Besaran Dan Satuan Fisika Dasar Farmasi
Besaran Dan Satuan Fisika Dasar Farmasi
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Tanpa kita sadari, setiap hari kita menggunakan alat ukur sebagai alat untuk
mempermudah pekerjaan maupun untuk mempermudah aktivitas kita. Alat ukur yang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang sering kita temui adalah alat ukur dari
besaran pokok. Berbagai macam alat ukur dari besaran pokok inilah yang
mempermudah kita mengetahui berapa hasil dari pengukuran yang didapat. Namun
yang sering kita temui dan kita gunakan, dari 7 besaran pokok yang ditetapkan dalam
satuan internasional berupa panjang, suhu, massa, waktu, kuat arus listirik, intensitas
cahaya dan jumlah zat, untuk daerah di kabupaten situbondo hanya 5 besaran pokok
yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari meiputi panjang, suhu, massa, waktu
dan kuat arus listrik. Contoh sederhana penggunaan alat ukur besaran pokok adalah
mahasiswa di kampus yang masih menggunakan mistar (penggaris) untuk
mengerjakan soal yang berhubungan dengan menggambar atau lainnya. Tak hanya itu
saja, di kampus maupun di sekolah-sekolah memiliki laboratorium dimana dalam
laboratorium terdapat berbagai alat yang diantaranya merupakan alat ukur besaran
pokok seperti termometer, jangka sorong, mikrometer sekrup dan stopwatch.
1.2
Tujuan
1.2.1
1.2.2
1.2.3
1.2.4
1
Zumatul Amilin, Student of
Pharmacy
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
internasional
telah
menetapkan
satuan
sistem
internasional
(Internasional System of Units) disingkat satuan SI. Satuan SI ini diambil dari
sistem metrik yang telah digunakan di Perancis.
2
Zumatul Amilin, Student of
Pharmacy
a.
Besaran Pokok
Satuan
Singkatan
Dimensi
panjang
meter
[L]
massa
kilogram
kg
[M]
waktu
sekon
[T]
ampere
[I]
Suhu
Kelvin
Teta
jumlah zat
mol
mol
[N]
intensitas cahaya
candela
cd
[J]
Panjang
Panjang adalah jarak dalam suatu ruang. Perlihatkanlah lengan anda dan
bentangkanlah jari anda, maka jarak antara siku dan ujung jari terjauh anda
dikenal sebagai satu cubit, inilah cara yang dilakukan selama kurang lebih 4000
tahun lalu di Mesir dan Mesopotamia. Satu cubit diambil sebagai satuan
panjang. Piramida besar masa lalu dibangun dengan berdasarkan satuan cubit.
3
Tetapi sangat sukar jika harus menggunakan satuan cubit, karena satu cubit
setiap orang berbeda-beda.
Sekarang orang menggunakan meter sebagai satuan SI. Semula satu
meter ditetapkan sebagi jarak antara dua goresan pada meter standar
sehingga jarak dari kutub utara ke khatulistiwa melalui paris adalah 10 juta
meter. Meter standar adalah sebuah batang yang terbuat dari campuran
platina-iridium. Meter standar sulit dibuat ulang. Oleh karena itu, dibuat
turunan-turunannya dengan proses yang sangat teliti.
Adapun kendala dalam penggunaan meter standar sebagai standar
primer untuk panjang. Pertama, meter standar mudah rusak dan jika rusak
batang itu sukar dibuat ulang. Kedua, ketelitian pengukuran tidak lagi
memadai untuk ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut, pada pertemuan ke 11
Konferensi Umum Timbangan dan Ukuran tahun 1960, ditetapkan suatu
standar atomic untuk panjang. Pilihan jatuh kepada gelombang cahaya yang
dipancarkan oleh gas kripton-86 (simbol Kr-86). Satu meter didefisinikan
sama dengan 1 650 761,73 kali panjang gelombang sinar jingga yang
dipancarkan oleh atom-atom gas kripton-86 didalam ruang hampa pada
suatu loncatan listrik (CGPM ke-11, 1960). Meter yang di atom kan ini
sama panjang dengan meter standar. Meter ini mudah dibuat dengan
ketelitian yang tinggi.
