Anda di halaman 1dari 10

Perbedaan Mikrokontroler dengan Mikroprosesor

Agar mikroprosesor dapat bekerja, masih dibutuhkan komponen lain seperti memori. Sebuah
mikrokontroler berbeda dengan sebuah mikroprosesor dalam beberapa hal. Pertama dan yang
terpenting adalah fungsionalitasnya. Walaupun mikroprosesor dianggap sebagai piranti
canggih untuk komputasi, titik kelemahannya ada pada tidak dirancangnya kemampuan
komunikasi (antarmuka) dengan piranti-piranti periferal (memori, I/O da lain sebagainya)
secara khusus.
Gampangnya, untuk melakukan komunikasi dengan piranti periferal, mikroprosesor
membutuhkan rangkaian khusus eksternal. Intinya, mikroprosesor hanya sebagai otak-nya
komputer (seperti otak dalam kepala kita, kepala, tangan, kaki merupakan hal yang lain). Ini
awalnya dan hingga sampai sekarang ini, tetap seperti itu
Mikrokontroler dirancang sebagai satu kesatuan utuh gambar tersebut. Tidak memerlukan
komponen-komponen eksternal seperti ditunjukkan dalam gabar untuk perancangan aplikasi,
dengan demikian waktu dan biaya bisa dihemat
Tidak seperti sistem komputer, yang mampu menangani berbagai macam program aplikasi
(misalnya pengolah kata, pengolah angka dan lain sebagainya), mikrokontroler hanya bisa
digunakan untuk suatu aplikasi tertentu saja (hanya satu program saja yang bisa disimpan).
Perbedaan lainnya terletak pada perbandingan RAM dan ROM. Pada sistem komputer
perbandingan RAM dan ROM-nya besar, artinya program-program pengguna disimpan
dalam ruang RAM yang relatif besar, sedangkan rutin-rutin antarmuka perangkat keras
disimpan dalam ruang ROM yang kecil. Sedangkan pada mikrokontroler, perbandingan ROM
dan RAM-nya yang besar, artinya program kontrol disimpan dalam ROM (bisa Masked ROM
atau Flash PEROM) yang ukurannya relatif lebih besar, sedangkan RAM digunakan sebagai
tempat penyimpan sementara, termasuk register-register yang digunakan pada mikrokontroler
yang bersangkutan.
Sebuah mikrokontroler berbeda dengan sebuah mikroprosesor dalam beberapa hal. Pertama
dan yang terpenting adalah fungsionalitasnya. Agar mikroprosesor dapat bekerja, masih
dibutuhkan komponen lain seperti memori. Walaupun mikroprosesor dianggap sebagai piranti
canggih untuk komputasi, titik kelemahannya ada pada tidak dirancangnya kemampuan
komunikasi (antarmuka) dengan piranti-piranti periferal (memori, I/O da lain sebagainya)
secara khusus. Gampangnya, untuk melakukan komunikasi dengan piranti periferal,
mikroprosesor membutuhkan rangkaian khusus eksternal. Intinya, mikroprosesor hanya
sebagai otak-nya komputer (seperti otak dalam kepala kita, kepala, tangan, kaki merupakan
hal yang lain). Ini awalnya dan hingga sampai sekarang ini, tetap seperti itu Gambar
Mikrokontroler versus Mikroprosesor Mikrokontroler dirancang sebagai satu kesatuan utuh
gambar tersebut. Tidak memerlukan komponen-komponen eksternal seperti ditunjukkan
dalam gabar untuk perancangan aplikasi, dengan demikian waktu dan biaya bisa dihemat
Tidak seperti sistem komputer, yang mampu menangani berbagai macam program aplikasi
(misalnya pengolah kata, pengolah angka dan lain sebagainya), mikrokontroler hanya bisa
digunakan untuk suatu aplikasi tertentu saja (hanya satu program saja yang bisa disimpan).
Perbedaan lainnya terletak pada perbandingan RAM dan ROM. Pada sistem komputer
perbandingan RAM dan ROM-nya besar, artinya program-program pengguna disimpan
dalam ruang RAM yang relatif besar, sedangkan rutin-rutin antarmuka perangkat keras
disimpan dalam ruang ROM yang kecil. Sedangkan pada mikrokontroler, perbandingan ROM

