PUSKESMAS TABA
TAHUN 2014
DINAS KESEHATAN
KOTA LUBUKLINGGAU
Profil Puskesmas Taba Tahun 2014
TAHUN 2014
Albert Einstein
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan Profil UPTD Puskesmas Taba
Tahun 2014 sebagai sarana untuk melaporkan hasil kegiatan Puskesmas selama satu tahun dan
sebagai tolak ukur keberhasilan peningkatan pelayanan kesehatan. Profil ini kami buat
bertujuan untuk menyusun hasil kegiatan, mengevaluasi tingkat keberhasilan selama satu
tahun, bahan perencanaan di tahun yang akan datang dan sebagai bahan pelaporan ke sektor
intern dinas Kesehatan serta sektor ekstern lainnya.
Dalam menyelesaikan profil ini penyusun telah mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak terutama seluruh rekan karyawan UPTD Puskesmas Taba dan Kecamatan Lubuklinggau
Timur II. Oleh sebab itu sudah selayaknyalah kami mengucapkan terima kasih kepada
berbagai pihak serta seluruh rekan karyawan Puskesmas Taba dan Kecamatan Lubuklinggau
Timur II. Kami berharap semoga dengan disusunnya profil ini dapat memberikan pengetahuan
bagi para pembaca, Amin.
Kami menyadari bahwa profil ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
profil ini, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.
Lubuklinggau,
PENYUSUN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................
Halaman
i
ii
v
vii
viii
BAB I
A.
B.
C.
1
1
2
2
PENDAHULUAN ...................................................................................
LATAR BELAKANG.............................................................................
TUJUAN ...................................................................................................
MANFAAT.............................................................................................
3
3
4
4
5
6
14
15
16
17
19
19
19
19
20
20
20
23
23
23
24
24
24
25
25
26
26
26
2
28
28
28
28
29
30
31
31
32
f. Kunjungan Neonatus.........................................................................
g. Proporsi bayi yang diberi ASI eksklusif............................................
h. Cakupan Pelayanan kesehatan bayi...................................................
2. Pelayanan Kesehatan Keluarga Berencana (KB) .............................. .
a.Proporsi peserta KB aktif................................................................
b. Proporsi peserta KB baru...............................................................
3. Pelayanan Imunisasi.................................................... ......................
a. Cakupan desa UCI.................................................... ..........................
b. Cakupan Imunisasi DPT, HB dan Campak.........................................
c. Cakupan Imunisasi BCG, Polio dan dasar lengkap.............................
4. Pelayanan Kesehatan Gizi.................................................................
a. Cakupan Pemberian Vitamin A.......................................................
b. Proporsi anak 0-23 bulan ditimbang...............................................
c. Cakupan Pelayanan Anak Balita.....................................................
d. Proporsi Balita di timbang...............................................................
e. Cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan.....................
5.
6.
33
34
34
34
35
36
37
37
37
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
53
53
53
53
54
B. KETENAGAAN........................................................................................
C. ANGGARAN KESEHATAN.....................................................................
55
58
BAB VI KESIMPULAN.............................................................................................
LAMPIRAN.................................................................................................................
60
ix
DAFTAR GRAFIK
Grafik 3.1
Angka kematian
Bayi................................................................................
Grafik 3.2
Angka Kematian
Ibu..................................................................................
Grafik 3.3
Kasus baru BTA dan jumlah Keseluruhan
kasus.......................................
19
20
21
Grafik 3.4
Jumlah Kasus dan angka penemuan
kasus...............................................
Grafik 3.5
Angka Kesembuhan dan Pengobatan lengkap TB
paru...........................
Grafik 3.6
Angka Kejadian
DBD.................................................................................
Grafik 3.7
Angka Kejadian
Diare...............................................................................
Grafik 3.8
Suspect Penderita
Malaria.......................................................................
Grafik 3.9
Cakupan pengukuran tekanan
darah.......................................................
Grafik 3.10 Cakupan Bayi Berat Badan Lahir
Rendah..................................................
Grafik 4.1
Jumlah Kunjungan Ibu
Hamil....................................................................
Grafik 4.2
Jumlah Persalinan Ditolong Tenaga
Kesehatan........................................
Grafik 4.3
Jumlah Kunjungan TT pada ibu
hamil.......................................................
Grafik 4.4
Jumlah kunjungan TT pada
WUS...............................................................
Grafik 4.5
Jumlah Kunjungan ibu hamil yang mendapat FE1 dan
FE3.......................
Grafik 4.6
Penanganan ibu hamil dengan komplikasi
kebidanan...............................
Grafik 4.7
Kunjungan Neonatus KN1 dan
KN3............................................................
Grafik 4.8
Proporsi Bayi yang diberi ASI
eksklusif.......................................................
Grafik 4.9
Cakupan Pelayanan
Bayi............................................................................
Grafik 4.10 Pelayanan Kesehatan Keluarga
Berencana...............................................
Grafik 4.11 Proporsi peserta KB aktif menurut jenis
kontrasepsi................................
Grafik 4.12 Proporsi peserta KB baru menurut jenis
kontrasepsi................................
Grafik 4.13 Cakupan Keluraha
UCI... ...........................................................................
Grafik 4.14 Cakupan Imunisasi DPT, Hb dan
Campak..................................................
Grafik 4.15 Cakupan Imunisasi BCG, Polio, dan Imunisaasi dasar
lengkap..................
22
22
24
25
26
26
27
29
29
30
30
32
32
33
33
34
35
36
36
37
38
38
39
40
41
41
42
43
43
44
45
45
46
46
47
48
48
49
50
50
51
52
53
54
Grafik 5.3
Jumlah desa
Siaga...................................................................................
Grafik 5.4 Tenaga Kepegawaian PKM
taba...............................................................
Grafik 5.5 Jumlah Tenaga Medis Menurut jenis
kelamin.........................................
Grafik 5.6 Jumlah tenaga bidan dan
keperawatan...................................................
Grafik 5.7 Jumlah tenaga
kefarmasian.....................................................................
Grafik 5.8 Jumlah tenaga kesehatan masyarakat dan
kesling..................................
Grafik 5.9 Jumlah Tenaga
Gizi...................................................................................
Grafik 5.10 Jumlah Tenaga Medis dan
Fisioterapi......................................................
Grafik 5.11 Jumlah Tenaga kesehatan
lainnya............................................................
