BAB I
PENDAHULUAN
perolehan nilai tes formatif yaitu 11 siswa (55%) dari 20 siswa mendapat nilai
di bawah KKM, dan sisanya hanya 9 siswa (45%) yang mendapat nilai di atas
KKM. Dengan demikian, maka bisa dikatakan proses pembelajaran tidak
berhasil.
Melihat hasil yang dicapai di atas, peneliti akan mencoba memperbaiki
pembelajaran mata pelajaran IPS kompetensi dasar sejarah uang melalui
model Demonstration. Suatu model belajar yang membawa siswa untuk
memperlihatkan atau memperagakan kepada seluruh anggota kelas untuk
memperjelas suatu pengertian.
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan data tersebut di atas, maka peneliti meminta bantuan
supervisor
untuk
membantu
mengidentifikasi
kekurangan
dari
pembelajaran
pembelajaran
mata
pelajaran
akan
Ilmu
1. Siswa
a. Meningkatkan prestasi belajar siswa.
b. Siswa mendapat pengetahuan dan pengalaman baru.
c. Siswa merasa mendapatkan perhatian khusus dari guru.
d. Siswa dapat berperan sebagai peneliti untuk hasil prestasi belajarnya
sendiri.
2. Guru sebagai Peneliti
a. Peneliti memiliki kemampuan memperbaiki proses pembelajaran
melalui suatu kajian ynag mendalam terhadap apa yang teradi di
kelasnya.
b. Peneliti dapat berkembang dan meningkatkan kinerjanya secara
professional.
c. Peneliti mendapat
kesempatan
untuk
berperan
aktif
dalam
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Model Pembelajaran
a. Pengertian Model Pembelajaran
Melalui model pembelajaran, guru dapat membantu siswa
untuk mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berpikir, dan
mengekspresikan ide. Model pembelajaran berfungsi pula sebagai
pedoman bagi para perancang pembelajaran dan guru dalam
merencanakan aktivitas belajar mengajar.
Menurut Arends dalam Agus Suprijono (2013:46) menjelaskan
bahwa model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang
digunakan termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahaptahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan
pengelolaan kelas.
Menurut Joice & Weil dalam Isjoni (2013:50) mengemukakan
bahwa model pembelajaran adalah suatu pola atau rencana yang
sudah direncanakan sedemikian rupa dan digunakan untuk menyusun
kurikulum, mengatur materi pelajaran, dan memberi petunjuk kepada
pengajar di kelasnya.
Sedangkan menurut Istarani (2011:1) menyatakan bahwa
model pembelajaran adalah seluruh rangkaian penyajian
materi ajar yang meliputi segala aspek sebelum, sedang,
dan sesudah pembelajaran yang dilakukan guru serta
segala fasilitas yang terkait yang digunakan secara
langsung atau tidak langsung dalam proses belajar.
6
sekali
jenis-jenis
model
Selanjutnya
para
siswa
menerima
penilaian
yang
mencakup seluruh topik dan skor kuis akan menjadi skor tim.
Skor-skor yang dikontribusikan para siswa kepada timnya
didasarkan pada sistem skor perkembangan individual dan para
siswa yang timnya meraih skor tertinggi akan menerima
sertifikat atau bentuk-bentuk rekognisi tim lainnya. Dengan
demikian, maka para siswa akan termotivasi untuk mempelajari
materi dengan baik dan untuk bekerja keras dalam kelompok
ahli mereka supaya dapat membantu timnya melakukan tugas
dengan baik.
3) Talking Stick
Model pembelajaran Talking Stick merupakan model
pembelajaran kelompok dengan bantuan tongkat, kelompok
yang memegang tongkat terlebih dahulu wajib menjawab
pertanyaan dari guru setelah siswa mempelajari materi
pokoknya, selanjutnya kegiatan tersebut diulang terus-menerus
sampai semua kelompok mendapat giliran untuk menjawab
pertanyaan dari guru.
atau
mempertontonkan.
Model
10
menurut
bahwa
Martinis
model
Yamin
Demonstration
adalah
cara
alat
atau
kegiatan
yang
pembelajaran
mendemonstrasikan
penggunaan
melaksanakan
kegiatan
seperti
tertentu
(2007:154)
sesungguhnya.
Dari beberapa uraian ahli di atas, maka peneliti
menyimpulkan bahwa model Demonstration adalah model
mengajar yang menggunakan peragaan, baik secara langsung
maupun melalui penggunaan media atau alat pengajaran yang
relevan dengan pokok bahasan untuk memperjelas suatu
pengertian.
2) Kebaikan dan Kelemahan Model Demonstration
Dalam setiap model pembelajaran tentunya terdapat
kebaikan dan kelemahan, baik pada sistem, persiapan, bahkan
pelaksanaannya di lapangan. Adapun kebaikan dan kelemahan
menurut Syaiful Sagala (2011:211) adalah sebagai berikut:
a) Kebaikan Model Demonstration
(1) Perhatian murid dapat dipusatkan kepada hal-hal yang
dianggap penting oleh guru sehingga hal yang penting
tersebut dapat diamati secara teliti.
