Oleh
Metha Puspita
Munaris
Eka Sofia Agustina
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
e-mail:methapuspita25@gmail.com
Abstract
The purpose of this research was to describe facts of the story in the Padang Bulan
novel by Andrea Hirata and learning design in Senior High School. It was a descriptive
qualitative research. The data were analyzed by using text analysis. The results of this
research showed that there were twenty six characters in the Padang Bulan novel by
Andrea Hirata. The characters divided into ten classification. Those were main
characters, sight characters, protagonist characters, antagonist, simple characters, round
characters, static characters, shadow characters, typical characters and neutral
characters. The researcher found that the plot stages were started from introduction
stage to conclusion stage and the setting was dovided into three parts including place,
time, and social culture. A lesson plan for graders of Senior High School in second
semester was made based on this study with basic competence 3.9 which were analyze
content and language of a novel.
Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan fakta cerita dalam novel Padang Bulan
karya Andrea Hirata, serta rancangan pembelajarannya di SMA. Metode yang
digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik analisis data dalam penelitian ini
adalah analisis teks. Hasil penelitian menunjukan terdapat dua puluh enam tokoh di
dalam novel Padang Bulan karya Andrea Hirata. Kedua puluh enam tokoh tersebut
diklasifikasikan ke dalam sepuluh jenis tokoh diantaranya, tokoh utama, tokoh
tambahan, tokoh protagonis, tokoh antagonis, tokoh sederhana, tokoh bulat, tokoh statis,
tokoh berkembang, tokoh tipikal, dan tokoh netral. Pada tahapan alur dimulai dari tahap
penyituasian, pemunculan konflik, peningkatan konflik, klimaks, sampai dengan tahap
penyelesaian. Pada data berikutnya yang ditemukan adalah unsur latar. Peneliti
menemukan latar tempat, latar waktu, dan latar sosial. Rancangan pembelajaran
berdasarkan hasil penelitian, berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai
bahan pembelajaran untuk siswa SMA kelas XII semester genap dengan KD
(Kompetensi Dasar) 3.9 menganalisis isi dan kebahasaan novel.
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 1
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Februari 2018
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 2
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Februari 2018
dengan tebal buku 310 halaman yang Padang Bulan sebagai bahan penelitian,
terdiri dari 41 judul kecil atau sub bab. yang memfokuskan pada unsur-unsur
fakta cerita (tokoh, alur, dan latar) dan
Alasan penulis memilih novel Padang rancangan pembelajarannya di SMA.
Bulan karya Andrea Hirata sebagai
sumber data penelitian karena novel Berdasarkan latar belakang, penulis
tersebut bernilai pendidikan, novel merumuskan masalah pada penelitian
Padang Bulan termasuk salah satu ini adalah “Bagaimana Fakta Cerita
novel mega bestseller di Indonesia. Hal yang terdapat pada Novel Padang
ini disebabkan novel tersebut telah Bulan karya Andrea Hirata dan
terjual sebanyak 25.000 eksemplar Rancangan Pembelajarannya di SMA?”
dalam waktu dua minggu. Kemunculan
novel Padang Bulan mendapat Tujuan penelitian ini adalah untuk
tanggapan positif dari para penikmat mendeskripsikan fakta cerita yang
sastra. Novel ini memuat kisah inspiratif terdapat pada novel Padang Bulan
yang dikemas secara menarik oleh karya Andrea Hirata dan rancangan
Andrea Hirata. Novel Padang Bulan pembelajarannya di SMA.
sesuai dengan tujuan peneliti untuk
meneliti fakta cerita yang di dalamnya
terbagi menjadi tiga bagian yaitu tokoh, 2. METODE PENELITIAN
alur, dan latar. Selain itu, novel Padang Metode yang digunakan dalam
Bulan menggunakan bahasa yang penelitian ini adalah metode penelitian
mudah dimengerti oleh pembaca, deskriptif kualitatif. Penelitian
dikarenakan bahasa yang digunakan kualitatif adalah penelitian yang
merupakan bahasa atau kata-kata yang bermaksud untuk memahami
biasa dipakai sehari hari. fenomena tentang apa yang dialami
oleh subjek penelitian, misalnya
Berkaitan dengan pembelajaran sastra di perilaku, persepsi, motivasi, tindakan
SMA, salah satu karya yang diajarkan dan lain-lain, secara holistik, dan
adalah novel. Pembelajaran novel dengan cara deskripsi dalam bentuk
tertuang dalam silabus kurikulum 2013 kata-kata dan bahasa, pada suatu
SMA kelas XII semester genap, KI 3 konteks khusus yang alamiah dan
(Kompetensi Inti) memahami, dengan memanfaatkan berbagai
menerangkan, menganalisis, dan metode alamiah (Moleong, 2011:6).
