Metabolisme Karbohidrat
dengan
komponen
utama
III-1
Gambar 5.
Konversi
menjadi
asetat
dan
CO2
berakhir
dengan
III-2
glukosa menghasilkan 4-5 mol. ATP, ini jauh lebih sedikit bila
dibandingkan dengan 38 mol. ATP yang dihasilkan pada kondisi aerob.
Hal itu berarti bahwa dalam proses fermentasi hanya sebagian kecil dari
energi yang digunakan oleh mikroba rumen, sedangkan sebagian besar
tetap tersedia untuk ternak induk semang.
Perbandingan VFA yang dihasilkan tidak tetap tergantung: l). Tipe
pakan (komposisi ransum, perbandingan hijauan dan konsentrat, tingkat
protein) 2). Pengolahan (digiling, bentuk pellet, pemanasan) dan 3).
Frekuensi pemberian pakan.
Perbandingan C2 dan C3 (C2/C3) sering digunakan sebagai indikator,
karena dengan mengetahui perbandingan C2/C3 akan diketahui effisiensi
penggunaan energi dan kualitas produk yang dihasilkan. Apabila proporsi
konsentrat di dalam ransum tinggi, terutama konsentrat yang mengandung
karbohidrat yang mudah difermentasi seperti pati, maka asam propionat
(C3) relatif lebih banyak diproduksi, akibatnya menurunkan perbandingan
C2/C3. Hal ini disebabkan karena bakteri yang memproduksi asam
propionate dapat cepat menggunakan produk hidrogen yang berlebihan
dan akan menguntungkan redoks potensial rumen.
Tingginya
asidosis
di
dalam
rumen.
Hal
tersebut
dapat
III-3
pula
(C2),
meningkatkan perbandingan
asetat
adalah bakalan
utama
(prekursor)
bagi
sedikit.
Pada ruminansia, sebagian besar karbohidrat difermentasi di dalam
rumen menjadi VFA yaitu asam asetat, propionat dan butirat.Asam asetat
dan propionat diabsorpsi melalui dinding rumen tanpa mengalami
perubahan. Sedangkan asam butirat masuk ke dalam darah portal melalui
dinding rumen dalam bentuk asam beta hidroksi butirat (BHBA = Beta
hidroxy Butyric Acid). Asam asetat dan BHBA melewati hati dan menuju
organ-organ serta jaringan-jaringan lewat sirkulasi darah. Kemudian
asam-asam tersebut digunakan sebagai sumber energi atau untuk sintesis
III-4
yang pada
mutase menjadi 2-fosfogliserat. Kemudian pada tahap 10 dan 11, 2fosfogliserat dirubah menjadi fosfoenol piruvat dan asam piruvat.
III-5
III-6
b. Siklus asam karboksilat (siklus TCA) atau siklus asam sitrat disebut
juga siklus Krebs untuk menghargai Dr.Hans Kreb yang pertama kali
mengetengahkan. Semua energi yang terdapat didalam glukosa dapat
diubah dalam bentuk ATP, jika piruvat dioksidasi menjadi CO2 dan air
melalui
siklus
Krebs
pada
kondisi
aerob.
Pertama-tama
piruvat
Koenzim asetil
kemudian masuk siklus Krebs dan dioksidasi menjadi CO2 dan H2O
seperti terlihat pada gambar 7. Disamping metabolisasi di dalam siklus
Krebs, piruvat dapat puia digunakan untuk sintesis asam-asam lemak,
kholesterol, asam-asam empedu, hormon-hormon steroid dan bendabenda keton. Siklus Krebs terjadi di dalam mitokhondria yaitu di dalam
jaringan-jaringan pernafasan. Siklus Krebs dimulai oleh kondensasi dari
unit asetil dengan oksaloasetat menjadi sitrat.
suksinat
dioksidasi
menjadi
fumarat,
yang
III-7
metabolisme
utama
yang
karbohidrat
beberapa
asam-asam
amino.
