Anda di halaman 1dari 39

MUHAMMAD REZA

Gn.Ciremai

PENGAMBILAN NOMER ANGGOTA


Laporan Pertanggung Jawaban

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGAMBILAN NOMOR ANGGOTA

Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat,
taufik, hidayah dan anugrahnya, yang memberikan kenikmatan iman, ihsan, dan islam,
serta kesehatan jasmani dimana saya selaku penulis laporan pertangungjawaban
pengambilan nomor dapat menyelesaikan tanggung jawab,meski masih banyak terdapat
kekurangan. Sholawat serta salam saya haturkan kepada junjungan Nabi besar kita,
Muhammad saw, yang kita jadikan suri tauladan dalam kehidupan dan mudah-mudahan
kita diakui sebagai pengikutnya di dunia maupun di akhirat kelak, amin.
Laporan ini memberikan penulis pada banyak hal, pembelajaran tentang hal-hal
baru dan menambah wawasan penulis, serta penulis mendapatkan ilmu alam bebas yang
sangat banyak dan mudah-mudahan dapat bermanfaat di kehidupan bermasyarakat
kelak. Pengalaman yang sangat berarti, baik itu yang besar hingga terkecil sekalipun
dan membawa penulis kepada sebuah kepuasan pribadi, dan penulis bersyukur atas
kesempatan ini.
Penulisan laporan ini tidak terlepas bantuan dari berbagai pihak, untuk itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Kedua orang tua, yang telah memberikan izin kepada penulis untuk
melakukan kegiatan ini dan juga telah membantu baik moral maupun
material.
juga berbagai ilmu alamnya sehingga dapat melaksanakan kegiatan
sesuai dengan apa yang telah di berikan sebelumnya.
1
2. Irvan dan Nabil yang telah mendampingi penulis dalam perjalanan
pendakian.
3. Para kakak senior yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah
membantu dari segi material penulis.
Penulis menyadari

laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, karena itu

penulis mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun untuk melengkapi laporan
Tirta dasa ARGA ZARKA UNIVERSITAS AL AZHAR
INDONESIA

, 2016

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGAMBILAN NOMOR ANGGOTA

perjalanan ini. Besar harapan penulisan laporan perjalanan pengambilan nomor ini dapat
memberikan manfaat terhadap para penerus generasi anggota Arga Zarka dan para
pembaca mengenai dunia alam bebas. Semoga apa yang telah penulis lakukan dapat
berguna dan menjadi masukan bagi semua. Khususnya pada diri penulis pribadi dan
umumnya pada anggota Arga Zarka maupun masyarakat.

Jakarta, July 2016

MUHAMMAD REZA

2
Daftar Isi
1. Kata Pangantar ...1
2. Daftar Isi...3
3. BAB I PENDAHULUAN .......5
A. Latar Balakang Laporan Perjalanan..5
B. Maksud dan tujuan Kegiatan..8
C. Menentukan tempat dan waktu pelaksanaan9
D. Peserta kegiatan9
E. Persiapan...10
Tirta dasa ARGA ZARKA UNIVERSITAS AL AZHAR
INDONESIA

, 2016

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGAMBILAN NOMOR ANGGOTA

F. Bentuk kegiatan10
G. Metode penulisan..10
H. Sistematika penulisan...10
4. BAB II MATERI PERJALANAN.....12
I. Perencanaan Kegiatan12
1. Perencanaan Perjalanan...12
2. Transportasi...13
3. Pemilihan Perlengkapan...14
4. Penyusunan Perlengkapan...14
II.

Sosiologi Taman Nasional dan Pedesaan..14

III.

Botani...16

IV.

Navigasi Darat.18
1. Intersection...18
2. Resection..... 18

5. BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN..19


6. BAB IV PENUTUP36
A. Kesimpulan36
B. Saran......36
C. Pesan dan kesan37
7. Lampiran38

Tirta dasa ARGA ZARKA UNIVERSITAS AL AZHAR


INDONESIA

, 2016

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGAMBILAN NOMOR ANGGOTA

4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Laporan Perjalanan
Pada tanggal 28 februari 2003 bertepatan pada hari Jumat, 15 mahasiswa dari
Universitas Al Azhar Indonesia berinisiatif untuk mengisi hari libur mereka dengan
kegiatan dan hobi yang sama-sama mereka suka yaitu yang behubungan sekali dengan
kegiatan alam bebas seperti pendakian gunung. Mahasiswa tersebut diantaranya adalah :
1. Jaya Usammah,
2. Yudit Mahendra,
3. M. Hanif,
4. M. Rafki,
5. M. Irkamsyah,
6. Edni Roslina,
7. Tisa,
8. M. Taufik,
9. M. Ainullah,
10. Lukmanul Hakim
11. Pandri,
Tirta dasa ARGA ZARKA UNIVERSITAS AL AZHAR
INDONESIA

, 2016

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGAMBILAN NOMOR ANGGOTA

12. Ade,
13. Isti Soelistya,
14. Fardiani,
15. Awaludin Ghani.
5
Mereka merencanakan untuk mendaki Gunung Salak yang dimulai dari daerah
Cidahu, Sukabumi. Mereka ber 15 berinisiatif membentuk suatu Unit Kegiatan
Mahasiswa sebagai wadah tempat bernaung untuk mengeksplor kegiatan dan hobi yang
sama dan tentunya berkaitan dengan alam dan lingkungan, khusunya teruntuk para
mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia.
Pada tanggal 28 februari ditetapkan sebagai hari lahir Unit Kegiatan Mahasiswa
Pecinta alam, yang kini kita kenal dengan nama Arga Zarka (Arga : didalam bahasa
sansekerta yang berarti puncak. Zarka : yang diambil dari bahasa Arab yang berarti
puncak biru nan damai dan tenang). Dan sering disebut dengan nama (AZKA).
AZKA memiliki moto organisasi Satu Rasa, Satu Hati, Satu Tujuan.
Walaupun setiap anggota penuh memiliki beberapa visi, serta misi yang berbeda,
bukan merupakan penghalang untuk terus menjalankan dan keaktifan dikampus UAI,
akan tetapi itu semua dapat menjadi satu input sehingga terbentuk tujuan untuk
membawa organisasi ini sampai bertahun-tahun lamanya. Dan satu perbedaan bukan
berarti menjadi sebuah penghalang atau hambatan suatu organisasi, akan tetapi menjadi
sebuah pembelajaran bagaimana perbedaan tersebut menjadi satu arah harapan serta
tujuan.
Banyak sekali pelajaran yang penulis dapat selama bernaung dalam
UKKMPPLHK Arga Zarka, tidak saja pelajaran dalam organisasi tetapi juga dalam
bersosialisasi.
6

Tirta dasa ARGA ZARKA UNIVERSITAS AL AZHAR


INDONESIA

, 2016

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGAMBILAN NOMOR ANGGOTA

Dalam hal ini, laporan perjalanan ini merupakan bentuk kontribusi yang bisa
penulis berikan kepada organisasi ini, dan juga sebagai bentuk dari syarat yang sudah
disepakati untuk menjadi anggota penuh untuk mencapai keabsahan dari nomor yang
sudah saya terima, dimana nomor yang didapatkan pada waktu pendakian ke Gunung
Ciremai 3078 (mdpl).
Adapun syarat mutlak yang harus ditempuh oleh para anggota muda sebelum
menjadi anggota inti, sesuai dengan ART pada pasal 3 tata cara keanggotaan ayat 4 yang
berbunyi Calon Anggota harus melewati beberapa tahapan seperti pendidikan dan
pelatihan berupa Materi Fisik, Materi Pecinta Alam dan keorganisasian yang diberikan
dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh Badan Pengurus Harian. Kemudian harus
mengikuti Pendidikan Dasar, serta pendidikan lanjutan dan pengambilan nomor di
puncak gunung dengan ketinggian diatas 3000 mdpl.
B. Maksud Dan Tujuan Kegiatan
Selain sebagai syarat menjadi anggota inti dalam UKMPPLHK berupaya
mengkontribusikan apa yang penulis dapatkan selama kegiatan pengambilan nomor
berlangsung dalam bentuk tulisan yang dapat memberikan informasi sehingga dapat
diterima oleh rekan-rekan pada khususnya dan kepada masyarakat pada umumnya.
Tujuan dalam pembutan laporan ini, penulis berupaya untuk menyelesaikan
tanggung jawab yang ditangguhkan untuk pengesahan nomor yang penulis miliki,
sebagai bentuk kewajiban dan syarat-syarat sah menjadi anggota penuh dalam
Kelompok
7
Mahasiswa Pecinta Pelestari Lingkungan Hidup dan Kemanusiaan (KMPPLK),
sehingga menjadi nomor sah yang disetujui oleh para perintis dan para anggota lainya.
Dalam siklus untuk menjadi anggota penuh yaitu dari mengikuti latihan dasar
oleh calon anggota, sehingga calon angota tersebut menjadi anggota muda dan dari
anggota muda menjadi anggota penuh dan memiliki kewenangan serta suara penuh
yaitu melaksanakan pendakian gunung diatas 3000 mdpl serta telah menyelesaikan
beberapa tuntutan untuk mempresentasikan laporan perjalanan dalam bentuk tertulis
Tirta dasa ARGA ZARKA UNIVERSITAS AL AZHAR
INDONESIA

