Anda di halaman 1dari 7

TUGAS RESUME ARTIKEL

PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN

ANGEL NURFAISHA 23022042

DOSEN PENGAMPU:

RANI SOFYA,S .Pd., M. Pd

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
Artikel 1:

MUSA: DARI PENJAHIT BIASA, KINI MENJADI PENGUSAHA TATA BUSANA


KARENA KURSUS

Siapa yang sangka, tekad, kerja keras, dan semangatnya untuk berjuang berhasil menjadikannya
pengusaha di bidang tata busana. Jauh sebelum mengikuti kursus, Musa hanyalah seorang
penjahit biasa lulusan SMA yang ikut di toko jahit orang lain. Ia pun tidak mendapatkan gaji
yang tetap. « Lalu, saya tidak sengaja mengikuti kursus gratis LKP Muslimah Group Solok
karena diberikan jalan oleh Pemda dan LKP juga».Setelah program kursus selesai, ia
melaksanakan magang dan bekerja di industri kecil menengah Muslimah Group Solok sampai
tahun 2015. Pada usia yang masih tergolong muda, Musa membuka usaha Penjahit Syafa’at di
Jambi, kota tempat pujaan hatinya tinggal. Awal membuka usaha memang agak kesulitan bagi
Musa karena klien yang sudah ia kenal berada di Solok dan Padang. Sejauh ini ia sudah memiliki
beberapa pelanggan, yaitu tiga pesantren modern di Jambi yang tiap tahun membuat seragam.Ia
mempunyai toko servis dan jual mesin jahit yang berlokasi di tempat yang sama. Ia juga sebagai
supplier mesin jahit untuk program Pendidikan Kecakapan Wirausaha di LKP Muslimah Group
Solok, tempat belajarnya dahulu. Musa percaya apa yang dia dapatkan dari usaha dan kerja
kerasnya hanyalah titipan karena sebaik-baiknya orang adalah yang bermanfaat bagi orang lain.
Ia juga sering menerima tetangga dan saudaranya apabila ada yang ingin belajar menjahit.Musa
berharap, «Saya ingin orang-orang di sekitar saya, khususnya anak didik saya mampu
mengamalkan kembali ilmu yang didapatkan». Keberhasilan Musa tidak terlepas dari pilihannya
mengikuti kursus di LKP Muslimah Group Solok. LKP tersebut sudah menghasilkan lulusan
sebanyak 5.000 alumni dan memberikan peran yang besar di hidup Musa. Muslimah Group
Solok juga memiliki kisah yang panjang dalam mencetak lulusan yang unggul di bidang tata
busana.Bukan hanya mengelola LKP, Muslimah Group Solok juga mengelola industri kecil
menengah di bidang fesyen dan tata busana. Rosmawati yang pada waktu itu memiliki
keterampilan menjahit, sementara Almito yang memasarkan. Maka terciptalah Muslimah Group
Solok. Dulu pun Muslimah Group tidak memiliki toko dan tempat belajar bagi peserta
didik.Namun kini, Muslimah Solok sudah memiliki 5 cabang di tempat yang berbeda. LKP
Muslimah Group juga menjadi LKP berprestasi dan memiliki beberapa mesin jahit yang canggih.
Dalam materi pembelajaran, LKP Muslimah Group mencanangkan empat fokus utama materi,
yaitu busana, bordir, sulam, dan rajut. Dengan kombinasi kedua materi itu, LKP Muslimah
Group Solok mempersiapkan lulusan kompeten di bidang tata busana yang siap
berwirausaha.Pimpinan Muslimah Group Solok, Almito, mengungkapkan bahwa ia memang
ingin mencetak wirausahawan yang sukses di bidang tata busana.

Artikel 2:

Cerita Sukses Pengusaha Muda yang Menjadi Ojol Hingga Memiliki Banyak Cabang Usaha

Beberapa bulan lalu jagat TikTok ramai membicarakan kisah pengusaha sukses. Diketahui jika
ada seorang pemuda yang berkuliah sambil bekerja sebagai driver ojek online demi mencari
tambahan modal usaha.Pria itu bernama Indra Satria Maulana atau disapa Indra, pria asal
Yogyakarta. Awalnya, ia membagikan kisahnya lewat akun TikToknya,
@indrasatriamaulana.Pria berumur 25 tahun ini bekerja sebagai driver ojol di tahun 2017, di
samping ia berkuliah di Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. Meski begitu, Indra berharap
ceritanya dapat memberi semangat anak muda lainnya untuk mampu menjadi apa yang mereka
inginkan.Selain beberapa usaha franchise-nya, Indra juga sedang merintis usaha lain di bidang
busana. Saat ini Kedua orang tuanya kini juga mendukung karir wirausaha Indra.Akhir tahun
2017 menjadi titik balik karier Indra, yaitu saat Indra mendapat order antar pesanan minuman.
Setelah punya usaha itu, Indra berhenti menjadi driver ojol. Ia memilih fokus mengembangkan
usaha sambil menyelesaikan kuliahnya.Bisnisnya pun mulai membuahkan hasil, dari Fremilt
Thai Tea, dalam hitungan waktu 1 tahun Indra sudah bisa menambah 4 cabang dan bisa menjual
minuman 200-500 cup sehari di setiap cabang.Meski terbilang sukses di usia muda, perjalanan
karier Indra ini sempat tak berjalan mulus.

