Anda di halaman 1dari 31

Bio X-02

KLASIFIKASI MAHLUK HIDUP

Mata Pelajaran : Biologi


Kelas
: X
Nomor Modul

: Bio.X.02

NANDANG RAHMAN
NIP. 19671007 1990 1 002

PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON


DINAS PENDIDIKAN

SMA NEGERI 1 ARJAWINANGUN

Jl. Sutan Syahrir Arjawinangun Telp. (0231) 357353 Cirebon 45162

Modul Bio-X.02/2011

DAFTAR ISI
IDENTITAS
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
PETUNJUK BAGI SISWA
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Belajar 1: KLASIFIKASI MAHLUK HIDUP
Tujuan
Uraian Materi
A. Sejarah Klasifikasi ..........................................................................................
B. Berbagai Alternatif Sistem Klasifikasi .............................................................
C. Proses Klasifikasi ...........................................................................................
D. Tujuan dan Manfaat Klasifikasi ......................................................................
E. Tatanama (Nomenklatur) ...............................................................................
F. Tingkatan dalam Klasifikasi ...........................................................................
Uji Kompetensi ...................................................................................................
Umpan Balik dan Tindak Lanjut ..........................................................................
Kegitan Belajar 2 : PRAKTIKUM DAN TUGAS TERSTRUKTUR
A. Memahami Klasifikasi Sistem Artifisial ...........................................................
B. Memahami Klasifikasi Sistem Alami ..............................................................
TUGAS TERSTRUKTUR ..........................................................................................
PENUTUP .................................................................................................................
DAFTAR ISITILAH.....................................................................................................
KUNCI JAWABAN ....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................

Modul Bio-X.02/2011

Halaman

1
2
3

4
4
4
6
8
10
10
11
14
18
20
21
22
23
25
26
27
30

PENDAHULUAN
Modul ini berjudul Klasifikasi Mahluk HIdup. Dalam modul ini akan diuraikan tentang Sejarah
Klasifikasi, Dasar Klasifikasi, Tujuan Klasifikasi, Macam-macam Klasifikasi, Proses Klasifikasi,
Tata Nama Ilmiah (Nomenklatur), serta Tingkatan takson dalam sistem klasifikasi. Uraian yang
akan di bahas dapat dilihat pada peta konsep berikut :
Klasifikasi Mahluk Hidup

Yang dibahas

Dasar

Tujuan

Sistem
Terdiri atas

Alami

Identifikasi
(Pencandraan)

Artifisial

Pengelompokan

Proses

Tingkatan
takson

Tahapan

Terdiri atas
Kingdom
Filum /
Divisio
Class

Filogenetik

Pemberian
Nama
Takson

Ordo
Famili
Genus
Spesies

Dalam modul ini Kamu akan menjumpai pertanyaan-pertanyaan, kerja ilmiah (kegiatan
praktikum) maupun Studi Pustaka yang harus Kamu kerjakan agar Kamu dapat mencapai
kompetensi yang diharapkan dengan baik. Pada setiap akhir kegiatan belajar terdapat Uji
Kompetensi yang harus Kamu kerjakan sebelum melanjutkan ke kegiatan berikutnya.
Untuk mengetahui keberhasilan Kamu dalam mempelajari modul ini, Kamu harus mengerjakan
Uji Kompetensi Akhir Modul. Uji Kompetensi Akhir Modul tersebut dapat Kamu minta kepada Guru
Bina Biologi sebelum Kamu melanjutkan ke modul Biologi berikutnya. Sekarang marilah kita mulai
mempelajarinya. Selamat belajar dan Semoga Kamu mencapai hasil yang baik.

Modul Bio-X.02/2011

PETUNJUK BAGI SISWA

Belajar dengan modul keberhasilannya tergantung dari kedisiplinan dan ketekunan Kamu
sendiri.
Modul ini harus diselesaikan dalam 6 jam pelajaran (4 jam pelajaran untuk teori dan 2 jam
pelajaran untuk kegiatan Praktikum dan Tugas Terstruktur).
Belajar dengan modul dapat dilakukan secara mandiri atau berkelompok, baik pada waktu
kegiatan pembelajaran di kelas maupun di luar kegiatan pembelajaran.
Langkah-langkah yang perlu Kamu ikuti dalam mempelajari modul adalah sebagai berikut :
Usakan Kamu mempunyai buku paket Biologi X (Sepuluh) semester 1 (satu) sebagai bahan
pengayaan atau pendalaman materi, karena dalam modul ini hanya diutarakan materi-materi
yang esensial/materi pokok.
Baca dan pahami dengan benar-benar tujuan yang terdapat dalam modul ini. Perhatikan
materi-materi pokok dan uraian materinya.
Bila dalam mempelajari materi tersebut mengalami kesulitan diskusikan dengan teman-teman
yang lain. Dan bila inipun belum terpecahkan sebaiknya tanyakan pada guru Mata Pelajaran
waktu Kegiatan Pembelajaran di kelas.
Setelah Kamu merasa memahami materi pelajaran tersebut, kerjakan tugas-tugas yang
tercantum dalam modul ini, dalam lembar jawaban yang terpisah atau pada buku tugas.
Periksalah hasil penyelesaian tugas tersebut melalui kunci yang tersedia. Dan bila ada
jawaban yang belum betul, pelajari sekali lagi materi yang bersangkutan. Bila semua kegiatan
dalam satu modul sudah dapat diselesaikan dengan baik maka Kamu berhak mengikuti tes
akhiir modul yang diselenggarakan oleh guru mata pelajaran.
Bila dalam tes akhir modul Kamu mendapat nilai 65, maka Kamu dapat mulai mempelajari
modul berikutnya.
Urutan kegiatan ini harus Kamu taati agar lebih cepat berhasil mempelajari modul ini.

Catatan :
Laporan hasil kegiatan tugas terstruktur harus di tik dengan rapi pada kertas HVS putih ukuran
A4, kemudian diberi sampul berwarna biru.
Laporan diserahkan paling lambat 1 minggu setelah pelaksanaan praktikum.

Modul Bio-X.02/2011

Kegiatan Belajar 1

KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP


TUJUAN :

Setelah mempelajari kegiatan ini peserta didik diharapkan dapat: :


Mendeskripsikan dasar-dasar klasifikasi mahluk hidup.
Menjelaskan tujuan dan manfaat klasifikasi mahluk hidup.
Mendeskripsikan macam-macam klasifikasi mahluk hiudp.
Menjelaskan langkah-langkah dalam teknik mengklasifikasikan mahluk hidup.
Melakukan klasifikasi mahluk hidup dengan membuat kunci diterminasi sederhana.