CGPM adalah singkatan dari Conference Generale des Poids et
Measures Konferensi Umum Timbangan dan Ukuran, yaitu suatu badan
yang bernaung dibawah Organisasi Internasional Timbangan dan Ukuran
(OIPM Organisation Internationale des Poids et Measures). Tugas badan
ini, yaitu mengadakan konferensi sedikitnya satu kali dalam enam tahun dan
mengesahkan ketentuan baru dalam bidang metrologi dasar.
Definisi baru satuan meter ; sejak lama sudah diketahui bahwa laju cahaya
dalam vakum adalam tetapan c dengan nilai 299 792 458 m/s, dengan ketelitian
9
4
Zumatul Amilin, Student of
Pharmacy
Massa
Orang awam sering menyamakan massa dengan berat. Dalam fisika
kedua istilah itu berbeda. Massa berkaitan dengan jumlah zat (materi) yang
dikandung suatu benda. Sedangkan berat adalah gaya berarah ke pusat bumi
yang dikerjakan oleh bumi pada suatu benda. Oleh karena itu, massa tetap
tidak bergantung pada lokasi benda, sedangkan berat bergantung pada lokasi
benda.
Dalam SI saruan massa adalah kilogram (Kg). satu kilogram adalah
massa sebuah kilogram standar (sebuah silinder terbuat dari platina-iridium),
yang disimpan di lembaga Timbangan dan Ukuran Internasional (CGPM ke1 1899).
Untuk menentukan massa sebuah atom, ilmuwan menetapkan standar
massa kedua, yaitu berdasarkan massa atom karbon-12. Berdasarkan
persetujuan internasional, ditetapkan bahwa massa sebuah atom karbon-12
sama dengan 12u (u adalah lambing untuk atomic mass unit).
-17
1 u = 1,6605402 x 10 Kg
Dalam menentukan massa sebuah atom, ilmuwan menggunakan
spektrometer massa, yang didesain pertama kali oleh Francis William pada
tahun 1919. Dalam spektrometer massa, kita menentukan perbandingan
massa terhadap muatan (m/q) dari ion yang muatannya diketahui dengan
mengukur jari-jari orbit melingkar ion tersebut dalam medan magnetik
seragam.
Dengan spektrometer massa pertama saja, perbedaan massa dapat
diukur hingga ketelitian 1 bagian dalam 10 000.
c. Waktu
Lebih dari 3000 tahun yang lalu Bangsa Mesir membagi siang dan
malam hari atas 12 jam yang sama. Aritmatika bangsa Babilonia memiliki
bilangan dasar 60. Ini kemungkinan yang menyebabkan ketika jam mekanik
berhasil dibuat pada abad ke-14, 1 jam dibagi lagi atas 60 menit. Kemudian,
ketika jam mekanik bisa mengukur selang waktu yang lebih singkat, 1 menit
dibagi lagi atas 60 detik.
5
Zumatul Amilin, Student of
Pharmacy
Dan satuan dari waktu adalah sekon atau detik. Satu sekon adalah
selang waktu yang diperlukan oleh atom sesium-133 untuk melakukan
getaran sebanyak 9 192 631 770 kali dalam transisi antara dua tingkat energi
di tingkat energi dasarnya (CGPM ke-13; 1967)
d.
Kuat Arus
Satuan kuat arus listrik adalah ampere (disingkat A). Satu ampere
adalah kuat arus tetap yang jika dialirkan melalui dua buah kawat yang
sejajar dan sangat panjang, dengan tebal yang dapat diabaikan dan
diletakkan pada jarak pisah 1 meter dalam vakum, menghasilkan gaya 2
10-7 newton pada setiap meter kawat. 1 A adalah arus yang dalam keadaan
mengalir melalui dua konduktor berciri lurus dan sejajar dengan panjang tak
terhingga dan luas penampang yang diabaikan serta ditempatkan pada ruang
hampa dengan terpisah oleh jarak sepanjang 1 m, menghasilkan diantara
-6
Jumlah Molekul
Satuan jumlah molekul adalah mol. 1 mol adalah banyaknya materi
dari suatu zat yang sama dengan banyaknya partikel-partikel atom C-12
sebanyak 0,012 kg. Macam dari partikel-partikel harus disebutkan.
g.