, 2016

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGAMBILAN NOMOR ANGGOTA

maupun lisan.
Adapun laporan perjalanan ini dilakukan bertujuan untuk :
1. Anggota muda dapat membandingkan dan mempraktekkan pengetahuan yang
diperoleh dari teori teori yang didapatkan selama materi berlangsung dengan
pengetahuan serta pengalaman selama melakukan perjalanan tersebut.
2. Anggota muda dapat mengenali dan memahami kondisi atau lingkungan alam
sekitar Gunung Ciremai.
C. Menentukan Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Adapun kegiatan yang saya lakukan dilaksanakan pada :
Tanggal : 21-24 Mei 2016
Tempat

: Taman Nasional Gunung Ciremai (Jalur Linggarjati)

D. Peserta Kegiatan
Dalam kegiatan ini dilaksanakan oleh 3 orang , yaitu :
1.

Pendamping :
Irvan Fahilah

AZK.IX.041.HB.13

Nabil Labib

AZK.X.044.TD.15
8

2.

Peserta :
Muhammad Reza

AZK.X.047.TD.16

E. Persiapan
Sebelum melaksanakan kegiatan, kami para peserta sebelumnya telah
melakukan kegiatan olahraga setiap minggu, untuk tetap manjaga kesehatan keadaan
tubuh dan dalam pendakian nanti dapat berjalan sesuai dengan rencana. Mencari
informasi mengenai transportasi perjalanan yang dapat kami gunakan untuk menuju
lokasi, mencari informasi situasi gunung Semeru. Menyiapkan logistik yang diperlukan
pada saat kegiatan pendakian.
F. Bentuk Kegiatan

Tirta dasa ARGA ZARKA UNIVERSITAS AL AZHAR


INDONESIA

, 2016

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGAMBILAN NOMOR ANGGOTA

Pengambilan nomor anggota Arga Zarka dengan Pendakian menuju puncak


Ciremai 3078 meter diatas permukaan laut (mdpl)
G. Metode Penulisan
Metode yang digunakan oleh penulis adalah studi lapangan yang langsung
mencari data dari tempat tersebut dan sebagian mangambil dari informasi mapala
kampus lain.
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini terdiri dari empat bab, yang mana tiap bab
menjelaskan
9
secara garis besar materi penulisannya. Diantaranya adalah :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan gambaran umum yang melatar belakangi kegiatan
pengambilan nomor.
BAB II : MATERI PERJALANAN
Bab ini menggambarkan tentang materi yang kami gunakan selama kegiatan
pengambilan nomor dan mencatat, memahami, mengerti apa saja yang kami lakukan
untuk melaksanakan kegiatan ini. Selain itu, bab ini juga membahas gambaran secara
umum tentang Gunung Ciremai beserta ekosistem lingkungannya.
BAB III : KEGIATAN SELAMA PERJALANAN
Bab ini menceritakan tentang kegiatan dan perjalanan dari awal perjalanan
sampai tujuan akhir yaitu menuju puncak Gunung Ciremai.
BAB IV : PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan, saran dan kritik dari kegiatan pengambilan nomor
yang penulis lakukan.
Tirta dasa ARGA ZARKA UNIVERSITAS AL AZHAR
INDONESIA

, 2016

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGAMBILAN NOMOR ANGGOTA

10
BAB II
MATERI PERJALANAN
I.

Manageman Perjalanan
Segala kegiatan yang dilakukan tentunya memerlukan persiapan yang matang,

guna keberhasilan dan kesuksesan dari kegiatan tersebut, hal tersebut juga berlaku untuk
kegiatan petualangan terutama yang mencakup alam bebas, dimana banyak sekali resiko
yang sangat besar. Tidak jarang kita mendengar banyak dari mereka yang setelah
berpetualang turun hanya dengan nama, itu semua terjadi karena kelalaian kita sendiri,
kurangnya menyadari untuk mempersiapkan hal-hal yang kita butuhkan dengan matang.
Dalam melakukan persiapan perjalanan, penulis melakukan beberapa tahapan
untuk mencapai managemen perjalanan tersebut, diantaranya :
1. Perencanaan Perjalanan
Maksud dan tujuan dari perjalanan ini adalah : Pengambilan Nomor Anggota
sebagai syarat menjadi anggota penuh Arga Zarka
Menentukan daerah yang akan dituju, menentukan kapan akan berangkat dan
berapa lama kegiatan itu dilaksanakan.

12
2. Transportasi

Tirta dasa ARGA ZARKA UNIVERSITAS AL AZHAR


INDONESIA

, 2016

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGAMBILAN NOMOR ANGGOTA

Sebagai fasilitas untuk mencapai daerah atau tempat yang dituju, serta berapa
lama waktu yang diperlukan untuk mencapai daerah terakhir sebelum memulai
melakukan pendakian, sebagai informasi dalam perjalanan menuju daerah yang akan
kita capai, dimana kita gunakan sebagai tempat untuk kita beristirahat sebelum
melakukan pendakian.
Dalam kegiatan ini, kami para peserta menggunakan berbagai jenis kendaraan,
yang kita gunakan unutk mencapai tempat tujuan. Dikarenakan kami berangkat dari
Kampus , maka kami rincikan sebagai berikut :
1. Dari kampus kita mengunakan transportasi busway menuju terminal pulo
gadung.
2. Dari terminal Pulo Gadung naik angkot menuju pangkalan bus luragung.
3. Dari pangkalan bus luragung menuju kuningan linggarjati
4. Setelah sampai kuningan depan linggar jati kita menyewa angkot menuju
daerah pos 1 jalur linggar jati
5. Pada saat perjalanan turun kembali ke depan jalur linggarjati , kita menyewa
angkot lagi.
6. Tujuan pulang, kita mengunakan transportasi yang menuju terminal kampung
rambutan
7. Dari terminal kampung rambutan menuju kampus menggunakan taxi.

12
3. Pemilihan Perlengkapan Perjalanan
Pemilihan perlengkapan perjalanan sesuai dengan tempat yang akan dituju,
yaitu perlengkapan pendakian ke hutan gunung. Kami membawa peralatan beristirahat
yaitu tenda, flysit, dan matras, peralatan masak berupa kompor, nesting, gas, piring,
sendok, garpu, gelas, perlengkapan pakaian berupa jaket, baju lengan panjang, celana
panjang, dan masih banyak peralatan lain yang berhubungan dengan kegiatan yang akan
saya jelaskan secara mendetail dalam kolom barang bawaan. (Terlampir)

Tirta dasa ARGA ZARKA UNIVERSITAS AL AZHAR


INDONESIA

, 2016

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGAMBILAN NOMOR ANGGOTA

4. Penyusunan Perlengkapan
Penyusunan perlengkapan kedalam career atau ransel harus serapi mungkin
karena akan memudahkan kita pada saat perjalanan pendakian. Dimana yang sesuai
diajarkan cara pengemasan barang bawaan pada pendidikan dasar sebelumnya.
(Terlampir)
II.