URAIAN MATERI
Begitu beragamnya mahluk hidup sehingga menuntut adanya suatu sistem untuk
mengenal dan mempelajarinya. Jika mahluk hidup yang bernanekaragam tersebut
tidak dikelompokkan kamu dapat membayangkan bahwa betapa sulitnya
mempelajari mahluk hidup.
Para ahli mencoba membuat suatu sistem untuk mempermudah mengenal dan mempelajarinya.
Keanekaragaman hayati dapat dipelajari dengan mudah dengan cara klasifikasi. Klasifikasi
adalah suatu cara yang sistematis dalam mempelajari suatu objek dengan memperhatikan
persamaan dan perbedaan ciri dan sifat yang nampak. Dalam suatu klasifikasi diperulukan
metode penamaan yang disebut dengan nomenklatur, sehingga objek studi dapat
disederhanakan. Jadi secara umum klasifikasi dapat diartikan sebagai suatu proses
menggolong-golongkan sesuatu berdasarkan aturan tertentu.

A. Sejarah Klasifikasi

Tahukah kamu sejak kapan manusia mulai mengelompokkan mahluk hidup? Jika belum
tahu berikut akan diuraikan secara singkat sejarah klasifikasi.
Sejak zaman pra sejarah manusia telah mengenal tumbuhan dan hewan, bahkan dapat
dikatakan sejak lahirnya manusia ke muka bumi. Mahluk hidup yang ada di bumi sangat
banyak dan beranekaragam. Apabila mahluk hidup dijadikan sebagai objek studi, maka
harus dikelompokkan, kemudian diberi nama kelompok-kelompok tersebut. Dalam
mengelompokkan mahluk hidup tersebut digunakan sistem-sistem tertentu. Oleh karena itu
lahirlah istilah sistematika. Sistematika sampai sekarang digunakan sebagai salah satu
cabang biologi yang ruang lingkupnya mencakup klasifikasi dan tata nama. Kelompok
mahluk hidup hasil kalsifikasi disebut taxon, maka munculah isitilah taksonomi (toxon =
kelompok, nomos = hukum) yang merupakan nama lain dari sistemataka.
Taksonomi mulai dipelajari pada abad ke-4 SM, yaitu dikemukakan oleh Theophratus
bersama gurunya Aristoteles, filusuf Yunani (384 322 SM). Aristoteles memperkenalkan
lebih kurang 520 jenis hewan dalam bukunya Historia Animalum, sedangkan Theophratus
seorang ahli botani memperkenalkan lebih kurang 480 jenis tumbuhan dalam bukunya
Historia Plantarum.

Modul Bio-X.02/2011

Carolus Linnaeus (1707 1778), seorang ahli botani, naturalis yang berasal dari Upsala
Swedia dalam bukunya Sistema Naturae (1735) mengemukakan sistem klasifikasi
tumbuhan sistem numerik. Sistem ini didasarkan atas sifat-sifat alat kelamin terutama jumlah
benang sarinya. Sistem numerik dianggap sama dengan sistem artifisial.
Semua sistem klasifikasi mulai dari zaman Aristoteles sampai abad ke-18 dianggap sebagai
sistem artifisial, karena mengutamakan tujuan praktis disamping memperoleh ikhtisar dunia
mahluk hidup. Sistem ini didasarkan atas kegunaannya atau sifat-sifat tertentu dengan
tujuan dapat melakukan identifikasi.
Pada akhir abad ke-18 sampai pertengahan ke-19 dikenal klasifikasi sistem alam dalam
bidang taksonomi tumbuhan. Sistem ini dikemukakan oleh seorang ahli botani yang berasal
dari Perancis yaitu Michel Adamson (1727 1806) dan naturalis Perancis, Jean Baptise
Lamarck (1744 1829). Klasifikasi sistem alam adalah suatu sistem klasifikasi yang
mencita-citakan terbentuknya takson-takson bersifat natural (alami). Dasar klasifikasi ini
dalah terutama pada persamaan sifat-sifat morfologi.
Lamarck, dalam bukunya Philosophie Zoologique (1809), Charles Darwin seorang naturalis
Inggris (1809 1882) dalam bukunya On the Origin of Species by Means of Natural
Selection (1859) mengemukakan klasifikasi sistem filogenetik. Dalam sistem ini dikehendaki
adanya ikhtisar yang mencerminkan hubungan kekerabatan sekaligus urutan perkembangan
mahluk hidup secara filogenetik serta jauh dekatnya hubungan kekerabatan antara takson
yang satu dengan takson yang lain.

Gambar 1 : Pohon Filogeni Primata yang pertama adalah subordo prosimili. Kelompok primata
lainnya berkembang dari garis evolusi sub ordo prosimili

Modul Bio-X.02/2011

Ichtyosaurus (punah)

Plesiosaurus (punah)

Gambar 2 : Filogeni reptil dan keturunannya

Berdasarkan uraian di atas, apakah kamu dapat membuat kesimpulannya? Ada berapakah
sistem klasifikasi yang dipakai sekarang? Ya benar, sistem klasifikasi ada 3, yaitu : sistem
alami, sistem artifisial dan sistem filogenetik.
a. Sistem alami , yaitu sistem yang menghendaki terbentuknya kelompok-kelompok sesuai
kehendak alam. Dasar sistem ini adalah persamaan dan perbedaan struktur morfologi.
b. Sistem artifisial (sistem buatan), yaitu klasifikasi yang disusun dengan menggunakan ciriciri atau sifat-sifat yang sesuai dengan kehendak manusia.
c. Sistem filogenetik, yaitu sistem yang disusun berdasarkan jauh dekatnya kekerabatan
antara takson yang satu dengan takson yang lain. Dasar klasifikasi ini adalah persamaan
dan perbedaan sifat morfologi, anatomi, maupun fisiologi.

B. Beberapa Alternatif Sistem Klasifikasi

Disamping sistem klasifikasi di atas, kita pun mengenal sistem klasifikasi berdasarkan
kingdom (Dunia). Adapun sistem klasifikasi ini antara lain :
1. Sistem Dua Kingdom
Dalam sistem ini organisme dibedakan atas Kingdom Animalia (dunia hewan) dan
Kingdom Plantarum (dunia tumbuhan). Dasar dari pengelompokkan kelompok tumbuhan
adalah semua organisme yang mempunyai dinding sel kaku/keras dan mempunyai
kemampuan berfotosintesis. Sedangkan organisme yang termasuk dunia hewan adalah
kelompok dengan ciri-ciri mempunyai kemampuan berpindah tempat ke tempat lain.

