Anda di halaman 1dari 10

PAPER

PERANCANGAN ARSITEKTUR BANGUNAN II

PONDASI CAKAR AYAM

Paper ini disusun sebagai bukti hasil tugas kelompok

ANGGOTA KELOMPOK :

Eko Wiwit Sutrisno (D1031191002)

Tri Rivaldi (D1031191004)

Yogi Ihsan Hermawan (D1031191008)

Adji Maulana (D1031191010)

Rafly Ihza Nugraha (D1031191012)

Yohan Prasetyo (D1031191016)

Abang Syafikri Hilmi (D1031191019)

Ariq Aqsa (D1031191037)

Raihan Wicaksana (D1031191041)

Rizky Sunandi (D1031191047)


PONDASI CAKAR AYAM

Daftar isi

Bab 1 Pendahuluan……………………………………………….…. 1

A. Latar Belakang…………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………. 1
C. Tujuan…………………………………………………………….. 1

Bab 2 Pembahasan………………………………………………….. 2

A. Fungsi Pondasi…………………………………………………… 2

a.1. Pondasi Cakar Ayam………………………………………. 2

B. Sejarah dan Pengertian Pondasi Cakar Ayam………… 3

b.1. Sejarah……………………………………………………...... 3

b.2.Pengertian………………………………………………….... 3

b.3. Karakteristik……………………………………………….. 4

C. Kelebihan dan Kekurangan Pondasi Cakar Ayam… 4

c.1. Kelebihan……………………………………………………. 4

c.2. Kekurangan………………………………………………... 5

c.3. Manfaat…………………………………………………...... 5

D. Proses Pembuatan Pondasi Cakar Ayam…………….. 6

Bab 3 Penutup………………………………………………..………. 7

A. Kesimpulan…………………………………………………….. 7
B. Daftar pustaka……………………………………………….... 8
PONDASI CAKAR AYAM

Bab I Pendahuluan

A. Latar belakang

Saat akan membangun sebuah rumah, gedung, ataupun


infrastruktur, salah satu bagian yang memiliki peranan penting dalam
menentukan kekokohan suatu bangunan adalah pondasi, yang berfungsi
memperkuat konstruksi bangunan yang akan dibangun di atasnya. Oleh
karena itu, proses pembuatan pondasi tidak boleh dikerjakan
sembarangan karena akan berpengaruh pada keamanan dan kenyamanan
bangunan.

Ada beberapa jenis pondasi bangunan yang biasa digunakan,


beberapa diantaranya yakni pondasi batu kali, pondasi menerus, dan
pondasi cakar ayam. Namun, melihat tekstur tanah di Indonesia yang
gembur, pondasi cakar ayam menjadi salah satu pondasi yang sangat
populer. Terlebih digunakan pada wilayah dengan tekstur tanah yang
lembek dan berair.

B. Rumusan masalah
1. Apa fungsi dari sebuah pondasi?
2. Bagaimana sejarah dan pengertian pondasi Cakar ayam?
3. Apa saja kelebihan dan kekurangan Pondasi Cakar Ayam?
4. Bagaimana proses pembuatan Pondasi Cakar Ayam?

C. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami Fungsi dari sebuah Pondasi.
2. Mengetahui dan memahami Sejarah dan Pengertian Pondasi
Cakar ayam.
3. Mengetahui dan memahami Kelebihan dan Kekurangan
Pondasi Cakar Ayam.

1
4. Mengetahui dan memahami Proses Pembuatan Pondasi
Cakar ayam.

Bab II Pembahasan

A. Fungsi Pondasi

Sebuah pondasi memiliki fungsi yang kuat untuk mencengkeram


kuat lahan yang ada di bawahnya agar bangunan yang di bangun di
atasnya memiliki konstruksi yang lebih kuat dan stabil. Sebuah pondasi
dapat menopang beban hingga 2000 ton beratnya, salah satunya pondsi
cakar ayam.

