Anda di halaman 1dari 21

34

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Diskripsi Awal
Pengamatan dimulai dari pengumpulan data dan proses kegiatan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas 4 SD Negeri Karangsari,
pendataan tersebut lebih mengarah pada faktor kemungkinan penyebab hasil
belajar siswa rendah, dan hasil pengamatan yang dilaksanakan oleh peneliti
adalah sebagai berikut :
1. Strategi pembelajaran yang dilaksanakan guru dalam kegiatan
belajar mengajar cenderung konvensional (ceramah,tugas).
2. Penggunaan bahan ajar oleh guru kurang variatif dan kreatif,
sehingga abstraksi siswa terhadap permasalahan cenderung
kurang baik.
3. Persepsi siswa terhadap bidang studi matematika sebagai
pelajaran yang sulit masih sangat kental dalam pemahaman
siswa.
4. Lokasi tempat tinggal siswa yang

1
2

dari jumlah siswa

berada diperbukitan dengan jarak tempuh 1 km dengan jalan


kaki.
5. Latar

belakang

ekonomi

orang

tua

yang

cenderung

memprihatinkan, karena masyarakatnya sebagian besar bekerja


sebagai buruh tani maupun buruh penderes kelapa.
6. Tingkat pendidikan orang tua sebagian besar rendah (SD,SMP)
7. Orang tua kurang memperhatikan prestasi belajar siswa.
4.2 Pelaksanaan Tiap Siklus
4.2.1 Siklus I
Pada pelaksanaan siklus I dengan melaksanakan kegiatan penggalian
informasi dan pendataan melalui 2 tahapan kegiatan yaitu kegiatan supervisi

35

kegiatan pembelajaran 1 dan kegiatan pembelajaran 2 yang

mencakup

beberapa kegiatan, yaitu :


1. Supervisi Kegiatan Pembelajaran 1
a. Perencanaan.
1) Identifikasi masalah, objek penelitian, jenis tindakan yang akan
dilakukan.
2) Jenis data yang akan dijaring dan jenis instrumen yang
digunakan.
3) Cara pengolahan data hasil pengamatan.
4) Indikator keberhasilan tindakan.
5) Skenario pelaksanaan tindakan (waktu, tempat, peserta, fasilitas
yang diperlukan, langkah tindakan, dll.
b. Pelaksanaan.
1) Interview terkait RPP yang akan dilaksanakan dalam KBM oleh
guru.
2) Penggunaan bahan ajar
3) Mencermati dan mengevaluasi RPP
4) Mengikuti pelaksanaan KBM.
c. Pengamatan.
1) Mengamati dan mencatat implementasi RPP pada KBM
2) Mengamati penggunaan bahan ajar yang digunakan
3) Mengamati aktivitas siswa.
4) Mengamati aktivitas guru pada KBM.
d. Refleksi.
1) Menganalisa hasil evaluasi belajar siswa yang dilakukan pada
setiap akhir KBM.
2) Mengevaluasi pelaksanaan KBM bersama guru kelas.
3) Menetapkan alternatif perbaikan pada KBM yang akan
diterapkan pada pertemuan berikutnya.
2. Supervisi Kegiatan Pembelajaran 2
a. Perencanaan.

36

1) Menyiapkan instrument untuk menjaring data pengamatan.


2) Skenario pengamatan dan penentuan waktu atas kesepakatan
dengan guru kelas.
b. Pelaksanaan.
1) Interview mengenai strategi pelaksanaan KBM
2) Mencermati bahan ajar yang digunakan
3) Mencermati dan mengevaluasi RPP
4) Mengikuti pelaksanaan KBM
c. Pengamatan.
1) Mengamati dan mencatat implementasi RPP pada KBM
2) Mengamati apakah bahan ajar yang digunkan sudah tepat
3) Mengamati aktivitas siswa.
4) Mengamati aktivitas guru pada KBM.
d. Refleksi.
1) Menganalisa hasil evaluasi belajar siswa yang dilakukan pada
setiap akhir KBM.
2) Mengevaluasi pelaksanaan KBM bersama guru kelas.
3) Menetapkan alternatf perbaikan pada KBM yang akan diterapkan
pada pertemuan berikutnya.
3. Hasil Observasi Siklus I
Instrumen yang dipergunakan pada pelaksanaan obervasi adalah
instrument pengamatan RPP, format aktivitas guru dalam menyusun
RPP, pelaksanaan RPP pada KBM, Format Interview pra kegiatan dan
pasca kegiatan, format aktivitas siswa, format penilaian hasil belajar
siswa. Dan data data tersebut sebagai bahan interprestasi skala
keberhasilan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Dari hasil
observasi siklus I diperoleh gambaran sebagai berikut :
a. Nampak keengganan siswa dan atusias siswa yang masih
rendah