Modul Bio-X.02/2011

2.

Sistem Tiga Kingdom


Fungi ternyata tidak mampu melakukan fotosintesis, sehingga muncul sistem klasifikasi
berdasarkan cara memperoleh nutrisi, yaitu :
a. Fungi (menguraikan media dan menyerapnya)
b. Plantae (dapat melakukan fotosintesis)
c. Animalia (fagotrof, yaitu organisme heterotrof yang menelan makanan dalam bentuk
padat).

3.

Sistem Empat Kingdom


Sistem ini dibentuk karena ternyata disamping ada organisme yang memiliki membran
inti (eukaritik) juga ditemukan organisme yang tidak memiliki membran inti (prokariotik).
Adapun kempat Kingdom tersebut adalah :
a. Monera (kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti atau bersifat
prokaritik)
b. Fungi
c. Plantae
Eukariotik
d. Animalia

4.

Sistem Lima Kingdom


Sistem ini dikemukan oleh Robert H. Whitaker tahun 1969. Whitaker menyempurnakan
klasifikasi ini dengan mempertimbangkan tingkat organisme, sel, dan jenis nutrisinya.
Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel di bawah ini !
Kingdom

Organisasi

Cara memperoleh
makanan

Ciri-ciri lain

Cakupan

Monera

Sel tunggal sederha- Menyerap makanan,


na, terkadang dalam beberapa ada yang
untaian
melakukan fotosintesis

Prokariotik,
perkembang- biakannya
secara asek- sual, motil
dan bergerak dengan
flagel

Bakteri dan alga hijau


biru (blue green algae)

Protista

Sel tunggal kompleks, Menyerap makanan,


terkadang dalam ben- beberapa ada yang
tuk filamen, koloni
melakukan fotosintesis
atau menyerap makanan

Eukariotik,
perkembangbiakannya
secara seksual dan
aseksual, mempunyai
flagel dan cilia

Protozoa, alga bersel


t u n g g a l te r m a s u k
beberapa jenis jamur
lendir

Fungi

Kebanyakan multiseluler dan berbentuk


filamen dengan sel-sel
kompleks

Plantae

Multiseluler dengan sel- Autotrof , dengan cara


sel kompleks
melakukan fotosintesis

Animalia

Multiseluler dengan sel- Heterotrof, dengan cara Eukariotik dengan


jaringan yang telah
sel kompleks
mencerna makanan
berkembang baik,
umumnya bergerak
aktif.

mempunyai
Heterotrof, dengan cara Tidak
flagel, memiliki spora
menyerap makanan
yang berperan dalam
perkembangbiakan
seksual dan aseksual
Eukariotik, dengan
jaring- an yang
berkembang baik,
terjadi pergiliran
keturunan, dinding sel
mengandung selulosa

Kapang dan jamur

Lumut, paku pakuan,


tumbuhan berbunga/
berbiji

Semua kelompok
hewan mulai dari
porifera sampai
dengan mamalia

Tabel 1. Klasifikasi mahluk hidup menurut Robert H. B. Whittaker

Modul Bio-X.02/2011

5.

Sistem Enam Kingdom


Dalam sistem ini dimasukkan satu Kingdom baru yaitu Virus. Pada keempat sistem di
atas hanya berlaku untuk mahluk hidup yang tubuhnya tersusun atas sel, sedangkan
virus hanya tersusun dari asam nukleat yang diselubungi oleh protein (belum merupakan
sel). Selengkapnya keenam Kingdom tersebut adalah :
a. Virus
b. Monera
c. Protista
d. Fungi
e. Plantae
f. Animalia

C. Proses Klasifikasi
Pengklasifikasian mahluk hiudp terbagi ke dalam 3 (tiga) tahapan, yaitu :
1.

Pencandraan (Identifikasi)
Pencandraan adalah suatu kegiatan untuk mengenali sifat-sifat atau ciri-ciri mahluk
hidup. Untuk pencandraan diperlukan alat pembanding berupa gambar, spesimen, serta
kunci identifikasi (kunci diterminasi).

2.

Pengelompokkan.
Setelah masing-masing organisme diidentifikasi, selanjutnya dilakukan pengelompokkan
berdasarkan persamaan ciri atau sifat tersebut. Kita ambil contoh unggas, misalnya
burung. Burung dikelompokkan dalam satu kelompok dengan angsa karena memiliki
beberapa beberapa persamaan, antara lain tubuh ditutupi oleh bulu, bernapas dengan
paru-paru, jantung terdiri dari empat ruang dan berparuh.

3.

Pemberian nama takson.


Penamaan merupakan tahap sangat sangat penting dalam klasifikasi mahluk hidup.
Pemberian nama berfungsi antara lain untuk memudahkan dalam mengenal ciri-ciri
suatu kelompok mahluk hidup, untuk membedakan satu kelompok dengan kelompok
lainnya, serta untuk menunjukkan tingkatan takson. Setelah diberi nama barulah disusun
klasifikasinya.
Untuk lebih memahami cara klasifikasi dengan menggunakan kunci diterminasi,
perhatikan contoh kunci diterminasi sederhana untuk vertebrata berikut ini :
1.
2.
3.
4.

a. Vertebrata yang memiliki rambut atau bulu ........................................

Ke nomor 2

b. Vertebrata yang tidak memiliki rambut atau bulu ................................

Ke nomor 3

a. Rambut atau kumis tumbuh di wajah atau tubuh ................................

Mamalia

b. Bulu menutupi hampir seluruh tubuh ..................................................

Aves

a. Tubuh ditutupi sisik .............................................................................

Ke nomor 4

b. Tubuh tidak bersisik, kulit basah dan tipis ..........................................

Amphibia

a. Bernapas dengan paru-paru, bertelur di darat ....................................

Reptilia

b. Bernapas dengan insang, bertelur di air .............................................

Pisces

Modul Bio-X.02/2011

Gambar 3 : Pohon filogeni dengan menggunakan sistem klasifikasi lima kingdom

Modul Bio-X.02/2011

10

D.

Tujuan dan Manfaat Klasifikasi


Tahukah kamu apa tujuan dari klasifikasi? serta apa manfaatnya? Jika belum simaklah
penjelasan di bawah ini !
1.