Sosiologi Taman Nasional dan Pedesaan


Gunung Ciremai adalah gunung berapi tertinggi di Jawa Barat, dengan

puncaknya Ciremai, 3.078 meter diatas permukaan laut. Gunung Ciremai (Ceremai,
Cereme, Cerme, Careme) secara administratif termasuk dalam wilayah tiga Kabupaten,
yakni Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka, Provinsi
Jawa Barat. Posisi geografis puncaknya terletak pada 6 53' 30" LS dan 108 24' 00"
BT, dengan ketinggian 3.078 m di atas permukaan laut. Gunung ini memiliki kawah
ganda, kawah barat yang beradius 400 m terpotong oleh kawah timur yang beradius 600
m.
13
Pada ketinggian sekitar 2.900 mdpl di lereng selatan terdapat bekas titik letusan
yang dinamakan Gowa Walet. Kini Gunung Ciremai termasuk ke dalam kawasan Taman
Nasional Gunung Ciremai, yang memiliki luas total sekitar 15.000 hektare, dengan
harga tiket untuk pendakian ini yaitu Rp. 50.000,-/orang. Pendakian Gunung Ciremai
terletak di Desa Argamukti, Kecamatan Argapura. Pendakian Gunung Ciremai ini
dikelola oleh TNGC (Taman Nasional Gunung Ciremai). Air agak susah ditemukan di
gunung ini, terlebih lagi jika pendakian dimulai dari Linggarjati. Sebaik anda membawa
perbekalan air yang cukup untuk perjalanan anda. Dari Jakarta gunung ini bisa dicapai
dengan menggunakan bus kearah Kuningan atau Cirebon. Dan dari Cirebon kita
mempunyai beberapa rute pendakian. Digunung ini banyak sekali kita jumpai monyet
yang kadang-kadang melopat dari dahan kedahan mengikuti para pendaki. Dimusim
hujan suhu dipuncak gunung Cereme bisa mencapai 2c.
Daya tarik objek wisata ini adalah puncak Gunung Ciremai, pendakian dan
keindahan alamnya. Akses untuk mencapai lokasi ini kurang baik dan tidak dapat di
Tirta dasa ARGA ZARKA UNIVERSITAS AL AZHAR
INDONESIA

, 2016

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGAMBILAN NOMOR ANGGOTA

tempuh oleh angkutan umum. Nama gunung ini berasal dari kata cereme (Phyllanthus
acidus, sejenis tumbuhan perdu berbuah mungil bersama rada asam), tetapi lebih sering
dinamakan Ciremai, satu buah gejala hiperkorek akibat sejumlah nama ruang di wilayah
Pasundan yg memanfaatkan awalan ci- utk penamaan area.
Pada saat saya ingin menuju ke pos desa linggarjati dari Daerah pertigaan
cilimus, linggarjati, saya dan pendamping bersepakat untuk beristirahat diwarung dekat
dengan wilayah warga setempat bekas pos perijinan dahulu yaitu warung abah saman,
14
sebagai salah satu langkah sosiologi pedesaan sekitar gunung ciremai, mencari
informasi keadaan di sekitar kawasan gunung ciremai. Apa saja yang dapat kita lakukan
di gunung, dan kegiatan apa yang dilarang dilakukan. Beruntung kita berkenalan dengan
abah saman, salah seorang sesepuh yang sering memberitahu informasi dan saran
kepada para wisatawan manca negara maupun wisatawan lokal.
Beliau memberitahu bahwa daerah pos linggarjati banyak perubahan mulai dari
pemindahan pos pendaftaran jadi berada tidak jauh dari pos awal yaitu sebelum pos
lama. Pos lama dirubah menjadi warung sembako, rumah makan kecil, dan toko jual
baju, emblem, stiker, dll. Disamping warung abah saman ini terdapat bangunan baru
berwarna biru, disekitar pos juga sudah dibangun sebuah masjid, pesantren, dan
penginapan. Untuk penginapan semalam 200ribu, untuk pendaki yang melintas
linggarjati bisa menginap di masjid atau disebuah penginapan.
Pendakian melalui linggarjati harus melalui pos pendaftaran untuk mendaftar dengan
membawa foto kopi KTP dan wajib lapor ketika sudah melakukan pendakian serta
membawa sampah dengan diberikan kepada ranger.
Beliau menceritakan banyak pengalaman yang dia peroleh dari mendaki
gunung ciremai. Saran tersebut sangat ditegaskan untuk menjaga kondisi pada saat
mendaki tanjakan terjal dan curam, yang dimulai dari kondang amis sampai puncak
ciremai, jangan terlalu tergesa-gesa dan mengeluh untuk mencapai tujuan, karena itu
Tirta dasa ARGA ZARKA UNIVERSITAS AL AZHAR
INDONESIA

, 2016

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGAMBILAN NOMOR ANGGOTA

akan sangat menguras energi dan bisa membuat kondisi badan kita drop. Berjalan sesuai
irama, pada
15
saat jalanan terjal pilih dimana yang sekiranya pohon atau akar yang kuat untuk digapai
sebagai tumpuan dan pegangan agar tidak terpleset ataupun terjatuh. Lalu dilarang keras
untuk membuang air besar maupun kecil sembarangan, harus permisi dahulu dan
mengucapkan doa serta pilih tempat yang bukan trek mendaki.
Semakin terlihat menjelang sore semakin hangat suasana pencarian data dan
informasi dari abah saman ini, sehabis makan siang beliau kembali bercerita mengenai
misteri dan bahaya apa saja yang perlu kita perhatikan untuk berhati hati pada saat
mendaki. Untuk para pendaki diwajibkan tidak membuang sampah sembarangan dan
membawa sampah turun dengan plastik kresek yang diberikan oleh ranger kawasan
Taman Nasional Gunung Ciremai. Bila ingin melihat sunset di puncak ciremai,
berangkat lebih awal sebelum matahari terbenam.
Kemudian ketika memulai mendaki harus diawali dengan pembacaan doa dan
ketika sampai dipuncak diharuskan untuk adzan sebagai rasa syukur kita sampai puncak
dengan selamat dan berdoa semoga turunpun juga selamat. Itu adalah saran - saran
yang diberikan olehnya.
III.

Botani
Permasalahan dalam survival mengenai masalah Botani Praktis yaitu, survivor

harus mengenal karakteristik alamnya, karena daerah di Indonesia ini dapat


dikelompokkan menjadi beberapa zona geografi tumbuhan. Kita bersurvival di
Indonesia barat tentu berbeda ketika kita bersurvival di Indonesia timur. Ada daerah
16
yang memiliki rawa luas, di mana tumbuhan yang ada sangat khas. Secara garis
besar, tumbuh-tumbuhan dalam materi ini dibedakan pada dua hal :
1. Tumbuhan yang berguna (dapat dimakan, mengandung air, dapat dipakai
Tirta dasa ARGA ZARKA UNIVERSITAS AL AZHAR
INDONESIA

, 2016

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGAMBILAN NOMOR ANGGOTA

sebagai obat, dan lain-lain). Bagian tumbuhan yang dapat dimakan dan
memberikan energi yang cukup adalah umbi, baik umbi batang maupun umbi
bakar. Setelah itu baru buah, biji, dan daun. Ciri umum tumbuhan yang dapat
dimakan :
Bagian tumbuhan yang masih muda (pucuk/tunas).
Tumbuhan yang tidak mengandung getah.
Tumbuhan yang tidak berbulu.
Tumbuhan yang tidak berbau kurang sedap.
Tumbuhan yang dimakan oleh hewan mamalia.
Langkah-langkah yang perlu bila akan memakan tumbuhan :
Makan tumbuh-tumbuhan yang sudah dikenal.
Makan jangan satu jenis tumbuhan saja.
Sebaiknya jangan memakan tumbuhan yang buahnya berwarna ungu, karena
dikhawatirkan mengndung racun alkaloid.
Cara memakan buah-buahan yang belum kita kenal adalh dengan
mengoleskan sedikit ke bibir dan ditunggu reaksinya. Bila tidak ada rasa aneh
(panas, pahit) berarti cukup aman.
17
Yang paling baik adalh dengan terlebih dahulu memsak bagian tumbuhan
yang akan dimakan.
IV.