untuk

memahami

materi

penjumlahan

dan

pengurangan pecahan dengan metode ceramah dan penugasan.


b. Perlu dicari alternatif alat bantu maupun bahan ajar.

37

4. Hasil Refleksi Siklus I


Agar lebih akurat maka dilakukanlah kegiatan refleksi dengan
maksud untuk menggali kelebihan dan kelemahan pelaksanaan kegiatan,
khususnya pada kegiatan pembelajaran matematika karena peneliti
memfokuskan

tujuan

untuk

meningkatkan

kinerja

guru

dalam

mengembangjan bahan ajar dalam pelaksanaan KBM sehingga akan


mampu meningkatkan hasil belajar siswa, sedangkan hasil refleksi yang
diperoleh adalah :
a. Sebagian

besar

siswa

kurang

nyaman

memahami

materi

penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan metode ceramah


karena terkesan menjenuhkan.
b. Penguasaan materi oleh guru sudah bagus, akan tetapi hasil belajar
siswa masih pada tahap ketuntasan 55 %.
c. Siswa yang memiliki penguasaan materi terlihat sangat antusias.
d. Perlu adanya penambahan bahan ajar, sehingga pembelajaran lebih
variatif dan menyenangkan.
e. Penguasaan ketrampilan pemahaman kalimat pada siswa masih
rendah,

sehingga

sering

terjadi

salah

penafsiran

dalam

mempergunakan kalimat matematika.


4.2.2

Siklus II
Pada pelaksanaan siklus II sama halnya pada pelaksanaan Siklus
I, yaitu

dengan melaksanakan kegiatan penggalian informasi dan

pendataan melalui 2 tahapan kegiatan yaitu kegiatan supervisi kegiatan


pembelajaran 1 dan kegiatan pembelajaran 2 yang mencakup beberapa
kegiatan, yaitu :
1. Supervisi Kegiatan Pembelajaran 1
a. Perencanaan.
1) Menyiapkan instrument untuk menjaring data pengamatan.
2) Skenario pengamatan dan penentuan waktu atas kesepakatan
dengan guru kelas.

38

3) Menyiapkan bahan ajar yang tepat


b. Pelaksanaan.
1) Interview mengenai strategi pelaksanaan KBM
2) Mencermati dan mengevaluasi RPP
3) Mencermati bahan ajar yang digunakan
4) Mengikuti pelaksanaan KBM
c. Pengamatan.
1) Mengamati dan mencatat implementasi RPP pada KBM
2) Mengamati aktivitas siswa.
3) Mengamati aktivitas guru pada KBM.
4) Penggunaan bahan ajar.
d. Refleksi.
1) Menganalisa hasil evaluasi belajar siswa yang dilakukan pada
setiap akhir KBM.
2) Mengevaluasi pelaksanaan KBM bersama guru kelas.
3) Menetapkan alternatf perbaikan pada KBM yang akan diterapkan
pada pertemuan berikutnya.
2. Supervisi Kegiatan Pembelajaran 2
a. Perencanaan.
1) Menyiapkan instrument untuk menjaring data pengamatan.
2) Skenario pengamatan dan penentuan waktu atas kesepakatan
dengan guru kelas.
3) Mengembangkan bahan ajar
b. Pelaksanaan.
1) Interview mengenai strategi pelaksanaan KBM
2) Mencermati dan mengevaluasi RPP
3) Mengikuti pelaksanaan KBM
c. Pengamatan.
1) Mengamati dan mencatat implementasi RPP pada KBM
2) Mengamati aktivitas siswa.
3) Mengamati aktivitas guru pada KBM.