Intesitas Cahaya
Satuan intensitas cahaya adalah kandela (disingkat cd). Satu kandenla
adalah intensitas cahaya suatu sumber cahaya yang memancarkan radiasi
monokromatik pada frekuensi 540 1012 hertz dengan intensitas radiasi
sebesar 1/683 watt per steradian dalam arah tersebut (CGPM ke-16, 1979). 1
6
luas permukaan bola dengan jari-jari 1m. Luas permukaan keseluruhan dari
2
Besaran Turunan
Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok.
Dengan demikian satuan besaran turunan diturunkan dari satuan besaran pokok.
Sebagai contoh adalah luas, volum, massa jenis, kecepatan, dan percepatan.
7
Zumatul Amilin, Student of
Pharmacy
Besaran Turunan
Rumus
Dimensi
Luas
Panjang x lebar
[L]
Volum
[L]
m3
Massa jenis
Massa / volum
[M][L]
Kecepatan
Perpindahan / waktu
Percepatan
Singkatan
-3
-3
kgm
[L][T]
-1
ms
-1
Kecepatan / waktu
[L][T]
-2
ms
-2
Gaya
Massa x perpindahan
[M][L][T]
Gaya x perpindahan
[M][L] [T]
-2
Gaya / luas
Daya
Usaha / waktu
[M][L][T]
-1 -2
kgm s = pascal
(Pa)
-3
-1
kgms = Ns
[M][L] [T]
Gaya x waktu
Momentum
2 -2
[M][L] [T]-2
Tekanan
Impuls dan
-2
-1
2.2
2 -3
-1
tidak
bisa
dilepaskan
dari
proses
pengukuran
berbagai besaran fisika dan alat ukur yang digunakan dalam fisika sedikit berbeda
dengan
alat
ukur
yang
digunakan
dalam
kehidupan
sehari-
hari. Hal ini dikarenakan dalam fisika membutuhkan tingkat ketelitian yang
sangat tinggi.
Berikut adalah beberapa alat ukur yang digunakan dalam proses pengukuran
besaran fisika.
1. Alat ukur panjang
Alat ukur panjang terdiri dari beberapa jenis seperti meteran lipat (pita),
mistar, jangka sorong, dan mikrometer dan masing-masing mempunyai
tingkat ketelitian yang berbeda.
Mistar
- Untuk mengukur benda yang panjangnya kurang
dari 50 cm atau 100 cm.
- Tingkat ketelitiannya 0,5 mm ( /s x 1 cm)
- Satuan yang tercantum dalam mistar adalah cm,
mm, serta inchi. Untuk mendapatkan basil pengukuran yang tepat, maka sudut
pengamatan harus tegak lotus dengan obyek dan mistar.
Meteran Pita
9
Zumatul Amilin, Student of Pharmacy
di
pasar-pasar
tradisional,
pada
gambar
di
samping.
Cara
adalah
alat
yang
digunakan
untuk
multiplier
akan
dapat
meningkatkan
panjang
tabung atau cincin, maupun kedalam sebuah tabung. Kegunaan jangka sorong
adalah:
- Untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit;
- Untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang(pada
pipa, maupun lainnya) dengan cara diulur;
- Untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan
caramenancapkan/menusukkan bagian pengukur. Bagian pengukur tidak
terlihat pada gambar karena berada di sisi pemegang
4. Lux Meter
Alat ukur cahaya (lux meter) adalah alat yang
digunakan amok mengukur besarnya intensitas
cahaya di suatu tempat. Besarnya intensitas cahaya
ini perlu untuk diketahui karena pada dasarnya
manusia juga memerlukan penerangan yang cukup.
Untuk mengetahui besarnya intensitas cahaya ini maka diperlukan sebuah sensor
yang cukup peka dan linier terhadap cahaya. Sehingga cahaya yang diterima oleh
sensor dapat diukur dan ditampilkan pada sebuah tampilan digital.
