BAB I
PERATURAN-PERATURAN KONSTRUKSI BANGUNAN
1. PENGGALIAN TANAH
1.1 Tanah digali dengan kemiringan galian tanah 5:1 untuk tanah
yang gembur dengan upaya untuk menghindari runtuhan tanah,
apabila tanah mudah runtuh maka derajat kemiringan diperbesar.
(Selamet, 2012)
2. PONDASI DAN DINDING
2.1 Dasar pondasi harus mempunyai lebar yang cukup dan harus
diletakkan pada lapisan tanah asli yang keras. (Ir. Ign. Benny
Puspantoro, M.Sc)
2.2 Harus dihindarkan memasang pondasi sebagian pada tanah
keras dan sebagian lagi pada tanah lembek. (Ir. Ign. Benny
Puspantoro, M.Sc)
2.3 Pondasi harus dipasang menerus dibawah seluruh dinding
bangunan dan dibawah kolom-kolom pendukung yang berdiri
bebas. (Ir. Ign. Benny Puspantoro, M.Sc)
2.4 Pondasi harus dibuat dari bahan yang awet berada di dalam
tanah dan kuat menahan gaya-gaya yang bekerja padanya,
teruta gaya desak. (Ir. Ign. Benny Puspantoro, M.Sc)
2.5 Apabila lapisan tanah keras tidak sama dalamnya, tapi untuk
seluruh panjang pondasi dasar-dasarnya harus tetap diletakkan
pada kedalaman yang sama. (Ir. Ign. Benny Puspantoro, M.Sc)
2.6 Urugan pasir, setebal 10 cm pada bagian bawah dan
pasangan aanstamping setebal 20 cm diatas urugas pasir. (Mahdi
E, 2010)
2.7 Pasangan batu kali berbentuk trapesium dengan tinggi ratarata = 60-80 cm, luas atas = 25-30 cm, dan luas bawah = 60-80
cm diletakkan di atas aanstamping. (Hardi, 2010)
2.8 Pondasi diberi cerucuk jika tanah bekas sawah atau rawa yang
memiliki struktur tanah yang lembek, berguna sebagai akar yang
memperkokoh struktur pondasi dengan diameter 8-15 cm
2.9 Ukuran beton penampang sloof rumah 1 lantai menggunakan
ukuran 15x20 cm dengan isi tulangan 4 diameter 10 dan berada
10 cm dibawah permukaan lantai. (Endang Kusman, 2014)
2.10 Jika menggunakan bata merah ukuran ring balk = 10 x 20 cm
atau 10 x15 cm (Endang Kusman, 2014). Dan ringbalk biasanya
juga dapat berukuran 15x15 dengan tulangan pokok besi beton 4
d-8mm dan begel d 6-15cm (Danang Giusti, 2013)
N
O
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
SUDUT KEMIRINGAN
ATAP (0)
300-400
250-400
150-250
>400
10-20
100-200
200-250
200-250
>250
>400
>300
100-200
6. INSTALASI LISTRIK
6.1 Penentuan jalur termasuk penentuan titik cabang yang
terhubung dengan masing-masing komponen harus lebih efektif,
sehingga nantinya setiap trek sirkuit terpasang dengan rapi,
efisien, dan aman bagi penghuni rumah. (Rumah Bagus, 2014)
6.2 Penanaman ground : pemasangan ground (dibumikan) hanya
dilakukan dengan tangan, hindari menggunakan palu ketika
pemasangan. Hal ini untuk menghindari batang tanah tidak
membungkuk atau bahkan lapisan tembaga akan mengupas yang
dapat mengurangi kinerja batang tanah. Jika tanah di tanah batang
atau terhambat batu material lainnya ditambatkan, penanaman harus
digeser ke bagian lain dari tanah, tentu saja, dengan juga
mempertimbangkan panjang BC kabel ke kotak pengaman. Tinggalkan
tanah batang sekitar 20 cm permukaan tanah untuk menghubungkan
kabel ke kotak penyimpanan SM. Setelah itu kita mengikat kabel BC
pada sisa batang tanah. Pastikan BC kabel dan batang tanah diikat
sehingga ada hubungan antara dua bahan yang. Setelah kabel BC
tanah batang terpasang, masuki tanah batang ke dalam tanah secara
keseluruhan dan kemudian meratakan permukaan tanah menggunakan
mortir. (Rumah Bagus, 2014)
6.3 Instalasi fuse box ( Box Sekring) : Pemasangan kotak sekering
yang harus dilakukan dalam hubungannya dengan kabel MYM 3 4
dalamnya. Tahap pertama membuat kotak sekering di dinding dengan
ukuran sedikit lebih besar dari kotak sekering. Untuk saluran kabel NYM
3 4 harus dilakukan melalui sisi dinding, untuk jalan yang akan
dibuat sehingga NYM kabel 3 4 tidak terlihat ketika dinding
dipangkas. (Rumah Bagus, 2014)
BAB II
MENGGAMBAR BANGUNAN SIPIL RUMAH TINGGAL 1 LANTAI
1. Siteplan
a. Lokasi rumah yang akan dibangun berada pada Jl. Perumahan
Baru,dengan panjang dan lebar tanah 16 m x 15 m serta luas
rumah 120 m2 yang berada di area perumahan Permai
Residence.