Grafik 5.12 Jumlah Anggaran Kesehatan PKM Taba Tahun
2014................................
DAFTAR TABEL
54
55
56
56
56
57
57
58
58
59
Halaman
Tabel 2.1 Nama-nama Pimpinan yang pernah memimpin PKM Taba.........................
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Peta willayah Lubuklinggau Timur II......................................................
18
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk peningkatan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan
berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata,
serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan antara
lain ibu, bayi, anak dan balita, lanjut usia dan keluarga miskin.
Gambaran masyarakat Indonesia dimasa depan merupakan tujuan utama
pembangunan kesehatan yang tercantum dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yaitu
peningkatan derajat kesehatan yang optimal sebagai bagian dari peningkatan
kesejahteraan secara umum.
Upaya kesehatan berkembang kearah kesatuan untuk seluruh masyarakat dengan
peran serta masyarakat secara aktif dan mencakup upaya peningkatan (promotif),
pencegahan (preventif), penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif). Di era
desentralisasi ini, penyelenggaraan puskesmas ditetapkan sebagai Unit Pelaksana Teknis
Dinas (UPTD).
Puskesmas merupakan pusat pengembangan, pembinaan dan pelayanan kesehatan
masyarakat yang juga merupakan pos terdepan dalam pembangunan kesehatan
masyarakat berfungsi melaksanakan tugas teknis dan admistratif.
Puskesmas adalah suatu organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat
disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu diwilayah kerjanya
dalam bentuk kegiatan pokok dan usaha kesehatan terintegrasi yang kegiatannya
merupakan kegiatan lintas sektoral. Puskesmas mempunyai wewenang dan tanggung
jawab atas pemeliharaan kesehatan masyarakat diwilayah kerjanya.
Profil kesehatan Puskesmas Taba tahun 2014 ini diharapkan dapat bermanfaat
dalam mendukung sistem manajemen kesehatan serta merupakan salah satu sistem
informasi kesehatan yang sangat penting artinya dalam mengevaluasi keberhasilan
pembangunan bidang kesehatan dalam rangka pencapaian
2. Tujuan Khusus
Penyusunan profil kesehatan Puskesmas Taba tahun 2014 bertujuan untuk:
a. Diperolehnya data dan informasi kesehatan di lingkungan Puskesmas Taba meliputi:
data lingkungan fisik/biologi dan prilaku kesehatan masyarakat.
b. Diperolehnya data dan informasi status kesehatan masyarakat diwilayah Puskesmas
Taba meliputi : angka kematian, angka kesakitan dan keadaan gizi masyarakat.
c. Mengetahui tingkat keberhasilan/pencapaian penyelenggaraan program-program
puskesmas tahun 2014
d. Mengetahui dan mengidentifikasi secara dini kendala-kendala dalam pelaksanaan
program-program puskesmas dan untuk segera mencari solusi pemecahan masalah.
C. MANFAAT
a. Dapat menjadi bahan masukan terutama dalam rangka review tahunan kondisi
kesehatan masyarakat di Puskesmas Taba.
b. Sebagai bahan evaluasi tahunan program kesehatan yang telah dilaksanakan serta
sebagai bahan masukan untuk perencanaan maupun sebagai program tahunan
kesehatan untuk tahun berikutnya.
c. Sebagai salah satu bahan informasi umpan balik/gambaran kegiatan yang telah
dilaksanakan oleh puskesmas dan Dinas Kesehatan di Kota Lubuklinggau dalam
perencanaan peningkatan pencapaian setiap program dan pelayanan kesehatan yang
bermutu.
BAB II
GAMBARAN UMUM
Puskesmas taba terletak di tengah Kota Lubuklinggau, tipe puskesmas adalah
puskesmas perkotaan dengan produk Jasa Pelayanan Kesehatan Dasar sebagai salah
Puskesmas Perawatan Rawat Jalan yang ada di Kota Lubuklinggau.
Puskesmas Taba terletak di jalan Puskesmas Rt.03 No. 88 Kelurahan Cereme Taba,
kecamatan Lubuklinggau Timur II tepatnya 500 meter dari jalan utama Kota Lubuklinggau.
A. SEJARAH KEPEMILIKAN PUSKESMAS TABA
Puskesmas Taba terletak di Kecamatan Lubuklinggau Timur II dengan luas
wilayah
kerja 226,2 Km2. Puskesmas Taba merupakan Puskesmas Inpres Tahun 1980/1981 dan sebagai
salah satu Puskesmas Kecamatan yang ada di Kelurahan Cereme Taba Kecamatan
Lubuklinggau Timur II dengan luas bangunan 347, 46 M2. Puskesmas Taba memiliki 5 (lima)
kelurahan sebagai wilayah kerjanya dengan 10 (sepuluh) posyandu yang tersebar di seluruh
wilayah kerja tersebut.
Sejak berdirinya Puskesmas Taba sudah mengalami beberapa kali pergantian
pimpinan, berikut nama-nama pimpinan yang pernah memimpin Puskesmas Taba yaitu :
Tabel 2.1 Nama Nama Pimpinan yang pernah memimpin
di Puskesmas Taba
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
NAMA
Dr. Zulkarnain Nurdin
Dr. Ibrahim Sani
Drg. Raja Miskal
Drg. Nugroho Hartadi
Dr. Iwan Gunawan
Dr. Budi Wiweko
Dr. Tenti
Dr. Yanti Mariani Napitupulu
Dr. Reny Syartika
Dr. Heleni Kartika
Dr. Bonny Brian Sinurat
Dr. Juharsah
Eli Rosidah, SKM
Khairia Nisa Triana, SKM
PLT. Yesi Fitriani SKM
Hamila, SKM.
TAHUN
1980 s/d 1985
1985 s/d 1992
1992 s/d 1993
1993 s/d 1996
1996 s/d 1997
1997 s/d 1999
1999 s/d 2001
2001 s/d 2002
2002 s/d 2003
2003 s/d 2004
2004 s/d 2006
2006 s/d 2012
januari 2012 s/d agustus 2013
september 2013 s/d november 2013
november s/d februari 2014
Februari 2014 s/d sekarang
C. LETAK GEOGRAFI
Puskesmas Taba terletak di Kecamatan Lubuklinggau Timur II terdiri dari dataran tinggi.
