1pengaman Listrik
1pengaman Listrik
Agar mikroprosesor dapat bekerja, masih dibutuhkan komponen lain seperti memori. Sebuah
mikrokontroler berbeda dengan sebuah mikroprosesor dalam beberapa hal. Pertama dan yang
terpenting adalah fungsionalitasnya. Walaupun mikroprosesor dianggap sebagai piranti
canggih untuk komputasi, titik kelemahannya ada pada tidak dirancangnya kemampuan
komunikasi (antarmuka) dengan piranti-piranti periferal (memori, I/O da lain sebagainya)
secara khusus.
Gampangnya, untuk melakukan komunikasi dengan piranti periferal, mikroprosesor
membutuhkan rangkaian khusus eksternal. Intinya, mikroprosesor hanya sebagai otak-nya
komputer (seperti otak dalam kepala kita, kepala, tangan, kaki merupakan hal yang lain). Ini
awalnya dan hingga sampai sekarang ini, tetap seperti itu
Mikrokontroler dirancang sebagai satu kesatuan utuh gambar tersebut. Tidak memerlukan
komponen-komponen eksternal seperti ditunjukkan dalam gabar untuk perancangan aplikasi,
dengan demikian waktu dan biaya bisa dihemat
Tidak seperti sistem komputer, yang mampu menangani berbagai macam program aplikasi
(misalnya pengolah kata, pengolah angka dan lain sebagainya), mikrokontroler hanya bisa
digunakan untuk suatu aplikasi tertentu saja (hanya satu program saja yang bisa disimpan).
Perbedaan lainnya terletak pada perbandingan RAM dan ROM. Pada sistem komputer
perbandingan RAM dan ROM-nya besar, artinya program-program pengguna disimpan
dalam ruang RAM yang relatif besar, sedangkan rutin-rutin antarmuka perangkat keras
disimpan dalam ruang ROM yang kecil. Sedangkan pada mikrokontroler, perbandingan ROM
dan RAM-nya yang besar, artinya program kontrol disimpan dalam ROM (bisa Masked ROM
atau Flash PEROM) yang ukurannya relatif lebih besar, sedangkan RAM digunakan sebagai
tempat penyimpan sementara, termasuk register-register yang digunakan pada mikrokontroler
yang bersangkutan.
Sebuah mikrokontroler berbeda dengan sebuah mikroprosesor dalam beberapa hal. Pertama
dan yang terpenting adalah fungsionalitasnya. Agar mikroprosesor dapat bekerja, masih
dibutuhkan komponen lain seperti memori. Walaupun mikroprosesor dianggap sebagai piranti
canggih untuk komputasi, titik kelemahannya ada pada tidak dirancangnya kemampuan
komunikasi (antarmuka) dengan piranti-piranti periferal (memori, I/O da lain sebagainya)
secara khusus. Gampangnya, untuk melakukan komunikasi dengan piranti periferal,
mikroprosesor membutuhkan rangkaian khusus eksternal. Intinya, mikroprosesor hanya
sebagai otak-nya komputer (seperti otak dalam kepala kita, kepala, tangan, kaki merupakan
hal yang lain). Ini awalnya dan hingga sampai sekarang ini, tetap seperti itu Gambar
Mikrokontroler versus Mikroprosesor Mikrokontroler dirancang sebagai satu kesatuan utuh
gambar tersebut. Tidak memerlukan komponen-komponen eksternal seperti ditunjukkan
dalam gabar untuk perancangan aplikasi, dengan demikian waktu dan biaya bisa dihemat
Tidak seperti sistem komputer, yang mampu menangani berbagai macam program aplikasi
(misalnya pengolah kata, pengolah angka dan lain sebagainya), mikrokontroler hanya bisa
digunakan untuk suatu aplikasi tertentu saja (hanya satu program saja yang bisa disimpan).
Perbedaan lainnya terletak pada perbandingan RAM dan ROM. Pada sistem komputer
perbandingan RAM dan ROM-nya besar, artinya program-program pengguna disimpan
dalam ruang RAM yang relatif besar, sedangkan rutin-rutin antarmuka perangkat keras
disimpan dalam ruang ROM yang kecil. Sedangkan pada mikrokontroler, perbandingan ROM
dan RAM-nya yang besar, artinya program kontrol disimpan dalam ROM (bisa Masked ROM
atau Flash PEROM) yang ukurannya relatif lebih besar, sedangkan RAM digunakan sebagai
tempat penyimpan sementara, termasuk register-register yang digunakan pada mikrokontroler
yang bersangkutan.
