Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS PONDASI CAKAR AYAM TERHADAP

KETAHANAN SUATU BANGUNAN


Aditya Faryansyah1, Bimas Ibnu Fajar2, Wishal Sultan Fahrezi3
Teknik Sipil
Universitas Nusa Putra

ABSTRAK
Dalam membangun suatu bangunan, peranan pondasi turut menentukan
usia dan kestabilan suatu konstruksi bangunannya. Belakangan ini sistem pondasi
telah berkembang dengan bermacam variasi. Namun dari bermacam-macam
variasi tersebut hanya sedikit yang menampilkan sistem pondasi untuk mengatasi
masalah membangun konstruksi di atas tanah lembek. Sistem pondasi yang
konvensional, cenderung hanya di sesuaikan dengan besarnya beban yang harus
didukung, tapi kurang mempertimbangkan kondisi tanah lembek. Akibatnya,
bangunan itu mengalami penyusutan usia atau ketidakstabilan, seperti penurunan,
condong, bahkan roboh. Hal itu tentu merugikan pemilik dan kontraktor yang
bersangkutan
Kondisi tanah yang lembek dapat ditemukan di daerah-daerah yang
lembap atau memiliki curah hujan relatif tinggi. Apabila pada tanah lembek
didirikan bangunan dengan pondasi konvensional. maka bangunan tersebut tidak
akan cukup kuat. Untuk menghadapi masalah ini pada tahun 1961, Prof. Dr. Ir.
Soedijatmo menemukan cara konstruksi baru yang disebut pondasi cakar ayam.
Cara ini dilakukan dengan mendirikan menara di atas pondasi yang terdiri dari
plat beton yang didukung oleh pipa-pipa beton di bawahnya. Pipa dan plat itu
melekat secara monolit (bersatu), dan mencengkeram tanah lembek secara
meyakinkan. Oleh sebab itu pondasi ini disebut pondasi cakar ayam.

