PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kepala Sekolah memiliki peran yang sangat kuat dalam
mengkoordinasikan semua sumber daya pendidikan yang tersedia.
Kepemimpinan Kepala Sekolah merupakan salah satu faktor yang
dapat mendorong sekolah untuk dapat mewujudkan Visi, Misi,
Tujuan dan Sasaran Sekolah melalui program program yang
dilakukan secara berencana dan bertahap. Oleh karena itu Kepala
Sekolah dituntut memiliki kemampuan kemampuan manajemen
dan
kepemimpinan
keputusan
dan
yang
inisiatif/
tangguh
prakarsa
agar
untuk
mampu
mengambil
meningkatkan
mutu
sekolah.
Tugas
dan
fungsi
Kepala
sekolah
adalah
mengelola
(MBS) di sekolah
Panduan
pelaksanaan
Workshop
Pendayagunaan
MBS
Sekolah
(RPS)
sehingga
asas
transparansi,
Rencana
Pengembangan
Sekolah
disebabkan
oleh
di
Gugus
Sekolah
Dasar
Negeri
Kecamatan
dan
(RPS),
mampu
maka
menyusun
perlu
Rencana
dilakukan
Pengembangan
upaya
peningkatan
kemampuan
Kepala
Sekolah
dalam
menyusun
Rencana
B. Identifikasi Masalah
Kepemimpinan Kepala Sekolah merupakan salah satu faktor
yang dapat mendorong sekolah untuk dapat mewujudkan Visi, Misi,
Tujuan dan Sasaran sekolah melalui program program yang
dilakukan secara berencana dan bertahap. Oleh karena itu Kepala
Sekolah
dituntut
kepemimpinan
memiliki
yang
kemampuan
tangguh
agar
manajemen
mampu
dan
menghasilkan
C. Rumusan Masalah
Aris Suparno |PENINGKATAN KINERJA KS
maka
masalah
yang
akan
diteliti
adalah:
Bagaimana
D. Pemecahan Masalah.
Berbagai
usaha
telah
dilakukan
untuk
meningkatkan
yang
dilakukan
dalam
dan
penelitian
ini
adalah
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kinerja Kepala Sekolah
Dengan dasar pemikiran tersebut dalam pendahuluan,
kemampuan
memimpin
Kepala
Sekolah
sebenarnya
dapat
pedoman
dan
pasal
53,
memiliki
kemampuan
diantaranya
Kepala
Sekolah
mampu
menyusun
penyusunan perencanaan Renop yang memegang teguh prinsipprinsip penyusunan rencana operasional yang baik,
4. Mampu menyusun rencana tahunan pengembangan sekolah
berlandaskan kepada keseluruhan rencana operasional yang
telah
disusun,
melalui
pendakatan,
strategi
dan
proses
yang
memegang
teguh
prinsip-prinsip
penyusunan
harus
berorientasi
ke
depan
dan
secara
jelas
dengan
peningkatan
pemerataan,
dalam
resiko dan
RPS
meliputi
peningkatan
mutu,
Pengembang
Sekolah
(RPS)
adalah:
rencana
aspirasi
masyarakat
dan
pengguna
jasa
sekolah,
atau
RPS
yaitu:
rasional
berdasarkan
potensi
dan
(1988:
403),
berpendapat:
Pengetahuan,
10
dan
pengetahuan
yang
terjadi
di
luar
sistem
(1970:
40-41)
membedakan
pendidikan
dan
pendidikan
pengembangan
didefinisikan
sumberdaya
manusia
sebagai
untuk
kegiatan
memperbaiki
11
valid.
Pelatihan
merupakan
proses
perbantuan
(facilitating) guru untuk mendapatkan keefektivan dalam tugastugas mereka sekarang dan masa yang akan datang melalui
pengembangan
kebiasaan
berfikir,
bertindak,
keterampilan,
and
Bhatnagar,
(1980:
672).
Pelatihan
pada
manajemen
terlalu
membebankan
harapan
besar
12
mampu
Penyegaran
termasuk
meningkatkan
kemampuan
keterampilan-keterampilan
didalamnya
menyusun
alat
peserta
standar
evaluasi
didik.
pengajaran
belajar
akan
dan
Livingstone
(1981)
melaporkan
hasil
13
proses
untuk
meningkatkan
pengetahuan,
keterampilan
Kepala
sekelompok
kepala
menyusun
sekolah
dalam
sikap,
sekolah
atau
Rencana
14
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Aris Suparno |PENINGKATAN KINERJA KS
15
A. Lokasi Penelitian
Penelitian tindakan sekolah ini dilaksanakan di Gugus I
Sekolah Dasar Kecamatan Tulungagung. Alasan utama, dari hasil
pengamatan langsung dan informasi yang di terima,
bahwa
masing-masing.