Navigasi Darat

1. Resection
Resection adalah menentukan kedudukan/ posisi di peta dengan menggunakan
dua atau lebih tanda medan yang dikenali. Teknik resection membutuhkan
bentang alam yang terbuka untuk dapat membidik tanda medan. Tidak selalu
tanda medan harus selalu dibidik, jika kita berada di tepi sungai, sepanjang
jalan, atau sepanjang suatu punggungan, maka hanya perlu satu tanda medan
Tirta dasa ARGA ZARKA UNIVERSITAS AL AZHAR
INDONESIA

, 2016

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGAMBILAN NOMOR ANGGOTA

lainnya yang dibidik.


2. Intersection
Prinsip intersection adalah menentukan posisi suatu titik (benda) di pet dengan
menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali dilapangan. Intersection
digunakan untuk mengetahui atau memastikan posisi suatu benda yang terlihat
dilapangan, tetapi sukar untuk dicapai. Pada intersection, kita sudah yakin pada
posisi kita di peta.

18

BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
Sabtu, 21 Mei 2016
Kegiatan yang kami laksanakan direncanakan berangkat pada hari Sabtu 21
Mei 2016 dan berangkat dari kampus melalui Terminal busway seberang al azhar untuk
menuju terminal pulo gadung. Tapi dikarenaka kita terlambat bus rute dari arah blok m
yang melewati al azhar sudah tidak beroperasi lagi dari jam 21.00 sedangkan kita mulai
bergerak dari kampus jam 22.02, petugas tiketing busway memberitahu kalau terminal
busway bunderan senayan masih beroperasi yang menuju pulo gadung transit di dukuh
atas, kami pun langsung bergegas untuk ke terminal bunderan senayan dengan berjalan
kaki tidak memakai angkutan umum seperti angkot karna irit budget. Sesampai terminal
bunderan kita masih mendapatkan bus, karna busway masih beroperasi hingga jam
23.00. sambil menunggu busway datang kita melakukan foto foto untuk dokumentasi.
Sekitar 15 menit menunggu busway datang dan lanjut menuju terminal pulo gadung.
Sebelumnya kita melakukan transit dahulu dihalte duku atas. Dalam perjalanan kita
melakukan foto lagi untuk dokumentasi sambil menunggu sampai diterminal pulo
Tirta dasa ARGA ZARKA UNIVERSITAS AL AZHAR
INDONESIA

, 2016

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGAMBILAN NOMOR ANGGOTA

gadung serta beristirahat dibus karna habis melakukan tracking dari halte al azhar
sampai halte bunderan senayan yang cukup menguras energi.
Sesampainya diterminal pulo gadung kita langsung mencari bus yang menuju
kuningan yaitu luragung, tapi sudah tidak ada kita telat karna bus terakhir luragung
sudah berangkat dari jam 23.30 sedangkan kita sampai terminal jam 23.35, disitu hanya
ada bus
19
putri jaya yang hanya melintasi cirebon bukan kuningan. Kita ditawarkan terus menerus
oleh calo bus disekitar situ dan keneknya, namun kita tetap memilih naik luragung.
Karna kalau naik yang menuju cirebon kita mesti melakukan transit dengan bus ELF
untuk sampai dikuningan (linggarjati) dan itu butuh biaya lagi yang biayanya itu kita
tidak tau berapa harganya maka kita putuskan untuk tetap menunggu bus luragung. kita
beristirahat sejenak sambil bertanya dengan penjual kaki lima setempat mengenai bus
luragung selain dipulo gadung dimana lagi dan akhirnya kita dapet data bahwa bus
luragung ngetem di dekat pintu masuk tol cakung, kemudian kita langsung bergegas
kesana naik angkot merah jurusan cakung untuk langsung ke pangkalan bus luragung.
Namun ketika sampai disana bus tidak ada, untuk hal yang membahayakan banyak calo
yang menawarkan dengan tidak sopan ketika kita menolak tawaran mereka yang secara
paksa menaiki bus yang lain. Menurut informasi yang saya dapatkan juga dari mapala
lain bahwa daerah terminal pulo gadung rawan pencuri (copet) ketika didalam bus yang
tidak jelas, dan kita juga bisa ditipu oleh para calo disana mengenai bus yang
menawarkan bus tujuan yang kita tuju namun ketika kita terima kita malah diturunkan
ditempat yang bukan kita tuju. Akhirnya saya putuskan untuk menunggu bus hingga
esok pagi dengan bermalam disebuah warung dekat pangkalan bus luragung sampai
pagi.
Minggu 22 Mei 2016
Tepat pukul 04.00 pagi kita mencari warung kopi untuk bersantai sambil menunggu bus
lebih awal agar tidak terlalu siang sampai ketempat tujuan, kita mendapat data lagi
Tirta dasa ARGA ZARKA UNIVERSITAS AL AZHAR
INDONESIA

, 2016

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGAMBILAN NOMOR ANGGOTA

20
yaitu bus luragung yang ingin kita naiki itu ternyata ada kodenya untuk bus yang aman
dinaikin agar terhindar dari pencopet. Kode bus yang aman di naiki yaitu yang didepan
busnya ada tulisan meteor dan sejati, selain itu banyak pencopetnya apalagi yang
busnya sepi dan jarang orang tumpangi. Pada pukul jam 05.00 bus luragung mulai
berdatangan, namun kode bus tersebut tidak sesuai yang kita cari yaitu dengan kode
meteor ataupun sejati. Tidak lama kemudian pukul jam 05.18 bus dengan kode meteor
pun datang, dan kita langsung menuju kepangkalan untuk menaiki. Bus tersebut ngetem
dahulu untuk menunggu penumpang hingga stidaknya hampir penuh, Jam 06.25 bus
mulai jalan. perjalanan melalui tol lingkar luar timur.
Perjalanan sangat panjang dan lama ketika keluar dari tol bus selalu berhenti
untuk mencari penumpang disepanjang jalan indramayu dan begitu banyak pedagangan
asongan yang lalu lalang keluar masuk bus disepanjang perjalanan. Hal itu membuat
kita harus berjaga jaga agar tidak terjadi hal yang tidak kita inginkan seperti pencopetan
dan penyiletan tas. Kita langsung menjaga 2 tas yang berada dibawah kaki kita dan
barang bawaan yang kita bawa kantongi maupun yang berada di kantong saku kita
masing masing. Namun dalam perjalanan saya merasa tidak nyaman karna banyak
orang yang mendekati bangku yang kita duduki ketika kita sedang tidur, kemudian saya
sendiri langsung berjaga jaga. Perjalanan hampir sampai, saya membanguni
pendamping saya yaitu nabil dan bang irvan untuk melakukan pengecekan barang.
Ketika itu bang irvan baru sadar tas kecil yang dipakai terus dalam perjalanan terkena
silet, beruntung barang berharga yang ada pada tas kecilnya tidak hilang. Itu membuat
kita lebih berhati hati lagi sampai tujuan.
21
Tepat pukul 13.08 kita sampai di depan pertigaan jalur linggarjati, kecamatan
cilimus. Sesampainya kita menunggu angkot lewat untuk kita carter sampai menuju pos
desa linggarjati. Pukul 13.31 kita mendapat angkot dan langsung menaikinya dengan
tarif Rp. 10.000/orang. Sampai dipos desa linggarjati pukul 13.38 dan langsung
beristirahat serta makan siang di warung abah saman sampai waktu ashar kita mesti
sudah siap untuk melakukan track. Desa ini berada pada ketinggian 700 mdpl berada
Tirta dasa ARGA ZARKA UNIVERSITAS AL AZHAR
INDONESIA