Untuk mencapai Puskesmas Taba dapat ditempuh dengan berjalan kaki, kendaraan roda dua
serta kendaraan roda empat. Puskesmas Taba dapat dikatakan memiliki letak yang strategis,
dilihat dari faktor mudahnya masyarakat dalam mengakses transportasi dan letaknya tepat
ditengah pemukiman padat penduduk sehingga memudahkan Puskesmas berkoordinasi
dengan masyarakat dan lintas sektor lainnya.
Tabel 2.2 Luas Wilayah Kerja Puskesmas Taba
No.
1
2
3
4
5
BATAS WILAYAH :
Nama Kelurahan
Cereme Taba
Jawa Kiri
Jawa Kanan
Jawa Kanan SS
Wirakarya
Luas Wilayah
59,8
62,3
13,5
28,3
62,5
Utara
Selatan
Timur
Barat
D. KEADAAN DEMOGRAFI
Wilayah kerja Puskesmas Taba meliputi Kelurahan Cereme Taba, Jawa Kiri, Jawa
Kanan, Jawa Kanan SS dan Wirakarya dengan jumlah penduduk 19.725 jiwa. Jumlah
penduduk di wilayah kerja Puskesmas Taba adalah 19.725 jiwa dari 5 (lima) kelurahan.
Hampir tidak ada perbedaan yang signifikan antara penduduk berjenis kelamin laki-laki dan
perempuan. Distribusi penduduk laki-laki yaitu sebanyak 9.857 jiwa dan penduduk
perempuan sebanyak 9.868. Kelompok umur terbanyak adalah penduduk balita (0-4 tahun),
yaitu berjumlah 1.840 jiwa. Jika diakumulasikan penduduk dengan usia lanjut maka hampir
menyamai dengan penduduk balita, hal ini harus menjadi perhatian bagi Puskesmas Perumnas,
karena kelompok anak, remaja dan lansia mempunyai permasalahan kesehatan tersendiri.
Penduduk terbanyak kedua setelah balita yaitu penduduk berumur 30-34 tahun sebanyak
1.613 jiwa.
Berdasarkan data kependudukan Kecamatan Lubuklinggau Timur II tahun 2013 ratarata jiwa/rumah tangga 3,86 dan kepadatan penduduk per km2 yaitu 87 ( Grafik 2) serta lebih
dari 80% penduduk menganut agama islam dan pendapatan keluarga perbulannya < Rp.
600.000 dengan rata rata mata pencarian dari setiap penduduk / kelurahannya yaitu :
Buruh
Pedagang
Petani
Pensiunan PNS
Pegawai negeri dan pegawai swasta
Dan lain-lain
Tabel 2.3 Peta Demografi di Wilayah Kerja Puskesmas Taba tahun 2013
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Nama
Kelurahan
Jumlah penduduk
Jumlah KK
Jumlah KK gakin
Jumlah RT
Jumlah rumah
Jumlah PUS
Jumlah WUS
Jumlah Ibu Hamil
Jumlah Ibu Bersalin
Jumlah Ibu Menyusui
Jumlah Bayi
Jumlah Balita
Jumlah Lansia
Puskesmas Pembantu
Jumlah TK
Jumlah SD/MI
SLTP
SMA
SLB
Jumlah Posyandu
Jumlah Posyandu Lansia
Jumlah kader aktif
Jumlah klinik bersalin
Jumlah Rumah Sakit
Jumlah Panti Asuhan
Jumlah Pasar
TTU
TPM
TPS
Jumlah Sarana Air Bersih
- SGL
- PDAM
- Mata air terlindungi
JAGA
- Leher angsa
Jumlah
5 kel
19.725
5.111
1.921
58
5.111
4.274
5.707
421
402
232
363
1.729
1.802
9
2
1
10
10
60
1
38
80
2.736
854
1.834
1
3.084
2.
3.
KIA/KB
4.
Gizi
5.
6.
Pengobatan
Lima (5) Program Pengembangan yang dilaksanakan yaitu :
1.
2.
Usila
3.
Perkesmas
4.
Batra
5.
PKPR
Seluruh program kegiatan tersebut mencakup kegiatan diluar maupun didalam gedung
poliklinik tersebut. Semua petugas terdidik dan terlatih, untuk membantu kegiatan seharihari dokter dibantu oleh 3 orang perawat dan 1 bidan yang sudah berpengalaman
dibidangnya.
dengan rentang usia lebih dari 5 tahun s/d 56 tahun. Pengobatan dilakukan terhadap
pasien umum, askes, jamsoskes maupun pasien gakin (jamkesmas). Disamping itu,
poliklinik umum ini juga melayani tindakan kegawatdaruratan dan rujukan pasien dari
unit-unit fungsional lainnya yang tidak dapat ditangani di puskesmas maupun terhadap
pasien-pasien dengan kasus penyakit kronik yang sudah berobat rutin di rumah sakit.
Kegiatan poliklinik ini juga menyediakan surat Keterangan Sehat dari Dokter (KIR
Sehat), baik untuk kesehatan haji maupun untuk kepentingan melamar pekerjaan dan
masuk sekolah. Di klinik ini dilayani pula pengobatan terhadap penderita TB Paru dan
Kusta selain penyakit lainnya.
3. Pelayanan Kesehatan Anak (Poliklinik MTBS)
Poliklinik MTBS ini melayani pasien anak, yaitu usia 0-5 tahun. Pada
pelaksanaannya klinik ini dilayani oleh Bidan dan Perawat terlatih. Klinik ini mulai
dikembangkan sistem Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) untuk anak usia 2 bulan
sampai 5 tahun dan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) untuk anak usia 0-2 bulan .
Dengan sistem MTBS dan MTBM ini, penatalaksanaan terhadap anak sakit dilakukan
secara komprehensif, tidak hanya terfokus pada keluhan sakit anak, namun juga dilakukan
pemantauan terhadap status gizi, riwayat kelahiran, riwayat/pola makan dan riwayat
imunisasinya. Dengan demikian, apabila anak dalam kondisi tidak baik atau terdapat
permasalahan gizi atau imunisasi, atau penyakitnya berbasis lingkungan, maka akan
dilakukan rujukan ke klinik gizi selain pengobatan (kuratif) yang dilakukan. Disamping
itu, pada klinik MTBS ini juga akan senantiasa dilakukan penyuluhan sesuai dengan
permasalahan anak.