39

4) Penggunaan bahan ajar


d. Refleksi.
1) Menganalisa hasil evaluasi belajar siswa
2) Mengevaluasi pelaksanaan KBM bersama guru kelas.
3. Hasil Observasi Siklus II
Pengumpulan data pada siklus II dilakukan sama dengan
pelaksanaan pada siklus I, yaitu hasil pengamatan yang dilakukan pada
kegiatan pembelajaran 1 dan 2 pada siklus II, dan hasilnya adalah
sebagai berikut :
a. Pada kegiatan pembelajaran 1 siklus II adanya peningkatan
ketertarikan dan keberanian siswa untuk berspekulasi dalam
pemahaman materi, hal tersebut ditunjukkan dengan semakin banyak
siswa bertanya mengenai proses pengerjaan yang belum dipahami.
b. Pemahaman siswa tentang penjumlahan dan pengurangan pecahan
lebih tinggi karena adanya bahan ajar yang sesuai dengan materi.
c. Ketrampilan penyusunan kalimat dan alur proses pengerjaan sudah
cukup dikuasai oleh siswa, sehingga kemampuan membaca dan
menulispun terimbas dalam pelaksanaan KBM.
4. Hasil refleksi Siklus II
Seperti halnya pada kegiatan siklus I, untuk lebih mengetahui
keberhasilan pelaksanaan kegiatan, maka pada siklus II juga
dilaksanakan kegiatan refleksi dengan melibatkan peneliti, guru yang
disupervisi, observer pembantu dan juga siswa, sedangkan hasilnya
adalah sebagai berikut :
a. Kegiatan Siklus II pada pelaksanaan pembelajaran 1 dan 2, hasil
belajar siswa meningkat dengan kriteria ketuntasan 90%.
b. Ketertarikan siswa terhadap pengerjaan hitung penjumlahan dan
pengurangan pecahan sangat tinggi, hal tersebut terpantau dari alibi
siswa dalam pengerjaan penjumlahan dan pengurangan pecahan,
ketika menganalisa hal yang diketahui dalam soal.

40

c. Variatif alat bantu maupun bahan ajar yang cukup komunikatif dalam
pemahaman siswa sangat membantu siswa dalam mengillustrasikan
proses pengerjaan soal.
d. Pada Siklus II hasil belajar siswa mencapai grafik ketuntasan yang
menonjol dan sesuai harapan dengn KKM Matematika 75 dan
ketuntasan belajar 92,5%, maka diputuskan bahwa kegiatan
pelaksanaan supervisi akademik untuk membantu meningkatkan
hasil belajar siswa dinyatakan berhasil sehingga tidak perlu
melakukan penambahan siklus lagi.
4.3 Diskripsi Hasil Tindakan
4.3.1

Diskripsi Proses Dan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus


Ketertarikan dan keinginan mempelajari matematika menjadi

kendala tersendiri bagi guru, karena asumsi umum mengenai matematika


adalah pelajaran sulit masih menempati ratting teratas. Apalagi kalau
sudah pada materi penjumlahan dan pengurangan pecahan, karena pada
materi ini siswa dituntut berbagai aspek dasar yang harus dikuasai, antara
lain adalah aspek pemahaman kalimat, penerapan operasi hitung dengan
soal yang dimaksud, penghitungan angka dan penerapan sistem aturan
baku penggunaan operasi hitung pada matematika.
Tentunya kompleksitas dari urgensi penjumlahan dan pengurangan
pecahan dalam matematika memberikan pengaruh dan pelaksanaan
tersendiri dalam kegiatan pembelajarannya, dari studi langsung di
lapangan khususnya pada guru kelas IV SD Negeri Karangsari
memberikan berbagai pledoi kesulitan dalam meningkatkan hasil belajar
siswa pada materi tersebut, dan beranjak dari apa yang yang diungkapkan
oleh guru tersebut, peneliti cukup tergelitik untuk melakukan observasi
langsung dan spesifik pada pembelajarannya.
Dari observasi awal yang dipicu dari hasil sharing guru dan kepala
sekolah dimana pada siswa kelas IV SD Negeri Karangsari memiliki hasil
belajar yang belum memadai dan rasa kebingungan guru harus