12
Zumatul Amilin, Student of
Pharmacy
sehingga perlu selalu pensettingan awal. Barometer raksa ada dua jenis yaitu
wheel barometer dan stick barometer.
Prinsip kerja wheel barometer adalah:
Peningkatan
tekanan
udara
akan
berpengaruh
pada
kolom
merkuri
kanan
Barometer
jenis
ini
dirancang
untuk
dapat
membaca tekanan pada sea level dan juga dapat langsung dibaca oleh penggna
pada skala
yang
biasanya
tercatat
pada
stick
barometer
tersebut,
Ketidakpastian Pengukuran
Saat melakukan pengukuran mengunakan alat, tidaklah mungkin Anda
mendapatkan nilai yang pasti benar (xo), melainkan selalu terdapat ketidakpastian.
Apakah penyebab ketidakpastian pada hasil pengukuran? Secara umum penyebab
13
ketidakpastian hasil pengukuran ada tiga, yaitu kesalahan umum, kesalahan sistematik,
dan kesalahan acak.
2.3.1 Kesalahan Umum
Kesalahan umum adalah kesalahan yang disebabkan keterbatasan pada pengamat
saat melakukan pengukuran. Kesalahan ini dapat disebabkan karena kesalahan
membaca skala kecil, dan kekurangterampilan dalam menyusun dan memakai
alat, terutama untuk alat yang melibatkan banyak komponen.
2.3.2 Kesalahan Sistematik
Kesalahan sistematik merupakan kesalahan yang disebabkan oleh alat yang
digunakan dan atau lingkungan di sekitar alat yang memengaruhi kinerja alat.
Misalnya, kesalahan kalibrasi, kesalahan titik nol, kesalahan komponen alat atau
kerusakan alat, kesalahan paralaks, perubahan suhu, dan kelembaban.
a. Kesalahan Kalibrasi
Kesalahan kalibrasi terjadi karena pemberian nilai skala pada saat pembuatan
atau kalibrasi (standarisasi) tidak tepat. Hal ini mengakibatkan pembacaan
hasil pengukuran menjadi lebih besar atau lebih kecil dari nilai sebenarnya.
Kesalahan ini dapat diatasi dengan mengkalibrasi ulang alat menggunakan
alat yang telah terstandarisasi.
b. Kesalahan Titik Nol
Kesalahan titik nol terjadi karena titik nol skala pada alat yang digunakan
tidak tepat berhimpit dengan jarum penunjuk atau jarum penunjuk yang tidak
bisa kembali tepat pada skala nol. Akibatnya, hasil pengukuran dapat
mengalami penambahan atau pengurangan sesuai dengan selisih dari skala nol
semestinya. Kesalahan titik nol dapat diatasi dengan melakukan koreksi pada
penulisan hasil pengukuran.
c. Kesalahan Komponen Alat
Kerusakan pada alat jelas sangat berpengaruh pada pembacaan alat ukur.
Misalnya, pada neraca pegas. Jika pegas yang digunakan sudah lama dan aus,
maka akan berpengaruh pada pengurangan konstanta pegas. Hal ini
menjadikan jarum atau skala penunjuk tidak tepat pada angka nol yang
membuat skala berikutnya bergeser.
d. Kesalahan Paralaks
14
Zumatul Amilin, Student of
Pharmacy
Kesalahan paralaks terjadi bila ada jarak antara jarum penunjuk dengan garisgaris skala dan posisi mata pengamat tidak tegak lurus dengan jarum.
