Penahuluan
Membicarakan tentang masalah lingkungan di Indonesia pada masa
sekarang ini memanglah tiada habisnya,cita-cita masyarakat akan terwujudnya
suatu lingkungan yang bersih,indah dan sehat nampaknya hanya menjadi sebuah
retorika belaka.Bagaikan kue srabi yang mengandung kotoran sapi,nikmat di luar
namun tidak sama dalam realitas kehidupanya.Bahkan,semakin lama semakin
bertambah kompleks pula permasalahnya.Seperti penggundulan hutan,ilegal
fishing,ilegal loging,dll.Yang dapat memacu kerusakan lingkungan di
Indonesia,sehingga di hawatirkan akan mencemari air sebagai substansi alam
semesta sebagaimana pendapat thales.
II.
Permasalahan Lingkungan di Indonesia
Kami akan mengkategorikan permasalahan lingkungan di Indonesia
menjadi sebagai berikut :
1.
Pencemaran Sungai oleh Bahan Kimia Berbahaya Industri
Sebagaimana telah diatur dalamUndang-Undang No 32 Tahun
2009
tentang
Perlindungan
dan
Pengelolaan
Lingkungan Hidup,segala jenis usaha yang dapat menimbulkan
kerusakan terhadap lingkungan di haruskan memiliki ijin
AMDAL.Yang di tujukan agar terwujud sebuah industri yang
ramah lingkungan dan berbasis pembanguan berkelanjutan.
Namun dalam realitas kehidupanya,seringkali pemberian ijin
AMDAL tidak dilakukan dengan dengan selektif dan cenderung
mengabaikan integritas pribadi maupun lembaga.Sehingga
cukup wajar,kalau kami sebagai masyarakat awam yang tidak
tahu menahu tentang proses pemberian ijin tersebut
menyimpulkan adanya kong kalikong antara pengusaha dan para
pejabat terkait.
Contoh nyata yang bisa kita ambil adalah di berikanya ijin
pembangunan pabrik semen di Pegunungan Kendheng kepada PT
Semen Indonesia,padahal fakta-nya daerah tersebut telah jauhjauh hari di tetapkan sebagai wilayah karst yang menurut
peraturan Menteri ESDM nomer 17 tahun 2012 tidak boleh di
jadikan sebagai lahan industri.Karena di khawatirkan akan
mencemari air di wilayah tersebut,yang sebenarnya menjadi
daerah resapan air.
Sehingga di masa depan bukan tidak mungkin kita akan
menghawatirkan,adanya pasokan air bersih.Di karenakan
hilangnya daerah-daerah resapan air menjadi lumbung emas
ii
ii