MATERI KULIAH
STRUKTUR DAN
KONSTRUKSI 3
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
Materi Kuliah
Tatap Muka/Ceramah:
Materi Kuliah
Pengamatan Lapangan:
Melihat langsung struktur dan kontruksi bangunan tinggi
yang sedang dibangun.
Melihat langsung sistim utilitas dan mecanikal electrikal
gedung tinggi serta kaitannya terhadap sistim struktur.
Melihat langsung teknologi konstruksi untuk
pembangunan gedung tinggi.
Melihat perkembangan desain dan pemakaian material
pada bangunan yang telah jadi di kota-kota besar.
Mahasiswa sudah harus siap dengan daftar quisner
Materi Kuliah
Latihan Merancang Struktur (Menggambar):
Mahasiswa latihan merancang bangunan 25-30 lantai/lapis
dengan berbagai kegunaan melalui penekanan rancangan
pada sistim struktur dan konstruksi yang benar.
Rancangan yang harus ditampilkan:
- Sistim struktur vertikal berupa letak kolom/dinding.
- Struktur horizontal, berupa pembalokan dan perlantaian.
- Struktur pengaku gedung.
- Struktur pondasi/ rencana dan detail konstruksi
- Detail konstruksi hubungan finishing dengan struktur.
Materi Kuliah
Buku Pegangan:
Materi Kuliah
Buku Pegangan:
9 . Yustadi Penerbit, Ikhtisar Teknik Pondasi.
10. Soetiadji, Setyo S, (1985), Anatomi Structure, Jambatan Jakarta.
11. Stiglat/Wippel,(1989), Pelat, (Terjemahan: Herman Wantho),
Erlangga Jakarta.
12. Sugiharto,(1987) Dasar-Dasar Pengelolaan Air Limbah,UI.-Press,
Jakarta
13. Roestanto W. Dirdjojuwono,(2001),Sistim Bangunan Pintar, Pustaka
Wirausaha Muda, Bogor
14. Dwi Tangoro,(2000), Utilitas Bangunan, UI.-Press, Jakarta
KEGUNAAN: untuk gedung yang membutuhkan ruangruang modular yang banyak seperti; hotel, apartement,
rumah susun, asrama, kantor sewa (rental office),
kantor pemerintahan, rumah sakit, mall (pusat pusat
pertokoan,perbelanjaan dan hiburan) kampus
(gedung
pendidikan)
TRANSPORTASI
TANGGA.
Tangga utama; perlu dibuat untuk pencapaian dekat serta
digunakan jika elevator mati, letaknya harus
mempertimbangkan pencapaian dekat dari segala arah
maximum dengan jarak 30 meter.sedangkan untuk tangga
darurat kebakaran harus tertutup dan letaknya lebih baik
menepi.
ESCALATOR.
Escalator dipasang untuk pencapaian beberapa step saja dan
merupakan pencapaian decorative dan atraktif.biasanya untuk
mall yang ramai pengunjung untuk pindah satu step saja.
ELEVATOR/LIFT.
Untuk pencapaian jarak jauh secara vertikal, perlu dipikirkan
jenis (lift biasa/lift barang/service,panorama/glass,lift khusus)
demikian pula zone-zone pelayanan dan letak mesin penggerak
yang berpengaruh terhadap struktur.
PLUMBING / PEMIPAAN
Pemipaan pada bangunan tinggi terdiri dari bermacammacam pipa, untuk kegunaan yang berlainan biasanya
debedakan dengan penggunaan material dan warna pipa
yang berbeda.
Untuk jaringan ini biasanya dikelompokkan dibuatkan
ruang secara vertikal yang disebut shaft.
Shaft diletakkan pada tempat yang mudah dijangkau, agar
dengan mudah bila sewaktu-waktu ada perbaikan.
Saft harus sedekat mungkin dengan sumber buangan
maupun titik distribusi agar tidak banyak mengganggu
struktur horizontal.
Apabila pada saft ada perbaikan tidak boleh sampai
mengganggu ruangan lainnya.
BEBAN ANGIN
BEBAN GEMPA
TEKANAN AIR
TEKANAN TANAH
Pemilihan Sistim:
STRUKTUR VERTIKAL
Modul Struktur Vertikal
STRUKTUR VERTIKAL
Dimensi Struktur Vertikal.
