Anda di halaman 1dari 32

RESUME MATA KULIAH FILSAFAT

MENGENAL CABANG-CABANG ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN DASAR


FILOSOFINYA

A. LATAR BELAKANG
Ilmu alam atau (Natural Science) adalah istilah yang digunakan pada rumpun
ilmu dimana objek adalah benda-benda alam dengan hukum-hukum yang pasti dan
umum, berlaku kapanpun dan dimanapun.
Sains (science) berasal dari kata Latin scientia yang secara harfiah berarti
pengetahuan. Sund dan Trowbribge merumuskan bahwa Sains adalah kumpulan
pengetahuan dan proses. Sementara Kuslan Batu disebutkan bahwa ilmu pengetahuan
adalah kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk mendapatkan dan menggunakan
pengetahuan itu. Ilmu adalah produk dan proses yang tidak dapat dipisahkan. Nyata
Ilmu adalah baik produk dan proses, tak terpisahkan Joint (Agus, S. 2003).
Ilmu pengetahuan alam (IPA) atau Ilmu dalam arti sempit adalah disiplin yang
terdiri dari ilmu-ilmu fisik (fisika) dan ilmu kehidupan (biologi). Yang meliputi ilmu
fisika adalah ilmu astronomi, kimia, geologi, mineralogi, meteorologi, dan fisika,
sedangkan ilmu kehidupan termasuk anatomi, fisiologi, zoologi, citologi, embriologi,
mikrobiologi.
Dalam resume ini akan dijelaskan tentang kedudukan ilmu fisika, biologi, kimia,
astronomi dan antariksa dalam ilmu pengetahuan alam, dasar-dasar filosofi berdasarkan
sejarah dan dasar-dasar pemikirannya serta Keunikannya sebagai ilmu pengetahuan
alam sesuai perkembangan teknologi.

B. FILSAFAT ILMU FISIKA


1. Kedudukan Ilmu Fisika Sebagai Ilmu Pengetahuan Alam
Fisika berasal dari bahasa Yunani yang artinya ALAM. Fisika adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari sifat dan gejala pada benda-benda di alam. Gejala-gejala
ini pada awalnya adalah apa yang dialami oleh indra kita, misalnya penglihatan
menemukan optika atau cahaya, pendengaran menemukan pelajaran tentang bunyi, dan
indra peraba yang dapat merasakan panas.
Fisika dibagi menjadi dua yaitu :

Fisika klasik : Mekanika, Listrik Magnet, Panas, Bunyi, Optika dan Gelombang

adalah perbatasan antara fisika klasik dan modern.


Fisika modern : Adalah perkembangan fisika mulai abad 20 yaitu penemuan
teori relativitas dari Einstein.

Maka terkadang muncullah sebuah pertanyaan Mengapa kita perlu mempelajari


Fisika?
Fisika sering disebut sebagai "ilmu paling mendasar", karena setiap ilmu alam
lainnya (biologi, kimia, geologi, dan lain-lain) mempelajari jenis sistem materi tertentu
yang mematuhi hukum fisika. Misalnya, kimia adalah ilmu tentang molekul dan zat
kimia yang dibentuknya. Sifat suatu zat kimia ditentukan oleh sifat molekul yang
membentuknya, yang dapat dijelaskan oleh ilmu fisika seperti mekanika kuantum,
termodinamika, dan elektromagnetika.
Fisika menjadi ilmu pengetahuan yang mendasar, karena berhubungan dengan
perilaku dan struktur benda, khususnya benda mati. Menurut sejarah, fisika adalah
bidang ilmu yang tertua, karena dimulai dengan pengamatan-pengamatan dari gerakan
benda-benda langit, bagaimana lintasannya, periodenya, usianya, dan lain-lain.
2. Dasar-dasar filosofi dari Ilmu Fisika
Sejak zaman purbakala, orang telah mencoba untuk mengerti sifat dari benda:
mengapa objek yang tidak ditopang jatuh ke tanah, mengapa material yang berbeda
memiliki properti yang berbeda, dan seterusnya. Lainnya adalah sifat dari jagad raya,
seperti bentuk Bumi dan sifat dari objek celestial seperti Matahari dan Bulan. Sejarah
fisika dimulai pada tahun sekitar 2400 SM, ketika kebudayaan Harappan menggunakan
suatu benda untuk memperkirakan dan menghitung sudut bintang di angkasa. Sejak saat
itu fisika terus berkembang sampai ke level sekarang. Perkembangan ini tidak hanya
membawa perubahan di dalam bidang dunia benda, matematika dan filosofi namun
juga, melalui teknologi, membawa perubahan ke dunia sosial masyarakat. Revolusi ilmu
yang berlangsung terjadi pada sekitar tahun 1600 dapat dikatakan menjadi batas antara
pemikiran purba dan lahirnya fisika klasik. Dan akhirnya berlanjut ke tahun 1900 yang
menandakan mulai berlangsungnya era baru yaitu era fisika modern.

I. Tokoh Fisika Purbakala


a) THALES (620-547 SM)
Saintis pertama. Sudah memahami pentingnya prinsip-prinsip umum

ketimbang kejadian-kejadian khusus/individual.


Orang pertama yang mengajarkan strukur mikroskopik materi.
Air adalah elemen dasar alam. Segenap isi alam semesta ini terbuat dari

air.
Gerakan larinya air merupakan alasan dasar untuk seluruh gerakan.
Menganggap materi dan gaya sebagai satu kesatuan.
b) ANAKSIMANDROSS (609-546 SM)
Muridnya Thales
Percaya bahwa alam diatur oleh suatu hukum. Lebih percaya pada
kekuatan fisis ketimbang kekuatan supernatural yang bikin keteraturan di

alam.
Entitas wujud alam semesta adalan apeiron.
Apeiron ini mirip dengan konsep kehampaan/vacuum, sesutau yang

tak jelas/tak tentu dalam ruang dan waktu.


Sudah punya gagasan evousi binatang melalui mutasi, dan bukan melalui

seleksi alam.
Hasil belajar dari Mesir, jam berdasarkan bayangan sinar matahari dari

suatu tongkat.
c) ANAKSIMENES (585-525 SM)
Murid Anaksimandros
Udara/angin merupakan entitas wujud alam semesta, ia yang mendasari
segalanya.
Panas dan dingin menyebabkan udara menciptakan suatu bentuk.
Bumi, matahari dan bintang adalah cakram/piringan di atas udara.
d) EMPEDOCLES (490-430 SM)
Entitas wujud di alam semesta terdiri atas 4 unsur: api, angin, air, tanah
Unsur-unsur 4 tersebut tidak bisa saling tukar menukar satu sama lain.
Ada 2 kekuatan/gaya: centripetal force of love dan centrifugal force of

strife. Ini yang bertanggung jawab dalam interaksi unsur-usur tersebut.


Teori 4 unsur ini di adopsi Aristoteles dan diyakini hingga abad

renaisans.
Untuk membuktikan bahwa dia bisa abadi, dia melompat ke kawah

gunung api Etna.


e) LEUCIPPOS (abad ke 5 SM)
Tak ada yang terjadi secara kebetulan tanpa alasan, segalanya pasti
punya tujuan.

Bapak Atomisme : entitas wujud adalah atom


Ada 2 entitas ang invariant (bhs Indonesia: karar): atom dan kehampaan.
Segala sesuatu juga memiliki sifat mendasar: perubahan dan gerak.
Biasanya disebut bersamaan dengan muridnya, Democritus
II. Tokoh Fisika Klasik
Contoh pemikiran pada zaman fisika klasik ialah:
a. Mekanika Klasik (Mekanika Neutonia)
Mekanika klasik menggambarkan dinamika partikel atau sistem partikel.
Dinamika partikel demikian, ditunjukkan oleh hukum-hukum Newton tentang gerak,
terutama oleh hukum kedua Newton. Hukum ini menyatakan, "Sebuah benda yang
memperoleh pengaruh gaya atau interaksi akan bergerak sedemikian rupa sehingga laju
perubahan waktu dari momentum sama dengan gaya tersebut".
b. Elektrodinamika Klasik
Maxwell adalah orang pertama yang mengungkapkan bahwa gelombang EM
pada jangkauan frekuensi tertentu adalah gelombang cahaya. Sejak itu orang kemudian
memahami bahwa gelombang EM meliputi frekuensi sangat rendah seperti sinar tampak
(frekuensi berkisar 4000 A - 7000A), hingga radiasi frekuensi tinggi seperti Sinar-X.
Elekrodinamika, sesuai dengan namanya adalah kajian yang menganalisis fenomena
akibat gerak elektron. Fenomena ini berkaitan dengan kelistrikan dan kemagnetan.
Kendati elektrodinamika merupakan bagian dari fisika klasik, hukum-hukum
elektrodinamika yang dikompilasi oleh Maxwell ternyata sesuai dengan teori
Relativitas, salah satu pilar dari fisika modern. Teori elektromagnet membahas medan
elektromagnet, yaitu medan listrik dan medan magnet . Kedua besaran ini berhubungan
dengan rapat muatan dan rapat arus. Bagian ini tidak akan mengulas secara rinci teori
medan

elektromagnet

sebab

dapat

diperoleh

dalam

kuliah

khusus

tentang

elektrodinamika.
Pada prinsipnya fisika klasik berpandangan bahwa materi terdiri atas partikel
dan radiasi terdiri atas gelombang. Pandangan ini menjadi acuan dalam menjelaskan
gejala alam. Contohnya, gaya yang dialami oleh partikel bermuatan seperti, elektron dan
proton, dengan massa masing-masing muatan listrik satu satuan, berinteraksi melalui

interaksi gravitasi (massa) dan elektromagnetik. Geraknya dapat dijelaskan melalui


