Anda di halaman 1dari 125

STRUKTUR BANGUNAN TINGGI

MATERI KULIAH

STRUKTUR DAN
KONSTRUKSI 3

DOSEN : IR. I NENGAH LANUS, MT.

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

Tujuan Mata Kuliah Struktur & Konstruksi 3

Tujuan Instruksional Umum


(Lulusan)
Mahasiswa memahami dan mampu
merancang bangunan tinggi/gedung
berlantai banyak (5 30 lapis) dengan
mempertimbangkan/penekanan pada
sistim struktur & konstruksi yang tepat,
untuk mendapatkan hasil rancangan
yang optimal.

Tujuan Instruksional Khusus (TIK):


1. Mahasiswa memahami segala jenis beban yang
akan dipikul oleh bangunan tinggi serta mampu
menganalisa gaya-gaya yang timbul akibat beban
tadi dan pengaruhnya terhadap bangunan.
2. Mahasiswa mampu memilih sistim struktur yang
tepat untuk bangunan tinggi dalam berbagai
bentuk dan kegunaan.
3. Mahasiswa mengenal dan memahami beberapa
sistim struktur yang dapat digunakan untuk
bangunan tinggi.

Tujuan Instruksional Khusus (TIK):


4. Mahasiswa mengenal dan memahami beberapa jenis
pondasi yang tepat digunakan untuk bangunan tinggi
sesuai dengan keadaan tanah site bangunan tersebut.
5. Mahasiswa mampu memanfaatkan elemen struktur
menjadi elemen estetika pada bangunan tinggi dan
sebaliknya tidak terjadi penggunaan sistim struktur yang
justru menurunkan kwalitas rancangan.
6. Mahasiswa mengenal dan memahami beberapa jenis
teknik konstruksi yang berkaitan dengan pembangunan
gedung tinggi, sebagai dasar pertimbangan dalam
membuat rancangan.

Materi Kuliah
Tatap Muka/Ceramah:

Prinsip-prinsip pokok bangunan tinggi.


Aspek-aspek utilitas dan ME pada bangunan tinggi.
Beban pada bangunan tinggi
Struktur Dinding Pemikul / bearing wall
Struktur Dinding Geser / shear wall.
Struktur inti geser / core
Struktur tabung / tube.
Struktur pengaku / belt truss
Struktur rangka dan campuran.
Pondasi; plat penuh, jaring-jaring, menerus, foot plat, tiang
pancang, bor pile.
Teknik Konstrusi

Materi Kuliah
Pengamatan Lapangan:
Melihat langsung struktur dan kontruksi bangunan tinggi
yang sedang dibangun.
Melihat langsung sistim utilitas dan mecanikal electrikal
gedung tinggi serta kaitannya terhadap sistim struktur.
Melihat langsung teknologi konstruksi untuk
pembangunan gedung tinggi.
Melihat perkembangan desain dan pemakaian material
pada bangunan yang telah jadi di kota-kota besar.
Mahasiswa sudah harus siap dengan daftar quisner

Materi Kuliah
Latihan Merancang Struktur (Menggambar):
Mahasiswa latihan merancang bangunan 25-30 lantai/lapis
dengan berbagai kegunaan melalui penekanan rancangan
pada sistim struktur dan konstruksi yang benar.
Rancangan yang harus ditampilkan:
- Sistim struktur vertikal berupa letak kolom/dinding.
- Struktur horizontal, berupa pembalokan dan perlantaian.
- Struktur pengaku gedung.
- Struktur pondasi/ rencana dan detail konstruksi
- Detail konstruksi hubungan finishing dengan struktur.

Materi Kuliah
Buku Pegangan:

1. Wolfgang Schuller, (1989), Struktur Bangunan Bertingkat Tinggi , Eresco


Bandung.
2. Hartono Poerbo, (2000),Struktur Dan Konstruksi Bangunan Tinggi, Djambatan,
Jakarta.
3. Kazuto Nakazawa, (1994),Mekanika Tanah & Teknik Pondasi, Pradnya Paramita,
Jakarta.
4. Sutrisno,R. (1983),Bentuk Struktur Bangunan Dalam Arsitektur Modern,
Gramedia,Jakarta.
5.Hadi, Y,CE,(2000), Mekanika Teknik Statis Tak Tentu, Yustadi
6. Mahasiswa Arsitektur FT.Unud, Laporan Studek
7.Potma,A.P., De Vries,J.E., (2001),Konstruksi Baja (terjemahan) Pradnya
Paramita,Jakarta.
8. Sidharta S. Kamarwan,(1995), Mekanika Bahan, UI.-Press, Jakarta

Materi Kuliah
Buku Pegangan:
9 . Yustadi Penerbit, Ikhtisar Teknik Pondasi.
10. Soetiadji, Setyo S, (1985), Anatomi Structure, Jambatan Jakarta.
11. Stiglat/Wippel,(1989), Pelat, (Terjemahan: Herman Wantho),
Erlangga Jakarta.
12. Sugiharto,(1987) Dasar-Dasar Pengelolaan Air Limbah,UI.-Press,
Jakarta
13. Roestanto W. Dirdjojuwono,(2001),Sistim Bangunan Pintar, Pustaka
Wirausaha Muda, Bogor
14. Dwi Tangoro,(2000), Utilitas Bangunan, UI.-Press, Jakarta

PEMAHAMAN BANGUNAN TINGGI


(HIGH RISE BUILDING)
PENGERTIAN: Bangunan Tinggi; Gedung yang
memiliki ruang yang berlapis banyak secara vertikal.