mengevaluasi pengetahuan faktual, Penelitian kualitatif bersifat deskriptif,
konseptual, prosedural, dalam ilmu karena data yang dikumpulkan berupa
pengetahun, teknologi, seni, budaya, kata-kata, gambar, dan bukan angka-
dan humaniora dengan wawasan angka, hal itu disebabkan oleh adanya
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, metode kualitatif (Moleong, 2011:11).
dan peradaban terkait fenomena dan Dalam penelitian ini, penulis
kejadian, serta menerapkan pengetahuan menggunakan metode deskritif
prosedural pada bidang kajian yang kualitatif untuk mendeskripsikan fakta
spesifik sesuai dengan bakat dan cerita yang terdapat dalam novel
minatnya untuk memecahkan masalah Padang Bulan karya Andrea Hirata
dengan KD (Kompetensi Dasar) 3.9 serta rancangan pembelajarannya di
Menganalisis isi dan kebahasaan novel. SMA.
Berdasarkan latar belakang inilah
penulis tertarik menggunakan novel Data yang digunakan berupa kutipan
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 3
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Februari 2018
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 4
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Februari 2018
“Enong duduk di kelas enam Kutipan di atas adalah data dengan kode
SD dan merupakan siswa yang T/TT/01 menunjukan tokoh si nomor
cerdas. Ia selalu menjadi juara dua, si nomor tiga, dan si bungsu
kelas. Pelajaran favoritnya sebagai tokoh tambahan yang terdapat
bahasa Inggris dan cita-citanya pada bab satu. Pada novel ini pengarang
ingin menjadi guru seperti Bu hanya memunculkan tokoh si nomor
Nizam.” (Padang Bulan, 2011: dua, si nomor tiga, dan si bungsu di
11). dalam satu bab tersebut, hanya sekilas
tidak terlalu detail. Hal itu menjadikan
Kutipan di atas adalah data dengan kode tokoh si nomor dua, si nomor tiga, dan
T/TU/01 mencerita Enong adalah siswa si bungsu ke dalam jenis tokoh
yang cerdas, yang memiliki cita-cita tambahan.
ingin menjadi guru bahasa inggris
seperti Bu Nizam. Hal tersebut c. Tokoh Protagonis
menunjukan bahwa Enong adalah tokoh
utama dalam cerita. Keberadaan Enong Tokoh protagonis adalah tokoh yang
dalam cerita juga tersebar di tiga puluh dikagumi, salah satu jenisnya secara
satu bab. populer disebut hero atau tokoh yang
merupakan pengejawantahanatau
b. Tokoh Tambahan perwujudan nilai-nilai yang ideal bagi
kita. Tokoh protagonis menampilkan
Tokoh tambahan adalah tokoh yang sesuatu yang sesuai dengan harapan
hanya dimunculkan sekali-kali para pembaca. Berikut ini data tokoh
(beberapa kali) dalam cerita pada porsi protagonis yang terdapat dalam novel
penceritaan yang relatif pendek, tetapi Padang Bulan karya Andrea Hirata.
kehadirannya sangat diperlukan untuk
menunjang atau mendukung tokoh “Zamzami mengurangi
utama. Berikut ini data tokoh tambahan kecepatannya menambah juz
yang terdapat dalam novel Padang mengaji, padahal ia membaca
Bulan karya Andrea Hirata. Alquran lebih baik dari ia
membaca huruf latin.” (Padang
“Selanjutnya, Syalimah hilir Bulan, 2011: 3).
mudik di dapur menghitung
bagaimana membagi anak- Kutipan di atas adalah data dengan kode
anaknya pada tiga sepeda. Sang T/TP/01 memunculkan tokoh Zamzami
ayah, satu-satunya lelaki di sebagai tokoh protagonis yang terdapat
dalam keluarga, berarti yang pada bab satu . Pada novel ini
paling kuat, akan membonceng pengarang memunculkan tokoh
keranjang pampang dan di Zamzami dengan kualitas kediriannya
dalamnya akan dimasukkan si yang religius,laki-laki baik, lugu, ayah
nomor dua, gadis kecil yang yang penyanyang, suami yang
bongsor itu. Si nomor tiga, yang bertanggung jawab dan penuh perhatian
cerewet, akan dibonceng oleh terhadap keluarga. Hal itu menjadikan
kakaknya, Enong, dan si bungsu tokoh Zamzami ke dalam jenis tokoh
akan dibonceng Ibu, naik sepeda protagonis.