Hukum Lorentz. Akan tetapi, teori klasik tidak mampu menjelaskan bagaiman interaksi
partikel ini dengan cahaya (radiasi).
c. Termodinamika Klasik
Thermodinamika adalah cabang ilmu pengetahuan yang membahas antara panas
dan bentuk bentuk energi lainnya. Michael A Saad dalam bukunya menerangkan
Thermodimika merupakan sains aksiomatik yang berkenaan dengan transformasi energi
dari satu bentuk ke bentuk lainnya . energi dan materi sangat berkaitan erat, sedemikian
eratnya sehingga perpindahan energi akan menyebabkan perubahan tingak keadaan
materi tersebut.
d. Teori Relativitas Umum
Einstein menyelesaikan teori relativitas umum pada 1915. Teori relativitas
umum menjelaskan bahwa gelombang elektromagnetik tidak sesuai dengan teori
gerakan Newton. Menurut Newton, gravitasi dianggap sebagai kekuatan penarik.
Planet-planet bergerak mengelilingi matahari dalam bentuk lingkaran elips karena
matahari memiliki kekuatan gravitasi yang amat besar. Tapi menurut Einstein, gravitasi
tidak dianggap sebagai kekuatan penarik, tapi lebih sebagai kekuatan eksterior yang
merupakan konsekwensi dari ruang dan waktu atau ruang-waktu. Rangkaian ruangwaktu empat-dimensi yang melengkung seringkali dilukiskan seperti sebuah karet yang
dimelarkan oleh benda bermasabintang, galaksi, dll. Benda bermassa seperti matahari
melengkungkan ruang-waktu di sekelilingnya dan planet-planet bergerak di sepanjang
jalur melengkungnya ruang-waktu. Einstein berkata: materi memberitahu ruang
bagaimana cara melengkungkan/memelarkan dirinya; ruang memberitahu materi cara
bergerak. Teori relativitas umum memprediksi dengan tepat sampai pada tingkatan
apakah sebuah sinar cahaya akan terbentang saat ia lewat di dekat matahari. Kalau
dipaksa menyimpulkan teori relativitas umum dalam satu kalimat: Keberadaan ruang,
waktu, dan gravitasi tidak terpisahkan dari benda.
III.

Tokoh Fisika Moderen

Fisika modern ini ditandai dengan pemikiran-pemikiran baru oleh para ilmuwan
fisika, dimana pemikiran baru ini lebih luas dari pemikiran di zaman fisika klasik.
Dengan kelamahan-kelemahan fisika klasik, fisika modern mampu mengembangkan
dan menjawab berbagai permasalahan yang tidak terjawab oleh pemikiran fisika klasik.
Beberapa penemuan penting dalam zaman ini diantaranya :
1) RELATIVITAS KHUSUS
Hasil percobaan Michelson Morley tidak dapat dijelaskan melalui Fisika Klasik.
Maka Einstein mengemukakan dua postulat relativitas khusus:

hukum fisika dapat dinyatakan dalam persamaan yang berbentuk sama dalam
semua kerangka acuan yang bergerak dengan kecepatan tetap satu terhadap

lainnya.
kelajuan cahaya dalam ruang hampa sama besar untuk semua pengamat, tidak

bergantung dari keadaan gerak pengamat itu.


2) EFEK COMPTON
Athur Holly Compton penemu efek compton. Pada efek fotolistrik, cahaya dapat
dipandang sebagai kuantum energi dengan energi yang diskrit. Kuantum energi tidak
dapat digambarkan sebagai gelombang tetapi lebih mendekati bentuk partikel. Partikel
cahaya dalam bentuk kuantum dikenal dengan sebutan foton. Pandangan cahaya sebagai
foton diperkuat lagi melalui gejala yang dikenal sebagai efek Compton.

Menurut Richtmeyer, sejarah perkembangan ilmu fisika dibagi dalam empat


periode diantaranya yaitu:
1. Periode Pertama,
Dimulai dari zaman prasejarah sampai tahun 1550 an. Pada periode pertama ini
dikumpulkan berbagai fakta fisis yang dipakai untuk membuat perumusan empirik.
Dalam periode pertama ini belum ada penelitian yang sistematis. Beberapa penemuan
pada periode ini diantaranya :

2400000 SM - 599 SM: Di bidang astronomi sudah dihasilkan Kalender Mesir


dengan 1 tahun = 365 hari, prediksi gerhana, jam matahari, dan katalog bintang.
Dalam Teknologi sudah ada peleburan berbagai logam, pembuatan roda,

teknologi bangunan (piramid), standar berat, pengukuran, koin (mata uang).


600 SM 530 M: Perkembangan ilmu dan teknologi sangat terkait dengan
perkembangan matematika. Dalam bidang Astronomi sudah ada pengamatan
tentang gerak benda langit (termasuk bumi), jarak dan ukuran benda langit.
Dalam bidang sain fisik Physical Science, sudah ada Hipotesis Democritus
bahwa materi terdiri dari atom-atom. Archimedes memulai tradisi Fisika
Matematika untuk menjelaskan tentang katrol, hukum-hukum hidrostatika dan

lain-lain. Tradisi Fisika Matematika berlanjut sampai sekarang.


530 M 1450 M: Mundurnya tradisi sains di Eropa dan pesatnya perkembangan
sains di Timur Tengah. Dalam kurun waktu ini terjadi Perkembangan Kalkulus.
Dalam bidang Astronomi ada Almagest karya Ptolomeous yang menjadi teks
standar untuk astronomi, teknik observasi berkembang, trigonometri sebagai
bagian dari kerja astronomi berkembang. Dalam Sain Fisik, Aristoteles
berpendapat bahwa gerak bisa terjadi jika ada yang nendorong secara terus
menerus; kemagnetan berkembang ; Eksperimen optika berkembang, ilmu

Kimia berkembang (Alchemy).


1450 M - 1550: Ada publikasi teori heliosentris dari Copernicus yang menjadi
titik penting dalam revolusi saintifik. Sudah ada arah penelitian yang sistematis

2. Periode Kedua

Dimulai dari tahun 1550an sampai tahun 1800an. Pada periode kedua ini mulai
dikembangkan metoda penelitian yang sistematis dengan Galileo dikenal sebagai
pencetus metoda saintifik dalam penelitian. Hasil-hasil yang didapatkan antara lain:

Kerja sama antara eksperimentalis dan teoris menghasilkan teori baru pada gerak
planet.
Newton: meneruskan kerja Galileo terutama dalam bidang mekanika

menghasilkan hukum-hukum gerak yang sampai sekarang masih dipakai.


Dalam Mekanika selain Hukum-hukum Newton dihasilkan pula Persamaan
Bernoulli, Teori Kinetik Gas, Vibrasi Transversal dari Batang, Kekekalan

Momentum Sudut, Persamaan Lagrange.


Dalam Fisika Panas ada penemuan termometer, azas Black, dan Kalorimeter.
Dalam Gelombang Cahaya ada penemuan aberasi dan pengukuran kelajuan
cahaya.

Dalam Kelistrikan ada klasifikasi konduktor dan nonkonduktor, penemuan elektroskop,


pengembangan teori arus listrik yang serupa dengan teori penjalaran panas dan Hukum
Coulomb.
3. Periode Ketiga
Dimulai dari tahun 1800an sampai 1890an. Pada periode ini diformulasikan
konsep-konsep fisika yang mendasar yang sekarang kita kenal dengan sebutan Fisika
Klasik. Dalam periode ini Fisika berkembang dengan pesat terutama dalam
mendapatkan formulasi-formulasi umum dalam Mekanika, Fisika Panas, Listrik-Magnet
dan Gelombang, yang masih terpakai sampai saat ini.

Dalam Mekanika diformulasikan Persamaan Hamiltonian (yang kemudian


dipakai dalam Fisika Kuantum), Persamaan gerak benda tegar, teori elastisitas,
hidrodinamika.
Dalam Fisika Panas diformulasikan Hukum-hukum termodinamika, teori kinetik

gas, penjalaran panas dan lain-lain.


Dalam Listrik-Magnet diformulasikan Hukum Ohm, Hukum Faraday, Teori
Maxwell dan lain-lain. Dalam Gelombang diformulasikan teori gelombang
cahaya, prinsip interferensi, difraksi dan lain-lain.

4. Periode Keempat
Dimulai dari tahun 1890an sampai sekarang. Pada akhir abad ke 19 ditemukan
beberapa fenomena yang tidak bisa dijelaskan melalui fisika klasik. Hal ini menuntut
pengembangan konsep fisika yang lebih mendasar lagi yang sekarang disebut Fisika
Modern. Dalam periode ini dikembangkan teori-teori yang lebih umum yang dapat
mencakup masalah yang berkaitan dengan kecepatan yang sangat tinggi (relativitas)
atau/dan yang berkaitan dengan partikel yang sangat kecil (teori kuantum).