BENTUK YANG LAZIM: sederhana, airo dinamis,


mengecil keatas.

KEGUNAAN: untuk gedung yang membutuhkan ruangruang modular yang banyak seperti; hotel, apartement,
rumah susun, asrama, kantor sewa (rental office),
kantor pemerintahan, rumah sakit, mall (pusat pusat
pertokoan,perbelanjaan dan hiburan) kampus
(gedung
pendidikan)

ASPEK STRUKTUR DAN KONSTRUKSI


PADA BANGUNAN TINGGI

STRUKTUR: adalah rangkaian dari beberapa elemen


bangunan secara keseluruhan.(misalnya; ada
kolom,dinding,balok,lantai), mengarah pada sistim
penyaluran beban.

KONSTRUKSI: juga merupakan rangkaian atau


susunan bangunan, tetapi sudah merujuk pada
penggunaan material.(contoh; kolom dengan
konstruksi beton bertulang, kolom dengan konstrksi
baja, dinding dengan konstruksi pasangan batu bata
atau dinding dengan konstruksi pasangan batako).

ASPEK STRUKTUR DAN KONSTRUKSI


PADA BANGUNAN TINGGI
SISTIM STRUKTUR:
merupakan suatu bentuk sistim rangkaian elemenelemen bangunan, dengan maksud dapat
mengantisipasi bermacam gaya atau dapat menyalurkan
seluruh beban yang dipikul oleh bangunan menuju
tanah, sehingga bangunan dapat tetap berdiri dengan
kokoh. Pemilihan sistim struktur yang tepat sangat
tergantung oleh banyak hal seperti; modul ruang,
beban, material, teknologi konstruksi, kondisi tanah dll.

ASPEK STRUKTUR DAN KONSTRUKSI


PADA BANGUNAN TINGGI
PERMASALAHAN STR & KONSTRUKSI.
- Super Struktur: adalah struktur yang berada diatas
permukaan tanah. Permasalahan pada super struktur
sangat tergantung oleh jenis dan besarnya beban
yang akan dipikul oleh bangunan tinggi tersebut

- Sub Struktur : adalah struktur yang berada dibawah


permukaan tanah. Sub Struktur ini bertugas
menyampaikan seluruh beban bangunan ke tanah.
Pemilihan sistim dan permasalahannya sangat
tergantung oleh kondisi tanah.

PENGARUH UTILITAS DAN ME TERHADAP


STRUKTUR DAN KONSTRUKSI PADA BT.

Penggunaan utilitas,ME dan sistim


jaringannya sangat penting dipahami oleh
perancang bangunan tinggi, mengingat
kesemuanya itu membutuhkan ruang, baik
kearah horizontal maupun kearah vertikal.
Sehingga penggunaan ruang-ruang untuk
kepentingan utilitas dan ME tidak banyak
merugikan struktur maupun aspek lainnya.

TRANSPORTASI
TANGGA.
Tangga utama; perlu dibuat untuk pencapaian dekat serta
digunakan jika elevator mati, letaknya harus
mempertimbangkan pencapaian dekat dari segala arah
maximum dengan jarak 30 meter.sedangkan untuk tangga
darurat kebakaran harus tertutup dan letaknya lebih baik
menepi.
ESCALATOR.
Escalator dipasang untuk pencapaian beberapa step saja dan
merupakan pencapaian decorative dan atraktif.biasanya untuk
mall yang ramai pengunjung untuk pindah satu step saja.
ELEVATOR/LIFT.
Untuk pencapaian jarak jauh secara vertikal, perlu dipikirkan
jenis (lift biasa/lift barang/service,panorama/glass,lift khusus)
demikian pula zone-zone pelayanan dan letak mesin penggerak
yang berpengaruh terhadap struktur.

PLUMBING / PEMIPAAN
Pemipaan pada bangunan tinggi terdiri dari bermacammacam pipa, untuk kegunaan yang berlainan biasanya
debedakan dengan penggunaan material dan warna pipa
yang berbeda.
Untuk jaringan ini biasanya dikelompokkan dibuatkan
ruang secara vertikal yang disebut shaft.
Shaft diletakkan pada tempat yang mudah dijangkau, agar
dengan mudah bila sewaktu-waktu ada perbaikan.
Saft harus sedekat mungkin dengan sumber buangan
maupun titik distribusi agar tidak banyak mengganggu
struktur horizontal.
Apabila pada saft ada perbaikan tidak boleh sampai
mengganggu ruangan lainnya.