dan RAM-nya yang besar, artinya program kontrol disimpan dalam ROM (bisa Masked ROM
atau Flash PEROM) yang ukurannya relatif lebih besar, sedangkan RAM digunakan sebagai
tempat penyimpan sementara, termasuk register-register yang digunakan pada mikrokontroler
yang bersangkutan.
A microcontroller differs from a microprocessor in some respects. First and most important is
functionality. In order for the microprocessor to work, still need other components such as
memory. Although the microprocessor is considered as a powerful tool for computing, point
of weakness there are no designs on communication skills (interface) with peripheral devices
(memory, I / O da, etc.) in particular. Simply put, for communication with peripheral devices,
microprocessors require a special external circuit. In essence, the microprocessor only as his
brain computer (such as the brain in our heads, heads, hands, feet are something else). This
initially and up until now, still like it ... Figure Microcontroller vs. Microprocessor
Microcontroller designed as a unified whole picture. Does not require external components as
shown in gabar to design the application, thus the time and cost can be saved ... unlike the
computer system, which can handle various application programs (eg word processor, a
processor number, etc.), microcontroller can only be used for a particular application (only
one program that can be stored). Another difference lies in the comparison of RAM and
ROM. In comparison computer system RAM and ROM of his large, meaning the user
programs are stored in the RAM space is relatively large, while the routines hardware
interface is stored in a small ROM space. While the microcontroller, ROM and RAM ratio
was large, it means the control programs stored in ROM (can Masked ROM or Flash
PEROM) the relatively greater size, while RAM is used as temporary storage places,
including the registers used in the microcontroller concerned.

1.1. Dunia Mikroprosesor dan Mikrokontroler

1.1. Mikroprosesor
Peranan elektronika disegala bidang menjadi semakin besar diabad ke dua satu ini. Bermula
dari penerapan rangkaian elektronika analog, kemudian digital dan kini hampir semua
peralatan menggunakan sistem mikroprosesor , misalnya; perangkat yang dekat dengan kita,
seperti handphone, televisi, radiocassete, mesin cuci sampai ke instrumen ruang angkasa.
Banyak jenis mikroprosesor telah dibuat dengan kemampuan dan fungsi yang
berbeda, tetapi secara prinsip cara kerjanya sama. Perangkat keras dibuat
menjadi semakin canggih, jutaan transistor dijejalkan didalamnya, miniaturisasi
dimensi semakin ditingkatkan dengan kemampuan mengolah program yang
lebih komplek sehingga memungkinkan untuk aplikasi di segala bidang.
Perkembangan perangkat lunak juga berkembang tak terbatas, seakan hanya
dibatasi oleh kemampuan imajinasi manusia saja.

Pada mulanya mikroprosesor terdiri dari beberapa komponen chip digital yang satu sama
lainnya digabungkan dalam suatu PCB dan dikoneksikan satu dengan yang lain sesuai dengan
fungsi rangkaiannya. Ide pertama membangun suatu mikroprosesor dalam suatu IC
dikemukakan oleh Intel Corporation pada tahun 1969. Tahun 1971 adalah tahun pertama kali
mikroprosesor dalam satu IC dipasarkan yaitu Intel 4004, mikroprosesor yang menggunakan
teknologi PMOS 4 bit, tahun 1976 Intel meluncurkan mikrokontroler pertama yang disebut
seri MCS-48 yang berisi lebih dari 17.000 transistor, hingga saat ini seri ini masih digunakan
untuk aplikasi khusus. Saat ini, tahun 2005, prosesor canggih dari Intel adalah Pentium IV
yang berisi jutaan transitor didalamnya dan dengan kecepatan orde gigahertz, disamping itu
banyak yang membuat kompatibelnya, seperti prosesor AMD. Dunia mikrokontroler juga
berkembang pesat dengan hadirnya ratusan jenis mikrokontroler dan kompatibelnya, seperti
turunan dari MCS-51, 68HC11, PIC microcontroller, Fujitsu dan sebagainya.
Dalam perkembangannya, mikroprosesor dibuat menurut kebutuhan aplikasinya
yang lebih spesifik, dalam hal ini menjadi beberapa jenis, yaitu;

Mikoprosesor RISC (Reduced Instruction Set of Computing) dan CISC


(Complex Instruction Set of Computing). Jenis ini yang digunakan untuk
pengolahan informasi dengan software yang rumit dan digunakan untuk
kebanyakan PC saat ini.

Pengolah Sinyal Digital DSP (Digital Signal Processor). Memiliki software


dan hardware yang ditujukan untuk mempermudah memproses sinyalsinyal digital. Digunakan pada perangkat audio video modern seperti
VCD, DVD, home teatre dan juga pada card-card multimedia di komputer.