A microcontroller differs from a microprocessor in some respects. First and most important is
functionality. In order for the microprocessor to work, still need other components such as
memory. Although the microprocessor is considered as a powerful tool for computing, point
of weakness there are no designs on communication skills (interface) with peripheral devices
(memory, I / O da, etc.) in particular. Simply put, for communication with peripheral devices,
microprocessors require a special external circuit. In essence, the microprocessor only as his
brain computer (such as the brain in our heads, heads, hands, feet are something else). This
initially and up until now, still like it ... Figure Microcontroller vs. Microprocessor
Microcontroller designed as a unified whole picture. Does not require external components as
shown in gabar to design the application, thus the time and cost can be saved ... unlike the
computer system, which can handle various application programs (eg word processor, a
processor number, etc.), microcontroller can only be used for a particular application (only
one program that can be stored). Another difference lies in the comparison of RAM and
ROM. In comparison computer system RAM and ROM of his large, meaning the user
programs are stored in the RAM space is relatively large, while the routines hardware
interface is stored in a small ROM space. While the microcontroller, ROM and RAM ratio
was large, it means the control programs stored in ROM (can Masked ROM or Flash
PEROM) the relatively greater size, while RAM is used as temporary storage places,
including the registers used in the microcontroller concerned.
1.1. Mikroprosesor
Peranan elektronika disegala bidang menjadi semakin besar diabad ke dua satu ini. Bermula
dari penerapan rangkaian elektronika analog, kemudian digital dan kini hampir semua
peralatan menggunakan sistem mikroprosesor , misalnya; perangkat yang dekat dengan kita,
seperti handphone, televisi, radiocassete, mesin cuci sampai ke instrumen ruang angkasa.
Banyak jenis mikroprosesor telah dibuat dengan kemampuan dan fungsi yang
berbeda, tetapi secara prinsip cara kerjanya sama. Perangkat keras dibuat
menjadi semakin canggih, jutaan transistor dijejalkan didalamnya, miniaturisasi
dimensi semakin ditingkatkan dengan kemampuan mengolah program yang
lebih komplek sehingga memungkinkan untuk aplikasi di segala bidang.
Perkembangan perangkat lunak juga berkembang tak terbatas, seakan hanya
dibatasi oleh kemampuan imajinasi manusia saja.
Pada mulanya mikroprosesor terdiri dari beberapa komponen chip digital yang satu sama
lainnya digabungkan dalam suatu PCB dan dikoneksikan satu dengan yang lain sesuai dengan
fungsi rangkaiannya. Ide pertama membangun suatu mikroprosesor dalam suatu IC
dikemukakan oleh Intel Corporation pada tahun 1969. Tahun 1971 adalah tahun pertama kali
mikroprosesor dalam satu IC dipasarkan yaitu Intel 4004, mikroprosesor yang menggunakan
teknologi PMOS 4 bit, tahun 1976 Intel meluncurkan mikrokontroler pertama yang disebut
seri MCS-48 yang berisi lebih dari 17.000 transistor, hingga saat ini seri ini masih digunakan
untuk aplikasi khusus. Saat ini, tahun 2005, prosesor canggih dari Intel adalah Pentium IV
yang berisi jutaan transitor didalamnya dan dengan kecepatan orde gigahertz, disamping itu
banyak yang membuat kompatibelnya, seperti prosesor AMD. Dunia mikrokontroler juga
berkembang pesat dengan hadirnya ratusan jenis mikrokontroler dan kompatibelnya, seperti
turunan dari MCS-51, 68HC11, PIC microcontroller, Fujitsu dan sebagainya.
Dalam perkembangannya, mikroprosesor dibuat menurut kebutuhan aplikasinya
yang lebih spesifik, dalam hal ini menjadi beberapa jenis, yaitu;
terhadap lingkungan industri dan diprogram khusus untuk aplikasi kendali industri. Aplikasi
DCS (Distributed Control System) yang digunakan di industri besar, juga menggunakan
prosesor canggih untuk instrumentasinya., bahkan monitor dan kendali bisa dilakukan lewat
internet. Beberapa mikrokontroller modern juga sudah dilengkapi dengan DSP atau
mikrokontroller yang tergolong RISC.