BEBAN PADA BANGUNAN TINGGI


BEBAN MATI
BEBAN HIDUP
BEBAN
KONSTRUKSI
BEBAN AIR HUJAN
BEBAN SALJU&ES

BEBAN ANGIN
BEBAN GEMPA
TEKANAN AIR
TEKANAN TANAH

BEBAN PADA BANGUNAN TINGGI


BEBAN MATI
Sifatnya Statis dan tetap
Merupakan berat keseluruhan elemen
bangunan
Berat kolom,balok,dinding,langit-langit,
utilitas yang tertanam pada bangunan.
Besar beban tergantung material dan dapat
dihitung berdasarkan berat jenisnya

BEBAN PADA BANGUNAN TINGGI


BEBAN HIDUP
Ditimbulkan oleh berat benda-benda diatas
bangunan yang sewaktu-waktu bisa
berpindah-pindah/beban penghunian
(occupancy load).
Besarnya 40 psf =195 kg/m2 (kantor)
Dalam rancangan dipakai 80 psf=390kg/m
Apartement cukup 40 psf = 195 kg/m2

BEBAN PADA BANGUNAN TINGGI


BEBAN KONSTRUKSI
Beban yang ditimbulkan oleh penimbunan
material secara terpusat pada lantai
bangunan pada tahap konstruksi, serta
perletakan perancah.
Besarnya beban tergantung jenis material
serta jumlahnya yang tertimbun

BEBAN PADA BANGUNAN TINGGI


BEBAN AIR HUJAN
Beban genangan air hujan terutama pada
atap datar.
Besarnya 50 kg/m2 bila genangan mencapai
5 cm.
Maka kemiringan atap dibuat agar tidak
banyak air tergenang

BEBAN PADA BANGUNAN TINGGI


BEBAN SALJU DAN ES
Beban ini diperhitungkan pada daerah yang
bersalju.
Tumpukan salju yang terendah 15 cm
beratnya berkisar 5psf (25 kg/m2) sampai
mencapai 400kg/m2
Rancangan hindari dengan tonjolan yang
menahan salju.

BEBAN PADA BANGUNAN TINGGI


BEBAN ANGIN
Membebani bangian tepi bangunan
Berbentuk gaya lateral,tiupan dan isapan
Makin tinggi tiupan angin makin kencang
Akibatnya bangunan tinggi mengalami
lenturan.
Dapat berpengaruh pada kedudukan bgn.

BEBAN PADA BANGUNAN TINGGI


UPAYA MENGURANGI BEBAN ANGIN
Bentuk yang dapat mengalihkan tekanan,
misalnya tipis, lancip, lengkung.
Mengurang bentuk yang menangkap angin
Bangunan yang dapat mengarahkan angin
Bangunan dibuat mengecil keatas.

BEBAN PADA BANGUNAN TINGGI


BESARNYA BEBAN ANGIN
Tergantung ketinggian bangunan
Besarnya 28 psf pada tinggi 100 kaki
Besarnya 32 psf pada tinggi 300 kaki
Besarnya 34 psf pada tinggi 500 kaki

BEBAN PADA BANGUNAN TINGGI


BEBAN GEMPA
Goyangan gempa menjadi gaya lateral
Menjadi gaya geser terhadap bangunan
Besarnya gaya lateral akibat gempa adalah
sama dengan beban mati total+ 25% b.hidup
Besarnya gaya geser juga ditentukan oleh
beberapa koefesien gempa.

BEBAN PADA BANGUNAN TINGGI


BEBAN TEKANAN AIR DAN TANAH
Akan membebani bangunan bagian dibawah
tanah terutama pada air tanah tinggi, apalagi
yang mempunyai ruang basement.
Tekanan tanah dianggap setara dengan
tekanan air.
Tekanan tanah lateral maksimum 1620 psf

BAGIAN BAGIAN STRUKTUR


PADA BANGUNAN TINGGI
STRUKTUR VERTIKAL
Pengertian: Struktur vertikal adalah Elemen struktur
bangunan tinggi yang berfungsi menyalurkan beban secara vertikal,
dapat berupa ; kolom, dinding, core dan kabel.

Pemilihan Sistim:

Beban yang akan disalurkan


Modul ruang
Estetika Bangunan
Teknologi konstruksi

STRUKTUR VERTIKAL
Modul Struktur Vertikal

Tergantung modul ruang, dan modul ruang dibuat


sesuai kegunaan (berdasarkan pengamatan secara umum modul
modul ruang berkisar);

- Hotel, apartement, rumah susun ( 3,5 5 m)


- Kantor (3,5 -6 m)
- Sekolah,kampus (6 9 m)
- Rumah sakit (4 6 m)

Jarak bentang yang efektif tergantung sistim


- kolom /Rangka pertimbangan tinggi balok (6 9 meter)
- Dinding pertimbangan tebal plat lantai (4 5 m)

Tergantung teknologi konstruksi dan material


- Beton bertulang convensional
- Beton pratekan-bentang bisa lebih lebar
- Baja- harus perhatikan modul baja di pasaran

STRUKTUR VERTIKAL
Dimensi Struktur Vertikal.
Tergantung kedudukannya (pada lantai ke berapa?,
mengingat makin keatas bebannya akan lebih ringan)
Tergantung besar beban yang dipikul pada lantai tersebut
Besar beban = komulatif beban diatasnya dibagi dengan
jumlah kolom/struktur vertikal.
Tergantung besarnya momen akibat gaya lateral.
Faktor keamanan gempa.
Faktor tekuk pada struktur yang terlalu tinggi.