, 2016

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGAMBILAN NOMOR ANGGOTA

dalam ruang lingkup Kecamatan Cilimus. Titik awal pendakian berada pada akhir jalan
aspal dari Desa Linggajati didekat sebuah Villa yang benama Gajah Barong. Pada posisi
06 52 54.1 LS dan 108 27 48.8 BT.
Sehabis makan siang saya melakukan pengaplikasian navigasi darat sambil
menunggu waktu ashar. Setelah sudah dapat data titik kordinat kita melakukan
sosialisasi pedesaan dengan mencari informasi dengan abah saman. Disitu saya
mendapatkan informasi dan saran untuk melakukan pendakian supaya aman dan selamat
hingga pulang nanti. Kemudian kita persiapan untuk naik tapi sebelum itu saya
mengurus perizinan dahulu sekaligus pendaftaran di pos bawah kira kira 15 meter dari
warung abah. Biaya simaksi untuk saya dan pendaping 2 orang sekitar Rp. 150.000,- .
setelah pendaftaran kita langsung siap untuk naik dan melakukan doa dahulu bersama
abah saman. Sekitar jam 15.35 kita berangkat. Jalur Pos yang kita akan lewati ada
yaitu :
1. Cibunar
2. Kondang Amis
3. Kuburan Kuda
4. Pamerangan
5. Tanjakan Seruni
22
6. Bapa Tere
7. Batu Lingga
8. Sangga Buana I
9. Sangga Buana II
10. Pengasinan
Kita berjalan melewati sebuah perumahan warga setempat dan pesantren yang
berada disebelah kiri jalan. tak jauh dari itu kita menemukan sebuah villa yang berada
ditengah 2 jalur yaitu jalur kanan aspal dan persis samping kiri villa ada jalan setapak
untuk ke atas. Dan salah satu pendamping yaitu bang irvan memimpin jalan lewat jalur
setapak dan akhirnya tak jauh kita mendaki kita mengalami kesulitan mencari jalur
karna bang irfan lupa jalur tersebut. Saya langsung istirahat sejenak karna lumayan
Tirta dasa ARGA ZARKA UNIVERSITAS AL AZHAR
INDONESIA

, 2016

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGAMBILAN NOMOR ANGGOTA

cukup lelah baru jalan sebentar sambil menunggu bang irfan yang sedang mencari
jalurnya. Tak lama kita bergerak lagi, namun kebigungan jalur lagi karna banyak jalur
bercabang. Bang irvan dan nabil mencari jalur dan saya mengikutinya, namun pada saat
pencarian hujan menyertai dan kita masih lanjut pencarian jalur aspal. Akhirnya kita
menemukan tembusan jalur aspal dan sejenak kita beristirahat.
Sekitar 5 menit sudah beristirahat kita lanjutkan lagi perjalan menuju pos
cibunar. Jalan menuju pos cibunar itu jalan setapak beraspal namun sangat curam
tanjakannya, sangat lelah untuk menanjak jalan curam tersebut dengan bawaan yang
masih full dengan muatan air 7 liter yang saya bawa. Sesampainya di pos jam 16.50 kita
langsung beristirahat disebuah warung yang berada di pos cibunar. Cibunar ini jalan
setapaknya lebar berbatu dan bisa ditempuh olah mobil bergardan ganda atau motor.
Disepanjang
23
jalur hingga pos Cibunar banyak terdapat warung, yang beroperasi pada musim
pendakian tapi ada juga yang beroperasi setiap harinya. Pos Cibunar berada pada
ketinggian 863 mdpl dan pada posisi 06 53 01.19 LS dan 108 27 25.0 BT. Dan di
pos cibunar ini terdapat bangunan bertingkat baru berbentuk rumah, yang saya lihat
pada saat itu pos tersebut sedang dipakai rapat oleh berbagai macam organisasi pecinta
alam seperti wanadri yang sedang mengadakan rapat mengenai hilangnya 2 pelajar
SMA dikawasan bogor. informasi tersebut saya dapatkan dari ibu warung tempat saya
beristirahat. Sekitar 30 menit kita beristirahat, kita langsung lanjut untuk mendaki lagi
karna hari sudah mau gelap untuk tujuan pos kondang amis.
Condang Amis terdapat sebuah pondok warung yang hanya beroperasi pada
musim pendakian tahun baru. Pos ini sangat luas berada pada ketinggian 1.212 mdpl
dan pada posisi 06 53 11.5 LS dan 108 26 40.5 BT. Keadaan jalan setapak dari Pos
Cibunar hingga Pos Condang Amis bertanah licin dengan kemiringan 30 50 derajat,
hutannya rapat. Sesampainya di pos kondang amis sekitar jam 22.50 langsung
beristirahat dan mempersiapkan logistik dan alat masak untuk makan malam, karna
perjalanan sangat panjang dan menguras banyak tenaga. selesai makan malam kita
istirahat, dan tak lama hujan deras. Dikarnakan hujan begitu deras dan kitapun juga
begitu kelelahan sampai 2 pendamping saya tertidur pulas, saya memutuskan untuk
Tirta dasa ARGA ZARKA UNIVERSITAS AL AZHAR
INDONESIA

, 2016

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGAMBILAN NOMOR ANGGOTA

melanjutkan besok pagi. Kondisi saat itu juga sudah larut malam sekitar jam 23.13, saya
pun juga beristirahat dan tidur untuk persiapan tenaga juga buat besok pagi pada saat
melanjutkan perjalanan.

24
Senin 23 Mei 2016
Setelah pagi menjelang, tapat pukul 03.02 kami bangun dan bersiap untuk
melanjutkan perjalanan sekaligus makan cemilan untuk mengganjal perut. Sudah
hampir terang sekitar pukul 04.10, kami segera bersiap - siap dan melanjutkan
perjalanan menuju pos kandang kuda.
Pagi itu kondisi cuaca masih mendung dan masih rintik hujan, tapi tetap kami
melanjutkan perjalanan. untuk menuju pos kandang kuda dari pos kondang amis sangat
tidak jauh, jalannya pun tidak terlalu terjal namun licin karna bekas hujan dan lembab.
Sekitar kurang lebih 2 jam kita berjalan, dan akhirnya kita sampai pada waktu pukul
06.15. Disitu kita bertemu dengan pendaki lain, salah satu personilnya bilang mereka
ngecamp dan terjebak hujan juga semalam dan akhirnya mendirikan tenda disitu.
Pos Kuburan kuda atau Pos III ini terletak pada ketinggian 1.450 mdpl dan
pada posisi 06 52 58.7 LS dan 108 26 21.1 BT. Pos III ini cukup luas bisa
menampung 3-4 tenda. Kondisi pos yang kurang lahan istirahat karna sudah terpakai
untuk 3 tenda oleh pendaki lain, maka kita lanjutkan perjalanan menuju pos pangalap.
Baru awal berjalan saja jalurnya sudah sangat curam, saya duduk sebentar untuk
istirahat. Ketika sedang asik santai, kami melihat ada pohon hanjawar dan kami
putuskan untuk mempraktekan materi botanizoology. Saat kita lagi menikmati botani
yang kita makan, disekeliling kita banyak monyet yang cukup lumayan besar
bergelayutan mondar mandir. Namun kita tetap santai menyantap dan berjaga jaga
juga, setelah itu kita lanjutkan perjalanan. dalam perjalanan
Tirta dasa ARGA ZARKA UNIVERSITAS AL AZHAR
INDONESIA