Mikrokontroler, adalah mikroprosesor yang dikhususkan untuk


instrumentasi dan kendali. Contoh aplikasi pada kendali motor, berperan
seperti PLC (Programmable Logic Controller), pengaturan pengapian dan
injeksi bahan bakar pada kendaraan bermotor atau alat mengukur suatu
besaran, seprti suhu, tekanan, kelembaban dan lain-lain.

1.2. Isi dari sebuah IC


Dalam perkembangannya yang begitu cepat, batasan-batasan tersebut menjadi kabur, seperti
definisi mini, mikro dan mainframe komputer beberapa saat lalu. Beberapa mikrokontroler
disebut embedded processor, atau embedded processor adalah mikrokontroler, artinya
prosesor yang diberikan program khusus yang selanjutnya diaplikasikan untuk akusisi data
dan kendali khusus, dan bisa diprogram ulang. Sementara itu prosesor kuno Intel 486 juga
telah digunakan untuk kendali instrumentasi dalam bentuk kemasan motherboard yang tahan

terhadap lingkungan industri dan diprogram khusus untuk aplikasi kendali industri. Aplikasi
DCS (Distributed Control System) yang digunakan di industri besar, juga menggunakan
prosesor canggih untuk instrumentasinya., bahkan monitor dan kendali bisa dilakukan lewat
internet. Beberapa mikrokontroller modern juga sudah dilengkapi dengan DSP atau
mikrokontroller yang tergolong RISC.
Mempelajari mikroprosesor semacam pentium atau seri 80XXX sangat sulit,
terutama bagi yang baru mempelajari mikroprosesor, karena begitu banyak
fungsi dan bagian-bagian yang cukup rumit, belum lagi perkembangannya yang
begitu cepat, sehingga sebelum selesai belajar produk lama, produk baru sudah
muncul dengan konfigurasi yang berbeda, meskipun demikian pengetahuan
dasar mikroprosesor dapat dimengerti dengan mudah dan dapat diterapkan
untuk aplikasi sederhana.
Mikroprosesor adalah piranti keras yang tidak akan bisa bekerja kalau tidak ada
perangkat lunak. Inilah yang membedakan mikroprosesor dengan rangkaian
digital diskrit. Kemampuannya untuk diprogram, dan diprogram ulang adalah
suatu kelebihan didalam sistem mikroprosesor. Contohnya dalam suatu sistem
pengendali lampu lalu lintas dengan rangkaian diskrit perlu menambahkan atau
merubah rangkaian bila diperlukan perubahan sistem, tetapi dengan sistem
mikroprosesor, bisa dilakukan dengan hanya merubah program. Perhatikan juga
bahwa PC saat ini bisa multi fungsi dengan hanya mengganti programnya saja.
Hampir semua fungsi rangkaian digital dapat diambil alih oleh suatu sistem
mikroprosesor atau mikrokontroler, tetapi tidak perlu semua rangkaian digital
harus dengan sistem mikroprosesor. Rangkaian yang sederhana cukup
direalisasikan dengan komponen diskrit akan lebih menghemat dana, waktu dan
justru bisa lebih handal. Disamping itu untuk rangkaian digital yang memerlukan
kecepatan sangat tinggi, masih diperlukan rangkaian digital diskrit, sebagai
contoh sederhana suatu fungsi AND gate dapat diemulasikan dengan suatu
mikroprosesor dengan program tertentu, fungsi AND dengan AND gate
dieksekusi dalam orde nanodetik, sedangkan dengan mikroprosesor memerlukan
waktu dalam orde mikro atau milli detik. Meskipun demikian dengan makin
majunya teknologi, kendala kecepatan tersebut menjadi hilang, sebagai contoh
rangkaian dekoder MPEG, tadinya memerlukan card khusus dalam suatu PC
(hardware), kini dapat dilakukan dengan hanya mengisntall program saja asalkan
komputernya memiliki kecepatan tinggi.
Secara umum suatu sistem mikroprosesor akan memiliki kelebihan dibanding
sistem diskrit atau dengan digital IC sebagai berikut;

Reprogrammable, artinya dapat diprogram ulang untuk mendapatkan


fungsi yang berbeda

Rangkaian lebih terintegrasi, lebih kompak, sederhana dan tidak rumit,


memudahkan membuat PCB.

