Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan Profil Kesehatan Puskesmas
Sibio-bio Tahun 2019 sebagai sarana untuk melaporkan hasil kegiatan Puskesmas selama satu
tahun. Profil Kesehatan Puskesmas ini pada intinya berisi berbagai data/informasi yang
menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
Sibiobio selama tahun 2019, yang dapat menjadi bahan masukan dalam penyusunan
perencanaan di masa yang akan datang.
Profil ini kami buat berdasarkan indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Puskesmas serta hasil cakupan/pencapaian dari program kesehatan yang ada di Puskesmas
Sibiobio dengan tujuan untuk menyusun hasil kegiatan dan mengevaluasi/menilai sejauh mana
tingkat keberhasilan kami selama tahun yang telah berjalan, dan kami akan menggunakan
sebagai pedoman untuk perencanaan kegiatan di tahun 2020. Dengan harapan di tahun 2020
bisa diperoleh hasil yang lebih baik dari tahun 2019.
Kami menyadari bahwa profil kesehatan ini masih banyak kekurangan terutama masih
sulitnya memperoleh data yang valid dan akurat dari berbagai sumber. Namun kami yakin,
masalah ini akan dapat diatasi dengan upaya melakukan optimalisasi tugas dan fungsi masing-
masing pengelola program di Puskesmas dan Bidan Desa.
Dengan tersusunnya Profil Kesehatan Puskesmas Sibio-bio ini diharapkan dapat
bermanfaat bagi semua pihak dan untuk penyempurnaan di masa yang akan datang. Saran dan
pendapat sangat kami harapkan sehingga profil ini dapat menjadi lebih baik khususnya dalam
upaya mendapatkan data, informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan.
Akhir kata, atas perhatian dan kerjasama yang baik dari semua pihak yang telah
berkontribusi dalam penyusunan Profil Kesehatan Puskesmas Sibio-bio Tahun 2019 terutama
dari seluruh staf Puskesmas Sibio-bio, kami ucapkan terima kasih.
Sibiobio, 2020
Kepala Puskesmas Sibiobio
i
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG................................................................................................1
1.2 TUJUAN.....................................................................................................................1
1.3 SISTEMATIKA PENYAJIAN...................................................................................2
ii
6.2 KESEHATAN ANAK..............................................................................................15
6.2.1 Kematian Neonatal, Bayi dan Balita...............................................................15
6.2.2 Pelayanan Kesehatan Neonatal........................................................................16
6.2.3 Pelayanan Kesehatan Bayi...............................................................................16
6.2.4 Pelayanan Kesehatan Balita.............................................................................16
6.2.5 Imunisasi..........................................................................................................16
6.2.6 Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah.......................................................17
6.3 GIZI..........................................................................................................................17
6.3.1 Penimbangan Bayi dan Balita..........................................................................17
6.3.2 Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan Pemberian ASI Eksklusif.........................18
6.3.3 Pemberian Vitamin A pada Ibu Nifas, Bayi dan Balita...................................18
6.3.4 Pemberian Tablet Tambah Darah pada Ibu Hamil..........................................18
6.4 PELAYANAN KESEHATAN USIA PRODUKTIF...............................................18
6.5 PELAYANAN KESEHATAN PADA USIA LANJUT..........................................19
6.6 PELAYANAN KESEHATAN KELUARGA..........................................................19
iii
7.7 10 PENYAKIT TERBANYAK DI PUSKESMAS SIBIO-BIO TAHUN 2018......23
BAB IX KESIMPULAN..............................................................................................26
LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 TUJUAN
Tujuan disusunnya profil Puskesmas Sibio-bio tahun 2019 adalah :
a. Tujuan Umum
Masyarakat mengetahui gambaran Puskesmas Sibio-bio secara keseluruhan baik derajat
kesehatan dan pencapaian upaya pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Sibio-bio
tahun 2019.