STRUKTUR VERTIKAL
Dimensi Struktur Vertikal.
Perhitungan besarnya penampang struktur
vertikal/kolom (F) juga tergantung dari material.
Jika hanya dari perhitungan beban vertikal maka:

F = P / Tegangan tekan ijin material


P= beban komulatif yang dipikul satu kolom
Untuk angka keamanan digunakan dengan
koefesien sampai 1/3 dari perhitungan diatas

LATIHAN MERANCANG PERLANTAIAN


POST TEST 3

Mahasiswa diminta merancang struktur


vertikal pada denah tipikal bangunan 30
lantai (sesuai gambar latihan No)
Gambar diminta: ( dalam 60 menit )
- Gambar denah +struktur vertikal + ukuran
- Gambar struktur pengaku+ ukuran
- Detail prinsip hubungan struktur dan
finishing.

STRUKTUR HORIZONTAL
Struktur Horizontal adalah struktur yang berfungsi
untuk menyalurkan beban secara horizontal/ beban
lantai menuju ke struktur vertikal. Str.horz.berupa:
BALOK (BEAM)
Balok Induk
Balok Anak
Balok Praktis

PELAT (Sutrisno. H.103)

Pelat Tipis
Pelat Tebal
Pelat berusuk (ribbed-floor)
Pelat berusuk silang (grid floor atau waflle slab)

STRUKTUR HORIZONTAL
BALOK INDUK.
Balok dapat dibuat dari bermacam-macam material, tetapi
sebagai contoh adalah beton bertulang.
Balok induk sebaiknya bertumpu pada str.vertikal
Dimensi Balok Induk tergantung beban
Pendekatan dimensi (tinggi balok)=h; 1/10 1/12 bentang
(jarak tumpuan) untuk beton bertulang convensional
Untuk beton pratekan/prategang (pre stres) tingginya
mencapai 1/14 1/16 bentang
Perbandingan lebar balok (b) dan tinggi balok berkisar
antara h sampai 2/3 h (pertimbangan momen inertia)

BALOK INDUK

STRUKTUR HORIZONTAL
BALOK ANAK
Adalah balok yang bertumpu pada balok induk.
Berfungsi menyalurkan beban lantai ke balok induk.
Pendekatan dimensi tingginya sama dengan balok induk
1/10 1/12 bentang.(L) berdasarkan pengamatan secara
umum dimensi tinggi balok anak mencapai 1/ 15 bentang
Lebih baik bila terletak dibawah dinding/pada konsentrasi
beban diatasnya.
Dipilih bentang terpendek pada lapangan lantai

BALOK ANAK

BALOK ANAK

STRUKTUR HORIZONTAL
BALOK PRAKTIS
Adalah balok yang berfungsi sebagai pemegang
dinding partisi, bukan sebagai pemikul beban,
sehingga tidak termasuk balok struktur.
Lebih diharapkan kekuatan tariknya, sehingga
dimensi maupun pembesiannya dapat dibuat lebih
kecil.
Ukurannya disesuaikan dengan dimensi dinding.
Berkisar >15/20 cm

STRUKTUR HORIZONTAL
PELAT TIPIS
Pelat dengan konstruksi beton bertulang
convensional.
Pelat ditumpu keempat sisinya.
Bentang yang normal maksimum 4 meter
Bentang lebih besar 4 m umumnya diselesaikan
dengan tulangan rangkap dan pelat menjadi tebal.
Pendekatan dimensi tebal pelat berkisar dari 1/25
1/30 bentang terpendek.

PELAT TIPIS

STRUKTUR HORIZONTAL
PELAT TEBAL (biasa disebut plat slab)
Pelat konstruksi beton bertulang yang dibuat tebal karena
bentangannya terlalu panjang.
Pelat ini dibuat untuk menghindari pemakaian balok induk
maupun balok anak
Dengan beton bertulang convensional memakai tulangan
rangkap atau dengan beton pratekan
Pada kolom tumpuan pelat dipertebal 11/2 2 kali tebal
plat.
Tebal pelat 20 25 cm untuk bentang 6 8 meter

TUMPUAN PELAT TEBAL

STRUKTUR HORIZONTAL
PELAT BERUSUK (ribber floor)
Pelat beton dengan balok anak yang rapat.
Biasanya dibuat untuk bentang yang luas dan
disertai dengan tujuan atraktif.
Tebal pelat dapat dibuat sangat tipis -- 7 cm
Arah rusuk diusahakan ke bentang terpendek
Pada tumpuan pelat dipertebal sampai mencapai
tinggi rusuknya.

PELAT BERUSUK 1 ARAH

STRUKTUR HORIZONTAL
PELAT BERUSUK SILANG (grid

floor/wafle)
Pelat beton dengan balok anak yang rapat dengan
dua arah bersilangan.
Biasanya dibuat untuk bentang yang luas dan
disertai dengan tujuan atraktif.
Tebal pelat dapat dibuat sangat tipis -- 7 cm
Pada tumpuan pelat dipertebal sampai mencapai
tinggi rusuknya.
Tinggi rusuk dapat mencapai 1/20 bentang

PELAT BERUSUK 2 ARAH

LATIHAN MERANCANG PERLANTAIAN


POST TEST 4

Mahasiswa diminta merancang pembalokan


dan perlantaian pada denah tipikal
bangunan 30 lantai (gambar latihan No)
Gambar diminta:
- Gambar denah pembalokan + ukuran
- Gambar Potongan Lantai + ukuran
- Detail yang menunjukkan dimensi.

