Anda di halaman 1dari 8

7D6N

Ridawaty Sitompul

Instagram: @ridha_aalinarrohman1

Ridawaty Sitompul, lahir di Pangkalan kerinci, 03


Januari 1996. Bertempat tinggal di Btn Lama No 16
Pangkalan Kerinci. Seorang wanita yang saat ini aktif
bekerja dalam bidang koperasi konsumtif, guru honorer,
dan entrepreneur muda di Kabupaten pelalawan. Masih
berstatus mahasiswi aktif di kampus Sekolah Tinggi
Agama Islam Diniyah Pekanbaru, Riau.

Tidak ada lagi drama. Ini kisah bukanlah kisah


persoalan cinta yang tidak pernah ada habisnya untuk
diceritakan. Kisah ini ku tulis untuk kalian yang memiliki
impian dan cita-cita yang dianggap mustahil oleh
sebagian orang yang tak mengenal seambisius apa diri
kalian yang sesungguhnya.

Memiliki mimpi adalah hal yang harus ada didalam


benak setiap generasi penerus bangsa tidak terkecuali
untuk mereka yang memiliki ambisi membangun negeri
dongeng yang kaya akan keindahan dan kesejahteraan.
Kisah ini adalah kisah perjalananku bersama ke 40
rekan ku dalam merealisasikan semua impian yang
telah kami tuliskan dalam sebuah catatan kecil. 40
pemuda Riau yang berkumpul dalam satu visi dan misi
untuk menjadi pelopor berkembangnya ide-ide kreatif
dan menjadi semangat baru untuk para generasi
milenial di Riau.

Produk-produk yang masih tahap pengenalan


kepada masyarakat memanglah masih sangat awam
untuk di konsumsi, namun kami yakin dan percaya
bahwa tidak ada usaha yang mengkhianati hasil.
Bersaing dengan perusahan-perusahan besar hingga
menembus pasar internasional adalah cita-cita besar
kami.

Ku perkenalkan kalian pada seorang lelaki yang


berjiwa muda yang menjadi jembatan pertemuan 1
Miliar Dollar dia adalah pak didin. Umur boleh saja tua,
tapi tidak untuk semangatnya yang terus bergelora
meneriakkan PEMUDA???? MAJUUUUU. Beliau adalah
pelopor pertemuan kami dalam trip 7D6N menembus
pencakar langit.

Samsul pemuda asal Penyalai yang siap


mendistribusikan dan memperkenalkan cita rasa beras
hasil lahan perkebunan khas kampung Penyalai kepada
masyarakat di seluruh Indonesia dan siap bersaing
dengan pasar lokal maupun Internasional. Ada Nurul
seorang gadis manis asal Pekanbaru yang siap
menjembatani generasi milenial untuk menyebarluaskan
personal branding kalian agar dapat dengan mudah
memperkenalkan identitas diri dan produk-produk
unggulan kaum milenial dengan jangkauan terget pasar
sesuai keinginan. Jika kalian yang ingin selalu tampil
fashionable aku perkenalkan kalian pada seorang gadis
asal Kabupaten Siak , dia bernama desi. Seorang
desainer yang telah memiliki segudang prestasi dalam
dunia fashion tak tangung-tanggu gadis manis asal
Kabupaten Siak tersebut pernah meraih penghargaan
dalam ajang bergengsi dengan menghadirkan desain
yang bertemakan The Mistical Of Zapin Api. Tak lupa
pula kami juga memiliki rekan yang berkecimpung
dalam bidang expedisi dia bermana Tauhid. Pemuda
asal Kabupaten Pelalawan yang telah dengan sepenuh
hati bersama timnya mengirimkan pesanan barang-
barang masyarakat lokal sampai ketujuan dengan
selamat sesuai terget yang telah ditentukan dimanapun
dan kapanpun.
Kalian pasti penasaran bukan bidang apa yang
tengah penulis geluti saat ini. Aku beri bocoran sedikit.
Saat ini aku tengah bergelut dalam bisnis kuliner, ya
meskipun masih jangkauan Pangkalan Kerinci dan
Pekanbaru saja, aku yakin dan optimis bahwa 5 tahun
sampai 10 tahun yang akan datang aku akan mampu
bersaing mendistribusikan produk olahanku ke seluruh
penjuru Indonesia. Tunggu saja kelanjutan ceritaku 5
tahun sampai 10 tahun kedepan yah teman-teman.
Hehehe

7 September 2022 kami semua berkumpul dan


mulai memasuki bus untuk melakukan perjalan menuju
Bandara Sultan Syarif Kasim. Pesawat take off pukul
14:15 WIB dan sampailah kami pada pukul 17:30 WIB
dan kami melanjutkan perjalanan kembali menggunakan
bus menuju tempat tujuan yaitu ke kota Bandung, Jawa
Barat.