Fleksibel dalam pengembangannya

Selain itu perlu diperhatikan kekurangannya sebagai berikut;

Banyak jenis mikroprosesor dengan bahasa yang berbeda, yang mana


satu sama lain kadang tidak kompatibel, sehingga menyulitkan pemakai
dalam pengembangannya.

Kerusakan software berakibat sistem macet dan tidak dapat diperbaiki jika
tidak diketahui kode-kodenya.

Ketergantungan pada pembuat software

Sistem mikroprosesor lebih sensitif terhadap ganguan derau dari luar.

Kecepatan relatif rendah.

Cepat usang (obsolete)

1.3. Mikrokontroler
Sebagaimana dijelaskan diatas, mikrokontroler adalah pengembangan dari mikroprosesor
untuk keperluan instrumentasi sederhana, misalnya untuk pengaturan motor, pengaturan
permukaan cairan, pengukuran suhu, pH, konduktifitas, aplikasi PLC sederhana dan
semacamnya. Mikrokontroler adalah suatu chip yang dibuat dengan ciri-ciri kekhasannya,
biasanya adalah ;

Memiliki memory internal relatif sedikit.

Memiliki unit I/O langsung

Pemroses bit, selain byte

Memiliki perintah / program yang langsung berhubungan dengan I/O

Program relatif sederhana.

Beberapa varian memiliki memori yang tidak hilang bila catu padam
didalamnya untuk menyimpan program

Sedangkan dalam hal aplikasi, sistem mikokontroler memiliki karakteristik


sebagai berikut;

Memiliki program khusus yang disimpan dalam memori untuk aplikasi


tertentu, tidak seperti PC yang multifungsi karena mudahnya memasukan
program. Program mikrokontroler relatif lebih kecil daripada programprogram pada PC.

Konsumsi daya kecil.

Rangkaian sederhana dan kompak

Murah, karena komponen sedikit

Unit I/O yang sederhana, misalnya keypad, LCD, LED, Latch.

Lebih tahan terhadap kondisi lingkungan ekstrem misalnya temperatur,


tekanan, kelembaban dan sebagainya.

Untuk mempelajari mikrokontroler perlu praktek, atau minimal dengan suatu


simulatornya, tanpa praktek tidak akan didapat apa-apa. Untuk mempelajari
suatu mikrokontroler atau ingin mengaplikasikan mikrokontroler untuk kendali
atau kontrol harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut;

Layaklah digunakan suatu sistem mikrokontroler ?. Jika rangkaian terlalu


sederhana cobalah dengan rangkaian diskrit saja. Sebagai contoh, jika
ingin membuat flasher (lampu kedap-kedip), tidaklah perlu dengan
rangkaian mikrokontroler, tetapi jika durasi kedap-kedip diinginkan sangat
presisi dan mudah diubah, maka dengan mikrokontroler adalah solusi
yang baik.

Apakah mikrokontroler mudah didapat dipasaran ?. Faktor keberadaan


barang sangat mendukung untuk berekperimen.

Apakah harganya terjangkau ?. Berekperimen dengan mikrokontroler


kemungkinan membuat chip menjadi gampang rusak, jadi sebaiknya
gunakan yang harganya relatif murah. Kecuali bagi kalangan industri,
dimana harga tidak menjadi masalah.

Adakah tersedia perangkat pengembangannya ?. Belajar mikrokontroler


tidak hanya belajar hardware, tetapi juga software. Data Hardware bisa
didapat dari internet, sebab setiap pabrik pembuat chip mikrokontroler,
pasti memberikan data sheet di website nya, ini tidak menjadi masalah.
Daftar perintah software biasanya juga disediakan di website , tetapi ini
belum menjamin bisa membuat program, karena diperlukan latihan dan
pengalaman untuk menyusun perintah-perintah menjadi suatu program
yang berhasil guna.

Adakah, atau seberapa banyak kah forum-forum atau situs di internet


yang membahas atau mendiskusikan tentang mikrokontroler tersebut ?.
Tukar menukar pengalaman, berdiskusi, bertanya melalui forum di internet

adalah sarana efektif saat ini untuk mempercepat mempelajari


mikrokontroler.
Perangkat pengembangan suatu sistem mikrokontroler adalah sangat penting
untuk melatih dan berekperimen dengan mikrokontroler yang dipilih, adapun
yang disebut perangkat pengembangan atau dalam bahasa Inggris disebut
development tools, bisa terdiri dari;

Compiler atau penterjemah (Software). Mikrokontroler bekerja dalam


bahasa mesin, sedangkan manusia sulit untuk mengerti bahasa mesin,
untuk mudahnya dibuat program dengan bahasa yang lebih tinggi
tingkatnya, yaitu C, BASIC, atau ASSEMBLER, selanjutnya dengan bantuan
Compiler, program akan diterjemahkan dalam bahasa mesin, tentu saja
butuh PC (Personal Computer)

Simulator (Software), adalah program komputer yang mensimulasikan


kerja dari mikrokontroler. Dengan memasukan program dan dijalankan,
maka register, memori dan input-output (I/O) yang nampak dilayar PC
akan menunjukan isi, sesuai dengan program yang dijalankan.