(2) Dapat membimbing siswa ke arah berpikir yang sama
dalam satu saluran pikiran yang sama.
10
11
hanya
dengan
membaca
bila
atau
11
12
d) Menunjukkan
salah
seorang
siswa
untuk
merupakan
suatu
proses
memperoleh
12
13
14
gurun
membantu
para
siswa
belajar
dengan
15
15
16
16
17
17
18
4) Memiliki
kemampuan
berkomunikasi,
bekerjasama
dan
18
19
nilai-nilai
sosial,
dan
4)
memiliki
kemampuan
kelurahan/desa.
Mengenal jenis-jenis pekerjaan.
Memahami pentingnya semangat kerja.
Memahami kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan sekolah.
Sejarah uang
Mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan
20
20
21
4. Karakteristik Siswa SD
Ada beberapa karakteristik anak di usia sekolah dasar yang perlu
diketahui para guru agar lebih mengetahui keadaan siswa, khususnya di
tingkat sekolah dasar. Menurut Piaget dalam Warsiti (2001:15)
menjelaskan bahwa kelas III berada pada fase perkembangan
operasional konkret dimana siswa berpikir atas dasar pengalaman
konkret atau nyata.
Sebagai guru harus dapat menerapkan model pembelajaran yang sesuai
dengan keadaan siswanya, maka sangatlah penting bagi seorang guru
untuk mengetahui karakteristik siswanya. Berikut beberapa karakteristik
siswa SD:
a. Senang Bermain
Karakteristik ini menuntut guru SD untuk melaksanakan
kegiatan pendidikan yang bermuatan permainan, khususnya untuk
kelas rendah. Guru SD seyogyanya merancang model pembelajaran
yang memungkinkan adanya unsur permainan di dalamnya dan
21
22
implikasi
bahwa
guru
harus
merancang
model
23
d. Senang Melakukan
atau
Memperagakan
Sesuatu
secara
Langsung
Ditinjau dari teori perkembangan kognitif, anak SD memasuki
tahap operasional konkret. Dari apa yang dipelajari di sekolah, ia
belajar menghubungkan konsep-konsep tentang angka, ruang, waktu,
fungsi-fungsi badan, jenis kelamin, moral, dan sebagainya. Bagi
anak SD, penjelasan guru tentang materi pelajaran akan lebih
dipahami jika anak melaksanakan sendiri, sama halnya dengan
memberi contoh bagi orang dewasa. Dengan demikian, guru
hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan
anak terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Sebagai contoh,
anak akan lebih memahami tentang shalat jika langsung dengan
praktiknya.
23
24
B. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir dalam penelitian tindakan kelas ini dapat
digambarkan secara ringkas pada bagan sebagai berikut.
KONDISI
AWAL
TINDAKAN
Pembelajaran masih
menggunakan metode
ceramah
Pembelajaran
menggunakan model
Demonstration
Siklus 1
Menggunakan model
Demonstration
Siklus 2
Menggunakan model
Demonstration
KONDISI
AKHIR
24
25
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka dapat dirumuskan
hipotesis tindakan untuk penelitian ini sebagai berikut:
Penerapan model Demonstration dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial kompetensi dasar sejarah uang dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa di kelas III SD Negeri 2 Pekuncen.
25
26
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PEMBELAJARAN
A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian serta Pihak yang Membantu
1. Subjek Penelitian
Subjek Penelitian Tindakan Kelas ini adalah
Mata Pelajaran/Tema
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester
: 3/II
Standar Kompetensi
: 2. Memahami jenis pekerjaan dan
penggunaan uang
Kompetensi Dasar
: 2.3 Sejarah Uang
Indikator
: 2.3.1 Menceritakan sejarah uang
2.3.2 Menyebutkan jenis-jenis uang
2.3.3 Menyebutkan manfaat uang dalam
kehidupan
2
Tempat Penelitian
a. Lokasi
Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri
2 Pekuncen. SD yang berdiri sejak
PURWOKERTO
SDN 2Pekuncen
Lokasi
26
27
Balai Desa
C
I
L
A
Gombong
C
Kroya
A
P
Peremp.
Buntu
Danasri
b. Denah Ruangan
SD ini memiliki 11 ruangan yang terdiri dari ruang kepala
sekolah, ruang guru, ruang kelas I, ruang kelas II, ruang kelas III,
ruang kelas IV, ruang kelas V, ruang kelas VI, ruang perpustakaan,
ruang koperasi, serta gudang. Fasilitas yang tersedia di SD ini antara
lain mushola, kantin, tempat parkir, serta wc guru dan wc siswa. Dari
keterangan tersebut sudah bisa dikatakan bahwa SD Negeri 2
Pekuncen dapat dikategorikan sebagai salah satu sekolah yang cukup
lengkap dari segi fasilitas tata ruang. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada Gambar 3.2 sebagai berikut.