Ini sudah dibuktikan oleh Ahli Perancis yang menguji coba


penggunaan pondasi ini pada landasan terminal udara Cengkareng dengan
beban pesawat B 747 bermuatan penuh seberat 360 ton.

A.1. Pondasi Cakar Ayam

Pondasi cakar ayam memiliki bentuk pelat persegi dengan ukuran


yang bermacam-macam. Ukuran tersebut menyesuaikan pada beban
bangunan dan kondisi struktur tanah. Rincinya, pondasi cakar ayam
terdiri dari pipa-pipa beton yang berbentuk seperti cakar ayam dengan
jarak sumbu sekitar 2-3 meter. Pipa-pipa ini biasanya memiliki diameter
1,2 meter dengan ketebalan 8 cm. Untuk ukuran panjangnya sendiri
menyesuaikan kebutuhan. Sedangkan, pelat beton biasanya memiliki
ketebalan 10-15 cm.

Fungsi cakar ayam ini akan lebih cocok digunakan untuk bangunan
yang cenderung rumit dan bertingkat. Bukan karena harga atau bahan,
namun dibutuhkan kedalaman yang cukup dalam untuk membangun
kerangka dan tulang dari pondasi ini. Maka dari itu untuk rumah
sederhana satu lantai, jika ingin lebih mudah bisa menggunakan pondasi
konvensional.

2
B. Sejarah dan Pengertian Pondasi Cakar Ayam

B.1. Sejarah

Metode pondasi cakar ayam ditemukan pada tahun 1961 oleh salah
satu tokoh insinyur sipil Indonesia, yakni Prof. Ir. Sedyatmo Dr HC yang
berprofesi sebagai Direktur Konstruksi di Perusahaan Listrik Negara
(PLN). Saat itu, PLN harus membangun tujuh menara listrik tegangan
tinggi di daerah berawa di Ancol. Tujuh menara tersebut dibangun dengan
tujuan mendistribusikan listrik dari Tanjung Priok ke Gelanggang
Olahraga Senayan.
Pembangunan tersebut sempat terkendala karena struktur tanahnya
yang berawa, lembek dan berair. Namun, Sedyatmo tetap berusaha untuk
mencari solusinya. Hingga akhirnya tercetus ide membangun rancangan
pondasi yang menyerupai akar, yang terdiri dari pipa-pipa beton yang
nantinya akan ditanam di dalam tanah.
Lalu, di atasnya dipasang plat beton sehingga pipa-pipa saling
terhubung dan mencengkeram tanah dengan kuat. Akhirnya, karena ide
brilian Sedyatmo, menara-menara tersebut berhasil didirikan tepat waktu.
Dan, pondasi cakar ayam masih digunakan hingga saat ini.

B.2. Pengertian

Pondasi cakar ayam adalah nama salah satu teknik yang digunakan
dalam konstruksi pondasi bangunan. Disebut pondasi cakar ayam karena
pada bagian bawah pondasi tersebut terdapat pipa-pipa beton yang
dibentuk menyerupai cakar ayam. ‘Cakar ayam’ tersebut berfungsi untuk

3
mencengkeram kuat lahan di bawahnya agar bangunan yang dibangun
diatasnya memiliki konstruksi yang lebih kokoh dan stabil.

Awalnya, pondasi cakar ayam ini digunakan pada tanah dengan


tekstur lembek atau lunak. Namun, kini pondasi cakar ayam dapat
diaplikasikan di segala jenis macam tanah, dan dapat digunakan sebagai
pondasi bangunan gedung bertingkat, jalan layang, jembatan besar, jalan
raya, jalan kereta api, hingga landasan pacu pesawat terbang.

