Disusun oleh:
Felisia Tion
NIM: 19110301009
Melanie Dotzauer
NIM: 19110301012
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
a. Tumpuan (Attention)
Subjek harus memberi tumpuan kepada tingkah laku model untuk
membolehkannya mempelajarinya. Subjek memberi perhatian atau
tumpuan tertakluk kepada nilai, harga diri, sikap, dan lain-lain yang
dinilai. Contohnya, seseorang pemain music yang tidak yakin akan dirinya
mungkin meniru tingkah laku pemain music terkenal sehingga tidak
mewujudkan stailnya yang tersendiri.
b. Penyimpanan (Retention)
Subjek yang memperhatikan harus mengikuti peristiwa-
peristiwa itu dalam sisitem ingatanya. Ini membolehkan subjek
melakukan peristiwa itu kelak bila di perlukan atau diinginkan.
c. Penghasilan (Reproduction)
Setelah mengetahui atau mempelajari suatu tingkah laku,
subjek juga mesti mempunyai kebolehan mewujudkan atau
menghasilkan apa yang disimpan dalam bentuk tingkah laku.
Contohnya, memandu kereta bermain tenis. Bagi seseorang tingkah
laku kemahiran motor diperlukan untuk mewujudkan komponen-
komponen tingkahlaku yang telah di perhatikan.
d. Motivasi
Motivasi penting dalam pemodelan Albert Bandura karena ia
adalah pengerak individu untuk terus melakukan sesuatu.
b. Tingkah laku model boleh dipelajari melalui bahasa, teladan, nilai, dan
lain-lain.
a. Peniruan langsung
Pembelajaran langsung adalah model pembelajaran yang dirancang
untuk mengajarkan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan procedural
yang diajarkan setahap-demi setahap. Ciri khas pembelajaran ini adalah
adanya modeling, yaitu suatu fase dimana seseorang mencontohkan
sesuatu melalui demostrasi bagaimana suaatu keterampilan itu di lakukan.
Contoh: Meniru gaya penyanyi yang disanjungi.
c. Peniruan gabungan
Peniru jenis ini dengan cara mengabung tingkah laku yang berlainan
yaitu peniruan langsung dan tidak langsung.
Contoh: Pelajar meniru gaya gurunya melukis dan cara mewarnai dari
buku yang di bacanya.
d. Peniruan sekat laluan.
Tingkah laku yang ditiru hanya sesuai untuk situasi tertentu saja.
Contoh: meniru fasion di tv, tetapi tidak boleh dipakai di sekolah.
3.1 Simpulan
Teori belajar social dikenalkan oleh Albert Bandura, yang mana konsep dari
teori ini menekankan pada komponen kognitif dari pikiran, pemahaman dan evaluasi.
Menurut Bandura, orang belajar melalui pengalaman langsung atau pengamatan
(contoh model). Orang belajar dari apa yang ia baca, dengar dan lihat di media, dan
juga dari orang lain dan lingkungannya. Albert Bandura mengemukakan bahwa
seseorang individu belajar banyak tentang perilaku melalui peniruan/modeling.
Bahkan tanpa adanya penguat (reinforcement) sekalipun yang diterimanya. Proses
belajar semacan ini disebut “observational learning” atau pebelajaran melalui
pengamatan. Albert Bandura (1971) mengemukakan bahwa teori pembelajaran social
membahas tentang:
1. Bagaimana perilalu kita dipengaruhi oleh lingkungan melalui penguat
(reinforcement) dan observation learning.
2. Cara pandang dan cara berfikir yang kita miliki terhadap informasi.
3.2 Saran
Setelah membaca makalah ini diharapkan kita mengetahui tentang teori
belajar kognitif- social Albert Bandura agar nantinya sebagai calon guru dapat
menerapkan teori belajar yang tetap dalam proses pembelajaran disekolah dasar.
Kami memiliki saran dari yang telah dipelajari dari teori social kognitif, yaitu:
a. Memberikan contoh yang baik (menjadi model yang baik), karena kita hidup
dengan orang lain, sehingga orang lain tidak menirukan tindakan kita yang
kurang berkenang.
Jakarta: PT Indeks