RUANG
RUANG KELAS IVRUANG KELAS
RUANG
II KELAS IIIWC SISWA
I KELAS
TEMPAT PARKIR
KANTIN
WC GURU
GUDANG
Tempat
Peneliti
RUANG PERPUSTAKAA
GERBANG
U
HALAMAN SEKOLAH
MUSHOLA
RUANG KEPALA
RUANG
SEKOLAH
KOPERASI SEKOLAH
27
RUANG GURU
RUANG KELAS
RUANG
VI
KELAS V
28
Waktu Penelitian
Adapun waktu penelitian ini dilakukan selama 3 bulan
dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini.
Tabel 3.1. Jadwal Waktu Penelitian
No.
Kegiatan
Feb.
4
1.
Bulan
Maret
Minggu ke2
3
4
1
April
2
Studi
Pendahuluan
2.
Pembuatan RPP
siklus 1 dan
pelaksanaan
perbaikan
3.
siklus 1
Pembuatan RPP
siklus 2 dan
pelaksanaan
perbaikan
siklus 2
4.
Penulisan BAB I
5.
Penulisan BAB
II
6.
Penulisan BAB
III
28
29
7.
Penulisan BAB
IV dan BAB V
8.
Pengesahan
dan
pengumpulan
laporan
demikian,
maka
bisa
dikatakan
proses
melalui
refleksi
diri
dengan
tujuan
untuk
29
30
melakukan
refleksi
pengamatan
(reflecting).
(observing),
Hubungan
dan
keempat
Refleksi
Pelaksanaan
Pengamatan
31
dengan
pelaksanaan
tindakan
karena
yang
terkumpul,
maka
untuk
mengkaji
secara
menyeluruh
tindakan yang telah dilaksanakan, yaitu mengenai halhal yang dirasakan sudah berjalan baik dan bagian
mana yang belum baik, setelah itu dilakukan evaluasi
guna menyempurnakan tindakan berikutnya.
Jika terdapat masalah dari proses refleksi, maka
dilakukan proses pengkajian ulang melalui siklus
berikutnya
yang
meliputi
kegiatan:
perencanaan
untuk
masing-masing
siklus
adalah
sebagai
berikut.
Planning
Acting
Perbaikan
Reflecting
Observing
Re-Planning
Re-Acting
Re-Observing
Perbaikan
Reflecting
Re-Observing
Reflecting
Re-Planning
Re-Acting
Simpulan
31
32
dilakukan
pada
siklus
kedua
ini
mempunyai
begitu
seterusnya
hingga
mencapai
Studi Awal
Studi Awal
Proses Pembelajaran
Analisis hasil tes formatif
Wawancara dengan siswa
Diskusi dengan supervisor
Simpulan
Persiapan Penulisan
Penyamaan konsep model
Penyusunan lembar
observasi
Penyusunan tes
Tindakan Siklus I
Berhasil
Revisi
Tindakan Siklus II
Perencanaan
perbaikan
Pengamatan
Diskusi dengan
pengamat
Belum
berhasil
Berhasil
Perencanaan
perbaikan
Pengamatan
Diskusi dengan
pengamat
Simpulan
32
33
Belum
berhasil
Revisi
a. Siklus I
1) Tahap Perencanaan Tindakan (Planning)
Pada tahap perencanaan, peneliti melakukan
kegiatan sebagai berikut:
a) Mengadakan pertemuan dengan teman sejawat
untuk menyepakati fokus observasi dan kriteria
yang digunakan pada pelaksanaan pembelajaran.
b) Membuat
Rencana
Pelaksanaan
Perbaikan
Pembelajaran (RPPP).
c) Menyiapkan fasilitas atau sarana pendukung seperti
alat peraga yang berkaitan dengan kompetensi
dasar sejarah uang.
d) Menyiapkan
Lembar
Kerja
Siswa
(LKS)
untuk
kelas
III
bersama
teman
sejawat
siswa,
lembar
evaluasi
dan
lembar
observasi.
Peneliti kemudian merapikan cara duduk
siswa, mengucapkan salam dan dilanjutkan
dengan mengabsen kehadiran siswa. Peneliti
mencoba memberikan apersepsi kepada siswa
dengan memberi pertanyaan, anak-anak, ada
33
34
kompetensi
dasar
yang
harus
melakukan
dengan
menjelaskan
sejarah
mendemonstrasikan
kompetensi
uang.
Peneliti
gambar-gambar
uang
siswa
bawa.
Setelah
itu,
peneliti
35
tugas
untuk
mendiskusikan
diketahui
siswa
dan
meluruskan
peneliti
selama
proses
perbaikan
lembar
observasi
yang
sama
35
36
proses
perbaikan
pembelajaran
mendapat
temuan
bahwa
masih
ada
Hasil
pengamatan
tersebut
mencoba
melakukan
penelaahan
dan
uang
sudah
Kemudian
meningkat
peneliti
tetapi
melakukan
belum
refleksi
36
37
Apakah
model
Demonstration
b. Siklus II
1) Tahap Perencanaan Tindakan (Planning)
Pada tahap perencanaan siklus
II
ini
37
38
Perbaikan
benda-benda
konkret
yang
akan
siswa,
menjawab,
ada
yang
menjawab,
38
39
eksplorasi
dengan
peraga
elaborasi
tersebut,
dengan
peneliti
menjelaskan
dibawa.
dengan
peneliti
bahwa
Siswa
pun
memperhatikan
sungguh-sungguh.