, 2016

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGAMBILAN NOMOR ANGGOTA

25
saya cukup lelah untuk menempuh pos beikutnya, tapi tetap lanjut perjalanan dan
menargetkan untuk sarapan makanan berat di pos selanjutnya. Sekitar 2 jam kita
menempuh perjalanan akhirnya sampai juga di pos Pamerangan.
Pos IV atau disebut juga dengan Pos Pamerangan terletak pada ketinggian
1.673 mdpl dan pada posisi 06 53 00.9 LS dan 108 26 07.1 BT. Pos ini luas bisa
menampung 8-10 tenda. Pos pamerangan dahulu disebut dengan pos pangalap, dengan
lapak yang sangat luas dengan pohon besar berdiri tegak ditengahnya yang membuat
pos tersebut terlihat sejuk dengan kelebatannya. Ditempat tersebut juga terdapat pohon
besar yang berbentuk seperti untuk kursi dan meja disisi tepi jurang yang cukup bisa
untuk bersantai duduk dengan menikmati kopi dan hidangan makanan. Disitu juga ada
sekelompok pendaki yang sedang beristirahat dengan mendirikan sebuah tenda. Kita
beristirahat di tengah tepat depan pohon besar dengan menggelar terpal untuk alas dan
menyantap hidangan makanan lalu kita bagi tugas. Saya mencuci perlengkapan masak,
dan 2 pendamping yang memasak. Karna saya merasa kelelahan, maka saya beristirahat
sejenak dan tidur menyiapkan energi untuk perjalanan ke pos selanjutnya.
Sekitar setengah jam saya tertidur pulas, kemudian saya dibangunkan oleh
pendamping karna makanan sudah siap lalu kita segera sarapan makanan berat dahulu
sebelum melanjutkan perjalanan. setelah makan selesai, kita langsung bersiap siap
packing barang dan alat dicarrier untuk bersiap melanjutkan perjalan kembali.
Kemudian sebelum berjalan kita menimbun air galon kecil ukuran 5 liter untuk
persediaan ketika kita turun untuk mengurangi beban carrier juga pada perjalanan ke
pos selanjutnya, lalu
26
kita bergerak berjalan untuk ke pos selanjutnya yaitu pos tanjakan seruni. Trek untuk
menuju tanjakan seruni ini dikenal sangat terjal dan sangat panjang. Tapi karna energi
saya masih sanggup dipos sebelumnya saya sudah makan, maka tancap terus perjalanan
menuju pos seruni.

Tirta dasa ARGA ZARKA UNIVERSITAS AL AZHAR


INDONESIA

, 2016

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGAMBILAN NOMOR ANGGOTA

Sebelum sampai di pos tanjakan seruni ada pos kecil yaitu tanjakan bon bon,
tanjakan tersebut ada pohon besar di sebelah kanan jalur trek. Disitu saya istirahat
sebentar, sekitar 10 menit saya berjalan lagi. Ditengah perjalanan seketika hujan deras,
saya tetap melakukan perjalanan bersama pendamping.
Pada saat inilah hal misterius terjadi pada diri saya, karna saat melakukan
perjalanan saya merasa aneh pada diri saya dengan merasa ngeluh sangat berat dan tidak
biasanya dalam melakukan pendakian. Saya merasa tidak semangat lagi dan kondisi
badan saya tidak mendukung tiba tiba sampai merasa menggigil tidak bisa mengontrol
diri dengan biasanya, Sampai dalam perjalanan saya ketinggalan oleh pendamping.
Ketika saya mengejar pendamping dan sesampai bertemu pendamping lagi, disitu saya
diberitahu bahwa saya diikuti oleh burung jalak hitam. Saya pada saat itu tidak
berpikiran aneh, saya tetap melanjutkan perjalanan. ketika tidak lama berjalan dari itu,
saya sampai di pos tanjakan seruni.
Pos V atau Pos Tanjakan Seruni ini berada pada ketinggian 1.812 mdpl dan
pada koordinat 06 53 07.5 LS dan 108 25 53.4 BT. Pos ini juga cukup luas untuk
mendirikan tenda.
27
Kami pun beristirahat sejenak lagi sekitar 10 menit saya dan pendamping, kemudian
melanjutkan perjalanan lagi karna kondisipun juga hujan deras dan mengejar waktu. Pos
selanjutnya adalah pos bapa tere, jarak yang ditempuh dari pos tanjakan seruni tidak
jauh. Namun pos bapa tere inilah trek paling ekstrim menurut para pendaki yang pernah
ke ciremai. Sudah sekitar 1 jam lebih saya berjalan dan akhirnya saya sampai di pos
ekstrim tersebut.
Pas VI atau Pos Bapa Tere ini berada pada ketinggian 2.146 mdpl dan pada
koordinat 06 53 21.4 LS dan 108 25 39.4 BT. Pos ini cukup luas akan tetapi
Banyak permukaan tersebut yang sedikit miring. Pos ini adalah pos paling ekstrim
menurut saya, karna trek didepan mata sangat amat vertikal hampir seperti tegak lurus
dan mendakinya pun dengan menggapai tali tali yang bergantungan di trek tersebut.
Tirta dasa ARGA ZARKA UNIVERSITAS AL AZHAR
INDONESIA

, 2016

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGAMBILAN NOMOR ANGGOTA

Namun pada saat itu sudah ada jalur untuk berjalan mendaki ke atas yang berada
disebelah kiri pos dengan cara memutar jalur trek yang ekstrim itu. Tapi disini saya
tidak merasa putus asa, saya memilih melewati jalur trek ekstrim tersebut dengan penuh
semangat dan sangat senang. Karna sensasi melewati trek tersebut sangat berkesan
dengan membawa barang bawaan berat ditengah hujan lebat dan licin melewati hal
menantang seperti itu. Setelah melewati tanjakan ekstrim itu kita lanjut lagi perjalanan
menuju pos batu lingga.
Dalam perjalanan menuju pos batu lingga lumayan jauh, tidak lama kita
berjalan melewati pos bapa tere dan tanjakan ekstrim itu ada sebuah pertigaan atau
pertemuan jalan yaitu tembusan jalan dari jalur lingga sana yang berada di kiri dan ke
kanan jalur penuju puncak.
28
Dan ditengah perjalanan pun ada sebuah jalur habitat yang berada di kanan jalan. disitu
ada tanda bacaannya jalur habitat dan kekirinya jalur trek untuk mendaki ke atas.
Sekitar sudah 2 jam kita berjalan, akhirnya sampai di pos batu lingga.
Pos Batu Lingga ini terkenal dengan sebutan tempat keramat, pada pos ini
terdapat sebuah batu besar, akan tetapi pada saat itu sudah tidak ada. Menurut penduduk
setempat batu tersebut hilang secara misterius. Pos Batu lingga ini cukup lebar dan
berada pada ketinggian 2.365 mdpl dan pada koordinat 06 53 24.6 LS dan 108 25
29.9 BT. Sesampai disana saya berteduh serta berhangat di sebuah rimbun pohon yang
lumayan lebat sambil memakan mie mentah, saya merasa menggigil jadi saya mengemil
untuk asupan energi sedikit sambil menunggu hujan berhenti. Sekitar 15 menit istirahat
dan hujan sudah berhenti saya melanjutkan perjalanan lagi walaupun masih rintik.
Sebelum itu kami menimbun air minerah 1,5 liter di pos tersebut untuk persediaan air
ketika turun nanti, kemudian saya berjalan lagi. Pos selanjutnya adalah pos sangga
buana 1, pos tersebut sangat dekat dari pos sebelumnya. Sekitar kurang dari 1 jam saya
sudah sampai di pos sangga buana 1.
Pos Sangga Buana 1 ini cukup luas, bisa menampung 3-4 tenda dan berada
pada ketinggian 2.491m dan pada koordinat 06 53 26.5 LS dan 108 25 16.5 BT.
Tirta dasa ARGA ZARKA UNIVERSITAS AL AZHAR
INDONESIA