Teori Relativitas yang dipelopori oleh Einstein menghasilkan beberapa hal


diantaranya adalah kesetaraan massa dan energi E=mc2 yang dipakai sebagai

salah satu prinsip dasar dalam transformasi partikel.


Teori Kuantum, yang diawali oleh karya Planck dan Bohr dan kemudian
dikembangkan oleh Schroedinger, Pauli , Heisenberg dan lain-lain, melahirkan
teori-teori tentang atom, inti, partikel sub atomik, molekul, zat padat yang sangat
besar perannya dalam pengembangan ilmu dan teknologi.
Sebagai contoh penemuan hukum fisika oleh seorang tokoh fisika yang didasari

oleh suatu pemikiran yang mendalam tentang suatu kejadian yang dialami yaitu
penemuan hukum gravitasi oleh Isaac Newton. Ketika Newton sedang berjalan-jalan di
taman dan melihat ada sebuah apel jatuh dengan sendirinya dan menjatuhi kepalanya
yang seolah-olah diraih oleh tanggan yang tidak terlihat. Sehingga memunculkan
pertanyaan filsafat diantaranya: apakah gaya yang bekerja pada buah apel tersebut sama
dengan gaya yang bekerja pada bulan dan bumi? Jika memang sama, kenapa buah apel
yang jatuh ke bumi? Mengapa bukan bulan yang jatuh ke bumi? Setelah mengalami
kejadian tersebut Newton kemudian menghabiskan waktu bertahun-tahun ( 20 tahun)
untuk

mengkaji

dan

meneliti

pertanyaan-pertanyaan

tersebut

sehingga

menghantarkannya pada hukum grafitasi dalam buku Philosophiae Naturalis Principia


Matehmatica atau sering disebut sebagai sebuah buku yang menceritakan tentang
prinsip matematika filsafat alam yang pertama kali terbit pada tahun 1687, yang umum
disebut Principia. Dari pertanyaan dan pemikiran serta penelitian yang telah
dilakukannya ditemukan sebuah kesimpulan bahwa pada kenyataannya baik apel atau
bulan sebenarnya dipengaruhi oleh kekuatan yang sama. Selanjutnya Newton

menamakan kekuatan tersebut dengan sebutan Gaya Gravitasi, yang secara harfiah
berarti berat dengan penjelasan sebagai berikut:
Setiap partikel yang ada dalam alam semesta menarik partikel lain dengan
kekuatan yang berbanding lurus dengan masa partikel itu dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak antara mereka
Yang dalam persamaan matematikanta dapat dituliskan sebagai berikut:
Keterangan:
F1 dan F2 = Gaya yang bekerja pada benda
G = Konstanta gravitasi
m1 dan m2 = Masa Partikel
R = Jarak antara kedua partikel

Pada zaman modern seperti sekarang ini, ilmu fisika sangat mendukung
perkembangan teknologi, industri, komunikasi, termasuk kerekayasaan (engineering),
kimia, biologi, kedokteran, dan lain-lain. Ilmu fisika dapat menjawab pertanyaanpertanyaan mengenai fenomenafenomena yang menarik, diantaranya:

Mengapa bumi dapat mengelilingi matahari?


Bagaimana udara dapat menahan pesawat terbang yang berat?
Mengapa langit tampak berwarna biru?
Bagaimana siaran/tayangan TV dapat menjangkau tempattempat yang jauh?
Mengapa sifat-sifat listrik sangat diperlukan dalam sistem komunikasi dan

industri?
Bagaimana peluru kendali dapat diarahkan ke sasaran yang letaknya sangat jauh,

bahkan antarbenua?
Dan akhirnya, bagaimana pesawat dapat mendarat di bulan? Ini semua dipelajari
dalam berbagai bidang ilmu fisika.
Pandangan jika teori fisika mampu menjelaskan secara tepat dunia nyata disebut

realisme ilmiah. Realisme ilmiah memiliki beberapa cabang, yaitu realisme entitas dan
realisme struktural. Realisme entitas mengatakan jika eksistensi suatu entitas, entah itu
elektron, partikel Higgs, dsb, dapat diterima tanpa menerima teori yang meramalkannya.
10

Keberadaan entitas tersebut bisa terjadi karena sebab lain, bukan karena komponen
metafisika dari teori yang meramalkannya. Cabang lain adalah realisme struktural.
Realisme struktural yang memiliki dua versi lagi, yaitu versi epistemik dan versi
metafisik. Versi metafisik menekankan jika teori fisika harus memiliki komponen
matematis yang kokoh tidak peduli apakah ia meramalkan suatu entitas atau tidak.
Komponen matematis ini adalah struktur yang membangun dunia nyata. Versi epistemik
diajukan oleh Russel yang berpendapat jika dunia nyata ini sangat luas dan yang kita
amati dengan teori fisika hanyalah strukturnya saja. Masih ada realisme lokal yaitu
keyakinan jika dunia nyata diatur oleh sejumlah hukum fisika yang masing-masing
memiliki batasannya. Semua yang diluar struktur matematis tidak dapat diketahui oleh
fisika. Jadi, ada yang berpendapat jika pada dasarnya semua matematis dan ada juga
yang berpendapat jika alam ini hanya kerangkanya saja yang matematis.
Realisme dapat ditandingkan dengan empirisme. Empirisme adalah fisika
merupakan sesuatu yang terindera manusia. Sebuah teori fisika bagi empirisme
hanyalah sebuah alat untuk menjelaskan kenyataan yang terindera tersebut. Jika teori
fisika meramalkan sesuatu, ia tidak dapat dipandang benar hanya karena ramalannya
terbukti. Empirisme mirip dengan realisme entitas. Perbedaannya, empirisme tidak
mendaku apapun mengenai ada tidaknya teori fisika yang mampu menjelaskan dunia
nyata. Dengan kata lain, empirisme tidak berfokus pada teorinya, tetapi pada faktanya.

11

C. FILSAFAT ILMU BIOLOGI


1. Kedudukan Ilmu Biologi Sebagai Ilmu Pengetahuan Alam
Biologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu bios yang artinya hidup dan logos
yang artinya ilmu. Jadi, biologi adalah ilmu yang mempelajari sesuau yang hidup
beserta masalah-masalah yang menyangkut kehidupan. Objek kajian biologi sangat luas
dan mencakup semua makhluk hidup. Karenanya dikenal berbagai cabang ilmu biologi
yang mengkhususkan diri pada kajian tertentu yang lebih spesifik, di antaranya anatomi,
anastesi, zoologi, botani, bakteriologi, parasitologi, ekologi, genetika, embriologi,
entomologi,

evolusi,

fisiologi,

histologi,

mikologi,

mikrobiologi,

morfologi,

paleontologi, patologi, dan lain sebagainya.


Biologi menduduki posisi sangat strategis dan mempunyai kedudukan unik dalam
struktur keilmuan. Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan alam atau natural science,
biologi mempunyai kesamaan dengan cabang atau disiplin lainnya dalam sains, yaitu
mempelajari gejala alam, dan merupakan sekumpulan konsep-prinsip- teori (produk
sains), cara kerja atau metode ilmiah (proses sains), dan di dalamnya terkandung
sejumlah nilai dan sikap. Sebagai bagian dari ilmu-ilmu yang mempelajari manusia,
biologi berbeda dari sosiologi atau psikologi. Biologi mempelajari struktur-fisiologi dan
genetika manusia. Sosiologi mempelajari aspek hubungan sosial antar manusia,
sedangkan psikologi aspek perilaku dan kejiwaan manusia.
2. Dasar-dasar filosofi dari Ilmu Biologi
Semenjak awal abad XX, pengetahuan tentang hidup telah meningkat banyak.
Hingga saat ini diantara segala hal yang banyak diketahui, gejala hidup merupakan hal
yang banyak dihormati. Hal ini mungkin dikarenakan adanya hubungan yang sangat erat
antara kesadaran diri sendiri dengan gejala hidup tersebut. Jika dibandingkan dengan
keragaman corak organisme hidup, maka adanya gejala hidup yang harus terdiri dari
sejumlah unsur _92 buah atau lebih sedikit_ merupakan hal yang sederhana. Terlebih
jika diperhatikan tentang kerusakan hidup yang luar biasa di dunia. Begitu pula
perimbangan tipis antara hidup dan kematian.
Dan yang lebih ajaib adalah suatu pernyataan bahwa setiap makhluk hidup
semuanya pasti akan mati. Perimbangan antara hidup dengan kematian sangatlah

12

tipisnya dan terletak pada batas yang sempit. Karenanya dapat diartikan bahwa segala
hal yang hidup dapat dihapuskan dari dunia tanpa perubahan yang terlalu besar. Contoh
yang dapat dikemukakan dari pernyataan tersebut yaitu:

Jika lapisan udara yang mengelilingi bumi dihilangkan, dengan seketika semua

makhluk hidup dapat mati lemas.