Pertama-tama,
menjelaskan
pada
zaman
materi
dahulu
sejarah
uang,
orang
belum
dengan
cara
menukar
barang.
lalu
peneliti
meminta
dua
dinamakan
barter.
Selanjutnya,
39
40
wesel.
menjelaskan
Dan
yang
materi
terakhir,
manfaat
peneliti
uang
dalam
alat
menyimpan
atau
menabung,
kemudian
peneliti
membagi
siswa
dari
siswa.
Kemudian
peneliti
tugas
untuk
mengerjakan
soal
semangat
dalam
mengerjakannya.
40
41
kemudian
peneliti
memberikan
pun
mengakhiri
pembelajaran
dan
mengucapkan salam.
3) Tahap Pengamatan (Observing)
Observasi dilakukan terhadap proses dan hasil
tindakan perbaikan yang berfokus pada prestasi
belajar siswa dan kinerja mengajar peneliti selama
proses
perbaikan
pembelajaran
berlangsung.
lembar
observasi
yang
telah
lembar
observasi
yang
sama
proses
perbaikan
pembelajaran
41
42
membahas
hasil
dari
proses
42
43
mengumpulkan
data
prestasi
belajar.
b. Lembar Observasi untuk mengumpulkan data kinerja
peneliti dan aktivitas siswa selama proses perbaikan
pembelajaran.
3. Analisis Data
Peneliti melakukan analisis data melalui:
a. Data dari hasil tes formatif.
b. Data dari proses belajar menggunakan
observasi.
c. Data dari proses refleksi.
Setelah data yang diperlukan
sudah
lembar
diperoleh,
43
44
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
44
45
nilai tes formatif prasiklus dapat dilihat pada Tabel 4.1 sebagai
berikut.
Tabel 4.1. Daftar Nilai Tes Formatif Prasiklus
Kompetensi Dasar Sejarah Uang
Prasiklus
Nilai
No.
Nama Siswa
Belum
KKM
Nilai
Tuntas
1.
Handrini Kartilah
56
50
Tuntas
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Ade Gunawan
Rian Saputra
Sri Diajeng Kartini
Safik Anang Riyanto
Dritista Fiska
Fendi Rahmadani
Fita Nurhaini.
Galang Rambu P
Hendro Wahyudi
Muh. Rifai
Nadia Wulandari
Nurul Toyibatun.
Rifka Arinda S
Rindi Nur Anggraeni
Riyadi
Syahrul Bayu
Rama Wisnu
Dinda Kurnia F.
Agus Prianto
Jumlah
56
56
56
56
56
56
56
56
56
56
56
56
56
56
56
56
56
56
56
40
50
70
60
50
70
60
40
40
60
70
40
50
90
50
90
60
50
40
1130
56,5
9
45%
11
(45%)
(55%)
Rata-rata
Jumlah Siswa Tuntas
Persentase Tuntas
45
46
Tuntas
45
55
Belum Tuntas
2. Siklus I
Setelah dilaksanakan perbaikan pembelajaran pada siklus I terjadi
perubahan walau belum optimal. Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan
data hasil perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi di bawah
ini.
a. Hasil Perencanaan
Pada tahap perencanaan, data yang diperoleh berupa: Rencana
Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran (RPPP) siklus I yang di
dalamnya mencakup komponen skenario pembelajaran yang akan
diimplementasikan, seperangkat instrumen yang akan digunakan
untuk pengumpulan data, dan data pendukung pembelajaran berupa
Lembar Kerja Siswa dan lembar evaluasi yang berisi tes formatif.
b. Hasil Pelaksanaan Tindakan
1) Kegiatan Awal
46
47
47
48
c. Hasil Pengamatan
Pada tahap pengamatan siklus I, data yang diperoleh berupa
rekapitulasi nilai tes formatif pembelajaran seperti yang tersaji pada
Tabel 4.2 sebagai berikut.
Tabel 4.2. Daftar Nilai Tes Formatif Siklus I
Kompetensi Dasar Sejarah Uang
Siklus I
Nilai Pra
No.
Nama Siswa
siklus
Belum
Nilai
Tuntas
1.
2.
3.
4.
5.
Handrini Kartilah
Ade Gunawan
Rian Saputra
Sri Diajeng Kartini
Safik
Anang
50
40
50
70
60
60
40
60
80
70
Tuntas
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Riyanto
Dritista Fiska
Fendi Rahmadani
Fita Nurhaini.
Galang Rambu P
Hendro Wahyudi
Muh. Rifai
Nadia Wulandari
Nurul Toyibatun.
Rifka Arinda S
Rindi
Nur
50
70
60
40
40
60
70
40
50
90
60
70
60
50
60
70
70
60
50
90
16.
17.
18.
19.
20.
Anggraeni
Riyadi
Syahrul Bayu
Rama Wisnu
Dinda Kurnia F.
