Anda di halaman 1dari 9

I.

Identifikasi Resep I

Pada resep tersebut,


terdapat Paracetamol 500mg 3 x tablet sebanyak 7 tablet
Ranitidin 2 x tablet sebanyak 5 tablet
Vitamin B6 2 x 1 ebanyak 10 tablet
Pemakaian Ranitidin pada resep ini diberikan setengah tablet, hal tersebut kurang tepat
karena Ranitidin termasuk tablet salut selaput, dimana tablet salut selaput tidak boleh dibagi
menjadi dua bagian.

II.

Pembahasan

Ranitidin adalah suatu histamin antagonis reseptor H2 yang bekerja dengan cara
menghambat kerja histamin secara kompetitif pada reseptor H2 dan mengurangi sekresi asam
lambung. Ranitidin diabsorbsi 50% setelah pemberian oral. Konsentrasi puncak plasma
dicapai 2-3 jam setelah pemberian dosis 150 mg. Absorbsi tidak dipengaruhi secara
signifikan oleh makanan dan antasida. Waktu paru ranitidin 2,5 3 jam pemberian oral.
Ranitidin diekskresi melalui urin.
Tablet salut selaput adalah tablet kompresi yang disalut dengan selaput tipis dari polimer
yang larut atau tidak larut dalam air maupun membentuk lapisan yang meliputi tablet.
Biasanya lapisan ini berwarna, kelebihannya dari penyalutan ialah lebih tahan lama, lebih
sedikit bahan, waktu yang lebih sedikit untuk penggunaannya. Selaput ini akan pecah dalam
saluran lambung-usus.
Salut selaput merupakan bagian terpadu dari proses pengembangan bentuk sediaan.
Proses salut selaput meliputi penyalutan salut polimer tipis yang seragam, pada permukaan
substrat solida. Substrat dapat berupa tablet, kaplet, pellet, granul, atau partikel-partikel.
Secara khas, salut itu kira-kira setebal 25-100 m dan disalutkan untuk menyempurnakan
sifat-sifat fisik dan kimia substrat.
Ranitidin adalah obat untuk tukak lambung dan usus 12 jari, sehingga dibuatlah salut
selaput agar obat tersebut rusak sebelum mencapai lambung/usus 12 jari. Pada resep tersebut
pemakaian Ranitidin seharusnya diberikan 2 x 1 tablet atau sediaan obat lain yang sesuai
dengan indikasinya.

II.

Kesimpulan
Dari permasalahan resep di atas dapat disimpulkan bahwa pemakaian Ranitidin
kurang tepat, karena Ranitidin merupakan tablet salut selaput yang tidak boleh dibagi
yang akan menyebabkan salut selaput tersebut rusak. Seharusnya pemakaian Ranitidin
dibuat 2 x 1 tablet atau apabila perlu Ranitidin dapat diganti dengan obat lain yang
mempunyai indikasi yang sama dan dosis yang sesuai dengan sediaannya.

III.

Identifikasi Resep II
Pada resep tersebut terdapat
Amoxcillin 500mg 3x1 sebanyak 15 Tablet
Metronidazol tab 500mg 3x1 sebanyak 15 Tablet
Asam Mefenamat 3x1 sebanyak 10 Tablet
Terdapat dua Antibiotik dalam resep yaitu
Amoxcillin 500mg dan Metronidazol tab 500mg.penggunaan dua Antibiotik dalam
satu resep tidak tepat
A. PEMBAHASAN
Amoksisilin adalah turunan dari ampisilin dan memiliki
spektrum antibakteri yang serupa yaitu termasuk antibakteri
spectrum luas. Diserap Lebih baik daripada ampisilin ketika
diberikan melalui oral, Memberikan konsentrasi plasma dan
jaringan yang lebih tinggi. Tidak seperti ampisilin, penyerapan
tidak dipengaruhi oleh adanya makanan di perut.