Hal
ini
desebabkan
oleh
kurangnya
B. Perencanaan Tindakan
Tindakan penelitian dirancang sebagai berikut:
1. Jenis Tindakan nyatanya adalah: melatih dan membimbing
kepala sekolah dengan timnya dalam menyusun Rencana
Pengembangan Sekolah (RPS ) yang sesuai dengan kondisi dan
situasi sekolah,
2. Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah:
a. Mendiskusikan masalah atau hambatan dalam menyusun
RPS,
b. Penyampaian
informasi
dari
peneliti
tentang
cara
penyusunan RPS,
Aris Suparno |PENINGKATAN KINERJA KS
16
C. Pelaksanaan Tindakan
Siklus I
1. Perencanaan Penelitian
Kegiatan penelitian tindakan dilaksanakan mulai bulan Juli
s/d Agustus 2009 di Gugus I Sekolah Dasar Negeri Kecamatan
Tulungagung Pada Jam Sekolah yaitu: dari jam 08.00 s.d. 13.00
setiap pertemuan. Perencanaan penelitian ini meliputi:
a. Rapat koordinator antara pengawas, kepala sekolah, ketua
komite, dan guru dari masing-masing sekolah di Gugus I
Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Tulungagung,
17
serta
instrumen/
Pormat
penilaian RPS,
f. Kegiatan penelitian tindakan pada siklus I terdiri dari= 4 X
pertemuan dengan kegiatan berkelanjutan.
2. Pelaksanaan Penelitian
a. Pertemuan I
1). Mendiskusikan tentang permasalahan dalam menyusun
RPS,
2). Penyampaian informasi tentang cara penyusunan RPS
serta memberikan contoh model RPS,
3). Mengkaji contoh model RPS dalam kelompok,
4). Menetapkan format RPS.
b. Pertemuan II
1) Kepala Sekolah menyusun RPS dalam kelompok,
2) Presentasi RPS yang telah disusun di kolompok masing
masing,
18
3) Tersusunnya
RPS
minimal
yang
sesuai
dengan
d. Pertemuan IV
1) Revisi RPS hasil presentasi,
2) Presentasi RPS di kelas,
3) Tersusunnya RPS final sesuai denga kondisi dan situasi
sekolah.
e. Target yang diharapkan pada siklus I:
1). Pertemuan pertama dihasilkan konsep (format) RPS yang
sesuai dengan kararteristik sekolah masing masing,
2). Pertemuan kedua tersusunnya RPS minimal,
3). Pertemuan ketiga tersusunnya RPS yang optimal,
4). Pertemuan ke empat tersusunnya RPS final sesuai dengan
kondisi dan situasi sekolah.
dilakukan
oleh
peneliti
pada
saat
Kepala
19
Nama Kepala
Sekolah
Bah
an
Aspek
Kerjasa Aktivit
ma
as
Present
asi
1
2
3
4
NK
x 100
20
Skor
90 - 100
80 - 89
65 - 79
55 - 64
0 - 54
Kategori Sikap
A (baik sekali)
B (baik)
C (cukup baik)
D (kurang)
E (sangat baik)
(7)
kelayakan
sumberdaya
sekolah,
berkelanjutan,
(10)
anggaran
(9)
biaya,
(8)
sustainbilitas/
pembuatan
proposal
optimalisasi
kemampuan
dilakukan
secara
partisipatif.
Cara melakukan penilaian dengan cara memberi skor pada
kolom yang tersedia sebagai ketentuan sebagai berikut: skor 5,
jika unsur yang dinilai sangat sesuai dengan kriteria, skor 4, jika
unsur yang dinilai sesuai dengan kriteria, skor 3, jika unsur yang
dinilai cukup sesuai dengan kriteria, skor 2, jika unsur yang
dinilai kurang sesuai dengan kriteria, skor 1, jika unsur yang
dinilai tidak sesuai/ sangat kurang dengan kriteria. Sehingga
skor maksimal adalah: 10 x 5 = 50.
