PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada masa globalisasi seperti sekarang ini memiliki beberapa dampak
pada beberapa aspek kehidupan. Salah satu dari dampak tersebut ialah pada
bidang kesehatan, terutama aspek pertumbuhan laju penduduk. Era globalisasi
memunculkan laju pertumbuhan penduduk yang begitu pesat. Jumlah
penduduk yang terus meningkat merupakan masalah besar bagi negara-negara
di dunia khususnya negara- negara berkembang. Data jumlah penduduk dunia
tahun 2009 diperkirakan berjumlah 6.759.596.742 jiwa dan Indonesia
menduduki peringkat keempat jumlah penduduk terbanyak setelah China,
India, dan Amerika.
Sensus penduduk tahun 2010 menunjukkan laju pertumbuhan
penduduk di
Indonesia
1,49%
pertahun
PUS
adalah
418.488,
Program
keluarga berencana
(KB) pemerintah
menawarkan
(MOW), Metode Operatif Pria (MOP), Kondom, Implant, Suntik dan Pil
(Mansjoer, 2011). Salah satu jenis kontrasepsi efektif yang menjadi pilihan
dan merupakan salah satu bagian dari program KB Nasional saat ini adalah
pil KB.
Pil KB merupakan salah satu alat kontrasepsi hormonal yang bertujuan
untuk mencegah terjadinya kehamilan yang ditambahkan kedalam tubuh
seseorang wanita dengan cara diminum, tidak mengganggu senggama atau
hubungan
suami
mungkin timbul pada pengguna pil KB antara lain mual, sakit kepala siklik,
komplikasi tromboemboli, emboli paru- paru, cerebro-vascular
accident,
menjadikan pil KB tidak bisa bekerja secara optimal. Akan tetapi fenomena di
lapangan menunjukkan bahwa sering kali akseptor KB pil tidak patuh dalam
melakukan keteraturan mengkonsumsi pil KB. Ketidakpatuhan ini disebabkan
karena kurangnya pengetahuan mereka tentang KB pil. Mereka cenderung
menghemat pengkonsumsian dengan meminum pil KB dibawah ukuran yang
disarankan. Kebiasaan ini menyebabkan masih mungkinnya akseptor KB pil
mengalami kehamilan yang tidak diinginkan. Menurut WHO, tahun 2009
hampir 380 juta pasangan menjalankan keluarga berencana dan 65-75 juta
diantaranya terutama di negeri berkembang menggunakan kontrasepsi
hormonal yaitu pil KB. Akan tetapi 5% dari jumlah tersebut penggunanya
adalah tidak melakukan pengkonsumsian secara teratur sehingga beresiko
terjadinya kehamilan (Hevitia, 2009).
Kegagalan akseptor KB pil dapat disebabkan karena kurangnya
kepatuhan akseptor dalam mengkonsumsi pil KB tersebut. Menurut WHO
(World Health Organization), tahun 2009 hampir 380 juta pasangan mejalankan
keluarga berencana dan 65-75 juta diantaranya terutama di negeri berkembang
menggunakan kontrasepsi hormonal yaitu pil KB. Akan tetapi 5% dari jumlah
tersebut tidak melakukan pengkomsumsian secara teratur sehingga terjadinya
kehamilan yang tidak direncanakan (Helvetia, 2009).
Berdasarkan hasil penelitian Rime di BPS HJ. Yayah Surian Desa
Ciporang 2010, diketahui pengetahuan responden tentang KB pil didapatkan
lebih
dari
oral
akseptor
mengalami
kehamilan.