Amoksisilin merupakan senyawa penisilina semi sintetik dengan aktivitas anti bakteri
spektrum luas yang bersifat bakterisid. Aktivitasnya mirip dengan ampisilina, efektif
terhadap sebagian bakteri gram-positif dan beberapa gram-negatif yang patogen.
Bakteri patogen yang sensitif terhadap amoksisilina adalah Staphylococci,
Streptococci, Enterococci, S. pneumoniae, N. gonorrhoeae, H. influenzae, E. coli dan
P. mirabilis. Amoksisilina kurang efektif terhadap spesias Shigella dan bakteri
penghasil beta-laktamase.
Metronidazole merupakan jenis obat antimikroba yang digunakan
untuk mengobati berbagai macam infeksi yang disebabkan oleh
mikroorganisme protozoa dan bakteri anaerob.Metronidazol merupakan
Antibiotik golongan broad spectrum yang bersifat bakterisid. Kedua jenis
organisme ini dapat hidup dan berkembang biak tanpa bantuan oksigen.
Mereka sering menyebabkan infeksi pada bagian tubuh seperti perut,
sistem reproduksi, dan gusi. Bagi orang-orang yang alergi terhadap
penisilin, metronidazole aman untuk dikonsumsi.
Sehingga penggunaan dua antibiotik yang memiliki fungsi yang
sama tidak tepat bila digunakan bersamaan dalam satu resep.sebaiknya
digunakan salah satu dari antibiotik tersebut sesuai dengan diagnosa.
C.KESIMPULAN
Penggunaan Antibiotik Amoxcicillin dan Metronidazol DALAM satu
resep tidak tepat,karena Amoxcicilin dan Metronidazol merupakan Antibiotik
dengan fungsi yang sma yaitu bersifat Bakterisid

Resep 5
I.

Identifikasi Resep
Padaresep di atasterdapat:
Amoxicillin dry syrup forte 1 botol
Amoxicillin tablet 2000mg (4 tablet)
Dexamethasone sebanyak 6 tablet
kemudiandicampurmenjadisediaansuspensiuntukanakumur

tahun.

Reseptersebuttidaktepatyaitupencampuran Amoxicillin dry syrup denganAmox tablet


dan Dexamethasone.
II.

Pembahasan
Amoxicillin dry suspensi adalah sediaan Amoxicillin yang berbentuk suspensi
mengandung amoxicillin trihidrat setara dengan amoxicillin anhidrat 250 mg yang
cara penggunaan nya dengan diencerkan terlebih dahulu dengan air destilasi/air
masak sebanyak 50cc / sampai tanda panah merah pada botol sehingga menjadi 60ml
sediaan suspensi amoxicillin. Setelah diencerkan, suspensi ini bertahan hingga 7 hari.
Di dalam resep tersebut dokter meresepkan amoxicillin forte susp yg ditambah
dengan amoxicillin tablet sebanyak 2000mg (4tablet) dan dexamethason 6 tablet.
Amoxicillin dry susp merupakan bentuk suspensi yg sudah diperhitungkan oleh
pabrik dan diteliti secara seksama bahwa memang amox suspensi trsebut akan larut
dan tersuspensi dengan baik bila diencerkan dgn air dengan jumlah yang tepat.
Sementara apabila ada penambahan amoxicillin tablet dan dexamethason tablet yang
digerus dan dimasukkan ke dalam suspensi amoxicillin forte tsb, bisa membuat
suspensi amox forte menjadi tidak stabil, karena kita tidak bisa meneliti apakah
amox tablet dan dexa tablet tersebut akan tersuspensi dan larut dengan baik ke
dalam amox forte suspensi, karena tidak ada penambahan suspending agent ke dalam
suspensi amox tersebut, padahal untuk membuat suspensi ada syarat2 yg harus
dipenuhi. Jadi dengan penambahan amox tablet dan dexa tablet tersebut amox
suspensi menjadi tidak diketahui tingkat kelarutannya, dan stabilitas obatnya , karena
kita juga tidak tau apakah amox tablet dan dexa tablet yg dicampurkan ke dalam
amox suspensi tersebut akan sama tingkat stabilitasnya daripada diminum secara oral
langsung

