Gambar 1
Rincian Pendapatan Penjualan PT Holcim2014
2014
10,529
3,026
2013
9,686
3,355
28.7%
2,002
1,292
669
34.6%
2,453
1,849
952
Gambar 2
Rincian Piutang PT Holcim Indonesia 2014
Gambar 3
Cadangan Kerugian Piutang PT Holcim Indonesia
Gambar 4
Rincian Piutang Lain-Lain PT Holcim Indonesia
5. Proses auditing PT HOLCIM INDONESIA
Menurut Sukrisno Agoes (2004) Auditing adalah : Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara
kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun
oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan
tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.
Langkah awal proses auditing PT Holcim Indonesia adalah dengan membentuk tim audit
independen yang terdiri dari supervisor, auditor senior dan auditor junior. tahap awal dalam
melaksanakan proses audit adalah perencanaan audit (audit plan), auditor harus mempelajari
berbagai laporan keuangan sebelumnya, laporan interim sebelumnya,selain itu auditor juga
meminta informasi bisnis lainya kepada manajemen untuk input yang lebih lengkap seperti
perubahan kepemilikan, sumber pembiayaan yang baru, perluasan wilayah operasi dll.
Selanjutnya auditor Mengumpulkan dan Mengevaluasi Informasi Sehubungan dengan Auditee
dan Lingkungan PT Holcim Indonesia. Pada tahap ini auditor melakukan Risk Assessment, yaitu
pemetaan kemungkinan adanya kesalahan dan penyimpangan (dalam obyek audit) lebih dini.
Berdasarkan hal tersebut, auditor bisa memperoleh gambaran awal mengenai asersi ( terdiri
dari: saldo akun, kelompok transaksi dan disclosure) yang kemungkinan besar mengandung
risiko-salah-saji (material misstatement risk) tinggi.
Berdasarkan hasil Risk Assessment tersebut, kemudian auditor memeriksa resiko salah saji yang
bersifat material, baik dalam tingkat asersi yang relevan maupun dalam tingkat laporan keuangan
secara keseluruhan. Setelah mengetahui salah saji material tersebut auditor perlu menentukan
Significant Risk yaitu salah saji yang memerlukan perlakuan audit khusus.
Serangkaian proses audit yang dilakukan dalam rangka memperoleh bukti audit dalam mencapai
tujuan audit yang telah ditetapkan. Hasil audit yang telah diperoleh akan dikomunikasikan oleh
auditor.
5.1 Program Audit Penjualan PT Holcim Indonesia
Perkiraan-perkiraan utama yang terdapat pada siklus penjualan: penjualan, cadangan
dan retur penjualan, beban piutang tak tertagih, potongan tunai yang diambil, piutang
dagang, penyisihan piutang tak tertagih, kas di bank.
5.1.1
Pengiriman Barang
Nota pengiriman disiapkan saat penjualan dan dokumen pengiriman (bill
of lading) dibuat untuk keperluan penagihan atas pengiriman ke
pelanggan. Dokumen yang berhubungan : Dokumen pengiriman (shipping
document), Faktur penjualan (sales invoice), Jurnal penjualan (sales
journal), Neraca saldo A/R, Laporan ikhtisar penjualan (summary sale
report), Laporan Bulanan ( Monthly Statement ), Berkas induk piutang
dagang (A/R Master file)
5.1.2
a. Memahami SPI-Penjualan.
Dengan mempelajari bagan arus PT Holcim Indonesia, menyiapkan
kuisioner pengendalian intern dan melaksanakan uji 'walkthrough' untuk
penjualan.
b. Memperkirakan Risiko Pengendalian Yang Direncanakan- Penjualan.
Dengan 4 langkah dasar :
1. Auditor membutuhkan kerangka dasar untuk memperkirakan risiko
pengendalian
2. Auditor harus mengidentifikasi pengendalian intern kunci dan
kelemahan atas transaksi pengendalian.
3. Auditor menghubungkan pengendalian dan kelemahan dengan
tujuan.
4. Auditor memperkirakan risiko pengendalian pada setiap tujuan
dengan mengevaluasi pengendalian dan kelemahan untuk setiap
tujuan
Pengendalian kunci terdiri dari :
-
5.2.2
Customer Order
Sales Order
Shipping Document
Credit Note
Sales Invoices
Sales Journal
Ledger
Sub Ledger (kartu-kartu piutang)