Hal ini
dikarenakan
B. Rumusan Masalah
Dari uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti mengenai hubungan
pengetahuan akseptor pil KB tentang pil KB dan merumuskan masalah
penelitian yaitu: Apakah ada hubungan pengetahuan ibu dengan kepatuhan
minum pil KB di Kelurahan Girian Bawah Wilayah Kerja Puskesmas Girian
Weru Bitung ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan kepatuhan minum pil
KB di Kelurahan Girian Bawah Wilayah Kerja Puskesmas Girian Weru
Bitung.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu tentang penggunaan pil
KB di Kelurahan Girian Bawah Wilayah Kerja Puskesmas Girian
Weru Bitung.
b. Menganalisis hubungan pengetahuan ibu dengan penggunaan pil KB
di Kelurahan Girian Bawah Wilayah Kerja Puskesmas Girian Weru
Bitung
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Sebagai bahan informasi yang dapat dimanfaatkan guna memperkaya
2.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia. Hasil tahu seseorang
terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga
dan sebagainya) (Notoatmodjo, 2005).
Faktorfaktor yang Mempengaruhi Pengetahuan :
1. Pengalaman
2. Pendidikan
3. Informasi
4. Sosial Ekonomi
5. Budaya
C. Kepatuhan
Pengertian kepatuhan menurut Niven (2002) adalah sejauh mana
perilaku pasien sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh profesional
kesehatan.
Menurut
Niven
(2002)
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
ketidakpatuhan adalah :
1. Pendidikan
2. Pengetahuan
3. Ekonomi
4. Dukungan keluarga
5. Keyakinan, sikap dan kepribadian
10
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan
menggunakan rancangan cross sectional.
B. Variabel Penelitian
Variabel dalam peneltian ini terdiri atas variabel bebas dan terikat :
1. Variabel Bebas (Indepeden) : Pengetahuan dan Pendidikan Ibu
2. Variabel Terikat (Dependen) : Kepatuhan minum pil KB
C. Lokasi Dan Waktu Penelitian
1. Lokasi penelitian ini akan dilaksanakan di
kelurahan Girian Bawah wilayah kerja Puskesmas
Girian Weru, Bitung.
2. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan April
sampai Mei 2016
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dengan menggunakan data primer yaitu
yang diperoleh dari wawancara langsung dengan responden dengan
menggunakan kuesioner . Sedangkan data sekunder yang diperoleh dari
buku Profil Puskesmas Girian Weru.
F. Definisi Operasional
1. Pengetahuan
Pengetahuan adalah semua yang diketahui responden tentang Pil KB
meliputi pengertian, jenis, keuntungan, kerugian dan komplikasi
dengan skor penelitian yaitu 1 untuk jawaban benar dan 0 untuk
jawaban salah.
Kriteria objektif:
a. Pengetahuan baik: jika skor pengetahuan > 4 benar
b. Pengetahun kurang: jika skor pengetahuan 4 benar
2. Pendidikan
Pendidikan yaitu jenjang pendidikan terakhir yang pernah diikuti oleh
responden.
Kriteria objektif:
a. Pendidikan tinggi: jika pendidikan terakhir adalah Diploma atau
Sarjana.
b. Pendidikan rendah; jika berpendidikan SD, SMP dan SMU.
3. Pengguna Pil KB yang ada dan datang berkunjung
ke fasilitas pelayanan kesehatan di kelurahan
Girian Bawah Wilayah Kerja Puskesmas Girian
Weru, Bitung.
4. Pekerjaan diantaranya adalah Petani, Ibu Rumah
Tangga, Pegawai negeri, dan Pedagang.
5. Kepatuhan
Kepatuhan adalah sejauh mana perilaku pasien sesuai dengan
ketentuan yang diberikan oleh professional kesehatan. Kepatuhan
akseptor adalah ketaatan seorang wanita usia reproduksi yang
menggunakan metode kontrasepsi untuk menghindari atau mencegah
terjadinya kehamilan. Penilaian kepatuhan ditentukan berdasarkan hasil
wawancara dari akseptor kb.
12
G. Jalannya Penelitian
1. Tahap Pelaksanaan
a) Membagi kuesioner pada ibu-ibu akseptor
b) Melakukan pengumpulan data
c) Mengelola data dan menganalisa data
d) Menyusun laporan penelitian.
