Anda di halaman 1dari 6

MENGGAMBAR BANGUNAN

Pengertian Bangunan
bangunan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan
perencanaan

dan

pelaksanaan

pembuatan

maupun

perbaikan

bangunan.

Dalam

penyelenggaraan bangunan diusahakan ekonomis dan memenuhi persyaratan tentang bahan,


konstruksi maupun pelaksanaannya.
Bangunan yang dimaksud di atas meliputi:
a.

Bangunan merupakan hasil karya orang yang mempunyai tujuan tertentu untuk
kepentingan perorangan maupun untuk umum.

b.

Bangunan yang bersifat penambahan atau perubahan dan telah ada menjadi sesuatu
yang lain/berbeda, tetapi juga dengan tujuan tertentu.

Tujuan bangunan tersebut didirikan antara lain :


a. Bangunan rumah tinggal dibuat orang untuk kepentingan tempat tinggal dalam arti yang
luas. Untuk masa sekarang tidak hanya sekedar tempat berlindung atau berteduh tetapi
sebagai tempat pembinaan keluarga.
b. Kantor dibuat untuk pelayanan masyarakat,
c. Jembatan dan bendungan dibuat orang untuk tujuan prasarana kemakmuran rakyat. Kesemua
hal di atas disebut dengan bangunan karena tidak dapat dengan mudah dipindahkan
mengingat berat kecuali bila dibongkar.
Jenis Bangunan
Jenis bangunan dapat dibedakan menjadi:
a.

Bangunan teknik sipil kering, antara lain meliputi: bangunan rumah, gedung-gedung.
monumen, pabrik, gereja, masjid dan sebagainya.

b.

Bangunan teknik sipil basah, antara lain meliputi: bendungan, bangunan irigasi, saluran
air, dermaga pelabuhan, turap-turap, jembatan dan sebagainya.

Untuk sekarang jenis bangunan dibedakan menjadi 3 bagian besar yang dikelola oleh
Direktorat Jenderal meliputi Bangunan Gedung, Bangunan Air dan Jalan Jembatan.
Fungsi Pokok Pembuatan Bangunan
Fungsi pembuatan bangunan yang terpenting ialah agar setiap bangunan kuat, dan tidak
mudah rusak, sehat untuk ditempati, disamping biayanya relatif murah. Untuk mendapatkan
bangunan kuat dan murah tidak perlu konstruksinya terlalu berlebihan. Bila demikian tidak
sesuai dengan tujuan dan merupakan pemborosan.
Konstruksi bangunan harus diperhitungkan secara teliti berdasarkan syarat-syarat bangunan
termasuk perhitungan yang menunjang misalnya mekanika teknik. Keawetan suatu

bangunan juga tergantung bahan bangunan yang digunakan, pelaksanaan dalam pembuatan
dan juga perawatannya.
Di samping hal tersebut di atas faktor lain yang berpengaruh dan perlu mendapatkan
perhatian adalah air tanah, gempa bumi, angina dan sebagainya.
Bagian-bagian Bangunan Gedung
Menurut susunannya pembagian bangunan gedung dibagi menjadi:
a.

Bangunan bawah yaitu bagian-bagian yang terletak di bawah muka lantai yang ada
dalam tanah.

b.

Bagian atas yaitu bagian-bagian yang ada di atasnya seperti tembok, kolom, jendela,
ring balok dan rangka atap.

Yang termasuk bangunan bawah ialah konstruksi yang dibuat untuk menahan berat
bangunan di atasnya termasuk berat pondasi itu sendiri. Untuk itu bangunan harus kuat,
tidak mudah bergerak kedudukannya dan stabil.
Sedang yang termasuk bangunan atas adalah bagian-bagian yang terletak di atas bangunan
bawah, sehingga seluruh beratnya diteruskan kepada bangunan bawah sampai ke tanah
dasar.

Bagian-bagian Bangunan Gedung

Bagian atas pada bangunan antara lain terdiri dari: tembok, pintu/jendela, ring balok , rangka
atap. Tembok merupakan suatu dinding dari bangunan, sedangkan dinding-dinding
bangunan dari segi fisika bangunan mengemban fungsi antara lain:
o Penutup atau pembatas ruang
o Keamanan

Menggambar Proyeksi Bangunan

Perencanaan adalah tahapan yang dilakukan dalam perancangan untuk mengikuti standar
yang telah ditetapkan. Sedangkan perancangan memiliki pengertian yang beragam sesuai
dengan bidang ilmu masing-masing. Dalam dunia arsitektur perancangan diartikan sebagai
sebuah proses yang dilakukan secara bertahap untuk menghasilkan atau menemukan bentuk
tertentu.
Proyeksi adalah ilmu yang mempelajari tentang cara menggambarkan penglihatan mata kita
dari suatu benda tiga dimensi kedalam kertas gambar secara dua dimensi sehingga apa yang
dilihat atau dipandang sesuai dengan penglihatan mata kita.
Hal yang perlu mendapatkan perhatian dalam merancang adalah:

Tujuan
Dalam merancang suatu bangunan tentu saja tidak akan terlepas dari fungsi bangunan itu
sendiri. Penampilan dan karakter antara bangunan satu dengan lainnya tentu berbeda,
karena setiap bangunan mempunyai persyaratan masing-masing.

Konstruksi
Disini yang utama dalam bangunan harus kuat atau tidak mudah roboh. Adapun
pemakaian sistem strukturnya tergantung juga dari perancang itu sendiri. Untuk itu dalam
menggambar bangunan perlu pengetahuan tentang konstruksi karena sangat membantu
dalam penyelesaian tugas.