Artikel 3:

Memulai Bisnis Tanpa Modal : Rahasia Kisah Sukses Ciputra

Pengusaha terkenal asal Indonesia, Ciputra tutup usia di Singapura pada hari Rabu dini hari
tanggal 27 November 2019 lalu. Pria yang menghembuskan nafas terakhir di usia 88 tahun itu
terkenal sebagai pelopor usaha real estate di Indonesia.Beliau sukses membangun berbagai mal,
hotel, perumahan hingga tempat rekreasi.Masa Kecil Ciputra Sejak kecil Ciputra sudah
merasakan perjuangan yang berat. Ciputra yang tinggal di Parigi mengharuskannya untuk pindah
ke Gorontalo karena tak ada sekolah yang bagus di Parigi pada masa itu.Ia tinggal bersama
tantenya yang bersikap ketat dan keras.Memulai Bisnis Tanpa Modal di Bangku Kuliah Ciputra
termasuk anak yang terlambat masuk sekolah dasar, Ia baru masuk SD saat usianya 10
tahun.Meski begitu, Ia tetap semangat bersekolah dengan berjalan kaki sejauh 7 kilometer tanpa
menggunakan alas kaki setiap hari hanya demi bersekolah.

Mendapatkan Gelar Insinyur

Sebelum lulus dari ITB, Ciputra sudah mendapatkan kontrak pekerjaan yang lumayan dari jasa
konsultan yang dibuat bersama temannya.

Pada tahun 1960, Ciputra menyelesaikan pendidikan arsitekturnya dengan mendapatkan gelar
Insinyur.

Bermodal Utama Konsep yang Bagus Ciputra pernah memberikan petuah bahwa «Modal bukan
menjadi kendala yang menjadi alasan untuk tidak maju.

Utamakan Praktik daripada Teori

Disaat pengusaha lain berusaha untuk mempelajari teori dalam strategi berbisnis.

Persiapkan Mental

Menurutnya, menjadi seorang pengusaha harus memiliki mental yang kuat, jangan mudah
menyerah atas segala halangan yang terjadi.

Jangan Mudah Berpuas Diri

Bersama dengan temannya Sudono Salim, Budi Brasali, Ibrahim Rasyid, dan Sudwikatmono,
Ciputra mendirikan perusahaan Metropolitan Group untuk membangun perumahan mewah di
Pondok Indah dan Kota Mandiri Bumi Serpong Damai atau lebih dikenal dengan BSD
Serpong.Tidak Mudah Putus Asa Pada saat terjadi krisis ekonomi besar di Indonesia tahun 1998,
ketiga perusahaan yang dipimpin Ciputra mengalami imbasnya, mulai dari Jaya Group,
Metropolitan Group, dan Ciputra Group.Gigih, Ulet & Pantang Menyerah Namun dengan
kegigihan, keuletan, dan sifat pantang menyerah yang di miliki Ciputra, masa krisis ekonomi
tersebut dapat mengantarkannya menjadi orang terkaya di Indonesia ke-11 pada tahun 2017 versi
majalah Forbes dengan harta kekayaan yang dimiliki mencapai 20,8 triliun.Bahkan, saat ini
bisnis Ciputra Group sudah berekspansi ke luar negeri. Tidak sampai di situ saja, saat usia 75
tahun Ciputra ingin memajukan pendidikan Indonesia dengan mendirikan Universitas Ciputra
yang menitik beratkan pada dunia wirausaha.

Artikel 4:
Cerita Entrepreneur Muda yang Sukses Mengembangkan Usaha Kuliner dengan Memanfaatkan
Media Sosial

Hobi ternyata tidak hanya membuat orang yang melakukannya merasa senang. Lebih dari itu,
hobi bisa menjadi inspirasi bisnis yang berpotensi menjadi sumber penghasilan.

Memiliki hobi memasak dan membuat kue menjadi langkah awal Annisa Ariyanti, pelaku
UMKM kuliner yang membangun usaha Neatsy Kitchen sejak 2019. Bersama sang kakak,
Annisa mulai mencoba memulai usaha makanan dengan keinginan memiliki penghasilan sendiri.

