Anda di halaman 1dari 7

LGBT merupakan singkatan dari Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender

Kaum LGBT memiliki sebuah lambang berupa bendera pelangi yang menjadi cikal
bakal mereka untuk bergerak, atau yang dikenal dengan sebutan Gerakan Pelangi

Gay adalah sebutan khusus untuk laki-laki yang memiliki orientasi seks terhadap
sesama jenis

Lesbian adalah sebutan untuk perempuan yang menyukai sesama jenis

Biseksual adalah sebutan untuk orang yang bisa tertarik kepada laki-laki atau
perempuan

Transgender adalah merupakan istilah yang digunakan untuk orang


yang cara berperilaku dan berpenampilan berbeda atau
tidak sesuai dengan jenis kelaminnya.

Bisa menyerupai laki-laki ataupun perempuan.

LGBT Tergolong sebagai masalah kejiwaan seperti yang diungkapkan oleh Menteri
Kesehatan RI Nila Djuwita F Moeloek saat berkunjung ke Kota Padang, Sumatera Barat
pada Februari 2016 lalu. "Dari sisi kesehatan, LGBT itu masalah kejiwaan.

Beda dengan gangguan kejiwaan, kalau gangguan mereka yang tergabung di


dalamnya tidak bisa berinteraksi".

FAKTOR / PENYEBAB LGBT

1. Keluarga / Pola Asuh

Pada dasarnya pendidikan secara seksual dan ketertarikan lawan jenis telah dipelajari
secara tidak langsung di dalam sebuah keluarga,

contohnya

anak perempuan yang lebih cenderung dekat dan sayang kepada ayahnya atau
sebaliknya anak laki-laki yang lebih cenderung dekat dan sayang kepada ibunya.

Hal ini merupakan suatu pembelajaran bagi anak. Tetapi ketika perilaku kekerasan
yang diberikan oleh seorang ayah kepada anak perempuannya atau sebaliknya dengan
berbagai konflik yang berbeda dapat menciptakan perasaan trauma bagi anak tersebut.

Akibatnya timbullah perasaan benci kepada sosok ayahnya dan nantinya anak
perempuan tersebut bisa membenci semua laki-laki, dan ia lebih memilih untuk
menyukai sesama jenisnya.
2. Lingkungan / Pergaulan

Faktor lingkungan dan dengan siapa seseorang tersebut bergaul serta gaya hidup yang
dipakai menjadi salah satu faktor penyebab yang paling dominan terhadap keputusan
seseorang untuk menjadi bagian dari komunitas LGBT.

Dalam hal ini LGBT dapat dianalogikan sebagai sebuah virus yang dapat menyerang
siapa saja. Kembali lagi kepada sistem kekebalan tubuh seseorang tersebut untuk
dapat menerima virus LGBT ini atau tidak, sebab sistem imun seseorang itu berbeda-
beda.

Apabila tidak dilandasi dengan keimanan yang kuat, maka lingkungan tersebut akan
bisa mempengaruhi, ditambah lagi hubungan pergaulan yang terkesan bebas dan tidak
dengan aturan akan semakin memperkuat virus LGBT masuk ke dalam tubuh
seseorang.

3. Genetik

Berdasarkan hasil penelitian, dikatakan LGBT memiliki sifat yang bisa menurun dari
anggota keluarga sebelumnya.

Dalam dunia kesehatan, pada umumnya seorang laki-laki normal memiliki kromosom
XY,

sedangkan perempuan normal memiliki kromosom XX.

Akan tetapi dalam berbagai kasus ditemukan bahwa seseorang pria bisa saja memiliki
kromosom XXY, yang artinya kelebihan satu kromosom.

Akibatnya lelaki tersebut memiliki perilaku yang mirip dengan perempuan.

Kasus ini sering diyakini oleh si pengidap LGBT sebagai ada sesuatu yang salah
dalam dirinya, yakni ia telah terjebak dan terperangkap dalam tubuh yang salah.

Tak jarang hal tersebut membuat si pengidap LGBT akan melakukan operasi kelamin
dan merubah total hidupnya.

diteliti lebih lanjut, untuk faktor genetik ini hanya berlaku pada transgender, sebab
untuk Gay dan Lesbian secara kesehatan dan fisik mereka adalah normal, namun yang
bermasalah adalah pada kejiwaan mereka.

BAHAYA LGBT

Faktanya, penyebaran LGBT begitu cepat. Bahkan, yang tadinya terlahir sebagai
perempuan atau laki-laki "normal" dapat terkena hal tersebut.
Hal tersebut tidak boleh dibiarkan begitu saja karena dampaknya sangat besar.