Disamping pengobatan, klinik MTBS juga melakukan pemantauan terhadap
tumbuh kembang anak usia 0-60 bulan melalui upaya Stimulasi, Intervensi dan Deteksi
Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK). Pada kegiatan ini, dilakukan deteksi dini , stimulasi
terhadap kasus dengan gangguan tumbuh kembang. Kemudian juga dilakukan intervensi
dengan kasus gangguan tumbuh kembang dan rujukan kasus dengan gangguan tumbuh
kembang tersebut.
4. Pelayanan Kesehatan Gigi (Poliklinik Gigi)
Poliklinik ini memiliki seorang Dokter Gigi sebagai penanggung jawab dan
dibantu oleh perawat gigi yang telah berpengalaman dan terlatih. Poliklinik ini melayani
pengobatan dan perawatan gigi bagi seluruh lapisan masyarakat yang membutuhkannya
terutama pengobatan dasar seperti pencabutan. Tetapi dalam pelaksanannya terdapat
kendala yang dialami oleh poliklinik ini karena prasarana yang dimiliki tidak memadai
seperti kursi gigi dan peralatan mencabut gigi yang tidak memadai sehingga kegiatan
pelayanan pun terhambat dan tidak optimal.
Dalam mengoptimalkan poliklinik ini melakukan kegiatan penjaringan diluar
ruangan yaitu kegiatan UKGS bagi anak sekolah dan UKGMD bagi masyarakat umum
terutama balita dan ibu hamil di posyandu-posyandu. UKGS dan UKGMD dilaksanakan
3 kali setahun. Kegiatan ini merupakan upaya pengembangan dari poliklinik Gigi.
Kegiatan ini mencakup pemeriksaan dan penyuluhan tentang gigi, apabila terdapat anak
atau bumil yang memerlukan pengobatan dan tindakan dapat dirujuk ke Puskesmas untuk
ditindaklanjuti.
5. Poliklinik Gizi
Klinik ini melayani :
a.
Konsultasi Gizi
Melayani konsultasi Gizi Masyarakat dan Gizi Perorangan, baik di dalam maupun
di luar gedung. Untuk kegiatan dalam gedung, pasien dari poliklinik MTBS, KIA
ataupun poliklinik Umum yang mengalami permasalahan gizi. Kegiatan ini
dilaksanakan oleh seorang Petugas Gizi. Pelayanan konsultasi gizi ini dilaksanakan
setiap hari.
b.
Pemberian Vit A
Pemberian vit A selain dilakukan didalam juga diluar ruangan selain posyandu.
Kegiatan ini biasanya meliputi anak-anak SD sebagai targetnnya. Biasanya
d.
Penimbangan Bayi, Balita dan Bumil serta pemberian MPASI dan Susu
Selain dilakukan didalam ruangan kegiatan ini juga dilakukan diluar ruangan.
Imunisasi
Melayani Imunisasi BCG, DPT, Polio, Hepatitis, Campak, TT Bumil/Caten.
Dilaksanakan setiap hari senin dan kamis oleh bidan dan perawat terlatih. Selain
imunisasi di puskesmas kegiatan juga dilakukan diluar ruangan yaitu di posyandu dan
sekolahan. Untuk disekolah biasa disebut dengan BIAS yang dilakukan pada anak kelas 1
dan kelas 6 SD.
dari
APBD,
Askes
Sosial,
Jaminan
Kesehatan
Daerah
Stetoskop
Timbangan badan
Timbangan bayi
IUD kit
Implant kit
PHN kit
Minor surgery
Partus set
Tang gigi
Infantometer
b. Non Medis
Bed pasien
Meja tulis
Kursi tunggu
Kursi tamu
Kursi plastik
Lemari obat dan alat
Lemari arsip
Tape Recorder
Kulkas Vaksin
Obgyn Bed
Dental Chair
Sepeda Motor
Wastafel
Ambulance
Motor pusling
G. DATA KETENAGAAN
Jumlah ketenagaan Puskesmas Taba tahun 2014 berjumlah 41 orang. Selama tahun
2014
Puskesmas Taba mengalami pergantian pimpinan yaitu sejak November 2013 s/d
februari 2014 di jabat oleh Yesi Fitriani,SKM sebagai PLT, pada awal tahun 2014 februari s/d
Januari 2015 Puskesmas TABA dipimpin oleh HAMILA,SKM.
Berdasarkan jenis kelamin tenaga kepegawaian Puskesmas Taba didominasi oleh
perempuan. Dari 41 pegawai hanya 4 orang pegawai laki-laki yaitu 1 orang petugas analis
gizi, 1 orang petugas poli umum, 2 orang dokter umum Di UPTD Puskesmas Taba dari
total 41 orang pegawai, jumlah Perawat sebanyak 10 orang dan Bidan
sebanyak 11 orang, tenaga medis sebanyak 3 orang ( 2 orang dokter
umum, 1 orang dokter gigi), tenaga Kesehatan Masyarakat 5 orang,
asisten apoteker sebanyak 3 orang, tenaga gizi 1 orang, tenaga kesehatan
NO
NAMA
NIP
GOL
PENDIDIKAN
Hamila,SKM
Yesi Fitiani, SKM
Drg. Santi Diana S
Dr. Rika Alamsyah
Losianna Sembiring
Nusrima
Rita
Sri Eka Herlina Wati
Lumiana
Farida Ariani
Lusi Amliani
Nurhasmalena
Susi lidyawati,SKM
Susi Handayani
Desiyana Yunus
Meri Susanti
197306181993012002
19771120 200801 2 003
19770211 200604 2 008
19790415 200604 2 014
19590810 198312 2 001
19650804 198802 2 001
19700115 199003 2 002
19711023 199203 2 002
19640505 198603 2 012
19660609 198703 2 003
19690416 198903 2 003
19690810 198912 2 001
19770110 200803 200 1
19731203 199603 2 005
19770616 200501 2 003
19820309 200801 2 001
III/B
III/a
III/d
III/d
III/d
III/d
III/c
III/c
III/b
III/b
III/b
III/b
III/b
III/a
III/a
III/a
SKM
SKM
DOKTER GIGI
DOKTER UMUM
SPK
D III PERAWAT
D1 BIDAN
D 1 BIDAN
LCPK
LCPK
LCPK
D 1 BIDAN
SKM
SPPH
D III PERAWAT
SKM
Rice Gusnita
Sulyana
Rahmawati
Sukaryono
Gita Overa Shandy
Vera Yuartika
Yusmainar
Renny Anggraini
Yeni Sopiah
Eka Komalasari
Sulfa'i
Yulianti PH
Pamila Rizkiah
Nanik Pitiana
Mirani
Serli Yussinta
May Evalina
Eka Novita