, 2016

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGAMBILAN NOMOR ANGGOTA

Saya tidak berlama di pos tersebut, karna agar tidak memakan waktu lama untuk
melanjutkan ke pos selanjutnya yaitu pos sangga buana 2 sangat dekat, maka lanjut
berjalan tanpa istirahat sejenak. Sekitar setengah jam lebih saya sudah sampai di pos
selanjutnya yaitu pos sangga buana 2.
29
Pos IX atau Pos Sangga Buana 2 ini tidak begitu besar dan terletak pada
ketinggian 2.648m dpl dan pada posisi 06 53 31.2 LS dan 108 25 05.7 BT. Sampai
di pos ini saya istirahat sejenak untuk beristirahat. Di pos ini menjadi tempat dimana
kita akan bermalam disini. Sekitar 10 menit saya beristirahat, saya akan melanjutkan
perjalanan untuk menuju puncak. Sebelum itu saya merubah packingan untuk membawa
peralatan dan barang secukupnya di 1 carrier, dan carrier lainnya ditinggal dahulu
disemak semak. Kemudian saya melanjutkan perjalanan menuju puncak.
Pos selanjutnya yang saya akan jumpai adalah pos pengasinan, jalur trek pos
pengasinan sampai puncak lumayan sangat bahaya karna banyak bebatuan dan dekat
dengan jurang yang berada di kanan jalan. memang tidak lama untuk mencapai pos
pangasinan, namun sangat dingin suasananya kabut yang sudah turun karna sudah
menjelang sore pada saat itu. Sekitar 1 jam-an saya berjalan akhirnya sampai di pos
pangasinan.
Pos Pangasinan ini adalah merupakan pos yang terakhir menuju daerah puncak.
Pos ini berada pada ketinggian 2.842m dpl koordinat 06 53 34.7 LS dan 108 24
55.5 BT. Pos ini cukup lebar dan posisinya terbuka. Permukaannya sedikit miring. Pos
pangasinan ini saat itu sangat dingin, saya tidak tau berapa derajat saat itu. Saya
beristirahat sejenak disitu. Tempat pos pangasinan lumayan sangat bagus karna suasana
saat itu penuh kabut dengan pepohonan disekitar dan tempat terbuka sampai terlihat
tempat pemukiman dibawah sana walaupun tidak terlalu jelas. Sekitar 5 menit saya
istirahat, lalu melanjutkan perjalanan lagi menuju puncak.
30
Didalam perjalanan menuju puncak, banyak bebatuan kecil hingga besar
Tirta dasa ARGA ZARKA UNIVERSITAS AL AZHAR
INDONESIA

, 2016

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGAMBILAN NOMOR ANGGOTA

sepanjang jalur trek. Serta disisi kanan jalan yang terlihat jurang, kondisi suasana
berkabut cukup mengganggu penglihatan jalan serta dingin yang membuat badan
mengigil. Hampir sampai puncak saya berhenti sejenak, menikmati suasana puncak
ciremai yang bisa melihat pemukiman warga dengan luas, namun saat itu kabut tebal
menutupi sehingga mengganggu pemandangannya.
Waktu sudah hampir menjelang maghrib, saya dan pendamping segera cepat
untuk menuju puncak lebih awal. Dan akhirnya kita sampai puncak pas sekali bada
maghrib. Kita langsung berkumandang adzan, karna menurut warga sekitar jika sampai
di puncak kita harus adzan. Kemudian setelah itu kita langsung upacara penyematan di
puncak serta serah jabat dan nomer bersama pendamping dan ketua umum saat itu.
Setelah penyematan selesai, saya dan pendamping mengambil beberapa foto untuk
dokumentasi sebelum kembali turun ke sangga buana 2 untuk beristirahat serta
bermalam disana. Sekitar 10 menit kita mengambil gambar dan bersiap siap untuk
turun, lalu kita turun kebawah.
Untuk menjalani pendakian pada alam hari ke puncak sangat gelap, pada saat
itu saya hanya berbekal senter mini untuk didalam tenda bukan memakai headlamp
karna tidak membawa. Cukup berbahaya karna batu batu yang berada disepanjang
jalur trek sangat banyak dan kadang tidak kelihatan bentuk besar atau kecilnya. Sekitar
1 jam lebih kita sampai disangga buana 2. Kita langsung mengambil carrier yang
ditinggal dan menyiapkan camp membuat bivak dengan memakai flysit untuk tempat
tidur kita dan
31
beristirahat disana. Sebelum tidur kita membuat makan dan menyiap kan sentir di sisi
sisi pos tersebut untuk pencahayaan dan menghindarkan bahaya dari binatang. Setelah
semua selesai, kita langsung bergegas tidur untuk beristirahat, karna esok pagi kita
melanjutkan perjalanan turun kembali dan target kita sampai jakarta esok hari juga.
Selasa 24 Mei 2016

Tirta dasa ARGA ZARKA UNIVERSITAS AL AZHAR


INDONESIA

, 2016

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGAMBILAN NOMOR ANGGOTA

Setelah pagi tiba tepat pukul 04. 15 saya bangun, saya terbangun bersama bang
irvan duluan. Karna suasana pagi itu sangat dingin saya memutuskan membuat sarapan
dengan membuat air susu hangat. Kondisi ketinggian tempat tersebut mengganggu
perapian gas kompor kita, karna mungkin udara yang berbeda seperti didataran rendah
yang begitu banyak oksigen untuk membantu perapian tetap menyala. Setelah semua
sudah bangun kita langsung sarapan. Kemudian setelah sarapan kita bersiap siap
packing barang dan alat alat serta perlengkapan lainnya. Setelah itu kita lanjut
perjalanan untuk turun.
Kita melakukan perjalanan turun menargetkan waktu, dengan estimasi waktu
bahwa kita harus sampai di pos pendaftaran siang hari agar tidak lama untuk sampai
dijakarta. Dalam melakukan perjalanan kita begitu cepat dan lari, karna barang bawaan
lumayan sudah enteng sudah tidak ada lagi perbekalan yang membuat beban perjalanan.
Dalam perjalanan menuju turun, kita sempat bertemu pendaki yang lain di pos
batu lingga yaitu anak SMA,
32
saat itu kami juga beristirahat serta makan makanan ringan untuk sedikit asupan energi.
Dengan beberapa orang yang sangat banyak dan mereka ingin menuju puncak saat itu.
Kemudian kami melanjutkan perjalanan lagi, namun ditengah perjalanan kita
mengalami kesasar karna kekeliruan arah jalan. kita kesasar dekat dengan jalur habitat
sehabis melewati batu lingga. Kemudian saya melakukan cara STOP (Sit Thinking
Observasi Planning) untuk mencari jalur yang benar. Tidak lama kita menemukan jalur
treknya dan juga menemukan sebab mengapa kita bisa menyasar, ternyata karna
petunjuk arah yang mengarahkan kekanan kalo terlihat dari posisi turun. Penempatan
arah yang salah yang membuat salah jalur. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan
kembali.
Dalam pendakian turun kita berbeda dengan mendaki, tidak lama dari kita
kesasar kita sudah berada di pamerangan lagi, kita beristirahat disitu lagi dan makan
makanan berat lagi untuk pengabisan persediaan makan. Cukup lama kita di pos
Tirta dasa ARGA ZARKA UNIVERSITAS AL AZHAR
INDONESIA

, 2016

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGAMBILAN NOMOR ANGGOTA

pamerangan pada saat itu. Karna kita beristirahat serta tidur sebentar untuk persiapan
energi lagi. Setelah beristirahat saya mengambil gambar lagi untuk dokumentasi.
Sekiranya sudah cukup beristirahat. Kita langsung bersiap siap kembali melanjutkan
perjalanan turun.
Beberapa pos kita lewati terus tidak berlama lama karna mengejar waktu
pulang. Dan sampai di pos koncang amis kita bertemu pendaki lain lagi, mereka
mendirikan sebuah tenda dan mereka sedang beristirahat disitu. Ternyata mereka
rombongan pendaki yang kita temui di batu lingga. Mereka mendampingi anak anak
SMA yang mendaki itu.
33
Kita mengobrol dengan salah satu dari mereka, dan kita diberikan sebuah biskuit untuk
kita makan karna mereka melihat kita yang sangat kelelahan. Setelah beberapa menit
dari itu, kita berpamitan untuk melanjutkan perjalanan turun kembali. Begitu cepat kita
dari atas sampai kebawah, sampai kaki saya merasa lelah dan sakit ketika berada di
perjalanan menuju pos cibunar. Sebelum sampai pos cibunar ada sebuah warung, Saya
beristirahat di warung tersebut untuk berselanjar meredakan rasa sakit dikaki dan tidur
sebentar. Kemudian, kita melanjutkan perjalanan turun lagi.
Sesampai nya di pos pendaftaran tepat siang hari. Saya langsung beristirahat
dan makan siang di warung abang saman, ketika selesai makan saya segera mandi,
setelah mandi selesai saya langsung turun ke pos pendaftaran untuk melapor bahwa
pendakian sudah selesai dengan memberi sampah yang saya bawa untuk laporan juga.
Saat laporan kita mendapat sertifikat pendakian gunung tertinggi se-jawa barat, setelah
laporan kita langsung bergegas siap siap untuk pulang. Untuk turun kepertigaan
cilimus linggarjati saya menaiki kembali angkot yang saya naiki pada saat pertama
datang kesini. Saya meminta turun didepan indomart dekat pasar cilimus untuk
menunggu bus pulang sekalian membeli air minum untuk persediaan diperjalanan. Tak
lama bus datang, lalu kita menempuh perjalanan pulang.
Dalam perjalanan lumayan cukup lama, bus mengetem lama sekali debuah
Tirta dasa ARGA ZARKA UNIVERSITAS AL AZHAR
INDONESIA