PENGAKU STRUKTUR
Disamping sistim secara umum, juga ditambahkan
lagi pengaku struktur agar lebih tahan terhadap
gaya lateral, goyangan.
PENGAKU VERTIKAL
DINDING GESER
INTI GESER / CORE

PENGAKU HORIZONTAL
BELT TRUSS (KUDA-KUDA SABUK)
BALOK TINGGI

PENGAKU STRUKTUR
DINDING GESER
Dinding dengan konstruksi beton bertulang
digunakan sebagai pengaku secara vertikal.
Dinding geser dibuat pada tepi bangunan
dengan arah sejajar arah lemahnya
bangunan.
Tebal pengaku ini berkisar 40 cm untuk
bangunan setinggi 30 lantai.

PENGAKU STRUKTUR
INTI GESER (CORE)
Pengaku inti geser ini merupakan pengaku
dinding geser yang dipusatkan pada inti/
titik berat bangunan.
Tebal core untuk bangunan sekitar 30 lantai
berkisar 40 cm.
Sebagai inti kekakuan bangunan, luas core
cukup 7 10 % luas per lantai

LATIHAN MERANCANG PERLANTAIAN


POST TEST 5

Mahasiswa diminta merancang sistim


pengaku bangunan > 30 lantai sesuai denah
tipikal (gambar latihan No.)
Gambar diminta:
- Gambar denah + ukuran
- Gambar tampak + ukuran
- Detail.

SUB STRUKTUR
Adalah struktur bangunan tinggi yang berada
dibawah permukaan tanah. Yang menjadi
perhatian pembahasan adalah:
KEADAAN TANAH
Jenis/klasifikasi tanah
Kedalaman tanah keras dan besar tegangan
Kedalaman air tanah

SUB STRUKTUR
SISTIM STRUKTUR PONDASI
Sistim yang dipilih tergantung keadaan tanah
dan bentuk/modul beban bangunan spt:
Setempat (titik)
Menerus
Jaring-jaring
Menyeluruh / plat

SISTIM STRUKTUR
SUPER STRUKTUR
Dinding Pemikul
Dinding Geser
Core
Rangka
Tabung
Cantilever

SUB STRUKTUR
Basement
Pondasi Pelat
Pond. Tiang Pancang
Pond. Bor pile
Pondasi Kombinasi

SISTIM STRUKTUR

DINDING PEMIKUL

Dinding dengan bahan beton bertulang mempunyai kekuatan geser


yang tinggi, sehingga memungkinkan untuk struktur bangunan yang
relatif tinggi.
Dinding pemikul = sederetan kolom tipis.
Lubang/bukaan diusahakan sekecil mungkin
Dinding bila menyatu dengan lantai maka kekuatannya = portal
Dinding sebaiknya dibuat menerus secara vertikal dari lantai dasar
sampai keatas
Sistim dinding pemikul ini cocok digunakan untuk bangunan yang
mempunyai ruang ruang kecil yang typikal secara horizontal maupun
vertikal.
Kekurangannya adalah ruangan sulit untuk dirubah karena
dindingnya adalah dinding struktur

LATIHAN MERANCANG SISTIM STRUKTUR

DINDING PEMIKUL
Diketahui denah lantai typikal hotel 6 lantai
seperti gambar dibawah
Selanjutnya pada gambar denah kosong dibawah
mahasiswa diminta untuk merancang konsep
struktur dengan sistim struktur dinding pemikul
untuk hotel tersebut. Dengan cara menghitamkan
atau memberi warna pada rencana dinding
pemikul.

LEMBAR KERJA LATIHAN

LATIHAN MERANCANG SISTIM STRUKTUR

DINDING PEMIKUL
Pada lembar berikutnya mahasiswa diminta
untuk menggambarkan potongan bangunan
hotel tersebut dengan memperlihatkan
struktur dinding dan perlantaian.

LEMBAR KERJA LATIHAN

SISTIM STRUKTUR

DINDING GESER
STRUKTUR DINDING GESER (shear wall)

Perkembangan dari dinding pemikul


Letak atau arah dinding geser sebaiknya berlawanan
dengan dinding yang lainnya
Menerus tanpa terputus secara vertikal
Dinding geser sebaiknya dibuat lebih banyak kearah
melintang bangunan.
Gaya lateral akan diurai tersebar keseluruh dinding
geser.

CONTOH DINDING GESER

CONTOH DINDING GESER


Contoh dinding geser diatas dipadukan
dengan kolom.
Letak dinding geser diusahakan tidak
mengganggu ruangan / tonjolan tidak
nampak.
Arah dinding geser berlawanan

PERLANTAIAN

PERLANTAIAN

Garis balok dibawah digambar dengan garis putus-putus.