41

melaksanakan pembelajaran dan aktivitas belajar yang bagaimana untuk


diterapkan sehingga mampu meningkatkan hasil belajar pada materi
tersebut. Hasil observasi data ketuntasan pra siklus ini didapatkan dari
hasil perolehan semester II tahun ajaran 2014 2015 pada materi
penjumlahan dan pengurangan pecahan bentuk penjumlahan dan
pengurangan pecahan. Data yang diperoleh adalah sebagai berikut ;
Tabel 4.1
Prosentase Ketuntasan Jumlah Siswa Sebelum Siklus
Siswa
Ketuntasan Belajar
Jumlah
Prosentase
Tuntas KKM
2
15 %
Belum Tuntas KKM
11
85 %
Jumlah
13
100 %
Grafik 4.1

PROSENTASE JUMLAH SISWA

90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%

85%

15%

Prosentase Ketuntasan
Sebelum Siklus

42

Illustrasi tabel dan grafik tersebut di atas mengindikasikan


bahwa kegiatan proses pembelajaran belumlah memberikan hasil yang
diharapkan bahkan jauh dari target yang diinginkan oleh guru.
Permasalahan yang terindifikasi melalui interview pemaparan guru kelas
pada peneliti adalah :
a. Minat dan motivasi siswa terhadap pelajaran matematika sangat
rendah.
b. Sarana dan prasarana penunjang masih kurang.
c. Pembelajaran konvensional mendapatkan alokasi yang lebih banyak
penerapannya.
d. Optimalisasi kreatifitas pembuatan bahan ajar praktis, mudah dan
murah belum dilakukan oleh guru.
4.3.2

Diskripsi Hasil Tindakan Siklus I


Hasil yang dicapai pada kegiatan siklus 1 yang merupakan hasil
pendataan kegiatan dari 2 tahap pertemuan pembelajaran, yaitu pada
Kegiatan Belajar Mengajar 1 dan 2 yang dilaksanakan oleh guru kelas IV
sebagai subjek penelitian. Terkait dengan hal tersebut maka data hasil
tindakan peneliti pada siklus I di ulas dalam dua kategori, yaitu hasil
observasi pada tindakan guru dan hasil pendataan pada hasil belajar siswa
yang diperoleh pada setiap akhir kegiatan belajar dengan melakukan
evaluasi oleh guru.
1. Hasil Observasi dan Penilaian Kinerja Guru selama proses Siklus I
berlangsung dipaparkan pada tabel berikut ini :
Tabel 4.2
Rekapitulasi Penilaian Pada Kinerja Guru Siklus I
Tahap
Kegiatan

Jenis Kegiatan

KBM 1

Aktivitas guru dalam


pembuatan RPP
Penilaian RPP
Implementasi RPP
Keaktifan siswa

Skor /
Nilai

Skor/Nilai
Maksimal

Prosentase

16

20

80%

28
258,3
-

32
311
-

87,5%
83%
56%

43

KBM 2

Aktivitas guru dalam


pembuatan RPP
Penilaian RPP
Implementasi RPP
Keaktifan siswa

17

20

85%

29
266,7
-

32
311
-

90,1%
85,8%
67%

Total Perolehan Skor

615

726

84,7 %

Selain gambaran hasil pelaksanaan siklus 1 terpampang pada tabel di


atas, dapat pula dicermati pada grafik di bawah ini :

Grafik 4.2
REKAPITULASI PERBANDINGAN HASIL SIKLUS I
PENILAIAN KINERJA GURU SIKLUS KBM 1 DAN KBM 2
100%
90%
80%
70%
A

60%

50%

40%

30%
20%
10%
0%
KBM 1

KBM 2

44

Keterangan :
A

: Aktivitas Guru dalam pembuatan RPP

: Penilaian RPP

: Implementasi RPP

: Keaktifan Siswa dalam KBM

2. Hasil Belajar Siswa


Evaluasi yang dilaksanakan pada akhir kegiatan belajar mengajar
dimaksudkan untuk memperoleh gambaran secara kuantitatif mengenai
kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan. Untuk hasil dari KBM 1 dan
KBM 2 dapat diamati pada tabel dan grafik di bawah ini :
Tabel 4.3
Data Analisi Hasil Belajar KBM 1 dan KBM 2
Tahap Kegiatan
KBM 1
Tahap Kegiatan
KBM 2