B.3. Karakteristik

Pondasi cakar ayam berbentuk plat persegi dengan ukuran yang


beragam, menyesuaikan dengan beban bangunan dan kondisi struktur
tanah. Detailnya, pondasi ini terdiri dari pipa-pipa beton yang menyerupai
cakar ayam dengan jarak sumbu 2 – 3 m. Pipa-pipa ini umumnya memiliki
diameter 1,2 m, tebal 8 cm, dan ukuran panjang yang juga menyesuaikan.
Sedangkan plat beton umumnya memiliki ketebalan 10 – 15 cm.

Pondasi cakar ayam ini terbilang populer dan banyak digunakan


karena mampu menopang beban hingga 500 – 600 ton per kolom. Dengan
begitu, tentu bangunan yang dibangun dapat berdiri dengan kokoh dan
stabil.

C. Kelebihan dan Kekurangan Pondasi Cakar Ayam

C.1. Kelebihan

Dapat dibangun di atas tanah yang lembek. Sesuai dengan sebab


awal ditemukannya, pondasi cakar ayam mampu dibangun di atas tanah
dengan tekstur yang lembek, bahkan berair. Berbeda dengan pondasi
konvensional yang sulit untuk melakukan pembangunan di atas tanah
lembek dan berair karena berisiko ambles, bergerak ataupun bergeser.

4
Pondasi ini juga memiliki daya dukung yang lebih tinggi dan tidak
membutuhkan sela-sela untuk menampung pengembangan akibat
perubahan cuaca.

Tidak memerlukan sistem drainase. Kelebihan lain dari pondasi ini


adalah tidak membutuhkan sistem drainase dan sambungan kembang
kusut. Sebab, seluruh pondasi cakar ayam berisi beton padat yang kuat
sehingga tidak ada celah atau ruangan sebagai drainase. Dengan begitu,
pengerjaan pondasi ini akan mengurangi biaya, material, dan waktu
pengerjaan.

C.2. Kekurangan

Tidak Cocok Diaplikasikan pada Bangunan yang Kecil. Salah satu


kekurangan dari pondasi cakar ayam yaitu tidak bisa digunakan pada
bangunan yang ukurannya relatif kecil. Jika rumah Anda nantinya hanya
memiliki satu lantai, maka pondasi cakar ayam akan kurang cocok
digunakan. Pondasi ini lebih cocok digunakan untuk rumah dengan
minimal dua lantai atau bahkan gedung bertingkat yang tinggi. Untuk
rumah yang berukuran kecil dengan satu lantai, sebaiknya menggunakan
jenis pondasi lain karena tidak cocok dengan pondasi cakar ayam ini.

Mengeluarkan Biaya yang Lebih Mahal. Selain tidak cocok digunakan


untuk membuat bangunan dengan ukuran yang cukup kecil, pondasi cakar
ayam juga memiliki biaya yang cukup mahal untuk proses pengerjaannya.
Hal itu disebabkan karena memang tujuan utama dari menggunakan
pondasi cakar ayam yaitu untuk membuat bangunan yang besar dan
bertingkat tinggi. Maka, biaya yang dikeluarkannya pun akan lebih
banyak. Selain itu, dalam pembuatan pondasi cakar ayam juga
membutuhkan banyak bahan, alat, dan proses pengerjaannya juga cukup

5
rumit sehingga membutuhkan tenaga profesional yang harganya juga
tidak murah.

C.3. Manfaat
Pondasi cakar ayam menjadi solusi mendirikan bangunan di atas
tanah yang lembek. Pasalnya, tanah lembek seperti itu menyulitkan
pembangunan dengan pondasi konvensional. Lagipula, tanah lembek yang
berair sangat mungkin mudah ambles dan bergerak, sehingga tidak
direkomendasikan mendirikan bangunan di atasnya.
Penemuan sistem pondasi cakar ayam oleh Ir. Soedijatmo telah
memecahkan masalah tersebut. Sebuah sistem pondasi yang mampu
mencengkeram tanah di bawahnya lebih kuat.