Lubang shaft maupun lubang lainnya harus diperlihatkan
Letak pemipaan harus digambarkan.
Struktur vertikal berupa dinding geser dan kolom praktis
harus diperlihatkan untuk kebutuhan mempersiapkan stek.
Garis putus putus pada lapangan adalah garis peralihan
momen yang diterima oleh plat dari momen positif ke
momen negatif, sehingga pada garis itu akan terjadi
perubahan perkuatan antara bagian atas dan bagian bawah
plat ( perubahan tulangan pada konstruksi beton bertulang)

LATIHAN MERANCANG SISTIM STRUKTUR

DINDING GESER
Diketahui denah lantai typikal hotel 15
lantai seperti gambar dibawah
Mahasiswa diminta untuk merancang sistim
struktur hotel tersebut dengan
menggunakan sistim struktur dinding geser,
dengan mengatur letak dan arah dinding
geser

LATIHAN MERANCANG DENAH SISTIM STRUKTUR

DINDING GESER

GAMBAR POTONGAN PADA SISTIM STRUKTUR

DINDING GESER

GAMBAR PERLANTAIAN / PEMBALOKAN PADA SISTIM STRUKTUR

DINDING GESER

SISTIM STRUKTUR

INTI GESER (CORE)


STRUKTUR INTI GESER (core)
Disamping sebagai pengaku, juga dapat
digunakan sebagai struktur utama.
Dapat pula digunakan sebagai inti utilitas
Ada pula dengan sistim multi core
Core juga dapat dipakai tiang gantungan
untuk menopang cantilever.

KEBUTUHAN LUAS CORE SEBAGAI INTI STRUKTUR


Cukup sebesar 1 / 18 luas lantai dengan bentuk efektif seperti
gambar dibawah.

SISTIM STRUKTUR
STRUKTUR RANGKA (frame)
Rangkaian batang vertikal dan horizontal
Makin pendek batang, rangka semakin kaku
Simpul sebaiknya terletak segaris lurus, baik
vertikal maupun horizontal.
Setiap simpul harus kaku untuk dapat menahan
gaya lateral.
Makin banyak simpul kearah horizontal rangka
akan semakin kaku.

LATIHAN MERANCANG STRUKTUR


RANGKA
POST TEST 6

Mahasiswa diminta merancang sistim


struktur vertikal dengan sistim rangka pada
bangunan > 30 lantai sesuai denah tipikal
(gambar latihan No)
Gambar diminta:
- Gambar denah struktur + ukuran
- Detail.

LATIHAN MERANCANG DENAH SISTIM STRUKTUR

RANGKA

LATIHAN MENGGAMBAR POTONGAN PADA SISTIM STRUKTUR

RANGKA

SISTIM STRUKTUR

TABUNG
STRUKTUR TABUNG.
Dapat terbentuk oleh dinding, anyaman maupun deretan
kolom.
Tabung kosong
- Tabung rangka (frame tube)
- Tabung truss (trussed tube)
Tabung dengan pengaku interior
- Tabung dengan dinding geser sejajar
- Tabung dalam tabung (tube in tube)
- Tabung dimodifikasi
- Tabung modular (modular tube)

LATIHAN MERANCANG STRUKTUR


TABUNG
POST TEST 7

Mahasiswa diminta merancang sistim


struktur vertikal dengan sistim tabung pada
bangunan > 30 lantai sesuai denah tipikal
(gambar latihan No)
Gambar diminta:
- Gambar denah struktur + ukuran
- Detail.

LATIHAN MERANCANG DENAH SISTIM STRUKTUR

TABUNG

LATIHAN MENGGAMBAR POTONGAN PADA SISTIM STRUKTUR

TABUNG

SISTIM STRUKTUR
STRUKTUR CANTILEVER
Struktur yang baloknya menggunakan satu
tumpuan.
Tumpuan cantilever
Bentangan
Perlantaian

SISTIM STRUKTUR
STRUKTUR GANTUNG
Tiang penyokong
Balok
Penggantung
Pengaku

LATIHAN MERANCANG STRUKTUR


CANTILEVER
POST TEST 8

Mahasiswa diminta merancang sistim


struktur vertikal dengan sistim
cantilever&gantung pada bangunan > 30
lantai sesuai denah tipikal (gambar latihan
No)
Gambar diminta:
- Gambar denah struktur + ukuran
- Detail.

LATIHAN MERANCANG DENAH SISTIM STRUKTUR

CANTILEVER

LATIHAN MENGGAMBAR POTONGAN PADA SISTIM STRUKTUR

CANTILEVER

SISTIM STRUKTUR
BASEMENT
Kedalaman
Dinding penahan tanah (DPT) tehal >20cm
Hubungan dengan tanah
Pengendalian air
Lantai bassement tebal >20 cm

SISTIM STRUKTUR
PONDASI TIANG PANCANG
Dimensi tiang pancang
Jumlah yang diperlukan
Kedalaman pancangan
Kepala tiang (pile cap)
Cara pelaksanaan

SISTIM STRUKTUR
PONDASI BOR PILE
Dimensi/diameter bor
Jumlah yang diperlukan
Kedalaman pengeboran
Kepala tiang (pile cap)
Cara pelaksanaan

SISTIM STRUKTUR
PONDASI PELAT
Pertimbangan pemilihan
Jenis/macam
- Pelat tebal
- Pelat berusuk
- Pelat berongga
Dimensi dan konstruksi
Hubungan dengan super struktur.

SISTIM STRUKTUR
SISTIM PONDASI KOMBINASI
Pondasi setempat(titik) dengan pelat
Pondasi tiang pancang dengan pelat
Pondasi bor pile dengan pelat.
Pondasi tiang dengan pelat menerus.

LATIHAN MERANCANG PERLANTAIAN


POST TEST 9

Mahasiswa diminta merancang sistim


struktur pondfasi dengan sistim campuran
pada bangunan > 30 lantai sesuai denah
(gambar latihan No.)
Gambar diminta:
- Gambar rencana pondasi + ukuran
- Gambar potongan sub struktur
- Detail.