1
b. Tujuan Khusus
1) Mengetahui hasil pencapaian setiap program kesehatan yang dilaksanakan di wilayah
kerja Puskesmas Sibio-bio selama tahun 2019.
2) Mengetahui apakah setiap program kesehatan yang telah dilaksanakan dapat mencapai
target serta indikator yang ditetapkan.
3) Mengetahui gambaran situasi kesehatan serta berbagai masalah-masalah kesehatan yang
ada di wilayah kerja Puskesmas Sibio-bio pada tahun 2019.
Diharapkan dengan disusunnya Profil Puskesmas Sibio-bio Tahun 2019 dapat
memberikan gambaran yang jelas tentang situasi kesehatan masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Sibio-bio. Serta dapat digunakan dalam penyusunan rencana pembangunan
kesehatan dan perencanaan kegiatan selanjutnya.
2
Bab ini menguraikan tentang akses terhadap air minum berkualitas (layak), akses terhadap
fasilitas sanitasi yang layak, dan tempat - tempat umum (TTU) dan tempat pengelolaan
makanan (TPM).
Bab-IX : Kesimpulan
Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah lebih lanjut
dari Profil Kesehatan Puskesmas Sibio-bio tahun 2019. Selain keberhasilan-keberhasilan yang
perlu dicatat, bab ini juga mengemukakan hal-hal yang dianggap masih kurang dalam rangka
penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
Lampiran
Pada lampiran ini berisi tabel resume/angka pencapaian Puskesmas Sibio-bio dan tabel-tabel
data kesehatan dan yang terkait kesehatan yang responsif gender. Profil Kesehatan dapat
disajikan dalam bentuk tercetak (berupa buku) atau dalam bentuk lain.
3
BAB II
GAMBARAN UMUM
Puskesmas Sibio-bio merupakan salah satu puskesmas yang ada di Kecamatan Dolok
Kabupaten Padang Lawas Utara. Lokasi Puskesmas Sibiobio berada di desa Sibiobio
Kecamatan Dolok. Transportasi antar wilayah dihubungkan dengan jalan darat. Topografi
desa-desa di wilayah kerja Puskesmas Sibio-bio pada umumnya adalah berbukit-bukit. Akses
jalan masih masih sulit dijangkau oleh sarana transportasi darat, hal ini akibat kondisi jalan
yang berbatu-batu, berlumpur, menanjak dan menurun. Aktifitas masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Sibio-bio sebagian besar adalah bertani atau berkebun. Luas wilayah kerja
Puskesmas Sibio-bio sekitar 116 Km2 yang terdiri dari 18 desa dengan angka kepadatan
penduduk rata-rata 23/Km2.
Struktur umur penduduk menurut jenis kelamin dapat digambarkan dalam bentuk
piramida penduduk. Piramida tersebut merupakan gambaran struktur penduduk yang terdiri
dari struktur penduduk muda, dewasa dan tua. Struktur ini dapt menjadi dasar bagi kebijakan
kependudukan, sosial, budaya dan ekonomi.
4
GAMBAR 2.2
PIRAMIDA PENDUDUK WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIBIO-BIO
TAHUN 2019
Pada gambar 2.2 menunjukkan bahwa struktur penduduk di wilayah kerja puskesmas
Sibio-bio tahun 2019 termasuk struktur penduduk muda. Hal ini diketahui dari jumlah
penduduk usia muda yang masih banyak, dimana jumlah penduduk paling banyak yaitu pada
kelompok umur 0-4 tahun sebesar 373 orang yang terdiri dari 194 laki-laki dan 179
perempuan (untuk lebih jelas dapat dilihat di tabel 2 pada lampiran).
Jumlah rumah tangga di wilayah kerja Puskesmas Sibio-bio ada 641 KK dengan rata-
rata jumlah anggota rumah tangga dalam satu KK berjumlah 4 orang. Jumlah penduduk
terbanyak adalah Desa Sibio-bio dengan jumlah 292 jiwa, sedangkan yang paling sedikit
adalah Desa Sijorang yaitu sebesar 45 jiwa (untuk lebih jelas dapat dilihat di table 1 pada
lampiran).