Jenis Data
Rata Rata Kelas
Nilai Tertinggi
Nilai Terendah
Ketuntasa Belajar
Standard Deviasi
Jenis Data
Rata Rata Kelas
Nilai Tertinggi
Nilai Terendah
Ketuntasa Belajar
Standard Deviasi

Perolehan Hasil
81,5
100
57
65%
0,16
Perolehan Hasil
84
100
62
70%
0,14

Grafik 4.3
PERBANDINGAN ANALISIS HASIL BELAJAR

45

90%
80%
70%
60%
50%

Rata - rata kelas

40%

Ketuntasan
belajar siswa

30%
20%
10%
0%
KBM 1

KBM 2

SIKLUS I KBM 1
DAN KBM 2

Dari pemaparan perolehan data di atas, menunjukan bahwa pada


pelaksanaan kegiatan siklus 1 terjadi kesenjangan antara apa yang
dilaksanakan oleh guru dengan hasil yang diperoleh, meskipun
perolehan nilai kinerja pada guru masuk pada kriteria sangat baik,
namun hasil belajar siswa masih belum mengindikasikan keberhasilan
seperti yang diharapkan karena ketuntasan belajar yang di dapat hanya
pada strata ketuntasan 67,5 % belum memadai pada target yang
diharapkan yaitu 90 % siswa diindikasikan tuntas belajarnya.

46

Kesenjangan juga terjadi pada siswa karena siswa yang


mendapatkan ketuntasan 67,5 % sedangkan rata rata kelas berada
pada angka 82,75, hal tersebut mengisyaratkan adanya penyebaran
pemahaman dan penguasaan materi oleh siswa masih cukup
kontradiktif, karena nilai terendah yang di dapat adalah 57 sedangkan
nila tertinggi 100, sehingga diasumsikan penyebaran pemahaman materi
tidak merata pada penguasaan yang dimiliki siswa.
4.3.3

Deskripsi Hasil Tindakan Siklus II


Tidak ada perbedaan dalam penggalian data pada siklus 2 dengan
siklus 1, karena instrument yang dipergunakan adalah sama dan instrument
tersebut yang merekam catatan untuk diperbadingkan hasilnya dengan
pelaksanaan siklus sebelumnya. Untuk hasil pelaksanaan tindakan pada
siklus 2 juga dipapar dalam 2 kategori yaitu, penilaian terhadap kinerja
guru dan analisa hasil belajar siswa. Lebih lanjut illustrasi hasil
pelaksanaan tindakan siklus 2 adalah sebagai berikut ;
1. Hasil Penilai Kinerja Guru Siklus II KBM 1 dan KBM 2
Tabel 4.4
Rekapitulasi Penilaian Pada Kinerja Guru Siklus II
Tahap
Kegiatan
KBM 1

KBM 2

Jenis Kegiatan
Aktivitas guru dalam
pembuatan RPP
Penilaian RPP
Implementasi RPP
Keaktifan siswa
Aktivitas guru dalam
pembuatan RPP
Penilaian RPP
Implementasi RPP
Keaktifan siswa
Total Perolehan Skor

Skor /
Nilai

Skor/Nilai
Maksimal

Prosentase

18

20

90%

30
283,3
-

32
311
-

93,8%
91%
79%

19

20

95%

31
302,7
-

32
311
-

96,9%
97,3%
91%

684

726

94,2%

Perbandingan hasil nilai kinerja guru selain diillustrasikan


mempergunakan tabel, disajikan pula oleh peneliti dalam bentuk grafik

47

batang, hal tersebut agar lebih mudah memperbandingkan hasil pada


setiap kegiatan dari pelaksanaan siklus II
Illustrasi perbandingan hasil penilaian tindakan guru yang
diujudkan dalam bentuk grafik adalah sebagai berikut :
Grafik 4.4
PERBANDINGAN HASIL PENILAIAN KINERJA GURU
PELAKSANAAN SIKLUS II KBM 1 DAN KBM 2
100%
90%
80%
70%
A