Annisa mengatakan, pada awal mula merintis usaha Neatsy Kitchen, sang kakak sempat ragu
karena tidak memiliki pengalaman dalam berbisnis. Ia pun akhirnya meyakinkan sang kakak
dengan memulai usaha kecil-kecil dan memberikan tester makanan yang kepada teman
terdekat.Respon yang diberikan pun cukup baik. Banyak temannya yang mengatakan bahwa
masakannya enak. Hal tersebut menjadi salah satu alasan Annisa dan sang kakak untuk
memberanikan diri dan fokus memulai usaha Neatsy Kitchen.

Sembari merintis usaha, Ia pun mencoba mempelajari dunia bisnis secara otodidak.

Dengan modal Rp500.000,- dan memanfaatkan peralatan yang ada, Annisa pun pantang
menyerah untuk terus menjajakan produknya. Salah satu kendala yang dialaminya adalah
susahnya mengenalkan produk Neatsy Kitchen seperti mentai, pasta, hingga frozen food kepada
konsumen yang saat itu masih awam.

«Susahnya pas awal usaha tuh target pasarnya sih. Selain juga banyak beberapa yang kurang
familiar dengan menu Neatsy Kitchen. Dan ada juga yang bilang daripada beli menu kayak pasta
atau yang dikenal menu kekinian, mereka lebih mending beli nasi lauk-pauk,» ungkapnya kepada
M-News.

Ia tidak memungkiri, saat awal usaha Neatsy Kitchen sangat sepi pelanggan dan hanya teman
terdekat saja yang rutin membeli. Hingga setelah lulus di tahun 2020, Annisa pun mulai
membuat strategi bisnis, salah satunya dengan mempromosikan produknya melalui media sosial.

Bagi Annisa, media sosial memiliki pengaruh besar dalam usahanya. Salah satunya saat awal
masa pandemi, menu dessert regal miliknya mampu mencuri perhatian konsumen. Ia pun banjir
orderan dengan membuat 100 pcs dessert regal setiap minggunya.

Selain itu, Annisa juga kerap kali menjemput bola dengan melakukan personal chat kepada
konsumen agar hubungan kepada pelanggannya tetap terjaga.

Memasuki tahun ketiga usahanya, Annisa kini mengelola Neatsy Kitchen sendiri dengan
memproduksi langsung di rumahnya dengan kapasitas produksi sebanyak 30 hingga 50 produk
terjual setiap minggu.Memasuki momen hari-hari besar seperti Lebaran dan Natal, banyak
konsumen yang memesan dalam jumlah banyak. Contohnya saat Lebaran, Ia mampu membuat
80 paket hampers.

Pemasaran produk Neatsy Kitchen kini juga sudah merambah hingga Jabodetabek. Hingga saat
ini, sudah ada 13 produk berupa makanan dan minuman yang diproduksi. Mulai dari pasta
spaghetti brulee, lasagna, macaroni schotel, spaghetti aglio olio, mentai dimsum dan nasi,
pudding creamy regal, oreo cheesecake, banoffe pie, frozen food, bitterballen cheese, risol mayo,
hingga keju selimut.

Semua produk Neatsy Kitchen diolah dengan menggunakan bahan baku berkualitas premium
dan menggunakan sistem pemesanan made by order

Artikel 5:

