3 Uji Toksisitas PDF
3 Uji Toksisitas PDF
Pendahuluan
Uji toksisitas
t k i it
Kuantitatif
2 Cara
Kualitatif
Uji Kualitatif
Gejala Keracunan & Penyebabnya
Gejala
Penyebab
Fibrosis
Granuloma
Demam
Alergi
Asfiksia
Mutagenesis
Karsinogenesis
Aminodifenil Asbest
Aminodifenil,
Asbest, benzidine
benzidine, vinilkloroda
Teratogenesis
Keracunan sistemik*
*) keracunan sistemik, dengan racun yang sengaja dibuat untuk meningkatkan ekonomi,
disebut racun ekonomi (pestisida)
G
Granuloma
l
(Be)
(B )
Fibrosis
Asfiksia
T
Teratogenesis
t
i
Hewan
Manusia
Analisis Kuantitatif
Sebelum melakukan uji kuantitatif :
Kenali sifat kimia
kimia-fisika
fisika xenobiotik
Penting !!!
Untuk menentukan :
Portal entri dalam uji toksisitas
Hewan uji yang akan digunakan
Analisis Kuantitatif
Istilah untuk menyatakan toksisitas suatu zat :
Analisis Kuantitatif
Istilah toksisitas yang lain
untuk menentukan dosis aman :
NOAEL
NOEL
Analisis Kuantitatif
Penting untuk mengenal rantai makanan :
Tujuan :
Memprediksi perginya
racun apabila racun
memasuki lingkungan
tertentu
zat yang terakumulasi
di dalam organisme
tentunya akan
t k
terakumulasi
l i pula
l di
organisme dengan
tingkat trofis yang lebih
tinggi
Uji toksisitas
dilakukan
berurutan
dengan melihat
tingkat trofis
organisme uji
Analisis Kuantitatif
Uji Toksisitas
T k i it
Tujuan :
Menilai efek akut,
akut sub akut & kronis
2)
3)
1-
Skema
Ujij Toksisitas
Secara lengkap :
2-
Teratologi
Uji mutagenisitas/karsinogen tk. 2
3-
Reproduksi
5-
6-
Uji mutagenitas tk 3
Uji Tingkat I
Terdiri atas :
Uji Tingkat I
Uji D
Dosis
i Respons
R
untuk
k mencarii LD/LC :
Dilakukan sesuai :
sifat fisis kimiawi xenobiotik,
pemilihan organisme (derajat rendah) yang paling relevan
berdasarkan portal entri
Tahapan
T
h
:
Tahap I :
untuk perkiraan kasar letak rentang dosis LD/LC 50/100 yang
dicari dengan
g cara Least Square
q
atau Metode Probit
Uji LD 50
Uji LC50
Uji Tingkat I
Uji IIritasi
i iM
Mata & K
Kulit
li :
Uji Tingkat I
Uji Iritasi Kulit :
skor
k keparahan
k
h secara numerik
ik
evaluasi
l
i : setelah
l h 24
24, 48 & 96 jjam
Uji Tingkat I
Uji Iritasi Kulit :
C. Uji Fototiksiti &
Fotosensitisasi:
D. Uji Mutagenisitas :
Uji Tingkat I
Uji akut dan khronis telah
terlaksana dalam tahun ke-1
uji ini dilakukan pada sel
derajat rendah
Uji Tingkat II
: 30 hari
: 30 90 hari
: 90 hari
Uji Tingkat II
Tujuan Observasi yang dilakukan :
Skrining kedua terhadap mutagenisiti
Uji teratologi & uji reproduktif
Uji farmakokinetik
Uji perilaku
Uji interaksi, seperti sinergisme, antagonisme dan
aditivisme
semuanya diselesaikan dalam waktu dua-setengah tahun
D l
Dalam
ujiji tingkat
i k III :
Uji Mutagenisitas :
Mendasari semua proses
perubahan genetik
Hasil akhir : mutasi pada
Uji teratogenitas :
pada mamalia & jenis
pakis/ ferns
Uji karsinogenitas :
pada mamalia
(jantan & betina)
pada
d b
berbagai
b
i ffase
pertumbuhan
dan berbagai portal entri
Laring
L
i
Hati
Paru-paru, bronkhi
Kelenjar limfe
Kelenjar susu
Rahang bawah
Ronga hidung
Indung telur
P ti id
Paratiroid
Pituitari
Prostat
Rektum
Kelenjar
K
l j ludah
l d h
Saraf skiatika
Vesika seminales
Kulit
Limpa
Saraf spinales
Lambung
Testes
Ot t paha
Otot
h
Timus
Kandung kencing
Uterus, dll
Hakekat
H
k k ujiji toksisitas
k i i
:b
berdasarkan
d
k ujiji pada
d taraff trofis
fi d
darii
yang terendah sampai yang tertinggi
C t hh
Contoh
hewan ujiji :
C t h Rantai
Contoh
R t i Makanan
M k
Cara pengujian :
Parameter yyang
g digunakan
g
: efek toksikan terhadap
p individu
Cara pengujian :
Pada uji kronis yang digunakan untuk uji reprodukasi dicari EC dalam
waktu
kt 14 hari
h i
O
Organisme
i
Tingkat
Ti k Trofis
T fi IV:
IV
Uji Toksisitas
Atas Dasar Dosis Respons
Yang penting :
dosis dan respons harus dapat diukur secara kuantitatif
Uji d
dosis
i respons :
menguji respons organisme percobaan pada berbagai dosis
tertentu, untuk periode eksposur tertentu, untuk
mendapatkan respons yang secara matematis konsisten
misalnya : dengan meningkatnya dosis, jika respons konsisten maka akan
meningkat pula responsnya
Organisme Percobaan
Organisme yang dipilih :
LD50 (mg/kg)
251
5
8
400
203
500
142-284
600
>600
Organisme Percobaan
Kriteria hewan uji :
Anatomi
Faal
Spesies terpilih
Spesies
S
Sensitivitas
iti it
populasi
l i
Anatomi
A t i
Anatomi
PENTING !!