LGBT bisa membahayakan kesehatan, pendidikan dan moral seseorang.

DAMPAK KESEHATAN

1. Kanker anal atau dubur


Para gay melakukan hubungan sek anal sehingga mereka memiliki resiko tinggi terkena
penyakit kanker anal.
2.Kanker Mulut

Kebiasaan melakukan oral seks bisa menyebabkan kanker mulut. Sebab, faktanya
rokok bukanlah satu-satunya penyebab kanker mulut terjadi. Hal ini sesuai dengan studi
di New England Journal of Medicine yang dimuat di situs Dallasvoice.

3. Meningitis

Meningitis atau radang selaput otak terjadi karena infeksi mikroorganisme, kanker,
penyalahgunaan obat-obatan tertentu dan mengalami peradangan tubuh.

Namun, hal lain diungkapkan dalam tulisan di DetikHealth bahwa meningitis terjadi
karena penularan hubungan seks yang dilakukan oleh LGBT

4. HIV/AIDS

Umumnya, para LGBT memiliki gaya hidup seks bebas dengan banyak orang sehingga
kecenderungan terkena virus HIV/ AIDS sangat tinggi.

DAMPAK SOSIAL

Seorang gay akan sulit mendapatkan ketenangan hidup karena selalu berganti ganti
pasangan. Penelitian menyatakan: “Seorang gay mempunyai pasangan antara 20-106
orang pertahunnya.

Sedangkan pasangan zina saja tidak tidak lebih dari 8 orang seumur hidupnya.
Sebanyak 43 persen orang gay yang didata dan diteliti menyatakan bahwa seumur
hidupnya melakukan homoseksual dengan 500 orang.

28 persen melakukannya dengan lebih dari 1,000 orang. 79 persen melakukannya


dengan pasangan yang tidak dikenali sama sekali dan 70 persen hanya merupakan
pasangan kencan satu malam atau beberapa menit saja.

Berdasarkan penelitian di atas, melegalkan pasangan LGBT dalam ikatan pernikahan


pada hakikatnya adalah tindakan yang sia-sia.
DAMPAK PENDIDIKAN

Penelitian membuktikan bahwa pasangan homo menghadapi permasalahan putus


sekolah lima kali lebih besar dari pada siswa normal karena mereka merasakan
ketidakamanan dan 28 persen dari mereka dipaksa meninggalkan sekolah.

DAMPAK KEAMANAN

Kaum homoseksual menyebabkan 33 persen pelecehan seksual pada anak-anak di


Amerika Serikat (AS), padahal populasi mereka hanyalah 2 persen dari keseluruhan
penduduk negara itu.

Sementara itu, di Indonesia melalui riset dengan bantuan Google dalam kurun waktu
2014 hingga 2016, telah terjadi 25 kasus pembunuhan sadis dengan latar belakang
kehidupan pelaku dan atau korban dari kalangan pelaku homoseksual.

CARA MENCEGAH

ØPola asuh orang tua yang diterapkan sesuai dengan jenis kelamin anak.

ØMenjaga pergaulan di lingkungan

ØMenutup segala celah pornografi misalnya dari gadget. Orang tua harus aktif dalam
hal ini.

ØDiadakan kajian atau seminar mengenai bahaya LGBT di sekolah-sekolah

ØAdanya undang-undang yang melarang adanya LGBT sehingga hal ini tidak
menyebar semakin parah.

ØDiadakan penyuluhan keagamaan mengenai LGBT yang menyimpang dari aturan


agama.

C.Tinjauan Tentang Vulva 1. Pengertian vulva Bagian genitalia luar keseluruhan disebut vulva.Vulva
adalah organ reproduksi yang tersusun oleh beberapa struktur yang mengelilingi tempat masuk kelamin
bagian dalam (vagina), dan masing-masing memiliki tugas sendiri.Vulva terletak dibawah 31 mons pubis,
tonjolan jaringan lemak yang meliputi pertautan kedua tulang pubis yaitu simfisis pubis.Di vulva bagian
paling luar terdapat labiya mayora mirip penutup, dengan labia minora yang mirip lipatan
didalamnya.Keduanya disebut “labia”karena bentuknya menyerupai bibir.Labiya mayora terdiri atas
lapisan lemak dan ikat, kelenjar sebasea, otot polos, serta ujung saraf sensorik.Saraf pubertas, di
permukaan luar labia mayora mulai tumbuh rambut.Di dalam vulva terletak pintu masuk ke vagina dan
uretra. Di ujung depan labia minora terletak klitoris, seperti penis pria, klitoris bersifat sensitive dan
mengembang terisi darah saat terangsang secara seksual. Genital bagian luar ini berperan sebagai
pelindung mencegah infeksi mencapai uretra atau vagina, tapi memungkinkan urine keluar (Robert
Winston, 2009). 2. Bagian-bagian Vulva Menurut (Saroha Pinem,2009) Secara anatomis vulva terdiri
dari: a. Mons Veneris adalah bagian yang menonjol diatas simfisis. Pada perempuan dewasa ditutupi
oleh rambut kemaluan b. Labia mayora (bibir-bibir besar) terdiri dari bagian kanan dan kiri, lonjong
mengecil ke bawah. Disebelah bawah dan belakang kedua labia mayora bertemu dan membentuk
komisura posterior. c. Labia Minora (bibir-bibir kecil) adalah suatu lipatan tipis dari kulit sebelah dalam
bibir besar. Ke depan kedua bibir kecil bersatu dan membentuk fossa navikulare. Kulit yang meliputi
bibir kecil mengandung banyak kelenjar lemak dan ujung-ujung urat saraf 32 menyebabkan bibir kecil
amat sensitive. Jaringan ikatnya mengandung banyak pembuluh darah dan beberapa otot polos yang
menyebabkan bibi-bibir kecil dapat mengembang. d. Klitoris adalah organ pendek berbentuk silinder
dan erektil terletak tepat di bawah arkus pubis. Dalam dalam keadaan tidak terangsang, bagian yang
tidak terlihat kira-kira besar kacang hijau, terdiri dari glans dan korpus klitoridis. Saat perempuan
terangsang secara seksual, glans dan korpus klitoridis membesar. Glans klitoridis mengandung banyak
pembuluh darah dan persarafan membuat klitoris sangat sensitive terhadap suhu, sentuhan dan sensasi
tekanan. Fungsi utama klitoris adalah merangsang dan meningkatkan ketegangan seksual. e. Bulbus
vestibule kiri dan kanan terletak di bawah selaput lender vulva, mengandung banyak pembuluh darah.
Pada waktu persalinan biasanya kedua bulbus tertarik ke atas, kebawah arkus pubis, akan tetapi bagian
bawahnya yang melingkari vagina sering mengalami cidera, kadang- kadang timbul hematomavulva atau
perdarahan. f. Introitus vagina mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda-beda pada setiap individu.
Pada wanita, introitus dilindungi oleh labia minora, baru dapat dilihat jika bibir kecil dibuka, ditutupu
oleh hymen atau selaput dara. g. Perineum, terletak antara vulva dan anus ditutupi kulit,
panjangnyakira-kira 4 cm 3. Gangguan Pada Vulva 33 Menurut (Kusmiran Eni, 2011). Gangguan yang
terjadi pada vulva yaitu Vulvanitis. Vulvanitis adalah peradangan pada vulva atau organ kelamin
wanita.Penyakit ini dapat terjadi sendiri-sendiri dan dapat juga terjadi secara bersamaan. adapun tanda-
tanda vulvanitis antara lain: a. Keluarnya cairan abnormal dari vagina dalam jumlah yang banyak,
mengeluarkan bau yang menyengat, serta disertai adanya rasa gatal dan nyeri pada vagina. b. Cairan
yang keluar teksturnya lebih kental dari biasanya dan bisa saja berwarna kuning kehijauan atau
kemerahan. c. Infeksi vagina yang disebabkan oleh bakteri cenderung menyebabkan keluarnya cairan
berwarna putih, abu-abu, keruh, dan berbau amis. Bau tersebut akan semakin menyengat seusai
berhubungan seksual atau ketika mencuci vagina dengan sabun. Hal tersebut disebabkan oleh