2. Tahap Pengolahan Data
Semua hasil pengolahan data diolah secara manual dengan
menggunakan Program Microsoft Word dan disajikan dalam bentuk
tabel frekwensi.
3. Prosedur Penulisan Laporan Penelitian
Prosedur penulisan/penyusunan laporan, mengacu pada Buku
Pedoman Penulisan Usulan Karya Tulis Ilmiah.
H. Analisis Data
Data yang diperoleh diolah secara manual dan sebelum diolah,
secara sistematik dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Editing (pengeditan data)
Editing adalah meneliti kembali apakah data yang diperoleh sudah
cukup baik untuk diproses lebih lanjut.
b. Coding (pengkodean)
13
macamnya
ke
bentuk
yang
lebih
ringkas
dengan
menggunakan kode.
c. Entry Data (pemasukkan data)
Data yang telah selesai di edit dan di code selanjutnya diolah
d. Tabulasi Data
Data tentang pengetahuan dan Pendidikan dianalisis dengan uji
statistik Chi Square dengan bantuan program SPSS.
Data yang diperoleh diolah dan dianalisis untuk mencari hubungan
variable independen dan dependen dengan uji statistic Chi Square
dengan bantuan program SPSS.
14
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Jumlah
20
Persentase
62,5
31 40 tahun
10
31,25
> 40 tahun
Total
2
32
6,25
100
15
Jumlah
3
Persentase
9,3
SMP
10
31,25
SMA
16
50
D3
3,1
S1
Total
2
32
6,25
100
16
Jumlah
6
Persentase
18,75
IRT
14
43,75
PNS
9,375
Pedagang
Total
9
32
28,12
100
Jumlah
12
Persentase
37,5
Kurang baik
Total
20
32
62,5
100
17
Jumlah
10
Persentase
31,25
Tidak patuh
Total
22
32
68,75
100
Total
Patuh
Tdk patuh
12
18
22
20
32
2
10
*Uji Chi Square
*0,003
18
BAB V
PEMBAHASAN
masa
penelitian.
Didapatkan
sebanyak
32
responden
yang
kemungkinan
semakin
meningkat
pengetahuan
dan
seseorang
maka
orang
tersebut
akan
cenderung
untuk
19
nilai
penting
dalam
21
yang dapat diperoleh melalui media massa, media elektronik, dan pengalaman
dimana lewat pengalaman, seseorang cenderung menerapkan masa lalu untuk
memecahkan masalah yang menyebabkan seseorang memiliki kemampuan
analisis dan sintesis yang baik (Irmayati, 2007). Pengetahuan memiliki kaitan
erat dengan kepatuhan bahwa tingkat pengetahuan yang tinggi patuh untuk
mengkonsumsi pil KB sesuai jadwal. Hal ini sesuai dengan teori yang
dikemukan oleh Lawrence and Green yang menyatakan bahwa seseorang
dengan tingkat pengetahuan yang tinggi akan lebih mudah dalam menyerap
konsep konsep kesehatan yang dipahami sehingga orang tersebut akan
lebih memiliki tingkat kesadaran untuk merubah perilakunya menjadi lebih
baik dibanding yang mempunyai pengetahuan rendah (Notoadmojo, 2003).
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Iit
Ermawati (2013), yang menyatakan ada hubungan antara kepatuhan dengan
keberhasilan pil KB. Ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa pil
KB memiliki efektifitas yang tinggi hampir menyerupai efektifitas tubektomi
bila digunakan setiap hari dan pada waktu yang sama (Sujiatini, 2010).