Tujuan Klasifikasi
Tujuan klasifikasi mahluk hidup antara lain :
mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup untuk membedakan tiap-tiap jenis, agar

2.

mudah dikenal;
mengelompokkan makhluk hidup berdassarkan ciri-cirinya;
mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup;dan
mengetahui evolusi makhluk hidup atas dasar kekerabatannya.
memberi nama mahluk hidup yang belum diketahui namanya atau belum diberi
nama.

Manfaat Klasifikasi
Dengan mempelajari klasifikasi akan diperoleh manfaat sebagai berikut :
Mengetahui manfaat masing-masing jenis organisme bagi manusia;
Diketahui adanya saling ketergantungan antara organisme yang satu dengan
organisme yang lain;
Diketahui kekerabatan antara mahluk hidup yang beranekaragam dalam mendukung
kelangsungan hidup manusia;
Memudahkan mempelajari organisme yang beranekaragam.

Nah sekarang apakah kamu sudah memahami tujuan dan manfaat klasifikasi? Bagus Jika
sudah, kita lanjutkan pada pembelajaran berikutnya.
E. Tatanama (Nomenklatur)
Tahukah kamu mengapa setiap mahluk hidup perlu diberi nama ilmiah? Untuk menjawabnya
coba kamu perhatikan gambar di bawah ini :

Gambar 4:

Mungkin tiap orang akan menyebutnya berbeda, orang Jawa Barat menyebutnya buah,
Orang Jakarta menyebutnya Mangga, Orang Sumatera menyebutnya Poh, Orang Jawa
Tengah menyebutnya pelem, Orang Inggris menyebutnya Manggo, dll. Setiap suku atau
suku bangsa menyebutnya bebeda-beda padahal objek yang dimaksud sama. Jadi tahukah
kamu sekarang apa alasan perlunya pemberian nama ilmiah? Ya benar, pemberian nama
imiah bertujuan supaya hanya ada satu nama untuk satu spesies.
Pemberian nama ilmiah sangat penting dengan tujuan supaya hanya ada satu nama untuk
Sistem penamaan ilmiah yang dikenal ada 2, yaitu Polynomial Nomenklatur dan Binomial
Nomenklatur. Polynomial Nomenklatur yaitu sistem penamaan dengan menggunakan
Modul Bio-X.02/2011

11

banyak kata berdasarkan ciri-ciri yang nampak pada suatu organisme. Karena sistem ini
dianggap kurang praktis maka tatanama yang dipakai sekarang adalah sistem Binomial
Nomenklatur (tatanama biner/tatanama ganda), yaitu tatanama dengan menggunakan dua
kata.
Aturan pemberian nama suatu organisme dengan menggnakan Binomial Nomenklatur
adalah sebagai berikut :
1. Terdiri dari dua kata, kata pertama/depan merupakan nama marga (genus) dan kata
kedua merupakan penunjuk jenis.
Contoh : Zalaca edulis (salak), Zalaca nama genus/marga, edulis penunjuk spesies.
2. Berasal dari bahasa Latin atau yang dilatinkan.
Contoh kata yang dilatinkan :
Solo

Soloensis
Peking

Pekinensis
Wajak

Wajakensis
3. Kata pertama dengan kata kedua harus ditulis secara terpisah.
4. Huruf pertama nama genus harus ditulis dengan huruf kapital, sedangkan yang lainnya
ditulis dengan huruf kecil.
5. Dicetak miring atau diberi garis bawah secara terpisah antara genus dan spesies.
Contoh : Mangifera indica atau Mangfera indica.
6. Jika nama spesies lebih dari dua kata, maka kata kedua dan berikutnya harus digabung.
Contoh : Hibiscus rosa sinensis harus ditulis Hibiscus rosasinensis atau Hibiscus rosasinensis.
7. Jika nama spesies hewan terdiri atas tiga kata, kata ketika ketiga menunjukkan sub
spesies. Contoh : Felis maniculata domestica (kucing rumah yang jinak).
8. Nama pemberi nama dapat dicantumkan di belakang spesies dengan cara menuliskan
inisial. Contoh Zea mays L. Huruf L merupakan inisial dari Linnaeus.
Disamping aturan tersebut di atas ada aturan lain dalam pemberian nama Kelas, Ordo dan
Famili. Aturan tersebut adalah sebagai berikut :
1)

Nama kelas adalah nama genus + nae. contoh: Equisetum + nae, menjadi kelas
Equisetinae.

2)

Nama ordo adalah nama genus + ales. contoh: zingiber + ales, menjadi ordo
Zingiberales.

3)

Tatanama untuk nama suku (Famili) terdiri atas satu kata berbentuk jamak yang dibentuk
dari salah satu marga. Untuk tumbuhan nama marga + aceae sedangkan pada hewan
nama marga + idea.
Contoh :
Solanum + aceae
Canna + aceae
Giraffa + idea
Felis + idea

F.

Solanaceae (terung-terungan)
Cannaceae
Giraffidae (zerapah)
Felidae

Tingkatan dalam Klasifikasi


Klasifikasi mahluk adalah merupakan pembentukan kelompok-kelompok melalui pencarian
persamaan/keragaman dalam keanekaragaman mahluk hidup. Takson yang warganya
hanya memiliki sedikit persamaan maka taksonnya lebih besar daripada takson yang
warganya memiliki persamaannya banyak. Dalam taksonomi mahluk hidup dilakukan

Modul Bio-X.02/2011

12

penggunaan sederetan takson dari yang besar sampai yang kecil yang masing-masing diberi
batasan, kedudukan, dan tingkatan tertentu dengan menggunakan istilah tertentu. Semakin
besar/tinggi tingkatan takson maka semakin sedikit persamaannya atau semakin banyak
perbedaannya, sedangkan sebaliknya semakin kecil/rendah takson maka semakin banyak
persamaannya.
Urutan takson dalam klasifikasi dari yang besar ke yang kecil adalah sebagai berikut :
Urutan Takson untuk Hewan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Urutan Takson untuk Tumbuhan

Kingdom (Dunia)
Phylum (Filum)
Class (Kelas)
Ordo (Bangsa)
Famili (Suku)
Genus (Marga)
Species (jenis)

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Kingdom (Dunia)
Divisio (Divisi)
Class (Kelas)
Ordo (Bangsa)
Famili (Suku)
Genus (Marga)
Species (jenis)

