Anda di halaman 1dari 3

Die Hard ANTrepreneur

PT Elex Media Komputindo, 2014

Baety Kurnia Dwi Astuti


FT, Jurusan Teknik Elektro
Prodi Pendidikan Teknik Elektro
Tahun 2016

Nicholas Kurniawan, seorang pengusaha muda dari Jakarta yang masih berusia
21 tahun tapi mampu menghasilkan omzet ratusan juta rupiah per bulan dengan
perkerjaannya sebagai eksporter ikan hias dan sekarang Nicholas juga sedang
mengembangkan bisnis di bidang properti. Mungkin banyak orang yang mengatakan
kalau Nicholas bisa menjadi pengusaha muda yang sukses karena dia beruntung, tapi
kenyataannya banyak hal yang harus dihadapi oleh Nicholas sebelum mencapai
kesuksesannya seperti sekarang.
Nicholas Kurniawan dibesarkan dalam keluarga yang sempura meskipun kurang
berkecupan. Kedua orang tuanya terpaksa mencari hutangan untuk memenuhi
kebutuhan mereka. Penghasilan yang dihasilkan oleh kedua orang tua Nicholas
digunakan untuk memberikan pendidikan yang terbaik untuk anaknya. Melihat orang
tuanya sering dipermalukan karena hutang yang mereka tanggung, Nicholas kecil
bertekad untuk menjadi orang sukses.
Sejak usia 8 tahun, Nicholas sudah terbiasa untuk berjualan makanan, mainan,
saat SMP juga mencoba menjual baju, awal SMA Nicholas juga mulai menjajal
berbagai jenis MLM hingga asuransi. Namun semuanya tidak berakhir baik. Nicholas
tidak mau mengatakan kalau dirinya pernah gagal, melainkan dia belum menemukan
cara yang tepat untuk mencapai kesuksesan.
Dari berbagai bidang usaha yang telah ia jalani dan menemui jalan kegagalan,
baru pada usia 17 tahun ia menemukan peluang usaha yang sangat besar. Saat itu ia
masih duduk dibangku kelas 2 SMA Kolese Kanisius. Ini berawal dari seorang
temannya yang memberikan sepaket ikan Garra Rufa, ikan terapi. Secara personal ia
kurang menyukai ikan tersebut, maka dari pada mati, mungkinn lebih baik ia
menjualnya, maka ia mulai berkenalan dengan FJB Kaskus, dan itulah yang menjadi
awal semuanya berbuah manis.
Hanya dalam beberapa jam, ikan miliknya berhasil terjual dan banyak orang
yang menawarnya. Melihat minat orang yang besar, maka Nicholas bertanya kepada
temannya dimana dia membeli ikan itu dan akhirnya Ia menemuka supplier. Nicholas
menjual ikan ikan itu di Kaskus dan mendapatkan untung 2 hingga 3 juta rupiah per
bulan.
Pada umur yang sama, Nicholas menginginkan masuk kuliah ke Universitas
Prasetiya Mulya yang memerlukan uang yang tidak sedikit dan Nicholas tidak
mungkin meminta uang tersebut dari orang tuanya. Maka, dia memiliki target untuk
mendapatkan 10 juta per bulan. Nicholas memiliki ide untuk mengekspor ikan.
Nicholas mencoba berkerja sama dengan para eksporter tapi tidak ada yang berhasil
karena faktor usia yang masih tergolong muda. Bahkan saking seriusnya, Nicholas
meneliti website perusahaan besar dan mencoba mencontohnya.
Selain itu Ia juga mencoba mencari tahu tentang shipment. Berkat usahanya
yang serius dan kefokusannya, Nicholas mendapatkan kepercayaan dari seorang
pengusaha. Ia memesan sebanyak 10.000 ekor ikan garra rufa untuk dikirim ke
Medan. Kebahagiaan itu tidak berlangsung lama, karena ada beberapa kesulitan untuk
mengirim ke Medan sehingga akhirnya orderan itu dibatalkan. Ikan sebanyak 10.000
mati satu persatu karena Nicholas tidak memiliki peralatan untuk menampung ikan
sebanyak itu dan Nicholas harus menanggung kerugian yang cukup besar.

Nicholas tidak langsung menyerah ketika Ia mendapatkan kegagalan pertama. Ia


tetap berusaha fokus dengan perkerjaan yang amat disukainya itu. Saat keadaan yang
mulai tenang, Nicholas mendapatkan kembali orderan dari orang Medan untuk
mengekspor ikan pergi ke luar negri tapi menggunakan nama perusahaannya. Setelah
itu, nama Nicholas mulai dikenal oleh pengusaha dalam negeri maupun luar negeri.
Suatu saat, setelah setengah jalan menjalani usaha Nicholas terkena tipu oleh
partnernya sebesar 30 juta rupiah. Uang yang selama ini Ia kumpulkan dengan susah
payah untuk masuk ke universitas favoritnya, habis hanya dalam waktu semalam.
Tapi, ternyata kesialan itu malah menjadi berkat bagi Nicholas. Banyak para customer
di luar negeri yang terkena tipu oleh mantan partner Nicholas akhirnya
mempercayakan kepartneran mereka kepada Nicholas. Orangorang tersebut
mengambil ikan langsung dari Nicholas dan tanpa terasa hanya dalam 1,5 bulan,
Nicholas mampu mengumpulan uang sebesar 100 juta rupiah. Orang yang
mengerjakan perkerjaannya dengan fokus dan sungguhsungguh akan selalu
mendapatkan kepercayaan dari orang lain.
Meskipun dari aktivitas bisnis melalui brand yang ia kembangkan sudah berhasil
mendapatkan pemasukan yang besar, namun Nicholas tidak ingin berhenti sampai di
situ saja. Bersama dengan teman kampusnya, ia ingin menularkan virus kesuksesan
dalam berbisnis pada adik-adik SMA nya melalui Synergy Entrepreneur Academy.
Synergy Entrepreneur Academy adalah suatu konsep inisiasi untuk memberikan
workshop startup bisnis bagi para siswa SMA. Dari sini Nicholas Kurniawan berharap
mampu mencetak 5 juta pengusaha baru.
Target selanjutnya ia akan terus mengejar cita cita yang lebih tinggi, jangan
pernah merasa puas diri, karena selalu banyak orang yang lebih hebat. Saat kita
merasa sudah hebat, ia tahu disana awal kejatuhan kita. Ia ingin menjadi seorang yang
bisa dikenang selamanya, yang namanya akan selalu diingat oleh masyarakat dunia
sebagai seorang pengusaha sukses yang dapat menjadi inspirasi, bukti nyata tanpa
modal, di usia muda sangat mungkin.
Ia ingin menulis buku yang dapat menginspirasi banyak orang, menjadi
pembicara yang mengubah hidup banyak orang, mempunyai bisnis yang bisa diikuti
banyak orang, yang menolong banyak orang dan terus menjadi saksi buat Tuhan.
Ada 2 pesan yang menarik menurut saya dari isi buku ini, yaitu Kegagalan
tidak pernah cukup kuat untuk mengalahkan impian mereka dan Gengsi tidak akan
membuat saya sukses, tapi sukses akan membuat saya bergengsi.

Anda mungkin juga menyukai