PENDAHULUAN
Pondasi system Cakar Ayam terdiri dari pelat beton tipis setebal 15 cm
yang disokong oleh sejumlah pipa beton di bawahnya. Tebal pipa beton di
bawahnya. Tebal pipa 8 cm dan diameter luarnya selalu 120 cm. tinggi pipa tidak
tetap tergantung dari sifat-sifat tanah yang mendukung pondasi tersebut dan beban
yang dipikulnya. Hubungan pipa dan pelat dan dibuat monolit dengan cara
memperbesar tebal pelat menjadi 30 cm di atas pipa.
Pondasi Cakar Ayam di ciptakan oleh Prof. Soedijatmo pada tahun 1962
untuk mengatasi masalah pondasi bagi tiang transmisi di tanah lembek. Pondasi
tersebut bisa pula dipakai untuk mendukung bangunan bangunan lainnya seperti
gedung, menara, jembatan dan lain-lain. Juga bisa dipakai sebagai kontruksi
perkerasan bagi lapangan terbang maupun jalan raya. Untuk tanah yang sangat
lunak ( dengan daya dukung kurang dari pondasi Cakar ayam dikatakan
dikatakan lebih murah daripada pondasi konvensial seperti tiang pancang.
Penemuan tersebut telah dipatenkan di sebelas Negara termasuk Indonesia.
Perlindungan hak paten dimaksudkan agar orang lain tidak menirunya tanpa
membayar royalty kepada penemu. Dalam hal ini yang dipatenkan bukanlah cara
membuat pelat dan pipa-pipa beton, melainkan sistemnya. Adapun cara membuat
membuat kedua benda tersebut bukan merupakan penemuan baru. Setiap orang
bisa saja membuat pelat dan pipa beton karena pekerjaan tersebut tidak
memerlukan alat khusus ( bahkan bisa juga tanpa alat ).
Jadi, yang dipatenkan dan yang kemudian dirahasiakan adalah sistemnya.
Artinya, system atau cara menentukan ukuran pelat ( terutama tebalnya ) dan
ukurab pipa ( terutama tingginya dan banyaknya). Karena sistemny dipatenkan
( dirahasiakan ) setiap orang tidak bisa meniru desainnya. Hanya si penemu
sendiri Prof. Soedijatmo dan asistennya Ir. Rijanto yang bisa mendesain pondasi
Cakar Ayam. Sekali desain pondasi Cakar Ayam di buat, maka pelaksanaan
fisiknya tidak menjadi masalah. Setiap orang bisa melakukan pembuatan pondasi
tersebut bedasarkan desain yang ada.
Dalam keadan demikian pemakaian pondasi Cakar Ayam yang telah
berkembang dengan pesat merupakan suatu keganjilan. Bagaimana bisa
demikian ? karena para pemakai pondasi tersebut yang kebanyakan pemerintah
dan BUMN, sesungguhnya tidak tahu tentang hakekatnya. Mereka tidak tahu
sistemnya, mereka tidak tahu rumusnya. Mereka hanya merasa berdasarkan
penalarannya ( bukan berdasarkan ilmunya ) bahwa pondasi ceker ayam lebih
murah dan lebih baik digunakan pada tanah yang lembek. Jadi, pembelian desain
pondasi ceker ayam oleh para konsumen ibarat membeli kucing dalam karung.
Disitulah letak keganjilannya.
Perlu diketahui bahwa di Indonesia, selain pondasi ceker ayam yang
diciptakan putra putri Indonesia antara lain yakni pondasi sarang laba-laba dan
pondasi Hypar. Seperti halnya pondasi ceker ayam kedua pondasi tersebut juga
dirahasiakan dan dipatenkan. Mengharapkan dan perlu disadari bahwa sebelum
diadakan percobaan model yang sempurna ( sudah ada paling sedikit tiga kali
percobaan model dengan skala 1 : 1, tapi tidak sempurna belum bisa diungkapkan
kenyataan dari berbagai aspek teori pondasi Cakar Ayam.
Mengenai ukuran-ukuran pondasi Cakar Ayam sumber sumber tersebut
menyebutkan sebagai berikut :
a) b) c)
Tebal pelat, t ( cm ) 10-15 10 – 12 10 – 15
Jarak pipa-pipa, a (m) 2.00 – 2.50 - 2.00 – 2.50
Tinggi pipa, h (m) 1.50 – 3.50 1.50 – 3.50 1.50 – 3.50
Diameter pipa (luar), b 1.20 – 1.50 1.20 – 1.50 1.30 – 1.50
(m)
Tebal pipa, d (cm) 8 8 8
Mengenai tahun penemuan, sumber a) dan c) menyebutkan 1961, sedangkan
sumber d) menyebutkan 1962. Perlu diketahui bahwa karangan dalam intisari
tersebut sumber d telah diperikasa lebih dlu oleh Prof. Soedijatmo sebelum
diterbitkan.
Mengenai batasan tanah lembek, sumber-sumber a), b), dan c) menyebutkan
anatara 1.50 – 3,50 , dimana dalam kondisi itu pemakaian Cakar Ayam
lebih menguntungkan dibandingkan dengan pondasi tipe lain.
Sumber – sumber a), b) c) menyebutkan betapa sederhananya pembuatan
beton untuk pelat dan pipa. Begitu pula cara penanaman pipa tidak diperlukan alat
khusus, namun perlu disebutkan di sini bahwa dalam pelaksanaan landasan pacu,
taxiway, dan apron di proyek Lapangan Terbang Cengkareng, telah di buat secara
khusus alat untuk menggali mengebor lubang untuk pipa dalam tanah dan juga
alat untuk menanam menekan pipa itu ke dalam lubang.
Pondasi Cakar Ayam Untuk pekerjaan pondasi bangunan dikenal beberapa
jenis pondasi, seperti pondasi umpat/setempat, pondasi dangkal, pondasi sumuran ,
pondasi tiang pancang. Untuk menentukan type pondasi harus
mempertimbangkan letak kedalaman tanah keras di site yang akan dibangun.
Perletakan dasar pondasi pada tanah keras, bukanlah persyaratan yang mutlak,
karena masih bergantung pada beban bangunan yang harus dipikul oleh pondasi.
Misalnya, bila tanah keras terletak sangat dalam dan tanah permukaan tidak
memiliki daya dukung tinggi, tapi karena tekanan bangunan ke tanah dasar kecil,
maka cukup dipakai pondasi dangkal dan tidak diperlukan pondasi pile. Pondasi
System Cakar Ayam termasuk pondasi dangkal, karena kedalaman dasar pondasi
kurang dari 3 meter, sangat kecil dibanding dengan lebar

METODE PENELITIAN
Metode penelitian yakni metode penelitian kuantitatif dimana telah dilaksanakannya
penggunaan Pengembangan konstruksi Cakar Ayam menjadi CAM (Cakar Ayam
Modifikasi) menurut Direktur Cakar Bumi, Mitra Bani, telah diterapkan pertama kali
pada tahun 2005 sebagai fondasi jalan pengalihan sementara sepanjang 800 meter pada
pembangunan jalan layang di Ancol Sebagai contoh dan telah terjadi beberapa modifikasi
pondasi cakar ayam diantaranya :