Emulator (Software dan Hardware), suatu alat yang berhubungan dengan


PC yang dapat mengemulasikan kerja mikrokontroler, artinya programprogram dibuat dan di compile di PC setelah itu di download ke emulator
(istilahnya target), dan emulator akan bekerja secara sendiri (stand alone),
hubungan dengan PC bisa dilepas. Jika ada kesalahkan program, maka
cukup melakukan koreksi di PC, dan didownload ulang. Dengan demikian
menghemat waktu reprogramming.

In Circuit Emulator (ICE), adalah pengembangan dari emulator, hubungan


dengan PC tetap ada, karena PC dianggap sebagai chip mikrokontroler
bayangan, artinya bila kita membuat suatu rangkaian yang menggunakan
suatu chip mikrokontroler sebagai komponen utamanya, chip tersebut
dapat kita cabut dari soketnya, dan digantikan oleh konektor berbentuk
chip yang terhubung kabel-kabel ke PC (emulator card), sekarang PC
menggantikan chip tersebut. Selama program dijalankan, isi registerregister dalam mikrokontroler ditampilkan dilayar, program juga dapat
diperlambat, sehingga mempermudah penyelusuran kesalahan (bug).

Programmer, adalah alat yang digunakan untuk mengisi program dalam


suatu mikrokontroler, biasanya alat ini menggunakan PC sebagai terminal
pintarnya, selanjutnya melalui serial port, paralel port, USB atau card
khusus antarmuka ke programmer, kode-kode mesin dimasukkan dalam
memory ROM, EPROM yang berada diluar MCU atau Flash memory yang
jadi satu kemasan dengan MCU.

1.4. perangkat pengembang


Dari perangkat-perangkat tersebut, compiler merupakan software yang mutlak
diperlukan, apabila tidak ingin dipusingkan dengan bahasa mesin. Sedangkan
programmer (downloader) adalah hardware dan software/firmware yang mutlak
diperlukan untuk dapat mendownload kode-kode perintah ke mikrokontroler.
Compiler, simulator mudah didapat disitus internet sesuai dengan jenis
produknya. Cara membuat programmer juga banyak tersedia di situs internet,
tetapi ini diperlukan pengetahuan elektronika praktis. Emulator harus membuat
hardware dan juga diisi software yang bisa didapatkan dari internet. ICE agak
susah membuatnya, beberapa perusahaan membuat dan menjual dengan harga
yang cukup mahal.
Jadi dapat disimpulkan bahwa suatu mikrokontrontroler adalah suatu chip
(rangkaian terintegrasi IC) VLSI (Very Large Scale IC) mikroprosesor yang
dikhususkan untuk instrumentasi dan kendali dan bersifat reprogrammable.
Mikrokontroler memiliki unit memory sendiri (meskipun sangat terbatas), unit I/O
(Input/Output) yang bisa dikoneksikan langsung dengan sensor atau aktuator.
Program disimpan dalam memori yang tidak hilang bila catu daya padam,
biasanya dalam bentuk ROM, PROM atau EPROM diluar mikrokontroler, atau
beberapa seri atau varian memiliki ROM didalam mikrokontroler itu sendiri. Cara
mengisi program dengan suatu alat pemrogram, yang biasanya berhubungan
dengan PC. Untuk mempelajari dan mengaplikasikan mikrokontroler diperlukan
perangkat pengembang, literatur dan forum-forum diskusi.

Sekilas Sejarah Mikroprosesor


Mikroprosesor adalah sebuah chip (IC) yang bekerja dengan program. Fungsi
Mikroprosesor adalah sebagai pengontrol atau pengolah utama dalam suatu
rangkaian elektronik. Mikroprosesor biasa disebut juga CPU (Central Processing
Unit).
Cara kerja sebuah Mikroprosesor diarahkan oleh suatu program dalam kode-kode
bahasa mesin yang telah dimasukkan terlebih dahulu ke dalam sebuah memori.
Di dalam Mikroprosesor minimal terdiri dari rangkaian digital, register, pengolah
logika
aritmatika,
rangkaian
sekuensial.