Jika suhu naik beberapa drajat, maka semua makhluk hidup tidak akan terus
hidup.

Dari hal yang telah dikemukakan diatas akan timbul suatu pertanyaan tentang yang
dapat menjelaskan tentang biologi kefilsafatan diantaranya:

Apakah yang dapat dipelajari oleh seorang ahli biologi?


Apakah hidup itu?
Apakah komponen-komponen yang mendasar dalam kehidupan makhluk hidup
itu?
Sherrington dalam bukunya Man on His Nature, mengatakan bahwa sel-sel

hidup merupakan pabrik-pabrik protein. Hal tersebut dapat diterapkan pada prosesproses hidup, seperti kegiatan otot. Sherrington mengatakan bahwa kegiatan tersebut
dimungkinkan karena otot-otot tersusun dari molekul-molekul yang tersusun
sedemikian rupa sehingga molekul-molekul protein tersebut memungkinkan terjadinya
tegangan otot yang merupakan satu-satunya cara manusia untuk menggerakkan sesuatu.
Tetapi banyak orang mungkin akan bertanya Apakah yang menyebabkan
molekul-molekul dapat mengerut dan mengembang? dalam hal tersebut Sherrington
mengajukan dugaan tentang kemungkinan adanya desosiasi elektrolit sedemikian
caranya sehingga otot pada hakekatnya merupakan motor listrik. Dengan kata lain,
kegiatan otot-otot makhluk hidup yang memungkinkan terjadinya demikian banyak hal
di dunia, dapat dilacak atau secara potensial dapat dilacak sampai pada proses kimiawi
molekul-molekul protein ditambah dengan proses-proses fisika motor-motor listrik.
Dalam hal lain mungkin orang akan mengatakan ya, tetapi molekul-molekul
protein tidak membiakkan diri sendiri. Yang kemudian muncul pertanyaan
bagaimanakah dengan sifat berarah tujuan yang terdapat pada perkembangan
embriliologis dan bahan-bahan yang menyangkut keturunan? Dapatkah hal-hali tersebut

13

diterangkan berdasarkan molekul-molekul protein? Menurut Sherrington, semua itu


dapat diterangkan. Pertama-tama, meskipun terlihat aneh, namun ada sejumlah protein
yang dapat membiakkan jenisnya, misalnya virus. Suatu virus bila dipisahkan dalam
keadaan sebagai hablur, ternyata merupakan protein yang bobot molekulnya besar sekali
dan membiakkan jenisnya. Sesuangguhnya, virus tidak hanya membiakkan dirinya,
melainkan juga bertumbuh. Bahkan didalam mekanisme keturunan, suatu yang
dinamakan gen merupakan suatu protein yang berjenis tertentu. Sehingga dapat
dikatakan bahwa tubuh seekor cacing dan muka manusia harus sama-sama dipandang
sebagai reaksi-reaksi kimiawi. Proses kimiawi yang terjadi ialah proses kimiawi yang
terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi proses tersebut bersifat rumit.
Proses kimiawi dapat dan akan menjalankan segala sesuatu sampai yang sekecilkecilnya tentang proses-proses hidup. Bahkan juga tentang bagaimana caranya sebuah
butiran sel-sel yang sangat kecil -ovum yang telah dibuahi- dapat berkembang menjadi
sesuatu yang rumit, yang mengagumkan, yaitu seorang anak. Semua perkembangak
yang tampak dapat dipastikan akan terjadi, mekanisme yang menakjubkan untuk
mengatur organ yang tepat pada tempat yang cocok dan untuk mengendalikan
perkembangan sehingga perkembangan itu akan berhenti pada saat yang tepat, dapat
dijelaskan berdasarkan proses kimiawi. Sel-sel dan urat syaraf, kiranya mengetahui apa
yang harus mereka kerjakan dan menghentikan kegiatan bila mereka telah
mengerjakannya.
Pada hakikatnya tubuh dapat dikatakan ibarat suatu mesin. Dalam banyak hal,
tubuh manusia mempunyai suatu mekanisme yang rumit. Seorang ahli matematika
terkemuka mempersamakan tubuh manusia denga suatu mesin umpan balik (feed
back) yang dijalankan dengan tenaga elektrolit. Berikut beberapa uraian secara ringkas
beberapa bahan biologi yang relevan dan dapat menerangkan tentang hakekat kehidupan
atau hidup itu sendiri.
A. Sel Sebagai Satuan Hidup.
Satuan terpokok dari organisme hidup ialah sel tunggal.

Bahkan setelah

organisme mati, bagian-bagian kecil yang menyusun jaringan organisme tersebut akan

14

terus menyerap bahan makanan, tumbuh dan membiak. Dengan perkataan lain, satuansatuan terkecil dalam organisme hidup itu sendiri juga hidup.
B. Reproduksi (Pembiakan).
Setiap sel berasal dari satu sel dan setiap chromosome berasal dari satu
chromosome. Sel-sel maupun chromosome-chromosom tersebut tidak berasal dari satu
cara yang lain.
C. Perubahan Terus Menerus dalam Organisme.
Sepertihalnya manusia yang didalamnya umumnya terjadi perubahan yang terus
menerus, didalam organisme juga dijumpai keadaan demikian. Dimanapun, selalu
terlihat adanya perubahan. Atas dasar tersebut, Aristoteles merasa perlu menganalisa apa
yang dimaksud istilah perubahan dan melukiskan pelbagai jenis perubahan tersebut.
Organisme terus menerus mengalami perubahan sejak awal sampai akhir hidupnya.
Sehingga muncul pertanyaan tentang perubahan dalam organisme tersebut, yaitu:

Apakah yang menjadikan suatu sel tunggal mengubah dirinya menjadi suatu
yang bercorak khusus dari jenisnya?

Perubahan dari suatu sel menjadi organisme dengan sel lebih dari satu, menyangkut tiga
macam segi, yaitu:
1. Ada proses pelipatgandaan sel
2. Adanya pengaturan secara tepat sel-sel tersebut kedalam bagian-bagian yang
terorganisir
3. Terdapat perkembangan struktur yang berbeda dari sel-sel menjadi jaringanjaringan yang berlainan.
D. Fisiologi Tubuh.
Tanpa mengabaikan keberadaan jiwa manusia, satu hal yang tak dapat
dipungkiri bahwa tubuh manusia adalah suatu yang bersifat fisik material. Tubuh
manusia tersusun dari banyak selaki sel-sel yang teratur dalam pelbagai alat
kelengkapan tubuh, yang mempunyai banyak macam fungsi dengan ciri khas sel-selnya.

15

E. Peredaran Darah.
William Harvey, seorang dokter kebangsaan Britania, membuktikan bahwa
jantung bertindak sebagai sebuah pompa, dan bahwa darah beredar keseluruh tubuh.
Jantung merupakan dua bentuk pompa, dengan katup-katup dan pintu-pintu masuk serta
pintu-pintu keluar agar darah tetap mengalir ke jurusan tang tepat. Jantung tidak pernah
berhenti memompa baik siang dan juga malam, sejak lahir sampai kematian seseorang.
Karena itulah peredaran darah dari proses pompaan jantung sangat penting hakikatnya
dalam hidup.
F. Sistem Syaraf.
Segala informasi mengenai dunia sekitar, diperoleh melalui syaraf dan otak.
Sistem syaraf merupakan hal yang sangat penting, khususnya bagi masalah
pengetahuan, dan juga tentang hakekat kesadaran dan pikiran.
G. Sistem Kalenjer
Bagaimana-nya seseorang sangat tergantung pada keadaan kalenjer-kalenjer
yang ada dalam tubuh tersebut? Pertanyaan tersebut merupakan suatu pertanyaan
filsafat yang merupakan fakta yang penting bila membicarakan tentang hakekat manusia
dan aku-nya. Hal tersebut dapat dijelaskan dengan uraian yang menyatakan bahwa
kalenjer-kalenjer dalam tubuh memainkan peranan penting dalam krisis perasaan,
karena itulah dapat mengendalikan banyak hal diantaranya yang sering disebut dengan
kepribadian manusia.
Ilmu biologi cenderung menjadi sangat spesifik dan mendalam jika ditekuni
dengan sungguh-sungguh. Pendekatan ilmu biologi lebih deskriptif dan sifatnya lebih
mendetail per bagian, sedangkan filsafat lebih mementingkan makna komprehensifnya,
dan bukan deskripsinya. Agar dapat melihat realitas secara komprehensif, maka ilmu
pengetahuan (sains) memerlukan filsafat kembali. Jadi terdapat hubungan timbal balik
di sini. Ilmu dari sains (biologi) itu sendiri akan membantu daya kerja filsafat. Dan
filsafat juga membantu ilmu pengetahuan agar berkembang ke arah yang benar
sekaligus mencegah penyalahgunaan ilmu biologi yang berakibat bencana bagi manusia
sendiri.