Mempelajari mikroprosesor semacam pentium atau seri 80XXX sangat sulit,
terutama bagi yang baru mempelajari mikroprosesor, karena begitu banyak
fungsi dan bagian-bagian yang cukup rumit, belum lagi perkembangannya yang
begitu cepat, sehingga sebelum selesai belajar produk lama, produk baru sudah
muncul dengan konfigurasi yang berbeda, meskipun demikian pengetahuan
dasar mikroprosesor dapat dimengerti dengan mudah dan dapat diterapkan
untuk aplikasi sederhana.
Mikroprosesor adalah piranti keras yang tidak akan bisa bekerja kalau tidak ada
perangkat lunak. Inilah yang membedakan mikroprosesor dengan rangkaian
digital diskrit. Kemampuannya untuk diprogram, dan diprogram ulang adalah
suatu kelebihan didalam sistem mikroprosesor. Contohnya dalam suatu sistem
pengendali lampu lalu lintas dengan rangkaian diskrit perlu menambahkan atau
merubah rangkaian bila diperlukan perubahan sistem, tetapi dengan sistem
mikroprosesor, bisa dilakukan dengan hanya merubah program. Perhatikan juga
bahwa PC saat ini bisa multi fungsi dengan hanya mengganti programnya saja.
Hampir semua fungsi rangkaian digital dapat diambil alih oleh suatu sistem
mikroprosesor atau mikrokontroler, tetapi tidak perlu semua rangkaian digital
harus dengan sistem mikroprosesor. Rangkaian yang sederhana cukup
direalisasikan dengan komponen diskrit akan lebih menghemat dana, waktu dan
justru bisa lebih handal. Disamping itu untuk rangkaian digital yang memerlukan
kecepatan sangat tinggi, masih diperlukan rangkaian digital diskrit, sebagai
contoh sederhana suatu fungsi AND gate dapat diemulasikan dengan suatu
mikroprosesor dengan program tertentu, fungsi AND dengan AND gate
dieksekusi dalam orde nanodetik, sedangkan dengan mikroprosesor memerlukan
waktu dalam orde mikro atau milli detik. Meskipun demikian dengan makin
majunya teknologi, kendala kecepatan tersebut menjadi hilang, sebagai contoh
rangkaian dekoder MPEG, tadinya memerlukan card khusus dalam suatu PC
(hardware), kini dapat dilakukan dengan hanya mengisntall program saja asalkan
komputernya memiliki kecepatan tinggi.
Secara umum suatu sistem mikroprosesor akan memiliki kelebihan dibanding
sistem diskrit atau dengan digital IC sebagai berikut;
Kerusakan software berakibat sistem macet dan tidak dapat diperbaiki jika
tidak diketahui kode-kodenya.
1.3. Mikrokontroler
Sebagaimana dijelaskan diatas, mikrokontroler adalah pengembangan dari mikroprosesor
untuk keperluan instrumentasi sederhana, misalnya untuk pengaturan motor, pengaturan
permukaan cairan, pengukuran suhu, pH, konduktifitas, aplikasi PLC sederhana dan
semacamnya. Mikrokontroler adalah suatu chip yang dibuat dengan ciri-ciri kekhasannya,
biasanya adalah ;
Beberapa varian memiliki memori yang tidak hilang bila catu padam
didalamnya untuk menyimpan program
Sejarah Mikroprosesor.
ENIAC terdiri dari 17.000 tabung hampa, 500 mil kabel, berat > 30 ton,
dapat menjalankan 100.000 operasi per detik, diprogram dengan
mengatur jalur kabel pada rangkaiannya.
Th. 1958 : IC (Integrated Circuit) pertama dibuat oleh Jack Kilby dari Texas
Instrument, USA.
Mikroprosesor pertama di dunia adalah Intel 4004 merupakan prosesor 4bit, Kebanyakan Kalkulator masih berbasis mikroprosesor 4-bit.
Th. 1977 : Intel memperkenalkan 8085 yang merupakan mikroprosesor 8bit terakhir yang dibuat Intel dengan frek.clock dan kecepatan lebih tinggi.
Evolusi dari mikroprosesor telah diketahui mengikuti Hukum Moore yang merupakan
peningkatan performa dari tahun ke tahun. Teori ini merumuskan bahwa daya
penghitungan akan berlipat ganda setiap 18 bulan, sebuah proses yang benar terjadi
sejak awal 1970-an; sebuah kejutan bagi orang-orang yang berhubungan. Dari awal
sebagai driver dalam kalkulator, perkembangan kekuatan telah menuju ke dominasi
mikroprosesor di berbagai jenis komputer; setiap sistem dari mainframe terbesar
sampai ke komputer pegang terkecil sekarang menggunakan mikroprosesor sebagai
pusatnya.