Zulia Lestari
Maharani Nadianti. R
Yuli Asmara
III/a
III/a
III/a
III/a
II/d
II/ d
II/d
II/c
II/c
II/c
II/d
II/d
II/d
II/d
II/c
CPNS II/c
II/c
II/c
II/c
II/c
CPNS II/a
SKM
LCPK
D III PERAWAT
D IV PERAWAT
D III BIDAN
D III BIDAN
D III PERAWAT
D III BIDAN
D III FARMASI
SMAK
D III GIZI
D III PERAWAT
D III PERAWAT
D III BIDAN
D III BIDAN
D III BIDAN
SPK
SPK
SMF
D III BIDAN
SMF
a. Kepala Puskesmas
b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha
c. Koordinator Pelayanan Kesehatan Masyarakat (UKM), terdiri dari :
1) Petugas Pelayanan Kesehatan Wajib, meliputi :
a) Petugas Pelayanan Promosi Kesehatan
b) Petugas Pelayanan Kesehatan Lingkungan
c) Petugas Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular dan
Penyakit tidak Menular
d) Petugas Pelayanan KIA dan KB
e) Petugas Pelayanan Perbaikan Gizi Masyarakat
2) Petugas Pelayanan Kesehatan Pengembangan, meliputi :
a) Petugas Pelayanan Keperawatan Kesehatan
b) Petugas Pelayanan Kesehatan Sekolah
c) Petugas Pelayanan Kesehatan Olahraga
d) Petugas Pelayanan Kesehatan Tradiosional
alur pelayanan. kan Alur pelayanan kesehatan dimulai dari pasien datang kemudian ke loket
pendaftaran, diloket pendaftaran pasien akan mendaftar sesuai dengan jenis kepemilikan
jaminan kesehatan. Selanjutnya pasien akan memperoleh kartu resep, kartu berobat dan kartu
Rekam medis. Setelah itu pasien akan menuju poliklinik masing-masing berdasarkan umur.
Bagi pasien dengan kasus tertentu atao perlu perawatan ekstra maka dilakukan tidakan
rujukan ke pelayanan kesehatan yang lebih lengkap yaitu Rumah sakit. Setelah melakukan
pemeriksaan pasien akan menuju apotik (pasien Askes, Jamkesmas, Jamsoskes) sedangkan
pasien umum melakukan pembayaran lalu menuju apotik untuk mengambil obat. Secara
teknis alur pelayanan pasien di Puskesmas Taba yaitu :
LOKET PENDAFTARAN
Umum, Askes, Jamkesmas,
Jamsoskes
POLIKLINIK TUMBANG,
UMUM, USILA , PKPR, KIA,
KB
GIGI, LABORATORIUM, GIZI,
IMUNISASI
RUJUK
APOTIK
PULANG
PEMBAYARAN
Biaya Tindakan
Pasien Umum
B A B III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
A. MORTALITAS
Berdasarkan
data
yang
diperoleh
selama
tahun
2013
kesehatan
merupakan
faktor
yang
sangat
berpengaruh
terhadap tingkat AKB. Hal yang paling mendasar adalah kemauan dan
kesadaran dari masyarakat itu sendiri
2.
Berdasarkan data yang ada dilapangan pada tahun 2013 ditemukan adanya kematian
ibu per/kelahiran yaitu di kelurahan Jawa Kiri yaitu 1 orang ibu nifas berusia 20-35
tahun. Hal ini dapat dilihat dari grafik berikut ini :
B.
MORBIDITAS
PENYAKIT MENULAR
1.
Penyakit
menular
yang
disajikan
dalam
profil
kesehatan
berbagai
faktor
salah
satunya
kurangnya
kesadaran
GRAFIK 3.3 KASUS BARU BTA+, JUMLAH KESELURUHAN KASUS DAN JUMLAH
KASUS PADA ANAK BERDASARKAN JENIS KELAMIN
b. Kejadian Pneumonia
Pada tahun 2013 tidak ditemukan penderita Pneumonia diwilayah kerja
Puskesmas Taba. Pneumonia adalah radang paru-paru yang disebabkan oleh infeksi.
Tiga penyebab utama pneumonia adalah bakteri, jamur, dan virus. Yang beresiko tinggi
menderita infeksi ini adalah anak-anak dibawah 2 tahun dan manula. Gejala
pneumonia bervariasi, mulai dari pernafasan yang cepat sampai kegagalan pernafasan
dan tekanan darah yang sangat rendah atau dikenal dengan istilah syok septik. Jika
pneumonia terjadi pada bayi lahir, gejalanya akan timbul secara bertahap. Pada
umumnya gejala pneumonia adalah demam, batuk, sesak nafas dan nadi cepat.
Mengingat gejala penyakit hampir menyerupai penyakit pada umumnya, oleh karena
itu diperlukan pemeriksaan yang lebih spesifik lagi di wilayah kerja Puskesmas yang
meliputi semua sektor terkait dari berbagai disiplin ilmu.
c. Angka Kejadian HIV AIDS dan Syphilis
Tidak ditemukan penderita HIV AIDS dan Syphilis diwilayah kerja Puskesmas
Taba, hal ini terkait dengan program PKPR dan kesehatan Reproduksi dalam
pemberian penyuluhan tentang PMS serta pencarian penderita atau suspect. Sehingga
data yang didapat dapat dipertanggung jawabkan. (Lampiran Tabel 11 dan 12)
d. Angka kejadian Kusta
Meskipun Indonesia sudah mencapai eleminasi kusta pada
pertemuan kusta tahun 2000, sampai saat ini penyakit kusta masih
menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat. Hal ini terbukti
dari masih tingginya jumlah penderita kusta di Indonesia dan
Indonesia
merupakan
negara
dengan
urutan
ke3
penderita
2.
kaitannya
dengan
proses
terjadinya
persalinan
bagi
ibu,
masyarakat
untuk
dapat
berperan
serta
dalam
Tidak ditemukan penderita Malaria dan filariasis selama tahun 2013 (Lampiran
Tabel 22 dan 23). Tetapi ditemukan suspect penderita malaria sebanyak 9 orang dimana
3 orang laki-laki dan 6 orang perempuan. Pasien dinyatakan suspect berdasarkan gejala
klinis yang ditunjukan sama dengan penderita malaria, tetapi untuk menegakkan
diagnosa perlu dilakukan tes sediaan darah. Dalam hal ini tidak dilakukan tes sediaan
darah pada pasien.