penurunan keasaman vagina sehingga bakteri lebih mudah tumbuh di sana. d. Vulva terasa gatal dan
mengalami iritasi. Pada infeksi jamuryang parah, vulva dan vagina terasa amat gatal dan seperti
terbakar. Kulit tampak merah dan terasa kasar. Dari vagina keluar cairan seperti keju cair. e. Infeksi yang
disebabkan oleh Trichomonas vaginalis menghasilkan cairan berbusa yang berwarna putih, hijau
keabuan, atau kekuningan 34 dengan bau yang tidak sedap. Keluarnya cairan tersebut juga disertai
denga serangan rasa gatal yang sangat hebat. f. Jika cairan yang keluar dari vagina encer dan
mengandung darah, hal tersebut mungkin disebabkan oleh adanya kankervagina, serviks (leher rahim),
atau endometrium. Adanya polip pada serviks juga bisa menyebabkan terjadinya perdarahan pada
vagina setelah melakukan hubungan seksual. g. Rasa gatal atau rasa tidak enak pada vulva bisa
disebabkan oleh infeksi virus papiloma manusia (Human Papilloma Virus/HPV) maupun karsinoma in situ
(kanker stadium awal yang belum menyebar ke daerah lain). Adapun penyebab terjadinya vulvanitis
yaitu: a. Adanya infeksi bakteri, jamur, protozoa, atau virus. b. Menggunakan spermisida, pelumas
vagina, kondom, diafragma, penutup serviks, dan spons secara rutin. c. Berlebihan dalam menggunakan
pembilas vagina, sabun cuci, atau adanya reaksi antara sisa deterjen dalam pakaian dalam dengan cairan
yang dikeluarkan oleh vagina. d. Menggunakan pakaian dalam yang terlalu ketat, tidak berpori, dan tidak
menyerap keringat. e. Adanya tumor atau jaringan abnormal lainnya. f. Adanya perubahan hormonal. g.
Adanya kutu kemaluan (Pedikulosis pubis) yang bisa menyebabkan gatal-gatal pada bagian vulva. 35 4.
Cara Perawatan Vulva Menjaga kesehatan berawal dari menjaga kebersihan.Hal ini juga berlaku bagi
kesehatan organ-organ seksual.Cara memelihara organ intim tanpa kuman dilakukan sehari-hari dimulai
bangun tidur dan mandi pagi.Alat reproduksi dapat terkena sejenis jamur atau kutu yang dapat
menyebabkan rasa gatal atau tidak nyaman apabila tidak dirawat kebersihannya.Mencuci vagina dengan
air kotor, pemeriksaan dalam yang tidak benar, penggunaan pembilas vagina yang berlebihan,
pemeriksaan yang tidak higienis, dan adanya benda asing dalam vagina dapat menyebabkan keputihan
yang abnormal.Keputihan juga bisa timbul karena pengobatan abnormal, celana yang tidak menyerap
keringat, dan penyakit menular seksual (Kusmiran Eni, 2011). Menurut tim penulis Poltekkes Depkes
Jakarta 1 dalam bukunya Kesehatan Remaja Problem dan Solusinya, perawatan vulva sehari-hari dapat
dilakukan sebagai berikut: a. Penggunaan pakaian dalam Pakaian dalam yang digunakan sebaiknya yang
terbuat dari bahan yang menyerap keringat, misalnya katun atau kaos. Kain yang tidak menyerap
keringat akan menimbulkan rasa panas dan lembap. Kondisi ini akan menimbulkan ketidaknyamanan
bagi pemakai, serta sangat kondusif bagi pertumbuhan jamur. Pakaian dalam yang dikenakan juga 36
harus dalam keadaan bersih dan ukuran yang tepat. Pakaian yang terlalu sempit atau penggunaan karet
yang berlebihan akan mengganggu kerja kulit dan menimbulkan rasa gatal b. Penggunaan handuk
Masyarakat Indonesia masih menggunakan handuk sebagai perlengkapan mandi yang dipakai secara
berulang, bahkan ada yang menggunakan satu handuk secara bersamaan dalam satu
keluarga.Penggunaan handuk secara berulang diperbolehkan, tetapi yang perlu diperhatikan adalah
handuk perlu dijemur setiap kali selsai dipakai.Handuk dijemur agar terkena sinar matahari, sehingga
jasad renik yang ada pada handuk mati dan tidak menimbulkan infeksi.Sebaiknya handuk tidak
digunakan lebih dari satu minggu atau bila sudah tidak nyaman digunakan.Namun, walaupun dalam satu
keluarga, penggunaan handuk secara dihindari.Handuk yang digunakan secara besamaan bisa menjadi
media penularan penyakit kulit dan kelamin. c. Memotong bulu pubis Alat kelamin pria dan wanita
ditumbuhi bulu.Guna memelihara kebersihan dan kerapian, bulu-bulu pubis seharusnya dicukur. Bagi