LATIHAN MERANCANG DENAH SISTIM STRUKTUR

PERLANTAIAN /PEMBALOKAN

TEKNOLOGI KONSTRUKSI
DINDING/CLADING PREPAB
Bentuk dan ukuran
Cara pemasangan
Finishing
Estimasi/perbandingan waktu dan biaya

TEKNOLOGI KONSTRUKSI
BALOK PREPAB DAN PRECAST.
Bentuk
Cara pemasangan
Finishing
Estimasi/perbandingan waktu dan biaya

TEKNOLOGI KONSTRUKSI
BALOK PREPAB U-sel
Balok precast yang ditemukan (PT.PP).
Tulangan utama di cetak dibawah.
Balok dan tulangan cicetak berbentuk U.
Di instal pada tempatnya dan dicor penuh
bersamaan dengan pelatnya.

TEKNOLOGI KONSTRUKSI
LANTAI PRECAST
Bentuk dan ukuran
Cara pemasangan
Finishing
Estimasi/perbandingan waktu dan biaya

TEKNOLOGI KONSTRUKSI
LANTAI SPANDEK/BONDEK
Lantai memenggunakan plat lipat
Hanya menggunakan tulangan negatif
Tanpa bekesting dan perancah
Diatas dicor dengan beton
Modul sesuai modul baja
Bentang berkisar 3 4 meter

TEKNOLOGI KONSTRUKSI
DEWATERING/PENGENDALIAN AIR&TANAH
Sistim pompa
Sistim jeli
Continous bor pile
Bentonite pile
Continous sheet pile
Struting

KULIAH LAPANGAN (STUDEK)


PERSIAPAN FISIK DAN MENTAL
PENGAMATAN KONSEP
ARSITEKTURAL
PENGAMATAN KONSEP STRUKTUR
PENGAMATAN UTILITAS DAN ME.
PEMAKAIAN MATERIAL
PENGAMATAN TEKNOLOGI
KONSTRUKSI

KULIAH LAPANGAN (STUDEK)


PERSIAPAN FISIK DAN MENTAL
Jaga stamina/kesehatan
Laporkan bila ada penyakit bawaan
Persiapkan langkah p3k
Pupuk kerja sama
Jaga disiplin dan keamanan

KULIAH LAPANGAN (STUDEK)


PENGAMATAN KONSEP ARSITEKTUR
Site planning
Konsep ruang
Konsep finishing

KULIAH LAPANGAN (STUDEK)


DATA KONSEP STRUKTUR
Upper struktur
Super struktur
Sub struktur

LATIHAN MERANCANG STRUKTUR


TUGAS 2 (Latihan Perorangan)
Mahasiswa latihan merancang bangunan
tinggi/berlapis banyak minimal 30 lapis
dengan penekanan rancangan pada struktur
dan konstruksi, maximum luas setiap lantai
1500 m2 dengan kegunaan bangunan
sebagai berikut:

LATIHAN MERANCANG STRUKTUR


Kegunaan Bangunan

Hotel
Apartement
Kantor sewa
Kampus

5. Rumah Susun.
6. Kantor Gubernur
7. Rumah Sakit.
8. Mall

LATIHAN MERANCANG STRUKTUR


TAHAPAN MERANCANG

Tahapan Arsitektural;

Pada tahapan awal perancangan dimulai dengan design arsitektural


bangunan tinggi sesuai dengan kegunaannya diatas, sampai
menghasilkan perspektif, denah, tampak, potongan, dengan urutan
sebagai berikut:
Mahasiswa membuat sket idea/angan-angan terhadap bentuk bangunan
tinggi berupa perspektif yang sudah mempertimbangkan kegunaan
serta membayangkan zonning vertikal maupun horizontal.
Pembuatan denah arsitektural yang disesuaikan dengan idea
perspektif serta kegunaan bangunan, dengan memperhatikan utilitas
dan aspek-aspek bangunan tinggi lainnya.
Pembuatan potongan arsitektural dengan mempertimbangkan
estetika bentuk ruang sesuai kegunaannya.

LATIHAN MERANCANG STRUKTUR


TAHAPAN MERANCANG

Tahapan Struktur;

Pada tahapan ini mahasiswa mulai memilih sistim struktur yang tepat untuk
bangunan tersebut sampai melahirkan gambar struktur:
Struktur Vertikal; yakni menuangkan/menggambarkan struktur vertikal
(berupa kolom, dinding,core,kabel) pada denah struktur melalui estimasi
dimensi.
Struktur Horizontal; direncanakan melalui estimasi dimensi melalui gambar
rencana perlantaian dan balok serta pada gambar potongan.
Ditunjukkan pula sistim pengaku bangunan secara vertikal maupun horizontal
Struktur Pondasi; dipilih dengan mempertimbangkan kondisi tanah tempat
berdirinya bangunan serta beban-beban yang akan dipikul oleh bangunan
tersebut melalui gambar rencana pondasi dan detail
Rancangan juga harus dilengkapi dengan gambar-gambar detail
konstruksi/arsitektural maupun utilitas yang ada hubungannya dengan struktur.