baruSim King made in RCC,
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 5
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Februari 2018
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 6
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Februari 2018
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 7
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Februari 2018
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 8
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Februari 2018
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 9
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Februari 2018
“Menjelang tengah hari, sebuah Kutipan di atas adalah data dengan kode
mobil pikap berhenti di depan L/LW/02 menunjukan latar waktu pada
rumah. Dua lelaki mengangkat pukul 7 Senin pagi. Hal tersebut
benda yang dibungkus dengan menunjukan bahwa data di atas
terpal dari bak mobil itu dan termasuk dalam latar tempat karena
membawanya masuk ke dalam berhubungan dengan kapan terjadinya
rumah. Syalimah bertanya- sebuah peristiwa dan dihubungkan
tanya. Mereka tak mau dengan waktu yang faktual.
menjawab.” (Padang Bulan,
2011: 4).
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 10
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Februari 2018
Latar Sosial, merujuk pada suatu hal Kepatutan konten sastra dalam
yang berhubungan dengan prilaku pembelajaran memiliki alasan
kehidupan sosial masyarakat di suatu tersendiri. Alasan ini berkaitan dengan
tempat yang diceritakan dalam karya aspek karakter humanistis. Bukankah
fiksi. Hal tersebut dapat dilihat dari salah seorang sahabat Rasulullah, Umar
kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi, bin Khattab, pernah berpesan agar kita
keyakinan, pandangan hidup, cara mengajarkan sastra kepada anak-anak?
berfikir dan bersikap. Untuk lebih jelas Menurutnya, sastra bisa menumbuhkan
mengenai latar sosial dapat dilihat dari budi pekerti yang halus kepada anak-
beberapa uraian contoh-contoh data anak. Bahkan, sastra bisa membentuk
yang dipaparkan berikut ini. keberanian (positif) pada diri generasi.
Dalam kurikulum 2013, kemampuan
“Aih, janganlah bersenda, Pak guru bahasa Indonesia mendapat
Cik. Kita ini orang miskin. perhatian lebih. Selain kemampuan
Orang miskin tak kenal berbahasa, guru juga dituntut memiliki
kejutan”. Mereka tersenyum. kemampuan bersastra. Kemampuan
“kejutan-kejutan begitu, guru bukan hanya cakap berinteraksi,
kebiasaan orang kaya. Orang tetapi juga berkonsentrasi pada
macam kita, m? Saban hari kreativitas, inovasi, dan
terkejut. Datanglah ke pasar memaksimalkan daya imajinasi.
kalau Pak Cik tak percaya.” Selanjutnya, untuk mencapai hasil
(Padang Bulan, 2011: 1). belajar siswa yang memuaskan,
hendaknya seorang pendidik atau guru
Kutipan di atas adalah data dengan kode menyususn Rencana Pelaksanaan
L/LS/01 menceritakan suatu keluarga Pembelajaran (RPP). Rencana
yang hidup miskin dan tak kenal yang Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah
namanya kejutan, mereka merasa rencana kegiatan pembelajaran tatap
kejutan itu hanya untuk orang-orang muka untuk satu pertemuan atau lebih
kaya. Data ini merujuk pada hal-hal atau prosedur dan pengorganisasian
yang berhubungan dengan prilaku pembelajaran untuk mencapai suatu
kehidupan suatu keluarga miskin yang kompetensi dasar yang ditetapkan
diceritakan dalam karya fiksi. dalam standar isi dan dijabarkan dalam
silabus.
Rancangan Pembelajaran di Sekolah
Menengah Atas (SMA) 4. SIMPULAN DAN SARAN
Pembelajaran sastra dengan bahan ajar Simpulan
novel pada siswa SMA tercantum dalam Berdasarkan hasil penelitian mengenai
kurikulum 2013 yang terdapat pada fakta cerita dalam novel Padang Bulan
silabus mata pelajaran Bahasa Indonesia karya Andrea Hirata peneliti dapat
kelas XII semester genap yaitu KD 3.9 menyimpulkan sebagai berikut.
menganalisis isi dan kebahasaan novel.
Kurikulum 2013 lebih menekankan 1. Tokoh yang dimunculkan dalam
pada pembentukan sikap atau afektif. novel Padang Bulan karya
Karena itu, aspek sastra menjadi sesuatu Andrea Hirata tercatat dua puluh
yang mutlak disuguhkan kepada enam tokoh. Dua puluh enam
generasi melalui pendidikan di kelas. tokoh itu diklasifikasikan ke
Sastra secara spesifik dinilai patut dalam sepuluh jenis tokoh, yaitu
termaktub dalam pembelajaran. tokoh utama, tokoh tambahan,
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 11
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Februari 2018
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 12