60%

50%

40%

30%
20%
10%
0%
KBM 1

KBM 2

Keterangan :
A

: Aktivitas Guru dalam pembuatan RPP

48

: Penilaian RPP

: Implementasi RPP

: Keaktifan Siswa dalam KBM

2. Analisis Hasil Belajar Siswa Siklus II KBM 1 dan KBM 2


Rekapitulasi pendataan pada hasil belajar siswa untuk pelaksanaan
Siklus II adalah sebagai berikut :
Tabel 4.5
Data Analisi Hasil Belajar
Siklus II KBM 1 dan KBM 2
Tahap Kegiatan
Jenis Data
Rata Rata Kelas
Nilai Tertinggi
KBM 1
Nilai Terendah
Ketuntasa Belajar
Standard Deviasi
Tahap Kegiatan
Jenis Data
Rata Rata Kelas
Nilai Tertinggi
KBM 2
Nilai Terendah
Ketuntasa Belajar
Standard Deviasi

Perolehan Hasil
88
100
67
85%
0,11
Perolehan Hasil
93
100
79
100%
0,11

Grafik 4.5
PERBANDINGAN ANALISIS HASIL BELAJAR
SIKLUS II KBM 1 DAN KBM 2

49

100%
95%
90%

E
F

85%
80%
75%
KBM 1

KBM 2

Keterangan :
E

: Perolehan rata rata kelas

: Ketuntasan Belajar Siswa

Pelaksanaan kegiatan pada siklus II menujukan signifikasi


perolehan hasil yang mengarah pada target harapan yang diinginkan,
hal tersebut tercermin dari data kuantitatif pada pelaksanaan siklus II
yang merupakan pijakan penentu kesimpulan dari perkiraan perkiraan
yang muncul.

50

Hasil dari pelaksanaan kegiatan siklus II baik dari KBM 1


maupun 2 terakumulasi rata rata hasil penilaian kinerja guru
menempati angka 94,2 %, dimana angka tersebut mengindikasikan
bahwa kinerja guru sangat baik. Sedangkan analiasa hasil belajar siswa
dengan perolehan ketuntasan belajar siswa yang dicerminkan pada level
92,5 %, angka inipun merupakan indikator pencapaian hasil yang
memuaskan dan mencapai target seperti yang diharapkan karena target
utama pelaksanaan kegiatan adalah 90 % siswa pada kelas tersebut
mendapat kriteria tuntas belajarnya. Sehingga pelaksanaan kegiatan
penelitian

yang menunjukkan keberhasilan yang signifikan dengan

tujuan pelaksanaan pembelajaran, tidak perlu dilanjutkan pada siklus


berikutnya atau tidak perlu penambahan siklus.
4.4

Pembahasan
Pemaparan mengenai hasil yang terdata pada kegiatan setiap siklus,
tidaklah dipungkiri adanya indikasi peningkatan hasil dari setiap kegiatan
yang dilaksanakan, untuk lebih memperjelas mengenai perbandingan
tingkat keberhasilan yang diperoleh pada masing masing siklus, akan
penyusun illustrasikan pada grafik perbandingan perolehan hasil pada
siklus I dan siklus II dengan pemisahan kategori penilaian yang didapat
dari kinerja guru dan analisi hasil belajar siswa.
1. Perbandingan hasil penilaian kinerja guru dengan berbagai aspek yang
diamati dan dinilai terpampang pada grafik di bawah ini :
Grafik 4.6
PERBANDINGAN PENILAIAN KINERJA GURU
SIKLUS I DAN SIKLUS II

51

94%
92%
90%
88%
86%
84%
82%
80%
SIKLUS I

SIKLUS II

Bila dicermati pada grafik perbandingan hasil penilaian kinerja


guru pada siklus I dan siklus II, menunjukkan tingkat kemampuan
guru dalam segala aspek yang terkait dalam kegiatan pembelajaran
memperlihatkan adanya peningkatan yang sangat baik. Perolehan
akumulasi nilai yang dikonvers menjadi perolehan prosentase dengan
mengambil hasil dari penilaian KBM I maupun KBM II pada Siklus I
dan Siklus II.
Kriteria naratif dari hasil penilaian terhadap kinerja guru
mempergunakan skala penilaian sebagai berikut ;
Tabel 4.6
Kriteria Konversi Rentang Nilai
Kriteria Rentang Prosentase
Nilai
Diskripsi
75% < X 100%
4
Sangat Baik

