representamen
interpretan
Gambar 1 Proses semiosis
Charles
Sanders
Peirce
membuat trikotomi tanda. Ketiga
trikotomi di atas dapat digambarkan
dalam bagan sebagai berikut.
Ditandai
dengan
Contoh
Proses
Ikon
Tanda dirancang
untuk
mempresentasikan
sumber acuan melalui
simulasi atau
persamaan (artinya,
sumber acuan dapat
dilihat, didengar, dsb)
Persamaan
(kesamaan)
Gambar-gambar,
patung-patung, tokoh
besar, foto Ronald
Reagen,
onomatopoeia, dst.
Dapat dilihat
Indeks
Tanda dirancang
untuk
mengindikasikan
sumber acuan atau
saling
menghubungkan
sumber acuan
Simbol
Tanda dirancang
untuk
menyandikan
sumber acuan
melalui kesepatan
atau persetujuan
Hubungan sebab
akibat
Asap/api,
gejala/penyakit,
bercak
merah/campak, jari
yang menunjuk kata
keterangan di sini, di
sana, kata ganti aku,
kau, ia, dst
Dapat diperkirakan
konversi
kata-kata isyarat,
simbol
matematika,
simbol sosial
Harus dipelajari
METODE
Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif. penelitian ini
bersifat induktif yaitu pengembangan
konsep yang didasarkan pada data
yang
ada,
mengikuti
desain
penelitian yang fleksibel sesuai
dengan konteksnya.
Dalam penelitian ini peneliti
Secara otomatis peneliti akan
langsung
berperan
sebagai
pengumpul data dan berperan
sebagai partisipan penuh.
Setting dalam penelitian ini
adalah bersifat alami, yakni tempat
dan waktunya dilakukan setiap saat
dan tidak diberi perlakuan apapun.
Data dalam penelitian ini
berupa narasi, monolog, dan dialog
tokoh. Sumber data dalam penelitian
ini berupa novel Laskar Pelangi
karya Andrea Hirata setebal 534
halaman. Novel ini diterbitkan oleh
Bentang pada tahun 2008, berisi 34
subjudul yang saling berkaitan.
Teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini adalah teknik
tekstual dan dokumentasi terhadap
novel Laskar Pelangi karya Andrea
Hirata.
Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini
adalah deskriptif interpretatif dengan
tahapan
penelitian meliputi tiga
tahap yaitu tahap perencanaan,
pelaksanaan, dan penyelesaian.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil analisis data beserta
temuan penelitian
novel Laskar
Pelangi karya Andrea Hirata
mencakup beberapa hal, yaitu (1)
ikon dalam novel Laskar Pelangi
Karya Andrea Hirata; (2) indeks
dalam novel Laskar Pelangi Karya
Andrea Hirata; dan (3) simbol dalam
novel Laskar Pelangi Karya Andrea
Hirata.
Ikon dalam
novel
ini
berdasarkan hasil penelitian penulis
meliputi.
Pertama, ikon
sekolah
sebagai penanda sosial. Dalam novel
ini dideskripsikan bagaimana kondisi
sekolah Muhammadiyah dan sekolah
PN.
Sekolah
Muhammadiyah
merupakan sekolah yang serba
kekurangan, baik dari fasilitas
maupun guru-gurunya. Hal tersebut
berkebalikan dengan sekolah PN
Timah. Sekolah PN merupakan
sekolah yang memiliki fasilitas yang
serba mewah. Perpustakaan, kolam
renang, bus pengangkut siswa
merupakan fasilitas yang disediakan
oleh sekolah PN. Kondisi kedua
sekolah yang berkebalikan ini
merupakan ikon dari penanda sosial
kedua sekolah tersebut.
Kedua, ikon kostum sebagai
penanda sosial. Ikon ini digambarkan
dari kostum yang digunakan oleh
tokoh-tokoh dalam Laskar Pelangi.
Kostum yang digunakan oleh tokohtokoh
yang
bersekolah
di
Muhammadiyah serba sederhana,
apa adanya, dan murahan. Ini terlihat
dari penggunaan kata: sandal dari
ban bekas, sepatu murahan dari
plastik, baju yang sudah usang
sebagai penanda kostum yang
sederhana. Kostum sederhana juga
digunakan oleh orang tua siswa yang
sekolah di Muhammadiyah. Kondisi
yang serba sederhana tidak ditemui
pada tokoh-tokoh yang bersekolah di
sekolah
PN.
Mereka
selalu
mengenakan kostum serba mewah,
antara lain: sepatu berkelas, baju
seragam yang selalu berganti, tas
yang berganti-ganti tiap hari, dan
sebagainya. Kostum yang dikenakan
tokoh-tokoh yang bersekolah di
Muhammadiyah dan sekolah PN
merupakan penanda sosial yang
berbeda dari kedua sekolah tersebut.
DAFTAR RUJUKAN