16

Salah satu contoh pemikiran filsafat yang berkaitan dengan ilmu biologi yaitu
pemikiran rasionalisme Aristoteles (384-322 SM) yang mengembangkan pemikiran dari
Plato tentang kepercayaannya bahwa materi tidak mempunyai akhir realitas dan bahwa
seharusnya manusia memperhatikan diri sendiri dengan ide-ide. Menurut aristoteles,
gagasan-gagasan tentang Tuhan atau ide-ide tentang sebuah pohon bida ada walaupun
tanpa materi, tetapi tidak ada materi yang ada tanpa bentuk. Setiap bagian dari materi
memiliki baik sebuah sifat penting/ tertentu yang menyeluruh. Contohnya, sel dalam
suatu biji mungkin tidak bias dipadukan dan sebuah biji mungkin bias dihancurkan,
tetapi bentuk dari semua bebijian adalah tetap. Jika dianalogikan dengan manusia yang
juga merupakan objek kajian ilmu biologi dapat dikatakan bahwa jika satu individu/
manusia mati, maka kemanusiaannya akan tetap ada.
D. FILSAFAT ILMU KIMIA
1. Kedudukan Ilmu Kimia Sebagai Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu kimia merupakan ilmu yang mempelajari mengenai komposisi struktur dan
sifat zat dan materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi
untuk membentuk materi yang ditemukan sehari-hari. Materi adalah segala sesuatu yang
menempati ruang dan mempunyai massa. Pada prinsipnya, semua materi dapat berada
dalam tiga wujud: padat, cair, dan gas. Padatan adalah benda yang rigid dengan bentuk
yang pasti, sedangkan cairan bersifat fluida, yaitu dapat mengalir dan mengambil
bentuk sesuai wadahnya. Seperti cairan, gas bersifat fluida, tetapi tidak seperti cairan,
gas dapat mengembang tanpa batas. Ketiga wujud materi ini dapat berubah dari wujud
yang satu ke wujud yang lain. Dengan pemanasan, suatu padatan akan meleleh menjadi
cairan kemudian cairan menjadi gas. Di sisi lain, pendinginan gas akan
mengembunkannya menjadi cairan. Pendinginan lebih lanjut akan membuatnya menjadi
padat.
Dalam mempelajari ilmu kimia tidak hanya melalui pengamatan (observasi) dan
percobaan (eksperimen), melainkan juga dengan perbandingan (komparasi). Karena
gejala-gejala

didalam ilmu kimia lebih komplek daripada ilmu alam, karena

mempunyai kaitan erat dengan ilmu Biologi. perkembangan ilmu kimia merupakan
suatu proses atau rangkaian kegiatan pemikiran, penelitian, diskusi,dan perifikasi.

17

2. Dasar-dasar filosofi dari Ilmu Kimia


Sejarah ilmu kimia pertama kali ditemukan oleh manusia zaman dahulu setelah
mereka

belajar

menggunakan

api.

Begitu

api

dapat

dibuat,

orang

mulai

menggunakannya untuk memasak makanan dan membakar tanah liat untuk dijadikan
gerabah. Ilmu kimia berasal dari rasa ingin tahu yang bersifat alami tentang bahan atau
materi yang menghasilkan eksperimen sederhana sebagaimana logam diubah menjadi
perkakas seperti tombak, kapak, dan pisau. Orang-orang Mesir pada zaman dahulu
membuat mumi dengan bahan kimia, pada tahun 1300 SM Cina mempunyai industri
plastik kuno, akan tetapi mereka belum mengetahui hakikat materi yang mereka
gunakan, sehingga pada zaman ini kimia belum lahir sebagai ilmu. Pada abad ke 8 para
ilmuan Arab dan Persia melahirkan kimia sebagai ilmu yang melibatkan kegiatan
metode ilmiah. Salah seorang bapak ilmu kimia Arab yang

terkemuka adalah Jabir

Ibn Hayyan (700-778 M), beliau terkenal di Eropa dengan nama Geber. Nama kimia
sendiri berasal dari kata al- kimiya (bahsa Arab) yang berarti perubahan materi. Dari
kata al-kimiya inilah semua menggunakan istilah seperti: alchemi (Latin), chemistry
(Inggris), chimie (Prancis), chemie(Jerman), chemica (Italia)dan kimia (Indonesia).
Dalam ilmu kimia, orang Arab telah memperkenalkan tradisi penelitian objektif.
Pernah disebut bahwa Khalid ibn Yazid dan Jafar al-shadiq sempat mendalami
alkemi(al-kimya) yang menjadi cikal bakal ilmu kimia modern (Nurcholish
Madjid,1992:223). Tradisi inih sekaligus menjadi perbaikan penting terhadap penelitian
orang yunani. Bapak kimia bangsa Arab Jabir ibn Hayyan (Geber) adalah

tokoh

terbesar eksperimen, baik dalam perumusan teori maupun dalam praktik kimia
dibandingkan dengan ahli sebelumnya yaitu al-Razi (w.925). karya karya Jabir ibn
Hayyan yang telah diterbitkan termasuk kitab al-Rahmah(Buku Cinta), Kitab alTajmi(Buku tentang Konsentrasi), AL-Zibaq al-syarqi(Air Raksa Timur). Kebnayakan
dari 100 buku yang dinisbatkan kepadanya merupakan karya orang lain. Meskipun
demikian karya-karya yang ditulis olehnya setelah 14 abad kemudian menjadi risalah
kimia yang berpengaruh di Eropa maupun Asia. Jabir ibn Hayyan menggambarkan
secara ilmiah dua operasi utama kimia, yakni kalnikasi dan reduksi kimiawi.
Pada tahun 712-815 M Jabir ibn Hayyan melakukan riset yaitu destilasi pertama
dengan mencampurkan anggur dan minyak mawar kedalam bejana. Karya-karya Jabir

18

diterjemahkan kedalam bahasa latin sebagai De Summa perfectionis. Selain destilasi


Jabir juga membawa perbaikan dalam metode penguapan, penyaringan, sublimasi,
pencairan, dan kristalisasi. Kemudian Ia juga menemukan cara pembuatan berbagai
macam bahan kimia seperti cinnabor dan arsenius oxide,serta cara memperoleh tawas,
alkali, sendawa, amoniak, dalam bentuk murni. Secara umum jabir memodifikasi teori
Aristolteles tentang unsur pembuatan logam yang tetap menjadi rujukan penting dengan
beberapa perubahan kecil sampai awal era kimia modern pada abad ke 18.
Jabir ibn Hayyan memberikan kontribusi dalam perkembangan ilmu kimia
modern, kontribusinya antara lain penyempurnaan proses dadsar sublimasi, penguapan,
sematan (fixation), amalgasi dan oksidasi reduksi yang kemudian dijadikan dijadikan
pembuktian kimia modern. Kimia kedokteran dan farmasi berjalan beriringan obatobatan yang dihasilkan oleh dokter muslim banyak diambil alih oleh ilmuwan Eropa.
Karya-karya atau istilah ini masih digunakan sampai sekarang antara lain dibidang
kedokteran, apotek, dan kamar operasi misalnya alat penyulingan kering dan basah
maupun alat pencabut gigi. Sedangkan

istilah farmasi yang dimaksud antara lain

Acidum nitricun(air perak), Acidum sulfuricum(air keras belerang), Acidum nitro


hydrochloricum(air keras emas), potash, Ammonialiquidum, carbonas amonicus, nitrat
argenticus,(batu api), chlorium hydragiricum(sublimat), oxydium hydragyricum
rubrum(sublimat merah) nitras potach, alcohol, hydras, kalicus, acidum arsenicosum,
borax, dan lain lain.
Hakikat materi dalam mempelajari ilmu kimia, materi merupakan sesuatu yang
tampaknya pasti, padat dan kita kenali. Pada prinsipnya, semua materi dapat berada
dalam tiga wujud: padat, cair, dan gas. Awal pemikiran filsafat didunia barat
mengungkapkan bahwa adanya para filsuf alam yang mempersoalkan hakekat terdalam
dari hal yang bersifat material dan segala sesuatu yang bereksistensi. Pemikiran tersebut
menjadi masalah hingga kini, materi menjadi satu-satunya hal yang begitu banyak kita
ketahui namun pada hakekatnya materi itu tidak kita ketahui. Samapai dengan abad XX,
teori atom memandang materi tersusun dari partikel terdalam, tidak dapat rusak, kecil,
bulat, keras, sehingga dinamakn atom-atom. Dalam hokum kelestarian materi, semua
bentuk materi merupakan pengelompokan dari atom-atom yang tidak pernah rusak dan
tidak pernah menjadi atom-atom baru (jumlah atom tidak pernah lebih dan tidak pernah