tanpa

dimasukkan

ke

dalam

suspensi

Pada resep diatas dokter menginginkan dosis sekali minum amoxicillin sebanyak

333mg (dalam 5ml sendok takar), diminum 3x sehari. Apabila dokter ingin
meresepkan amoxicillin suspensi untuk anak dengan berat badan berlebih yg
membutuhkan amoxicillin dengan dosis 333mg dalam tiap 5 ml , seharusnya dokter
tidak meresepkan amox tablet yang digerus dan ditambahkan ke dalam amox
suspensi, tetapi seharusnya dokter meresepkan signa untuk amox suspensi nya 3x
sehari 1 1/4 cth (7,5 ml) . Atau diganti dengan sediaan tablet amoxicillin 500mg
sebanyak 10 tablet yg digerus dan dibagi menjadi 15 bungkus sehingga setiap
bungkusnya mengandung amoxicillin 333mg.
Pada resep di atas, dokter meresepkan dexamethason 0,5mg 6 tablet yang
dimasukkan ke dalam suspensi amox sebanyak 75ml, sehingga dosis sekali minum
nya 0,2 mg (dalam 5ml suspensi) jika dokter ingin meresepkan dexamethason tablet
untuk pasien tsb, seharusnya dexamethason tidak ditambahkan ke dalam suspensi
amoxicillin forte, tetapi seharusnya pemberiannya secara terpisah, bisa dalam bentuk
puyer,yaitu dexamethason 0,5mg sebanyak 6 tablet digerus kemudian dibagi menjadi
15 bungkus dan diminum 3x sehari 1 bungkus.
III. Kesimpulan
Padaresepkelimaini, Amox dry syrup forte dicampurdenganAmox tablet dan
Dexamethasone

yang

tidakdicampurdenganobat

lain

tidaktepatinisebaiknyasediaan

syrup

karenakitatidaktahutingkatkelarutannya

bisamengakibatkantidakhomogensediaan
Sehinggaresepinibisamenggunakansediaan

syrup
Amoxicillin

yang

tersebut.
syrup

denganpenggantiansignanya3x sehari 1 1/4cth ataumembuatpuyer Amoxicillin


tablet 500mg sebanyak 10tablet kemudiandigerusmenjadi 15 bungkus.Kemudian
Dexamethasone
dapatdipuyerterpisahkarenaaturanpakainyajikaperlusajadanobatgolongankortikost
eroidtidakbaikbiladikonsumsiterlalu lama.

Resep 6
I.

IdentifikasiResep
Padaresepiniterdapat :
Omeprazole 20mg
kapsulpadaanakusia

sebanyak
4

tahun.

kapsuldenganaturanpakai

Resepinitidaktepatkarenasediaan

omeprazole

berbentukkapsul yang berisigranul yang pemberiannyatidakbolehdikasih


kapsul.
II.
.

Pembahasan
Pada resep di atas dokter meresepkan omeprazol caps 20mg sebanyak 4 kapsul
dengan aturan minum 2x sehari 1/2 kapsul.Sediaan omeprazol yang ada di
puskesmas adalah omeprazol 20 mg yg berbentuk sediaan kapsul lepas lambat
berisi granul bersalut enterik . Omeprazol berbentuk kapsul lepas lambat yang
seharusnya diminum 1x sehari 15-30 menit sebelum makan, dan diminum untuh
dengan kapsulnya, tidak boleh dibuka, dikunyah / dihancurkan, karena obat ini
didesain untuk lepas lambat. Tetapi dalam resep itu dokter meresepkan
omeprazole dengan aturan minum 1 x sehari 1/2 kapsul yang artinya untuk
meminum kapsul tersebut pasien harus membuka kapsul nya dan membagi
menjadi 2 bagian sama, padahal omeprazole adalah kapsul berisi granul bersalut
enterik yaitu merupakan obat yang diinginkan pecah pada pH alkali di usus kecil,
salut enterik digunakan untuk menunda pelepasan obat yang rusak oleh cairan
lambung. Apabila kapsul dibuka dan granulnya saja yg diminum, maka obat ini
bisa rusak terkena cairan lambung sebelum bisa memberikan efek yang
diharapkan, selain itu pasien juga mungkin akan kesulitan dalam membagi granul
dalam 2 bagian sama karena bentuknya yg sulit untuk dibagi-bagi. Sehingga
kemungkinan dosis yg diminum pasien tidak tepat separuh kapsul seperti yg
diharapkan dokter.Sisa granul omeprazole yang sudah dibuka dari kapsulnya
,kemungkinan akan disimpan oleh pasien hingga pemberian untuk waktu
selanjutnya , tetapi kita tidak bisa menjamin stabilitas granul yg telah dibuka oleh
pasien tersebut, karena bisa saja granul tersebut terkontaminasi bakteri atau
kotoran dari tangan /alat pasien apabila tangan / alat tersebut tidak benar2 bersih
Granul bisa menjadi rusak apabila cangkang kapsulnya lembab dan obat tidak
segera diminum. Sehingga obat bisa tidak berfungsi dengan baik.