Agus Prianto
50
90
60
50
40
50
100
60
50
40
1130
56,5
1260
63
14
Jumlah
Rata-rata
48
49
9
45%
14
70%
30%
Tuntas
Belum Tuntas
70%
d. Hasil Refleksi
Pada siklus I ini, ketuntasan belajar siswa dalam pembelajaran
IPS kompetensi dasar sejarah uang melalui model Demonstration
mencapai 70%. Hal ini masih di bawah kriteria ketuntasan, yaitu
minimal 80% dari jumlah siswa. Dengan demikian, maka akan
49
50
51
c. Hasil Pengamatan
Pada tahap pengamatan siklus II, data yang diperoleh berupa
rekapitulasi hasil nilai tes formatif pembelajaran seperti yang tersaji
pada Tabel 4.3 sebagai berikut.
Nilai
Siklus II
Nilai
No.
Nama Siswa
Siklus
Prasiklus
1.
2.
3.
4.
5.
Handrini Kartilah
Ade Gunawan
Rian Saputra
Sri Diajeng Kartini
Safik
Anang
50
40
50
70
60
I
60
40
60
80
70
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Riyanto
Dritista Fiska
Fendi Rahmadani
Fita Nurhaini.
Galang Rambu P
Hendro Wahyudi
Muh. Rifai
Nadia Wulandari
Nurul Toyibatun.
Rifka Arinda S
Rindi
Nur
50
70
60
40
40
60
70
40
50
90
60
70
60
50
60
70
70
60
50
90
Belum
Nilai
Tuntas
Tuntas
70
70
80
100
70
70
80
70
50
70
90
100
80
70
100
51
52
Anggraeni
Riyadi
Syahrul Bayu
Rama Wisnu
Dinda Kurnia F.
Agus Prianto
Jumlah
Rata-rata
Jumlah Siswa Tuntas
Persentase Tuntas
16.
17.
18.
19.
20.
50
90
60
50
40
1130
56,5
9
45%
50
100
60
50
40
1260
63
14
70%
50
100
80
70
50
1520
76
17
85%
17
15%
Tuntas
Belum Tuntas
85%
d. Hasil Refleksi
52
53
No.
1.
2.
3.
Kegiatan
Prasiklus
Siklus I
Siklus II
Siswa Tuntas
Frekuensi
%
9
45
14
70
17
85
53
54
c. Pada siklus II, jumlah siswa yang tuntas ada 17 siswa dari 20 siswa
dengan persentase 85% dan siswa yang belum tuntas ada 3 siswa dari
20 siswa dengan persentase 15%.
Dari Tabel 4.4 tentang rekapitulasi prestasi belajar siswa pada
pembelajaran prasiklus, siklus I, dan siklus II sudah menunjukkan adanya
peningkatan yang lebih baik, hal ini dapat dilihat pada grafik berikut.
20
15
10
Tuntas
0
Prasiklus
Siklus I
Siklus II
54
55
20
15
10
Belum Tuntas
0
Prasiklus
Siklus I
Siklus II
model
Demonstration
adalah
cara
pembelajaran
barang,
kejadian,
aturan
dan
urutan
55
56
Hal ini terbukti pada perolehan prestasi belajar siswa dari prasiklus,
siklus I dan siklus II yang terus mengalami peningkatan.
Hal ini juga dibuktikan oleh Piaget dalam Warsiti (2001:15) bahwa
kelas III berada pada fase perkembangan operasional konkret dimana
siswa berpikir atas dasar pengalaman konkret atau nyata. Melalui dasar
pengalaman konkret tersebut, maka peneliti memilih untuk menerapkan
model pembelajaran Demonstration, yaitu suatu model mengajar yang
membawa siswa untuk memperlihatkan atau memperagakan kepada
seluruh anggota kelas untuk memperjelas suatu pengertian. Penerapan
model Demonstration telah terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa kelas III di SD Negeri 2 Pekuncen.
56
57
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. Simpulan
Berdasarkan rumusan masalah, maka peneliti menarik kesimpulan
bahwa penerapan model Demonstration pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial kompetensi dasar sejarah uang dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa kelas III di SD Negeri 2 Pekuncen.
Prestasi belajar siswa meningkat 25% dari kegiatan prasiklus hingga
siklus I. Peningkatan prestasi belajar siswa ini terbukti pada pembelajaran
prasiklus hanya ada 9 siswa atau 45% yang tuntas KKM dan 11 siswa atau
55% yang belum tuntas KKM. Setelah dilakukan perbaikan pembelajaran
pada siklus I, prestasi belajar siswa meningkat, yaitu 14 siswa atau 70% yang
tuntas KKM dan 6 siswa atau 30% yang belum tuntas KKM.
Kemudian pada siklus II, perbaikan pembelajaran melalui penelitian
tindakan kelas di SD Negeri 2 Pekuncen kelas III pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial kompetensi dasar sejarah uang dengan menggunakan
model Demonstration hasil pembelajarannya telah berhasil karena sudah di
atas kriteria ketuntasan yang ditentukan yaitu 80%. Prestasi belajar siswa
meningkat 15% dari kegiatan pembelajaran siklus I hingga siklus II.
