini, masyarakat telah memiliki pengetahuan dan pemahaman
yang cukup mengenai LGBT sehingga masyarakat tidak mendiskriminasi mereka.

Mayoritas masyarakat meski pun tidak nyaman dengan keberadaan LGBT tetapi tidak begitu
mempermasalahkan selama mereka bisa menjaga sikap dan berperilaku baik di masyarakat.

Masyarakat yang berinteraksi langsung dengan LGBT dalam pekerjaan mau pun pernah bekerja sama
atau pun menggunakan jasa LGBT tidak menolak keberadaan mereka di dalam bidang pekerjaan
tertentu. Menurut masyarakat, LGBT berhak dan bisa bekerja dimana pun yang sesuai dengan
keahlian mereka.

Di dalam lingkungan sekolah, mereka melihat LGBT akan sulit mendapatkan perlakuan baik dari guru
mau pun dari teman-temannya apabila teridentifikasi. LGBT akan mendapatkan perlakuan lebih baik
ketika masuk tingkat pendidikan tinggi. Meski pun begitu mayoritas masyarakat tidak keberatan LGBT
untuk sekolah dan mengenyam tingkat pendidikan tinggi karena itu ialah hak mereka.

Menurut sebagian besar masyarakat perlu ada pendidikan atau sosialisasi di sekolah mengenai LGBT,
sehingga murid dan guru akan dapat bersikap lebih baik terhadap LGBT di sekolah.

Anda mungkin juga menyukai