Malaria paling banyak ditemukan didaerah tropis dan subtropis. Penyebab malaria
adalah karena gigitan nyamuk anopheles betina yang terinfeksi parasit plasmodium, dan
umumnya memiliki gejala demam, sakit kepala, mual-mual, menggigil, muntah, diare,
terasa nyeri otot, pegal-pegal. Berdasarkan data didunia, penyakit malaria membunuh
satu anak setiap 30 detik. Oleh karena itu penanganan yang akurat dan cepat sangatlah
diperlukan.
Berdasarkan Grafik 3.9 dapat dilihat bahwa dari 5.416 ada 220 orang dilakukan
pengukuran tekanan darah pada kelurahan Cereme Taba, sedangkan pengukuran darah
paling sedikit di kelurahan Jawa Kanan yaitu 13 orang dari 890. Pengukuran darah
merupakan awal dalam penegakan suatu diagnosa. Data ini didapat dari data kunjungan
pasien yang berobat ke Puskesmas.
3. Pemeriksaan Obesitas dan Kanker Leher Rahim
Pemeriksaan obesitas dapat dilakukan dipuskesmas menggunakan antropometri
yaitu pengukuran tinggi badan dan berat badan. Terdapat kendala-kendala yang dialami
Puskesmas salah satunya yaitu prasarana. Kendala lainnya juga datang dari pasien
umumnya pasien yang secara fisik terlihat gemuk tidak mau ditimbang dengan berbagai
alasan biasanya kebanyakan kaum perempuan. Umumnya pemeriksaan bekerjasama
dengan pihak swasta, sedangkan di Puskesmas sendiri tidak tersedia sarana dan prasarana
umumnya pemeriksaan yang bersifat klinis seperti pemeriksaan kanker leher rahim.
Karena keterbatasan inilah pemeriksaan tidak ditemukan penderita.
D. STATUS GIZI
Status gizi masyarakat dapat diukur melalui beberapa indikator,
antara lain bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Berat Badan
Lahir Rendah (kurang dari 2.500 gram) merupakan salah satu faktor utama
yang berpengaruh terhadap kematian Perinatal dan Neonatal. BBLR
dibedakan dalam 2 kategori yaitu BBLR karena Premature atau BBLR
karena Intrauterine Growth Reterdation (IUGR), yaitu bayi yang lahir cukup
bulan tetapi berat badannya kurang. Di negara berkembang banyak BBLR
dengan IUGR karena ibu berstatus Gizi Buruk, Anemia, Malaria dan
menderita penyakit Menular Seksual (PMS) sebelum konsepsi atau pada
saat kehamilan.
Dilihat dari grafik diatas ditemukan Bayi dengan Berat Badan Lahir
Rendah (BBLR) di wilayah UPTD Puskesmas Taba selama tahun 2013 yaitu
sebanyak 4 orang dimana 1 orang dikelurahan Jawa Kiri dan 3 Orang
dikelurahan Jawa Kanan SS.
B A B IV
UPAYA KESEHATAN
Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, telah dilakukan berbagai
upaya pelayanan kesehatan masyarakat. Berikut ini diuraikan gambaran
situasi upaya kesehatan di UPTD Puskesmas Taba pada tahun 2013.
A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR
penting
dalam
memberikan
pelayanan
kesehatan
pada
dapat
diatasi.
Berbagai
pelayanan
kesehatan
dasar
yang
1.
a.
mendapat
pelayanan
antenatal.
Sedangkan
K4
adalah
pertama, sekali pada trimester dua dan dua kali pada trimester
ketiga.
Target pencapaian K4 menurut Indonesia Sehat 2015 adalah 95
%, untuk UPTD Puskesmas Taba pada tahun 2013 cakupan K4 masih
di bawah target yang diharapkan yaitu sebesar 92,2 % (388 bumil).
Untuk cakupan K1 sebesar 99,8 % (420 bumil) suadah memenuhi
target.
b.
kesehatan
sudah
memenuhi
target
yang
diharapkan
c.
d.
e.
dan Fe3
Dilihat dari grafik 4.5 pemberian tablet Fe1 dan fe3 di wilayah
kerja Puskesmas Taba sebagai berikut yaitu Fe1 sebanyak 420 ibu
hamil (99,76%) dan
dari Angka Kecukupan Gizi wanita dewasa lainnya. Keadaan ini akan
terus
bertambah
seiring
dengan
usia
kehamilan
yang
terus
f.
tersendiri
untuk
melahirkan
di
fasilitas
swasta.
Kunjungan Neonatus
Bayi hingga usia kurang dari satu bulan merupakan golongan
82,8% .
b.
c.
bayi dimana 146 bayi perempuan dan 124 bayi laki-laki. Dengan
persentase terbesar yaitu di kelurahan Jawa Kanan sebesar 79,3% atau
23 dari 29 bayi sedangkan persentase terkecil yaitu dari di kelurahan
Cereme Taba yaitu 64,9% dimana 87 bayi dari 134 bayi mendapat
pelayanan kesehatan.
2.
a.
Taba sebesar 57 PUS yang ber-KB untuk MKJP dan 1.098 NON-MKJP.
Untuk MKJP dari 57 PUS yang ber-KB lebih memilih KB Implant yaitu
tertinggi di Kelurahan Cereme Taba sebanyak 46 PUS, sedangkan
NON-MKJP dari 1.098 PUS lebih memilih suntik dimana 700 PUS yang
ber-KB terbanyak di Kelurahan Wirakarya, sedangkan KB terbanyak
kedua yaitu Pil sebesar 363 PUS.
b.
3.