Dalam
interpolasi
dosis aman
bagi manusia
Fisiologi / Faal
T b h hijau
Tumbuhan
hij :
dapat berfotosintesa & tidak mempunyai syaraf
C
O
N
T
O
H
Spesies
Kepekaan
K
k
spesies
i terhadap
h d
karsinogen berbeda-beda
C t h
Contoh
Respons
Yang penting :
Perioda Eksperimen
Perhatikan juga :
Serii d
S
dosis
i perlu
l di
ditentukan
k terlebih
l bih d
dahulu
h l sebelum
b l
dilakukan percobaan
1
y
y
1 e
l it f y ln
logit
l
f y
y, maka
k apabila
bil
1 f y
f y px, maka y
x
j
j 1
p x 1 exp
j x j
j 1
p x
logit p x ln
1 p x
p D 1 x 1 , x 2 , x 3 ,...., x k
p D 0 x 1 , x 2 , x 3 ,...., x k
k
jxj
j 1
p x 1 x1 2 x 2 ..... k x k
Interaksi
Interaksi Kimia
Interaksi karena reaksi kimiawi yang menimbulkan senyawa baru
yang bersifat lebih toksis
Interaksi Biologis
interaksi yang terjadi dengan tubuh organisme yang menimbulkan
efek berlebih maupun berkurang
Aditif
Sinergistik
Antagonistik
Interaksi
I
Interaksi
k i Aditif
Adi if
Misalnya : 2 jenis
organofosfat diberikan
serentak
terjadi efek aditif
Interaksi Sinergistik
Interaksi
I
Interaksi
k i Antagonistik
A
i ik :
Interaksi
Metoda skrining untuk melihat ada interaksi :
1))
2)
Apakah
A
k hk
konsentrasi
t
i subletal
bl t l aman ? Kapan
K
konsentrasi
k
t
i sedemikian
d iki
dapat membahayakan ?
Efek xenobiotik belum dapat diketahu pasti
Ada kemungkinan kumulasi perlu dipantau efek kronisnya
T j
Tujuan
ujiji bi
bioesseii :
Bobot bukti
D t tidak
Data
tid k cocokk untuk
t k kedua
k d kategori
k t
i
Thd00 (mg/kg/h) x 70 kg
Safe Human Dose = -----------------------------
((SHD))
SF
SHD inhalasi:
( )(BR)(C)(t)
SHD = ------------------mg/kg
BB
diketahui)
BR = breathing rate
t = waktu paparan
br x t = 30 m3/h = 24 jam
BB : 70 kg bagi laki-laki dan 60 kg bagi wanita
Dalam ekstrapolasi
p
diambil angka
g yyang
g diperkirakan
p
dapat
p
diterima oleh masyarakat
Artinya :
Eksposur seumur hidup akan
menambah satu penderita kanker per
100.000 dan/atau 10.000.000
penduduk
Terjadi kecelakaan/kesalahan
Ada bukti dari hasil studi epidemiologis
Ada p
pengalaman
g
eksposur
p
di industri
Hasilil ujiji d
H
dengan menggunakan
k organisme
i
percobaan
b
yang sedapat mungkin sensitivitasnya menyerupai/
mendekati manusia Tidak sempurna
Spesies, patologi
Spesies
patologi, jumlah sampel,
sampel rute eksposur
eksposur, usia
pertama mendapat eksposur, perioda eksposur, lamanya
observasi (dari awal sampai akhir eksperimen)
Alam/Riil
Tidak
Tid k
d
dapatt dib
dibuatt b
bebas
b patogen
t
Tidak dapat disterilkan
Cahaya alamiah tidak terkontrol
Eksposur tidak jelas
Populasi heterogen
Racun campuran
Pemantauan
Latar
L
t belakang
b l k
:b
banyak
k sekali
k li racun di d
dalam
l
lilingkungan
k
yang b
belum
l
diketahui efeknya
perlu pemantauan secara kontinyu
P
Pemantauan
t
dilakukan
dil k k pada
d :
Aspek lingkungan
Kesehatan masyarakat
Pemantauan
terdapat
p katak-katak yyang
g cacat,, seperti
p
bermata satu,, berkaki
tiga, dst (mengindikasikan ada zat pencemar mutagenik)
perubahan biomassa, populasi berbagai fauna dan flora di alam
bebas