19

berkurang dari jumlah semula). Apabila atom berganbung,akan membentuk unsurunsur, kemudian materi dapat dibagi ke dalam molekul-molekul karena molekul
merupakan suatu partikel terkecil dari substansi. Molekul dapat dipecah kedalam
bagian-bagian penyusunya yaitu atom. Suatu substansi mempunyai gerakan molekul
(panas) sedangkan atom tidak mempunyai panas, karena atom mempunyai massa,
ekstensi, besar, dan bangun. Berikut akan diuraikan zat-zat kimia yang ditemukan oleh
ahli kimia muslim:
a. Asam sulfat (H2SO4)
Asam sulfat mulai dikenal oleh Jabir bin Hayyan ketika dia berhasil menemukan
unsur belerang serta mereaksikan dengan merkuri dan air. Oleh ar-Razi, sifat bahan
dasar asam sulfat yaitu unsur belerang diklasifikasi lebih sistematis dengan
membedakan antara yang alami ditemukan di alam dengan mineral yang berhasil dibuat
di laboratorium berdasarkan reaksi dekomposisinya.
b. Asam nitrat (HNO3)
Seperti halnya asam sulfat, asam nitrat yang berbahan dasar nitrogen juga
senyawa penting yang telah dimanfaatkan secara besar-besaran pada masa sekarang.
Oleh Jabir bin Hayyan, senyawa ini digunakan untuk memurnikan tawas dan garam,
sehingga dari proses penyulingan tersebut akan dihasilkan beberapa mineral anorganik
seperti kalium nitrat (K(NO3)) dan natrium klorida ( NaCl).
c. Aqua regia
Bahan ini adalah pelarut yang bersifat amat kuat dalam melarutkan bahan
melebihi asam-asam lain yang juga dikenal dapat melarutkan bahan seperti asam klorida
(HCl), asam sulfat (H2SO4), asam nitrat (HNO3). Pelarut ini dibuat dengan
mencampurkan dua jenis pelarut seperti potassium nitrat dan asam klorida. Para
ilmuwan masa sekarang amat terbantu dengan temuan pelarut ini. Aqua regia akan dapat
melarutkan material khususnya logam murni, termasuk emas dan perak, serta alloy dan
bahan polimerik yang solid dan kaku.

20

d. Besi (Fe)
Temuan logam besi (Fe) oleh ilmuwan alkimia muslim abad ke-8 M amat
penting bagi peradaban sesudahnya. Sebagai unsur alam yang selalu tersedia dalam
bentuk campurannya, ilmuwan muslim mengembangkan metode pemurnian dengan
cara konvensional, di antaranya dengan melelehkan campuran besi di alam melalui
pemanasan suhu tinggi dalam tanur, sehingga akan didapatkan globula (butiran yang
tersebat dalam kerak semi-cair). Produk yang dihasilkan yaitu besi tempa.
e. Alkohol
Identifikasi senyawa alkohol (etanol) telah dimulai sejak masa Jabir bin Hayyan.
Kerapkali dimanfaatkan sebagai bahan peledak untuk kepentingan kerajaan yang
menggunakan campuran anggur mendidih dengan dimasukkan dalam botol. Beberapa
sifat lain alkohol adalah dapat memabukkan bagi siapa saja yang meminumnya. Oleh
kalangan kerajaan, dibuatlah berbagai ramuan untuk minuman kerabat raja dan
mayarakat golongan tertentu. Alkohol dan turunannya telah banyak digunakan dan
banyak hasil temuan dan identifikasi zat serta beberapa metode analisis yang dihasilkan
oleh alkimia Islam telah dinikmati dan dikembangkan oleh ilmuwan dan masyarakat
pada masa sesudahnya.
Hakekat ilmu kimia adalah bahwa benda itu bisa mengalami perubahan bentuk
maupun susunan partikel. Setelah kita mengetahui bahwa wujud itu bisa berubah dari
bentuk satu ke wujud yang lain, kita harus mengetahui bahwa perubahan itu akan
membawa manfaat atau justru mudharat. Apabila wilayah ontologi dan epistemologi
sudah terpenuhi, tetapi belum tentu pada wilayah aksiologi, karena wilayah aksiologi
menjadi penting untuk dikaji bagi ilmuan kimia. Apabila ilmu kimia disalah gunakan
akan menyebabkan mudharat seperti Bahan pangan yang beredar di tengah masyarakat
yang mengandung bahan kimia berbahaya, seperti : tahu, bakso yang mengandung
bahan formalin, pengawet. Krupuk yang kita konsumsi pun tak luput dari bahan racun
kimia boraks. Bahkan, minuman es di kantin-kantin maupun yang dijual di pinggir
jalan diindikasikan bahwa bahan pewarnanya tak lain bahan yang sama untuk pewarna
kain. Mengatasnamakan kecantikan bahan kosmetik, alat kecantikanpun tak luput dari
racun-racun berbahaya, mercuri, yang berakibat paling fatal yakni kematian.

21

E. FILSAFAT ILMU ASTRONOMI DAN ANTARIKSA


1. Kedudukan Ilmu Astronomi dan Antariksa Sebagai Ilmu Pengetahuan
Alam
Ilmu astronomi, erat sekali hubungannya dengan perkara keseharian kita. Secara
etimoogi astronomi berarti "ilmu bintang" adalah ilmu yang melibatkan pengamatan dan
penjelasan kejadian yang terjadi di luar Bumi dan atmosfernya. Ilmu ini mempelajari
asal-usul, evolusi, sifat fisik dan kimiawi benda-benda yang bisa dilihat di langit (dan di
luar Bumi), juga proses yang melibatkan mereka.
Astronomi merupakan bagian dari sains, dan dianggap sebagai ilmu yang paling
awal dalam peradaban manusia. Ilmu astronomi sudah dikenal sejak sekitar 3000 tahun
sebelum jaman Babilonia kuno. Sejalan dengan kemajuan teknologi pengamatan, maka
munculah pemikiran baru sehingga pemahaman tentang alam semesta semakin
berkembang. Pemahaman ilmu astronomi modern diawali pada tahun 1543, saat
meninggalnya Nicolaus Copernicus. Nicolaus Copernicus terkenal dengan teori
Heliosentris-nya, dimana matahari sebagai pusat tata surya, merupakan sumbangan
besar bagi ilmu pengetahuan. Teori Heliosentris ini juga didukung oleh Galileo yang
untuk pertama kalinya melakukan penelitian terhadap keadaan langit dengan
menggunakan teleskop pada tahun 1609. Sejak saat itu ilmu astronomi semakin
berkembang sejalan dengan ditemukannya alat-alat dan teknologi yang membantu
manusia dalam melakukan penelitian.
Sejarah telah mencatat, geliat penerapan astronomi di kepulauan Nusantara telah
ada sejak beberapa abad silam. Penanggalan kalender jawa, penentuan musim hujan,
kemarau, panen, dan ritual kepercayaan lain yang menggunakan peredaran gerak benda
langit sebagai acuan.bahkan para pelaut mahir menggunakan rasi-rasi bintang sebagai
penunjuk arah.
Zaman beranjak ke masa kerajaan Hindu-Budha, dimana candi-candi dibangun
berdasarkan letak astronomis. Candi-candi di daerah Jawa Tengah dibangun dengan
menghadap ke arah terbitnya Matahari, timur. Sedangkan bangunan candi di Jawa
Timur, menghadap ke barat, dimana Matahari terbenam. Meski begitu, ada sedikit
perbedaan dengan candi kebesaran rakyat Indonesia, Candi Borobudur, yang dibangun
menghadap ke arah utara-selatan tepat pada sumbu rotasi Bumi. Gunadharma, yang
22

membangun Candi Borobudur memakai patokan bintang polaris yang pada masa dinasti
Syailendra masih terlihat dari Pulau Jawa.
2. Dasar-dasar filosofi dari Ilmu Astronomi dan Antariksa
a. Pandangan Yunani mengenai alam
Filsuf alam ionia
Para pemikir yunani yang mempermasalahkan tentang alam ialah Thales ( 630546 SM), Anaximander (pertengahan abad ke-6 SM), Anaximenes ( 550 SM),
penganut paham phytagoreanisme (abad ke-5 SM), plato dan Aristoteles. Tiga tokoh
pertama mewakili filsuf alam ionia dengan pertanyaan hakiki : apakah yang merupakan
substansi asli yang tidak berubah yang mendassari semua perubahan dalam alam
semesta yang kita kenal?
Thales menganggap air sebagai substansi penting hidup bahwa apa saja yang
tersusun dari air, menaruh keyakinan bahwa alam kodrat merupakan semacam makhluk
hidup. anaximandermemandang substansi terdalam sebagai ketakterbatasan dimana hal
tersebut tak berhingga dan tidak tertentu sifatnya.
Menurut Anaximenes substansi tersebut ialah udara dan menyelaraskannya
dengan Tuhan. Unsur yang kita kenal seperti apai, awan, air, angina dan batu merupakan
akibat dari proses peregangan dan perapatan yang saliang berlawanan.