Kepatuhan dalam mengkonsumsi pil KB setiap hari dan sesuai dengan
aturan penggunaan merupakan hal penting yang harus dijalani oleh setiap
pengguna pil KB. Kepatuhan adalah suatu kondisi yang tercipta dan berbentuk
melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai nilai
ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban. Sikap atau
perbuatan yang dilakukan bukan lagi atau sama sekali tidak dirasakan
22
akseptor
KB
pil
tentang
pentingnya
melakukan
keteraturan
23
BAB VI
KESIMPULAN & SARAN
A. Kesimpulan
1. Tingkat pengetahuan ibu tentang pentingnya kepatuhan mengkonsumsi pil
KB di Posyandu Girian Bawah sebagian besar cukup baik.
2. Kepatuhan ibu dalam mengkonsumsi pil KB di Posyandu Girian Bawah
sebagian besar tidak patuh.
3. Terdapat hubungan antara pengetahuan ibu dengan kepatuhan minum pil
KB di Posyandu Girian Bawah.
B. Saran
1. Bagi bidan dan dokter di wilayah kerja Puskesmas Girian Weru Kota
Bitung perlunya meningkatan pengetahuan tentang kontrasepsi pil KB bagi
calon akseptor kontrasepsi baru dan pasangannya, yang dapat dilakukan
melalui pemberian informasi secara lengkap tentang kontrasepsi suntik
pada saat konsultasi pertama sebelum memutuskan memilih salah satu alat
kontrasepsi tertentu.
2. Perlunya peran aktif dari puskesmas dalam peningkatan jumlah akseptor
kontrasepsi pil yang bisa dilakukan dengan pemberian penyuluhan penyuluhan dengan tema kontrasepsi pil, pemberian informasi lengkap
tentang kontrasepsi pil saat kunjungan pertama klien untuk menentukan
pilihan berkontrasepsi dan memotivasi setiap calon akseptor KB baru
untuk menggunakan kontrasepsi pil KB.
3. Disarankan pada peneliti selanjutnya untuk lebih detail lagi dalam
menyusun instrumen penelitian khususnya dalam memberikan alternatif
jawaban bagi responden yang benar-benar tidak tahu akan pernyataan
tersebut.
24
Daftar Pustaka
Anna Prasetyawati,
2012.
RI.
2010.
Ghana,
S.
(2010).
Profil
Konsep
Kepatuhan,
Konsep
Kependudukan.
kepatuhan
mengkomsumsi.http://unimasd3bidan.com/2013_06_22.
diakses Tanggal 15 April 2014.
25
2009
.www.Geohive.online: (http://sitaro.com/2009/02/18.
2007.
Pengetahuan
dalam
mengkonsumsi
pil
KB.
http://unimasd3bidan.com/2013_06_22.
Sujiatini. (2010). Panduan Lengkap Pelayanan KB Terkini. Yogyakarta. Nuha
Medika.
26
27
KUISIONER
Data Diri :
Nama
Umur
Pekerjaan
Pendidikan terakhir
Jumlah anak
KB saat ini
Petunjuk pengisian :
Jawablah pertanyaan pada tempat yang telah disediakan dengan memberi tanda
silang (X) pada salah satu jawaban dianggap paling benar.
b. Saat menstruasi.
c. Sesudah menstruasi.
d. Jawaban b dan c benar.
5. Apakah hal yang perlu diketahui oleh pengguna pil KB ?
a. Minum pil pada waktu yang sama secara teratur tiap hari.
b. Periksa bungkus pil pada setiap pagi untuk memastikan telah
minum pil pada hari sebelumnya.
c. Jawaban a dan b benar
d. Jawaban a dan b salah.
6. Apa yang harus dilakukan bila lupa meminum pil KB ?
a. Pil yang lupa langsung diminum saat teringat.
b. Pil yang lupa dibuang dan minum pil selanjutnya.
c. Pil dibuang semua dan beli yang baru.
d. Ganti kontrasepsi.
7. Apa yang sebaiknya dilakukan oleh pengguna pil KB ?
a. Minum pil pada waktu bersenggama saja
b. Minum pil KB setiap hari secara teratur
c. Minum pil KB jika menstruasi tidak lancer.
d. Minum pil KB saat tertentu saja.
29