52

50% < X 75%


3
Baik
25% < X 50%
2
Cukup
0% < X 25%
1
Kurang
Sumber : Permenegpan dan RB No.16 Tahun 2009
Perolehan hasil penilaian pada Siklus I adalah 84,7 % tingkat
kemampuan guru dalam melakukan kegiatan dalam pengelolaan serta
persiapan yang terkait dengan pembelajaran, angka tersebut merujuk
pada kriteria tabel konversi rentang nilai seperti di atas, maka kategori
nilai pada siklus I menujukkan kinerja guru pada kategori sangat baik.
Begitu pula perolehan penilaian kinerja guru pada pelaksanaan siklus
II yaitu 94,2 % dan angka tersebut menujukan pada kategori penilaian
pada kriteria

sangat baik pula. Dan apabila hasil penilaian pada

siklus I dan siklus II dirata rata akan dipertoleh angka 89,45 % dan
kulminasi angka tersebut juga merujuk pada kondite guru yang
memiliki kinerja sangat baik sehingga sangat dimungkinkan pada
prediksi yang baik pada hasil belajar siswa dikelasnya.
Kondite guru yang handal dan mumpuni merupakan ujud
profesionalisme yang harus dimiliki setiap guru, sehingga akan
memberikan dampak yang positif terhadap hasil belajar siswa dalam
berbagai segi yang harus dimampui dan dikuasai oleh peserta didik
pada kelas yang diampunya.
Penilaian performance pada individu kemampuan pribadi guru
sebaiknya signifikan hasilnya dengan tingkat kemajuan dan prestasi
hasil belajar siswa, karena terkadang disudutkan pada situasi
kontradiktif antara penilaian kinerja guru sangat baik namun hasil
pembelajaran yang diperoleh siswa tidaklah mencerminkan kondite
penilaian pada kinerja guru tersebut.
Untuk melihat signifikasi hasil penilai kinerja guru, kiranya
dapat diamati pula pada analisis hasil belajar siswa pada KBM I dan
KBM 2 baik itu siklus I maupun siklus II. Grafik perbandingan hasil

53

ketuntasan belajar siswa pada siklus I dan siklus II adalah sebagai


berikut :
Grafik 4.6
PERBANDINGAN PROSENTASE KETUNTASAN
SIKLUS I DAN SIKLUS II
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
SIKLUS I

SIKLUS II

Hasil yang cukup sinergis antara perolehan hasil kinerja guru


dan perolehan hasil belajar siswa yang cukup kopentitif dengan hasil
ketuntasan belajar jumlah siswa pada siklus I adalah 67,5%

dan

prosentase ketuntasan jumlah siswa yang dikategorikan tuntas


belajarnya pada siklus II menduduki angka 92,5%.

54

Sinergisitas dan signifikasi antara hasil penilaian pada kinerja


guru dan prosentase jumlah ketuntasan siswa dalam pembelajaran
sangat erat kaitannya, hal tersebut berimbang lurus dari sebuah sebab
menjadi akibat, karena disebabkan oleh kinerja guru yang mengarah
pada profesionalisme maka hasilnya akan dicerminkan pada hasil
belajar siswa yang meningkat. Dan dari pemaparan data baik itu
penilaian pada kinerja guru maupun hasil belajar siswa maka
penelitian yang dilaksanakan ini dapat disimpulkan bahwa supervise
akademik yang dilaksanakan mampu meningkatkan hasil belajara
siswa, karena kegiatan supervisi ini dilaksanakan khusus pada kelas
IV dan sasarannya adalah kemampuan guru berikut hasil belajar siswa
pada bidang studi matematika maka pada kegiatan supervis ini
dinyatakan berhasil meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD
Negeri Karangsari, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas
dinyatakan berhasil dengan 2 tahapan siklus.