LATIHAN MERANCANG STRUKTUR


TAHAPAN MERANCANG

Bimbingan dan Diskusi;


Bimbingan umum akan dilakukan setiap
hari perkuliahan, serta diskusi akan
dilakukan melalui presentasi setiap kertas
tugas mahasiswa.
Bimbingan perseorangan dgn.dosen bergilir
Kertas tugas akan dikumpul dan dievaluasi
setiap berakhirnya studio

LATIHAN MERANCANG STRUKTUR


FORMAT
Dibuat dalam kertas A4
Jumlah lembar maximun 8 lembar
Setiap lembar diisi nama dan nirm,dipojok kanan
bawah
Dikumpul berkelompok (15-20 orang)
Disampul hard cover rangkap 3 landscape
Dikumpul sebelum ujian semester
Sampul bertuliskan: Merancang Struktur Bangunan Tinggi
oleh Mahasiswa peserta mata kuliah Struktur dan Konstruksi 3
Program Studi Arsitektur FT.UNUD, Dosen. Ditulis lengkap.

SUB
STRUKTUR

STRUKTUR
SUB STRUKTUR
SUPER STRUKTUR
UPER STRUKTUR

SUB STRUKTUR
ADALAH STRUKTUR YANG
BERADA DIBAWAH
PERMUKAAN TANAH YAKNI
PONDASI BANGUNAN
TERMASUK BASSEMENT

SUB STRUKTUR
PERTIMBANGAN
JENIS TANAH
KEDALAMAN TANAH KERAS
KEDALAMAN AIR TANAH
KEMUDAHAN PELAKSANAAN
KEADAAN LINGKUNGAN (Mengganggu)
BENTUK BEBAN SUPER STRUKTUR

SUB STRUKTUR
PERTIMBANGAN JENIS TANAH
LEMBEK
Jika jenis tanah lempung / lembek, kita tidak dapat
mengandalkan tanah sebagai penopang sehingga
kita harus mengandalkan kekuatan pondasi tiang /
pile untuk mencapai tanah keras
Dapat menggunakan tiang pancang/humer pile,
bor pile, rakit/raft, atau dikombinasikan antara raft
+ pile

SUB STRUKTUR
PERTIMBANGAN JENIS TANAH
PASIR
Jika jenis tanah pasir, cukup kuat menerima
beban namun dia akan labil bila tergerus air
Agak kesulitan untuk melakukan
pengeboran karena akan sering ambruk.
Kecenderungan memakai tiang pancang.

SUB STRUKTUR
PERTIMBANGAN JENIS TANAH
CADAS , KARANG
Sulit untuk memancang
Sedangkan bangunan tinggi cenderung
menggunakan pondasi dalam maka kita
lebih cenderung memilih bor pile
Atau dikombinasikan dengan raft/pondasi
mass (mass concrete/plat beton tebal).

SUB STRUKTUR
PERTIMBANGAN JENIS TANAH
BERLAPIS-LAPIS
Sulit untuk memancang, karena jika ketemu
lapisan keras pile akan mentok padahal
dibawahnya terdapat lapisan tanah yang
lembek, yang kemungkinan akan ambruk
jika sudah dibebani bangunan diatasnya
Pada kejadian ini cenderung memilih bor
pile atau dikombinasikan dengan mass

SUB STRUKTUR
PERTIMBANGAN KEDALAMAM
TANAH KERAS
Jika tanah keras sangat dangkal akan sulit /
tidak bisa memancang pile
Jika tanah keras terlalu dalam maka pile
yang akan kita pancang akan amblas karena
tersedia hanya 12 m

SUB STRUKTUR
PERTIMBANGAN KEDALAMAM
AIR TANAH
Jika air tanah terlalu dangkal maka akan
sulit untuk melakukan pengeboran karena
tanah akan mudah ambruk, maupun
kesulitan pada saat melakukan pengecoran
beton akibat banyaknya air

SUB STRUKTUR
PERTIMBANGAN KEMUDAHAN
PELAKSANAAN
Tersedianya peralatan yang memadai serta
kemudahan memasukkan alat maupun
material ke lokasi pekerjaan.

SUPER
STRUKTUR

SUPER STRUKTUR
MODUL RUANG
MODUL STRUKTUR
SISTIM STRUKTUR
KONSTRUKSI

SUPER STRUKTUR
MODUL RUANG

Tergantung fungsi, bentuk masa


Modul dirancang pada lantai typikal/tower
Usahakan ruangan dapat orientasi keluar
Membuat modul ruang juga perhatikan
kemungkinan modul struktur yang akan
menggunakan kelipatan modul ruang

SUPER STRUKTUR
MODUL STRUKTUR
Modul struktur dibuat berdasarkan
kelipatan modul ruang.
Modul struktur diperhatikan bentang efektif
dari struktur bangunan tinggi yakni berkisar
6 m sampai 9 m, jika terlalu panjang maka
struktur jadi berat dan dimensi balok jadi
sangat tinggi.

SUPER STRUKTUR
SISTIM STRUKTUR
Rangka
Dinding Geser
Can

SUPER STRUKTUR
SISTIM STRUKTUR
SISTIM YANG LAZIM DIGUNAKAN UNTUK
BANGUNAN TINGGI

Dinding Geser
Rangka
Cantilever
Tabung
Core

Anda mungkin juga menyukai