Albert Bandura
Albert Bandura
pengalaman
mereka
secara
kognitif.
Bandura
kognitif
terutama
pembawaan
personalitas
dan
diri
tinggi
memiliki
komitmen
dalam
Bandura (1994), individu yang memiliki efikasi diri yang tinggi akan
sangat mudah dalam menghadapi tantangan. Individu tidak merasa ragu
karena ia memiliki kepercayaan yang penuh dengan kemampuan dirinya.
Individu ini menurut Bandura (1994) akan cepat menghadapi masalah dan
mampu bangkit dari kegagalan yang ia alami.
Menurut Bandura proses mengamati dan meniru perilaku dan sikap
orang lain sebagai model merupakan tindakan belajar. Teori Bandura
menjelaskan perilaku manusia dalam konteks interaksi timbal balik yang
berkesinambungan antara kognitif, perilaku dan pengaruh lingkungan.
Kondisi lingkungan sekitar individu sangat berpengaruh pada pola belajar
social jenis ini. Contohnya, seseorang yang hidupnya dan dibesarkan di
dalam lingkungan judi, maka dia cenderung untuk memilih bermain judi,
atau sebaliknya menganggap bahwa judi itu adalah tidak baik.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Latar Belakang Tokoh
Albert Bandura dilahirkan di Mundare Northern Alberta Kanada, pada
04 Desember 1925. Masa kecil dan remajanya dihabiskan di desa kecil dan
juga mendapat pendidikan disana. Pada tahun 1949 beliau mendapat
pendidikan di University of British Columbia, dalam jurusan psikologi.
Dia memperoleh gelar Master didalam bidang psikologi pada tahun 1951
dan setahun kemudian ia juga meraih gelar doctor (Ph.D). Bandura
menyelesaikan program doktornya dalam bidang psikologi klinik, setelah
lulus ia bekerja di Standford University.Beliau banyak terjun dalam
pendekatan teori pembelajaran untuk meneliti tingkah laku manusia dan
tertarik pada nilai eksperimen.Pada tahun 1964 Albert Bandura dilantik
sebagai
professor
dan
seterusnya
menerima
anugerah American
dua
jenis
pembelajaran
melalui
pengamatan
,Pertama.
sesuatu
melalui
demonstrasi
bagaimana
suatu
dengan cara perilaku yang ditiru dituangkan dalam kata kata, tanda
atau gambar daripada hanya melihat saja. Sebagai contoh : Belajar
gerakan tari dari pelatih memerlukan pengamatan dari berbagai sudut
yang dibantu cermin dan seterusnya ditiru oleh para pelajar pada masa
yang sama, kemudian proses meniru akan efisien jika gerakan tari tadi
juga didukung dengan penayangan video, gambar, atau kaedah yang
ditulis dalam buku panduan.
2. Individu lebih menyukai perilaku yang ditiru jika sesuai dengan nilai
yang dimilikinya.
3. Individu akan menyukai perilaku yang ditiru jika model tersebut disukai
dan dihargai serta perilakunya mempunyai nilai yang bermanfaat.
Teori belajar social dari Bandura ini merupakan gabungan antara teori
belajar behavioristik dengan penguatan dan psikologi kognitif, dengan
prinsip modifikasi tingkah laku. Proses belajar masih berpusat pada
penguatan, hanya terjadi secara langsung dalam berinteraksi dengan
lingkungannya. Sebagai contoh : Penerapan teori belajar social dalam iklan
sabun ditelevisi. Iklan selalu menampilkan bintang bintang yang popular
dan disukai masyarakat, hal ini untuk mendorong konsumen agar membeli
sabun supaya mempunyai kulit seperti para bintang .
Motivasi banyak ditentukan oleh kesesuaian antara karakteristik
pribadi pengamat dengan karakteristik modelnya. Ciri cirri model
seperti usia, status social, seks, keramahan, dan kemampuan, penting
dalam menentukan tingkat imitasi. Anak anak lebih senang meniru
model seusianya daripada model dewasa. Anak anak juga cenderung
meniru model yang sama prestasinya dalam jangkauannya. Anak
anak
yang
sangat
dependen
cenderung
imitasi
model
yang
Selain itu juga, jika manusia belajar atau membentuk tingkah lakunya
dengan hanya melalui peniruan ( modeling ), sudah pasti terdapat sebagian
individu yang menggunakan teknik peniruan ini juga akan meniru tingkah laku
yang negative , termasuk perlakuan yang tidak diterima dalam masyarakat.
I. Kelebihan Teori Albert Bandura
Teori Albert Bandura lebih lengkap dibandingkan teori belajar sebelumnya
, karena itu menekankan bahwa lingkungan dan perilaku seseorang dihubungkan
melalui system kognitif orang tersebut. Bandura memandang tingkah laku
manusia bukan semata mata reflex atas stimulus ( S-R bond), melainkan juga
akibat reaksi yang timbul akibat interaksi antara lingkungan dengan kognitif
manusia itu sendiri.
Pendekatan teori belajar social lebih ditekankan pada perlunya
conditioning ( pembiasan merespon ) dan imitation ( peniruan ). Selain itu
pendekatan belajar social menekankan pentingnya penelitian empiris dalam
mempelajari perkembangan anak anak. Penelitian ini berfokus pada proses
yang menjelaskan perkembangan anak anak, faktor social dan kognitif.
BAB III
KESIMPULAN
Teori Belajar Sosial , Teori ini dikembangkan oleh Albert
Bandura seorang ahli psikologi pendidikan dari Stanford
University,USA. Teori pembelajaran ini dikembangkan untuk
menjelaskan bagaimana seseorang mengalami pembelajaran
dalam lingkungan sekitarnya.
Bandura (1977) menghipotesiskan bahwa tingkah laku
lingkungan dan kejadian kejadian internal pada pembelajaran
yang mempengaruhi persepsi dan aksi adalah merupakan
hubungan yang saling berpengaruh.
Dari uraian tentang teori belajar sosial, dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Belajar merupakan interaksi segitiga yang saling berpengaruh dan
mengikat antara lingkungan, faktor-faktor personal dan tingkah laku
yang meliputi proses-proses kognitif belajar.
2. komponen-komponen belajar terdiri dari tingkah laku, konsekuensikonsekuensi terhadap model dan proses-proses kognitif pembelajar.