Anda mungkin juga menyukai

  • PTK Sutarto Matematika
    PTK Sutarto Matematika
    Dokumen91 halaman
    PTK Sutarto Matematika
    Martini Subagyo
    Belum ada peringkat
  • Aplikasi Nli KK 13
    Aplikasi Nli KK 13
    Dokumen936 halaman
    Aplikasi Nli KK 13
    Martini Subagyo
    Belum ada peringkat
  • Contoh Proposal PTS
    Contoh Proposal PTS
    Dokumen13 halaman
    Contoh Proposal PTS
    Martini Subagyo
    50% (2)
  • Yakin Allah Pasti Memberi Jalan Keluar
    Yakin Allah Pasti Memberi Jalan Keluar
    Dokumen3 halaman
    Yakin Allah Pasti Memberi Jalan Keluar
    Martini Subagyo
    Belum ada peringkat
  • PTK Sutarto Matematika
    PTK Sutarto Matematika
    Dokumen91 halaman
    PTK Sutarto Matematika
    Martini Subagyo
    Belum ada peringkat
  • PENGANTAR
    PENGANTAR
    Dokumen1 halaman
    PENGANTAR
    Martini Subagyo
    Belum ada peringkat
  • A. Halaman Judul, Pengesahan, Keaslian, DLL
    A. Halaman Judul, Pengesahan, Keaslian, DLL
    Dokumen14 halaman
    A. Halaman Judul, Pengesahan, Keaslian, DLL
    Martini Subagyo
    Belum ada peringkat
  • PTK Sutarto Matematika
    PTK Sutarto Matematika
    Dokumen91 halaman
    PTK Sutarto Matematika
    Martini Subagyo
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen2 halaman
    Daftar Pustaka
    Martini Subagyo
    Belum ada peringkat
  • PTK Sutarto Matematika
    PTK Sutarto Matematika
    Dokumen91 halaman
    PTK Sutarto Matematika
    Martini Subagyo
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen2 halaman
    Bab V
    Martini Subagyo
    Belum ada peringkat
  • Anakku
    Anakku
    Dokumen1 halaman
    Anakku
    Martini Subagyo
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen11 halaman
    Bab Ii
    Martini Subagyo
    Belum ada peringkat
  • Lesson Study 3
    Lesson Study 3
    Dokumen11 halaman
    Lesson Study 3
    Martini Subagyo
    Belum ada peringkat
  • Lembar Pengesahan
    Lembar Pengesahan
    Dokumen1 halaman
    Lembar Pengesahan
    Martini Subagyo
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi
    Martini Subagyo
    Belum ada peringkat
  • Hal Judul
    Hal Judul
    Dokumen1 halaman
    Hal Judul
    Martini Subagyo
    Belum ada peringkat
  • pts2 KKG
    pts2 KKG
    Dokumen7 halaman
    pts2 KKG
    Martini Subagyo
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii Stad
    Bab Ii Stad
    Dokumen28 halaman
    Bab Ii Stad
    Martini Subagyo
    Belum ada peringkat
  • Abs Tarak Si
    Abs Tarak Si
    Dokumen2 halaman
    Abs Tarak Si
    Martini Subagyo
    Belum ada peringkat
  • Isi
    Isi
    Dokumen34 halaman
    Isi
    Martini Subagyo
    Belum ada peringkat
  • PTK 1
    PTK 1
    Dokumen96 halaman
    PTK 1
    Martini Subagyo
    Belum ada peringkat
  • Fungsi RPP
    Fungsi RPP
    Dokumen17 halaman
    Fungsi RPP
    Martini Subagyo
    Belum ada peringkat
  • Daftar Tabel
    Daftar Tabel
    Dokumen1 halaman
    Daftar Tabel
    Martini Subagyo
    Belum ada peringkat
  • PTK Ips Karsum 1
    PTK Ips Karsum 1
    Dokumen80 halaman
    PTK Ips Karsum 1
    Martini Subagyo
    Belum ada peringkat
  • Rat PKM
    Rat PKM
    Dokumen5 halaman
    Rat PKM
    Martini Subagyo
    Belum ada peringkat
  • Rat PKM
    Rat PKM
    Dokumen5 halaman
    Rat PKM
    Martini Subagyo
    Belum ada peringkat
  • Bacaan Doa Shalat Hajat Dalam Bahasa Arab
    Bacaan Doa Shalat Hajat Dalam Bahasa Arab
    Dokumen2 halaman
    Bacaan Doa Shalat Hajat Dalam Bahasa Arab
    Martini Subagyo
    Belum ada peringkat
  • Pts 3 Wahyono
    Pts 3 Wahyono
    Dokumen51 halaman
    Pts 3 Wahyono
    Martini Subagyo
    Belum ada peringkat