Anda di halaman 1dari 7

“ TEORI ARSITEKTUR “

NAMA : ANDI HIDAYATI D


NIM : 220211502069
PRODI : ARSITEKTUR
KELAS : D / 04

STRUKTUR-STRUKTUR PADA BANGUNAN


1. PONDASI
a. Pondasi Batu Kali
Pondasi batu kali kerap digunakan untuk bangunan yang hanya terdiri dari satu
lantai saja dengan kedalaman sekitar 60-80 cm. Fungsi utama dari pondasi ini adalah
untuk menopang pemasangan bada dan struktur bangunan di atasnya yang tidak terlalu
berat. Pondasi rumah 2 lantai bukan hanya harus mempertimbangkan jenis atau tipe
pondasi yang akan digunakan, tapi juga pertimbangkan jenis dan kontur tanahnya.

b. Pondasi Cakar Ayam


Pondasi cakar ayam atau foot plat merupakan jenis pondasi yang kerap
digunakan dalam pembangunan bertingkat, khususnya rumah dua lantai. pondasi cakar
ayam memang banyak digunakan untuk pembangunan struktur yang besar dan
membutuhkan kekuatan tahan lama seperti gedung pencakar langit, jalan layang
hingga landasan pesawat. Untuk rumah tempat tinggal, pondasi cakar ayam memang
jarang digunakan tapi bukan hal yang tidak mungkin juga.
c. Pondasi Tapak
Pondasi tapak adalah sebuah struktur beton bertulang yang dibuat layaknya
sebuah telapak dan memiliki posisi di bawah sebuah kolom atau tiang pada sebuah
bangunan. Pemanfaatan pondasi jenis ini juga digunakan pada bangunan bertingkat
untuk memastikan kekuatan strukturalnya bisa terpenuhi dengan baik. Sebuah pondasi
akan dibuat dan menyesuaikan dengan bangunan yang ada. Semakin besar dan tinggi
suatu bangunan maka otomatis pondasi juga harus dibuat lebih kuat dan lebih baik.

d. Pondasi Strauss Pile


Pondasi strauss pile adalah jenis pondasi yang dikerjakan manual dengan cara
menggali tanah menggunakan alat bor auger hingga kedalaman tertentu, lalu
dimasukkan tulangan besi untuk dilakukan pengecoran. Banyak yang menggunakan
jenis pondasi ini karena tingkat kemudahan pembuatannya. pembuatan pondasi strauss
pile umumnya digunakan untuk konstruksi bangunan 2-3 lantai. Beberapa contoh
bangunan yang memakai pondasi strauss pile ini adalah rumah tinggal, rumah toko
(ruko) dan gedung kantor. Pengerjaan strauss pile dilakukan secara manual, artinya bor
digerakkan dengan tenaga manusia. Meski cara ini banyak digunakan, tanah yang akan
dibor harus memenuhi syarat dan kondisi yang mendukung metode strauss pile ini.
Kondisi tanah yang cocok memakai pondasi straus pile :
 Kondisi tanah lunak hingga kedalaman kurang lebih 6 meter
 Kondisi tanah keras pada permukaan tanah atau pada sekitar 2 meter di bawah
permukaan tanah.
 Tanah timbunan, yaitu tanah yang diangkut dari daerah lain ke lokasi
pembangunan lalu dipadatkan sebelum dibangun pondasi

2. SLOOF
Sloof adalah struktur dari bangunan ya ng terletak di atas pondasi dan memiliki
fungsi untuk meratakan beban pondasi. Fungsi lain dari sloof adalah sebagai pengunci
dinding sehingga jika terjadi pergeseran tanah, maka dinding tidak mudah roboh. Sloof
dengan penampang persegi panjang ukuran 15 cm x 35 cm dipasang sebagai penghubung
antar struktur kolom, karena fungsi sloof adalah menyatukan antar kolom sekaligus
menyalurkan beban bangunan secara merata ke pondasi. Gunakan besi tulangan pokok
diameter 12 cm sebanyak 6bh, dan sengkangya dipasang setiap jarak 20 cm dengan
ukuran diameter besi 8 mm.
3. DINDING
Dinding adalah pembatas ruangan pada arah horisontal, memisahkan ruangan-
ruangan sesuai fungsinya. Fungsi lain dari struktur dinding ya itu sebagai pendefinisi
ruangan, peredam suara, melindungi bagian dalam bangunan dari paparan sinar matahari,
hujan, maupun binatang dan sebagainya.

4. PLAT LANTAI
Plat lantai adalah lantai yang tidak langsung terletak di atas tanah yang merupakan
tingkat pembatas antara lantai bawah dengan lantai di atasnya. fungsi utama dari pelat
lantai adalah sebagai pemisah antara lantai pertama dengan lantai kedua, ketiga, dan
seterusnya. Tidak hanya itu, plat lantai juga memiliki fungsi lain yakni :
 Mampu memperkuat struktur bangunan
 Menerima beban yang akan disalurkan ke struktur lainnya
 Sebagai peredam suara dari lantai atas ke lantai bawahnya
 Tempat memasang kabel listrik dan lampu untuk lantai bawah
 Menambah kekakuan bangunan dari arah horizontal

5. TANGGA
Tangga merupakan penghubung antara lantai satu dengan lainnya. Tangga
biasanya terdiri dari komponen berupa plat, borders, dan anak tangga. Tangga juga
memiliki beberapa tipe yakni tangga membentang horizontal, tangga spiral, tangga
melayang, dan tangga terjepit sebelah yang bertumpuk pada balok tengah.
6. KOLOM
Kolom mempertahankan rumah dari tiupan angin kencang, beban dalam bangunan
seperti manusia dan barang-barang, serta pengokoh bangunan agar tak mudah roboh.
Struktur kolom yang kuat tersebut menggunakan bahan besi dan beton, dimana gabungan
kedua material tersebut tahan akan tarikan dan dorongan.

7. RING BALK
Ring balk adalah bagian dari struktur bangunan seperti balok yang terletak di atas
dinding bata. Fungsi ring balk sebagai pengikat pasangan bata dan juga untuk meratakan
beban dari struktur yang berada di atas nya, seperti beban yang di terima oleh kuda -
kuda.
8. KUDA-KUDA
Konstruksi kuda-kuda merupakan bagian dari struktur bangunan yang berfungsi
untuk menopang rangka atap. penggunaan kuda-kuda terdiri dari material baja ringan,
baja konvensional, beton, hingga kayu.

9. ATAP
Pembuatan atap harus merencanakan beberapa hal seperti luas area yang harus
diberi atap, bentuk dan konstruksi yang diinginkan, serta lapisan penutupnya. Sementara
di area atap terdapat rangka atap dan penopang rangka atap. Rangka ini berfungsi sebagai
penahan beban dari bahan penutup (atap). Sementara bagian yang digunakan untuk
penopang rangka atap ialah balok kayu atau baja.

Anda mungkin juga menyukai