Tergantung kedudukannya (pada lantai ke berapa?,
mengingat makin keatas bebannya akan lebih ringan)
Tergantung besar beban yang dipikul pada lantai tersebut
Besar beban = komulatif beban diatasnya dibagi dengan
jumlah kolom/struktur vertikal.
Tergantung besarnya momen akibat gaya lateral.
Faktor keamanan gempa.
Faktor tekuk pada struktur yang terlalu tinggi.
STRUKTUR VERTIKAL
Dimensi Struktur Vertikal.
Perhitungan besarnya penampang struktur
vertikal/kolom (F) juga tergantung dari material.
Jika hanya dari perhitungan beban vertikal maka:
STRUKTUR HORIZONTAL
Struktur Horizontal adalah struktur yang berfungsi
untuk menyalurkan beban secara horizontal/ beban
lantai menuju ke struktur vertikal. Str.horz.berupa:
BALOK (BEAM)
Balok Induk
Balok Anak
Balok Praktis
Pelat Tipis
Pelat Tebal
Pelat berusuk (ribbed-floor)
Pelat berusuk silang (grid floor atau waflle slab)
STRUKTUR HORIZONTAL
BALOK INDUK.
Balok dapat dibuat dari bermacam-macam material, tetapi
sebagai contoh adalah beton bertulang.
Balok induk sebaiknya bertumpu pada str.vertikal
Dimensi Balok Induk tergantung beban
Pendekatan dimensi (tinggi balok)=h; 1/10 1/12 bentang
(jarak tumpuan) untuk beton bertulang convensional
Untuk beton pratekan/prategang (pre stres) tingginya
mencapai 1/14 1/16 bentang
Perbandingan lebar balok (b) dan tinggi balok berkisar
antara h sampai 2/3 h (pertimbangan momen inertia)
BALOK INDUK
STRUKTUR HORIZONTAL
BALOK ANAK
Adalah balok yang bertumpu pada balok induk.
Berfungsi menyalurkan beban lantai ke balok induk.
Pendekatan dimensi tingginya sama dengan balok induk
1/10 1/12 bentang.(L) berdasarkan pengamatan secara
umum dimensi tinggi balok anak mencapai 1/ 15 bentang
Lebih baik bila terletak dibawah dinding/pada konsentrasi
beban diatasnya.
Dipilih bentang terpendek pada lapangan lantai
BALOK ANAK
BALOK ANAK
STRUKTUR HORIZONTAL
BALOK PRAKTIS
Adalah balok yang berfungsi sebagai pemegang
dinding partisi, bukan sebagai pemikul beban,
sehingga tidak termasuk balok struktur.
Lebih diharapkan kekuatan tariknya, sehingga
dimensi maupun pembesiannya dapat dibuat lebih
kecil.
Ukurannya disesuaikan dengan dimensi dinding.
Berkisar >15/20 cm
STRUKTUR HORIZONTAL
PELAT TIPIS
Pelat dengan konstruksi beton bertulang
convensional.
Pelat ditumpu keempat sisinya.
Bentang yang normal maksimum 4 meter
Bentang lebih besar 4 m umumnya diselesaikan
dengan tulangan rangkap dan pelat menjadi tebal.
Pendekatan dimensi tebal pelat berkisar dari 1/25
1/30 bentang terpendek.
PELAT TIPIS
STRUKTUR HORIZONTAL
PELAT TEBAL (biasa disebut plat slab)
Pelat konstruksi beton bertulang yang dibuat tebal karena
bentangannya terlalu panjang.
Pelat ini dibuat untuk menghindari pemakaian balok induk
maupun balok anak
Dengan beton bertulang convensional memakai tulangan
rangkap atau dengan beton pratekan
Pada kolom tumpuan pelat dipertebal 11/2 2 kali tebal
plat.
Tebal pelat 20 25 cm untuk bentang 6 8 meter
STRUKTUR HORIZONTAL
PELAT BERUSUK (ribber floor)
Pelat beton dengan balok anak yang rapat.
Biasanya dibuat untuk bentang yang luas dan
disertai dengan tujuan atraktif.
Tebal pelat dapat dibuat sangat tipis -- 7 cm
Arah rusuk diusahakan ke bentang terpendek
Pada tumpuan pelat dipertebal sampai mencapai
tinggi rusuknya.
