Anda di halaman 1dari 3

BAB II

PONDASI CAKAR AYAM

2.1 Sejarah Pondasi Cakar Ayam

Pondasi dangkal adalah pondasi yang dibangun dekat dengan permukaan tanah, umumnya
kedalaman pondasi didirikan kurang 1/3 dari lebar pondasi sampai dengan kedalaman kurang
dari 3 m. Kedalaman pondasi dangkal ini bukan aturan yang baku yang menjadi sebuah
ketetapan, tetapi hanya sebagai pedoman. Permukaan pembebanan atau kondisi permukaan
lainnya akan mempengaruhi kapasitas daya dukung pondasi dangkal. Pondasi dangkal
digunakan ketika tanah permukaan yang cukup kuat dan kaku untuk mendukung beban yang
dikenakan dimana jenis struktur yang didukungnya tidak terlalu berat dan juga tidak terlalu
tinggi, pondasi dangkal tidak cocok untuk tanah kompresif yang lemah atau sangat buruk, seperti
tanah urug dengan kepadatan yang buruk, pondasi dangkal juga tidak cocok untuk jenis tanah
gambut, lapisan tanah muda dan jenis tanah deposito aluvial. Jenis pondasi dangkal adalah
pondasi cakar ayam. Pondasi cakar ayam terdiri dari plat beton bertulang yang relatif tipis yang
didukung oleh buis-buis beton bertulang yang dipasang vertikal dan disatukan secara monolit
dengan plat beton pada jarak 200-250 cm. Tebal pelat beton berkisar antara 10-20 cm, sedangkan
pipa-buis beton bertulang berdiameter 120 cm, tebal 8 cm dan panjang berkisar 150-250 cm.
Buis beton berguna sebagai pengaku pelat, Pelat buis beton dan tanah yang terkurung di dalam
pondasi bekerjasama, sehingga menciptakan suatu siatem komposit yang di dalam cara
bekerjanya secara keseluruhan akan identik dengan pondasi rakit ralft foundation.
Pondasi cakar ayam merupakan salah satu jenis pondasi hasil karya anak bangsa Indonesia
yaitu ditemukan oleh Prof. Dr. Ir. Sedijatmo pada tahun 1961. Prof. Dr. Ir. Sedijatmo sebagai
pejabat PLN harus mendirikan 7 menara listrik tegangan tinggi di daerah rawa-rawa Ancol
Jakarta. 2 menara berhasil didirikan dengan sistem pondasi konvensional, sedangkan sisa yang 5
lagi masih terbengkalai. Menara untuk menyalurkan listrik dan pusat tenaga listrik di Tanjung
Priok ke Gelanggang Olah Raga Senayan saat itu akan menyelenggarakan pesta olah raga Asian
Games 1962.

Sistem pondasi konvensional sangat sukar diterapkan di rawa-rawa, maka dicarilah sistem
baru. Ir. Sedyatmo mendirikan menara di atas pondasi yang terdiri dari plat beton yang didukung
oleh pipa-pipa beton di bawahnya. Pipa dan plat itu melekat secara monolit (bersatu), dan
mencengkeram tanah lembek secara dengan sangat erat.
Ir. Sedyatmo menamakan hasil temuannya dengan nama sistem pondasi cakar ayam.
Menara-menara listrik dapat diselesaikan tepat pada waktunya, dan tetap kokoh berdiri di daerah
Ancol yang sekarang sudah menjadi kawasan industri. Daerah yang bertanah lembek, pondasi
cakar ayam tidak hanya cocok untuk mendirikan gedung, tapi juga untuk membuat jalan dan
landasan. Keuntungan sistem pondasi cakar ayam yaitu tidak memerlukan sistem drainase dan
sambungan kembang susut.
Banyak bangunan yang telah menggunakan sistem yang di ciptakan oleh Prof. Dr. Ir.
Sedyatmo, antara lain: ratusan menara PLN tegangan tinggi, hangar pesawat terbang dengan
bentangan 64 m di Jakarta dan Surabaya, antara runway dan taxi way serta apron di Bandara
Sukarno-Hatta Jakarta, jalan akses Pluit-Cengkareng, pabrik pupuk di Surabaya, kolam renang
dan tribune di Samarinda, jalan tol Palembang-Indralaya, dan ratusan bangunan gedung
bertingkat di berbagai kota.
Sistem pondasi cakar ayam telah dikenal di banyak negara, bahkan telah mendapat
pengakuan paten internasional di 40 negara, yaitu: Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand,
Filipina, Vietnam, India, RRC, Jepang, Korea Selatan, Meksiko, Arab Saudi, Bahrain, Srilanka,
Brazil, Qatar, Uni Soviet, Burma, Mesir, Afrika Selatan, Portugal, Spanyol, Argentina, Cile,
Australia, Brunei Darussalam, Selandia Baru, Maroko, Jerman Barat, Jerman Timur, Inggris,
Prancis, Italia, Belgia, Kanada, Amerika Serikat, Jerman Barat, Belanda, dan Denmark.

2.2 Komponen Pondasi Cakar Ayam


Pondasi cakar ayam terdiri dari plat beton bertulang bertulang dengan ketebelaan 10-15
cm, tergantung dari jenis kontruksi dan keadaan tanah di bawahnya. Di bawah plat beton dibuat
sumuran pipa-pipa dengan jarak sumbu antara 2-3 m. Diameter pipa 1,20 m, tebal 8 cm, dan
panjang tergantung dari beban di atas plat serta kondisi tanahnya. Pipa yang dipakai adalah
tulangan tunggal, sedangkan untuk plat dipakai tulangan ganda.

Beton yang tipis itu akan mengambang di permukaan tanah, sedangkan kekakuan plat ini
dipertahankan oleh pipa-pipa yang tetap berdiri akibat tekanan tanah pasif. Plat dan konstruksi di
atasnya tidak mudah bengkok karena ada pipa-pipa yang tetap bertahan berdiri. Telapak beton,
pada pondasi cakar ayam sangat baik untuk beban yang merata. Sistem pondasi ini mampu
mendukung beben 500-600 ton per kolom. Di bagian bawah kolom dibuatkan suatu telapak
beton, untuk mengurangi tegangan geser pada plat beton. Tebal plat beton di bawah pusat beban
ditentukan oleh besarnya daya geser, bukan oleh besar momen, untuk dilakukan penambahan
pertebealan plat beton dibawah kolom bersangkutan, hal ini terjadi pada saat beban berpusat.

2.3 Kelebihan dan Kekeurangan Pondasi Cakar Ayam


Pondasi cakar ayam memiliki banyak kelebihan dan kekurangan di berbagai segi, berikut
adalah kelebihan dan kekurangan pondasi cakar ayam :
2.3.1 Kelebihan Pondasi Cakar Ayam
Pondasi cakar ayam banyak dipakai untuk membangun sebuah konstruksi bangunan atau
infrastruktur, karena pondasi cakar ayam memberikan banyak manfaat, diantaranya :
1) Bisa Dibangun di Atas Tanah Lembek
Seperti tujuan awal penemuan pondasi cakar ayam, jenis pondasi cakar ayam bisa dibangun di
atas tanah dengan tekstur yang lembek bahkan berair. Berbeda dengan pondasi konvensional
yang sulit

Anda mungkin juga menyukai