D. Proses Pembuatan Pondasi Cakar

1. Penggalian tanah
Hal pertama yang perlu dilakukan sebelum melakukan penggalian
tanah adalah menentukan ukuran lebar, panjang, dan kedalaman
pondasi cakar ayam nantinya. Hal teknis yang perlu Anda perhatikan
dalam melakukan penggalian tanah adalah penempatan galian pondasi
yang dibuat lebih lebar dari ukurannya agar para pekerja dapat bekerja
dengan leluasa. Sebagai tambahan, semua galian tanah harus
diposisikan jauh dari tempat pengerjaan pondasi agar tidak
mengganggu aktivitas lain.

2. Membuat tulangan besi pondasi

Untuk merakit tulangan (pipa-pipa beton) pondasi cakar ayam


seharusnya dikerjakan di luar tempat pengecoran tetapi masih
dilaksanakan dalam satu tempat proyek. Hal ini dilakukan agar

6
tulangan pondasi dapat dipasang segera setelah dirakit. Secara teknis,
hasil rakitan tulangan dimasukkan ke dalam tanah galian lalu
ditempatkan tegak lurus dengan bantuan waterpass. Langkah
selanjutnya adalah memberikan jarak 40 mm antar tulangan dan dasar
tanah dengan batu kali yang ditempatkan pada setiap ujung sisi
sebagai pengganjal. Setelah rakitan terpasang dengan baik dan benar,
langkah berikutnya adalah membuat pelat beton atau pengecoran.

3. Bekisting

Bekisting adalah suatu konstruksi bantu yang sifatnya sementara dan


digunakan untuk mencetak beton yang akan dicor selanjutnya, baik di
dalam atau di atas. Simak lebih lanjut bagian dari bekisting kolom dan
bagaimana cara memasangnya.

4. Pengecoran

Langkah terakhir dalam membuat pondasi cakar ayam adalah


pengecoran. Bahan-bahan yang digunakan dalam langkah ini adalah,
pasir, semen, kerikil, dan air. Agar Anda mendapatkan hasil dengan
mutu terbaik, Anda juga harus menggunakan bahan yang bermutu
juga.

Bab III Penutup

A. Kesimpulan

Pondasi cakar ayam memang menjadi salah satu jenis pondasi yang
paling populer. Namun, pondasi ini akan lebih cocok digunakan untuk
membuat bangunan yang besar. jika berencana untuk membuat rumah
lantai satu dengan ukuran yang cukup kecil, maka tidak
direkomendasikan menggunakan pondasi cakar ayam.

7
DAFTAR PUSTAKA

Kementrian PU Dirjen Bina Marga. 2012. “Manual Desain


Perkerasan Jalan”. Semarang. DAS, Braja M. 1984. “Mekanika
Tanah(Prinsip-Prinsip Rekayasa Geoteknis) Jilid 2”. Jakarta.

Ryantori, Ir danSutjipto, Ir. 1984. “Konstruksi Sarang Laba-Laba”.


PT Dasaguna Semarang.

Terzaghi, Karl. 1987. “ Mekanika Tanah Dalam Praktek Rekayasa


Jilid 1”. Erlangga Jakarta.MKJI. 1997. “ Buku Panduan : Rekayasa Lalu
Lintas”. BandungHasfarmDian. 2006. “Data Tanah Km 16 –Km 27
Jalan Semarang -Purwodadi”. Semarang

https://id.scribd.com/doc/192547792/Tugas-4-Merancang-Tebal-
Perkerasan-Kaku. Diakses pada tanggal 28agustus2016.

Bethasari, S dan Wahyudi Pujo. (2007) “Design Of Composite


Pavement Structure on the Weak Soil by Using Cakar Ayam
Foundation”. Fakultas Teknik Universitas Islam Sultan Agung,
Semarang.

Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah.2002 . “


Perencanaan Perkerasan Jalan Beton Semen”. Jakarta.

Hatmojo, Rijanto P. 1984.“Cakar Ayam Construction system and Its


Aplication on Fondation For Structurs and pavement”. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai