Anda di halaman 1dari 70

BAB I

PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Dalam rangka pelaksanaan Uji kompetensi pada Ujian Akhir Nasional tahun 2013/2014,
Bidang Keahlian Tekhnik Gambar Bangunan dengan program Keahlian Gambar Bangunan SMK
Negeri 56 Jakarta bekerja sama dengan perusahaan yang bergerak dibidang Industri Bangunan,
menyusul soal Uji Kompetensi sesuai dengan proposal dari siswa program keahlian Gambar
Bangunan yaitu merencanakan sebuah Rumah tinggal Bertingkat Type 126/168 dengan 5 (lima)
kompetensi antara lain, Gambar Bestek Manual, Gambar Bestek mengunakan AutoCad, Gambar
Perspektif Exterior, Gambar perspektif Interior, dan Perhitungan Volume dan Rencana Anggaran
Biaya Bangunan (RAB) dari proposal tersebut disusunlah Soal Uji Kompetensi oleh guru-guru
Program Keahlian Tekhnik Gambar Bangunan yang disahkan oleh Institusi pasangan.
Terwujudnya laporan Rumah Tinggal Bertingkat Type 126/168 untuk siswa-siswi kelas 3
(Tiga) Jurusan Tekhnik Gambar Bangunan merupakan tugas akhir dari pada guru bangunan SMK
Negeri 56 Jakarta tahun ajaran 2013/2014.

1.2. Teori pengetahuan tentang klasifikasi Bangunan


Pada masa lalu, manusia membutuhkan tempat tinggal hanya untuk berteduh dari panas,
hujan, angin dan berlindung dari serangan binatang atau musuh, tempat tinggal hanya dibuat
secara primitif dan alami. Namun sekarang, tempat tinggal tidak hanya untuk kebutuhan itu saja,
tapi juga untuk menunjukan status seseorang dan berguna sebagai alamat.
Dengan perkembangan teknologi, ilmu teknik bangunan serta bertambahnya pengenalan
tentang bahan-bahan bangunan, mulailah bangunan dibuat secara teknis, salah satu dari
bangunan tersebut adalah Bangunan Rumah yaitu susunan dari beberapa bahan yang disatukan
dan diberi suatu bentuk, yang didirikan melekat di atas tanah atau bertumpu pada batu-batu
landasannya dan diberi atap. Kemudian bangunan berkembang baik bentuk maupun fungsinya
yang klarifikasi sebagai berikut :

Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

a. Bangunan Rumah Tinggal : yaitu tempat untuk bertempat tinggal dan membina
kehidupan rumah tangga.
b. Bangunan Kantor (Perkantoran) : yaitu tempat untuk bekerja yang berhubungan
dengan urusan administrasi.
c. Bangunan Toko (Pertokoan) : yaitu tempat untuk kegiatan jual beli barang, jasa, dan
konsumsi sehari-hari.
d. Bangunan Industri (Pabrik) : yaitu tempat pengolahan barang baku menjadi barang
jadi dengan nilai tambah.
e. Bangunan Rekreasi : yaitu tempat untuk hiburan, seperti bioskop, taman bacaan,
gedung pertunjukan, gelanggan olahraga, dll.
f. Bangunan Ibadah : yaitu tempat untuk menunaikan ibadah sesuai keyakinan.
Contohnya seperti Masjid , Gereja, Wihara, Dan Pura.
g. Bangunan Sekolah : yaitu tempat untuk menimba ilmu.
h. Bangunan Sosial : yaitu tempat untuk mengumpul manusia tanpa memungut keuntungan
yang lebih seperti rumah sakit, panti asuhan, dll.
i. Bangunan singgah penumpang : yaitu tempat untuk berangkat atau turun penumpang
dalam perjalanan dari suatu tempat menuju tenmpat lain, seperti Terminal Bus, Stasiun
Kereta Api, Pelabuhan Udara, dan Pelabuhan Laut.
Dari klarifikasi bangunan yang tertera di atas dapat di simpulkan bahwa bangunan yang di
rencanakan sesuai kebutuhan, baik di pakai sendiri ataupun orang banyak, system struktur
harus tetap memenuhi persyaratan ideal yang kuat, stabil, fungsional, ekonomi, dan estetis.
Pada tulisan ini yang direncanakan hanya sebuah rumah tinggal tingkat Bertingkat Type
126/168

1.3

Pegetahuan tentang Gambar Bestek


Sebelum kita melakukan merencanakan membangun, seharusnya kita harus sedikit
banyak mengetahui tentang gambar kerja. Kemudian, baru ditentukan bahan yang apa
dipakai dan macam pekerjaan serta peralatan yang digunakan. Kegunaan gambar kerja
adalah pertama kali mengetahui rencana denah awal, selanjutnya mengerjakan detail.
Gambar kerja adalah gambar lanjutan dari uraian gambar Pra-Rencana dan gambar detail
dasar dengan skala yang lebih besar. Gambar bestek dan bestek merupakan kunci pokok (
tolak ukur ) baik dalam menentukan kualitas dan skop pekerjaan, maupun dalam
menyusun Rencana Anggaran Biaya.

Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

Gambar bestek terdiri dari :


1.

Gambar situasi (skala1 : 200 atau 1 : 500) dari :


- Rencana letak bangunan
- Rencana halaman
- Rencana jalan dan pagar
- Rencana saluran pembuangan air hujan
- Rencana garis batas tanah dan roylen

2.

Gambar denah (skala1 : 100)


Gambar denah melukiskan gambar tapak (tampang) setinggi 1,00 m dari lantai,
hingga gambar pintu dan jendela terlihat dengan jelas, sedangkan gambar
penerangan atas ( Bovenlist ) digambar dengan garis putus- putus. Pada denah juga
digambar atap dengan garis putus- putus lebih tebal dan jelas sesuai dengan bentuk
atap.
Lantai rumah induk dengan duga (Pell) ditandai dengan 0.00. Gambar kolom
(tiang) dari beton dibedakan dari pasangan tembok. Semua ukuran arah vertical dari
lantai diberi tanda ( + ) dan ukuran dibawah lantai diberi tanda ( )

3.

Gambar potongan (skala1 : 100)


Gambar potongan terdiri dari potongan melintang dan membujur menurut keperluan.
Untuk menjelaskan letak atau kedudukan suatu kontruksi, pada gambar potongan
harus tercantum duga (Peil) dari lantai, misalnya : dasar pondasi, letak tinggi jendela
dan pintu, tinggi langit- langit, nok reng/ Murplat.4.Gambar pandangan PU 1 : 100
Pada gambar pandangan tidak dicantumkan ukuran- ukuran lebar maupun tinggi
gambar.Gambar pandangan lengkap dengan dekorasi yang disesuaikan dengan
perencanaan.

5.

Gambar Rencana Atap (skala 1 : 100)


Gambar rencana atap menggambarkan bentuk kontruksi rencana atap lengkap
dengan kuda- kuda, nok gording, reng balok,dll

6.Gambar kontruksi PU 1 : 50
6.

7.

Gambar kontruksi terdiri dari :


- Rencana konstruksi beton
- Rencana konstruksi kayu
- Rencana jalan baja
Gambar pelengkap
Gambar pelengkap terdiri dari :

Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

- Gambar listrik dari PLN


- Gambar Sanitair
- Gambar saluran pembuang air kotor
- Gambar saluran pembuang air hujan
Demikian sedikit banyak pengetahuan dari gambar kerja,sehingga untuk mendirikan
sebuah bangunan diharuskan menggunakan gambar kerja, disamping itu akan
mempermudah kita untuk mengarahkan tukang atau mandor, atau bahkan pegangan untuk
Kontraktor.
1.4.

Penjelasan tentang gambar-gambar rencana


1.4.1

Gambar Denah : adalah gambar bangunan di atas 1 meter dari lantai 0,00,
yang menggambarkan pembagian ruangan-ruangan, letak-letak pintu-jendela
bentuk dan ukuran lantai ruangan. Ukuran dan penjelasan harus ditulis lengkap
dapat diberi garis atap dengan garis titik memakai skala 1 : 100 (sesuai
kebutuhan).

1.4.2

Gambar Tampak : adalah gambar yang menunjukan bentuk rumah baik dari
depan maupun dari samping ditulis Tampak Muka, Tampak Samping skala
sesuai dengan Denahnya (tidak dibuat ukuran dan penjelasan).

1.4.3

Gambar Potongan : adalah gambar bagian dalam dari ruangan mulai dari
pondasi sampai dengan atap, dipotong sesuai kebutuhan, baik potongan
membujur ataupun potongan melintang diberi ukuran dan penjelasan, digambar
dengan skala sama dengan denahnya.

1.4.4

Gambar Konstruksi Beton : menggambar konstruksi beton dilakukan apabila


bangunan tersebut adalah bangunan bertingkat.
Pada konstruksi beton
diuraikan tentang sloof, kolom, balok serta plat lantai dan tangga beton.
Sloof Beton, lazimnya terbuat dari beton bertulang dan letaknya di atas fondasi, baik
fondasi itu berupa pasangan batu kali atau fondasi telapak (footplate).

Kolom Beton, pada umumnya kolombeton tidak hanya menerima beban aksial
tekan, tapi juga momen. Berdasarkan bentuk dan komposisi material yang umum
digunakan, maka kolombertulang dapat dibagi dalam beberapa type berikut :
1. Kolom empat persegi dengan tulangan longitudinal dan tulangan pengikat
lateral / sengkang. Bentuk penampang kolom bisa berupa bujur sangkar atau
berupa empat persegi panjang. Kolom dengan bentuk empat persegi ini
merupakan bentuk yang paling banyak digunakan, mengingat pembuatannya yang
lebih mudah, perencanaannya yang relatif lebih sederhana serta penggunaan
Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

tulangan longitudinal yang lebih efektif (jika ada beban momen lentur) dari type
lainnya.
2. Kolom bulat dengan tulangan longitudinal dan tulangan pengikat spiral atau
tulangan pengikat lateral. Kolom ini mempunyai bentuk yag lebih bagus
dibanding bentuk yang pertama di atas, namun pembuatannya lebih sulit dan
penggunaan tulangan longitudinalnya kurang efektif (jika ada beban momen
lentur) dibandingkan dari type yang pertama di atas.
3. Kolom Komposit, pada jenis kolom ini, digunakan profil baja sebagai
pemikul lentur pada kolom. Selain itu tulangan longitudial dan tulangan
pengikat juga ditambahkan bila perlu. Bentuk ini biasanya digunakan, apabila
jika hanya menggunakan kolombertulang biasa diperoleh ukuran yang sangat
besar karena bebannya yang cukup besar, dan disisi lain diharapkan ukuran
kolom tidak terlalu besar.
Berdasarkan kelangsingannya, kolom dapat dibagi atas : Kolom Pendek (dimana
masalah tekuk tidak perlu menjadi perhatian dalam merencanakan kolom karena
pengaruhnya cukup kecil). Kolom Langsing (dimana masalah tekuk perlu
diperhitungkan dalam merencanakan kolom).
Balok Beton bertulang : Balok direncanakan untuk dapat menahan
tegangan tekan dan tegangan tarik yang diakibatkan oleh beban lentur
yang bekerja pada balok tersebut. Mengingat karakteristik yang
dimiliki oleh beton, dimana beton kuat terhadap tegangan tekan tetapi
kurang mampu menahan tegangan tarik, maka beton diperkuat
dengan tulangan baja pada daerah terjadinya tegangan tarik.
Penulangan balok beton harus dilakukan dengan cermat, agar balok
mempunyai kemampuan yang baik untuk menahan gaya lentur yang
bekerja. Selain gaya lentur hal-hal yang harus diperhatikan dalam
perencanaan balok beton adalah kapasitas geser, defleks , retak dan
panjang penyaluran sesuai dengan persyaratan.
Plat Lantai dari beton bertulang : Komponen lantai atau atap
bangunan gedung struktur beton bertulang dapat berupa pelat dengan
seluruh beban yang didukung langsung dilimpahkan ke kolom dan
selanjutnya ke pondasi bangunan. Namun, bentangan struktur pelat
demikian tidak dapat panjang karena pada ketebalan tertentu
(termasuk berat sendiri) menghasilkan struktur yang tidak hemat dan
praktis. Oleh karena itu, telah banyak dikembangkan jenis sistem
struktur pelat yang bertujuan untuk memperoleh bentangan sepanjang
mungkin dengan masalah beban mati sekecil mungkin. Salah satu di
antaranya sistem balok induk dan balok anak terdiri dari pelat yang

Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

bertumpu pada balok anak dan membentuk rangka dengan balok


induk serta kolom sebagai penopang struktur keseluruhan.

Tangga Beton bertulang : Membuat tangga disamping keindahan perlu


diperhatikan segi - segi teknisnya, harus diperhatikan juga kemudahan, rasa aman,
bagi orang yang melaluinya. Salah satumua adalah tangga dari konstruksi beton
bertulang dimana konstruksinya kuat dan awet, tidak cepat rusak, dapat berumur
panjang, bahan tahan api. Dapat dipasang di bangunan umum atau bangunan
tingkat rendah atau sampai dengan 4 (empat) lantai.
1.4.5

Gambar Rencana Atap : menggambarkan bentuk atap, letak kuda-kuda, balok


gording, usuk, reng garis bubungan, jurai, skala sama dengan denahnya tetapi
dapat juga dibuat gambar penjelas atau gambar detail.

1.4.6

Gambar Rencana Plafon: menggambarkan pembagian petak-petak dari


plafonnya, setiap ruangan boleh berbeda sesuai keinginan. Rangka plafon
digambarkan lengkap dengan balok induk, balok pembagi dan ukuran kayu yang
digunakan, skala sam adengan denahnya.

1.4.7

Gambar Detail : menunjukan detail dari setiap gambar yang dibutuhkan


digambarkan detailnya umumnya adalah :
- Detail pondasi : menggambarkan/menjelaskan bentuk potongan melintang dan
ukurannya serta kedalaman pondasi yang dipakai.
- Detail Kuda-kuda : menggambarkan/menjelaskan bentuk kuda-kuda yang
digunakan dan menjelaskan sambungan-sambungannya, ukuran kayu yang
digunakan ditulis jelas dan lengkap, skalanya digunakan disesuaikan.
- Detail plafon : menggambarkan/menjelaskan bentuk dan ketinggian plafon,
sambungan kayu penggantung dan ukurannya ditulis lengkap dan diberi
penjelasan secukupnya, skala yang digunakan disesuaikan.
- Detail Kusen : menggambarkan/menjelaskan semua bentuk kusen pintu dan
jendela yang digunakan harus digambar ukuran kusen dan kayu yang digunakan
ditulis jelas dan lengkap, apabila ada sambungan kusen digambarkan/di detail
lagi, skala yang digunakan disesuaikan.
- Detail Sanitasi : menggambarkan potongan melintang dan tampak atas dari
letak letak kran, juga letak letak lobang buangan air kotor dan kamar mandi, Wc,
dapur bak cuci serta buangan air lainnya, letak bak control, bak penangkap
lemak, septictank dan oeresaoannya digambar dan jaraknya jelas, skala gambar
sama dengan denah.

Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

- Detail Bangunan lainnya yang di anggap penting memerlukan penggambaran


khusus.
1.4.8 GAMBAR SITUASI : Menggunakan bentuk dari tanahnya, ukuran bangunannya,
letak terhadap suatu jalan yang ada di sekitarnya nama jalannya ditulis, denah
bangunandiatas tanah tersebut dihitamkan diberi mata angin (umumnya mata
angina rah utara) dengan skala .. atau lebih.

1.5 Gambar Kerja


Gambar yang dikerjakan adalah gambar Bangunan Rumah Tinggal Bertingkat dengan
Type 126/168. Gambar ini adalah Uji Kopetensi pelajar produktif ( Pelajar Kejuruan ) yang
diberikan sekolah dan disetujui oleh pihak industri.

1.6 Proses Pengerjaan


Langkah kerja untuk menyelesaikan pengerjaan yang akan dikerjakan
1.

Membuat draf pada kertas gambar berupa sketsa denah tampak dan potongan
( gambar pra rencana ).

2.

Membuat gambar pada kertas gambar berupa gambar rencana potongan dan gambar
detail.

3.

Meninta gambar pada kertas kalkir dengan Rapido.

4.

Membuat gambar persfektif dari Bangunan tersebut.

5.

Membuat gambar denah, potongan, tampak muka, pada program Autocad dan
mencetaknya pada kertas A4.

6.

Menghitung volume pekerjaan berdasarkan gambar yang ada

7.

Menghitung harga satuan/mencari harga satuan pekerjaan berdasarkan harga satuan di


pasaran dan analisa harga.

8.

Menghitung RAB berdasarkan volume dan harga satuan pekerjaan untuk setiap jenis
pekerjaan.

9.

Membuat rekapitulasi RAB.

10.

Mencetak gambar dan membuat laporan Pengujian Proyek Tugas Akhir yang
dibimbing oleh guru pembimbing.

Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

11.

Mempresentasikan hasil produk yang dikerjakan

1.7 Hasil Yang Dicapai


Hasil yang dicapai pada pekerjaan ini yaitu siswa dapat menyelesaikan Tugas Uji
Kompetensi yang diberikan oleh pihak sekolah dan disetujui oleh pihak industri yaitu Gambar
Bangunan Rumah Tinggal Bertingkat dengan luas, serta dapat mengerjakan RAB ( Rencana
Anggaran Biaya ).

1.8 Faktor Pendukung dan Penghambat


Faktor pendukung dari pengerjaan tugas gambar ini yaitu:
1. Fasilitas memadai
2. Ruangan Sejuk
3. Adanya Guru pembimbibng
Faktor penghambat dari pengerjaan ini adalah:
1. Waktunya Kurang
2. Faktor kekurangan kemampuan dalam menguasai ilmu arsitek
3. Tidak dapat dikerjakan diluar jadwal yang ada

1.9. WAKTU PELAKSANAAN


Waktu pelaksanaan tugas akhir dimulai dari tanggal 06 Jamuari s/d 24 Februari 2014 dimulai
dari pembuatan proposal, membuat Gambar Bestek Rumah Tinggal Bertingkat Type 126/168,
membuat Gambar Perspektif Interior & Eksterior Rumah Tinggal

Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

BAB II
PENGETAHUAN TENTANG BANGUNAN GEDUNG

2.1 MEMBUAT GAMBAR RENCANA


2.1.1. Membuat Proyeksi Bangunan
Uraian pada bagian ini merupakan uraian umum mengenai gambar proyeksi bangunan.
Gambar proyeksi yang diuraikan adalah gambar proyeksi perspektif. Untuk dasar-dasar dari
menggambar proyeksi dapat dilihat dan dipelajari dalam buku-buku dasar menggambar teknik
bangunan. Menggambar proyeksi perspektif adalah salah satu cara pengungkapan ide/gagasan
atau imajinasi yang sangat natural (dalam arti sesuai dengan kemampuan pandangan mata) dan
mudah dimengerti oleh pemberi tugas atau orang lain yang bukan ahli bangunan/arsitek. Hal
tersebut disebabkan gambar proyeksi perspektif memperlihatkan rencana ruang-ruang (space)
dan massa bangunan dalam bentuk tiga dimensi. Untuk dapat membuat gambar proyeksi
perspektif diperlukan pedoman gambar kerja/bestek berupa : gambar denah, potongan melintang,
potongan memanjang, tampak depan, samping kiri, dan kanan dengan skala yang benar. Dengan
kemampuan dan kemahiran menerapkan skala pada gambar denah, potongan, dan tampak secara
proyeksi perspektif, akan diperoleh gambar proyeksi perspektif yang mendekati realita/kenyataan
pandangan terhadap rencana bangunan sebenarnya. Pembuatan gambar proyeksi perspektif
terdiri dari dua sudut pandang yaitu:
1. Gambar proyeksi perspektif menggunakan dua titik lenyap setinggi mata orang (ibarat
orang memotret dengan berdiri tegak).

Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

Gambar proyeksi perspektif model ini sering digunakan para arsitek untuk menggambar
proyeksi perspektif karena objek bangunannya tidak terlalu besar dan menampakkan
bentuk bangunan tiga dimensi dengan jelas.
2.

Pengambilan gambar perspektif menggunakan dua titik lenyap dengan mata burung
(bird eye). Gambar proyeksi perspektif dengan model ini dilakukan bila objek
bangunannya besar sekali, dan bentuk bangunan akan tampak semuanya tetapi
presentasenya lebih banyak terlihat bagian atap bangunan (ibarat orang memotret dengan
memanjat pohon yang tinggi atau naik di atas menara). Model proyeksi perspektif ini
jarang digunakan para arsitek karena tidak dapat menampakan gambar bangunan dengan
jelas.

2.1.2. MENGGAMBAR SKETSA


Gambar sketsa adalah pembuatan gambar tanpa melalui alat bantu menggambar yang
biasa digunakan, yaitu penggaris. Alat bantu yang digunakan dalam gambar sketsa adalah
imajinasi dan penalaran pandangan mata. Gambar sketsa sering digunakan oleh para arsitek
dalam merencanakan bangunan. Yang sering digunakan adalah sketsa untuk merencanakan
interior dan eksterior bangunan. Gambar sketsa juga sering digunakan untuk menggambar
proyeksi perspektif. Gambar tersebut dihasilkan tanpa melalui bantuan gambar denah, potongan,
dan tampak. Dasar yang digunakan dalam menggambar sketsa proyeksi perspektif baik interior
maupun eksterior adalah imajinasi dan penalaran pandangan mata yang cekatan dan kuat dalam
alam pikiran seseorang. Gagasan tentang rancangan bentuk rumah/bangunan sudah tergambar
secara menyeluruh dalam imajinasi dan penalaran. Bila hasil sketsa tersebut akan diterapkan
dalam pembuatan bangunan, maka dari gambar sketsa yang dihasilkan tersebut baru dibuat
gambar rencana secara lengkap yang meliputi denah, potongan, dan tampak .

gambar I-1, Gambar Proyeksi Perspektif Rumah Tinggal


Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

10

Gambar I-2, Gambar Sketsa Bangunan dengan pensil.

I-3, Gambar Sketsa Bangunan dengan warna.

2.1.3

MEMBUAT GAMBAR KERJA DAN DAFTAR KOMPONEN


Gambar kerja merupakan dasar bagi pelaksana untuk melakukan pekerjaan bangunan
di lapangan. Gambar kerja didasarkan dari gambar konstruksi yang memuat detail-detail
dari setiap komponen pekerjaan bangunan. Beberapa komponen yang gambar kerja
adalah:
1. Gambar Pondasi
2. Gmabar penulangan beton (sloof, kolom, dan ring balok)
3. Gambar dinding dan plesteran
4. Gambar kusen (pintu dan jendela) beserta daunnya

Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

11

5.
6.
7.
8.

Gambar kuda-kuda dan atap


Gambar plafon
Gambar instalasi air dan plumbing
Gambar instalasi listrik
Untuk memahami lebih lanjut tentang gambar kerja, maka disarankan untuk
mempelajarinya pada buku-buku menggambar konstruksi bangunan gedung.

Gambar I-4, Gambar Kerja Hubungan Sloof, Kolom, dan Ring Balok

Gambar I-5, Gambar Kerja Detail Hubungan Plafon dan Bentuk Pondasi
2.1.4 MEMBACA GAMBAR KONTRUKSI
Gambar konstruksi untuk merencanakan dan membuat suatu bangunan terdiri
atas; gambar denah, gambar potongan, dan gambar tampak.
Gambar konstruksi untuk merencanakan dan membuat suatu bangunan terdiri atas;
gambar
denah, gambar potongan,
dan gambar tampak.
1.

GAMBAR
DENAH
Denah

Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

12

merupakan salah satu bagian terpenting dari suatu gambar konstruksi. Denah berasal
dari kata latin planum yang berarti dasar. Lebih jauh diartikan sebagai lantai atau
tempat dimana kita berpijak. Gambar denah sebenarnya adalah gambar potongan
suatu bangunan dalam bidang datar dengan ketinggian antara 80100 cm di atas
lantai normal (lantai yang mempunyai ketinggian dari titik duga 0.00). Tujuan
pembuatan gambar denah adalah untuk menjelaskan ruang-ruang tiga dimensional
yang direncanakan, baik dari segi hubungan maupun fungsinya. Oleh sebab itu, pada
gambar denah memuat batas-batas ruang, arah dari membukanya pintu/jendela,
notasi-notasi ketinggian lantai. Gambar denah tersebut informatif bila saat
dilihat/dibaca dapat dirasakan dimensi dan keleluasaan ruang serta dapat mengenal
fungsi ruang.

Gambar IGambar
Denah

6,

2.GAMBAR POTONGAN
Gambar potongan adalah gambar bangunan yang diproyeksikan pada bidang
vertikal dan posisinya diambil pada tempat-tempat tertentu, terutama adalah duga
lantai yang negatif (turun). Gambar potongan menunjukkan semua bahan-bahan, baik
eksterior maupun interior yang akan digunakan dan dilengkapi dengan petunjukpetunjuk yang merupakan kunci dari system bangunan tersebut, seperti bagian-bagian
mekanikal, plumbing dan sebagainya. Fungsi dari gambar potongan adalah
menunjukan proporsi ruang Interior dan penyelesaiannya. Gambar potongan terdiri
atas potongan melintang dan memanjang.
Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

13

Gambar I,7,GambarPotonganMelintang

Gambar I-8, Gambar


Potongan Memanjang

2.2
.Gambar
Tampak

Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

14

Gambar proyeksi orthogonal, sehingga secara grafis terlihat sebagai gambar dua
dimensi yang datar.Gambar tampak terdiri atas empat sisi pandang, yaitu tampak muka,
samping kiri, samping kanan dan belakang.

Gambar tampak harus memperlihatkan :


A.Karakter dari bangunan itu sendiri
B.Proporsi dan skala terhadap manusia (pemakaiannya)
C.Segi-segi lain yang menyangkut perihal ekspresi keindahan serta
Hubungannya dengan gambar denah dan gambar potongan yang memperlihatkan
konstruksinya.

Gambar I-9,
Gambar Tampak
Muka

Gambar I-9, Gambar Tampak Depan

Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

15

Gambar I-10, Gambar Tampak Samping Kiri

Gambar
I-11, Gambar Tampak Samping Kanan

Gambar I-12,
Tampak
Belakang

Gambar

Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

16

Gambar I-12, Gambar Tampak Belakang

2.3 Gambar Rencana


Gambar denah, potongan, dan tampak biasanya disatukan dalam satu kertas gambar sebagai satu
kesatuan dari gambar rencana bangunan. Hal tersebut merupakan merupakan dasar dari
pelaksanaan pekerjaan bangunan. Selain itu, keberadaan gambar-gambar tersebut diperlukan
dalam mengurus Ijin Mendirikan Bangunan (IMB).

Gambar I-13, Gambar Rencana

2. Perangkat Lunak
Menggambar Dengan Perangkat Lunak
Seirng dengan lajunya perkembangan informasi dan teknologi, saat ini hampir semua bidang
pekerjaan memanfaatkan komputer sebagai alat bantu. Demikian pula dalam bidang teknik,
perangkat lunak komputer sangat dibutuhkan untuk mempercepat proses dan mendapatkan hasil
pekerjaan yang akurat. Tuntutan dunia usaha/dunia industri yang selalu berkembang dan
persaingan dalam produk dan jasa menciptakan peluang munculnya teknologi baru untuk
memenuhi kebutuhan tersebut. Suatu perusahaan pembuat perangkat lunak di Amerika,
AUTODESK telah menciptakan perangkat lunak untuk membantu perancangan yaitu Computer
Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

17

Aided Design (CAD). Perangkat lunak tersebut adalah AUTOCAD, yang saat ini telah banyak
digunakan dalam berbagai bidang teknik, antara lain gambar Arsitektur, Mesin, Automotif,
Survai dan Pemetaan dan sebagainya.
Dewasa ini AutoCAD adalah salah satu dari perangkat lunak CAD yang terbanyak digunakan
oleh Dunia Usaha/Dunia Industri maupun perorangan. Hal ini disebabkan karena perangkat
lunak ini menawarkan berbagai kemudahan dalam menggambar, baik gambar 2 dimensi maupun
3 dimensi secara akurat dan memiliki sekian banyak fasilitas untuk mempercepat proses
menggambar. Selain itu karena AutoCAD adalah perangkat lunak CAD yang pertama dan yang
dapat dijalankan pada PC (Personal Computer). AutoCAD telah dijadikan standar perangkat
lunak untuk IBM PC, sehingga hardware-hardware penunjangnya (Plotter, Digitiser dan lainlain) selalu menyediakan driver untuk AutoCAD. Dan sekarang telah banyak dibuat perangkat
lunak pembantunya (Third Party Software), yang menjadikan fungsi AutoCAD lebih spesifik
dengan bidang teknik tertentu.
Salah satu perusahaan pembuat perangkat lunak pembantu AutoCAD yang selalu mengikuti
perkembangan AutoCAD adalah SOFTDESK, produknya antara lain adalah perangkat lunak
pembantu AutoCAD untuk pembuatan gambar Arsitektur dalam modul Arsitektural, Konstruksi
Dalam Modul Struktural, dan Modul Civil Survey untuk pembuatan peta kontur. Perangkatperangkat lunak tersebut dijalankan didalam AutoCAD dan masih banyak lagi Third Party
Software yang telah beredar dipasaran.
Dari pertama dikeluarkan AutoCAD Release 1, Desmber 1982 Release 12, Juni 1992 , Release
13 , Desember 1995 hingga sekarang Release 2008, telah banyak memberikan kontribusinya
terhadap perkembangan rancang bangun bidang teknik, maka sudah menjadi kebutuhan kita
dalam bidang pekerjaan teknik sekaligus untuk mengantisipasi tuntutan dunia usaha dan dunia
industri saat ini. Dalam buku ini akan banyak digunakan perintah standar yang memungkinkan
bila ada perkembangan baru lagi tidak terlalu kesulitan untuk mengikutinya, karena pada
dasarnya perintah dasarnya antara release awal dan terakhir sama saja, hanya untuk versi baru
ditambah kemudahan-kemudahan dalam pengoperasiannya.
Kini program AutoCAD tampil dengan sistem full windows, hal ini menyebabkan semakin
mudahnya pengguna untuk menggunakan program AutoCAD, sekalipun bagi pemula yang baru
saat ini mengenal AutoCAD karena adanya icon-icon/tool bar yang mewakili suatu perintah,
pada umumnya akan lebih mudah mengingat daripada harus mengetikan banyak perintah. Pada
dasarnya perintah-perintah pada program AutoCAD dikelompokkan menjadi 3, yaitu perintahperintah gambar, perintah-perintah edit/modifikasi dan perintah-perintah bantu/ utilitas. Tidak
semua perintah divisualisasikan dengan icon, tetapi pada umumnya untuk perintahprintah yang
sangat sering digunakan disediakan icon-nya.
Berdasarkan pengalaman dari beberapa pelatihan yang telah dilaksanakan, metode
penggabungan 3 kelompok perintah sekaligus melalui suatu job, lebih efektif daripada
menguraikan 3 perintah tersebut secara parsial. Karena itu dalam buku ini akan terjadi gabungan
antara perintah parsial dan perintah gabungan menjadi satu kesatuan. Untuk itu job atau tugas
latihan disusun berdasarkan tingkat yang sederhana bertahap ke tingkat yang lebih rumit.

Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

18

AUTOCAD
AutoCad adalah software yang berguna untuk mendesain sebuah gedung 2 dimensi / 3
dimensi .AutoCAD adalah suatu sofware yang dikembangkan oleh Autodesk. AutoCAD adalah
salah satu software yang paling banyak digunakan di Dunia.
AutoCAD ini biasanya sering digunakan oleh seorang Insinyur, Arsitek, Insinyur Mesin, Desain
Interior/eksterior dll.
AutoCAD memiliki banyak versi-versi hingga sekarang versi terbaru dari AutoCAD yaitu
AutoCAD 2013.
Dasar-Dasar AutoCAD
Untuk mengoperasikan/menjalankan program AutoCAD, langkah pertama adalah klik Icon
AutoCAD. Maka akan muncul jendela AutoCAD seperti dibawah ini:

Gambar.1 Workspaces
Pada jendela AutoCAD terdapat 2 pilihan yaitu:

3D Modelling (digunakan apabila kita bekerja/menggunakan pandangan 3D)

AutoCAD Classic (digunakan apabila kita bekerja/menggunakan pandangan 2D)

Apabila kita pilih 3D Modelling, maka area gambar pada AutoCAD akan tampak seperti gambar
dibawah ini:
Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

19

Gambar.2 View 3D
Sedangkan apabila kita pilih AutoCAD Classic, maka gambarnya seperti dibawah ini:

Gambar.3 View 2D
Dari 2 gambar terlihat perbedaan pada UCS dan Crosshair-nya, pada 3D View terdapat 3 garis
sumbu (X,Y,Z) dan pada 2D View hanya 2 garis sumbu (X,Y). Sumbu Z pada 2D View terletak
diantara garis perpotongan antara sumbu X dan sumbu Y (garis horisontal sejajar dengan sumbu
X dan Y dan terletak 900 terhadap sumbu X dan Y). Setelah kita pilih salah satunya, langkah
selanjutnya pilih OK. Kemudian akan muncul kotak New Features Workshop. Terdapat 3 pilihan
pada kotak features tersebut. Kalau dipilih Yes maka akan diperlihatkan demo atau tutorial cara

Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

20

pembuatan 2D/3D (lebih lengkapnya dapat dilihat pada menu Help), dan apabila kita pilih
Maybe Later maka akan muncul display AutoCAD seperti dibawah ini:

Gambar.4 Jendela Pada AutoCAD


Pada jendela AutoCAD diatas terdapat beberapa menu yang terdapat dalam AutoCAD.
Keterangan dari menu-menu tersebut adalah:

Menu Bar :Berisi tentang perintah-perintah dalam AutoCAD selain Toolbar.

Menu Toolbar :Tombol-tombol berisi perintah dari AutoCAD dan ditampilkan dalam
bentuk symbol/icon

Crosshair :Sebagai alat navigasi di AutoCAD (kursor).

UCS Icon :User Coordinat System yaitu sistem koordinat yang dipakai oleh autocad
dengan sumbu (X,Y) pada 2D dan sumbu (X,Y,Z) pada 3D.

Command Line :Merupakan baris perintah dari AutoCAD, yang berfungsi untuk
memasukkan perintah perintah AutoCAD, seperti LINE, CIRCLE, RECTANGLE dan
sebagainya.

Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

21

Display :Tempat untuk menampilkan gambar, melakukan penggambaran dan pengeditan


gambar.

Fungsi Tombol Keyboard pada AutoCAD


Pada keyboard terdapat beberapa fungsi yang dipakai pada saat pengoperasian AutoCAD.
Beberapa fungsi tombol tersebut antara lain:

Esc :Berfungsi untuk membatalkan perintah

F1 :Berfungsi untuk memberikan bantuan dari perintah AutoCAD.

F2 :Berfungsi untuk menampilkan jendela AutoCAD Text Window, dimana pada


AutoCAD Text Window kita dapat melihat history dari perintah dalam pembuatan sebuah
gambar.

F3 :Berfungsi untuk mengaktifkan dan menonaktifkan Osnap dari AutoCAD

F4 :Berfungsi untuk mengaktifkan dan menonaktifkan Tablet dari AutoCAD

F5 :Berfungsi untuk merubah bidang gambar menjadi posisi Isometric

F6 :Berfungsi untuk mengaktifkan dan menonaktifkan Coordinat dari AutoCAD

F7 :Berfungsi untuk menampilkan dan menghilangkan Grid pada display AutoCAD

F8 :Berfungsi untuk mengaktifkan atau menonaktifkan fungsi modus Orthogonal dari


AutoCAD. Jika modus Orthogonal aktif, maka pergerakan kursor ketika menggunakan
perintah AutoCAD hanya akan bergerak secara vertikal dan horisontal.

F9 :Berfungsi untuk mengaktifkan dan menonaktifkan Snap dari AutoCAD

F10 :Berfungsi untuk mengaktifkan dan menonaktifkan Polar dari AutoCAD

F11 :Berfungsi untuk mengaktifkan dan menonaktifkan Object Snap Tracking (OTRACT)
dari AutoCAD

F12 :Berfungsi untuk mengaktifkan dan menonaktifkan Dynamic Input (DYN) dari
AutoCAD

Enter :Berfungsi untuk menyetujui perintah yang ditulis dari AutoCAD

Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

22

Space Bar :Berfungsi untuk menyetujui perintah yang ditulis dari AutoCAD

KODE KETIK / PERINTAH / FUNGSI


E = ERASE (Menghapus)
CO = COPY (Mengcopy)
MI = MIRROR (Mencerminkan object menjadi object baru dg posisi terbalik)
O = OFFSET (Menciptakan suatu object gambar yang sejajar dan menyerupai)
AR = ARRAY (Memperbanyak suatu object secara vertikal dan horizontal)
M = MOVE (Memindahkan posisi object)
RO = ROTATE (Memutar gambar)
SC = SCALE (Membuat Skala Gambar)
S = STRETCH (Memperpanjang object / garis)
TR = TRIM (Memotong)
EX = EXTEND (Memperpanjang object garis ke object lain)
BR = BREAK (Memotong garis polyline sesuai yang kita kehendaki)
J = JOINT (Menyambung antara 2 garis menjadi satu kesatuan (polyline))
CHA = CHAMFER (Memotong miring garis yang berpotongan)
F = FILLET (Menyambung antara 2 garis yang berbeda sudut)
X = EXPLODE (Memisahkan Object Polyline)
LEN = LENGTHEN (Memotong garis polyline sesuai yang kita kehendaki)
DLI = DIMLINEAR (Membuat Dimensi horizontal dan vertikal)
DOR = DIMORDINATE (Membuat Dimensi Koordinat)
DRA = DIMRADIUS (Membuat dimensi sudut derajat )
DDI = DIMDIAMETER (Membuat Lingkaran sesuai diameter yang dikehendaki)
DCO = DIMCONTINUE (Meneruskan Dimensi)
DCE = DIMCENTER (Membuat dimensi, dimulai dari center / tengah)
DED = DIMEDIT (Mengedit dimensi DIMTED *DIMTEDIT Mengubah posisi tulisan dimensi)
D = DIMSTYLE (Memodifikasi bentuk dimensi)
LT = LINETYPE (Tipe2 garis)
LA = LAYER (Susunan Nama dan jenis2 garis)
DI = DIST (Mengetahui Jarak)
AA = AREA (Mengetahui Luasan suatu area)
LS / LI = LIST (Mengetahui Luasan Area)
MASSPROP = MASS PROPERTY Menyambung antara 2 garis menjadi satu kesatuan (polyline)
SOLID EDITING :
KODE KETIK / PERINTAH / FUNGSI
UNI = UNION (Menggabungkan dua Object yang bersinggungan)
SU = SUBTRACT (Memotong dua object yang bersinggungan (bag.luar object) )
IN = INTERSECT Memotong dua object yang bersinggungan (bag.dalam object))
EXT = EXTRUDE Membuat object polyline dua dimensi menjadi tiga dimensi
Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

23

DRAW :
KODE KETIK / PERINTAH / FUNGSI
L = LINE (Membuat Garis)
PL = PLINE (Membuat garis yang menyatu)
POL = POLYGON (Perintah untuk membuat gambar segi banyak)
A = ARC (Membuat Garis melingkar)
C = CIRCLE (Membuat lingkaran)
SPL = SPLINE (Membuat garis melengkung)
EL = ELLIPSE (Membuat lingkaran bentuk elips)
PO = POINT (Membuat point / titik koordinat)
H = HATCH (Jenis2 tekstur permukaan suatu bidang)
REG = REGION (Menampilkan gambar / object)
REC = RECTANGLE (Membuat kotak persegi)
ML = MLINE (Membuat garis sekaligus dua sejajar)
DO = DONUT (Membuat lingkaran)
HE = HATCHEDIT (Mengedit tekstur permukaan MT *MTEXT Membuat teks / nama gambar)
PE = PEDIT (Perintah mengubah garis patah menjadi melengkung)
SPE = SPLINEDIT (Mengedit garis lengkung spline)
ED = DDEDIT (Mengedit teks)
STANDART :
KODE KETIK / PERINTAH / FUNGSI
MA = MATCHPROP (Perintah untuk menyamakan layer suatu object)
B = BLOCK (Membuat group gambar)
P = PAN (Menggeser layar object)
Z = ZOOM (Memperbesar view object)
RE = REGEN (refresh object)
REA = REGENALL (refresh object secara keseluruhan)
I = INSERT (memasukkan object lain kedalam format dwg (autocad))
PU = PURGE (menghapus file - file tidak terpakai / rusak yang berada dalam object)
TO = TOOLBAR (Icon - icon dalam layar autocad)
OS = OSNAP (menentukan koordinat object)
OP = OPTIONS (penyusunan layar sebelum menggambar)
DIV = DIVIDE( Memotong garis)

Toolbar AutoCAD
Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

24

Dalam program AutoCAD terdapat beberapa Toolbar untuk melakukan perintah-perintah dalam
proses pengerjaan suatu gambar. Toolbar-toolbar tersebut dapat kita lihat pada Menubar atau
Menu Toolbar.
Toolbar-toolbar tersebut antara lain:
Standard
Dalam Toolbar Standard terdapat beberapa icon standar yang sangat penting untuk memulai
suatu perkerjaan, membuka gambar ataupun menyimpannya, seperti: New, Open, Save, Print dan
lain-lain.

Gambar.5 Toolbar Standard Pada AutoCAD


Styles
Dalam Toolbar Styles terdapat beberapa perintah untuk mengubah Text, Dimension dan Table

Gambar.6 Toolbar Styles Pada AutoCAD


Workspaces
Toolbar Workspaces untuk mengganti display pada AutoCAD. Terdapat 2 pilihan yaitu untuk 2D
dan 3D.

Gambar.7 Toolbar Workspaces Pada AutoCAD


Layers
Toolbar Layer untuk mengganti tipe garis, tebal garis, warna garis, dan juga untuk mengunci
garis ataupun menyembunyikan garis sesuai dengan yang diinginkan.

Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

25

Gambar.8 Toolbar Layers Pada AutoCAD


Properties
Toolbar properties fungsinya sama dengan dengan pada Toolbar layers

Gambar.9 Toolbar Propertiess Pada AutoCAD


Insert
Toolbar insert terdapat beberapa icon antara lain untuk mengambil attach gambar dalam format
dwg, dwf, bmp, wmf, jpg dan lain-lain

Gambar.10 Toolbar Insert Pada AutoCAD


Draw
Toolbar Draw terdapat beberapa perintah untuk membuat suatu garis, lingkaran, bujur sangkar
dan lain-lain

Gambar.11 Toolbar Draw Pada AutoCAD


Modify
Pada Toolbar Modify terdapat beberapa icon perintah dalam AutoCAD untuk menghapus,
mengkopi, membuat 2 garis sejajar dan lain-lain

Gambar.12 Toolbar Modify Pada AutoCAD


Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

26

Dimension
Toolbar Dimension digunakan untuk membuat suatu dimensi pada AutoCAD

Gambar.13 Toolbar Dimension Pada AutoCAD


Orbit
Toolbar Orbit digunakan untuk memutar pandangan dari segala sudut untuk melihat suatu
gambar 3D tetapi objek tersebut tidak bergerak/diam. Jadi objeknya yang diam, tetapi pandangan
yang bergerak.

Gambar.14 Toolbar Orbit Pada AutoCAD


Object Snap
Toolbar Object Snap terdapat beberapa icon seperti ENDPOINT, MIDPOINT, INTERSECTION
dan lain. Digunakan apa bila kita akan membuat 2 garis yang bersinggungan.

Gambar.15 Toolbar Object Snap Pada AutoCAD


Modeling
Toolbar Modeling digunakan sebagai perintah untuk membuat 3D pada AutoCAD. Dapat diliat
riilnya apabila kita mengunakan View 3D.

Gambar.16 Toolbar Modeling Pada AutoCAD


Solid Editing
Toolbar Solid Editing dignakan untuk mengedit objek solid pada AutoCAD

Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

27

Gambar.17 Toolbar Solid Editing Pada AutoCAD


Visual Styles
Toolbar Visual Styles digunakan apabila kita ingin melihat gambar 3D secara tembus pandang
ataupun tidak. Ingat Visual Style hanya berlaku untuk gambar 3D dan tidak untuk 2D.

Gambar.18 Toolbar Visual Styles Pada AutoCAD


UCS
UCS digunakan untuk merubah sumbu X,Y,Z sesuai dengan yang kita inginkan, sumbu UCS
terletak pada bagian sebelah pojok kiri paling bawah

Gambar.19 Toolbar UCS Pada AutoCAD


Text
Toolbar Text digunakan untuk membuat Text pada perintah AutoCAD

Gambar.20 Toolbar Text Pada AutoCAD


View
Toolbar View digunakan untuk melihat pandang objek dari depan, belakang, samping kanankiri, atas-bawah dan pandangan isometrik

Gambar.21 Toolbar View Pada AutoCAD


Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

28

Zoom
Toolbar Zoom digunakan untuk membesarkan dan mengecilkan pandangan terhadap objek,
sehingga kita bias melihat objek tersebut tampak lebih besar ataupun kecil.

Gambar.22 Toolbar Zoom Pada AutoCAD


3. Konstruksi Beton

BAB I : TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI BETON


ABSTRAK
Pembangunan dibidang struktur dewasa ini mengalami kemajuan yang
sangat pesat. Baik pada pembangunan perumahan, gedung-gedung,
jembatan, bendungan, jalan raya, pelabuhan, bandara dan sebagainya.
Beton merupakan salah satu pilihan sebagai bahan struktur dalam konstruksi
bangunan selain kayu dan logam.
Beton diminati karena banyak memilikin kelebihan-kelebihan dibandingkan
dengan bahan lainnya. Beberapa diantaranya adalah harganya relatif murah,
mempunyai kekuatan tekan yang besar, tahan lama, tahan terhadap api,
bahan baku mudah didapat dan tidak mengalami pembusukan.
Hal lain yang mendasari pemilihan dan penggunaan beton sebagai bahan
konstruksi adalah faktor efektifitas dan tingkat efisiensinya. Secara umum
bahan pengisis (filler) beton terbuat dari bahan-bahan yang mudah
diperoleh, mudah diolah (workability) dan mempunyai keawetan (durability)
serta kekuatan (strenght) yang sangat diperlukan dalam pembangunan
suatu konstruksi.
Beton sendiri merupakan campuran homogen dengan perbandingan
tertentu antara semen,agregat kasar, agregat halus dan air serta ditambah
pula dengan bahan campuran tertentu bila dianggap perlu.
Ada sedikitnya empat proses yang dilakukan dalam pembuatan beton.
Keempat proses ini mempunyai peran sangat penting dan berpengaruh satu
sama lain. Jadi, jika salah satu dari keempat proses mengalami kesalahan
yang fatal. Maka akan mempengaruhi mutu suatu beton yang dibuat.
Keempat proses itu adalah pemilihan bahan-bahan yang akan digunakan
untuk pembuatan beton, menentukan alternatif metode campuran
(komposisi campuran beton), metode pencampuran bahan-bahan beton
hingga tahap pencetakan dan perawatan (curing) beton yang dicetak.
Tahap-tahap ini yang nantinya akan dibahas dalam kesempatan kali ini.
Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

29

Bagaimana cara-cara yang baik dan benar. Serta bagaimana seorang ahli
beton mengkondisikan proyek pekerjaan pembuatan beton yang benar.

Pendahuluan
Sebelum masuk ke penjelasan bagaimana tata cara pembuatan beton yang
baik dan benar. Ada baiknya kita kembali mengingat beberapa prinsip-prinsip
sebuah beton. Apa itu beton serta bagaimana karakteristiknya.
Beton adalah material bahan yang terdiri dari semen, agregat (split dan
pasir), air, serta bahan tambahan (addmixture) baik kimia maupun mineral
jika diperlukan.
Karakteristik beton antara lain :
1. Kuat tekan tinggi.
2. Harga murah.
3. Bahan-bahan penyusun mudah didapat.
4. Mudah diolah.
5. Tahan terhadap api
6. Tahan lama, minimal untuk jangka waktu 30-40 tahun.
7. Tidak mengalami pembususkan.
8. Biaya pemeliharaan rendah.
9. Tahan terhadap temperatur tinggi dan anti-korosi
10.
Kekuatan pada umur 28 hari, minimal 70% dari kekuatan yang
sebenarnya.
Dapat kita lihat bahwa karakteristik dari beton sebagian besar merupakan
kelebihan beton dibandingkan dengan bahan konstruksi lainnya. Kita dapat
ambil poin yang pertama. Beton memiliki kuat tekan yang tinggi.
Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

30

Karakteristik ini sangat tepat jika beton digunakan untuk daerah bangunan
yang mengalami kuat tekan yang besar. Berbeda dengan baja, baja
cenderung kuat terhadap gaya tarik. Namun lemah jika mengalami gaya
tekan.
Beton juga tahan terhadap api. Berbeda dengan kayu (yang tidak tahan api)
hanya mampu menahan api (jika terjadi kecelakaan) tidak lebih dari 1 jam.
Beton mampu menahan api minimal 4 jam sejak api itu mengenai beton.
Dengan pemeliharaan yang rendah, beton menjadi solusi bagi pemilik proyek
yang hanya mempunyai sedikit uang umtuk pemeliharaan. Tidak seperti baja
dan kayu yang membutuhkan biaya pemeliharaan yang besar.
Akan tetapi dalam pemakaiannya dalam pembangunan konstruksi. Sama
seperti bahan material lainnya, beton juga memiliki kekurangan. Kita
mengetahui secara jelas bahwa beton memiliki kuat tekan yang tinggi,
namun kenyataannya bahwa beton sangat lemah terhadap gaya tarik. Untuk
itu dibuatlah beton bertulang dengan tulangan baja yang bukan hanya saja
kuat terhadap tekan namun tarik pula. Atau berat jenis beton yang tinggi
membutuhkan alat berat untuk mengangkut beton (jika proyek tersebut
berskala menengah ke atas).

Beberapa kekurangan beton antara lain:


1. Cenderung lemah terhadap gaya tarik.
2. Jika sudah dibentuk (keras) sukar diubah kembali.
3. Pelaksanaan membutuhkan ketelitian, pengawasan serta etos kerja
yang tinggi.
4. Berat jenis beton tinggi.
5. Daya pantul suara besar.
6. Membutuhkan cetakan sebagai media pembentuk beton.
7. Beton yang sudah jadi tidak bisa didaur ulang.
8. Jika didiamkan akan langsung mengeras. Ini menyulitkan para
kontraktor untuk tetap membuat beton segar. Membutuhkan alat berat
yang mengeluarkan biaya tambahan.

Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

31

Dari sini kita dapat mengambil poin bahwa setiap bahan konstruksi
mempunyai kelebihan dan kekurangan. Dan sebagai salahsatu materi yang
dipelajari di fakultas teknik sipil. Teknologi bahan konstruksi berusaha
mencari metode dan inovasi yang sesuai dengan tuntutan masyarakat.
Pada kesempatan ini yang perlu ditekankan adalah pembuatan beton yang
baik dan benar. Jika kita melakukan pembuatan beton secara baik dan benar.
Maka beton yang dihasilkan adaah baik pula. Karekateristik beton yang baik
yakni:
1. Homogen, artinya semua bahan tercampur dengan baik dan tidak
mengalami segregasi ( pemisahan bahan-bahan penyusun).
2. Strenght, artinya sebuah beton mempunyai kekuatan seperti yang kita
rencanakan. Kelebihan maupun kekurangan keuatan menunjukkan
bahwa ada kesalahan yang kita lakukan. Baik pada pemilihan bahan,
pengaturan komposisi, pencampuran maupun perawatan beton.
3. Durable, keawetan beton juga minimal sesaui dengan apa yang
direncanakan. Biasanya beton mempunyai daya awet hingga 40-50
tahun. Setidaknya beton yang sudah berumur 40 tahun sudah diganti.
Karena kekuatannya akan menurun secara perlahan yang
dikhawatirkan akan mempengaruhi pembagian beban terhadap
struktur bangunan.
4. Economic, harga yang ekonomis bukan berarti harganya murah.
Ekonomis berarti pelaksanaan dan pemakaian beton memenuhi
standar efisiensi dan efektivitas pekerjaan. Kebanyakan akan
menyangkut masalah biaya. Jadi wajar jika beton mempunyai harga
yang lebih murah dibanding bahan konstruksi lainnya.
Yang terakhir adalah bagaimana sifat keefisienan dan keefektivan sebuah
pekerjaan akan menghasilkan beton yang optimum.

Tahap 1 : Pembuatan Beton


Tahap paling awal yang dilaksanakan dalam pembuatan beton adalah
pemilihan bahan-bahan penyusun. Pemilihan bahan-bahan penyusun yang
baik akan menghasikan beton yang baik pula. Lazimnya dalam masyarakat.
Semakin baik maka semakin mahal tidak terlalu berlaku di dalam dunia
beton. Baik juga bisa berarti murah dan baik juga bisa berarti mahal.

Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

32

Tergantung pada permintaan dan trik-trik pekerja di lapangan. Yang


terpenting tidak mengabaikan standar pekejaan.
Bahan-bahan penyusun beton antara lain:
1. Semen Portland, Ada beberapa jenis semen portland yakni :

Semen tipe I, semen biasa umum untuk pembangunan perumahan


massal.

Semen tipe II, tipe semen yang tahan terhadap garam, biasa
digunakan untuk membangun konstruksi di daerah pinggiran pantai.

Semen tipe III, sangat tepat bagi kontraktor yang menginginkan


kekuatan di awal (early high strenght)

Semen tipe IV, tipe yang menginginkan adanya panas yang rendah
untuk memperlambat pengerasan. Biasa dipakai di daerah yang
mempunyai suhu ekstrim.

Semen tipe V, tipe semen yang tahan terhadap sulfat.

1. Agregat adalah butiran mineral yang merupakan hasil disintegrasi alami


batu-batuan atau juga berupa hasil mesin pemecah batu dengan memecah
batu alami. Agregat merupakan salah satu bahan pengisi pada beton, namun
demikian peranan agregat pada beton sangatlah penting. Kandungan
agregat dalam beton kira-kira mencapai 65%-75% dari volume beton.
Agregat sangat berpengaruh terhadap sifat- sifat beton, sehingga pemilihan
agregat merupakan suatu bagian penting dalam pembuatan beton. agregat
dibedakan menjadi dua macam yaitu agregat halus dan agregat kasar yang
didapat secara alami atau buatan.
Untuk menghasilkan beton dengan kekompakan yang baik, diperlukan
gradasi agregat yang baik. Gradasi agregat adalah distribusi ukuran
kekasaran butiran agregat. Gradasi diambil dari hasil pengayakan dengan
lubang ayakan 10 mm, 20 mm, 30 mm dan 40 mm untuk kerikil. Untuk pasir
lubang ayakan 4,8 mm, 2,4 mm, 1,2 mm, 0,6 mm, 0,3 mm dan 0,15 mm.
Penggunaan bahan batuan dalam adukan beton berfungsi :

Menghemat Penggunaan semen Portland,

Menghasilkan kekuatan yang besar pada betonnya,

Mengurangi susut pengerasan,

Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

33

Mencapai susunan pampat beton dengan gradasi beton yang baik,

Mengontrol workability adukan beton dengan gradasi bahan batuan


baik. (Antono, 1995)

1. Air, air yang digunakan pada pembuatan beton ialah yang dapat
diminum. Yang dimaksud di sini adalah air yang memenuhi persyaratan
sebagai berikut :

Tidak mengandung lumpur atau benda melayang lainnya lebih dari 2


gr/ltr,

Tidak mengandung garam-garam yang dapat merusak beton (asam,


zat organik) lebih dari 15 gr/ltr,

Tidak mengandung Klorida (Cl) lebih dari 0,5 gr/ltr,

Tidak mengandung senyawa sulfat lebih dari 1 gr/ltr . (Tjokrodimulyo,


1992)

1. Bahan tambahan mineral kimia, misalnya Superplastisizer atau


Hiperpalstisizer yang dapat memperencer campuran beton dan
pengerasan secara cepat. Silika fume atau nano silika yang dapat
menaikkan kekuatan beton secara signifikan. Fly ash, bahan mineral
yang dapat menggantikan peran semen denga harga yang relatif
terjangkau.
Setelah mengevaluasi apa saja bahan-bahan yang akan digunakan. Maka
perlu adanya pemeriksaan bahan yang dilakukan di labolatorium. Hal ini
menjadi penting karena untuk mengetahui apakah bahan-bahan yang kita
pilih sudah sesuai standar dan dapat digunakan untuk campuran beton.
Standar-standar itu antara lain :
1. ASTM C33; Standar spesifikasi agregat beton.
2. ASTM C40; Standar kadar organik dalam pasir.
3. ASTM C142; Standar kadar lumpur dan lempung dalam agregat.
4. ASTM C29;
5. ASTM C127; BJPA agregat kasar.
6. ASTM C128; BJPA agregat halus.

Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

34

7. ASTM C136;
8. ASTM C192; Membuat dan merawat beton uji di Labolatorium.
9. ASTM C143; test untuk slump dan cemen portland
10.

ASTM C39; Uji kuat tekan beton silinder

11.

BS 882; Batas gradasi untuk agregat halus.

12.
SK SNI T-15-1990-03; Tata cara pembuatan campuran beton
normal.
13.
SK SNI M-26-1990-F; Metode pengambilan contoh untuk
campuran beton segar.
14.
SK SNIM-62-1990-03; Metode pembuatan dan perawatan benda
uji beton di labolatorium.
Beton sendiri sudah mengalami hingga kemajuan yang sangat beragam. Hal
ini dikarenakan adanya tuntutan dari masyarakat itu sendiri yang
menginginkan kualitas dan percepatan pengerjaan beton agar lebih praktis.
Contoh yang paling real adalah beton yang dapat memadatkan sendiri tanpa
adanya bantuan vibrator (SCC) dan beton ringan.
Akan tetapi dalam pembahasan kali ini hanya akan dijelaskan bagaimana
pembuatan beton biasa yang baik dan benar menurut standar yang berlaku.
Karena pada kenyataannya setiap beton mempunyai kaakteristik yang
berbeda, maka harus diperlakukan secara berbeda pula.

Pemilihan metode komposisi campuran beton


Seperti yang telah diketahui bahwa setiap tahap dalam pembuatan beton
adalah penting dan berkaitan satu sama lain Dalam tahap yang kedua
menentukan metode komposisi beton menjadi penting karena setiap
komposisi yang kita kurangi atau tambah akan mempengaruhi kekuatan
beton yang kita buat.
Seperti yang telah dikemukakan dalam tahap pertama, beton terdiri atas
semen, agregat, air, bahan tambahan mineral dan kimia. Dalam membuat
komposisi ada tata cara yang baik. Sama halnya dengan tahap-tahap yang
lain.
Setelah kita menyelesaikan tahap yang pertama. Muncul pertanyaan
seberapa banyak komposisi atau perbandingan-perbandingan bahan-bahan
penyusun agar kuat dan murah. Bagaimana agar tidak mengalami susut.
Dan bagaimana agar mudah diolah.
Beberapa perbandingan yang digunakan biasanya adalah 1:2:3. 1 untuk
Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

35

semen, 2 untuk agregat halus dan 3 untuk agregat kasar. Namun dalam
teorinya, beton memiliki batasan-batasan. Batasan-batasan itu antara lain :
1. Jumlah agregat biasanya mencapai 65%-75% untuk beton biasa.
40%-45% untuk agregat kasar dan 25%-30% untuk agregat
halus.
2. Jumlah semen berkisar 11%-12% dari jumlah berat.
3. Sisanya berupa air dan bahan tambahan berkisar 9%-11%.
Di awal sudah dikemukakan pula, berbeda karakteristik beton maka berbeda
pula cara memperlakukannya termasuk dalam tahap yang kedua ini. Sebagai
contoh beton yang dapat memadat sendiri (SCC). Komposisinya berbeda
dengan yang lain karena membutuhkan nilai keenceran yang tinggi maka
agregat kasar dibuat lebih sedikit dan agregat halus dibuat lebih banyak.
Perbandingan antara agregat kasar dan agregat halus adalah 35% : 65%
atau 40% : 60%. Juga diperlukan bahan tambahan seperti silika fume yang
berbanding terbalik dengan jumlah semen. Diperlukan bahan tambahan
aditif untuk memperdaya beton yang kita buat.
Inti dalam pembuatan komposisi campuran beton adalah melanjutkan tahap
pertama lalu sesuai dengan karakteristik bahan-bahan, membuat komposisi
yang sesuai pula, yakni :
1. Jika nilai penyerapan agregat tinggi perlu diperhatikan nilai
banyaknya air yang akan ditambahkan.
2. Jika diberikan bahan addmixture maka juga perlu diteliti
bagaimana karakteristik bahan addmixture. Misal untuk
superpalstisizer, tidak perlu membutuhkan banyak air karena
karakteristik superpalstisizer dapat memperencer campuran
beton saat pembuatan.
3. Nilai lumpur akan mempengaruhi kekuatan beton.
4. Semakin banyak komposisi agregat halus akan memperencer
campuran beton. Sebaliknya semakin banyak agregat kasar akan
semakin sukar diolah.
5. Dan sebagainya.
Lalu apa yang akan dihasilkan pada tahap yang kedua ini akan menentukan
apa yang akan dilakukan pada tahap yang ketiga. Sehingga perlu diteliti
secara benar untuk komposisinya. Jangan ada yang salah. Dan diperiksa
ulang beberapa kali. Karena tidak cukup satu kali dikoreksi. Ingat komposisi
Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

36

yang dibuat akan menghasilkan beton yang dipakai masyarakat. Sedikit


kesalahan akan mempengaruhi kehidupan masyarakat tersebut.

Pencampuran Komposisi Beton yang Telah Dipersiapkan


Dalam tahap yang ketiga memang ada standar yang mengatur pencampuran
beton. Namun dalam penerapan dalam tahap ketiga hanya dijadikan syarat
pemenuhan agar pembuatan beton lulus kualitas. Yang sebenarnya ada
adalah standar-standar tak tertulis yang sudah menjadi kebiasaan
pencampuran oleh kontraktor di lapangan.
Standar-standar umum itu adalah :
1. Bahan baku padat dicampur terlebih dahulu, setelah tercampur
maka dimasukkan bahan baku cair.
2. Bahan baku cair dimasukkan secara perlahan-lahan. Ingat jumlah
air yang dibuat pada tahap kedua tidak mutlak harus dipatuhi.
Karena bisa saja dengan jumlah air yang ada, beton menjadi
kelebihan atau kekurangan air akibat karakteristik agregat.
3. Jangan mengandalkan penglihatan karena yang terjadi bisa saja
berbeda dengan apa yang kita lihat. Seperti yang kita lihat
misalnya bahan sudah tercampur dengan baik. Namun yang
sebenarnya terjadi adalah campuran beton mengalami kelebihan
air dan mengalami segergasi. Untuk itu diperlukan pengecekan.
4. Biasanya untuk pencampuran beton yang baik. Minimal diaduk
sebanyak 100 kali. Namun ada baiknya kita mengaduk sesuai
dengan jumlah dan karakteristik bahan.
5. Beton yang sudah jadi jangan didiamkan terlalu lama agar tidak
terjadi pengerasan. Agar tidak mengeras maka perlu diaduk
secara berkala kembali.
Untuk mengaduk kita bisa memilih dua opsi, yakni manual menggunakan
sekop atau otomatis menggunakan mesin. Untuk jumlah yang besar tentu
kita memerlukan alat-alat berat.

Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

37

Perawatan Beton
Ada beberapa alternatif dalam perawatan beton :
1. Direndam
2. Disiram
3. Dilapisi kain tebal atau plastik khusus.
Yang perlu diketahui dari tahap yang keempat adalah perawatan yang sesuai
tegantung keinginan dan kondisi. Perendaman dilakukan biasanya di
labolatorium untuk beton uji. Tidak mungkin bila beton untuk gedung tinggi
direndam, yang paling mungkin adalah di siram atau di lapisi kain atau
plastik khusus.

Penutup
Setelah membuat beton sesuai dengan tahapan-tahapan yang telah
dibicarakan. Prinsip yang kita gunakan sebenarnnya secara bahasa hampir
sama dengan membuat sebuah kue. Pembuatan kue juga memerlukan
pemilihan bahan yang baik, pembuatan komposisi, pencampuran bahan
serta perawatan hingga kue tersebut sampai pada konsumen.
Pembuatan beton pun hampir sama.Bagaimana jika kelebihan salahsatu
komposisi akan mempengaruhi kualitas beton tersebut. Berhasil atau
tidaknya tahapan-tahapan yang dilaksanakan akan menunjukkan berhasil
atau tidaknya beton yang kita buat. Keempat tahap itu juga mempengaruhi
kekuatan, harga serta karakteristik beton. Ada hukum tak tertulis yang ada
pada ilmu sosial. Yakni semakin besar simpangan pada setiap tahap, maka
akan semakin besar pula pengaruhnya pada hasil akhir.
Seorang ahli beton juga jangan terpaku pada standar pengerjaan. Namun
juga meloihat kondisi yang ada. Bagaimana ia memenuhi BMW-S (biayamutu-waktu-safety) sebuah pekerjaan. Misalnya jika pengerjaan beton
tersebut ada di tengah hutan, sang kontraktor harus menghitung waktu
pembuatan dan pengecoran beton secara teliti dan ekstra. Atau pembuatan
beton untuk jalan raya membutuhkan pengerasan awal yang tinggi, efektif
dan efisien. Misal di dekat daerah pengerjaan ada pabrik fly ash (abu
terbang). Kita bisa gunakan sebagai pengganti semen. Atau bisa kita
gabungkan kedua unsur tersebut. Bagaimana jika tidak ada split di daerah
Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

38

tersebut. Bagaimana jika pembuatan beton dilakukan di daerah rawa.


Kemampuan serta pengalaman menjadi senjata utama pembuatan beton.

KESIMPULAN
Ada beberapa catatan penting dalam proses pembuatan hingga pencetakan
sebuah beton. Yang pertama adalah seorang ahli beton harus bisa memilih
dan mengatur metode terbaik yang dilakukan dalam pembuatan yang sesuai
dengan keadaan lingkungan serta kondisi saat pembuatan. Yang kedua
adalah pemilihan bahan-bahan yang sesuai dengan daerah kerja, waktu
kerja dan kemampuan pemilik proyek. Dan yang ketiga adalah keahlian
dalam menghadapi persoalan-persoalan yang ada di lapangan.
Ketelitian dan etos kerja merupakan hal mutlak yang harus dimiliki oleh
setiap pekerja yang melakukan pekerjaan di bidang beton.
Setiap tahap yang dilakukan secara baik dan teliti sehingga juga
menghasilkan suatu beton yang kita inginkan. Kualitas kontrol oleh
pengawas. Prinsip efisien dan efektiv juga diperlukan agar beton tersebut
menjadi optimum.
Segala upaya perbaikan kinerja kita harus bertujuan untuk memajukan
kehidupan manusia seperti yang tertera pada piagam sipil. Tanpa merusak
lingkungan. Kemajuan di bidang beton mudah0mudahan mendapat antusias
dari masyarakat.

4. Utilitas
Utilitas Bangunan adalah suatu kelengkapan fasilitas bangunan yang
digunakanuntuk menunjang tercapainya unsur-unsur kenyamanan,
kesehatan, keselamatan, kemudian kominikasi dan mobilitas dalam
bangunan.
Perananganbangunan arus selalu memperhatikan dan menyertakan fasilitas
utilitas yang dikoordinasikan dengan perancangan yang lain, seperti
perancangan arsitektur, perancangan struktur, perancangan interior dan
perancangan lainnya.

Perancangan Utilitas tersebut terdiri dari :


Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

39

A.

PERANCANGAN SISTEM PLAMBING

Sistem peratan plambing adalah suatu system penyedian atau


pengeluaran air ke tempat-tempat yang dikehendaki tanpa ada gangguan
atau pencemaran terhadap daerah-daerah yang dilaluinya dan dapat
memenuhi kebutuhan penghuninya dalam masalah air.
1. Jenis Peralatan Plambing
Peralatan plambing meliputi kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan dalam
suatu kompleks perkotaan, perumahan, dan bangunan.
Perlatan tersebut terdiri dari:
a. Peralatan untuk penyedian air bersih
b. Peralatan untuk penyedian air panas
c. Peralatan untuk pembuangan air kotor
d. Peralatan lainnya yang ada hubungannya terhadap perencanaan
pemipaan.
2. Syarat-Sayarat dan mutu bahan bangunan
Dalam perencanaan pelaksanaan plambing harus diperhatikan syarat-syarat
dari bahan plambing yaitu:
a. Tidak menimbulkan bahaya kesehatan
b. Tidak menimbulkan gannguan suara
c. Tidak menimbulkan radiasi
d. Tidak merusak perlengkapan bangunan
e. Instalasi harus kuat dan bersih
Kemudian mutu bahannya harus memenuhi syarat sebagai berikut
a. Daya tahan harus lama minimal 30 tahun
b. Permukaan harus halus dan tahan air
c. Tidakk ada bagian-bagian yan tersembunyi/menyimpan kotoran pada
bahan-bahan yang dimaksud
d. Bebas dari kerusakan baik mekanis maupun yang lain
Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

40

e. Mudah memeliharanya
f. Memenuhi peraturan-peraturan yang berlaku
Dalam perencanaan pelambing, perlu diperhatikan bahan atau alat
plambing. Pipa PVC dan pipa tembaga (untuk air panasa). Ukuran yang
sering digunakan mulai dari diameter sampai dengan 2 sampai dengan
6 untuk bangunan tinggi.
Alat-alat plambing yang merupakan permulaan dari system pembuangan
dari instalasi dapat berupa : Kran, kloset, wastafel (lavatory), urinoir, bidet,
beth tub, shower.
3. Air
Air menurut kebutuhannya dapat dibagi menjadi: air bersih (dingin atau
Panas), air kotor (air sisa, air limbah, air hujan dan air limbah khusus).
Syarat-syarat fisik air minum:
a. Jernih, bersih, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak mempunyai rasa
b. Mempunyai suhu kira-kira 10-20 derajad Celsius
c. Memenuhi syarat kesehatan
Kebutuhan air dalam bangunan artinya air yang dipergunakan baik oleh
penghuninya ataupun oleh keperluan-keperluan lain yang ada kaitannya
dengan fasilitas bangunan.
Kebutuhan air didasarkan sebagai berikut:
a. Kebutuhan untuk minum, memasak/dimasak. Untuk keperluan mandi,
buang air kecil dan air besar. Untuk mencuci, cuci pakaian, cuci badan,
tangan, cuci perlatan dan untuk proses seperti industry
b. Kebutuhan yang sifatnya sirkulasi: air panas, water cooling/AC, kolam
renang, air mancur taman
c. Kebutuhan yang sifatnya tetap: air untuk hidran dan air untuk sprinkler
Kebutuhan air terhadap bangunan tergantung fungsi kegunaan bangunan
dan jumlah penghuninya. Besar kebutuhan air khususnya untuk kebutuhan

Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

41

manusia dihitung rata-rata perorang per hari tergantung dari jenis bangunan
yang digunakan untuk kegiatan manusia tersebut.

Tabel Kebutuhan air menurut tipe bangunan


TIPE BANGUNAN

LITER/HARI

Sekolahan
Sekolahan+Kafetaria
Apartemen
Kantor
Taman Umum
Taman dan shower
Kolam renang
Apartemen mewah
Rumah susun
Hotel
Pabrik
Rumah sakit umum
Rumah perawat
Restoran
Dapur hotel
Motel
Drive in Pertokoan
Servis station
Airprt
Gereja
Rumah tinggal

57
95
133
57-125
19
38
38
570/unit
152/unit
380/kamar
95
570/unit
285/unit
95
38
190/tmpt tidur
19/mobil
38
11-19/penumpang
19-26/tmpt duduk
150-285

4. System pemipaan plambing


Sistem pemipaan menurut cara pengaliran airnya, adalah cara untuk
mengalirkan air dan ketempat yang memerlukan. Ada dua cara pengaturan
air yaitu system horizontal dan system Vertikal.
4.1. Sistem Horizontal
Sistem Horizontal adalah suatu system pemipaan yang banyak digunakan
untuk mengalirka kebutuhan air pada suatu kompleks perumahan atau
rumah-rumah tinggal yang tidak bertingkat.

Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

42

Ada dua cara yang dipakai untuk system pemipaan horizontal yaitu sebagai
berikut:
a. Pemipaan yang menuju ke satu titik akhir
Keuntungan pemipaan ini adalah pemakaian bahan yang lebih efesien, dan
kerugiannnya adalah daya pancar pada titik kran air tidak sama, semakin
jauh semakin kecil daya pancarnya.
b. Pemipaan yang melingkar/membentuk ring
Pemipaan ini menuntut penggunaan bahan pipa yang banyak, padahal
kekuatan daya pancar air kesemua titik-titik akan menghasilkan air yang
sama
4.2. Sistem Vertikal
Sistem pengaliran/distribusi air bersih dengan system vertikal banyak
digunakan

pada

bangunan-bangunan

bertingkat

tinngi.

Cara

pendistribusiannya adalah dengan menampung lebih dulu pada tangki air


(ground reservoir) yang terbuat dari beton dengan kapasitas sesuai dengan
kebutuhan air pada bangunan tersebut. Kemudian air dialirkan dengan
menggunakan pompa untuk langsung ke titik-titik kran yang diperlukan.
Sistem ini lebih menguntungkan pada penggunaan pipa, tetapi sering
mengalami kesulitan kalau sumber tenaga untuk pompa mengalami
pemadaman.
Cara lain dengan menggunakan pompa untuk diteruskan pada tangki di atas
bangunan.

Kemudian

dari

tangki

dialirkan

ke

tempat-tempat

yang

memerlukan, dengan menggunakan system gravitasi/diturunkan secara


lansung.
5. Air Panas
Air panas adalah air bersih yang dipanaskan dengan alat tertentu dan
digunakan untuk kebutuhan-kebutuhan tertentu. Sistem air panas ini dapat
dipasang

pada

bangunan

perumahan,

perkantoran,

restoran,

hotel,

apartemen, penginapan, rumah sakit dan bangunan umum. Pada daerah


yang beriklim sejuk atau dingin air panas dibutuhkan, oleh Karena itu system
Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

43

plambing air panas ini menggunakan pipa besi tuang atau tembaga yang
dibalut dengan benang-benang asbes sebagai isolator supaya panasnya
tidak terbuang.
Alat pemanas yang sering digunakan adalah sebagai berikut:
a. Pemanas air dengan gas, air mengalir sesaat, dan melewati pipa-pipa
yang dipanaskan.
b. Pemanas air listrik
c. Pemas air energy surya dimana tabung penyimpan dipasang diatas atap
bangunan untuk mendapatkan panas matahari.
6. Penyimpanan Air Bersih
Air bersih dapat disimpan dalam ground reservoir dan tangki air. Tangki
air adalah tangki kedua dari tempat penampungan air yang diletakkan di
atas bangunan, yang terbuat dari fibre glass atau plat-plat baja terdiri dari
komponen plat yang disusun.
7. Air Buangan/Air Kotor
Air buangan atau air kotor adalah air bekas pakai yang dibuang. Air kotor
dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan hasil penggunaannya.
a. Air buangan bekas mencuci, mandi dan lai-lainnya.
b. Air Limbah yaitu air untuk memebersihkan limbah/kotoran
c. Air hujan yaitu air yang jatuh ke atas permukaan tanah atau bangunan.
d. Air limbah khusus yaitu air bekas cucian dari kotoran-kotoran dan alat-alat
tertentu seperti air bekas dari rumah sakit laboratorium, restoran dan pabrik.
Pipa-pipa yang digunakan dalam ukuran besar mulai dari diameter 3,
sampai

dengan

dengan

kemiringan

tertentu

untuk

memudahkan

pengaliran.
7.1.

Sistem Pembuangan Air Kotor/Air Bekas

Air bekas yang dimaksud adalah air bekas cucian, air bekas cucian pakain,
kendaraan, cucian peralatan masakan dan beberapa macam cucian lainnya.
1. Air Limbah

Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

44

Air limbah adalah air bekas buangan yang bercampur kotoran. Air bekas/air
limmbah ini tidak diperbolehkan dibuang sembarangan/dibuang ke seluruh
lingkungan tetapi harus ditampung ke dalam bak penampungan.
Untuk bangunan rumah tinggal, satu atau dua titik buangan cukup
diperlukan septic tank dengan volume 1 1,5 m3 dengan dibuat
perembesan.
a. Air Limbah khusus
Air limbah khusus adalah air bekas buangan dari kebutuhan-kebutuhan
khusus , seperti restoran yang besar, pabrik industry kimia, bengkel,
rummah sakit dan laboratorium.
b. Air hujan
Air hujan adalah air dari awan yang jatuh dipermukaan tanah. Air tersebut
dialirkan kesaluran-saluran tertentu. Air hujan yang jatuh pada rumah tinggal
atau komplek perummahan disalurkan melalui talang-talang-talang vertical
dengan deameter 3 (minimal) yang diteruskan ke saluran-saluran horizontal
dengan kemiringan 0,5-1% dengan jarak terpendek menuju ke saluran
terbuka lingkungan.
Dalam menghitung besar pipa pembuangan air hujan harus diketahui atap
yang menampung air hujan tersebut dalam luasann m2.

Sebagai standar ukuran pipa peambuangan dibuat table sebagai berikut:


Diameter

Luasan Atap

Volume

(inci)
3 (7,62 cm)

(m2)
s.d.-180

(liter/menit
255

4(10,16 cm)

385

547

5(12,70 cm)

698

990

6(15,24 cm)

1135

1610

2445

3470

Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

45

Untuk mencari/menghitung jumlah dan besar pipa tegak untuk air hujan
dapat dicari dengan cara sebagai berikut.

Contoh Soal
1. Luas atap = 1.200m2, Hujan rata-rata di Indonesia antara 300-500
mm/m2/jam= 5 8 liter/menit. Curah hujan = 1.200 m2 x 5-8 liter/menit
= 6.000 9600 linakuter/menit. Luas atap 1.200m2 dalam tabel paling
efesien

menggunakan

diameter

dengan

kapasitas

+/-

1.610

liter/menit. Jika curah hujan = 8.000 liter/menit, maka air hujan akan
mengalir ke bawah dalam waktu 1 x 6 = 8.000 : 1.610 = 5 menit. Untuk
mempercepat pembuangan air diperlukan pipa 6 sebanyak 5 buah yang
tersebar letaknya sehingga air di atas atap pada saat tertentu akan
terbuang keluar dalam waktu 1 menit.

Kebutuhan Peralatan Plambing


1. Suatu bangunan kantor yang disewakan terdiri dari bangunan berlantai
15 dengan luas 1.400 m2/lantai, dan dihuni oleh karyawan yang diasumsikan
6-8 m2//orang. Kebutuhan kloset, wastafel dan urinal pada bangunan
tersebut, sesuai dengan table 1.3 no. 6. Jumlah karyawan perlantai = 1.400
m2 : (6 -8) m2/orang = 200 orang, yang tterdiri dari karyawan pria = 110
orang dan karyawan wanita = 90 orang.

Sesuai dengan table tersebut kebutuhan:


Kloset karyawan pria untuk 110 orang

= 5 buah

Kloset karyawan wanita untuk 90 orang

= 5 buah

Wastafel karyawan pria untuk 110 orang

= 5 buah

Wastafel karyawan wanita untuk 90 orang = 4 buah


Urenal karyawan pria = kloset

= 5 buah

Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

46

Jumlah kloset, wastafel, dan urenal tersebut merupakan kebutuhan peralatan


plambing untuk setiap lantai.

PENERANGAN/PENCAHAYAAN
1. Matahari
Matahari adalah sumber cahaya atau penerangan alami yang paling mudah
didapat dan banyak manfaatnya. Oleh karena itu harus dimanfaatkan
semaksimal mungkin. Apalagi Indonesia sebagai daerah trofis yang terletak
digaris katulistiwa matahari memancarkan sinar sepanjang tahun.
Tujuan pemanfatan cahaya matahari sebagai penerangan alami dalam
bangunan adalah sebagai berikut:
a. Menghemat energy dan biaya operasional bangunan
b. Menciptakan ruang yang sehat mengingat sinar matahari mengandung
ultraviolet yang memberikan efek psikologis bagi manusia dan memperjelas
kesan ruang
c. Menggunakan cahaya alami sejauh mungkin ke dalam bangunan, baik
sebagai penerangan langsung maupun tidak langsung.

2.

Cahaya Buatan

Cahaya buatan dikelola atau diperoleh dari perusahaan


Perusahaan

Listrik

Negara

(PLN)

yang

listrik adalah

menyelenggarakan

dan

menyiapkan suatu tenaga pembangkit listrik dengan system Pembangkit


Listrik Tenga Uap (PLTU), Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan
pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).
Diluar negeri ataupun di Negara kita baru-baru ini mengembangkan
Pembangkit Listrik Tenaga Surya, Pembangkit Listrik Tenaga Angin dan
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir.
2.1.

Sistem Pencahayaan/Penerangan Buatan

Daya penerangan yang masuk dalam panel-panel pembagi (Sub Panel)


dibagi dalam 2 bagian:

Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

47

a. Pencahayaan/daya yang langsung: Pencahayaan yang berupa titik-titik


lampu penerangan.Peletakan lampu penerangan ini harus diatur sedemikian
rupa sehingga menghasilkan pencahayaan yang baik, memenuhi syarat
yang diminta dan merata. Selain itu harus diatur posisinya terhadap letakletak diffuser AC, sprinkler, fiere alarm, smoke detector, speaker dan lainlain.
b. Daya yang tidak langsung daya ini digunakan untuk menghidupkan alatalat tertentu seperti computer dan mesin ketik

Tabel Estimasi Beban Listrik Suatu Bangunan

Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

48

Untuk Pengguanaan
Auditorium
T. duduk (umum)
Panggung
Wisma Seni
Bank
Kafetaria
Gereja
Daerah Komputer
Toko serba ada
Basemen
Lantai dasar
Lantai tingkat
Rumah susun
0-270 m2
271- 13.000 m2
13.000 m2 keatas
Gedung parkir
Rumah sakit
Hotel
Loby
Kamar
Bangunan industry
Laboratorium
Perpustakaan
Pusat Kesehatan
Motel

Pencahayaan

AC
(Watt/m2
)

Lain-Lain
(Watt/m2
)

9 22,5
180 360
35 55
22,5 55
27 45
13,5 27
7 55

100-180
45-65
45-65
55-90
45-65
110-180

2,25
4,50
18
4,50
4,50
13,50

35 55
22,5 40
18 35

45-65
-

13,50
9
4,50

27
18
9
4,5
18 27

45-65

4,50
2,25
1
1
9

55 72
9 22,5
13,5 22,5
27 45
22,5 40
22,5 36
9 22,5
22,5 36
13,5 22,5
18 36

45-75
27-45
55-90
45-65
36-65
55-90
36-65
55-90
32-45

4,5
4,5
9
45-180
4,5
13,5
2
18
2
13,5

27 45
18 45
27
27
2-9

45-80
-

9
4,5
4,5
4,5
2

Bangunan kantor
Restoran
Sekolah
Pertokoan
Salon
Pakaian
Apotik
Sepatu
Pergudangan

Untuk mendapatkan pencahayaan buatan dari atas langit-langit diperlukan


suatu system penempatan dan penggunaan alat cahaya (penerangan yang
Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

49

sesuai dengan fungsi dan kegunaan ruangan tersebut). Juga diperhatikan


tinggi rendahnya langit-langit dan peralatan lainnya.
Selain untuk memberikan pencahayaan buatan pada ruangan ruangan perlu
diperhatikan pencahayaan ditempat-tempat lain, seperti tangga, toilet,
ruang AC, panel, gudang, lobby, selasar, halaman dan tempat parker.

BAB III
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
RUMAH TINGGAL BERTINGKAT TYPE
Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

50

(dibuat sesuai dengan gambar bestek, dibawah ini hanya sebagai contoh)
SPESIFIKASI TEKNIK
3.1 SYARAT TEKNIS UMUM
PASAL 1. PERATURAN TEKNIS PEMBANGUNAN
Untuk melaksanakan pekerjaan berlaku dan mengikat pula :
1. Gambar bestek
2. Spesifikasi Teknis
3. Surat Perintah Kerja (SPK)
4. Jadwal Pelaksanaan
5. Surat Penyerahan Lapangan (SPL)
6. Surat Penawaran Beserta Lampiran-lampiran

PASAL 2. PENJELASAN GAMBAR DAN RKS


1. Kontraktor wajib meneliti semua gambar dan RKS termasuk tambahan dan perubahan
yang tercantum dalam berita acara.
2. Bila mana ada ketidak setujuan antara gambar dengan RKS maka mengikat adalah RKS.
Bila mana suatu gambar tidak cocok dengan gambar lain maka harus dinyatakan pada
konsultan pengawas.