Peningkatan prestasi belajar ini terbukti pada pembelajaran siklus I ada 14
siswa atau 70% yang tuntas KKM dan ada 6 siswa yang belum tuntas
KKM. Setelah dilakukan perbaikan pembelajaran pada siklus II, prestasi
57
58
belajar siswa semakin meningkat, yaitu 17 siswa atau 85% yang tuntas
KKM dan 3 siswa atau 15% yang belum tuntas KKM.
Berdasarkan hasil prestasi belajar pada siklus II, maka peneliti
menganggap kegiatan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan
kelas dalam meningkatkan prestasi belajar siswa menggunakan model
Demonstration kompetensi dasar sejarah uang pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial kelas III di SD Negeri 2 Pekuncen sudah berhasil dan
dinyatakan berakhir.
B. Saran Tindak Lanjut
Berdasarkan simpulan di atas, maka ada beberapa saran dan tindak
lanjut yang perlu dilakukan, yaitu:
1. Saran
a. Guru hendaknya menguasai berbagai model pembelajaran untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa.
b. Guru harus mampu memilih alat peraga dengan baik agar proses
pembelajaran berlangsung lancar.
c. Guru perlu melibatkan siswa secara aktif dengan dukungan alat peraga
atau media pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa.
d. Guru harus lebih kreatif mengembangkan model pembelajaran serta
mencari
informasi-informasi
terkini
yang
berkaitan
dengan
58
59
dalam pembelajaran
Ilmu
Pengetahuan
Sosial
DAFTAR PUSTAKA
Agus Suprijono. (2012). Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Buchari Alma, dkk. (2010). Pembelajaran Studi Sosial. Bandung: Alfabeta.
Isjoni. (2007). Integrated Learning: Pendekatan Pembelajaran IPS di Pendidikan
SD. Bandung: Fallah Production.
Istarani. (2011). 58 Model Pembelajaran Inovatif (Referensi Guru dalam
Menentukan Model Pembelajaran). Medan: Media Persada.
John M. Echols & Hassan Shadily. (1984). Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta:
Gramedia.
Martinis Yamin. (2007). Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Persada
Press.
59
60
60
61
II.
Identitas
Nama Sekolah
: SD Negeri 2 Pekuncen
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
: III/II
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit (1 x pertemuan)
Standar Kompetensi
2
III.
Kompetensi Dasar
2.3
IV.
Indikator
2.3.1 Menceritakan sejarah uang.
2.3.2
62
2.3.3
V.
Tujuan Pembelajaran
2.3.4 Siswa dapat menceritakan sejarah uang dengan benar.
2.3.5 Siswa dapat menyebutkan jenis-jenis uang dengan benar.
2.3.6 Siswa dapat menyebutkan manfaat uang dalam kehidupan dengan
benar.
VI.
Materi Ajar
A. Sejarah Uang
Dahulu, orang belum mengenal uang. Orang-orang zaman
dahulu berjual-beli dengan cara menukar barang. Saling menukar
barang ini disebut barter. Karena tukar-menukar dengan cara tersebut
dirasa terlalu sulit, akhirnya untuk mempermudah maka digunakanlah
uang. Uang lebih praktis digunakan sebagai alat tukar.
B. Jenis-jenis Uang
Pada saat ini, uang adalah alat tukar atau alat pembayaran yang
sah. Penukaran barang dengan uang disebut jual-beli. Orang yang
memiliki barang untuk ditukarkan dengan uang disebut penjual. Orang
yang memiliki uang untuk ditukarkan dengan barang disebut pembeli.
Uang ada 2 jenis, yaitu:
1. Uang Kartal
a. Uang Kertas
Kelebihan uang kertas yaitu praktis dan mudah dibawa
kemana-mana, sedangkan kekurangannya yaitu tidak tahan
lama dan mudah rusak.
Ciri-ciri uang kertas adalah sebagai berikut:
1) berbentuk persegi panjang,
2) bertuliskan besarnya nilai uang,
3) di sudut ada gambar lambang negara Garuda Pancasila,
4) di bagian atas tertulis Bank Indonesia, dan
5) ada tanda tangan Gubernur Bank Indonesia.
b. Uang Logam
62
63
Model Pembelajaran
Ceramah
63
64
Alat/Bahan/Sumber Belajar
Sumber belajar:
Sunarso dan Anis Kusuma. (2008). Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD dan
MI Kelas III. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
X.
Penilaian
A. Teknik Penilaian
: pengamatan tes tertulis
B. Bentuk Instrument
: pilihan ganda
C. Alat Penilaian
:
Soal penilaian
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban
yang dianggap paling benar!
1. Wesel termasuk jenis uang
a. giral
c. kertas
b. kartal
d. logam
c. Rp. 5.000
b. Rp. 3.000
d. Rp. 10.000
3. Barter adalah
a. tukar-menukar uang
c. tukar-menukar ide
64
65
b. tukar-menukar barang
d. tukar-menukar ilmu
c. kartal
b. giro
d. wesel
c. giral
b. cek
d. uang kertas
c. pembeli
b. penjual
d. jual-beli
d. mudah rusak
c. pembeli
b. penjual
10. Ciri-ciri uang logam adalah
d. jual-beli
Kunci jawaban
1. A
6. C
2. B
7. D
3. B
8. B
4. C
9. B
5. D
10. A
65
66
Standar penilaian
1. Banyak soal 10 buah
a. Soal dijawab benar dinilai
: 10
b. Soal dijawab salah dinilai
:0
c. Rentang nilai
: 0-100
2. Cara menentukan nilai akhir adalah sebagai berikut:
Nilai akhir = Jumlah jawaban benar x 10
Peneliti,
HARTINI, S.Pd.
