Anda di halaman 1dari 4

LGBT adalah jargon yang dipakai untuk gerakan emansipasi di kalangan non-heteroseksual.

Istilah itu
berasal dari singkatan bagi lesbian, gay, biseksual dan transgender/transeksual, untuk menunjukkan
gabungan dari kalangan minoritas dalam hal seksualitas.

Pemilihan simbol pelangi bukan tanpa sebab. Semua itu bermula saat seorang aktivis gay Amerika
Serikat Gilbert Baker pada tahun 1970-an berusaha memberikan simbol dengan warna yang
memperlihatkan keceriaan serta keharmonisan yang melambangkan komunitas gay.

Pemilihan warna lebih ditekankan untuk menghapus ingatan publik akan diskriminasi dan
penghinaan yyan dilakukan Nazi saat perang dunia II.

Faktor Penyebab Terjadinya LGBT

1. Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan bisa memicu terjadinya LGBT, misalnya saja karena salah pergaulan. Dalam
berteman, sudah selayaknya kita “memilih” teman yang memiliki perilaku baik. Ketika seseorang
berteman dengan orang yang termasuk LGBT, ada kecenderungan dia akan ikut menjadi anggota
LGBT disebabkan faktor pengaruh teman. Jadi, lingkungan dan kebiasaan menjadi faktor pemicu
paling besar terjadinya LGBT di Indonesia. Adanya pengaruh budaya barat yang masuk ke Indonesia
juga bisa menyebabkan penyimpangan perilaku ini terjadi.

2. Faktor keluarga

Jika seorang anak mengalami kekerasan di lingkungan keluarganya, hal ini bisa menjadi salah satu
faktor yang menyebabkan dia menjadi LGBT. Sebagai contoh, seorang anak perempuan yang
mendapatkan perlakukan kasar dari ayah atau saudara laki-lakinya akan berpikir untuk membenci
lawan jenisnya. Alhasil, dia memilih untuk hidup sebagai LGBT karena pengalaman hidup yang tidak
mengenakkan.

Oleh sebab itulah, peranan di dalam keluarga sangat penting. Kehangatan dan keharmonisan
keluarga akan mendorong anak untuk tumbuh normal dan wajar. Selain itu, jika kedua orang tua
memberikan pendidikan agama dan moral yang baik, hal ini akan membentengi seseorang untuk
menyimpang menjadi LGBT.

3. Faktor Genetik

Kemudian, faktor penyebab LGBT bisa terjadi ialah karena faktor genetik. Maksudnya ialah
penyimpangan seksual seperti Lesbian, Gay, Biseksual ataupun Transgender bisa terjadi karena
adanya riwayat keturunan dari anggota keluarga sebelumnya.
Dalam tubuh manusia, kromosom seorang laki-laki normal ialah XY dan perempuan yaitu XX. Namun,
di kehidupan nyata, bisa ditemukan bahwa seorang laki-laki memiliki kromosom XXY. Kelebihan
kromosom ini bisa menyebabkan dia memiliki perilaku menyerupai seorang

Lesbian ialah suatu orientasi seks yang mana perempuan menyukai sesama jenis perempuan. Lalu,
gay adalah sebutan untuk seorang laki-laki yang menyukai sesama laki-laki. Sementara biseksual
ialah sebutan untuk seseorang yang dapat tertarik dengan laki-laki maupun perempuan. Lalu
transgender ialah seseorang yang memiliki penampilan atau perilaku berkebalikan dengan jenis
kelaminnya. Dalam kasus ini transgender tidak menginginkan adanya perubahan organ seksualnya.
Seseorang yang menginginkan adanya perubahan organ intimnya disebut transeksual.

LBGT ini tergolong sebagai masalah kejiwaan seperti yang diungkapkan oleh Menteri Kesehatan RI
Nila Djuwita F Moeloek saat berkunjung ke Kota Padang, Sumatera Barat pada Februari 2016 lalu.
"Dari sisi kesehatan, LGBT itu masalah kejiwaan. Beda dengan gangguan kejiwaan, kalau gangguan
mereka yang tergabung di dalamnya tidak bisa berinteraksi".

LGBT ditentang keras di Indonesia karena hal tersebut tidak sesuai dan sangat menyimpang dari
ajaran agama manapun. Lalu, apa yang menyebabkan seseorang memiliki penyimpangan perilaku
dalam orientasi seks tersebut?

Faktor Penyebab Terjadinya LGBT

1. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan bisa memicu terjadinya LGBT, misalnya saja karena salah pergaulan. Dalam
berteman, sudah selayaknya kita "memilih" teman yang memiliki perilaku baik. Ketika seseorang
berteman dengan orang yang termasuk LGBT, ada kecenderungan dia akan ikut menjadi anggota
LGBT disebabkan faktor pengaruh teman. Jadi, lingkungan dan kebiasaan menjadi faktor pemicu
paling besar terjadinya LGBT di Indonesia. Adanya pengaruh budaya barat yang masuk ke Indonesia
juga bisa menyebabkan penyimpangan perilaku ini terjadi.
 