STRUKTUR HORIZONTAL
PELAT BERUSUK SILANG (grid
floor/wafle)
Pelat beton dengan balok anak yang rapat dengan
dua arah bersilangan.
Biasanya dibuat untuk bentang yang luas dan
disertai dengan tujuan atraktif.
Tebal pelat dapat dibuat sangat tipis -- 7 cm
Pada tumpuan pelat dipertebal sampai mencapai
tinggi rusuknya.
Tinggi rusuk dapat mencapai 1/20 bentang
PENGAKU STRUKTUR
Disamping sistim secara umum, juga ditambahkan
lagi pengaku struktur agar lebih tahan terhadap
gaya lateral, goyangan.
PENGAKU VERTIKAL
DINDING GESER
INTI GESER / CORE
PENGAKU HORIZONTAL
BELT TRUSS (KUDA-KUDA SABUK)
BALOK TINGGI
PENGAKU STRUKTUR
DINDING GESER
Dinding dengan konstruksi beton bertulang
digunakan sebagai pengaku secara vertikal.
Dinding geser dibuat pada tepi bangunan
dengan arah sejajar arah lemahnya
bangunan.
Tebal pengaku ini berkisar 40 cm untuk
bangunan setinggi 30 lantai.
PENGAKU STRUKTUR
INTI GESER (CORE)
Pengaku inti geser ini merupakan pengaku
dinding geser yang dipusatkan pada inti/
titik berat bangunan.
Tebal core untuk bangunan sekitar 30 lantai
berkisar 40 cm.
Sebagai inti kekakuan bangunan, luas core
cukup 7 10 % luas per lantai
SUB STRUKTUR
Adalah struktur bangunan tinggi yang berada
dibawah permukaan tanah. Yang menjadi
perhatian pembahasan adalah:
KEADAAN TANAH
Jenis/klasifikasi tanah
Kedalaman tanah keras dan besar tegangan
Kedalaman air tanah
SUB STRUKTUR
SISTIM STRUKTUR PONDASI
Sistim yang dipilih tergantung keadaan tanah
dan bentuk/modul beban bangunan spt:
Setempat (titik)
Menerus
Jaring-jaring
Menyeluruh / plat
SISTIM STRUKTUR
SUPER STRUKTUR
Dinding Pemikul
Dinding Geser
Core
Rangka
Tabung
Cantilever
SUB STRUKTUR
Basement
Pondasi Pelat
Pond. Tiang Pancang
Pond. Bor pile
Pondasi Kombinasi
SISTIM STRUKTUR
DINDING PEMIKUL
DINDING PEMIKUL
Diketahui denah lantai typikal hotel 6 lantai
seperti gambar dibawah
Selanjutnya pada gambar denah kosong dibawah
mahasiswa diminta untuk merancang konsep
struktur dengan sistim struktur dinding pemikul
untuk hotel tersebut. Dengan cara menghitamkan
atau memberi warna pada rencana dinding
pemikul.
DINDING PEMIKUL
Pada lembar berikutnya mahasiswa diminta
untuk menggambarkan potongan bangunan
hotel tersebut dengan memperlihatkan
struktur dinding dan perlantaian.
SISTIM STRUKTUR
DINDING GESER
STRUKTUR DINDING GESER (shear wall)
PERLANTAIAN
PERLANTAIAN
DINDING GESER
Diketahui denah lantai typikal hotel 15
lantai seperti gambar dibawah
Mahasiswa diminta untuk merancang sistim
struktur hotel tersebut dengan
menggunakan sistim struktur dinding geser,
dengan mengatur letak dan arah dinding
geser
DINDING GESER
DINDING GESER
DINDING GESER
SISTIM STRUKTUR
SISTIM STRUKTUR
STRUKTUR RANGKA (frame)
Rangkaian batang vertikal dan horizontal
Makin pendek batang, rangka semakin kaku
Simpul sebaiknya terletak segaris lurus, baik
vertikal maupun horizontal.
Setiap simpul harus kaku untuk dapat menahan
gaya lateral.
Makin banyak simpul kearah horizontal rangka
akan semakin kaku.
RANGKA
RANGKA
SISTIM STRUKTUR
TABUNG
STRUKTUR TABUNG.