Jumlah penduduk yang berumur 10 tahun keatas yang melek huruf sebesar 1596 orang
(99,4%) yang terdiri dari 801 orang (99,5%) laki-laki dan 795 orang (99,3%) perempuan.
Jumlah penduduk yang berusia 15 tahun keatas berdasarkan pendidikan tertinggi paling
banyak adalah yang memiliki ijazah tamatan SMP yaitu sebesar 417 orang (26%) yang terdiri
dari 204 orang (25,3%) laki-laki dan 213 orang (26,6%) perempuan (untuk lebih jelas dapat
dilihat di tabel 3 pada lampiran).
5
Kerjasama Tim
Bertindak Cepat dan Tepat
Partisipasi
Ramah
6
2.4 Struktur Organisasi Puskesmas
KEPALA PUSKESMAS
ALI KOBAL PASARIBU, SKM
PJ UKM ESENSIAL PJ UKM PENGEMBANGAN PJ UKP KEFARMASIAN & LAB PJ JARINGAN PEL.AYANAN
SRI MELVA ANNI RITONGA dr. DEDI ISWANDI PUSKESMAS DAN JEJARING
FASYANKES
PROMKES UKS/UKGS KESEHATAN JIWA PENDAFTARAN YUSNANI MANURUNG
ANNI MULIADI DESMITA HARAHAP
NANDA KRISTIANI
RITONGA
KESEHATAN USILA BIDAN DESA
ERBIN SILITONGA TINDAKAN
KESLING
ANNI RITONGA
IRFAN NURDIN
KESEHATAN OLAH RAGA PUSKESMAS
THERESIA KATARINA KEFARMASIAN
AYU TRISNA KELILING
KO. P2P IMUNISASI / YUSNANI
SRI MELVA MANURUNG KESTRAD LABORATORIUM JEJARING
PAHRUL RAMBE HERDITA PUTRI FASYANKES
KOOR. KIA/KB ISPA / MULIADI
YUSNANI MANURUNG PELAYANAN KIA/KB
P2 TB PARU / ERBIN S YUSNANI MANURUNG
GIZI
DIARE / NANDA K PELAYANAN GIZI
ANNI RITONGA RISKI R.
KUSTA / ASIR RITONGA
PERSALINAN
DBD / NANDA K YUSNANI MANURUNG
MALARIA/NANDA K
BAB III
SARANA KESEHATAN
8
memantau perkembangannya posyandu dikelompokkan menjadi 4 strata, yaitu Posyandu
Pratama, Posyandu Madya, Posyandu Purnama, dan Posyandu Mandiri.
Berdasarkan data yg terkumpul pada tahun 2019 jumlah Posyandu di wilayah kerja
Puskesmas Sibiobio ada 4 Posyandu dengan rincian sebagai berikut : Posyandu Pratama 4
buah (57,1%), Posyandu Madya 3 buah (42,9%), Purnama, dan Mandiri tidak ada. Sedangkan
Psbindu PTM di puskesmas sibio-bio ada 11 Posbindu PTM (untuk lebih jelas dapat dilihat di
tabel 10 pada lampiran)
3.3 SARANA KEFARMASIAN
Obat merupakan salah satu komponen yang tak tergantikan dalam pelayanan
kesehatan. Sesuai dengan yang tertuang dalam Kebijakan Obat Nasional Tahun 2006, dalam
rangka upaya pelayanan kesehatan, ketersediaan obat dalam jenis yang lengkap, jumlah yang
cukup, terjamin khasiatnya, aman, efektif dan bermutu dengan harga terjangkau serta mudah
diakses adalah sasaran yang harus dicapai. Maka dari itu dalam hal ini pemerintah wajib untuk
turut serta menjamin ketersediaan obat yang ada di wilayah kerjanya masing-masing. Salah
satunya adalah ketersedian obat yang ada di pelayanan kesehatan tingkat dasar milik
pemerintah yaitu Puskesmas.