Tabel 2 : Tingkatan/Takson dalam Klasifikasi


Pada tingkatan Filum sampai Ordo terdapat tingkatan antara, yaitu satu tingkat di atas atau
satu tingkat di bawah. Untuk menyatakan satu tingkat berada di bawahnya maka digunakan
kata sub, sedangkan untuk satu tingkat di atasnya digunakan kata super. Misal Sub
Filum yaitu satu tingkatan di bawah Filum, Sub Class yaitu satu tingkatan berada di bawah
Class. Super class yaitu satu tingkatan di atas Class.
Supaya lebih jelas perhatikan tabel di bawah ini :
Kingdom
Divisio
Sub Divisio
Class
Ordo
Famili
Genus
Species

Klasifikasi Jagung
: Plantae
: Spermatophyta
: Angiospermae
: Monocotyledonae
: Poales/Graminales
: Poaceae/Graminae
: Zea
: Zea mays

Klasifikasi Kacang Tanah


Kingdom
: Plantae
Divisio
: Spermatophyta
Sub Divisio
: Angiospermae
Class
: Dicoocotyledonae
Ordo
: Leguminales
Famili
: Leguminoceae
Genus
: Arachis
Species
: Arachis hipogea

Kingdom
Divisio
Sub Divisio
Class
Ordo
Famili
Genus
Species

Klasifikasi Padi
: Plantae
: Spermatophyta
: Angiospermae
: Monocotyledonae
: Poales/Graminales
: Poaceae/Graminae
: Oryza
: Oryza sativa

Klasifikasi Kapuk/Randu
Kingdom
: Plantae
Divisio
: Spermatophyta
Sub Divisio
: Angiospermae
Class
: Dicotyledonae
Ordo
: Malvales
Famili
: Malvaceae
Genus
: Ceiba
Species
: Ceiba petandra

Tabel 3 : Klasifikasi Tumbuhan


Modul Bio-X.02/2011

13

Kingdom
Filum
Sub Filum
Class
Ordo
Famili
Genus
Species

Klasifikasi Kucing
: Animalia
: Chordata
: Vertebrata
: Mamalia
: Carnivora
: Felidae
: Felis
: Felis silventaris

Klasifikasi Manusia
Kingdom
: Animalia
Filum
: Chordata
Sub Filum
: Vertebrata
Class
: Mamalia
Ordo
: Primata
Famili
: Hominidae
Genus
: Homo
Species
: Homo sapiens

Klasifikasi Anjing Rumah


Kingdom
: Animalia
Filum
: Chordata
Sub Filum
: Vertebrata
Class
: Mamalia
Ordo
: Carnivora
Famili
: Canidae
Genus
: Canis
Species
: Canis familiaris
Kingdom
Divisio
Sub Filum
Class
Ordo
Famili
Genus
Species

Klasifikasi Gorilla
: Animalia
: Chordata
: Vertebrata
: Mamalia
: Primata
: Pongidae
: Gorilla
: Gorilla gorilla

Tabel 4 : Klasifikasi Hewan

Gambar 5 : Klasifikasi Hewan karnivora

Modul Bio-X.02/2011

14

UJI KOMPETENSI 1
A. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda (X) pada huruf di
depan jawaban dari soal-soal berikut!
1. Pengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri disebut .....
A. taksonomi
B. sistematika
C. klasifikasi
D. tata nama ganda
E. Takson
2. Berdasarkan sistem tata nama ganda, cara penulisan yang benar untuk nama jenis kelapa
adalah ..........
A. Cocos nucifera
B. Cocos Nucufera
C. cocos Nucifera
D. cocos nucifera
E. COCOS NUCIFERA
3. Identifikasi tanaman yang belum dikenal dapat dilakukan dengan menggunakan kunci ....
A. Taksonomi
B. Klasifikasi
C. Determinasi
D. Nama ilmiah
E. Nomenklatur
4. Urutan tingkatan takson yang tertinggi sampai terendah adalah ......
A. kingdom - phylum/division - classis - ordo - genus - familia - spesies
B. kingdom - phylum/division - classis - ordo - familia - genus - spesies
C. kingdom - phylum/division - classis - ordo - spesies - genus - familia
D. kingdom - kelas - filum/division - ordo - famili - genus - spesies
E. kingdom - ordo - kelas - filum/division - genus - famili - spesies
5. Seorang siswa menemukan tumbuhan dengan ciri sebagai berikut : Multiseluler, berbentuk
benang, heterotrof, berkembangbiak dengan spora. Tumbuhan tersebut termasuk .........
A. Alga
B. Bryophyta
C. Pteridophyta
D. Gymnospermae
E. Fungi

Modul Bio-X.02/2011

15

6. Pernyataan berikut yang benar mengenai Solanum tuberosum (kentang) dan Solanum
lycopersicum (terung) adalah
A. Jenis sama, marga sama
B. Marga sama, suku berbeda
C. Suku berbeda, jenis sama
D. Marga sama, jenis berbeda
E. Marga berbeda, jenis sama
7. Tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah untuk .........
A. menyederhanakan obyek studi
B. melestarikan jenis makhluk hidup
C. memberi nama ilmiah untuk setiap makhluk hidup
D. menemukan ciri setiap makhluk hidup
E. menentukan persamaan sifat antara makhluk hidup
8. Zea mays adalah nama ilmiah tanaman jagung. Kata Zea pada nama ilmiah tersebut
menunjukkan ......
A. familia
B. kelas
C. bangsa
D. genus
E. spesies
9. Berdasarkan sistem klasifikasi lima kingdom, bakteri dan ganggang biru termasuk kedalam
dunia .......
A. Animalia
B. Plantae
C. Fungi
D. Protista
E. Monera
10. Berdasarkan sisten tatanama ganda (Binomial nomenklatur) penulisan spesies berikut salah,
kecuali ...
A. Mangifera indica (mangga)
B. Zalaca edulis (salak)
C. Averhoa Carabola (belimbing)
D. Heliantus Annus (bunga matahari)
E. Hibiscus rosa sinensis
11. Pernyataan berikut yang benar mengenai Allium cepa (bawang merah) dan Allium sativum
(bawang putih) adalah .......
A. jenis sama, marga sama
B. marga sama, suku berbeda
Modul Bio-X.02/2011