2.3.3
Kesalahan Acak
Kesalahan acak adalah kesalahaan yang terjadi karena adanya fluktuasifluktuasi halus pada saat melakukan pengukuran. Kesalahan ini dapat
disebabkan karena adanya gerak brown molekul udara, fluktuasi tegangan
listrik, landasan bergetar, bising, dan radiasi.
a. Gerak Brown Molekul Udara
Molekul udara seperti Anda ketahui keadaannya selalu bergerak secara tidak
teratur atau rambang. Gerak ini dapat mengalami fluktuasi yang sangat cepat
dan menyebabkan jarum penunjuk yang sangat halus seperti pada
mikrogalvanometer terganggu karena tumbukan dengan molekul udara.
b. Fluktuasi Tegangan Listrik
Tegangan listrik PLN atau sumber tegangan lain seperti aki dan baterai
selalu mengalami perubahan kecil yang tidak teratur dan cepat sehingga
menghasilkan data pengukuran besaran listrik yang tidak konsisten.
c. Landasan yang Bergetar
Getaran pada landasan tempat alat berada dapat berakibat pembacaan skala
yang berbeda, terutama alat yang sensitif terhadap gerak. Alat seperti
seismograf butuh tempat yang stabil dan tidak bergetar. Jika landasannya
bergetar, maka akan berpengaruh pada penunjukkan skala pada saat terjadi
gempa bumi.
d. Bising
Bising merupakan gangguan yang selalu Anda jumpai pada alat elektronik.
Gangguan ini dapat berupa fluktuasi yang cepat pada tegangan akibat dari
komponen alat bersuhu.
e. Radiasi Latar Belakang
Radiasi gelombang elektromagnetik dari kosmos (luar angkasa) dapat
mengganggu pembacaan dan menganggu operasional alat. Misalnya, ponsel
tidak boleh digunakan di SPBU dan pesawat karena bisa mengganggu alat
ukur dalam SPBU atau pesawat. Gangguan ini dikarenakan gelombang
elektromagnetik pada telepon seluler dapat mengasilkan gelombang radiasi
yang mengacaukan alat ukur pada SPBU atau pesawat.
15
Angka Penting
2.4.1 Penulisan Angka Penting
Penulisan angka nol pada angka penting, ternyata memberikan implikasi
yang amat berharga. Untuk mengidentifikasi apakah suatu angka tertentu termasuk
angka penting atau bukan, dapat diikuti beberapa kriteria di bawah ini:
bentuk notasi baku, yaitu 1,86 x 10 m (terdiri 3 angka penting) atau 1,86000 x
5
penting yang dituliskan, berarti pengukuran yang dilakukan semakin teliti. Berikut
beberapa contoh penulisan hasil pengukuran dengan memperhatikan angka
penting:
Satu angka penting
Dua angka penting
Tiga angka penting
Empat angka penting
2,
2,6
20,1
20,12
0,1
1,0
1,25
1,000
0,002
0,010
0,0621
0,1020
-2
0,01 x 10
0,10 x 10-2
3,01 x 10-2
-2
1,001 x 10
yang dioperasikan.
Contoh:
2
c.
ditulis 30,23
ditulis 6,8
4. Angka nol yang berada di antara angka bukan nol termasuk angka penting. Misal :
0,005006 = 4 angka penting
5. Dalam penjumlahan dan pengurangan angka penting, hasil dinyatakan
memiliki 1 angka perkiraan dan 1 angka yang meragukan. Contoh : 1,425 + 2,56
= 3,985 dan hasilnya ditulis sebagai 3,99.
(I) 25,340 + 5,465 + 0,322
= 31,127 ditulis sebagai 31,127 (5 angka penting)
(II)
58,0 + 0,0038 + 0,00001 = 58,00281 ditulis menjadi 58,0
(III)
4,20
+ 1,6523
(IV)
415,5
3,64 +
+ 0,015
0,238
=
=
5,8673 ditulis
419,378 ditulis
menjadi
menjadi
5,87
419,4
Pada contoh (I) ditulis tetap karena kesemua unsur memiliki angka yang berada di
belakang tanda desimal jumlahnya sama. Pada contoh (II) ditulis menjadi 58,0
karena mengikuti angka penting terakhir aalah angka yang diragukan
kepastiannya. Pada contoh (III) ditulis menjadi 5,87 karena mengikuti aturan
angka penting terakhir ialah angka yang diragukan kepastiannya. Hal yang sama
juga ditulis sebagaimana contoh (IV).