Dalam rangka mengevaluasi tingkat ketersedian obat dan vaksin dalam satu wilayah
maka disusunlah suatu alat yang dapat digunakan untuk mengukur nilai ketersedian obat dan
vaksin yang ada. Dari hasil perhitungan nilai ketersediaan obat dan vaksin periode Januari –
Desember 2019 di puskesmas sibio-bio secara rata-rata nilai ketersedian obat dan vaksin telah
memenuhi standar yang ada yaitu lebih dari 80%. (untuk lebih jelas dapat dilihat di tabel 9
pada lampiran)
9
BAB IV
TENAGA KESEHATAN
10
BAB V
PEMBIAYAAN KESEHATAN
11
pembangunan kesehatan masyarakat harus lebih ditingkatkan, supaya penduduk di desa dapat
mencapai usia harapan hidup yang panjang dengan berbagai kegiatan yang bisa dicapai,
seperti Program Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir, Posyandu, Posyandu
Lansia, dan kegiatan UKBM lainnya.
Untuk saat ini belum ada desa di wilayah kerja puskesmas sibio-bio yang
memnfaatkan dana desa untuk kesehatan. (untuk lebih jelas dapat dilihat di tabel 18 pada
lampiran)
12
BAB VI
KESEHATAN KELUARGA
6.1.3 Pelayanan Imunisasi Td pada Ibu Hamil dan Wanita Usia Subur (WUS)
Berdasarkan data dari bidan-bidan desa di wilayah kerja Puskesmas Sibio-bio pada
tahun 2019, persentase cakupan imunisasi Td2+ pada ibu hamil sebesar 7.4% yang terdiri dari
Td1 dan Td2 sebesar 11,1%, Td3 sebesar 7,4%, Td4 dan Td5 sebesar 0%. Sedangkan
13
cakupan imunisasi Td pada Wanita Usia Subur (WUS) yaitu Td1 dan Td2 1,9%, Td3 sebesar
1,3%, sedangkan Td4 dan Td5 sebesar 0%, dan untuk WUS yang tidak hamil tidak ada yang
mendapatkan imunisasi Td. (untuk lebih jelas dapat dilihat di tabel 24-26 pada lampiran)
14
(21,9%), AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) 13 orang (12,4%), MOW (Metode Operatif
Wanita) 4 orang (3,8%), dan Implan 23 orang (21,9%). Sedangkan peserta KB pasca
melahirkan sebanyak 14 orang (17,9%). Jenis kontrasepsi yang digunakan oleh peserta KB
pasca melahirkan adalah kondom 1 orang (7,1%) suntik 5 orang (35,7%), pil 5 orang (35,7%),
AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) 1 orang (7,1%) dan implan 2 orang (14,3%). (untuk
lebih jelas dapat dilihat di tabel 28 dan 29 pada lampiran)
15
sanitasi, penyakit infeksi dan kecelakaan. Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas
Sibio-bio tahun 2019 menunjukkan bahwa tidak terdapat kasus kematian balita. Hal ini berarti
bahwa dari 1000 kelahiran hidup tidak terdapat kematian balita. (untuk lebih jelas dapat
dilihat di tabel 31 pada lampiran)
6.2.5 Imunisasi
Pencapaian Universal Child Immunization (UCI) pada dasarnya merupakan suatu
gambaran terhadap cakupan sasaran bayi yang telah mendapat imunisasi secara lengkap. Bila
cakupan UCI dikaitkan dengan batasan wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut dapat
digambarkan besarnya tingkat kekebalan masyarakat terhadap penularan PD3I.
Berdasarkan data yang terkumpul, bahwa pada tahun 2019 ada 6 desa yang masuk
kategori desa UCI yaitu desa Bandar Nauli, Gunung Maria, Panca, Napa Sundali, Sibio-bio,
dan Sijorang di wilayah kerja Puskesmas Sibio-bio. Hal ini dikarenakan desa – desa tersebut
mencapai indikator desa UCI yaitu 100% bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap.