Pelayanan Imunisasi
a. Cakupan Desa UCI
Pencapaian
Universal
Child
Immunization
pada
dasarnya
besarnya
tingkat
kekebalan
masyarakat
terhadap
dan
budaya
dimana
ada
beberapa
masyarakat
yang
4.
bias akibta faktor lupa baik dari peserta ataupun petugas maka
pemberian vitamin A dipantau dan diberikan di Posyandu.
Dilihat dari Garfik 4.16 dapat diketahui bahwa
cakupan
atau
sebanyak
105
orang
balita
mendapat
pelayanan
proporsi balita
ditimbang yaitu 1.461 dari 1.575 balita dimana cakupan tertinggi yaitu
dikelurahan Cereme Taba sebesar 93,2% atau 500 balita dari 536
balita, sedangkan cakupan terendah yaitu di kelurahan Jawa Kanan
yaitu 90,9% atau 105 balita dari 111 balita.
Terdapat 3 kelurahan di temukan Balita dengan Berat Badan di
Bawah Garis Merah yaitu di Kelurahan Cereme Taba sebanyak 4 balita
yaitu 2 balita laki-laki dan 2 balita perempuan. Kelurahan Jawa Kanan 2
balita Laki-laki serta 2 balita perempuan di kelurahan Wirakarya. Hal ini
akan menjadi perhatian khusus bagi Puskesmas Taba terutama lintas
Program agar meningkatkan programnya sehingga angka BGM tidak
pemeriksaan
anak
sekolah
dasar/sederajat
baik
yang
6.
memerlukan
dan
mendapatkan
perawatan.
Hal
ini
dapat
tahun 2013 di wilayah kerja Puskesmas Taba sebesar 1.574 dari jumlah
usila ( > 60 th), sedangkan yang terbanyak dilayani sebanyak 470
orang di Kelurahan Jawa Kanan SS dan Paling sedikit di Kelurahan
Wirakarya yaitu 222 orang. Masing-masing kelurahan mempunyai
Posyandu usila, posyandu ini dimaksudkan agar mengoptimalkan
pelayanan dan memudahkan tenaga kesehatan dalam berkomunikasi
dengan masyarakat dalam penanganan masalah kesehatan yang ada.
8.
Promosi Kesehatan
Materi yang disuluh meliputi perilaku hidup bersih dan sehat, gizi balita, imunisasi,
kesehatan ibu hamil, tumbuh kembang anak dan berbagai penyakit yang sering terjadi pada
kelompok umur tertentu. Kegiatan penyuluhan kesehatan ini adalah dalam rangka
meningkatkan pengetahuan, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk hidup bersih dan
sehat sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Kegiatan ini
dilaksanakan secara lintas program dan lintas sektoral, dengan dukungan berbagai pihak.
1.
satu
pengukuran
tingkat
kepuasan
pasien
terhadap
5. Ketersediaan Obat
Pada umumnya obat yang dipakai di Puskesmas Taba adalah obat
generik yang diproduksi oleh Kimia Farma, Indo Farma dan Phapros.
Jenis obat yang dibutuhkan beserta pemakaiannya dapat dilihat pada
Lampiran Tabel 67. Berikut 10 obat yang paling banyak digunakan di
Puskesmas Taba :
GRAFIK 4.27 10 PEMAKAIAN OBAT TERBANYAK DI PUSKESMAS
C. PERILAKU MASYARAKAT
1.
Rumah Tangga Ber-PHBS
Kegiatan pemntauan Rumah Tangga ber-PHBS biasanya dilakukan
bulan september bersamaan dengan maping PHBS. Tahun 2013 jumlah
rumah tangga yang dipatau di wilayah kerja Puskesmas Taba yaitu
4.526 rumah dimana 2.444 rumah tangga ber-PHBS dan cakupan
tertinggi di keluraha Jawa Kanan dimana 56,4% dari 560atau 316
rumah tangga ber-PHBS dan cakupan terendah pada kelurahan
Wirakarya yaitu 49,6% dari 1.232 atau 611 Rumah tangga ber-PHBS.
Ada 10 indikator rumah tangga dikatakan ber-PHBS salah satunya
adalah anggota keluarga tidak merokok didalam rumah. Indikator
lainnya diantaranya yaitu persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan,
balita ditimbang setiap bulannya, Pemberian ASI secara Eksklusif,
Menggunakan air bersih, cuci tangan dengan menggunakan sabun,
tersedianya jamban, bebas jentik nyamuk, melakukan aktivitas fisik
dan memakan buah dan sayur setiap harinya.
2.
diwilayah
kerja
Puskesmas Taba dapat dilihat pada grafik dibawah ini. Dari 4.526
Rumah, 2.652 merupakan rumah sehat yang telah dibina dan
memenuhi syarat. Ada 1.874 rumah yang belum memenuhi syarat
sehat.
Ada beberapa kriteria dalam menentukan rumah sehat. Tidak
hanya fifk dari bangunan saj atetapi juga meliputi perilaku dari
mayarakat yang tinggal dirumah tersebuk. Bentuk fisik bangunan
misalnya tersedianya ventilasi yang cukup, sehingga pertukaran udara
dapat terjadi dan cahaya matahari dapat dengan mudah masuk.
Tersedianya sarana jamban sehat serta perilaku penghuni yang berPHBS.
D.
di
2.
3.
sehat
merupakan
awal
langkah
pemutusan
mata
rantai
yang
4.
5.
6.
pengolahan
makanan
ini
memenuhi
syarat
kesehatan.
bangunan.
dari
pemilihan,
pembelian
maupun
penyajian.
Konsentrasi
7.
B A B IV
UPAYA KESEHATAN
Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, telah dilakukan berbagai
upaya pelayanan kesehatan masyarakat. Berikut ini diuraikan gambaran
situasi upaya kesehatan di UPTD Puskesmas Taba pada tahun 2013.
E. PELAYANAN KESEHATAN DASAR
penting
dalam
memberikan
pelayanan
kesehatan
pada
dapat
diatasi.
Berbagai
pelayanan
kesehatan
dasar
yang
3.
a.
mendapat
pelayanan
antenatal.
Sedangkan
K4
adalah
pertama, sekali pada trimester dua dan dua kali pada trimester
ketiga.
Target pencapaian K4 menurut Indonesia Sehat 2015 adalah 95
%, untuk UPTD Puskesmas Taba pada tahun 2013 cakupan K4 masih
di bawah target yang diharapkan yaitu sebesar 92,2 % (388 bumil).