Pada resep tersebut dokter meresepkan untuk pasien berusia 4 tahun, padahal
omeprazole untuk anak- anak tidak dianjurkan, dan dokter meresepkan dengan
aturan pakai 2x sehari, padahal seharusnya omeprazole diminum 1x sehari 15-30
menit sebelum makan.Omeprazole tidak dianjurkan untuk anak, akan lebih baik
jika dokter memberikan alternatif obat lain yang lebih mudah diberikan sesuai
dengan dosis anak dan tingkat efek sampingnya kecil, tetapi apabila dokter
menghendaki pasien diberi omeprazole karena memang menurut dokter pasien
tersebut sangan membutuhkan omeprazole, Dosis Pediatric Omeprazole adalah
> 2 tahun < 20 kg: 10 mg sekali sehari > = 20 kg: 20 mg sekali sehari . Pada resep
di atas dokter meresepkan omeprazole untuk pasien anak perempuan berumur 4
thn, menurut ISO, anak perempuan berumur 4 th perkiraan berat badannya adalah
12,6kg, sehingga seharusnya dosisnya hanya 10mg 1x sehari. Karena dosisnya
10mg sementara sediaan omeprazole yg ada adalah 20mg, maka pada keadaan
terpaksa, omeprazole dapat dibuka kapsulnya kemudian dibagi sama rata menjadi
2 bagian yg sama dengan catatan tangan dan peralatan yg digunakan untuk
membagi obat harus benar2 bersih, kemudian granul yg sudah dibagi tersebut
dicampurkan dengan 1 sendok makan saus apel, campuran kemudian ditelan
perlahan-lahan. Sisa granul yg masih setengah kapsul tadi harus dibuang karena
tidak bisa dijamin stabilitas obat dan efektivitasnya bila disimpan terlalu lama.
Campuran granul omeprazole dengan saus apel juga harus segera diminum saat itu
juga, tidak boleh didiamkan terlalu lama, ini dimaksudkan agar granul tidak
terlalu lama terkena udara bebas untuk menjaga stabilitas dan efektivitas obat
Tetapi apabila pasien kesulitan dalam membagi granul, sebaiknya dokter
menggunakan alternatif obat lain
III.

Kesimpulan
Padaresep

di

kapsuldenganaturanpakai

atas,
2

pemberian
x

omeprazole

kapsulpadaanakusia

sebanyak
4

tahun.

Resepinitidaktepatkarenasediaan omeprazole berbentukkapsul yang berisigranul


yang pemberiannyatidakbolehdikasih kapsul, omeprazole untukanak
anaktidakdianjurkandandoktermeresepkanaturanpakai 2x sehari yang seharusnya
1xsehari saja. Sehinggasebaiknyaresepinidigantisajadengansediaanobatlain yang
sesuaidenganindikasidandosisuntukanak anak.

Resep 7
I.

IdentifikasiResep
Padareseptersebutterdapat :
Antasida 1/3 sebanyak 3, 3 tab
Vitamin B komplek sebanyak 5 tablet
Dibuatmenjadi 10 bungkuspuyer.

II.

Pembahasan
Pada resep di atas dokter meresepkan untuk pasien anak lakilaki berusia 11,5 bulan, antasida 3,3 tablet ditambah dengan vit b
complex 5 tablet yg digerus bersama2 dan dibagi menjadi 10 bagian
sama

kemudian

dibungkus.