Persentase cakupan imunisasi dasar lengkap pada bayi di wilayah kerja puskesmas sibio-bio
tahun 2019 sebesar 81,6%. Sedangkan untuk cakupan imunisasi pada anak baduta (bawah dua
16
tahun) yaitu terdiri dari cakupan DPT-HB-Hib4 sebesar 45,8% dan Campak/MR sebesar
73,9% (untuk lebih jelas dapat dilihat di tabel 37 – 40 pada lampiran)
6.2.6 Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah
Pelayanan kesehatan pada kelompok anak usia sekolah dilakukan dengan pelaksanaan
pemantauan kesehatan dan pemeriksaan anak usia sekolah serta pelayanan kesehatan yang
diberikan pada anak sekolah dasar/sederajat, SMP/sederajat dan SMA/sederajat. Cakupan
penjaringan pelayanan kesehatan terhadap siswa kelas 1 SD/setingkat di wilayah kerja
Puskesmas Sibio-bio pada tahun 2019 sebesar 100% dari 79 siswa kelas 1 SD/setingkat di 6
Sekolah Dasar yang ada di wilayah Kerja Puskesmas Sibio-bio. Sedangkan cakupan
penjaringan pelayanan kesehatan terhadap siswa kelas 7 SMP/setingkat di wilayah kerja
Puskesmas Sibio-bio pada tahun 2019 sebesar 100% dari 26 siswa kelas 7 SMP/setingkat dari
1 SMP/setingkat yang ada di wilayah Kerja Puskesmas Sibio-bio. (untuk lebih jelas dapat
dilihat di tabel 45 pada lampiran)
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut dibagi menjadi pelayanan kesehatan dasar gigi
(untuk masyarakat umum/semua golongan umur) dan pelayanan kesehatan gigi untuk anak
sekolah. Cakupan pelayanan kesehatan gigi untuk anak sekolah selama tahun 2019 dari 482
murid SD/MI dari 6 sekolah dasar yang ada di wilayah puskesmas Sibio-bio dan semua SD
mendapat pelayanan pemeriksaan kesehatan dasar gigi dan yang perlu dan mendapat
perawatan gigi sebanyak 9 orang. (untuk lebih jelas dapat dilihat di tabel 47 pada lampiran)
6.3 GIZI
Di Indonesia pada umumnya masih dihadapkan pada masalah gizi “ganda”, yaitu
masalah gizi kurang dalam bentuk : Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi (AGB),
dan kurang vitamin A (KVA), serta masalah gizi lebih yang erat kaitannya dengan penyakit-
penyakit degeneratif. Masalah gizi kronis pada yang terjadi pada sejak janin dalam kandungan
sampai dengan usia 2 tahun yaitu stunting. Berbagai upaya perbaikan gizi telah dilakukan
dalam upaya menanggulangi masalah gizi kurang tersebut, sedangkan masalah stunting
program perbaikan gizi harus dilakukan pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dan pra
konsepsi.