Modifikasi 1 : Penggunaan pipa-pipa baja galvanis (tahan karat) sebagai pengganti


pipa-pipa beton Ide penggantian pipa-pipa beton Cakar Ayam, yang aslinya terbuat dari
pipa beton berdiameter 120 cm dengan tebal pipa 8 cm dan panjang pipa 150- 200 cm,
dengan pipa-pipa baja galvanis (dijamin tahan karat minimal 30 tahun) merupakan usulan
dari Bp. Ir. Maryadi D. (di awal 2005), mantan direktur utama Waskita, setelah mendapat
dukungan dari Bp. Prof. Dr. Ir. Bambang Suhendro, M.Sc., yang telah melakukan
serangkaian simulasi/verifikasi melalui permodelan numeris dengan Finite Element
Method 3-D di komputer, dan menghasilkan spesifikasi optimal pipa sebagai berikut :
diameter pipa 80 cm, tebal 1,4 mm dan panjang 120 cm yang dipasang pada setiap jarak
250-280 cm.

 Modifikasi 2 : Penempatan secara langsung slab Cakar Ayam pada elevasi


permukaan tanah lunak asli (tidak pada timbunan) Modifikasi 2 yang disebutkan di atas
merupakan pengembalian dari apa yang diimplementasikan selama ini ke konsep aslinya
pada saat ditemukan pertama kalinya oleh Prof. Dr. Ir. Sedijatmo, yang tentunya setelah
permukaan tanah asli tersebut di-stripping secukupnya dan diberikan lean concrete
secukupnya pula (tebal sekitar 5 cm).8

 Modifikasi 3 : Pengembangan material timbunan yang relatif ringan namun


dengan kekuatan dan kekakuan yang memadai Sedangkan modifikasi ke 3, yaitu
pengembangan material timbunan yang relatif ringan namun dengan kekuatan dan
kekakuan yang memadai dan ditimbun langsung di atas slab Cakar Ayam Modifikasi,
sebagai salah satu upaya untuk memperkecil berat volume timbunan agar masalah
consolidation settlement dalam jangka panjangnya dapat ditekan sekecil mungkin dan
sekaligus mengimplementasikan modifikasi 2.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pondasi Cakar Ayam Untuk pekerjaan pondasi bangunan dikenal beberapa jenis
podasi, seperti pondasi umpat/setempat, pondasi dangkal, pondasi sumuran , pondasi
tiang pancang. Untuk menentukan type pondasi harus mempertimbangkan letak
kedalaman tanah keras di site yang akan dibangun. Perletakan dasar pondasi pada tanah
keras, bukanlah persyaratan yang mutlak, karena masih bergantung pada beban bangunan
yang harus dipikul oleh pondasi.
Misalnya, bila tanah keras terletak sangat dalam dan tanah permukaan tidak
memiliki daya dukung tinggi, tapi karena tekanan bangunan ke tanah dasar kecil, maka
cukup dipakai pondasi dangkal dan tidak diperlukan pondasi pile. Pondasi System Cakar
Ayam termasuk pondasi dangkal, karena kedalaman dasar pondasi kurang dari 3 meter,
sangat kecil disbanding dengan lebar pondasinya. Pemakaian jenis ini umumnya
menggantung pada lapisan tanah permukaan