Aris Suparno |PENINGKATAN KINERJA KS
21
hasil
observasi
yang
dilakukan
selama
22
Siklus II
1. Perencanaan
Pada tahap ini dilaksanakan penyusunan RPS oleh Kepala
Sekolah Dasar Negeri Gugus I di Kecamatan Tulungagung yang
belum mencapai hasil maksimal pada siklus I. Kegiatan penelitian
tindakan pada siklus II dilaksanakan pada bulan Agustus dan bulan
September 2009, di Sekolah Dasar Negeri Gugus I Kecamatan
Tulungagung
yaitu:
SDN
Kampungdalem
(Inti),
SDN
SDN 9
observasi
dan
refleksi
pada
siklus
dilakukan
2. Pelaksanan
Pada prinsipnya langkah-langkah pelaksanan tindakan
pada siklus I diulang pada siklus II dengan modifikasi dan
perbaikan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. Kegiatan pada
23
siklus II terdiri dari 2 kali pertemuan dengan mengikuti langkahlangkah sebagai berikut :
a. Pertemuan I
1). Mendiskusikan tentang permasalahan atau hambatan
dalam penyusunan RPS dibantu oleh Kepala Sekolah yang
sudah berhasil,
2) Mempresentasikan hasil (RPS) yang sudah dibuat dalam
kelompok,
3) Tersusunnya RPS yang optimal.
b. Pertemuan II
1) Revisi RPS hasil presentasi,
2) Presentasi RPS di kelas,
3) Tersusunnya RPS final sesuai dengan kondisi dan situasi
sekolah.
kelompok.
Pengamatan
dilakukan
terhadap
sikap
24
4. Refleksi
Berdasarkan
hasil
observasi
selama
berlangsungnya
25
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksakan sesuai dengan perencanaan yang
disusun dengan tahapan sebagai berikut:
1. Siklus I
Berdasarkan pengamatan awal di Sekolah Dasar Negeri
Gugus I Kecamatan Tulungagung, sebagian besar Kepala Sekolah
belum paham tentang cara menyusun RPS, hal ini disebabkan
kurangnya informasi yang mereka dapatkan.
Sementara ini
semua
sekolah
Kepala
Sekolah
menyelenggarakan
tidak
diawali
dengan
mendiskusikan
tentang
26
Nama Kepala
Sekolah
1
2
3
4
5
6
or
Baha Kerjasa
Aktivit
Present
as
asi
Wasito, S. Pd.
Sri Hartini, S. Pd.
Sulistyati, S. Pd.
S Darminto R, S.
Pd.
Sri Arwiyani, S.
Pd, SH
Sri Untari, S. Pd
Jumlah
Rata-Rata
Sk
Aspek
ma
Nilai
Kateg
4
3
3
4
3
4
4
4
5
4
4
5
16
14
17
80
70
85
B
C
B
12
60
17
85
3
20
5
23
4
25
4
24
16
92
80
460
76,
3,33
3,83
4,17
67
ori
sangat
antusias
melaksanakan
penyusunan
RPS.
27
program
dengan
tujuan
RPS,
aspek
4,
yaitu
dalam
penyusunan
RPS.
Hambatan
tersebut
2. Siklus II
Pada
mendiskusikan
siklus
II
kegiatan
hambatan-hambatan
yang
dilakukan
yang
dihadapi
adalah
dalam
bagaimana
menyusun
program
agar
betul
betul
28
No
Nama Kepala
Sekolah
Aspek
Baha Kerjasa
Aktivit
Present
asi
ma
as
Sk
or
Nilai
Kateg
ori
Wasito, S. Pd.
17
85
16
80
Sulistyati, S. Pd.
S. Darminto R, S.
18
90
16
80
19
95
18
90
Jumlah
25
24
28
27
Rata-Rata
4,17
4,67
4,5
4
5
6
Pd.
Sri Arwiyani, S.
Pd, SH
Sri Untari, S. Pd
10
520
4
17,
86,6
29
sangat
antusias
melaksanakan
penyusunan
RPS.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa melalui
workshop Kepala Sekolah Dasar Negeri Gugus I Kecamatan
Tulungagung mampu menyusun RPS yang sesuai dengan kreteria
yang ditentukan. Yang pada awalnya
dan
tidak
memiliki
perencanaan,
dibimbing
melalui
30
kekeluargaan,
disamping
pembinaan
kelompok
dan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
31
Pertama,
dengan
diterapkannya
Manajemen
Berbasis
Kepala
Sekolah
merasa
terbantu
dalam
(3)
adanya
keterkaitan
dan
konsistensi
antara
partisipasi
masyarakat,
(5)
penggunaan
B. Saran- saran
Berdasarkan
hasil
penelitian
yang
diperoleh,
dapat
32
1. Kepada
para
pengawas
sekolah
disarankan
agar:
dalam
alternatif,
Sekolah,
yang
dalam
meningkatkan
berdampak
terhadap
kemampuan
peningkatan
Kepala
mutu
pendidikan.
33
DAFTAR PUSTAKA
1. Badan Standar Nasional Pendidikan dan Direktorat Tenaga
Kependidikan, 2006,
Naskah Akademik Standar Kependidikan dan
Kompetensi
Kepala Sekolah,
2. Badudu.J.S,
Gramedia
1988,
Kamus
Besar
Bahasa
Indonesia,
Jakarta:
34