2. Faktor keluarga
Jika seorang anak mengalami kekerasan di lingkungan keluarganya, hal ini bisa menjadi salah satu faktor yang
menyebabkan dia menjadi LGBT. Sebagai contoh, seorang anak perempuan yang mendapatkan perlakukan
kasar dari ayah atau saudara laki-lakinya akan berpikir untuk membenci lawan jenisnya. Alhasil, dia memilih
untuk hidup sebagai LGBT karena pengalaman hidup yang tidak mengenakkan.

Oleh sebab itulah, peranan di dalam keluarga sangat penting. Kehangatan dan keharmonisan keluarga akan
mendorong anak untuk tumbuh normal dan wajar. Selain itu, jika kedua orang tua memberikan pendidikan
agama dan moral yang baik, hal ini akan membentengi seseorang untuk menyimpang menjadi LGBT.
 
3. Faktor Genetik
Kemudian, faktor penyebab LGBT bisa terjadi ialah karena faktor genetik. Maksudnya ialah penyimpangan
seksual seperti Lesbian, Gay, Biseksual ataupun Transgender bisa terjadi karena adanya riwayat keturunan dari
anggota keluarga sebelumnya.

Dalam tubuh manusia, kromosom seorang laki-laki normal ialah XY dan perempuan yaitu XX. Namun, di
kehidupan nyata, bisa ditemukan bahwa seorang laki-laki memiliki kromosom XXY. Kelebihan kromosom ini
bisa menyebabkan dia memiliki perilaku menyerupai seorang perempuan.

Bahaya LGBT

Faktanya, penyebaran LGBT begitu cepat. Bahkan, yang tadinya terlahir sebagai perempuan atau laki-laki
"normal" dapat terkena hal tersebut. Hal tersebut tidak boleh dibiarkan begitu saja karena dampaknya sangat
besar. LGBT bisa membahayakan kesehatan, pendidikan dan moral seseorang.

a. Kanker anal atau dubur


Para gay melakukan hubungan sek anal sehingga mereka memiliki resiko tinggi terkena penyakit kanker anal.

b. Kanker mulut
Kebiasaan melakukan oral seks bisa menyebabkan kanker mulut. Sebab, faktanya rokok bukanlah satu-satunya
penyebab kanker mulut terjadi. Hal ini sesuai dengan studi di New England Journal of Medicine yang dimuat di
situs Dallasvoice.

c. Meningitis
Meningitis atau radang selaput otak terjadi karena infeksi mikroorganisme, kanker, penyalahgunaan obat-obatan
tertentu dan mengalami peradangan tubuh. Namun, hal lain diungkapkan dalam tulisan di DetikHealth bahwa
meningitis terjadi karena penularan hubungan seks yang dilakukan oleh LGBT.
 
d. HIV/AIDS
Umumnya, para LGBT memiliki gaya hidup seks bebas dengan banyak orang sehingga kecenderungan terkena
virus HIV/ AIDS sangat tinggi.

e. Dampak Pendidikan

Selain berdampak pada kesehatan, LGBT juga mempengaruhi pendidikan seseorang. Sebab faktanya, seorang
LGBT memiliki permasalahan putus sekolah 5 kali lebih besar dibandingkan dengan siswi atau siswa normal.

a. Kanker anal atau dubur


Para gay melakukan hubungan sek anal sehingga mereka memiliki resiko tinggi terkena penyakit
kanker anal.

b. Kanker mulut
Kebiasaan melakukan oral seks bisa menyebabkan kanker mulut. Sebab, faktanya rokok bukanlah
satu-satunya penyebab kanker mulut terjadi. Hal ini sesuai dengan studi di New England Journal of
Medicine yang dimuat di situs Dallasvoice.

c. Meningitis
Meningitis atau radang selaput otak terjadi karena infeksi mikroorganisme, kanker, penyalahgunaan
obat-obatan tertentu dan mengalami peradangan tubuh. Namun, hal lain diungkapkan dalam tulisan di
DetikHealth bahwa meningitis terjadi karena penularan hubungan seks yang dilakukan oleh LGBT.
 
d. HIV/AIDS
Umumnya, para LGBT memiliki gaya hidup seks bebas dengan banyak orang sehingga
kecenderungan terkena virus HIV/ AIDS sangat tinggi.

e. Dampak Pendidikan

Selain berdampak pada kesehatan, LGBT juga mempengaruhi pendidikan seseorang. Sebab faktanya,
seorang LGBT memiliki permasalahan putus sekolah 5 kali lebih besar dibandingkan dengan siswi
atau siswa normal.

f. Dampak keamanan
Adanya LGBT ini menyebabkan terjadinya pelecehan seksual terjadi di mana-mana. Bahkan, banyak
kasus yang mana pelecehan tersebut terjadi pada anak-anak.

Cara Mengatasi LGBT

Karena dampak LGBT sangat mengerikan, sebaiknya ada upaya untuk mencegah timbulnya LGBT.
Caranya antara lain sebagai berikut ini:

1. Menjaga pergaulan
2. Menutup segala celah pornografi misalnya dari gadget. Orang tua harus aktif dalam hal ini.
3. Diadakan kajian atau seminar mengenai bahaya LGBT di sekolah-sekolah
4. Adanya undang-undang yang melarang adanya LGBT sehingga hal ini tidak menyebar semakin
parah.
5. Diadakan penyuluhan keagamaan mengenai LGBT yang menyimpang dari aturan agama.

Anda mungkin juga menyukai