Dapat terbentuk oleh dinding, anyaman maupun deretan
kolom.
Tabung kosong
- Tabung rangka (frame tube)
- Tabung truss (trussed tube)
Tabung dengan pengaku interior
- Tabung dengan dinding geser sejajar
- Tabung dalam tabung (tube in tube)
- Tabung dimodifikasi
- Tabung modular (modular tube)
TABUNG
TABUNG
SISTIM STRUKTUR
STRUKTUR CANTILEVER
Struktur yang baloknya menggunakan satu
tumpuan.
Tumpuan cantilever
Bentangan
Perlantaian
SISTIM STRUKTUR
STRUKTUR GANTUNG
Tiang penyokong
Balok
Penggantung
Pengaku
CANTILEVER
CANTILEVER
SISTIM STRUKTUR
BASEMENT
Kedalaman
Dinding penahan tanah (DPT) tehal >20cm
Hubungan dengan tanah
Pengendalian air
Lantai bassement tebal >20 cm
SISTIM STRUKTUR
PONDASI TIANG PANCANG
Dimensi tiang pancang
Jumlah yang diperlukan
Kedalaman pancangan
Kepala tiang (pile cap)
Cara pelaksanaan
SISTIM STRUKTUR
PONDASI BOR PILE
Dimensi/diameter bor
Jumlah yang diperlukan
Kedalaman pengeboran
Kepala tiang (pile cap)
Cara pelaksanaan
SISTIM STRUKTUR
PONDASI PELAT
Pertimbangan pemilihan
Jenis/macam
- Pelat tebal
- Pelat berusuk
- Pelat berongga
Dimensi dan konstruksi
Hubungan dengan super struktur.
SISTIM STRUKTUR
SISTIM PONDASI KOMBINASI
Pondasi setempat(titik) dengan pelat
Pondasi tiang pancang dengan pelat
Pondasi bor pile dengan pelat.
Pondasi tiang dengan pelat menerus.
PERLANTAIAN /PEMBALOKAN
TEKNOLOGI KONSTRUKSI
DINDING/CLADING PREPAB
Bentuk dan ukuran
Cara pemasangan
Finishing
Estimasi/perbandingan waktu dan biaya
TEKNOLOGI KONSTRUKSI
BALOK PREPAB DAN PRECAST.
Bentuk
Cara pemasangan
Finishing
Estimasi/perbandingan waktu dan biaya
TEKNOLOGI KONSTRUKSI
BALOK PREPAB U-sel
Balok precast yang ditemukan (PT.PP).
Tulangan utama di cetak dibawah.
Balok dan tulangan cicetak berbentuk U.
Di instal pada tempatnya dan dicor penuh
bersamaan dengan pelatnya.
TEKNOLOGI KONSTRUKSI
LANTAI PRECAST
Bentuk dan ukuran
Cara pemasangan
Finishing
Estimasi/perbandingan waktu dan biaya
TEKNOLOGI KONSTRUKSI
LANTAI SPANDEK/BONDEK
Lantai memenggunakan plat lipat
Hanya menggunakan tulangan negatif
Tanpa bekesting dan perancah
Diatas dicor dengan beton
Modul sesuai modul baja
Bentang berkisar 3 4 meter
TEKNOLOGI KONSTRUKSI
DEWATERING/PENGENDALIAN AIR&TANAH
Sistim pompa
Sistim jeli
Continous bor pile
Bentonite pile
Continous sheet pile
Struting
Hotel
Apartement
Kantor sewa
Kampus
5. Rumah Susun.
6. Kantor Gubernur
7. Rumah Sakit.
8. Mall
Tahapan Arsitektural;
Tahapan Struktur;
Pada tahapan ini mahasiswa mulai memilih sistim struktur yang tepat untuk
bangunan tersebut sampai melahirkan gambar struktur:
Struktur Vertikal; yakni menuangkan/menggambarkan struktur vertikal
(berupa kolom, dinding,core,kabel) pada denah struktur melalui estimasi
dimensi.
Struktur Horizontal; direncanakan melalui estimasi dimensi melalui gambar
rencana perlantaian dan balok serta pada gambar potongan.