16

C. marga sama, jenis berbeda


D. jenis sama, marga berbeda
E. suku berbeda, jenis sama
12. Di bawah ini yang menunjukkan nama suku adalah ......
A. Rubiaceae
B. Rubiales
C. Myrtales
D. Hibiscus
E. Hibiscus rosasinensis
13. Tanaman berikut berkerabat dekat dengan kacang tanah adalah ......
A. jagung
B. padi
C. kedelai
D. kentang
E. ketela pohon
14. Penamaan mahluk hidup menggunakan bahasa Latin karena Bahasa Latin......
A. Telah baku
B. Mudah diingat
C. Sudah lama dipakai
D. Digunakan di seluruh dunia
E. Digunakan untuk keseragaman
15. Sistem klasifikasi lima kingdom dikembangkan oleh .........
A. Aristoteles
B. Carolus Linnaeus
C. Charles Darwin
D. Robeert Hooke
E. Robeert H. Wittaker
16. Berikut yang bukan mwrupakan aturan binomial numenklatur adalah
A. Terdiri dari dua kata
B. Menggunakan bahasa Latin atau yang dilatinkan
C. Penulisan genus dengan spesies harus dipisah
D. Huruf pertama spesies harus di tulis dengan huruf kapital
E. Jika spesies lebih dari dua kata maka kata berikutnya harus disambung
17. Orang pertama yang memperkenalkan sistem nama ganda adalah ......
A. Carolus Linnaeus
B. Aristoteles
C. Charles Darwin
D. Gregor Mendel
Modul Bio-X.02/2011

17

E. Antoni Van Leuwenhoek


18. Ikan dan katak dikelompokkan pada kelas berbeda, tetapi mempunyai persamaan yaitu .....
A. poikiloterm
B. vivipar
C. ovovivipar
D. homoioterm
E. eksoskeleton
19. Berikut adalah nama ilmiah beberapa makhluk hidup yang terdapat disekitar kita :
1. Curcuma domestica
2. Musa texstilis
3. Musa paradisiacal
4. Felix domestica
Berdasarkan nama ilmiahnya, manakah yang paling dekat kekerabatannya ?
A. 1dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 3 dan 4
E. 1 dan 4
20. Ditemukan mahluk hidup dengan ciri-ciri Eukariotik, perkembangbiakannya secara
seksual dan aseksual, mempunyai flagel dan cilia.
Berdasarkan cirri-ciri tersebut maka mahluk tersebut termasuk kingdom .
A. Monera
B. Protista
C. Fungi
D. Virus
E. Animalia

B. Jawablah setiap pertanyaan di bawah ini dengan benar !


1.
2.
3.
4.
5.

Apakah perbedan klasifikasi berdasarkan sistem alami, artifisial dan filogenetik !


Apakah perbedaan tatanama suku untuk kelompok hewan dan tumbuhan ?
Buatlah urutan takson untuk padi !
Apakah tujuan kalsifikasi mahluk hidup !
Sebutkan 5 kingdom yang dikemukan oleh Whitaker dan beri penjelasan singkat !

Modul Bio-X.02/2011

18

UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT


Setelah mengerjakan Uji Kompetensi 1 segera periksa jawaban Kamu dengan kunci jawaban yang
terdapat pada akhir modul. Untuk mengetahui skor yang Kamu peroleh, perhitungannya adalah
sebagai berikut;
Hitunglah jumlah jawaban Kamu yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk
mengetahui tingkat penguasaan Kamu terhadap materi Kegiatan Belajar 1.
RUMUS: Tingkat Penguasaan = (Jumlah jawaban benar A + B )/skor total x 100 %
Apabila Kamu mencapai tingkat penguasaan 65% atau lebih, Selamat! Kamu Sudah Tuntas dan
dapat melanjutkan ke Kegiatan Belajar 2. Tetapi apabila tingkat penguasaan Kamu kurang dari
65%, maka Kamu harus kembali mempelajari uraian kegiatan belajar 1, terutama pada bagian
materi yang kurang Kamu kuasai. Belajarlah lebih giat lagi, jangan berkecil hati, pasti Kamu berhasil!

Modul Bio-X.02/2011

19

Kegiatan Belajar 2 : PRAKTIKUM


Untuk lebih memahami kegitan ini, silahkan kerjakan tugas berikut untuk
mengetahui kemampuan kamu.

A. Memahami Klasifikasi Sistem Artifisial


Alat dan Bahan:
1. Gambar beberapa jenis hewan
2. Buku catatan praktikum
Langkah kerja:
1.
2.

Amati gambar jenis hewan


Kelompokkan hewan-hewan tersebut berdasarkan habitat/tempat hidupnya ke dalam
tabel.

Gambar 13. Keanekaragaman hewan

Pertanyaan:
1.

Berdasarkan habitat tempat hidupnya,


a. hewan apa saja yang hidup di darat?
b. hewan apa saja yang hidup di laut?

2. Apa yang dimaksud dengan klasifikasi?

Modul Bio-X.02/2011

20

B.

Memahami Klasifikasi Sistem Alami


Alat dan Bahan:
1. Gambar beberapa jenis hewan.
2. Buku catatan praktikum
Langkah kerja:
1. Amati gambar jenis-jenis hewan
2. Kelompokkan hewan-hewan tersebut berdasarkan penutup tubuhnya.
3. Isikan hasil pengamatan ke dalam tabel

Pertanyaan:
1. Berdasarkan hasil pengamatanmu, hewan manakah yang memiliki
a. Penutup tubuh sisik, adalah . dan
b.
Penutup tubuh bulu, adalah . dan .
c. Penutup tubuh rambut, adalah . dan .
2. Apakah yang dimaksud dengan klasifikasi sistem alami?

Bagaimana mudah bukan? Bagus! Lalu bagaimana cara mengidentifikasi organisme


(makhluk hidup) yang baru saja dikenal?
Untuk mengidentifikasi makhluk hidup yang baru saja dikenal, kita memerlukan alat
pembanding. Alat pembanding dapat berupa gambar, realita atau spesimen (awetan hewan
atau tumbuhan), hewan atau tumbuhan yang sudah diketahui namanya, atau kunci
identifikasi. Kunci identifikasi disebut juga kunci determinasi.

Modul Bio-X.02/2011

21

Penggunaan kunci identifikasi dalam identifikasi telah lama digunakan. Kunci identifikasi
pertama kali diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus. Namun sebenarnya Lamarck lah (1778)
yang menggunakan kunci modern untuk tujuan identifikasi. Salah satu kunci identifikasi
yaitu kunci analisis menggunakan ciri-ciri taksonomi yang saling berlawanan. Tiap langkah
dalam kunci tersebut dinamakan kuplet, terdiri dari dua bait atau lebih. Kedua bait
tersebut berisi dua ciri yang saling berlawanan, sehingga disebut kunci dikotomis. Jika
salah ssatu ada yang sesuai/cocok, maka alternatif lainnya akan gugur. Sebagai contoh,
kunci dikotomis memuat pilihan sebagai berikut:
1a. Tumbuhan berupa herba
1b. Tumbuhan berkayu
Jika yang dipilih adalah 1a (Tumbuhan berupa herba), berarti pilihan 1b gugur. Pilihan
selanjutnya, misalnya:
2a. Benang sari 5 buah atau lebih
2b. Benang sari kurang dari 5 buah
Jika yang dipilih 2b, dengan sendirinya 2a gugur, demikian seterusnya sampai akhirnya
nama jenis diketahui.
Pada umunya buku penuntun (manual) identifikasi makhluk hidup dilengkapi dengan kunci
identifikasi, dan hanya berlaku setempat (lokal).
Kunci dikotomis disusun menggunakan ciri-ciri taksonomi yang saling berlawanan.
Untuk melatih kalian bagaimana melakukan identifikasi hewan dan tumbuhan, lakukanlah
kegiatan di bawah ini.