Untuk cakupan K1 sebesar 99,8 % (420 bumil) suadah memenuhi
target.
b.
kesehatan
sudah
memenuhi
target
yang
diharapkan
c.
d.
e.
dan Fe3
Dilihat dari grafik 4.5 pemberian tablet Fe1 dan fe3 di wilayah
kerja Puskesmas Taba sebagai berikut yaitu Fe1 sebanyak 420 ibu
hamil (99,76%) dan
dari Angka Kecukupan Gizi wanita dewasa lainnya. Keadaan ini akan
terus
bertambah
seiring
dengan
usia
kehamilan
yang
terus
f.
tersendiri
untuk
melahirkan
di
fasilitas
swasta.
Kunjungan Neonatus
Bayi hingga usia kurang dari satu bulan merupakan golongan
82,8% .
b.
c.
bayi dimana 146 bayi perempuan dan 124 bayi laki-laki. Dengan
persentase terbesar yaitu di kelurahan Jawa Kanan sebesar 79,3% atau
23 dari 29 bayi sedangkan persentase terkecil yaitu dari di kelurahan
Cereme Taba yaitu 64,9% dimana 87 bayi dari 134 bayi mendapat
pelayanan kesehatan.
9.
a.
Taba sebesar 57 PUS yang ber-KB untuk MKJP dan 1.098 NON-MKJP.
Untuk MKJP dari 57 PUS yang ber-KB lebih memilih KB Implant yaitu
tertinggi di Kelurahan Cereme Taba sebanyak 46 PUS, sedangkan
NON-MKJP dari 1.098 PUS lebih memilih suntik dimana 700 PUS yang
ber-KB terbanyak di Kelurahan Wirakarya, sedangkan KB terbanyak
kedua yaitu Pil sebesar 363 PUS.
b.
Universal
Child
Immunization
pada
dasarnya
besarnya
tingkat
kekebalan
masyarakat
terhadap
dan
budaya
dimana
ada
beberapa
masyarakat
yang
bias akibta faktor lupa baik dari peserta ataupun petugas maka
pemberian vitamin A dipantau dan diberikan di Posyandu.
Dilihat dari Garfik 4.16 dapat diketahui bahwa
cakupan
atau
sebanyak
105
orang
balita
mendapat
pelayanan
proporsi balita
ditimbang yaitu 1.461 dari 1.575 balita dimana cakupan tertinggi yaitu
dikelurahan Cereme Taba sebesar 93,2% atau 500 balita dari 536
balita, sedangkan cakupan terendah yaitu di kelurahan Jawa Kanan
yaitu 90,9% atau 105 balita dari 111 balita.
Terdapat 3 kelurahan di temukan Balita dengan Berat Badan di
Bawah Garis Merah yaitu di Kelurahan Cereme Taba sebanyak 4 balita
yaitu 2 balita laki-laki dan 2 balita perempuan. Kelurahan Jawa Kanan 2
balita Laki-laki serta 2 balita perempuan di kelurahan Wirakarya. Hal ini
akan menjadi perhatian khusus bagi Puskesmas Taba terutama lintas
Program agar meningkatkan programnya sehingga angka BGM tidak
pemeriksaan
anak
sekolah
dasar/sederajat
baik
yang
memerlukan
dan
mendapatkan
perawatan.
Hal
ini
dapat
sehat sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Kegiatan ini
dilaksanakan secara lintas program dan lintas sektoral, dengan dukungan berbagai pihak.
1.
satu
pengukuran
tingkat
kepuasan
pasien
terhadap
7. Ketersediaan Obat
Pada umumnya obat yang dipakai di Puskesmas Taba adalah obat
generik yang diproduksi oleh Kimia Farma, Indo Farma dan Phapros.
Jenis obat yang dibutuhkan beserta pemakaiannya dapat dilihat pada
Lampiran Tabel 67. Berikut 10 obat yang paling banyak digunakan di
Puskesmas Taba :
GRAFIK 4.27 10 PEMAKAIAN OBAT TERBANYAK DI PUSKESMAS
G. PERILAKU MASYARAKAT
1.
Rumah Tangga Ber-PHBS
Kegiatan pemntauan Rumah Tangga ber-PHBS biasanya dilakukan
bulan september bersamaan dengan maping PHBS. Tahun 2013 jumlah
rumah tangga yang dipatau di wilayah kerja Puskesmas Taba yaitu
4.526 rumah dimana 2.444 rumah tangga ber-PHBS dan cakupan
tertinggi di keluraha Jawa Kanan dimana 56,4% dari 560atau 316
rumah tangga ber-PHBS dan cakupan terendah pada kelurahan
Wirakarya yaitu 49,6% dari 1.232 atau 611 Rumah tangga ber-PHBS.
Ada 10 indikator rumah tangga dikatakan ber-PHBS salah satunya
adalah anggota keluarga tidak merokok didalam rumah. Indikator
lainnya diantaranya yaitu persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan,
balita ditimbang setiap bulannya, Pemberian ASI secara Eksklusif,
Menggunakan air bersih, cuci tangan dengan menggunakan sabun,
tersedianya jamban, bebas jentik nyamuk, melakukan aktivitas fisik
dan memakan buah dan sayur setiap harinya.
2.
diwilayah
kerja
Puskesmas Taba dapat dilihat pada grafik dibawah ini. Dari 4.526
Rumah, 2.652 merupakan rumah sehat yang telah dibina dan
memenuhi syarat. Ada 1.874 rumah yang belum memenuhi syarat
sehat.
Ada beberapa kriteria dalam menentukan rumah sehat. Tidak
hanya fifk dari bangunan saj atetapi juga meliputi perilaku dari
mayarakat yang tinggal dirumah tersebuk. Bentuk fisik bangunan
misalnya tersedianya ventilasi yang cukup, sehingga pertukaran udara
dapat terjadi dan cahaya matahari dapat dengan mudah masuk.
Tersedianya sarana jamban sehat serta perilaku penghuni yang berPHBS.
H.
di
2.
3.
sehat
merupakan
awal
langkah
pemutusan
mata
rantai
yang
4.
5.
6.
pengolahan
makanan
ini
memenuhi
syarat
kesehatan.
bangunan.
dari
pemilihan,
pembelian
maupun
penyajian.
Konsentrasi
7.