Ditunjukkan pula sistim pengaku bangunan secara vertikal maupun horizontal
Struktur Pondasi; dipilih dengan mempertimbangkan kondisi tanah tempat
berdirinya bangunan serta beban-beban yang akan dipikul oleh bangunan
tersebut melalui gambar rencana pondasi dan detail
Rancangan juga harus dilengkapi dengan gambar-gambar detail
konstruksi/arsitektural maupun utilitas yang ada hubungannya dengan struktur.
SUB
STRUKTUR
STRUKTUR
SUB STRUKTUR
SUPER STRUKTUR
UPER STRUKTUR
SUB STRUKTUR
ADALAH STRUKTUR YANG
BERADA DIBAWAH
PERMUKAAN TANAH YAKNI
PONDASI BANGUNAN
TERMASUK BASSEMENT
SUB STRUKTUR
PERTIMBANGAN
JENIS TANAH
KEDALAMAN TANAH KERAS
KEDALAMAN AIR TANAH
KEMUDAHAN PELAKSANAAN
KEADAAN LINGKUNGAN (Mengganggu)
BENTUK BEBAN SUPER STRUKTUR
SUB STRUKTUR
PERTIMBANGAN JENIS TANAH
LEMBEK
Jika jenis tanah lempung / lembek, kita tidak dapat
mengandalkan tanah sebagai penopang sehingga
kita harus mengandalkan kekuatan pondasi tiang /
pile untuk mencapai tanah keras
Dapat menggunakan tiang pancang/humer pile,
bor pile, rakit/raft, atau dikombinasikan antara raft
+ pile
SUB STRUKTUR
PERTIMBANGAN JENIS TANAH
PASIR
Jika jenis tanah pasir, cukup kuat menerima
beban namun dia akan labil bila tergerus air
Agak kesulitan untuk melakukan
pengeboran karena akan sering ambruk.
Kecenderungan memakai tiang pancang.
SUB STRUKTUR
PERTIMBANGAN JENIS TANAH
CADAS , KARANG
Sulit untuk memancang
Sedangkan bangunan tinggi cenderung
menggunakan pondasi dalam maka kita
lebih cenderung memilih bor pile
Atau dikombinasikan dengan raft/pondasi
mass (mass concrete/plat beton tebal).
SUB STRUKTUR
PERTIMBANGAN JENIS TANAH
BERLAPIS-LAPIS
Sulit untuk memancang, karena jika ketemu
lapisan keras pile akan mentok padahal
dibawahnya terdapat lapisan tanah yang
lembek, yang kemungkinan akan ambruk
jika sudah dibebani bangunan diatasnya
Pada kejadian ini cenderung memilih bor
pile atau dikombinasikan dengan mass
SUB STRUKTUR
PERTIMBANGAN KEDALAMAM
TANAH KERAS
Jika tanah keras sangat dangkal akan sulit /
tidak bisa memancang pile
Jika tanah keras terlalu dalam maka pile
yang akan kita pancang akan amblas karena
tersedia hanya 12 m
SUB STRUKTUR
PERTIMBANGAN KEDALAMAM
AIR TANAH
Jika air tanah terlalu dangkal maka akan
sulit untuk melakukan pengeboran karena
tanah akan mudah ambruk, maupun
kesulitan pada saat melakukan pengecoran
beton akibat banyaknya air
SUB STRUKTUR
PERTIMBANGAN KEMUDAHAN
PELAKSANAAN
Tersedianya peralatan yang memadai serta
kemudahan memasukkan alat maupun
material ke lokasi pekerjaan.
SUPER
STRUKTUR
SUPER STRUKTUR
MODUL RUANG
MODUL STRUKTUR
SISTIM STRUKTUR
KONSTRUKSI
SUPER STRUKTUR
MODUL RUANG
SUPER STRUKTUR
MODUL STRUKTUR
Modul struktur dibuat berdasarkan
kelipatan modul ruang.
Modul struktur diperhatikan bentang efektif
dari struktur bangunan tinggi yakni berkisar
6 m sampai 9 m, jika terlalu panjang maka
struktur jadi berat dan dimensi balok jadi
sangat tinggi.
SUPER STRUKTUR
SISTIM STRUKTUR
Rangka
Dinding Geser
Can
SUPER STRUKTUR
SISTIM STRUKTUR
SISTIM YANG LAZIM DIGUNAKAN UNTUK
BANGUNAN TINGGI
Dinding Geser
Rangka
Cantilever
Tabung
Core