Drs. KARSUM
Identitas
Nama Sekolah
: SD Negeri 2 Pekuncen
66
67
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
: III/II
Alokasi Waktu
II.
Standar Kompetensi
2
III.
Kompetensi Dasar
2.3
IV.
: 2 x 35 menit (1 x pertemuan)
Indikator
2.3.1 Menceritakan sejarah uang.
2.3.2 Menyebutkan jenis-jenis uang.
2.3.3 Menyebutkan manfaat uang dalam kehidupan.
V.
Tujuan Pembelajaran
2.3.4 Siswa dapat menceritakan sejarah uang dengan benar.
2.3.5 Siswa dapat menyebutkan jenis-jenis uang dengan benar.
2.3.6 Siswa dapat menyebutkan manfaat uang dalam kehidupan dengan
benar.
VI.
konsep
sejarah
uang
melalui
model
pembelajaran
demonstration.
B. Tujuan Perbaikan bagi Guru
Meningkatkan profesionalisme guru dalam menerapkan model
pembelajaran demonstration.
VII.
Materi Ajar
67
68
D. Sejarah Uang
Dahulu, orang belum mengenal uang. Orang-orang zaman
dahulu berjual-beli dengan cara menukar barang. Saling menukar
barang ini disebut barter. Karena tukar-menukar dengan cara tersebut
dirasa terlalu sulit, akhirnya untuk mempermudah maka digunakanlah
uang. Uang lebih praktis digunakan sebagai alat tukar.
E. Jenis-jenis Uang
Pada saat ini, uang adalah alat tukar atau alat pembayaran yang
sah. Penukaran barang dengan uang disebut jual-beli. Orang yang
memiliki barang untuk ditukarkan dengan uang disebut penjual. Orang
yang memiliki uang untuk ditukarkan dengan barang disebut pembeli.
Uang ada 2 jenis, yaitu:
3. Uang Kartal
a. Uang Kertas
Kelebihan uang kertas yaitu praktis dan mudah dibawa
kemana-mana, sedangkan kekurangannya yaitu tidak tahan
lama dan mudah rusak.
Ciri-ciri uang kertas adalah sebagai berikut:
6) berbentuk persegi panjang,
7) bertuliskan besarnya nilai uang,
8) di sudut ada gambar lambang negara Garuda Pancasila,
9) di bagian atas tertulis Bank Indonesia, dan
10) ada tanda tangan Gubernur Bank Indonesia.
b. Uang Logam
Kelebihan uang logam yaitu tahan lama, sedangkan
kekurangannya yaitu berat apabila dibawa kemana-mana
dalam jumlah banyak.
Ciri ciri uang logam adalah sebagai berikut:
6) berbentuk bundar,
7) sisi lingkaran timbul,
8) bertuliskan besarnya nilai uang,
9) bertuliskan tahun pembuatan, dan
10) bertuliskan Bank Indonesia.
4. Uang Giral
68
69
Langkah-langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal Pembelajaran (10 menit)
5. Guru merapikan cara duduk siswa dan mengucapkan salam.
6. Guru mengajak siswa berdoa untuk mengawali pembelajaran.
7. Guru mengabsen dan memeriksa kehadiran siswa.
8. Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan,
Anak-anak, ada yang sudah membeli jajan hari ini?.
9. Guru menjelaskan kompetensi dasar yang diharapkan dan
dikuasai oleh siswa setelah pembelajaran.
B. Kegiatan Inti Pembelajaran (50 menit)
7. Guru menjelaskan materi sejarah uang.
8. Guru menjelaskan jenis-jenis uang dan nilai uang.
9. Guru menjelaskan manfaat uang dalam kehidupan.
10. Guru menunjukkan alat peraga berupa gambar-gambar kepada
siswa.
11. Guru menjelaskan fungsi alat peraga kepada siswa.
12. Melalui alat peraga, guru menjelaskan tentang sejarah uang.
13. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok, masing-masing
kelompok terdiri dari 5 siswa.
69
70
Penilaian
D. Teknik Penilaian
: pengamatan tes tertulis
E. Bentuk Instrument
: pilihan ganda
F. Alat Penilaian
:
Soal Penilaian
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban
yang dianggap paling benar!