Singkat cerita keesokan paginya kami semua


bergegas menuju gedung Bandung Creative Hub untuk
menimba ilmu lebih dalam lagi mengenai dunia bisnis.
Para mentor memberikan banyak pengalaman baru,
ilmu yang bermanfaat untuk dapat direalisasikan.
Menganalisis kebutuhan pasar, meningkatkan
persaingan kualitas produksi baik dalam bidang jasa
maupun barang, dan tentunya jangan sampai gagap
akan perkembangan teknologi digital. Bersaing dengan
para pengusaha besar didalam dunia digitalisasi
memanglah harus dilakukan. Berbagai pertimbangan
dan pengambilan keputusan yang tepat merupakan
kunci dari pertemuan ini diadakan.

Melihat kondisi saat ini yang kebutuhan sehari-


harinya telah berteman baik dengan sistem digitalisasi,
mendorong kami untuk lebih sigap memanfaatkan
teknologi dengan lebih mumpuni lagi. Pasar tradisional
memanglah tak pernah sepi namun pasar online yang
jauh lebih unggul dalam bertransaksi patut menjadi
acuan utama bagi kami para pelaku UMKM baik skala
kecil, menengah dan besar. Kebutuhan pangan,
kecantikan, fashion, dan jasa semua bisa dinikmati
hanya dalam genggaman saat ini.

Disini dalam pertemuan yang dihadiri oleh ke 40


peserta asal Riau bersatu untuk lebih maju dan
semangat untuk memasarkan produk unggulan masing-
masing. Potensi yang kami miliki sangat dilirik oleh
Pemerintah Riau. Di kota Bandung ini kami diajarkan
untuk lebih berkompeten lagi dalam berinteraksi
memalui jejaring media sosial seperti YouTube,
Whatshapp Bussines, Telegram, Instagram dll.
Besarnya harapan yang diberikan oleh permerintah
setempat kepada kami agar mampu menjadi pelopor
dan membangkitkan ide-ide kreatif pemuda yang ada di
seluruh Riau agar bisa setidaknya mengurangi angka
pengangguran yang terus meningkat seiringnya
perkembangan zaman.

Hari pertama pembelajaran ilmu yang kami


dapatkan adalah bagaimana seseorang mampu untuk
menganalisis kemampuan dan potensi yang dimiliki oleh
dirinya sendiri agar tidak banyak membuang waktu
hanya untuk menentukan langkah apa yang akan dia
pilih.

Hari kedua ilmu yang kami terima adalah


bagaimana seseorang mampu membangun mitra kerja
yang solid dengan menerapkan sistem kepercayaan
dan keyakinan kepada setiap anggota kelompok.

Hari ketiga ilmu yang kami dapatkan adalah dapat


mengaplikasikan dan menganalisis peluang bisnis
dalam bidang digitalisasi lebih dalam lagi serta mampu
membuka cabang usaha diseluluh aplikasi perbelanjaan
online.

Di hari keempat pula kami diajarkan bagaimana


melihat peluang bisnis sampingan dengan
mengandalkan sistem aplikasi yang ada dan
menentukan pasar mana peminat produk yang akan
kami jualkan atau tawarkan memiliki adsense yang
cukup besar hingga menghasilkan pundi-pundi
keuangan yang cukup untuk membuka lowongan kerja
bagi para pemuda yang memiliki ide kreatif dalam
bidang teknologi informatika.

Dan dihari terakhir hari ke lima dari perjalanan dan


pembelajaran yang kami dapatkan adalah bagaimana
menjaga kekompakan dan solidaritas diatara ke 40
peserta pelaku UMKM asal Riau sejak pertama kali
bertemu haingga akhirnya harus berpisah di hari ke
enam untuk menerapkan ilmu yang didapatkan selama
berada di Bandung Creative Hub dan di gedung Tekstil
Tasikmalaya.

Kami kembali kebandara dalam keadaan penuh


suka cita, senyum yang terus terpancar dari raut wajah
bahagia. Kini kami harus kembali ke kampung halaman
untuk mengasah skill dan meningkatkan penjualan serta
mampu menambah karyawan dan membuka lowongan
pekerjaan untuk para pemuda yang memiliki bakat
namun tidak terlirik oleh sebagian perusahaan-
perusahaan besar yang bermukim di Provinsi Riau.

Kisah ini aku tutup dengan doa semoga 5 tahun


hingga 10 tahun yang akan datang kami telah menjadi
para pengusaha sukses yang dapat terus berkontribusi
pada Negeri tercinta Indonesia Raya terutama pada
kampung halaman kami Negeri Lancang Kuning, Riau.
Tak lupa pula beribu ucapan terimakasih kepada Pak
Didin beserta jajarannya yang telah menjembatani kami
dalam mendapatkan ilmu selama di kota Bandung,
Jawa Barat.

Bila satu kegagalan membuatmu tak mampu


berdiri dan meraih impianmu lagi. Ku harap aku tak
melakukan kegagalan yang sama sepertimu.

Salam hangat dari kami putra putri asli Riau di


7D6N menembus pencakar langit.

Anda mungkin juga menyukai