6. Dalam perkalian dan pembagian, hasil operasi dinyatakan dalam jumlah angka
penting yang paling sedikit sebagaimana banyaknya angka penting dari bilanganbilangan yang dioperasikan. Hasilnya harus dibulatkan hingga jumlah angka
penting sama dengan jumlah angka penting berdasarkan faktor yang paling kecil
jumlah angka pentingnya.
Contoh : 3,25 x 4,005 = 3,25 = mengandung 3 angka penting
4,005 = mengandung 4 angka penting. Ternyata ada perkecualian sebagaimana
contoh berikut yaitu 9,84 : 9,3 = 1,06 ditulis dalam aturan angka penting sebanyak
3 angka penting seharusnya menurut angka penting dalam perkalian/pembagian
harus ditulis sebagai 1,1 (dalam 2 angka penting) tetapi perbedaan 1 di belakang
tanda desimal pada angka terakhir 9,3 yakni 9,3 + 0,1 menggambarkan
kesalahan sekitar 1% terhadap hasil pembagian (kesalahan 1% diperoleh dari
0,1:9,3 kemudian dikali seratus persen). Perbedaan dari penulisan angka
penting 1,1 dari 1,1 + 0,1 menghasilkan kesalahan 10% (didapat dari 0,1 dibagi
1,1 kemudian dikali 100 persen). Berdasarkan analisis tersebut, maka ketepatan
penulisan jawaban hasil bagi menjadi 1,1 jauh lebih rendah dibandingkan dengan
menuliskan jawabannya menjadi 1,06. Jawaban yang benar dituliskan sebagai 1,06
karena perbedaan 1 pada
19
Zumatul Amilin, Student of
Pharmacy
angka terakhir bilangan faktor yang turut dalam unsur pembagian (9,3) memberi
kesalahan relatif sebesar (kira-kira 1%) atau dapat ditulis sebagai 1,06 + 0,01
Alasan yang serupa juga diberikan pada soalan 0,92 x 1,13 hasilnya ditulis sebagai
1,04 dibandingkan menjadi 1,0396 (yang sudah sangat jelas lebih dari faktor angka
penting paling sedikit yang diproses dalam pembagian tampak jika ditulis 1,039
7. Batasan jumlah angka penting bergantung dengan tanda yang diberikan pada urutan
angka
dimaksud.
Misal
:
1256=
4
angka
1256 = 3 angka penting (garis bawah
di bawah angka
penting
5) atau
20
Zumatul Amilin, Student of
Pharmacy
BAB III
PENUTUP
3.1
Simpulan
3.1.1
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur, mempunyai nilai yang dapat
dinyatakan dengan angka dan memiliki satuan tertentu. Satuan adalah
pernyataan yang menjelaskan arti dari suatu besaran. Besaran pokok adalah
besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak diturunkan
dari besaran lain. Di dalam Sistem Internasional (SI) terdapat 7 besaran pokok
yang memiliki dimensi yaitu panjang, suhu, waktu, arus listrik, massa intensitas
cahaya dan jumlah zat, dan 2 besaran tambahan yang tidak memiliki dimensi
yaitu sudut datar dan sudut ruang. Besaran turunan adalah besaran yang
diturunkan dari besaran pokok. Dengan demikian satuan besaran turunan
diturunkan dari satuan besaran pokok. Sebagai contoh adalah luas, volum,
massa jenis, kecepatan, dan percepatan.
3.1.2
Alat ukur besaran fisika meliputi alat ukur panjang yang terdiri dari mistar,
meteran pita serta mikrometer sekrup, alat ukur massa yang terdiri dari neraca
pasar, neraca dua lengan, neraca tiga lengan. Alat ukur dalam fisika yaitu
amperemeter, voltmeter, ohmmeter, termometer, jangka sorong, lux meter, dan
barometer.
3.1.3
3.1.4
Angka penting merupakan bilangan yang diperoleh dari hasil pengukuran yang
terjadi dari angka-angka penting yang sudah pasti (terbaca pada alat ukur) dan
suatu angka terakhir yang ditafsir atau diragukan.
21
Zumatul Amilin, Student of
Pharmacy