Gambar 1.1 pondasi ceker ayam

Gambar 1.2 Pondasi Batu kali dan Cakar Ayam

Mekanisme System Podasi Cakar Ayam Dalam memikul beban dari hasil
pengamatan adalahsebagaiberikut: Bila diatas pelat bekerja beban titik, maka
beban tersebut membuat pelat melendut. Lendutan ini menyebabkan buis-buis
cakar ayam berotasi. Hasil pengamatan pada model menunjukkan riotasi cakar
terbesar adalah pada cakar yang terletak di dekat beban. Rotasi cakar
memobilisasi tekanan tanah lateral di belakang cakar-ayam dan merupakan
momen yang melawan lendutan pelat. Dengan demikian, cara mengurangi
lendutan pelat, semakin besar momen lawan cakar untuk melawan lendutan maka
semakin besar reduksi lendutan. Momen lawan cakar dipengaruhi oleh dimensi
cakar dan kondisi kepadatan (kuat geser) tanah disekitar cakar,yaitu semakin
panjang (dan juga lebar) cakar, maka semakin besar momen lawan terhadap
lendutan pelat yang dapat diperoleh.
Jika System Cakar Ayam digunakan untuk mendukung beban statis dan
permanen yang relatif berat, fungsi Cakar Ayam dalam mereduksi lendutan plat
menjadi berkurang. Karena jika cakar secara permanen berotasi, maka akan
menyebabkan tanah di sekitar cakar mengalami konsolidasi primer, yang
menyebabkan pelat melendut secara bertahap sesuai dengan berjalannya waktu.
Kecuali itu, lendutan pelat dan rotasi cakar juga dipengaruhi oleh konsolidasi
sekunder (crep) yang juga akan menyebabkan efek yang sama.
Bila dipakai untuk perkerasan jalan raya, memberikan konstruksi jalan yang
kuat dan awet, sehingga biaya pemeliharaan kecil. Walaupun biaya awal lebih
mahal, tapi karena free maintenance, maka biaya total selama umur layanan yang
dikehendaki manjadi lebih kecil. Aplikasi Untuk Pondasi Bangunan Sistem Cakar
Ayam telah digunakan untuk fondasi-fondasi bangunan, seperti menara listrik,
menara air, gedung, dan jembatan. Fondasi Cakar Ayam dibangun seperti sistem
fondasi rakit (raft foundation) yang luasannya Sistem Cakar Ayam sangat cocok
digunakan sebagai perkerasan kaku (rigid pavement).
Dibandingkan dengan perkerasan jalan beton konvensional, sistem Cakar
Ayam lebih kuat dan tahan lama, karena pipa-pipa Cakar Ayam kecuali
mengurangi lendutan pelat akibat beban, juga menjaga pelat tetap dalam kontak
yang baik dengan tanah di bawahnya. Bila perkerasan jalan dari sistem Cakar
Ayam diletakkan di atas timbunan yang mengalami penurunan konsolidasi yang
berlebihan, maka sistem perkerasan ini dapat meminimalkan penurunan tidak
seragam, sehingga menjaga kerataan permukaan jalan beton. Sebagai contoh,
sistem Cakar Ayam pada Jalan Tol. Prof. Sediyatmo Cengkareng yang terletak
pada timbunan setinggi 3,5 m. Timbunan telah mengalami penurunan konsolidasi
sekitar 100 cm, namun hingga sekarang perkerasan sistem Cakar Ayam masih
dalam kondisi baik.

KESIMPULAN
Pondasi Cakar Ayam bisa di bilang pondasi yang sangat cocok untuk berbagai
jenis tanah, dimana mula – mula tanah tersebut tidak dapat dibangun pondasi
karena adanya Pondasi Cakar Ayam dapat dibangunlah suatu bangunan yang
beralaskan pondasi. Tetapi keadaan tanah stempat juga sangat berpengaruh
terhadap berbagai macam bentuk pondasi. Karena pengaruh beban yang dipikul
oleh pondasi lama – kelamaan keadaan tanah dapat mengalami penurunan
bersama dengan pondasi tersebut.
Pondasi cakar ayam terdiri dari plat beton bertulang yang relatif tipis yang
didukung oleh buis-buis beton bertulang yang dipasang vertikal dan disatukan
secara monolit dengan plat beton pada jarak 200-250 cm. Tebal pelat beton
berkisar antara 10-20 cm, sedang pipa-buis beton bertulang berdiameter 120 cm,
tebal 8 cm dan panjang berkisar 150-250 cm. Sistem pondasi cakar ayam ini telah
pula dikenal di banyak negara, bahkan telah mendapat pengakuan paten
internasional di 11 negara, yaitu: Indonesia, Jerman Timur, Inggris, Prancis, Italia,
Belgia, Kanada, Amerika Serikat, Jerman Barat, Belanda; dan Denmark.

DAFTAR PUSTAKA
https://fdokumen.com/download/pondasi-cakar-ayam

https://www.google.com/search?hl=in-ID&ie=UTF-8&source=android-
browser&q=jurnal+analisis+perbandingan+fondasi+cakar+ayam

http://e-journal.uajy.ac.id/2036/1/0TS12776.pdf

http://eprints.ums.ac.id/13534/2/BAB_I.PDF

https://drive.google.com/file/d/1Riqgkscs1ZwTIySgO6_fcTLWRXXJh5vu/view

https://www.rumah.com/panduan-properti/10-fakta-pondasi-cakar-ayam-yang-
membanggakan-20563

https://dokumen.tips/download/link/makalah-pondasi-cakar-ayam-5780818c10f40

https://www.ilmutekniksipil.com/teknik-pondasi/pondasi-cakar-ayam/amp

Anda mungkin juga menyukai