PASAL 3. PERSIAPAN DILAPANGAN


1. Kontraktor harus membuat direksi keet
2. kontraktor harus membuat bangsal kerja dan gudang penyimpan barang-barang yang
dapat di kunci.

PASAL 4. JADWAL PELAKSANAAN

Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

51

1. Sebelum pekerjaan lapangan di mulai Kontraktor wajib membuat rencana pelaksanaan


secara terperinci dan harus disetujui. (Lampirkan Time Schedule)

PASAL 5. KEAMANAN PROYEK


1. Kontraktor wajib menjaga keamanan barang-barang milik proyek
2. Untuk maksud-maksud tersebut, kontraktor di anjurkan untuk membuat pagar pengaman
dari kayu atau seng gelombang.

PASAL 6. JAMINAN KESELAMATAN KRJA DAN KESEHATAN


1. Perlengkapan medis menurut syarat-syarat P3K dalam keadaan siap.
2. Bila tarjadi kecelakaan dan memerlukan perawatan serius pemborong harus segera
membawa ke rumah sakit terdekat dan melapor kejadian tersebut kepada yang memberi
tugas.
3. Kontraktor wajib menyediakan air minum bersih dan cukup,serta memenuhi syrat-syarat
kesehatan.
4. Segala hal yg menyangkut jaminan sosial dan keselamatan para pekerja wajib diberikan
oleh kontraktor .
PASAL 7. ALAT-ALAT PELAKSANAAN
Semua alat-alat untuk pelaksaaan pekerjaan baikberupa alat-alat kecil maupun besar harus
disediakan oleh kontraktor dalam keadaan baik dan siap pakai sebelum pekerjaan fisik di mulai,
antara lain :
1.
2.
3.
4.
5.

Thedolit dan Waterpass


Mesin pengaduk
Pompa air bila diperlukan
Perlengkapan penerangan untuk keamanan dan kerja lembur
Peralatan lainnya yang nyata-nyata dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

PASAL 8. TEMPATTINGGAL KONTRAKTOR DAN PELAKSANAAN


Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

52

1. Pelaksanaan wajib memberitahukan secara tertulis alamat dan nomor telepon perwakian
dilokasi.
2. Alamat kontraktor dan pelaksana diharapkan tidak sering beruaah-ubah selama
pelaksanaan pekerjaan.

3.2

SPESIFIKASI TEKNIK PELAKSANAAN

PASAL 1. LINGKUNGAN PEKERJAAN


Pekerjaan yang dilaksanaan adalah pembuatan Rumah Tinggal Bertingkat Type 126/168.
Pekerjaan ini meliputi:
1.
2.
3.
4.

Pekerjaan persiapan
Pekerjaan konstruksi
Pekerjaan instalasi Listrik
Pekerjaan instalasi air

Pekerjaan/kegiatan yang menunjang atau membantu terselenggaranya pekerjaan tersebut antar


lain:
Segala izin dari pemerintah setempat termasuk IMB (Izin Mendirikan Bangunan) pengurusan
atau koordinasi pekerjaan sehingga berjalan dengan baik.

PASAL 2. LOKASI
Lokasi tanah tempat proyek adalah Jl. Luar Batang IX no. 2 rt 004/03 penjaringan, Jakarta utara.
14440.

PASAL 3. PEKERJAAN PERSIAPAN


Termasuk dalam pekerjaan ini adalah :
1.

Pekerjaan Pembersihan / persiapan tanah

Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

53

2.

Pekerjaan pengukuran (uitzet)

3.

Pekerjaaan Pembantu

4.

Pagar pembatas (bowplang)

5.

Direktsi Kit
Ditambah dengan air kerja dan Listrik kerja
3.1. Pekerjaan Pembersihan tanah
Tanah lokasi pekerjaan ini di bersihkan dari tanaman tanaman dan kotorankotoran lainnya, sehingga lokasi siap di bangun. Tanah harus di padatkan dengan sempurna
lapisan demi lapis ketebalan maksimum-minimum 50 cm.
3. 2. Pekerjaan pengukuran (Uitzet)
Ukuran tinggi kurang lebih 0.00 seperti tersebut dalam gambar adalah sesuai
dengan bangunan yang ada.
3.3. Pekerjaan Pembantu
Dimaksud disini adalah segala kegiatan pemborong untuk mengerahkan segala
daya berupa peralatan, tenaga, bahan dan alat pembantu lainnya demi terselenggaranya
pekerjaan pelaksanaan ini dengan persyaratan pekerjaan tersebut meliputi antara lain:
a. Pembuatan perancah, tenaga kerja,alat pengaman dan lain-lain
b. Segala angkutan barang tenaga maupun tenaga, pengetesan hasil kerja berserta
penyediaan alat dan mengetesnya.
c. Pekerjaan pembersihan sisa bahan, perapian dan pemberesan bekas tempat kerja

3.4. Pekerjaan Pembatas ( Pagar Proyek/bowplang)


Uraikan Pekerjaaan Pembatas atau pagar proyek terbuat dari bahan apa ?

3.5.Direktsi Kit
Urauikan ukuran Direksi Kit atau bedeng yang dibutuhkan untuk bangunan tersebut

Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

54

PASAL 4. PEKERJAAN TANAH


1. Pekerjaan tanah terdiri dari galian tanah, urugan, pembuangan peratan tanah dan
pemadatan tanah.
2. setelah pekerjaan uitzet pemasangan bowplang di periksa

dan di setujui waspang,

pemborong baru boleh mengadakan galian/urugan.


3. Sebelum menggali / mengurug maka tanah harus di bersihkan dari sampah-sampah dan
kotoran lain-lainnya.
4. Ukuran ukuran galian biasa dilihat dalam gambar-gambar terlampir.
5. Tanah galian yang tidak baik,tidak boleh untuk mengurug.
6.

Urugan tanah bisa memakai sisa / bekas galian asal baik.

7. Untuk urugan bagian bagian bangunan bila dipakai tanah dari luar harus dari jenis tanah
merah.
8. Urugan tanah ini harus dipadatkan dengan sempurna, pemadatan harus memakai alat-alat
mekanis misalnya : stamer / atau mesin gilas mini (Baby Roller)
9. Bila kelembaban tanah berkurang, maka pemadatan harus memakai tambahan air / di
siram air
10. Urugan pasir memakai pasir urug ini tidak boleh mengandung banyak lumpur/tanah.
Pasir harus di padatkan dengan sempurna.

PASAL 5. PEKERJAAN PONDASI


Pekerjaan pondasi Batu kali :
1. Bagian bangunan batu kali yang menggunakan batu kali tertera dalam gambar detil
pondasi.
2. Adukan yang dipakai adalah campuran 1 Pc : 6 Ps. (sesuaikan dengan rencana)
3. Pada kedua sisi / bidang luar kiri kanan dan atas pondasi harus diplester kasar dengan
campuran semen pasir 1 Pc : 6 Ps.(sesuaikan dengan rencana)
Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

55

4. Selanjutnya ukuran ukuran bias dilihat dalam gambar detail


Pekerjaan pondasi Beton bertulang:
Perbandingan campuran beton untuk konstruksi beton adalah 1 PC : 2 pasir : 3 kerikil
atau 1 PC : 3 pasir : 5 kerikil, sedangkan untuk rapat air menggunakan campuran 1 PC : 1
pasir kerikil. Beton mempunyai sifat sanggup mendukung tegangan tekan dan sedikit
mendukung tegangan tarik. Untuk itu, agar dapat juga mendukung tegangan tarik
konstruksi beton tersebut memerlukan tambahan besi berupa tulangan yang dipasang
sesuai daerah tarik yang diperlukan. Konstruksi pondasi plat lajur beton bertulang
digunakan apabila bobot bangungan sangat besar. Bilamana daya dukung tanah kecil dan
untuk memperdalam dasar pondasi tidak mungkin sebab lapisan tanah yang baik letaknya
sangat dalam sehingga system pondasi plat beton bertulang cukup cocok atau
menggunakan Beton Struktural dengan K 225.

PASAL 6. PEKERJAAN BETON


A. Beton Struktural
1.
Dimaksud beton structural adalah pekerjaan beton untuk struktur bangunan yaitu pondasi,

4.

balok-balok lantai, dan lain-lain semuanya merupakan pekerjaan beton.


Mutu beton minimum K 225
Setiap tahap pekerjaan beton bertulang mulai dari :
Tahap pembuatan bekisting
Tahap pembersihan
Penganyaman tulang besi
Tanah pengecoran
Tahap pembukaan begisting
Tahap finishing beton, semuanya harus selalu minta izin dari waspang.
Direksi berhak menghentikan, atau menyuruh, menghentikan pekerjaan apabila syarat-

5.

syarat yang dicantumkan dalam peraturan tidak ditaati oleh pemborong.


Selanjutnya, gambar-gambar detail tentang dimesi/ukuran, peil-peil dan lain-lain tertera

2.
3.

dalam gambar detail. Hal-hal yang belum mengerti ragu, pemborong harus menanyakan
B.
1.
2.
3.

penjelasan dan kepastian dari direksi pekerjaan.


Beton nonstructural
Dimaksud disini seperti beton lantai rabat, beton-beton balok dan kolom praktis.
Untuk beton emperan dipakai adukan 1 pc : 1 ps : 3 kr.
Untuk beton emperan dipakai adukan 1 pc : 3 ps : 3 kr dan ditaburi semen dipermukaannya dan
di finish rapi.
Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

56

6.

Pengendalian pekerjaan ini


Indonesia (PBI - 1971).

7.

Slof, Kolom, Balok Konstruksi .

8.

Plat Beton

9.

Tangga Beton

10.

tercantum pada syarat-syarat dalam Peraturan Beton

Ukuran-ukuran (dimensi) dari bagian-bagian beton bertulang yang tidak ter-cantum


dalam gambar-gambar rencana pelaksaan arsitektur adalah ukuran-ukuran dalam garis
besar. Ukuran-ukuran yang tepat, begitu pula besi penulangannya ditetapkan dalam
gambar-gambar struktur konstruksi beton bertulang. Jika terdapat selisih dalam
ukuran antara kedua macam gambar itu, maka ukuran yang berlaku harus dikonsultasikan terlebih dahulu
(sesuaikan dengan rencana)

PASAL 7 .PASANGAN DINDING BATA


1. Bagian bagian dinding bata dapat dilihat pada gambar denah tampak potongan ,maupun
detail-detail
2. Pasangan bata terdiri dari bata merah dengan adukan semen pasir 1 pc : 6 ps.
3. Untuk seluruh dinding mulai dari tinggi kurang lebih 20 cm dari lantai terus kebawah
sampai dengan pondasi adukan harus kedap air 1 pc : 5 ps.
4. Hasil pasangan dinding ini harus rapi dan siku serta harus sesuai dengan gambar.
(sesuaikan dengan rencana)

PASAL 8. PELESTERAN

Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

57

1.

Untuk dinding bata, maka adukan pelesteran disamakan dengan adukan pasangan
batanya. Jadi untuk pasangan bata biasa adukannya 1 pc : 6 ps, sedang bata kedap air
adukan 1 pc : 6 ps. (sesuaikan dengan rencana)

2.

Hasil plesteran harus benar-benar rapih, lurus rata, presisi pada tiap sudutnya. Naad
atau tali airnya benar-benar rapih dan lurus.

PASAL 9. PEKERJAAN LANTAI


1.

Peil-peil dan jenis lantai tertera dalam gambar detail.

2.

Untuk ubin keramik dipakai ukuran 30x30 dengan mutu yang baik.

3.

Pemasangan ubin-ubin tersebut harus rapi benar, naad-naad harus membentuk garisgaris lurus dan sejajar dengan dinding ruangan.
(sesuaikan dengan rencana)

PASAL 10. PLAFOND ( Langit-Langit )


1.

Gambar detail plafon bersama RKS ini, dalam gambar dinyatakan bahwa plafon serta
peil-peil ketinggiannya.

2.

Pada perinsipnya plafond dibuat dari triplek tebal 6 mm.

3.

Bahan rangka plafond ( plafond hanger ) dari kayu borneo ukuran 5/7 atau 5/10 cm.
Pada pertemuan lebar-lebar plafond di buat list. Tetapi pada pertemuan lebar-lebar plafond
dibuat list kayu kamper 5/3 cm.

4.

Tempat-tempat lampu / kap lampu TL, plafond diubangi sesuai dengan ukuran kap
lampu yang bersangkutan dan tepinyadipasang list kayu kamper 1 cm / 3 cm di plitur.

5.

Pemasangan harus rata, rapih dam tidak bergelombang.

(sesuaikan dengan rencana)


PASAL11. PEKERJAAN KUSEN PINTU, JENDELA DAN RANGKA ATAP
1.

Kayu untuk paku dan jendela dari kayu kualitas KAMPER MEDAN, kering di oven.

2.

Pekerjaan kayu boleh dikerjakan diluar jam pekerjaan tetapi sebelum dipasang minta
dahulu persetujuan kepada waspang.

3.

Kayu yang harus dipakai harus memenuhi syarat-syarat PUBB NI.3.1956.

Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

58

4.

Kayu yang baik untuk kusen, daun pintu, dan jendela tidak boleh memakai paku
tetapi memakai system pasak kayu.

5.

Partisi dibuat double teakwood, rangka kayu kelas II sebelum ditutup teakwood,
rangka kayu dimeni terlebih dahulu.

6.

Kuda-kuda dan rangka atap dipilih kayu yang lurus dan tidak cacat.

7.

Mata kayu, lobang-lobang, retak-retak, harus dihindari. Kayu harus rata dan lurus
permukaannya sudut dan siku-sikunya.

8.

Daun pintu panel papan kayu sambungan papannya harus sempurna.

9.

Hubungan kayu rangka dengan lebar teak food harus dilem yang kuat.

10.

Pemasangan kusen pada tembok harus memakai angkur besi, sedangkan


hubungannya kebawah memakai doog besi juga.

11.

Pasangan kusen harus benar-benar tegak lurus dan memakai klaam sampai tembok
disisi kusen benar-benar kuat klaam baru boleh dilepas.

12.

Antara kusen dengan tembok harus dibuat alur atau sekonengnya.

13.

Kuda-kuda dan rangka atap yang menggunakan kayu.