Sejarah Mikroprosesor.

Th. 1946 : Komputer modern pertama dibuat di University of Pennsylvania


USA yang disebut ENIAC (Electronics Numerical Integrator and Calculator.

ENIAC terdiri dari 17.000 tabung hampa, 500 mil kabel, berat > 30 ton,
dapat menjalankan 100.000 operasi per detik, diprogram dengan
mengatur jalur kabel pada rangkaiannya.

Th. 1948 : Transistor pertama dibuat di Bell Labs, USA.

Th. 1958 : IC (Integrated Circuit) pertama dibuat oleh Jack Kilby dari Texas
Instrument, USA.

Penemuan IC ini mendorong pengembangan IC Digital (1960), dan


mikroprosesor pertama oleh Intel (1971).

Mikroprosesor pertama di dunia adalah Intel 4004 merupakan prosesor 4bit, Kebanyakan Kalkulator masih berbasis mikroprosesor 4-bit.

Th. 1971 : Intel mengeluarkan mikroprosesor 8-bit yaitu Intel 8008.

Th. 1973 : Intel memperkenalkan mikroprosesor 8-bit modern pertama


Intel 8080 (10x lebih cepat dari 8008), dan diikuti Motorola MC6800.

Th. 1977 : Intel memperkenalkan 8085 yang merupakan mikroprosesor 8bit terakhir yang dibuat Intel dengan frek.clock dan kecepatan lebih tinggi.

Perusahaan lain yang mampu menyaingi Intel 8085 adalah Zilog


Corporation dengan Z80.

Th. 1978 : Intel mengeluarkan mikroprosesor 16-bit yaitu 8086, setahun


kemudian mengeluarkan 8088 dengan kecepatan eksekusi dan memori
lebih besar dari 8085, serta mulai digunakannya cache memori (sistem
antrian yang mengatur pemberian instruksi sebelum menjalankannya).

Intel 8086/8088 disebut juga CISC (Complex Instruction Set Computer)


karena jumlah dan kompleksitas instruksinya.

Th. 1981 : IBM membuat PC menggunakan mikroprosesor 8088 untuk


menjalankan aplikasi seperti spreadsheet dan pengolah kata.

Th. 1983 : Intel mengeluarkan mikroprosesor 16-bit 80286, dengan


kemampuan memori 16 MB.

Th. 1986 : Intel mengeluarkan mikroprosesor 32-bit pertama 80386,


dengan kemampuan memori 4 GB.

Th. 1989 : Intel mengeluarkan mikroprosesor 32-bit 80486, dengan


kemampuan memori 4 GB + 8K Cache.

Th. 1993 : Intel memperkenalkan mikroprosesor 32-bit Pentium I, Th. 1997


Pentium II,kemudian berturut-turut Pentium III dan Pentium 4 pada Th.
2000, dimana mulai digunakan teknologi memori RAMBUS menggantikan
teknologi SDRAM.

Sebuah mikroprosesor (sering dituliskan: P atau uP) adalah sebuah central


processing unit (CPU) elektronik komputer yang terbuat dari transistor mini dan
sirkuit lainnya di atas sebuah sirkuit terintegrasi semikonduktor.

Sebelum berkembangnya mikroprosesor, CPU elektronik terbuat dari sirkuit


terintegrasi TTL terpisah; sebelumnya, transistor individual; sebelumnya lagi, dari
tabung vakum. Bahkan telah ada desain untuk mesin komputer sederhana atas dasar
bagian mekanik seperti gear, shaft, lever, Tinkertoy, dll.

Evolusi dari mikroprosesor telah diketahui mengikuti Hukum Moore yang merupakan
peningkatan performa dari tahun ke tahun. Teori ini merumuskan bahwa daya
penghitungan akan berlipat ganda setiap 18 bulan, sebuah proses yang benar terjadi
sejak awal 1970-an; sebuah kejutan bagi orang-orang yang berhubungan. Dari awal
sebagai driver dalam kalkulator, perkembangan kekuatan telah menuju ke dominasi
mikroprosesor di berbagai jenis komputer; setiap sistem dari mainframe terbesar
sampai ke komputer pegang terkecil sekarang menggunakan mikroprosesor sebagai
pusatnya.

Anda mungkin juga menyukai