Kisah Erlyanie, Pengusaha Kosmetik Sukses yang Dulu Pernah Jadi ART

Kesuksesan tidak diraih secara instan, seperti itu kata pepatah yang seolah menggambarkan
cerita sukses Erlyanie, mantan asisten rumah tangga yang kini menjadi pengusaha sukses di
bidang kosmetik. Erlyanie, perempuan asal Boyolali, Jawa Tengah ini merupakan founder dari B
Erl Cosmetics. Label kosmetiknya yang diluncurkan sekitar lima tahun lalu itu kini sudah
memiliki 50 ribu member di seluruh Indonesia. Kesuksesan yang diraihnya bukan tanpa usaha
keras. Ia sempat merasakan kesulitan secara finansial hingga gagal merintis bisnis. Kepada
Kompas.com, Erylanie menceritakan perjalanannya sebagai pebisnis sukses yang dulunya
seorang pembantu atau asisten rumah tangga .Merantau ke Jakarta untuk jadi ART Keinginan
untuk tidak menjadi beban keluarga karena tergolong «tidak mampu» membuatnya nekat
merantau ke Jakarta di usia 13 tahun. Pada saat itu ia bekerja sebagai ART yang hanya digaji Rp
100 ribu perbulan. Enam bulan perjalanannya sebagai ART tak semulus yang dibayangkan.
Untuk bocah usia 13 tahun, saat melakukan pekerjaan rumah tangga ia dianggap «tidak bisa
kerja» oleh majikannya. Bahkan ia curi-curi waktu ngintip ke sekolah SMP sampai diusir satpam
karena dikira gelandangan. Sampai akhirnya, ia didatangi oleh kepala sekolah yang ternyata
tetangga majikannya. Kepala sekolah ini mendatangi majikannya dan meminta izin agar Erlyani
mendapat pendidikan yang layak. «Karena nggak digaji itulah saya jadi punya kesempatan untuk
sekolah. Karena majikan saya ini menganggap anaknya sendiri, saya berpikir, nggak apa nggak
digaji tapi bisa disekolahin,» ujarnya. Selama enam tahun inilah Erlyanie menjalani hidup
sebagai pelajar sekaligus asisten rumah tangga sampai lulus SMA. Baca juga: Tak Cuma Kejar
Untung, Bisnis Juga Perlu Punya Brand Purpose Awal memulai bisnis Erlyanie yang hanya
lulusan SMA kemudian bekerja di Jakarta menjadi SPG hingga uangnya dia kumpulkan untuk
membiayai sendiri kuliahnya sampai D3. Setelah lulus kuliah, ia melanjutkan jenjang
pendidikannya untuk menempuh S1, lagi-lagi dengan biaya sendiri. Saat itu, zamannya online
shop tengah berkembang tapi belum banyak pesaing. Ia pun mencoba peruntungan untuk jualan
online. Barang apapun ia jual, mulai dari panci, obat herbal, pakaian dalam, alat-alat olahraga,
handphone dan lain sebagainya. Tapi, barang pertama yang pertama kali dia jual dan laris manis
adalah obat penggemuk badan dengan modal Rp 100 ribu. «Kalau jualan, saya memang terus
terang dengan apa yang dijual. Mulai dari kelebihan barang itu apa, kekurangannya apa, saya
sampaikan ke pembeli, jadi banyak yang percaya. Mau jual apa saja mereka pasti beli, reseller
mau menjual lagi barang dagangan saya,» Bersama dengan suaminya, Erlyanie juga sempat
membuat bisnis restoran dan gagal. Namun karena cenderung memiliki passion di industri
kosmetik, ia lebih memilih menekuni industri kosmetik. «Sejak jualan kosmetik kok saya merasa
senang dan jadi banyak belajar seputar kosmetik yang aman seperti apa dan lain sebagainya,»
tandas Erlyanie. Baca juga: Rihanna Jadi Miliarder Berkat Bisnis Kosmetik hingga Pakaian
Dalam Terjun ke industri skincare dan kosmetik Dari kesenangannya menjual kosmetik, ia jadi
banyak menekuni industri ini. Respons dari pembeli yang antusias pun membuatnya semangat
mengembangkan bisnis kosmetik. Dengan uang yang dikumpulkan dari jualan palugada semasa
kuliah itu dan respons pembeli yang tinggi, ia melihat peluang dan berniat membuat brand
sendiri bernama B Erl. Singkat cerita setelah bertemu partner dan produsen skincare yang tepat,
produk pertama yang dirilis melalui brand B Erl berupa facial serum. Ia menemukan produsen
skincare yang tepat yang bisa membuat formula produk perawatan kulit yang aman digunakan.
Awal dirilis pada 2017, produk facial serum tersebut laku 6 ribu botol dalam waktu tiga hingga
enam hari. Kemudian B Erl selalu berinovasi dengan produk skincare dan kosmetik untuk
memenuhi kebutuhan para beauty enthusiast. Tak heran jika produknya itu pun sempat direview
oleh Tasya Farasya dan influencer lainnya.

Sumber artikel

1. https://vokasi.kemdikbud.go.id/read/b/musa-dari-penjahit-biasa-kini-menjadi-pengusaha-
tata-busana-karena-kursus
2. https://linkumkm.id/news/detail/11435/cerita-sukses-pengusaha-muda-yang-menjadi-
ojol-hingga-memiliki-banyak-cabang-usaha
3. https://mekari.com/blog/rahasia-kisah-sukses-ciputra/
4. https://mnews.co.id/read/anak-muda-punya-cerita/cerita-entrepreneur-muda-yang-sukses-
mengembangkan-usaha-kuliner-dengan-memanfaatkan-media-sosial/
5. https://lifestyle.kompas.com/read/2022/02/20/112513620/kisah-erlyanie-pengusaha-
kosmetik-sukses-yang-dulu-pernah-jadi-art?page=all

Anda mungkin juga menyukai