Modul Bio-X.02/2011

22

TUGAS TERSTRUKTUR
Untuk lebih memahami kegitan ini, silahkan kerjakan tugas berikut untuk
mengetahui kemampuan kamu.

Tugas 1 : Identifikasi Tumbuhan dengan Menggunakan Kunci Diterminasi


Kegiatan : Identifikasi Tumbuhan
Tujuan

: mengidentifikasi tumbuhan menggunakan kunci dikotomis sampai tingkat


familia.

Alat dan Bahan:


1. Berbagai tumbuhan yang ada dilingkungan sekitar.
Langkah kerja:
1.

Kumpulkan minimal 6 macam tumbuhan yang terdapat di lingkungan sekitarmu.

2.

Identifikasi tumbuhan-tumbuhan tersebut sampai tahap familia dengan menggunakan


kunci dikotomis yang tersedia.

3.

Kemudian catatlah urutan hasil identifikasinya untuk setiap tumbuhan yang diamati.

4.

Buatlah hasil laporannya secara rapi.

Kunci Identifikasi Dikotomis


1.

a.
b.

Tanaman bergetah .......


Tanaman tanpa getah .......

2.

a.

Daun berbentuk ginjal atau jantung, bertulang menjari, tepi daun beringgit
atau berlekuk, merayap, bunga berbentuk payung
umbeliferae.
b. Daun tidak berbentuk ginjal atau jantung ......

b.
3.

a.
b.

4.

a.
b.

5.

a.
b.

Mempunyai seludang daun yang memeluk batang, kadang-kadang mempunyai


selaput bumbung yang memeluk batang ...
Tidak ada seludang daun yang jelas ...........................
Tulang lateral banyak, lurus dan segar, tegak lurus, atau bersudut besar
dengan ibu tulang daun ....................................
Tulang lateral tidak demikian ........
Batang berdaun tegak dengan pelepah daun memeluk batang, ada rishoma
(akar rimpang) ....................................
Zingiberaceae
Batang tidak demikian ......

Modul Bio-X.02/2011

23

6.

a.
b.

7.

a.

Batang dengan banyak buku yang berselaput bumbung pipih di dalam ketiak
daun ....................................
Polygonaceae
Tidak ada selaput bumbung diketiak daun, seludang terbentuk dari tangkai
daun .....

b.

Bakal buah menumpang (di atas). Bunga sedikit atau banyak terdapat di
dalam daun pelindung yang terlipat .
Commelinaceae
Bakal buah tidak terlindung diantara daun pelindung ... Cannaceae

8.

a.
b.

Daun berbentuk kupu-kupu membelah dua .... Caecalpinaceae


Daun tidak berbentuk kupu-kupu ....

9.

a.
b.

Daun memanjang dengan tulang daun sejajar .......................


Susunan tulang daun menjari atau menyirip ..............................................

10. a.
b.

Tepi daun beerduri tempel .............


Tanaman tidak berduri tempel .

11. a.

Daun penumpu meninggalkan bekas yang berbentuk cincin melingkar cabang,


bunganya besar, tunggal .........................
Magnoliaceae
Tidak ada bekas berbentuk cincin

b.
12. a.
b.
13. a.
b.

Liliaceae

Kelopak dengan banyak kelenjar yang berbentuk tombol atau berbentuk


rambut .
Tidak ada kelenjar pada kelopak ..
Cabang pipih, beruas, dan bergaris melintang yang halus. Anak daun dan
bunga terletak berselingan pada batang ..
Polygonaceae
Cabang tidak demikian ........

14. a.
b.

Ujung ranting dan bawah daun tertutup dengan sisik .


Ujung ranting dan bawah daun tidak bersisik ...

15. a.

Daun dan pangkal daun berbentuk jantung dan bertulang menjari


...... .................................................
Malvaceae
Daun dan pangkal daun membulat bertulang menyirip ...

b.

Modul Bio-X.02/2011

24

PENUTUP
Klasifikasi mahluk hidup merupakan cara mengelompokkan mahluk hidup berdasarkan
persamaan dan perbedaaan ciri atau sifat yang dimiliki mahluk hidup. Sistem klasifikasi
yang dikenal hingga saat ini ada tiga, yaitu sistem alami, sistem artifisial dan sistem
filogenetik. Tokoh yang sangat berjasa dalam klasifikasi adalah Carolous Linnaeus, bahkan
karena jasa-jasanya dalam bidang klasifikasi Carolous Linnaeus dikenal sebagai bapak
taksonomi.
Selain sistem klasifikasi di atas kita pun mengenal klasifikasi sistem kingdom, yaitu sistem
2 kingdom, 3 kingdom, 4 kingdom, 5 kingdom dan sistem 6 kingdom. Berdasarkan sistem 5
kingdom mahluk hidup dikelompokkan kedalam kingdom Monera, Protista, Fungi, Animalia
dan Plantae. Sedangkan dalam sistem 6 kingdom ditambahkan Virus.
Klasifikasi berguna untuk mempermudah kita dalam mempelajari keanekaragaman hayati
dan untuk mengetahui hubungan kekerabatan antar mahluk hidup. Pngklasifikasian mahluk
hidup dilakukan melalui tahap pencandraan, pengelompokkan dan pemberian nama.
Dalam pemberian nama mahluk hidup dikenal dua sistem yaitu Polynomial Nomenklatur
dan Binomial Nomenklatur. Dari kedua sistem tersebut yang dipakai sampai sekarang
adalah Sistem Binomial Nomenklatur, karena sistem ini lebih mudah dan praktis.
Pengelompokkan mahluk hidup mengunakan takson-takson yang disusun mulai dari
tingkatan tertinggi sampai tingkatan terendah. Urutan takson dari yang tertinggi sampai
terndah adalah Kingdom, Filum/Divisio, Class, Ordo, Famili, Genus dan Spesies