Untuk anak usia 11,5bulan, penggunaan antasida sebenarnya tidak


dianjurkan dan harus benar2 berada di bawah pengawasan dokter
karena antasida dianjurkan untuk anak usia diatas 6tahun. Pemberian
antasida adalah secara peroral dan dikunyah 1 jam sebelum makan,
pada resep diatas antasida dipuyer bersama dengan vitamin b
complex, vitamin b complex tablet adalah tablet yang higroskopis dan
mudah sekali rusak bila berada dalam kelembaban yang tidak sesuai,
seharusnya vitamin b complex tidak boleh digerus apalagi dicampur
dengan antasida, karena serbuk b complex yang higroskopis ini bisa
merusak

serbuk

antasida

dan

menurunkan

atau

bahkan

menghilangkan khasiat obat


Vitamin B kompleks sendiri merupakan campuran dari vitamin B1 ,
B2,

B6,

Dan

B12.

Vitamin

B12,

disebut juga

cyanocobalamin,

merupakan salah satu senyawa yang mengandung logam yaitu logam


Co (Kobalt). Oleh karena itu, jika diminum bersama Antasida, Co akan
terikat dan tidak dapat terserap oleh tubuh, sehingga efek dari vitamin
B12

dan

Antasida

pun

menjadi

berkurang

serbuk antasida+b complex bisa menjadi lembab dan lengket satu


sama lain sehingga stabilitas dan keamanan obatnya menjadi turun
atau bahkan bisa menjadi berbahaya bila dikonsumsiuntuk pasien
umur 11,5 bulan, sebaiknya dokter memberikan alternatif obat lain
karena antasida 1/3 tablet untuk 11,5 bulan dosisnya terlalu tinggi .
Tetapi apabila dokter menghendaki pasien untuk diobati dengan
antasida, seharusnya pemberian antasida tidak digerus bersama
dengan vitamin b complex karena puyer tersebut stabilitas dan

efektivitas obatnya tidak bisa dijamin karena vit b complex adalah


tablet yg higroskopis dan mudah rusak. Sehingga seharusnya apabila
pasien tidak bisa mengunyah tablet antasida, antasida bisa digerus
tetapi digerus tunggal tidak dicampur obat lain dan diminum setengah
jam sebelum makan , serta penyimpanannya harus ditempat sejuk dan
kering. Jika dokter menghendaki pasien untuk meminum vitamin b
complex, pemberiannya harus terpisah dengan antasida, vitamin b
complex tidak boleh digerus menjadi puyer yang disimpan dalam
waktu yg lama. jadi apabila anak belum bisa menelan tablet,
pemberiannya bisa dengan membelah tablet menjadi 2 bagian sama
kemudian 1/2 tablet tersebut digerus disendok dan diencerkan dengan
air kemudian diminumkan kepada anak. Vitamin b complex bila
keadaan terpaksa boleh digerus tetapi puyer b complex tersebut tidak
boleh disimpan terlalu lama, sehingga lebih baik menggerusnya hanya
pada

saat

obat

akan

diminumkan.

Dan karena vitamin b complex ini akan mengganggu penyerapan


antasida di lambung, maka pemberian vitamin b complex dan antasida
harus diberi jarak minimal 1 jam. Misalnya vitamin b complex diminum
terlebih dahulu (2jam sebelum makan) kemudian 1 jam kemudian
diperkirakan b complex sudah terserap semua, barulah antasida
diminum ( 1jam sebelum makan).
III.

Kesimpulan
Pada resep di atas pemberian antasidadan vitamin b komplek
secara bersama dan diracik menjadi puyer itu tidak tepat untuk anak
usia 11,5 bulan karena antasida dianjurkan untuk anak yang berumur
di atas 6 tahun. Vitamin b komplek pun bersifat higroskopis sehingga
sebaiknya tidak dibuat puyer.Antara antasida dan vitamin b komplek
bila dicampurakan menurunkan efek. Sebaiknya diganti dengan
sediaan lain atau diberijarak minum antara antasida dan vitamin b
komplek.

Anda mungkin juga menyukai