(sesuaikan dengan rencana)

PASAL 12. ALAT-ALAT SANITARI AIR DAN PASANGAN PORSELENT


1. Persetujuan pemasang keramik rapih naad-naadnya, lurus, seragam dan rata.
2. Selanjutnya, dalam gambar detail telah ditunjukkan bagian yang dipasang keramik.
3. Sebelum dipasang barang-barang tersebut harus ditunjukkan terlebih dahulu kepada
waspang untuk diminatkan.
PASAL 13. ALAT-ALAT PENGGANTUNG, KUNCI-KUNCI
1.

Alat gantung yang dimaksud disini adalah engsel pintu, jendela dan lain-lain.

2.

Engsel untuk pintu adalah engsel merk standart dipasang 3 perpintu.

3.

Engsel untuk jendela 2 buah perjendela, merk yang sama dengan pintu.

4.

Hak angin, kancing jendela, grendel dll dipilih type yang paling baik. (sesuaikan
dengan rencana)

5.

Untuk kunci pintu di pakai merk standart.

6.

Semuaalat-alat penggantung sebelum di pasang harus di tunjukkan kepada waspang.

Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

59

7.

Kaca yang di pakai adalah jenis kaca polos dengan tebal 3mm.

8.

Kaca yang dipakai untuk bovinlight di pakai kaca tebal 3mm.

9.

Pemasangan kaca sehingga pemasangan sempurna, tidak bergerak, tetapi masih bisa
memuat/menyusut.

PASAL 14. PEKERJAAN FINISHING, PENGECATAN, POLITUR


1.

Bagian-bagian yang tampak pandangan harus difinish cat.

2.

Merk cat tembok standart untuk bagian dalam dan luar.

3.

Seluruh tembok langit-langit triplek, Permukaan-permukaan beton kolom, balok dicat


dengan cat tembok.

4.

Untuk pengecatan tembok, pengecatan pertama dengan cat dasar lalu di amplast
( ampri ) pengecatan berulang kali ( 3 Kali ) sampai didapat warna yang benar-benar
sempurna dan rata.

5.

Semua pekerjaan finishing harus rapi tidak boleh saling tumpang tindih dan saling
mengotori bagian lainnya.

6.

Rangka atap dan kuda-kuda, di cat menggunakan residu.


(sesuaikan dengan rencana)

PASAL 15. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK


ADMINISTRATIF
1.

Untuk pekerjaan ini pemborong boleh menunjuk PIHAK KETIGA-sub kontraktor


dengan izin dan persetujuan waspang.

2.

Apabila di kerjakan sendiri oleh PIHAK KEDUA (KONTRAKTOR UTAMA)


sendiri sebagai berikut:

Mempunyai izin usaha sebagai pemborong bidang instalasi listrik.


Mempunyai pas golongan III
Mempunyai pengalaman pekerjaan bidang instalasi semacam pekerjaan
yang akan di laksanakan. Referensi pekerjaan bidang instalasi listrik
penerangan/perumahan perkantoran.

Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

60


3.

Mempunyai tenaga pelaksanaan dan peralatan yang memadai.

Meskipun pekerjaan boleh di sub-kan kepada pihak ketiga (sub kontraktor) maka
sub kontrak tersebut harus memiliki syarat-syarat seperti di atas.

4.

Semua bahan yang akan di pakai, harus di tunjukkan pada waspang untuk di
mintakan persetujuan.

5.

Untuk semua pekerjaan ini pemborong, diwajibkan membuat gambar instalasi


terpasang dan disimpan di masing-masing panel.

6.

Lampu lampu
a. Jenis lampu, ukuran dan penempatanya dilihat dalam gambar.
b. Lampu TL dan komponen lain dipakai merk standar.
c. Kap kap untuk lampu dari plat yang cukup.
d. Pemasangan lampu plafond plafond harus benar benar diperhatikan sehingga tidak
menyebabkan kerusakan. (sesuaikan dengan rencana)

PASAL 16. PEKERJAAN ATAP


1. Seluruh pekerjaan khusus atap dan kayu terlampir dalam RKS ini.
2. Ikatan angin maupun kontruksi lainnya tercantum dalam gambar.
3. Penutup atap memakai asbes gelombang kualitas terbaik bahan yang sesuai dengan
pabrik pembuatan.
4. Lisplang memakai kayu singkil.
(sesuaikan dengan rencana)

PASAL 17. KESIMPULAN


Rumah Tinggal Bertingkat Type 126/168 yang dibuat maksudnya adalah sebagai tugas akhir Uji
Kompetensi Jurusan Gambar Bangunan Rumah Bertingkat.
Pekerjaan-pekerjaan yang dikerjakan adalah sebagai berikut:
Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

61

1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Tanah
3. Pekerjaan Pondasi
4. Pekerjaan Dinding bata
5. Pekerjaan Plesteran
6. Pekerjaan Beton
7. Pekerjaan Lantai
8. Pekerjaan Plafond
9. Pekerjaan Kayu Kusen Pintu, Jendela, dan Rangkja Atap.
10. Alat-alat Sanitasi dan Pasangan Porselint.
11. Alat-alat penggantung, Kunci-kunci dan kaca.
12. Pekerjaan Finishing, Pengecatan, Politur.
13. Pekerjaan Instalasi Listrik.
14. Pekerjaan Atap.

(Tambahkan untuk pekerjaan yang belum tercakup pada gambar bestek)


3.3

TATA CARA DAN PERSYARATAN PENGAJUAN IJIN MENDIRIKAN BANGUNAN


(IMB)
3.1 Permohonan IMB diajukan secara tertulis kepada Kepala Dinas PU Kabupaten/
Kota Madya melalui UPTSA dengan mengisi formulir yang telah disediakan akan
diketahui oleh Lurah dan Camat setempat.

Jenis Perizinan
Sebagaimana diatur dalam Perda No.7 Tahun 2010, perizinan bangunan meliputi IMB
(Izin Mendirikan Bangunan) dan SLF (Sertifikat Laik Fungsi)
Tim Ahli Bangunan Gedung (TABG)
Tim Ahli Bangunan Gedung adalah Tim yang dibentuk oleh Gubernur untuk memberikan
pertimbangan teknis dibidang Arsitektur, Struktur dan Instalasi Bang.Tim ini terdiri dari
TPAK, TPKB dan TPIB.
Instansi Terkait dlm Perizinan Bangunan

Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

62

Instansi yang terkait dalam perizinan bangunan adalah, BPN dalam penerbitan Sertifikat
Tanah, Dinas Tata Ruang dalam Ketetapan Rencana Kota (KRK) dan Blokplan (RTLB)
dan Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan (DP2B) dalam penerbitan IMB dan
SLF. Bangunan(IMB) dan SLF , IPB dan KMB serta SIBP.
Izin Pelaku Teknis Bangunan
Pelaku Teknis Bangunan yaitu Konsultan Perencana, Pelaksana, Direksi Pengawas dan
Pemborong dalam menjalankan profesinya wajib memiliki Izin, yaitu Izin Pelaku Teknis
Bangunan (IPTB) untuk perencanaan, pengawas.
3.2 Formulir dilampiri syarat-syarat sebagai berikut:
1. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) sebagai permohonan.
2. Fotocopy sertifikat Tanah atau keterangan tanah.
3. Surat Pernyataan tidak keberatan dari tetangga terdekat.
4. Surat pernyataan sanggup membuat peresapan air hujan.
5. Gambar situasi dengan skala 1 : 500, 1 : 1000
6. Gambar rencana bangunan dengan skala 1 : 200, 1 : 100, atau 1 : 50
a. Denah bangunan
b. Rencana pondasi
c. Rencana sanitasi
d. Rencana atap
e. Tampak muka
f. Tampak samping
g. Tampak belakang
h. Potongan melintang, dan
i. Potongan memanjang.
7. Perhitungan dan gambar konstruksi beton apabila bangunan memakai struktur
betonn bertulang dan bertingkat.
8. Perhitungan dan gambar konstruksi baja apabila menggunakan rangka baja.
9. Fotocopy KTP perencana dan penanggung jawab penghitung konstruksinya yang
namanya dicantumkan pada gambar,
10. Fotocopy pemilik tanah apabila pendirian bangunan bukan pada tanah milik
sendiri.
11. Surat Pernyataan kerelaan dari pemilik tanah apabila pendirian bangunan bukan
pada tanah milik sendiri dan bermaterai.
12. Surat kuasa bermaterai cukup apabila permohonan diwakilkan.
13. Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan (SPPL) apabila bangunan untuk
tempat usaha.

Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

63

BAB IV
PELAKSANAAN MERENCANAKAN GAMBAR BESTEK, PERSPEKTIF,
MENGGUNAKAN AUTOCAD DAN MANUAL, RENCANA ANGGARAN BIAYA
RUMAH TINGGAL BERTINGKAT BERTINGKAT TYPE 126/168
4.1 GAMBAR BESTEK MANUAL
Menggambar bestek manual yang dilakukan dalam hal ini adalah untuk mendapat
pengakuan dari pihak sekolah maupun pihak industri bahwa selama 3 tahun ajaran sudah
menggambar manual dan mampu menggambar bestek manual.
Langkah Kerja
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Menyiapkan alat dan bahan gambar


Menyiapkan alat tulis
Menggambar bestek di kertas HVS (A3)
Memindahkan gambar ke kertas kalkir
Membuat angka dan huruf sesuai ISO 2000
Pelaksanaan penggambar :
a. Menggambar denah (skala 1:100)
b. Menggambar tampak (skala 1:100)
c. Menggambar potongan (skala 1:100)
d. Menggambar detail (skala 1:100)
e. Menggambar perspektif
7. Menggandakan gambar dengan blue print atau di fotocopy
8. Tambahkan dengan pengetahuan yang pernah kamu pelajari

Lampirkan Gambar Manual yang dikerjakan

Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

64

4.2 GAMBAR BESTEK AUTOCAD


Menggambar bestek dengan menggunakan perangkat lunak (AutoCad) yang sudah saya
pelajari selama ini adalah sesuatu kemampuan atau kompetensi yang akan saya gunakan
dilapangan di kemudian hari.
1. Tambahkan dengan pengetahuan yang pernah kamu pelajari

LANGKAH KERJA :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Menyiapkan computer dengan program AutoCad


Menggambar denah
Menggambar tampak
Menggambar potongan
Menggambar file dengan folder sendiri
Mencetak file menjadi print out

Lampirkan Gambar AutoCad yang dikerjakan (Print Out)

Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

65

4.3 MENGGAMBAR PESPEKTIF


Menggambar perspektif dilakukan dengan dua cara, yaitu :
1. Perspektif satu titik hilang, hasil yang digambarkan adalah gambar interior dari satu
ruangan dari gambar yang direncanakan.
2. Perspektif dua titik hilang, hasil yang digambarkan adalah gambar Eksterior dari
bangunan yang direncanakan.
Menggambar Perspektif dalam hal ini adalah bagian dari kompetensi yang dipelajari dan
mampu dilakukan.
1. Tambahkan dengan pengetahuan yang pernah kamu pelajari juga teori tentang
Schetcup

Lampirkan Hasil kerja Schetcup

Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

66

4.4 MENGHITUNG RENCANA ANGGARAN BIAYA BANGUNAN (RAB)

Uraikan Tata cara menghitung RAB


Menghitung Rencana Anggaran Biaya Bangunan (RAB) ini dilaksanakan sbb :
1. Membuat perhitungan volume bangunan dengan patokan yang telah tertera dalam
2.
3.
4.
5.

Rencana Kerja dan Syarat bangunan (RKS).


Menyusun daftar bahan dan upah.
Menyusun Daftar Harga Satuan
Menyusun Bill Of Quantity
Menyusun Time Shedule

Lampirkan Hasil Perhitungaan


Disusun sesuai standar diatas (ada pada Program Excel terlampir)
Program Excel terlampir bukan perhitungan sesuai gambar bestekmu, hanya
sebagai pedoman pekerjaan

BAB V.
KESIMPULAN DAN SARAN

Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

67

5.1 KESIMPULAN
Dengan diadakannya uji kompetensi dengan materi menggambar Bestek,
Perspektif, Rencana Anggaran Biaya, Bangunan rumah tinggal bertingkat
Bertingkat Type 126/168. Siswa dapat melaksanakan pekerjaan rencana dan
memperoleh pengalaman sehingga siswa dapat mengetahui sejauh mana
kemampuannya dalam merencanakan banguna sederhana.
Tambahkan Kesimpulan menurut kamu sesuai pekerjaan yang dilakukan
5.2 SARAN
Uji kompetensi adalah suatu kemampuan yang harus dilalui untuk mendapatkan
suatu keahlian (Junior Arsitek). Banyak hal yang masih belum saya mengerti
dalam menyusun laporan ini, dan menyadari bahwa kemampuan saya masih
sangat terbatas.
Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam tugas akhir ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul tugas akhir ini.
Saya banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan
saran yang membangun kepada saya demi sempurnanya makalah ini dan dan
penulisan makalah di kesempatan kesempatan berikutnya, semoga penyusunan
tugas akhir ini berguna bagi saya pada khususnya juga para pembaca yang
budiman pada umumnya.
Saran dapat dibuat sendiri dan disusaikan dengan pekerjaan yang dilakukan,
dan saran untuk adek kelas yang akan datang

DAFTAR PUSTAKA

Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

68

1.

BUKU
Andi Hamzah, 1986,Kontruksi Bangunan Gedung,Bina Cipta,Bandung
Ign Benny Puspantoro,Ir,MSc,1996 Kontruksi Bangunan Gendung Bertingkat,Universitas Atmajaya Yogyakarta
Setyo Soetiaji Soepadi,1997, Anatomi Denah,Djambatan Jakarta
Zainal A Z,1983,Rumah Rakyat,Pt.Gramedia,Jakarta

2.

WEB
www.google.com
www.wikipedia.com

3.

MODUL
TIM PENGAJAR TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK 56 JAKARTA,2011
MODUL BAHAN AJAR GAMBAR MANUAL/PROYEKSI,SMK 56 JAKARTA

4.

Tambahkan bila ada Pustaka lain yang kamu baca sesuai tugas ini

BIBLIOGRAFHY
Lampikan
Nama

Gambarmu
Yang paling

Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

69

Ganteng/cantikm
u

Tempat/tanggal lahir

Jenis Kelamin

Golongan Darah

Anak kedari

Agama

Kelas

: XII

Kelompok

: VII (Tujuh)

Jurusan

: Teknik Gambar Bangunan

Alamat

Hobby

Uji Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK 56 Jakarta2013/2014Kelompok 4 FAUZIYAH ULFAH

70

Anda mungkin juga menyukai