1. Barter adalah
a. tukar-menukar barang
c. tukar-menukar ilmu
b. tukar-menukar uang
d. tukar-menukar benda
c. giral
b. logam
d. kartal
c. giro
b. uang kertas
d. cek
71
kecuali
a. Rp. 10.000
c. Rp. 3.000
b. Rp. 5.000
d. Rp. 1.000
c. barter
b. pembeli
d. jual-beli
c. giro
b. giral
d. wesel
c. penjual
b. barter
8. Ciri-ciri uang logam adalah
d. pembeli
c. tahan lama
b. mudah rusak
Kunci Jawaban
1. A
6. A
2. C
7. C
3. B
8. D
4. C
9. A
5. D
10. B
71
72
Standar Penilaian
1. Banyak soal 10 buah
a) Soal dijawab benar dinilai
b) Soal dijawab salah dinilai
c) Rentang nilai
: 10
:0
: 0-100
Mengetahui,
Kepala SDN 2 Pekuncen,
Peneliti,
HARTINI, S.Pd.
Drs. KARSUM
72
73
Identitas
Nama Sekolah
: SD Negeri 2 Pekuncen
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
: III/II
Alokasi Waktu
II.
Standar Kompetensi
2
III.
V.
Kompetensi Dasar
2.3
IV.
: 2 x 35 menit (1 x pertemuan)
Indikator
2.3.1
2.3.2
2.3.3
Tujuan Pembelajaran
2.3.4
2.3.5
2.3.6
73
74
VI.
konsep
sejarah
uang
melalui
model
pembelajaran
demonstration.
B. Tujuan Perbaikan bagi Guru
Meningkatkan profesionalisme guru dalam menerapkan model
pembelajaran demonstration.
VII.
Materi Ajar
G. Sejarah Uang
Dahulu, orang belum mengenal uang. Orang-orang zaman
dahulu berjual-beli dengan cara menukar barang. Saling menukar
barang ini disebut barter. Karena tukar-menukar dengan cara tersebut
dirasa terlalu sulit, akhirnya untuk mempermudah maka digunakanlah
uang. Uang lebih praktis digunakan sebagai alat tukar.
H. Jenis-jenis Uang
Pada saat ini, uang adalah alat tukar atau alat pembayaran yang
sah. Penukaran barang dengan uang disebut jual-beli. Orang yang
memiliki barang untuk ditukarkan dengan uang disebut penjual. Orang
yang memiliki uang untuk ditukarkan dengan barang disebut pembeli.
Uang ada 2 jenis, yaitu:
5. Uang Kartal
a. Uang Kertas
Kelebihan uang kertas yaitu praktis dan mudah dibawa
kemana-mana,
75
Langkah-langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal Pembelajaran (10 menit)
10. Guru merapikan cara duduk siswa dan mengucapkan salam.
11. Guru mengajak siswa berdoa untuk mengawali pembelajaran.
12. Guru mengabsen dan memeriksa kehadiran siswa.
13. Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan,
Anak-anak, bawa uang saku berapa rupiah hari ini?.
14. Guru menjelaskan kompetensi dasar yang diharapkan dan
dikuasai oleh siswa setelah pembelajaran.
75
76
XI Alat/Bahan/Sumber Belajar
A. Alat/Bahan:
1 Uang logam.
2 Uang kertas.
B. Sumber Belajar:
Sunarso dan Anis Kusuma. (2008). Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD
dan MI Kelas III. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
XII.
Penilaian
G. Teknik Penilaian
: pengamatan tes tertulis
H. Bentuk Instrument
: pilihan ganda
I. Alat Penilaian
:
Soal Penilaian
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban
yang dianggap paling benar!
1. Barter adalah cara penukaran
a. barang dengan barang
77
c. logam
b. giral
d. kertas
c. pasaran
b. barter
d. jual-beli
c. Rp. 5.000
b. Rp. 1.000
d. Rp. 500
c. pembeli
b. jual-beli
d. penjual
c. giro
b. giral
d. wesel
c. penjual
b. barter
d. pembeli
8. Berikut ini adalah manfaat uang dalam kehidupan, kecuali
a. sebagai jasa
c. sebagai alat pembayaran
b. sebagai alat tukar
d. sebagai penunjuk harga
9. Ciri-ciri uang kertas adalah
a. berbentuk bundar
c. tahan lama
b. mudah rusak
d. lebih praktis
Kunci jawaban
77
78
1. A
6. A
2. B
7. D
3. D
8. A
4. C
9. C
5. B
10. C
Peneliti,
HARTINI, S.Pd.
Drs. KARSUM
: IPS
Kelas
: III
Hari/Tanggal
Fokus Observasi
No
.
1.
2.
Pembelajaran Khusus)
Guru menyajikan gambaran sekilas
3.
4.
diperlukan
Menunjukkan salah seorang siswa
Kemunculan**)
Ada
Tidak Ada
Komentar***)
79
6.
7.
*)
**)
Beri tanda
***)
Berikan penjelasan tentang kesesuaian atau ketidaksesuaian dari aspek yang diamati
dengan kriteria yang ditetapkan
: IPS
Kelas
: III
Hari/Tanggal
Fokus Observasi
No
.
1.
2.
Pembelajaran Khusus)
Guru menyajikan gambaran sekilas
3.
4.
diperlukan
Menunjukkan salah seorang siswa
Kemunculan**)
Ada
Tidak Ada
Komentar***)
6.
79
80
7.
*)
**)
Beri tanda
***)
Berikan penjelasan tentang kesesuaian atau ketidaksesuaian dari aspek yang diamati
dengan kriteria yang ditetapkan
80