Pythagoras
Pythagoras menambahkan unsur penting dalam perenungan kefilsafatan

mengenai alam, karena ia menjelaskan mengapa sampai terjadi perbedaan-perbedaan


kuanlitatif di dunia ini. Menurutnya, perbedaan kualitatif yang aa merupakan akibat dari
perbedaan dalam struktur geometrik. Konsekuensi pandangan ini ialah orang tidak
perlu berbicara mengenai substansi terdalam untuk memberikan penjelasan mengenai
perbedaan kualitatif tadi, melainkan cukup berbicara mengenai struktur dan bentuk
geometrik. Karena itu segenap gerak-geri alam dapat dikembalikan pada bentuk yang
dapat diselesaikan secara matematis. Pendirian ini penting karena mempertemukan
fisika dan matematika. Bagi yang belajar kimia ini bukanlah hal baru, karena suatu
senyawa terdara disusun oleh beberapa unsur dengan bentuk geometric tertentu.
Misalnya O2 dan H2O.
23

Plato dan Aristoteles


a. Timaeus
Plato membicarakan mengenai alam dalam dialognya yang berjudul timaeus.
Kosmologi yang diajarkan berkisar masa lah terciptanya dunia serta susunannya.
Pemeran utama dalam kisah penciptaan ini ialah pencipta yang oleh Plato disebut
Demiurgos yang artinya pekerja (menyerupai tukang kayu). Menurutnya Demiurgos
mencipta dunia menurut suatu bentuk tertentu dan sifatnya abadi. Contohnya saat
tukang kayu membuat meja atau kursi, pasti telah dibayangkan sebelumnya mengenai
bentuk tertentu.
b. Bentuk-bentuk
Bentuk-bentuk ini ada dalam kenyataan, bersifat abadi dan tidak beubah, yang
maksudnya bentuk tersebut merupakan salah satu unsur terdalam yang menyebabkan
terciptanya dunia. Misalnya ada bentuk bagi meja, yaitu keseluruhan sifat sebagai
meja dan bentuk yang demikian ini menyebabkan sebuah meja berupa meja. Bentukbentuk, seperti ini merupakan pola abadi bagi apa saja yang ada yang sama-sama
bersifat abadi, seperti halnya Demiurgos.
c. Ruang
Dalam dunia ini, tidak hanya tercipta melalui bentuk belaka. Demiurgos
melakukan penciptaan dengan jalan memasukkan bentuk ini ke dalam sesuatu yang juga
sama-sama ada tetapi yang belum mempunyai bentuk. Plato menamainya sebagai
wadah. Wadah ini dalam istilah lainnya menurut plato adalah ruang. Dikatakan bahwa
pada dasarnya dunia kita ini terbuat dari ruang dan bentuk yang dipersatukan
Demiurgos. Karena itu dengan jalan mengatur ruang sesuai dengan bangun-bangun dan
kepastian ilmu ukur, Demiurgos pertama-tama membuat tanah, udara, api dan air.
Selanjutnya hubungan matematis menimbulkan alam seperti yang kita kenal sekarang.

24

d. Metafisika Aristoteles
Kosmologi ajaran Aristoteles terdapat dalam buku XII kitab metafisika. Sulit
baginya untuk membayangkan bentul-bentuk yang adanya terpisah dari objek-objek.
Menurut Aristoteles, kenyataan yang sebenarnya ialah berupa satuan-satuan konkret
satu demi satu yang kita kenal di dunia ini. kosmologi ajaran Aristoteles tidak
membahas masalah penciptaan, tetapi memberi gambaran mengenai apa yang
dinamakan kenyataan.
e. Substansi
Hal-hal yang bersifat nyata dan sunguh-sungguh bereksistensi menurut
Aristoteles dinamakan substansi. Bagi Aristoteles, bentuk tidak dapat dipisahkan dari
materi. Kiranya dapat dipahami bahwa meja adalah sebuah materi yang berbentuk dan
bukan bentuk yang dilekatkan pada materi.
Bentuk yang dipunyai oleh segala sesuatu yang kongkret satu demi satu itulah
yang merupakan kenyataan yang tidak berubah-ubah dan setiap definisi mengenai
sesuatu barang setidaknya harus sesuai dengan bentuk tersebut, jika hendak disebut
definisi yang sebenarnya. Karena iti dapat dikatakan bahwabentuk meja ini ialah apa
yang secara bersama-sama dipunyai oleh semua meja. Apa yang menyebabkan berupa
meja dan bukan hanya sekedar keaadaan umum yang dipunyai meja ialah materi, yang
oleh Aristoteles

dipandang

sebagai

prinsipium

individuations

(prinsip

yang

membedakan hal yang satu dengan hal yang lain yang sejenis). Hendaknya diingat
bahwa bentuk tidak pernah ada tanpa materi. Karena materi merupakan sesuatu yang
secara ttetap terdapat dalam hal-hal yang kongkret, berarti materilah yang merupakan
unsur perubahan dari segala sesuatu.
f. Alam sebagai prinsip pertumbuhan
Bagi Aristoteles, istilah alam menunjukkan prinsip pertumbuhan, pengaturan
dan gerakan yang terdapat dalam segala hal. Dengan demikian berarti , jika suatu hal
hendak dikatakan bersifat alami harus memiliki prinsip semacam itu. Maka dapat
disimpulkan bahwa alam kodrat merupakan semacam makhluk hidup yang bercirikan
gerakan yang serta-merta (spontaneous). Alam kodrat merupakan suatu keadaan yang

25

didalamnya terjadi perubahan-perubahan dengan suatu cara tertebtu. Dengan kata lain
perubahan-perubahan yang terjadi pada alam kodrat pada dasarnya bersifat teleologis
(berarah tujuan).
b. Pandangan mengenai alam pada masa Renaissance
Peralihan dari pandangan teleologis tentang alam ke pandangan modern
merupakan hasil Copernicus (1473-1543), Bruno (1458-1600), Kepler (1571-1630),
Galileo (1564-1641), dan Newton (1642-1727). Hasil terakhir karya mereka adalah
penolakan atas gagasan mengenai alam yang digambarkan sebagai oganisme yang
berhingga, dan mereka menganggap alam sebagai sesuatu yang tidak berhingga yang
menyeruupai mesin (mekanik) dan tidak berjiwa.
Copernicus
merupakan

pusat

dengan
gerakan

teorinya

heliosentris

planet-planet.

Secara

menyatakan
tidak

bahwa

langsung

matahari

Copernicus

menunjukkan bahwa segenap bagian dari angkasa menunjukkan kualitas yang sama dan
hukum gerakan berlaku di mana saja dalam lingkungan alam semesta.
Bruno memahami alam semesta sebagai sesuatu yang tidak berhingga dan
terhampar tidak menentu didalam ruang dan membayangkan adanya manusia-manusia
seperti kita yang mendiami dunia yang tidak berhingga jumlahnya, dan semuanya
bergerak berdasarkan hukum-hukum yang sama.
Kepler menolak ajaran gerakan alami, dan menampilkan prinsip kelambanan,
yaitu prinsip yang menyatakan suatu benda cenderung untuk diam atau bergerak di
tempat ia berada, kecuali bila ia dipengaruhi benda lain disekitarnya. Kepler
menngajarkan tentang tenaga mekanis yang menyebabkan perubahan kuantitatif.
Galileo mengembalikan segala sesuatu pada pengertian-pengertian matematik.
Alam hendaknya diselidiki dengan jalan menggunakan matematika. Segenap kenyataan
pasti bersifat kuantitatif dan dapat diukur. Galileo juga kembali menguatkan gagasan
tentang heliosentris.
Selanjutnya Newton menyatakan bahwa alam adalah sebuah mesin yang
berjalan sesuai dengan hukum-hukum gerakan dan segenap proses yang terdapat
didalamnya ditentukan oleh massa, posisi dan kecepatan yang dipunyai oleh partikel-

26

partikel materi yang terdapat didalamnya. Materi bersifat mati, mempunyai sifat
kuantitatif dan terdapat dalam dunia yang sifatnya tidak berhingga yang ciri pokoknya
adalah gerakan.
3. Keunikan Ilmu Astronomi dan Antariksa Sebagai Ilmu Pengetahuan alam
Sesuai Perkembangan Teknologi
Hasil perkembangan ilmu astronomi dan antariksa, memberikan gambaran yang
jelas tentang posisi manusia di alam semesta. Kemajuan ini dimanfaakan manusia untuk
mempelajari lebih lanjut tentang antariksa serta memanfaatkan astronomi dalam
kehidupan manusia.
Konsep Ruang dan Waktu
a. Ajaran newton
Ruang dan waktu merupakan pengertian-pengertian yang tidak dapat ditinggalkan
dalam memahami alam fisik. Apabila kita memperhatikan kejadian-kejadian alam maka
akan terdapat banyak gerakan. Jika ada sesuatu yang khas yang melekat pada kejadiankejadian fisik, inilah yang dinamakan gerakan. Dan gerakan diukur dengan perubahan
tempat, jumlah ruang yang diliputinya didalam suatu jangka waktu tertentu.
Menurut Newton ruang dan waktu bersifat mutlak. Ruang bersifat objektif dan
merupakan sejenis wadah yang didalamnya terjadi kejadian-kejadian dan yang
didalamnya berada berbagai jenis objek. Misalnya, planet Mars terdapat di ujung ruang
angkasa sana. Ini berarti Mars mempunyai tempat untuk menunjukkan dimana ia
berada. Ini berarti bahwa mars dapat bergerak dari satu ruang ke ruang lainnya.
Ruang cerapan berkaitan dengan persepsi atau sudut pandang setiap orang sesuai
dengan hasil cerapannya. Tetapi hendaknya tidak mencampuradukkan ruangan hasil
cerapan dan ruangan objektif. Contonya: ketika berada dalam kereta api seseorang yang
memandang rel yang berdekatan, semakin jauh akan semakin bersatu atau bertemu.
Tetapi ssebenarnya rel tersebut tidak akan bertemu.