6.3.1 Penimbangan Bayi dan Balita
Upaya pemantauan terhadap pertumbuhan bayi dan Bawah Lima Tahun (Balita)
dilakukan melalui kegiatan penimbangan di posyandu dan atau puskesmas secara rutin setiap
bulan. Pada tahun 2019 jumlah bayi baru lahir yang ditimbang sebanyak 69 bayi (97,2%) dari
71 bayi baru lahir yang ada di wilayah kerja puskesmas sibio-bio. Berdasarkan pemeriksaan
berat badan bayi baru lahir yg ditimbang tersebut tidak terdapat berat badan bayi lahir rendah
di wilayah kerja Puskesmas Sibibio. (untuk lebih jelas dapat dilihat di tabel 33 pada lampiran)
Sementara itu dari 373 balita yang ada di wilayah kerja Puskesmas Sibio-bio tahun
2019, balita yang ditimbang ada sebanyak 168 balita dengan persentase D/S sebesar 45% dan
17
dari balita yang ditimbang dan diukur tinggi badannya terdapat balita dengan status balita gizi
kurang 9 orang (5,4%), balita pendek 23 orang (13,7%), dan balita kurus sebanyak 10 orang
(6%). (untuk lebih jelas dapat dilihat di tabel 43 dan 44 pada lampiran)
18
Pada tahun 2019 jumlah penduduk usia produktif (15-59 tahun) di wilayah kerja
puskesmas sibio-bio yang mendapat pelayanan skrining kesehatan sesuai standar sebanyak
233 orang (16,2%) dan yang memiliki resiko sebanyak 30 orang (12,9%). (untuk lebih jelas
dapat dilihat di tabel 48 pada lampiran)
19
BAB VII
PENGENDALIAN PENYAKIT
7.1.2 Pneumonia
Berdasarkan data dari laporan Puskesmas Sibio-bio pada tahun 2019 jumlah
kunjungan balita dengan batuk atau kesukaran bernafas sebanyak 300 balita dan ditemukan 1
balita dengan batuk bukan pneumonia. (untuk lebih jelas dapat dilihat di tabel 53 pada
lampiran)
7.1.4 Diare
Jumlah kasus diare yang mendapat pelayanan di wilayah Kerja Puskesmas Sibio-bio
pada tahun 2019 terdiri dari balita sebesar 24% dari 50 target kasus yang ditemukan, dan pada
semua umur sebesar 228% dari 73 target kasus yang ditemukan. Cakupan penderita diare yang
mendapat oralit untuk balita sebesar 100% dan semua umur sebesar 21,1%. Cakupan
penderita diare yang mendapat Zinc pada balita sebesar 100%. (untuk lebih jelas dapat dilihat
di tabel 56 pada lampiran)
7.1.5 Kusta
Tidak ditemukan kasus Kusta di wilayah kerja Puskesmas Sibio-bio pada tahun 2019.
(untuk lebih jelas dapat dilihat di tabel 57-60 pada lampiran)
20
7.1.6 Acute Flaccid Paralysis (AFP) Non Polio
Berdasarkan hasil survailans terhadap kasus AFP (non polio) di wilayah kerja
Puskesmas Sibio-bio pada tahun 2019, tidak ditemukan adanya kasus AFP (non polio). (untuk
lebih jelas dapat dilihat di tabel 61 pada lampiran)
7.4.2 Malaria
Penyakit malaria masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia,
perkembangan penyakit Malaria dipantau melalui Annual Parasite Incidence (API). Di
wilayah kerja Puskesmas Sibio-bio pada tahun 2019 tidak ditemukan kasus malaria. (untuk
lebih jelas dapat dilihat di tabel 66 pada lampiran)
21
7.4.3 Filariasis
Penyakit filariasis merupakan penyakit yang disebarkan oleh vektor yaitu nyamuk.
Pada tahun 2019 tidak ada kasus filariasis yang dilaporkan di wilayah kerja Puskesmas Sibio-
bio. (untuk lebih jelas dapat dilihat di tabel 67 pada lampiran)
22
7.7 10 PENYAKIT TERBANYAK DI PUSKESMAS SIBIO-BIO TAHUN 2019
Adapun daftar 10 penyakit terbanyak di Puskesmas Sibio-bio selama tahun 2019
adalah sebagai berikut :
1. Nasofaringitis Akut (common cold) 17,7%
2. Influenza 12,7%
3. Rematik 11,3%
4. Dermatitis 10,4%
5. Diare 8,7%
6. Nyeri Kepala 7,9%
7. Gastritis 7,3%
8. Hipertensi 6,2%
9. Mialgia 5,2%
10. Diabetes Militus tipe 2 2,1%
23
BAB VIII
KESEHATAN LINGKUNGAN
24
Sibio-bio sebanyak 28 unit dan yang memenuhi syarat kesehatan 1 unit (3,6%) yaitu sekolah
SDN Sibio-bio, dan tidak ada Tempat Pengelolaan Makanan di wilayah kerja puskesmas
Sibio-bio. (untuk lebih jelas dapat dilihat di tabel 75-76 pada lampiran)
25
BAB IX
KESIMPULAN
Data dan Informasi adalah bagian dari Sistem Informasi Kesehatan yang merupakan
sumber daya vital dan urgen yang harus dimiliki oleh penyelenggara pembangunan kesehatan,
maka penyediaan data dan informasi yang berkualitas sangat diperlukan sebagai masukan
dalam proses pengambilan keputusan.