SITEPLAN
1:600
2. Denah
Gambar 2. Denah Rumah (meter)
DENAH RUMAH
1:200
Keterangan :
ditentukan. (poin 3.1 dan
3.2)
Garis
sempadan
bangunan (garis batar
luar
pengaman
yang
ditetapkan
dalam
mendirikan
bangunan)
dengan jarak 5 m
Ketika
membuat
denah
harus sudah mengetahui
letak kolom praktis maupun
kolom utama yang berguna
untuk menopang kuda-kuda
dengan
jarak
yang
GALIAN TANAH
Detail Pondasi
1:200
a) Pondasi
dibuat
dengan
ukuran lebar bawah 80 cm
dan atas 40 cm karena
harus memiliki lebar yang
cukup karena memiliki daya
dukung
yang
membuat
pondasi
tidak
mudah
amblas ke dalam lapisan.
(point 2.1)
b) Dihindari
memasang
pondasi pada tanah humus
yang
tidak
dapat
mendukung pondasi. (point
2.2)
c) Urugan pasir diberi pada
bagian bawah setelab 5 cm
dengan
aanstamping
setebal 15 cm diatasnya
(point 2.6)
d) Tinggi
pondasi
yang
digunakan adalah 90 cm
karena pada jarak lebih dari
50 cm tanah dianggap
sudah
stabil
sehingga
menghindari
perletakan
5.
Detal
h)
1:25
i)
j)
k) e. Tanah bekas sawah dan
rawa diberi cerucuk dengan
p)
q)
r)
t)
u)
v)
w)
x)
y) Note : Skala detail pondasi pada kertas A3 adalah 1: 10 sedangkan
skala yang terdapat pada gambar disini adalah skala pada kertas
A4.
4. Rencana
Sanitasi
a) Kemiringan pipa
saluran minimal
2% (point. 4.1)
b) Air
buangan
dari
kamar
mandi dan bak
cuci
harus
dibuatkan
sumur resapan
dan
kotoran
tinja
harus
dibuatkan
septictank serta
air
yang
mengandung
sabun
dibuatkan bak
kontrol
(point
4.2, 4.3 dan
4.4)
z) Gambar 8. Rencana Sanitasi (meter)
aa)
ab)
ac)
ad)
ae)
af)
ag)
ah)
ai) Gambar 9. Detail
Septicktank (meter)
Septictank :
a) Jarak septictank ke
bangunan dan
pondasi pagar = 1.5
m,
b) Jarak septictank ke
sumur resapan = 2.5
m,
RENCANA SANITASI
1:200
aj)
ak)
al)
am)
Sumur resapan :
a) Berada pada 2,5 m dari septictank
b) Diposisikan pada sudut atau pojok halaman yang ditutup
dengan tanah (point 4.8.1)
ao)
5. Instalasi Atap
ap)
Kuda-kuda
aq)
RENCANA ATAP
1:185
av)
aw)
ax)
ay)
az)
ba)
bb)
Plafon
a) Plafon dibuat dengan tinggi 3,5 m agar sirkulasi udara lancar
(point5.5)
b) Plafon menggunakan eternit dengan ukuran 1 m x 1m (point 5.6.1)
bc)
bd)
be)
bf)
RENCANA PLAFON
1:200
bg)
bh)
6. Instalasi Listrik
bi)
RENCANA LISTRIK
1:185
bm)
7. Tampak
bn)
bo)
bp)
bq)
br)
bs)
bt)
bu)
TAMPAK RUMAH
1:240
bv)
bw)
bx)
by)
bz)
ca)
cb)
cc)
cd)
Daftar Pustaka
ce)
cf) https://19design.wordpress.com/2011/08/02/merancang-tangkiseptik-septictank/
3. Hardi. Pondasi Bangunan. 4 Januari 2010
cg)
https://hardi91.wordpress.com/2010/04/pondasi-bangunan/
4. Kusman, Endang. Beton, Kolom, Sloof dan Ring Balk pada
Bangunan Rumah 1 Lantai. 19 Oktober 2014
ch)
http://www.designrumahsederhana.com/beton-kolom-sloofdan-ring-balk-pada-bangunan-rumah-1-lantai
5. Mahdi W. Menghitung Ukuran, Dimensi Pondasi Menerus Batu Kali.
13 Januari 2014
ci) http://www.hdesignideas.com/2014/01/menghitung-ukuran-dimensipondasi.html?m=1