Modul Bio-X.02/2011

25

DAFTAR ISTILAH
Keanekaragaman
Hayati

Spesies

Klasifikasi

Taksonomi

Takson
Filogenetik

:
:

Prokariota

Eukariota

Heterotrof

Fagotrof

Varietas
Morfologi
Gen

:
:
:

Fisiologi
Nomenklatur
Artifisial

:
:
:

Modul Bio-X.02/2011

Totalitas variasi gen, jenis, dan ekosistem yang menunjukkan


pelbagai variasi bentuk, penampakkan, frekuensi, dan ukuran
serta sifat lainnya.
Organisme yang dapat melalukan perkawinan sesamanya dan
menghasilkan keturunan yang fertil.
Pengelmpokkan mahluk ke dalam kelompok-kelompok tertentu
berdasarkan persamaan dan perbedan ciri
Pengetahuan yang mempelajari tata cara, prinsip, dan praktek
pengkalsifikasian mahluk hidup.
Setiap unit tertentu/tingkatan kelompok dalam klasifikasi,
Sejarah evolusi dari garis keturunan suatu proses atau kelompok
taksonomim yang lebih tinggi.
Salah satu takson di dalam klasifikasi yang berangotan
organisme yang inti selnya tidak diselubungi oleh selaput
(membran inti).
Salah satu takson di dalam klasifikasi yang berangotan
organisme yang inti selnya diselubungi oleh selaput (membran
inti).
Organisme yang hanya mampu mengunakan materi organik
sebagai bahan baku makananya atau organisme yang tidak bisa
membuat makanan sendiri.
Organisme heterotrof yang cara makannya dengan menelan
makanan dalam bentuk padat.
Urutan mahluk hidup setelah spesies.
Bentuk tubuh luar mahluk hidup
Satuan unit yang terdapat dalam kromosom yang berfungsi
sebagai penurun sifat.
Proses-proses dalam tubuh mahluk hidup
Tatanama/pemberian nama ilmiah
Buatan

26

KUNCI JAWABAN
Kegiatan Belajar 1 : Uji Kompetensi
A. Pilihan Ganda
1.

6.

11.

16. D

2.

7.

12.

17. A

3.

8.

13.

18. A

4.

9.

14.

19. C

5.

10.

15.

20. B

B. Uraian
1. Sistem alami , yaitu sistem yang menghendaki terbentuknya kelompok-kelompok sesuai
kehendak alam. Dasar sistem ini adalah persamaan dan perbedaan struktur morfologi.
Sistem artifisial (sistem buatan), yaitu klasifikasi yang disusun dengan menggunakan ciriciri atau sifat-sifat yang sesuai dengan kehendak manusia.
Sistem filogenetik, yaitu sistem yang disusun berdasarkan jauh dekatnya kekerabatan
antara takson yang satu dengan takson yang lain. Dasar klasifikasi ini adalah persamaan
dan perbedaan sifat morfologi, anatomi, maupun fisiologi.
2. Tatanama untuk nama suku (Famili) terdiri atas satu kata berbentuk jamak yang dibentuk
dari salah satu marga. Untuk tumbuhan nama marga + aceae sedangkan pada hewan nama
marga + idea.
3.

Kingdom
Divisio
Sub Divisio
Class
Ordo
Famili
Genus
Species

Modul Bio-X.02/2011

Klasifikasi Padi
: Plantae
: Spermatophyta
: Angiospermae
: Monocotyledonae
: Poales/Graminales
: Poaceae/Graminae
: Oryza
: Oryza sativa

27

4.

Tujuan klasifikasi mahluk hidup antara lain :


mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup untuk membedakan tiap-tiap jenis, agar

mudah dikenal;
mengelompokkan makhluk hidup berdassarkan ciri-cirinya;
mengetahui hibungan kekerabatan antar makhluk hidup;dan
mengetahui evolusi makhluk hidup atas dasar kekerabatannya.
memberi nama mahluk hidup yang belum diketahui namanya atau belum diberi
nama.

5. Kingdom Monera, Kingdom Protista, Kingdom Fungi, Kingdom Animalia, Kingdom Plantae

Kegiatan Belajar 2 : Praktikum


1. Memahami Klasifikasi Sistem Artifisial

1. a. Kadal dan Ular


b. Ikan Salem dan Ikan Tuna
2. Klasifikasi sistem artifisial adalah sistem klasifikasi yang menggunakan satu
makhluk hidup yang sesuai dengan keinginan manusia.

Modul Bio-X.02/2011

atau dua sifat

28

2.

Memahami Klasifikasi Sistem Alami


1.

2.

a.
b.

Penutup tubuh sisik, adalah ikan dan ular


Penutup tubuh bulu, adalah ayam dan burung

c.

Penutup tubuh rambut, adalah kuda dan kera

Klasifikasi sistem alami adalah klasifikasi makhluk hidup berdasarkan sifat morfologi
(bentuk luar tubuh) secara alami atau wajar.

Modul Bio-X.02/2011

29

DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.

Claude A. Villee, Zoologi Umum, Jakarta: Erlangga, 1988.


John W. Kimball, Biologi Edisi Kelima, Jakarta: Erlangga 1989.
Soenartono, dkk, Kamus Biologi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta,
1990.
4. Dra. Eva Latifah Hanum, dkk, Seri Biologi Klasifikasi Mahluk Hidup, Bandung, Pakar
raya, 1992.
5. H. Tri Supeni, dkk, Biologi Jilid IA, Jakarta, Erlangga, 1994.
6. DA Pratiwi, dkk, Buku Penuntun Biologi SMU Kelas 1, Jakarta: Erlangga, 1997.
7. Diah Aryulina, dkk, Biologi Untuk SMU Kelas 3, Jakarta : Erlangga, 2003.
8. Istamar Syamsuri, dkk, Biologi Untuk SMA Kelas X Semester 1, Jakarta: Erlangga,
2004.
9. Iwan Wahyu S, Biologi untuk SMA Kelas X, Bandung, Regina, 2004
10. M. Salman Akhyar, Biologi Untuk SMA Kelas 1 Semester 1, Bandung: Grafindo Media
Pratama, 2004.
11. Sri Pujiyanto, Menjelajah Dunia Biologi 1 untuk SMA Kelas X SMA dan MA, Solo, PT Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri, 2011.

Modul Bio-X.02/2011

30

Anda mungkin juga menyukai