Namun sangat disadari sistem informasi kesehatan yang ada saat ini masih belum
dapat memenuhi kebutuhan data dan informasi kesehatan secara optimal, belum adanya sistem
informasi kesehatan yang terintegrasi menambah semakin sulitnya menyediakan data yang
akurat dan obyektif. Hal ini berimplikasi pada kualitas data dan informasi yang disajikan.
Profil Kesehatan Puskesmas Sibio-bio yang diterbitkan saat ini masih sangat jauh dari
harapan. Walaupun demikian diharapkan Profil Kesehatan Puskesmas Sibio-bio tahun 2019
ini dapat memberi gambaran secara garis besar tentang seberapa jauh keadaan kesehatan
masyarakat yang telah dicapai.
Beberapa upaya pembangunan kesehatan yang telah dilakukan menunjukkan hasil
yang cukup baik, namun masih banyak juga program dan kegiatan kesehatan yang belum
mencapai hasil yang optimal dan dapat dinikmati oleh masyarakat, hal ini dikarenakan
keterbatasan kuantitas dan kemampuan tenaga kesehatan di Puskesmas Sibio-bio.
Indikator kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Sibio-bio tahun 2019
dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Tidak ada kasus kematian Ibu yang dilaporkan.
2. Tidak ada kasus kematian Neonatal yang dilaporkan.
3. Tidak ada kasus kematian bayi dan balita yang dilaporkan.
4. Terdapat terdapat kasus Tuberkulosis.
5. Tidak ada kasus HIV dan AIDS yang dilaporkan.
6. Angka kesakitan Diare untuk semua umur sebesar 270 per 1.000 penduduk dan
untuk balita sebesar 843 per per 1.000 penduduk. Dan cakupan yang mendapat
pelayanan sebesar 228,5% untuk semua umur dan 24% untuk balita.
7. Tidak ada Kasus Kusta ditemukan
8. Tidak ada kasus Acute Flaccid Paralysis (AFP) ditemukan.
9. Tidak terdapat kasus PD3I yang dilaporkan.
10. Tidak ada kasus KLB ditemukan.
11. Tidak ada Kasus DBD, Malaria dan Filariasis ditemukan.
12. Jumlah penderita hipertensi yang mendapat pelayanan kesehatan sebanyak 31
orang (66%).
13. Terdapat 7 kasus Diabetes Melitus.
14. Tidak ada kasus kanker leher rahim dan kanker payudara ditemukan.
26
15. Tidak ada kasus orang dengan gangguan jiwa berat yang dilaporkan.
16. Terdapat balita dengan status balita gizi kurang 9 orang (5,4%), balita pendek 23
orang (13,7%), dan balita kurus sebanyak 10 orang (6%).
17. Penyakit terbanyak di Puskesmas Sibio-bio selama tahun 2019 adalah
Nasofaringitis Akut (common cold) sebesar 17,7 %.
Keberhasilan maupun kekurangan dalam pencapaian upaya-upaya pembangunan
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Sibio-bio selama tahun 2019 adalah sebagai berikut:
1. Persentase cakupan kunjungan ibu hamil K1 : 97,5% dari 81 sasaran ibu hamil, dan
K4 : 81,5% dari 81 sasaran ibu hamil. Persalinan ditolong tenaga kesehatan : 84,6%
dan Mendapat pelayanan kesehatan nifas KF1, KF2, dan KF3 : 83,3%.