Keindahan (Estetika)
Estetika disini menyangkut segi arsitektur sehingga keindahan disini harus menyesuaikan
diri dengan tujuan/fungsi di samping konstruksinya. Jadi keindahan tidak boleh berdiri
sendiri tanpa mengindahkan atau mempertimbangkan faktor-faktor lainnya.

Menggambar Denah, Tampak dan Potongan


Untuk mendapatkan gambaran tentang apa yang akan digambar maka terlebih dahulu
memahami pengertian antara lain tentang denah, tampak, potongan, rencana pondasi,
rencana atap, rencana kosen pintu dan jendela, rencana instalasi listrik dan detail konstruksi.

Denah
Denah merupakan tampak (potongan atau penampang mendatar) suatu bangunan yang
dilihat dari atas ke arah bawah diambil kurang lebih setinggi 1 (satu) meter, sehingga
gambar denah bangunan akan terlihat:
o potongan dinding
o potongan kolom
o potongan kosen pintu dan jendela
o gambar penempatan perabot

o nama dan ketinggian suatu lantai ruangan


o Jarak antara dinding ke dinding yang lainnya
o Simbol bahan bangunan
Gambar denah bangunan biasanya menggunakan skala 1 : 100 atau 1 : 50, tergantung
besar kecil gambar dan ukuran kertas gambar.

Tampak
Tampak merupakan penglihatan mata terhadap bangunan secara tegak lurus, sesuai arah
instruksi atau kode yang diberikan. Misalnya tampak muka, tampak samping kanan,
tampak utara atau tampak A1.
Hasil gambar akan memperlihatkan bentuk atap, pintu dan jendela, model bangunan
ataupun tinggi rendahnya bangunan. Adapun skala gambar yang digunakan biasanya
sama dengan denah yaitu skla 1 : 100 atau 1 : 50 tergantung besar gambar yang
diinginkan atau kertas yang digunakan.

Potongan
Gambar potongan adalah berupa pandangan penampang bangunan atau konstruksi arah
tegak sesuai dengan kode atau petunjuk arahnya. Kode atau arah potongan biasanya
ditunjukkan pada gambar denah. Gambar yang terlihat berupa penampang gambar
pondasi yang digunakan, lantai, dan dinding. Di samping itu, juga ketinggian plafon dan
lantai serta bentuk kuda-kuda lengkap dengan nama dan ukuran kayu yang digunakan
serta ketinggian bangunan. Skala gambar yang digunakan biasanya sama dengan denah
dan tampak yaitu skala 1 : 100 atau 1 : 50 tergantung besar gambar yang diinginkan dan
ukuran kertas gambar.
Rencana pondasi
Rencan pondasi merupakan gambar penempatan pondasi (pondasi pelat setempat atau
pancang) dan pondasi lajur, dimana titik, lebar dan jarak antar pondasi ditentukan
ukurannya. Dan gambar ini akan digunakan dalam pembuatan papan piket (bouwpalk)
yang selanjutnya akan digunakan sebagai pedoman dalam penggalian.
Dalam gambar biasanya menggunakan skala 1 : 100 atau 1 : 50 sesuai besaran gambar
dan kertas yang digunakan.
Rencana atap
Rencana atap merupakan gambar rencana penempatan kuda-kuda, nok, gording, kaso dan
reng yang ditentukan jarak dan penampang kayu atau bahan yang digunakan. Ukuran
penampang dan jarak bahan yang digunakan tergantung penutup atap yang dipakai.
Dalam gambar biasanya menggunakan skala 1 : 100 atau 1 : 50 sesuai besaran gambar
dan kertas yang digunakan.

Rencana kosen pintu dan jendela


Denah rencana kosen pintu dan jendela merupakan gambar penempatan bentuk kosen
pintu dan jendela pada denag bangunan di samping juga sebagai penjelasan arah bukaan
pintu dan jendela. Dengan kode yang dibuat diharapkan dalam dalam gambar detail kosen
intu dan jendela maupun ibu pintu dan jendela tidak akan menjadikan salah dalam
pembuatan ataupun dalam pemasangan nantinya. Gambar menggunakan skala 1 : 100
atau 1 : 50 tergantung besaran dan kertas gambar.
Rencana instalasi listrik
Merupakan gambar penempatan titik lampu dan jenis lampu yang digunakan serta saklar
dan stop kontak yang diperlukan sehingga dapat menghitung kebutuhan bahan untuk
keperluan penerangan. Gambar menggunakan skala 1 : 100 atau 1 : 50
Detail konstruksi
Gambar detail konstruksi merupakan gambar gambar penjelas suatu konstruksi tertentu
yang diperlukan. Gambar penjelas biasanya lebih besar agar dalam pelaksanaan
penyelesaian pekerjaan sesuai dengan ukuran dan bahan yang digunakan. Gambar
penjelas biasanya menyangkut tentang ukuran lubang dan cowakan serta penempatan
konstruksinya. Bentuk gambar dapat hanya berupa tampak denah, muka dan samping
atau denah, tampak muka dan potongan melintang. Dan bilamana bentuk konstruksinya
cukup sulit untuk dimengerti dengan gambar aksometrik maka perlu juga digambarkan
secara gambar isometrik atau proyeksi miring. Skala gambar yang digunakan dapat 1 : 2 ;
1 : 5 ; 1 : 10 atau 1 : 20 sesuai dengan kebutuhan dan kejelasan gambar.

Anda mungkin juga menyukai