27

Ruang matematik, bersangkutan dengan titik-titik dan garis-garis dan definisi


megenai ruang tersebut sedemikian rupa keadaaannya sehingga tidak mungkin ada
acuannya dalam alam objektif.
Menurut Newton, ruang juga bersifat tak berhingga dan berkesinambungan.
Ruang tak berhingga karena tidak mungkin orang menunjukkan batas akhirnya.
Sesungguhnya tidak ada awal, tengah atau akhir ruang. Dengan demikian titik mana pun
dalam ruang dipandang sebagai titik acuan atau titik tengah. Sementara ruang bersifat
berkesinambungan senantiasa berkaitan dengan gagasan kelancaran dan tidak ada
kesenjangan atau loncatan. Di manapun selalu ada ruang betapa pun kecilnya.
Selain ruang, waktu juga bersifat mutlak. Menurut Newton, waktu bersifat
objektif, sejenis, sinambung dan tidak berhingga namun bermatra satu dan berarah satu.
Ruang mempunyai tiga matra, yaitu atas-bawah, depan-belakang, kiri-kanan. Sementara
waktu hanya bermatra depan belakang. Dalam ruang, kita dapat pergi ke setiap arah,
sementara dalam waktu kita hanya bias pergi ke depan dan kebelakang (masa lalu dan
masa depan).
Gerakan juga bersifat mutlak, ditinjau dari sudut pandang ruang dan waktu
objektif. Gerakan terjadi di dalam ruang dan waktu
b. Ajaran Einstein
Menurut Einstein, ruang bergantung pada pengamatnya atau relatif. Oleh karena
itu tidak mungkin ruang bersifat mutlak dan objectif melainkan tergantung pada
kerangka acuan pengamatnya. Misalnya saat seseorang melempar bola di titik A
melempar bola kemudian melempar bola ke seseorang di titik B. menurut A jatuhnya
tegak lurus tetapi menurut b tidak demikian. Ini di akibatkan karena letak A dan B
terpisah.
Selanjutnya bukan hanya ruang yang bersifat nisbi tetapi juga jarak. Karean
prinsip relativitas, orang tidak dapat mengatakan bahwa ia dalam keadaan diam atau
bergerak. Selain ruang dan jarak bersifat nisbi, waktu juga bersifat nisbi karena hasil
pengukuran terhadap hubungan-hubungan yang menyangkut waktu tergantung pada
pengertian keserempakan dan pengertian yang demikian bersifat nisbi. Contohnya jika

28

kita keluar dan memandang ke langit malam dsan melihat ledakkan cahaya maka itu
mungkin saja telah terjadi pada puluhan tahun sebelumnya di sumber ledakan.
Berikut manfaat astronomi pada kehidupan manusia:
1. Pelaut zaman dahulu menentukan arah dengan menggunakan rasi bintang yang
nampak di malam hari
2. Di kepercayaan tertentu seperti isam memanfaatkan kenampakan bulan untuk
menentukan awal puasa begitu pula dengan hari raya idul fitri. Begitu pula dengan
sholat 5 waktu yang berpatokan pada matahari, sementara pada zaman sekarang
mekanisme penentuannya lebih modern. Candi adalah bangunan suci agama
Hindu dan Buddha yang sangat dipengaruhi kebudayaan India. Karena itu konsepkonsep yang digunakan untuk membangun candi juga berpatokan pada kitab-kitab
kuno India, di antaranya Manasara. Salah satu aturan yang tidak boleh dilanggar
adalah candi harus diorientasikan ke matahari, khususnya saat bersatunya dengan
bulan. Jadi bukan saat bulan mati, yakni ketika bulan tidak terlihat dari bumi.
Menurut filosofi kuno, pertautan matahari dengan bulan melambangkan saat
terciptanya alam semesta. Berbagai penelitian di Indonesia sejak 1920-an hingga
1950-an menyimpulkan bahwa candi-candi dibangun secara garis besar sesuai
dengan ketentuan kitab Manasara. Sekaligus hal itu menunjukkan bahwa
pembuatan candi memang dilakukan berdasarkan konsep astronomi. Untuk
keperluan itu, Eadhiey membuat tabel yang berisi keterangan tentang posisi
matahari setiap jam setiap hari selama ratusan tahun. Karena enam candi yang
diteliti berasal dari masa tahun 732 hingga 856, maka tabel kalender astronominya
dibatasi tahun 700 hingga 860.
Data yang dikumpulkan berupa letak Lintang dan Bujur, arah hadap, azimut candi,
azimut matahari, dan tinggi matahari dari masing-masing candi. Setelah itu data
diproses melalui program komputer. Hasilnya berupa tanggal, bulan, dan tahun
yang dapat dianggap sebagai saat awal pembangunan candi. Ternyata data yang
keluar lebih dari satu, kecuali Candi Mendut yang tidak keluar karena tidak
berorientasi ke matahari.

29

3. Bila diamati dari langit, candi Borobudur bentuknya simetris. Lantai 1 sampai 7
berbentuk persegi sama sisi sedangkan lantai 8 sampai 10 berbentuk lingkaran
dengan pusatnya sebuah stupa utama dengan total tinggi 20 meter dan diameter 17
meter. Stupa utama ini memiliki posisi yang unik, berada di pusat lingkaran stupa
stupa kecil. Dari bentuk candi yang simetris inilah (seperti sebuah jam) akhirnya
menimbulkan hipotesa bahwa stupa utama candi mempunyai fungsi sebagai
sebuah penanda waktu. Penanda waktu mula-mula yang digunakan oleh manusia
adalah gomon atau jam matahari. Sistemnya sangat sederhana, hanya sebuah
tongkat yang diletakkan vertikal diatas tanah. Dengan mengamati panjang
bayangan tongkat setiap waktu maka dapat digambarkan sebuah pola bayangan
tongkat. Untuk menguji kebenaran hipotesa, tim peneliti melakukan pengamatan
di Candi Borobudur. Diamati pola bayangan stupa utama ketika matahari berada
di titik Vernal Equinox (titik perpotongan bidang ekuator langit dan bidang
ekliptika) yaitu 19 sampai 20 maret. Waktu ini dianggap istimewa karena pada
hari itu matahari akan terbit dan terbenam di arah timur dan barat benar (east true
& west true). Dengan berbekal data pengamatan ini dibuat sebuah model
bayangan stupa utama setiap hari dalam satu tahun dan dikoreksi terhadap
kesalahan pengukuran dan pengamatan. Hasilnya bayangan stupa utama membuat
pola yang khas yang jatuh pada stupa kecil tertentu disekitarnya. Contoh
penerapannya secara praktis seperti ini, kalau kita melihat bayangan stupa utama
jatuh pada stupa 1 di tingkat 8 maka saat itu merupakan waktu bertanam
(misalnya saja). Hasil ini membuktikan Candi Borobudur adalah sebuah jam
raksasa di tahun 800.

30

Daftar Pustaka:
Anonim.

2011.

Relevansi

Filsafat

dalam

Pengembangan.

Dalam

http://jawigo.blogspot.co.id/. Diakses tanggal: 09 November 2015.


Anonim. 2015. Pengantar Filsafat Kimia. Dalam http://dokumen.tips/.
Ayu,

Diakses tanggal: 09 November 2015.


Lily.
2012.
Filsafat
Pendidikan

Biologi.

Dalam

http://lilyayu3.blogspot.co.id/. Diakses tangggal: 10 November 2015.

Kattsoff, Louis. O. 2004. Pengantar filsafat. Tiara Wacana: Yogyakarta


Lumban,

Retni.

2012.

Filsafat

dan

Biologi.

Dalam:

http://retnilgaol.blogspot.co.id. Diakses tanggal: 10 November 2015.


Nuraeni,
Eni.
2001.
Tinjauan
Perkembangan
Filsafat.
Dalam
http://file.upi.edu/. Diakses tanggal: 10 November 2015.
Saiful Hidayat. 2015. Pengembangan Ilmu Biologi dalam Sudut Pandang
Filsafat.

Dalamhttp://saifullahhidayat.blogspot.co.id/.

Diakses

tanggal: 10 November 2015.


Starhein. 2007. Astronomi Indonesia: Masa Lalu, Masa Kini, Masa yang Akan Datang.
Dalam https://sibintangkecil.wordpress.com. Diakses tanggal 16 November
2015.
Tamsyani, Wiwik. 2015. PPT

Filsafat dalam Pengembangan Ilmu Kimia.

Dalam: http://www.academia.edu/ . Diakses tanggal: 10 November


2015.
Yoni,

Budi.

2012.

Filsafat

Fisika.

Dalam:

http://budiyono151.blogspot.co.id/. Diakses tanggal: 10 November


2015.

31

RESUME KELOMPOK 6
MENGENAL CABANG-CABANG ILMU PENGETAHUAN ALAM
DAN DASAR FILOSOFINYA
Guna memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Ilmu
diampu oleh Prof. Dr. I Gusti Putu Suryadarma, M.S

Disusun oleh
KELOMPOK 6 :
Ahmad Sidiq
15725251032
Dwinda Nurningsih 15725251004
Marlinda Mulu
1572525044

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Tahun 2015

32

Anda mungkin juga menyukai