2. Persentase cakupan imunisasi Td2+ pada ibu hamil : 7,4%, dan pada WUS Td1 dan
Td2 1,9%, dan Td3 1,3%, sedangkan WUS yang tidak hamil tidak ada yang
mendapatkan imunisasi Td.
3. Persentase cakupan ibu hamil mendapat Tablet Tambah Darah : 81,5%.
4. Persentase cakupan KB aktif sebesar 34,7% dan KB pasca bersalin sebesar 17,9%
5. Persentase cakupan KN1 sebesar 97,2% dan KN3 sebesar 85,9% dari 71 sasaran
bayi.
6. Persentase cakupan pelayan kesehatan bayi sebesar 90,8%.
7. Persentase cakupan imunisasi dasar lengkap sebesar 81,6%.
8. Persentase cakupan imunisasi DPT-HB-Hib4 pada baduta sebesar 45,8% dan
Campak/MR pada baduta sebesar 73,9%.
9. Persentase cakupan pemberian vitamin A pada ibu nifas : 62,8%, Bayi : 69,7%,
Anak balita (12-59 bulan) : 34%, dan Balita (6-59 bulan) : 41,3%
10. Persentase cakupan pelayanan kesehatan anak Balita (12 – 59 bulan) yang
mendapat pelayanan kesehatan minimal 8 kali sebesar 76,1%.
11. Persentase cakupan penjaringan pelayanan kesehatan siswa kelas 1 SD/setingkat
sebesar 100% dari 79 siswa kelas 1 dan siswa kelas 7 sebesar 100% dari 26 siswa
kelas 7.
12. Persentase cakupan pelayanan kesehatan usia produktif sebesar 16,2% dan yang
memiliki resiko sebesar 12,9%.
13. Persentase cakupan pelayanan kesehatan usila sebesar 72,6%.
14. Kegiatan pelayanan kesehatan keluarga yang dilakukan puskesmas sibio-bio pada
tahun 2019 adalah melaksanakan kelas ibu hamil, melaksanakan orientasi P4K, dan
penjaringan kesehatan kelas 1 dan kelas 7
18. Persentase cakupan keluarga dengan akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak
(jamban sehat) sebesar 9,2%.
19. Cakupan TTU (Tempat – tempat Umum) di wilayah kerja puskesmas Sibio-bio
tahun 2019 adalah sebesar 3,6% dari 28 TTU.
27
20. Posyandu yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas Sibio-bio terdiri dari
Posyandu Pratama 4 posyandu (57,1%), Posyandu Madya 3 posyandu (42,9%),
Purnama, dan Mandiri tidak ada. Sedangkan Psbindu PTM di puskesmas sibio-bio
ada 11 Posbindu PTM.
Secara umum dapat disampaikan bahwa pencapaian program kesehatan masih belum
sesuai yang diharapkan dan masih perlu terus dilakukan upaya peningkatan pencapaian
program dan partisipasi masyarakat di dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat, baik
dalam kegiatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif serta peningkatan pembiayaan
kesehatan. Berdasarkan kesimpulan hasil pencapaian pembangunan kesehatan di Puskesmas
Sibio-bio tahun 2019, maka sangat diperlukan rekomendasi untuk perbaikan kegiatan program
di tahun mendatang.
Demikianlah penyajian Profil Kesehatan Puskesmas Sibio-bio tahun 2019, diharapkan
dapat membantu memberikan penjelasan yang lebih mendalam mengenai situasi derajat
kesehatan, upaya kesehatan, sumber daya kesehatan beserta hasil kegiatan selama kurun
waktu tahun 2019 di wilayah kerja Puskesmas Sibio-bio. Kami sampaikan terima kasih atas
segala upaya dan bantuan dari semua pihak yang telah memberikan kontribusi sehingga profil
ini dapat terselesai.
28
LAMPIRAN
TABEL
29