Oksaloasetat,
suksinat,
alfa-
c. Jalur pentosa fosfat disebut juga jalur heksosa monofosfat atau jalur
fosfo glukonat, merupakan jalur lain untuk metabolisme glukosa (gambar
8). Oksidasi glukosa melalui jalur ini tidak memerlukan ATP. Sekitar 30
dari metabolisme.glukosa di dalam hati dilaksanakan melalui jalur pentosa
fosfat. Ringkasan reaksinya adalah sebagai berikut : 6 mol glukosa-6fosfat masuk rantai reaksi, selama 1 mol glukosa dioksidasi sempurna
oleh jalur pentosa fosfat. Oksidasi diselesaikan dengan tereduksinya
NADP+ manjadi NADPH. CO2 dilepaskan dan terbentuk 6 mol ribulosafosfat. 2 NADPH akan terbentuk oleh tiap CO2 yang dilepaskan. Reaksi
selanjutnya adalah penyusunan kembali molekul-molekul karbon pada
rantainya yang pada akhirnya akan terbentuk 5 mol glukosa-6-fosfat yang
dapat masuk kembali ke dalam siklus seperti semula.
III-8
III-9
fungsi
3. Metabolisme VFA
Asam asetat dan asam butirat pada umumnya merupakan sumber
utama energi atau untuk oksidasi, sedangkan asam propionat digunakan
untuk proses glukoneogenesis. Metabolisme asam asetat dan butirat
harus melalui asetil KoA gar dapat digunakan sebagai sumber energi
melalui oksidasi dalam siklus Krebs.
Glukosa merupakan nutrisi esensial untuk berbagai jaringan terutama
jaringan otak, sel-sel darah merah. Glukosa hanya dapat dibentuk dari
asam propionat atau prekursor glukogenik yang lainnya.
III-10
III-11
Suksinil KoA kemudian masuk siklus Kreb dan diubah menjadiglukosa-6fosfat dan glukosa (gambar 7 dan 6). Hasil neto oksidasi 1 molekul asam
propionat adalah 17 mol.ATP
III-12
Gambar 9. Jalur produksi beta hidroksi butirat dari butirat (McDonald et al,
1988)
III-13
4. Glukoneogenesis
Glukoneogenesis adalah proses pembentukan glukosa dari sumber
non karbohidrat. Pada kondisi lapar atau pada ternak yang diberi pakan
dengan kadar karbohidrat yang rendah, sumber utama glukosa berasal
dari proses glukoneogenesis. Pada ruminansia lebih dari 90 glukosa dapat
diproduksi melalui glukoneogenesis. Pada ternak reaksi biosintesis ini
terutama terjadi di dalam hati. Disamping itu glukoneogenesis juga
dilaporkan terjadi di bagian korteks ginjal. Hal itu terbukti bahwa kedua
organ tersebut mempunyai enzim glukosa-6-fosfatase.
Glukosa dibutuhkan otak yaitu sebagai sumber energi utama untuk
produksi ATP, dan dapat dioksidasi melalui jalur pentosa fosfat untuk
memproduksi NADPH yang dibutuhkan untuk reaksi biosintesis.
Pada ruminansia, asam propionat merupakan prekursor
(bakalan)
glukogenik yang utama. Laju sintesis glukosa asal propionat pada ternak
yang sedang bunting lebih tinggi dari pada ternak yang tidak bunting, oleh
sebab itu perlu dijaga agar konsumsi pakan pada ternak yang sedang
bunting dan laktasi tidak menurun, untuk menjaga agar penyerapan
prekursor glukosa tetap tinggi.
Walaupun gliserol yang diperoleh dari hidrolisis lemak dapat diubah
menjadi glukosa, namun sumbangannya sebagai sumber glukosa relatif
kecil. Glukosa dapat pula dibentuk dari sebagian besar asam-asam amino.
Pada gambar 11 diperlihatkan proses glukoneogenesis dengan asamasam amino sebagai prekursor glukogenik.
III-14
5. Sintesis Karbohidrat
Glukosa merupakan sumber karbohidrat untuk sintesis glikogen
(glikogenesis) dan sintesis laktosa.
5.1. Glikogenesis
Dalam proses glikogenesis, glukosa diubah menjadi glikogen.
Glikogen merupakan timbunan karbohidrat di dalam hati dan otot. Sumber
material untuk pembentukan material rantai glikogen adalah uridine
III-15
III-16