pemeluk agama islam, disunnahkan untuk mencukur habis bulu-bulu pubis setiap 40 hari. Dengan
mencukur bulu-bulu pubis, kebersihan bulu-bulu pubis akan selalu terjaga, sehingga tidak menjadi 37
media kehidupan kutu dan jasad renik, serta aroma yang tidak sedap. Bulu pubis yang terlalu panjang
dan lebat akan selalu terpapar oleh urine saat buang air kecil. d. Penggunaan pembalut wanita Pada saat
haid, remaja putrid harus memakai pembalut wanita yang bersih.Pilih pembalut yang tidak berwarna
dan tidak mengandung parfum (pewangi).Hal ini dilakukan untuk mengurangi paparan zat kimia pada
vulva.Setelah buang air kecil atau buang air besar, ganti dengan pembalut yang bersih (baru).Jenis
ukuran pembalut disesuaikan dengan kebutuhanya, misalnya pada saat menjelang haid dan mulai terasa
adanya keputihan yang sifatnya fisiologis, bisa menggunakan pembalut yang berukuran kecil
(pantyliner). e. Teknik Membersihkan Vulva Bagi remaja putri, membiasakan diri untuk membersihkan
vulva setiap setelah buang air kecil atau buang air besar dan mengeringkan sampai benar-benar kering
sebelum mengenakan pakaian dalam adalah perilaku yang benar. Tehnik membersihkan vulva adalah
dari arah depan kebelakang. Bersihkan dengan seksama sekitar vulva dan cuci dengan cermat lipatan-
lipatan pada vulva.Jika perlu, gunakan air bersih yang hangat. Bersihkan vulva dengan tidak
menggunakan cairan antiseptic secara berlebihan, 38 karena akan merusak flora normal, yaitu bakteri
Doderlin. Kuman ini mencegah glikogen pada lendir vagina menjadi asam (pH ± 4,5) yang bersifat
bakterisida (membunuh kuman). Penggunaan antiseptic yang berlebihan akan membunuh kuman flora
normal ini dan member kesempatan bagi berkembang baiknya kuman patogenik, sehingga tubuh akan
rentan terhadap infeksi. 5. Perawatan Vulva Saat Menstruasi Perawatan pada saat menstruasi juga perlu
dilakukan karena pada saat menstruasi pembuluh dalam rahim sangat mudah terkena infeksi.Kebersihan
harus sangat dijaga karena kuman mudah sekali masuk dan dapat menimbulkan penyakit pada saluran
reproduksi. Pembalut tidak boleh dipakai lebih dari enam jam atau harus ganti sesering mungkin bila
sudah penuh oleh darah menstruasi(Kusmiran Eni, 2011). Menurut surjadi (2002) cara menjaga
kebersihan diri saat menstruasi antara lain: a. Pada saat haid, pembuluh darah dalam rahim mudah
terkena infeksi sehingga harus selalu dibersihkan agar vagina tetap terjaga dari kuman karena mudah
sekali masuk dan dapat menimbulkan penyakit pada saluran reproduksi. b. Selalu rutin mandi dan
keramas c. Membasuh vagina dari depan kebelakang secara hati-hati dengan menggunakan air bersih 39
d. Menggunakan air bersih untuk membersihkan organ reproduksi e. Keringkan vagina dengan tissue
atau handuk agar tidak lembab f. Menggunakan pembalut yang bersih dan berbahan lembut, menyerap
dengan baik sehingga tidak membuat alergi dan merekat pada celana dalam dengan baik g. Untuk
menjaga kebersihan, penggunaan pembalut sesering mungkin dan harus diganti secara 2-3 kali atau
setelah mandi atau buang air h. Pembalut yang sudah dipakai dibungkus plastic sebelum dibuang ke
tempat sampah i. Mencuci tangan dengan sabun mandi sebelum dan sesudah mengganti pembalut. 6.
Manfaat perawatan vulva Alat reproduksi merupakan salah satu organ tubuh yang sensitif
danmemerlukan perawatan khusus.Pengetahuan dan perawatan yang baik merupakanfaktor penentu
dalam memelihara kesehatan reproduksi. Manfaat perawatan vulvadan vagina, antara lain (Siswono,
2001) : a. Untuk mencegah terjadinya infeksi pada vulva dan menjaga kebersihan vulva b. Untuk
kebersihan perineum dan vulva c. Menjaga vagina dan daerah sekitarnya tetap bersih dan nyaman d.
Mencegah munculnya keputihan, bau tak sedap dan gatal-gatal e. Menjaga agar Ph vagina tetap normal
(3-4). 40 f. Membersihkan bekas keringat dan bakteri yang ada di sekitar vulva di luar vagina. g.
Mencegah rangsangan tumbuhnya jamur, bakteri, protozoa

Anda mungkin juga menyukai