, 2016

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGAMBILAN NOMOR ANGGOTA

pintu tol didaerah palimanan. Dan saat itu kita tetap berjaga jaga lagi untuk tidak
terjadi lagi insiden tas disilet seperti pada saat berangkat. Sekian lama kita menunggu
sampai jakarta, akhirnya kita sampai juga pada malam hari.
34
Kita turun di terminal kampung rambutan untuk mengejar bus angkutan mini bus
menuju terminal blok m. seampainya disana kita menunggu lama dan mencari bus
ternyata angkutan minibus tersebut sudah tidak beroperasi lagi. Terpaksa kita harus naik
taxi untuk sampai dikampus. Kita melakukan nego lama karna kondisi keuangan yang
keritis, dan akhirnya kita menuju kampus. Kita sampai dikampus tepat tengah malam,
kita beristirahat di sekretariat arga zarka sejenak dan kemudian kita pulang kerumah
masing masing.

35

BAB IV
PENUTUP
Tirta dasa ARGA ZARKA UNIVERSITAS AL AZHAR
INDONESIA

, 2016

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGAMBILAN NOMOR ANGGOTA

A) Kesimpulan
Dalam perjalan ini kami harus menyiapkan banyak hal, dari yang terkecil
sampai yang sangat diperlukan. Kekompakan, kebersamaan dan kerjasama tim akan
mempengaruhi perjalanan yang dilaksanakan. Sifat dari ke egoisan yang sangat tinggi
harus dihilangkan, karena kita tidak dapat melakukan segala sesuatu sendiri tanpa
bantuan dari teman atau orang lain. Serta melakukan cek perlengkapan berkali kali
sebelum melakukan perjalanan agar tidak tertinggal perlengkapan apapun yang
menyulitkan pada saat perjalanan.

B) Saran
Cari informasi secara mendetail agar kita dapat menjalankan kegiatan dengan
lancar. Persiapakan kondisi tubuh semaksimal mungkin, dimana kita dapat menjalankan
perjalanan dangan kondisi yang fit. Memungkinkan untuk mendalami Botani Zoology
di gunung ciremai, serta melakukan aplikasi lebih dalam lagi untuk materi navigasi
darat dan survival agar tidak mengeluarkan biaya banyak untuk logistik. Dan yang
paling penting adalah selalu mengingat dan bersyukur kepada Allah, karena kita telah
diberi karuniaanya daan nimat yang berlimpah, yang telah menciptakan segala sesuata
di alam
36
semesta ini. Sesungguhnya kita semua akan kembali kepada Nya.
C) Kesan dan Pesan
Banyak keindahan dan berbagai cerita senang bahkan keluh
kesah pada saat pendakian. Hal hal misterius yang memang
terbukti digunung ciremai juga pemandangan yang indah yang hanya
saya nikmati sebentar. Juga kesenangan yang saya paling nikmati
ketika berada dipuncak gunung ciremai, begitu panjang saya rasakan
pendakian dan banyak tragedy yang membuat mata saya terbuka
hingga pada saat puncak saya menangis. Menangis untuk bahagia
dan bersyukur sampai puncak setelah berbagai jalur ekstrim dan
tragedy yang saya lewati disana.
Tirta dasa ARGA ZARKA UNIVERSITAS AL AZHAR
INDONESIA

, 2016

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGAMBILAN NOMOR ANGGOTA

37
Lampiran 1
Daftar Perlengkapan
1.

Kebutuhan
Beras
Beef
Roti tawar
Kerupuk
Mie instan
Gula merah
Kopi
Air mineral
Abon
Minyak sayur
Susu saset
Saos

Tirta dasa ARGA ZARKA UNIVERSITAS AL AZHAR


INDONESIA

, 2016

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGAMBILAN NOMOR ANGGOTA

Coklat
Bakso
Madu
Gula pasir
Bumbu 3 in 1
Kecap
38
2.

Logistic
Terpal
Flysit
Nesting
Kompor
Gas
Piring
Gelas
Sendok
Sentir
Senter
Batrei
Korek
Minyak tanah
Tisu basah
Tisu kering
Tali rapia

3.

Perlengkapan
Carrierl
Matras
Sleeping bad

Tirta dasa ARGA ZARKA UNIVERSITAS AL AZHAR


INDONESIA

, 2016

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGAMBILAN NOMOR ANGGOTA

Jaket
Baju
39
Kaos kaki
Celana
Sarung tangan
Kompas bidik
Protaktor
Tramontina
Webbing
Ponco
ATK
P3K
Topi
Syal
Bendera Merah putih
Bendera AZKA
Polybag
Pakaian dalam

40
Lampiran II
No Jenis Pengeluaran
A. Transportasi
1. Kampus Dukuh Atas - Terminal Pulo Gadung

Jumblah
Rp. 10.500,00-

Tirta dasa ARGA ZARKA UNIVERSITAS AL AZHAR


INDONESIA

, 2016

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGAMBILAN NOMOR ANGGOTA

2.
3.
4.
5.
6
7.
B.
1.
C.

Terminal Pulo Gadung Pangkalan Bus


Luragung
Pangkalan Bus Luragung Kuningan
Linggarjati
Kuningan Linggarjati Pos 1 Linggarjati
Pos 1 Linggarjati Kuningan Linggarjati
Kuningan Linggarjati Terminal Kampung
Rambutan
Terminal Kampung Rambutan Kampus
Total Transportasi
Registrasi
Karcis Masuk Pelajar + Sertifikat
Taman Nasional Gunung Ciremai
Total Registrasi
Logistik & Perlengkapan
1. Beras 2 liter
2. Beef 1 bungkus
3. Roti tawar 1 bungkus
4. Kerupuk 1/4
5. Gula merah 1/4
6. Kopi 1 bungkus
7. Abon 2 ons
8. Mie 6
9. Wortel 1/4
10. Minyak sayur 1/4
11. Saos 1 botol kecil
12. Cabe 1/4
13. Bakso 1 bungkus
14. Susu 1 sachet
15. Madu
16. Bumbu 3 in 1
17. Kecap 5
18. Gas 3
19. Tolak angina 1 pack
20. Air mineral 1,5 liter 5 buah
21. Susu ultra
22. Biscuit biskuat 2 pack
23. Biscuit nissin
Total Keseluruhan

Rp. 9.000,00Rp. 240.000,00Rp. 30.000,00Rp. 30.000,00Rp. 210.000,00Rp. 50.000,00Rp. 579.500,00Rp. 50.000,Rp. 150.000,Rp. 350.000,-

Rp. 1.229.500,00-

Tirta dasa ARGA ZARKA UNIVERSITAS AL AZHAR


INDONESIA

, 2016

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGAMBILAN NOMOR ANGGOTA

Lampiran III

#Warung Abah Saman

Tirta dasa ARGA ZARKA UNIVERSITAS AL AZHAR


INDONESIA

, 2016

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGAMBILAN NOMOR ANGGOTA

Tirta dasa ARGA ZARKA UNIVERSITAS AL AZHAR


INDONESIA

, 2016

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGAMBILAN NOMOR ANGGOTA

Tirta dasa ARGA ZARKA UNIVERSITAS AL AZHAR


INDONESIA

, 2016

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGAMBILAN NOMOR ANGGOTA

Tirta dasa ARGA ZARKA UNIVERSITAS AL AZHAR


INDONESIA

, 2016

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGAMBILAN NOMOR ANGGOTA

Tirta dasa ARGA ZARKA UNIVERSITAS AL AZHAR


INDONESIA

, 2016

Anda mungkin juga menyukai